Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH TEAMWORK DALAM PERAWATAN PASIEN DALAM SETTING

PALIATIF CARE

Dosen pembimbing:

Ns. Dian Miftahul Mizan, M.Kep., CWCS

Disusun oleh:

Kelompok Akhwat

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MADANI

YOGYAKARTA
2017

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunianya kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “ Patient Safety” dengan baik dan lancar.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah
ini.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang berperan serta dalam
penyususnan makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi usaha kita.

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.........................................................................................4
B. TUJUAN..............................................................................................................4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KOMPONEN DALAM AKTIVITAS PALIATIF CARE...................................5
B. DEFINISI TEAMWORK ATAU KERJA TIM...................................................6
C. APLIKASI TEAMWORK...................................................................................6
D. HAMBATAN- HAMBATAN DALAM KERJA TIM........................................6
BAB III
KESIMPULAN..........................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................8

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hospice sebenarnya tempat istirahat untuk pelancong pada abad ke-4. Pada abad
ke-19 ada suatu perintah keagamaan untuk mendirikan Hospice untuk orang sakit di
Irlandia dan London. Hospice modern merupakan konsep yang relatif baru yang berasal
dari Inggris setelah menemukan St. Christopher’s Hospice pada tahun 1967. Dr. Cicely
Saunders dipandang sebagai perintis gerakan Hospice. Dari permulaan, gerakan Hospice
tumbuh dengan cepat. Dalam perawatan paliatif hal yang paling penting adalah bagaimana
meningkatkan kualitas hidup lanjut usia pada sisa hidupnya. Agar dapat berhasil, dituntut
kepekaan, keahlian teknis dan kerjasama dengan tim yang baik. Selain perawatan medis,
perawatan rohani bagi penderita terminal memegang peranan yang cukup penting, oleh
karena maut sering sekali menimbulkan rasa takut. Rasa takut semacam ini, didasari oleh
berbagai faktor, seperti ketidakpastian akan pengalaman selanjutnya, adanya rasa sakit
atau penderitaan yang sering menyertainya, kegelisahan untuk tidak berkumpul lagi
dengan keluarga atau lingkungan sekitarnya.

B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui komponen yang terlibat dalam aktivitas paliatif care
2. Untuk mengetahui definisi teamwork atau kerja tim
3. Untuk mengetahui aplikasi teamwork dalam penatalaksanaan pasien dalam setting
keperawatan paliatif
4. Untuk mengetahui contoh hambatan hambatan dalam kerja tim pada perawatan
pasien dalam setting keperawatan paliatif

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Komponen yang terlibat dalam aktivitas paliatif care


Definisi Perawataan Paliatif yang diberikan oleh WHO pada tahun 2005 bahwa
perawatan paliatif adalah sistem perawatan terpadu yang bertujuan meningkatkan
kualitas hidup, dengan cara meringankan nyeridan penderitaan lain, memberikan
dukungan spiritual dan psikososial mulai saat diagnose ditegakkan sampai akhir hayat
dan dukungan terhadap keluarga yang kehilangan/berduka.
Hospice care adalah perawatan pasien terminal (stadium akhir) dimana
pengobatan terhadap penyakitnya tidak diperlukan lagi. Perawatan ini bertujuan
meringankan penderitaan dan rasa tidaknyaman dari pasien, berlandaskan pada aspek
bio-psiko-sosial-spiritual.(Hospice Home Care, 2011)

Tim paliatif terdiri atas tim terintegrasi, antara lain dokter, perawat, psikolog, ahli
fisioterapi, pekerja sosial medis, ahli gizi, rohaniawan dan relawan.
Tim perawatan paliatif

3 2

1. Pasien /penderita = core 1

2. Medis = cure
3. Perawatan = care
4. Sosial : keluarga, petugas sosial, dll
5. Spiritual : rohaniwan

Bagan kepemimpinan perawatan paliatif tidak berbentuk kerucut, melainkan


berbentuk lingkaran dengan pasien sebagai titik sentral.
Core (1), cure (2), dan care (3) merupakan tiga aspek yang saling berkaitan dan
berpengaruh satu sama lain. Sebagian besar pasien kanker pada suatu waktu akan
menghadapi keadaan stadium paliatif di mana pengobatan sudah tidak menghasilkan
kesembuhan dan diupayakan berbagai tindakan yang dapat mengurangi penderitaan
pasien kanker sehingga kualitas hidupnya tetap baik.

5
Keberhasilan perawatan paliatif tidak ditentukan oleh adanya dokter (2),
paramedis (3), serta perawatan dokter yang canggih, tetapi terutama oleh peran keluarga
(4), rohaniwan (5), dll. Prinsip kerja tim perawatan paliatif yang terdiri dari tim yang
terintegrasi antara dokter, perawat, ahli gizi, psikolog, pekerja sosial, rohaniwan,
relawan, keluarga, dll adalah memberikan perawatan paripurna kepada pasien.
Tim tersebut harus berpijak pada pola dasar yang digariskan oleh WHO yaitu:
• Meningkatkan kualitas hidup dan menganggap kematian sebagai proses yang
normal.
• Tidak mempercepat dan menunda kematian klien
• Menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang mengganggu.
• Menjaga keseimbangan psikologis dan spiritual.
• Berusaha agar klien yang sakit tetap sakit sampai akhir hayatnya.
• Berusaha mambantu mengatasi suasana duka cita keluarga klien.
B. Definisi teamwork atau kerja tim
Teamwork atau yang disebut sebagai tim kerja adalah satu kumpulan anggota
yang tergabung menjadi satu untuk menjalankan tujuan yang sama. Dalam hal ini
teamwork adalah satu kumpilan ahli medis yang bekerja untuk mmberikan perawatan
paliatif pada klien yang membutuhkan.
C. Aplikasi teamwork dalam penatalaksanaan pasien dalam setting keperawatan paliatif

1. Profesi setiap anggota tim telah dikenal cakupan dan lingkup kerjanya.
2. Para profesional ini bergabung dalam satu kelompok kerja.
3. Secara bersama, mereka manyusun dan merancang tujuan akhir perawatan,
melakukan langkah tujuan pendek.
4. Bila perlu, kepemimpinan dapat terbagi di antara anggota tim, bergantung pada
kondisi yang paling diperlukan oleh pasien lanjut tua.
5. Tim adalah motor penggerak semua kegiatan pasien.
6. Proses interaksi adalah kunci keberhasilan.
Tim harus mampu mengupayakan dan menjamin agar pasien lanjut usia
mendapat pelayanan seutuhnya yang mencakup bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual.
Artinya, tidak ada anggota tim yang menjadi primadona. Pemimpin tim dibantu
anggotanya harus berusaha keras untuk mencapai tujuan perawatan.Kerjasama yang erat
antara anggota tim perawatan paliatif dengan keluarga pasien dirasakan sebagai
kebutuhan utama yang saling mendukung kelancaran perawatan, Dukungan keluarga saat
masa sulit sangat penting yaitu:
•Pada saat perawatan
•Pada saat mendekati kematian
•Pada saat kematian
•Pada saat masa duka

6
D. Contoh hambatan- hambatan dalam kerja tim pada perawatan pasien dalam setting
keperawatan paliatif
a. Pelayanan paliatif belum mendapat perhatian khusus, umumnya hanya
dilakukan oleh dokter saja
b. Sulit membentuk tim, karena terbatasnya SDM
c. Faktor kerahasian membatasi upaya perawatan paliatif di rumah oleh anggota
keluarganya
d. Kesulitan mendapatkan obat analgesik golongan opionid karena masalah
hukum
e. Perawatan paliatif masih diberikan pada menjelang ajal

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Pada perawatan paliatif diperlukan suatu “team work“ yang terdiri dari dokter,
psikolog, perawat, terapi rehabilitasi, ahli gizi, pekerja sosial, dll yang bersama–sama
memberikan tindakan yang terpadu kepada pasien dan keluarganya. Diperlukan suatu
cara pendekatan terhadap pasien, cara pemberian informasi.
Untuk pasien dengan fase terminal banyak cara yang dapat dilakukan dalam
meringankan gejala-gejala yang menyusahkan. Medikasi pada pasien terminal meliputi
terapi suportif, nutrisi, perancangan perawatan yang memberikan kenyamanan bagi
pasien dan penatalaksanaan rasa sakit.
Puncak dari perawatan paliatif adalah kematian. Pengelolaan kematian harus
dikerjakan dengan sebaik–baiknya sebagai wujud penghargaan kepada pasien sebagai
individu, sehingga dapat meninggal secara terhormat.

7
DAFTAR PUSTAKA

Doyle, Derek, dkk. Oxford Textbook of Palliative Medicine: First edition. Oxford
University Press, 2001.

Doyle, Derek, dkk. Oxford Textbook of Palliative Medicine: Second edition. Oxford
University Press, 2001.

Anda mungkin juga menyukai