Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

TERAPI KOMPLEMENTER PADA KLIEN PALIATIF

Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Paliatif dan

Menjelang Ajal

Disusun oleh

Kelompok 6

1.Ni luh sri indajuliani 17061018

2.Natalia warfandu 17061012

3.Rinda laheba 17061114

4.Ayuh Tempoh 17061188

5.Chelsia sigandong 17061024


KATA PENGANTAR

Puji Tuhan, terima kasih Saya ucapkan atas bantuan Tuhan yang telah mempermudah dalam pembuatan
tesis ini, hingga akhirnya terselesaikan tepat waktu. Tanpa bantuan dari Tuhan, Saya bukanlah siapa-
siapa.

Makalah yang berjudul “Terapi Komplementer pada klien paliatif”

Saya menyadari jika mungkin ada sesuatu yang salah dalam penulisan, seperti menyampaikan informasi
berbeda sehingga tidak sama dengan pengetahuan pembaca lain. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya
jika ada kalimat atau kata-kata yang salah. Tidak ada manusia yang sempurna kecuali Tuhan.

Demikian Saya ucapkan terima kasih atas waktu Anda telah membaca hasil karya ilmiah Kami Klompok
DAFTAR ISI.

DAFTAR ISI
Halaman Judul ................................................................................................ i
Kata Pengantar ................................................................................................. ii
Daftar Isi ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................... 2
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ...................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian palliatifcare.............................................................................. 4
B. Tujuan keperawatan Paliatif ...................................................................... 5
C. Peran fungsi perawat padaasuhan Keperawatan Paliatif…………………. 5
D Konsep terapi Komplementer……………………………………………… 5
E Klasifikasi terapi komplementer ................................................................. 6

1. Sistem medis Alternatif .......................................................................... 6


F Hubungan terapi komplementer pada keperawatan paliatif ....................... 16
C. Proses terapi menyembuhkan penyakit ............................................................... 6
BAB 111 KESIMPULAN
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 19
B. Saran…………………………………………………………………………. 19
BAB 1

PENDAHALUAN

A.Latar belakang

Berdasarkan Keputusan Mentri Kesehatan Ri Nomor 812/Menkes/Sk/VII/2007 tantangan yang kita


hadapi pada di hari hari kemudian nyata sangat besar.Meningkat nya jumlah Pasien dengan penyakit
yang belum dapat di sembuhkan baik pada dewasa dan Anak seperti Penyakit Kanker Keadaan terminal
adalah Keadaan di mana suatu penyakit sudah tidak bisah di sembuhkan Atau sudah mendekati
Kematian.Kematian merupakan bagian alami dari proses kehidupan Mahkluk hidup Pasien dengan
kondisi Terminal membutuhkan perawatan paliatif dengan pendekatan yang bertujuan memperbaiki
kualitas hidup pasien dengan keluarga.
Perawatanpaliatif merupakan bagian penting dalam perawatan pasien yang terminal yang dapat di
lakukan secara sederhana,seringkali prioritas utama adalah kualitas hidup dan bukan penyembuhan dari
penyakit pasien Tujuan perawatan Paliatif adalah meningkatkan kualitas hidup dan menggagap
kematian sebagai proses normal tidak Mempercepat aatau menundah Kematian Menghilangkan nyeri
dan keluhan lain yang menganggu,menjaga keseimbangan psikologis dan spiritual,Mengusahkan agar
penderita tetap aktif sampai akhir hayat nya dan mengusahkan membantu mengatasi duka cita pada
keluarga.

Terapi komplementer dan Alternatif adalah pengobatan non medis yang di tunjukan untuk
meningkatkan derajat Kesehatan Masyarakat meliputi upaya promotive,kuratif.Berlandaskan ilmu
pengatahuan biomedik (Erry,et all,2014) Terapi komplementer dan alternative telah berkembang di
banyak negara di dunia.Perkembangan tersebut dapat di lihat dari data WHO (World Health
Organization).Sebanyak 80%Penduduk Afrika mengunakan Terapi komplomenter dan alternatif sebagai
perawatan kesehatan primer.95%rumah sakit dichina juga memiliki pengobatan tradiosonal.Beberapa
rumah sakit di Indonesia,pengobatan komplomenter ini sudah mulai di terapkan sebagai terapi
penunjang atau sebagai terapi pengganti bagi pasien yang menolak pengobatan konvensional.

Snyder &Lindquis (2002) mengatakan klien yang mengunakan terapi komplometer memiliki beberapa
alasan .Salahsatu alasan nya adalah filosofi holistic pada terapi komplomenter.Alasan nya karna klien
ingin terlibat untuk pengambilan keputusan dalam pengobatan dan peningkatan kualitas hidup.

Tentang terapi komplementer pada pasien paliatif yaitu dengan cara penanggulangan penyakit yang di
lakukan sebagai pendukung kepada pengobatan medis konvensional atau sebagai pengobatan pilihan
lain di luar pengobatan medis yang konvensinal.

B.RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang di maksud dengan paliatif?


2. Apa Tujuan Paliatif
3. Apa fungsi perawat dalam asuhan keperawatan paliatif
4. Apakah yang di Maksud dengan terapi komplementer
5. Apa klasifikasi terapi komplimenter?
6. Bagaimana proses terapi komplementer pada paliatif ?

C.TUJUAN

1. Tujuan Umum

Mahasiwa mampu mengerti tentang konsep komplomenter dan alternatif terapi pada paliatif dan
mampu memahami dan menerapkan keperawatan paliatif.

BAB 11

PEMBAHASAN

A.PENGERTIAN PALLIATIVE CARE


Perawatan paliatif (dari bahasa Latin''palliare,''untuk jubah) adalah setiap bentuk
perawatan medis atau perawatan yang berkonsentrasi pada pengurangan keparahan gejala
penyakit, daripada berusaha untuk menghentikan, menunda, atau sebaliknya perkembangan dari
penyakit itu sendiri atau memberikan menyembuhkan. Tujuannya adalah untuk mencegah dan
mengurangi penderitaan dan meningkatkan kualitas hidup orang menghadapi yang serius, penyakit
yang kompleks.
Definisi Palliative Care telah mengalami beberapa evolusi. Menurut WHO pada 1990
Palliative Care adalah perawatan total dan aktif dari untuk penderita yang penyakitnya tidak lagi
responsive terhadap pengobatan kuratif. Berdasarkan definisi ini maka jelas Palliative Care hanya
diberikan kepada penderita yang penyakitnya sudah tidak respossif terhadap pengobatan kuratif.
Artinya sudah tidak dapat disembuhkan dengan upaya kuratif apapun. Tetapi definisi Palliative
Care menurut WHO 15 tahun kemudian sudah sangat berbeda. Definisi Palliative Care yang
diberikan oleh WHO pada tahun 2005 bahwa perawatan paliatif adalah sistem perawatan terpadu
yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup, dengan cara meringankan nyeri dan penderitaan lain,
memberikan dukungan spiritual dan psikososial mulai saat diagnosa ditegakkan sampai akhir hayat
dan dukungan terhadap keluarga yang kehilangan/berduka.
Di sini dengan jelas dikatakan bahwa Palliative Care diberikan sejak diagnosa ditegakkan
sampai akhir hayat. Artinya tidak memperdulikan pada stadium dini atau lanjut, masih bisa
disembuhkan atau tidak, mutlak Palliative Care harus diberikan kepada penderita itu. Palliative
Care tidak berhenti setelah penderita meninggal, tetapi masih diteruskan dengan memberikan
dukungan kepada anggota keluarga yang berduka. Palliative Care tidak hanya sebatas aspek fisik
dari penderita itu yang ditangani, tetapi juga aspek lain seperti psikologis, sosial dan spiritual.
Titik pusat dari perawatan adalah pasien sebagai manusia seutuhnya, bukan hanya penyakit
yang dideritanya. Dan perhatian ini tidak dibatasi pada pasien secara individu, namun diperluas
sampai mencakup keluarganya. Untuk itu metode pendekatan yang terbaik adalah melalui
pendekatan terintegrasi dengan mengikutsertakan beberapa profesi terkait. Dengan demikian,
pelayanan pada pasien diberikan secara paripurna, hingga meliputi segi fisik, mental, social, dan
spiritual. Maka timbullah pelayanan palliative care atau perawatan paliatif yang mencakup
pelayanan terintegrasi antara dokter, perawat, terapis, petugas social-medis, psikolog, rohaniwan,
relawan, dan profesi lain yang diperlukan.
Lebih lanjut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menekankan lagi bahwa pelayanan
paliatif berpijak pada pola dasar berikut.
1. Meningkatkan kualitas hidup dan menganggap kematian sebagai proses yang normal.
2. Tidak mempercepat atau menunda kematian.
3. Menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang menganggu.
4. Menjaga keseimbangan psikologis dan spiritual.
5. Berusaha agar penderita tetap aktif sampai akhir hayatnya.
6. Berusaha membantu mengatasi suasana dukacita pada keluarga.

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari Palliative Care adalah untuk
mengurangi penderitaan pasien, memperpanjang umurnya, meningkatkan kualitas hidupnya, juga
memberikan support kepada keluarganya. Meski pada akhirnya pasien meninggal, yang
terpenting sebelum meninggal dia sudah siap secara psikologis dan spiritual, serta tidak stres
menghadapi penyakit yang dideritanya

B.TUJUAN KEPERAWATAN PALIATIF


Perawatan paliatif ini bertujuan untuk membantu pasien yang sudah mendekati ajalnya
agarpasien aktif dan dapat bertahan hidup selama mungkin.
Pelayanan paliatif berpijak pada pola dasar ini
1. Meningkatkan kualitas hidup dan menggap kematian sebagai proses yang normal.
2. Tidak mempercepat atau menundah kematian
3. Menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang mengganggu
4. Menjaga keseimbangan psikologis dan spiritual
5. Berusaha agar penderita tetap aktif sampai akhir hayat nya.
6. Berusaha membantu mengatasi suasana dukacita pada keluarga.

C.PERAN FUNGSI PERAWAT PADA ASUHAN KEPERAWATAN PALIATIF


Pelaksana perawat yaitu memberi asuhan keperawatan Pendidikan kesehatan
kordinator,adovokasi.kolaborator,fasilitator,modifikasi,lingkungan,kemudian pengola yaitu
manajer kasus,konsultan,kordinasi.

D.KONSEP TERAPI KOMPLEMENTER


Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI),terapi adalah usaha untuk memulihkan
usaha untuk memulihkan kesehatan orang yang sedang sakit.Komplementer adalah bersifat
melengkapi bersifat menyempurnakan Pengobatan Komplementer di lakukan dengan Tujuan
melengkapi pengobatan medis konsevional dan bersifat rasional yang tidak bertantangan dengan
nilai dan hokum kesehatan di Indonesia.
Terapi komplementer dan alternative adalah pengobatan non medis yang di tunjukan untuk
meningkatkan derajat kesehatan Masyarakat
Mentri Kesehatan Republik Indonesia menurut WHO pengobatan komplementer adalah
pengobatan non konvensional yang bukan brasal dari negara yang bersangkutan
sehingga,sehingga untuk Indonesia jamu misalnya bukan termasuk pengobatan komplementer
tetapi merupakan pengobatan tradiosonal.pengobatan tradiosonal yang di maksud adalah
pengobatan yang sudah dari zaman dahulu di gunakan di turunkan secara turun temurun pada
suatu negara.Terapi komplementer adalah sebuah kelompok dari macam macam system
pengobatan dan perwatan kesehatan,praktik dan produk secara umum tidak menjadi bagian dari
pengobatan konvensional (Widyatuti,2012)

E.KLASIFIKASI TERAPI KOMPLEMENTER


1. Sistem medis alternative
a.Akupuntur
Akupuntur merupakan salah satu komponen dari obat tradiosonal cina Ada 12
meridian utama di yakini sebagai titik akupuntur yang sesuai dengan bagian Tubuh dan
Organ untuk menyimbangkan aliran qi,jarum skali pakai yang sangat halus di masukan
ke dalam acupoints di bawah kulit Akupuntur telah terbukti efektif untuk nyeri dan
kemoterapi terkait mual dan muntah Risiko Akupuntur berhubungan dengan
ketidaknyamanan rigan.
b.Akupresus
Akupresus adalah Teknik pengobatan china tradiosonal yang di dasarkan pada ide
ide yang sama seperti Akupuntur.Akupresusmelimpatkan penembatan tekanan fisik
dengan tangan pada titik titik akupuntur yang berbedah padapermukaan Tubuh ada dua
titik Akupresur yang perawat bisa ajarkan pada pasien kanker untuk menstimulasi
diri.titik pada usus besar dapat di akses oleh pasien keluarga atau perawat lokasi bagian
berdaging dari kedua tangan antara ibu jari telunjuk dan kemudian tekan dengan ibu jari
tangan berlawanan sampai pasien merasakan tekanan.

Menurut kementrian kesehatan ruang lingkup pengobatan Komplementer dan alternative


berdasarkan pengatahuan biomedik yaitu
a. Intervensi Tubuh pikiran (mind-body interventions)
b. Sistem pelayanan pengobatan alternative (alternatife system of medical practice)
c. Metode penyembuhan manual (manuall healing methods)

Cara lain dalam mendiagnosa dan pengobatan jenis terapi di atas dapat di gunakan dalam
pelayanan kesehatan di Indonesia.(Kemenkes,2007)

f.HUBUNGAN TERAPI KOMPLEMENTER PADAKEPERAWATAN PALIATIF


Masyarakat cenderung mengunakan terapi komplomenter karna banyak terapiyang
menjanjikan kesembuhan 100%dan bisa mengobati berbagi jenis penyakit namun belum banyak
penelitian yang membuktikan nya salah satu penyakit paliatif yang bisa di gunakan terapi
komplementer adalah penyakit kanker.Pengobatan kanker yang baik harus memenuhi fungs I
Penyembuhan.

BAB 111
KESIMPULAN
A.Kesimpulan

B.Saran

Perawat sebagai salah satu professional kesehatan,dapat turut serta berpartisipasi dalam
terapi komplomenter pada perawatan pliatif.Peran yang di jalankan sesuai dengan peran peran
yang ada Arah perkembangan kebutuhan Masyarakat dan keilmuan mendukung untuk
meningkatkan peran perawat paliatif dalam terapi komplomenter.

Anda mungkin juga menyukai