Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN PALIATIF CARE

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas


Mata Kuliah Keperawatan Menjelang Ajal dan Paliatif

Dosen Pembimbing :
Yanti Srinayanti, S. Kep., Ners., M. Kep

Disusun oleh :

Kelompok 1

Tingkat III-A Semester 5

Devia Deliani Rena Yulia Putri


Dewi Sekarwangi Rezha Triyadi Pamungkas
Endan Ramdani Risma Rizatul Jannah
Harini Tri Mulyati Sindy Hindriyani
Indri Pebriani Taufhik Fajar
Muhamad Fahmi Nugraha Surya Handika

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES MUHAMMADIYAH CIAMIS
Jl. K.H. Ahmad Dahlan No. 20 Telp 0265-773052 Ciamis 46216
Website : stikesmucis.ac.id E-mail : mucis06@yahoo.com
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
kami yang berjudul “Asuhan Keperawatan Paliatif Care”. Pada makalah ini kami
banyak mengambil dari berbagai sumber dan referensi dan pengarahan dari
berbagai pihak. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima
kasih yang sebesar-sebesarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.

Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari


sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini
dapat bermanfaat untuk semua pihak yang membaca.

Ciamis, 07 Desember 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 1

1.3 Tujuan..................................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Paliatif Care ........................................................................... 3

2.2 Tujuan Perawatan Paliatif Care ............................................................... 3

2.3 Prinsip Perawatan Paliatif Care ............................................................... 3

2.4 Model/Tempat Perawatan Paliatif Care ................................................... 4

2.5 Peran dan Fungsi Perawatan Paliatif Care ............................................... 4

2.7 Kriteria dan Kompetensi Paliatif Care ..................................................... 4

2.6 Prinsip Asuhan Keperawatan Paliatif Care .............................................. 5

2.7 Asuhan Keperawatan Paliatif Care .......................................................... 6

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 11

3.2 Saran....................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini di Indonesia jumlah penderita penyakit degenerative dan penyakit


kronis seperti kanker, HIV/AIDS, stroke, diabetes mellitus semakin meningkat.
Tahun 2004, Depkes melaporkan diperkirakan 100 kasus penderita kanker per
100.000 orang per tahun. Data dari RS Kanker Dharmais sebagai Pusat Kanker
Nasional, menunjukkan jumlah pasien kanker kasus baru pada tahun 2005
berjumlah 1239 orang dan jumlah pasien kanker yang meninggal pada tahu 2005
berjumlah 274 orang. Berdasarkan data Depkes tahun 2005 penyakit HIV AIDS
berjumlah 7098 orang. Jumlah penderita penyakit stroke di RS Cipto
Mangunkusumo rata-rata pertahun adalah 1000 orang, dan jumlah penderita
penyakit DM tahun 2005 di Indonesia sebanyak 250.000 per tahun. Sebagian dari
penderita penyakit degenerative diatas akan masuk pada stadium lanjut, dimana
pasien tidak lagi berespon terhadap pengobatan kuratif. Hal ini menimbulkan
kecenderungan semakin meningkatnya jumlah penderita yang tidak mungkin
disembuhkan dan memerlukan perawatan paliatif.

Masalah keperawatan yang berkaitan dengan keperawatan paliatif sangat


kompleks, tidak hanya berhubungan dengan aspek fisik tetapi juga menyangkut
aspek kejiwaan, aspek social dan aspek spiritual yang dialami, bukan hanya oleh
pasien tetapi juga menjadi masalah keluarga. Asuhan keperawatan paliatif di rumah
yang dilaksanakan secara professional, holistic dan berkesimbungan diperlukan
untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik bagi pasien dan keluarga.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka perlu disusun panduan asuhan
keperawatan paliatif di rumah sehingga perawat dapat melaksanakan asuhan
keperawatan paliatif secara optimal.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa pengertian paliatif care?
1.2.2 Apa tujuan perawatan paliatif care?

1
1.2.3 Bagaimana prinsip perawatan paliatif care?
1.2.4 Dimana saja tempat perawatan paliatif care?
1.2.5 Bagaimana peran fungsi dari perawatan paliatif care?
1.2.6 Bagaimana kriteria dan kompetensi paliatif care?
1.2.7 Bagaimana prinsip asuhan keperawatan paliatif care?
1.2.8 Bagaimana asuhan keperawatan paliatif care?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui apa pengertian peliatif care.
1.3.2 Untuk mengetahui tujuan perawatan palitif care.
1.3.3 Untuk mengetahui prinsp perawatan paliatif care.
1.3.4 Untuk mengetahui dimana saja tempat perawatan palitif care.
1.3.5 Untuk mengetahui bagaimana peran fungsi dari perawatan paliatif care.
1.3.6 Untuk mengetahui bagaimana kriteria dan kompetensi paliatif care.
1.3.7 Untuk mengetahui bagaimana prinsip asuhan keperawatan paliatif.
1.3.8 Untuk mengetahui bagaimana asuhan keperawatan paliatif care.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Landasan Teori Paliatif Care

A. Pengertian Paliatif Care

Perawatan paliatif berasal dari kata palliate (bahasa inggris) berarti


meringankan, dan “Palliare” (bahasa latin yang berarti “menyelubungi”-penj),
merupakan jenis pelayanan kesehatan yang berfokus untuk meringankan gejala
klien, bukan berarti kesembuhan.

Perawatan paliatif care adalah penedekatan yang bertujuan memperbaiki


kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah berhubungan dengan
penyakit yang dapat mengancam jiwa, mealaui pencegahan dan membantu
meringankan penderitaan, identifikasi dini dan penilaian yang tertib serta
penanganan nyeri dan masalah lain baik fisik, psikososial dan spiritual (WHO
2011).

B. Tujuan Perawatan Paliatif

Tujuan dari perawatan palliative adalah untuk mengurangi penderitaan pasien,


memperpanjang umurnya, meningkatkan kualitas hidupnya, juga memberikan
support kepada keluarganya. Meski pada akhirnya pasien meninggal,
yang terpenting sebelum meninggal dia sudah siap secara psikologis dan spiritual,
tidak stres menghadapi penyakit yang dideritanya.

C. Prinsip Perawatan Paliatif Care

Perawatan paliatif berpijak pada pola dasar berikut ini :

1. Meningkatkan kualitas hidup dan menganggap kematian sebagai


proses yang normal

2. Tidak mempercepat atau menunda kematian.

3. Menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang menganggu.

3
4. Menjaga keseimbangan psikologis, sosial dan spiritual.

5. Berusaha agar penderita tetap aktif sampai akhir hayatnya

6. Berusaha membantu mengatasi suasana dukacita pada keluarga.

7. Menggunakan pendekatan tim untuk mengatasi kebutuhan pasien dan


keluarganya
8. Menghindari tindakan yang sia-sia
D. Model/Tempat Perawatan Paliatif Care
1. Rumah sakit, (Hospice hospital care), Poliklinik, Rawat singkat, Rawat
Inap
2. Rumah (Hospice home care)
3. Hospis (Hospice care)
4. Praktek bersama , Tim/ kelompok perawatan paliatif
E. Peran Fungsi Perawat pada Asuhan Keperawatan Paliatif
1. Pelaksana perawat : pemberi asuhan keperawatam, penddikan
kesehatan, koordinator, advokasi, kolaborator, fasilitator, modifikasi
lingkungan.
2. Pengelola : manajer kasus, konsultan, koordinasi
3. Penddik : Di pendidikan / dipelayanan
4. Peneliti
F. Kriteria dan Kompetensi Paliatif
1. Kriteria Perawat Paliatif
a. Pendidukan min D3 Keperawatan
b. Memiliki pengalaman klinik min 3 tahun
c. Telah mengikuti pelatihan perawatan paliatif terakreditasi
2. Kompetensi Perawat Paliatif
Perawat paliatif harus mampu :
a. Mengidentifikasi faktor multidimensi yang mempengaruhi nyeri dan
gejala lain
b. Mengkaji gangguan yang sering ditemukan pada sistem tubuh
c. Mengkaji aspek psikososiospiritual

4
d. Melakukan pelayanan spesifik pada keperawatan paliatif
e. Mengkaji dan memonitor keinginan keluarga, kemampuan
ketersediaan waktu dalam memberikan dukungan kepada pasien
f. Mengkaji dan merespon lingkungan pasien yang beresiko
g. Mengkoordinasikan rujukan pasien ke institusi pelayanan kesehatan
lain
h. Menginisiasi dan berpartisipasi pada diskusi kasus
i. Melindungi pasien dan keluarga dari bahaya yang mungkin terjadi
j. Melakukan pendidikan kesehatan tentang pelayanan keperawatan
paliatif
k. Mengkaji kesiapan keluarga menghadapi pasien yang akan
meninggal
l. Meningkatkan profesionalisme dalam praktik keperawatan paliatif
m. Mengelola asuhan keperawatan paliatif
n. Mengembangkan diri di bidang keperawatan paliatif sebagai wujud
tanggung jawab profesi
G. Prinsip Asuhan Perawatan Paliatif
1. Melakukan pengkajian dengan cermat, mendengarkan keluhan dengan
sungguh-sungguh
2. Menetapkan diagnosa / masalah keperawatan dengan tepat
3. Merencanakan asuhan keperawatan
4. Melaksanakan tindakan / asuhan keperawatan
5. Mengevaluasi perkembangan pasien secara cermat

5
2.2 Asuhan Keperawatan Paliatif Care

Asuhan keperawatan paliatif dilaksanakan dengan pendekatan proses


keperawatan mulai dari tahap pengkajian sampai dengan melakukan evaluasi
keperawatan.

A. PENGKAJIAN
1. Anamnesa
a) Data Umum : Nama, Umur, Jenis Kelamin, Agama, Alamat,
Pekerjaan, Pendidikan, Status Perkawinan, Suku Bangsa, dst.
b) Riwayat penyakit masa lalu
c) Riwayat penyakit keluarga
d) Status kesehatan saat ini
e) Pengobatan yang sedang dan pernah dilaksanakan : kemoterapi
paliatif, pembedahan paliatif, radioterapi paliatif, pengobatan Nyeri,
Anti RetroViral (ARV) dan keluhan lain.
f) Sirkulasi cairan
g) Pernafasan
h) Neueosensori
i) Sistem pencernaan
j) Eliminasi
k) Integumen
l) Reproduksi
m) Mobilisasi
n) Makan dan minum
o) Kebutuhan hygiene
p) Kebutuhan istirahat tidur
q) Komunikasi
r) Faktor keamanan dan lingkungan
s) Faktor psikologis, sosial, ekonomi, kultural dan spiritual
2. Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan Umum dan Kesadaran

6
b) Tanda-tanda Vital
c) Pemeriksaan dari ujung rambut sampai ujung kaki
d) Pemeriksaan khusus pada kasus paliatif : luka, stoma, dekubitus,
udema ekstremitas/anasarka
3. Menganalisa hasil pemeriksaan penunjang yang pernah dilakukan.
a) Darah lengkap, gula darah, fungsi lever, fungsi ginjal dll. Foto
thorax untuk melihat kondisi jantung/paru
b) USG : melihat adanya massa dan kelainan organ
c) Biopsi : untuk mendeteksi adanya keganasan
d) Pemeriksaan penunjang lain

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN PALIATIF

Diagnosa atau masalah keperawatan dapat teridentifikasi sesuai kategori


urgensi masalah berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan, diagnosa
keperawatan yang mungkin pada kasus paliatif sesuai 14 kebutuhan Handerson
adalah sbb :

1) Gangguan oksigenasi dan sirkulasi


2) Gangguan pemenuhan kebutuhan cairan
3) Gangguan kebutuhan nutrisi
4) Gangguan pemenuhan kebutuhan aktifitas sehari-hari
5) Gangguan pemenuhan kebutuhan eliminasi BAK/BAB
6) Gangguan citra diri/konsep diri
7) Gangguan istirahat
8) Gangguan mobilisasi
9) Gangguan psikologis putus asa dan merasa tidak berguna
10) Gangguan rasa aman, nyaman
11) Gangguan reproduksi
12) Gangguan integritas kulit
13) Gangguan neurosensori
14) Gangguan komunikasi

7
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan

1. Gangguan pola nafas Setelah dilakukan tindakan 1. Auskultasi bunyi nafas,


berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 perhatikan bunyi nafas
penumpukan sekret jam, diharapkan pola nafas abnormal.
efektif dapat teratasi dengan 2. Monitor usaha pernapasan,
kriteria hasil : rasio inspirasi maupun
ekspirasi, dan penggunaan
1. Pernafasan reguler,
otot tambahan pernafasan.
dalam dan kecepatan
3. Observasi produk sputum,
nafas teratur.
jumlah, warna, kekentalan.
2. Batuk efektif.
4. Berikan posisi semi fowler
3. Tanda dan gejala
atau berikan posisi miring
obstruksi pernapasan
aman.
tidak ada : stridor (-),
5. Ajarkan pasien untuk nafas
sesak nafas (-), weezing
dalam dan batuk efektif.
(-).
6. Berikan air putih hangat 2000
4. Suara nafas : vesikuler
cc/hari jika tidak ada kontra
kanan dan kiri.
indikasi.
5. Sputum jernih, jumlah
7. Lakukan phisioterapi data
normal, tidak berbau
sesuai indikasi.
dan tidak berwarna.
8. Lakukan suction bila perlu.
6. Tanda-tanda sekresi
tertahan tidak ada :
deman (-), takikardia (-
), dan takipneu (-).

2. Kurang perawatan Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji kemampuan pasien


diri berhubungan keperawatan selama 3x24 dalam melaksanakan
dengan keterbatasan jam, diharapkan kebutuhan kegiatan sehari-hari.
akan perawatan diri 2. Motivasi untuk melakukan
kegiatan sehari-hari.

8
fungsi fisik dan terpenuhi dengan kriteria 3. Bantu pasien untuk mandi
psikologis. hasil : baik ditempat tidur atau
menggunakan shower.
1. Pasien tampak bersih dan
4. Cuci rambut pasien sesuai
segar.
dengan kebutuhan. 5.
2. Mulut bersih dan tidak
Lakukan perawatan kaki.
berbau.
5. Bantu untuk perawatan
3. Kulit tidak kering.
perineal.
6. Pantau kondisi kulit.
7. Berikan pelembab/lotion
pada kulit.
8. Bersihkan tangan pasien
setelah makan

C. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN PADA KASUS


TERMINAL

Perencanaan dilakukan berdasarkan diagnosa keperawatan yang muncul dan


diprioritaskan untuk :

7. Meningkatkan kualitas hidup (contoh : mengurangi nyeri, mengurangi sesak


nafas, menangani perawatan luka)
8. Meningkatkan daya tahan tubuh
9. Mengajarkan pasien dan keluarga untuk menerima kenyataan yang ada
10. Mengajarkan keluarga untuk menghubungi petugas bila terjadi kondisi darurat
11. Mencegah timbulnya masalah baru

D. PELAKSANAAN

Prinsip-prinsip dalam penanganan masalah keperawatan paliatif didasarkan


pada prioritas masalah keperawatan yang timbul.

9
E. EVALUASI

Evaluasi berdasarkan pada kategori masalah keperawatan disesuaikan


dengan kondisi pasien. Evaluasi mencangkup dua elemen yakni evaluasi proses dan
evaluasi hasil. Untuk dapat melihat keberhasilan setiap diagnosa keperawatan
diukur sesuai kriteria hasil.

10
BAB III

PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Perawatan paliatif care adalah penedekatan yang bertujuan memperbaiki
kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah berhubungan
dengan penyakit yang dapat mengancam jiwa, mealaui pencegahan dan
membantu meringankan penderitaan, identifikasi dini dan penilaian yang tertib
serta penanganan nyeri dan masalah lain baik fisik, psikososial dan spiritual.
Peran fungsi perawat pada asuhan keperawatan paliatif : pelaksana perawat
(pemberi asuhan keperawatam, penddikan kesehatan, koordinator, advokasi,
kolaborator, fasilitator, modifikasi lingkungan), pengelola (manajer kasus,
konsultan, koordinasi), penddik (di pendidikan / dipelayanan) dan peneliti.
1.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, semoga
pembaca dapat memaklumi. Penulis akan memperbaiki makalah ini dengan
berpedoman pada banyak sumber yang dapat di pertanggung jawabkan, maka
dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah
dalam kesimpulan di atas.

11
DAFTAR PUSTAKA

Aranda Sanchia and Margaret O’Connor. (1999) Palliative Care Nursing : A


Guide to Practice. Melbourne, Ausmed Publications.

Department Kesehatan RI. (2004). Pedoman Perawatan Kesehatan di Rumah.


Jakarta : Depkes.

Djauzi Samsuridjal, dkk. (2003). Perawatan Paliatif Dan Bebas Nyeri Pada
Penyakit Kanker. Rumah Sakit Kanker “Dharmais”. Jakarta. PT Pelita Mandiri
Indonesia

Hanson S.M. (2001). Family Health Care Nursing : Theory, Practise, and
Research. Philladelphia : F.A Davis.

12

Anda mungkin juga menyukai