STIKes KARSA HUSADA GARUT 2020 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARSA HUSADA GARUT Kampus I : Jl. Subyadinata No. 07 Tlp/Fax. 0262.235946 Garut - Jawa Barat Kampus II : Jl. Nusa Indah No. 24 Tlp. 0262.4704803/235860 Garut – Jawa Barat
SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP
TAHUN AJARAN 2020 / 2021 Mata Kuliah : Keperawatan Paliatif Beban Studi : 3 (Tiga) SKS Waktu : Pkl. 10.00 – 11.00 WIB Hari/ tgl : Kamis, 05 Nopember 2020 Dosen : H. Zahara Farhan S.Kep.,Ners.,M.Kep
Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat !
1. Jelaskan yang prinsip – prinsip yang harus diperhatikan dalam memberikan
pelayanan keperawatan paliatif.!
2. Jelaskan bagaimana model / pendekatan pelayanan lintas profesi
(Interdiciplanry approach) dalam keperawatan paliatif.!
3. Jelaskan peran perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan paliatif.!
4. Jelaskan program pelayanan keperawatan paliatif saat pasien dalam
perawatan di rumah.!
5. Jelaskan perbedaan pelayanan keperawatan pada pasien dengan kondisi
penyakit umum dengan pelayanan keperawatan pada pasien yang mengalami
penyakit terminal (Terminally Illness).!
Jawaban !!!! Jelaskan yang prinsip – prinsip yang harus diperhatikan dalam memberikan pelayanan keperawatan paliatif.! Prinsif pelayanan keperawatan paliatif merupakan menghargai setiap kehidupan, menganggap kematian sebagai proses yang normal, tidak mempercepat atau memperlambat kematian, menghargai keinginan pasien dalam mengambil keputusan, menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang mengganggu, mengintegrasikan aspek psikologis, sosial, dan spiritual dalam perawatan pasien dan keluarga, menghindari tindakan medis yang sia-sia, memberikan dukungan yang diperlukan agar pasien tetap aktif sesuai dengan kondisinya sampai akhir hayat, memberikan dukungan kepada keluarga dalam masa duka cita, beberapa prinsif pelayanan paliatif : 1. Perilaku dalam merawat Perilaku caring sebagai bentuk perhatian terhadap pasien, dimana perhatian gersebut ditujukan untuk semua aspek yang menyebabkan timbulnya masalah atau keluhan pada pasien yang bukan hanya pada aspek medis saja, pendekatan tersebut juga harus dapat menghargai pasien sebagai individu yang unik dan juga lainnya seperti etnis, kemampuan intelektual, agama dan kepercayaan. Perilaku caring juga merupakan hal yang mendasar dapam pelayanan pasien di perawatan paliatif. 2. Komunikasi Komunikasi yang baik denfan pasien dan keluarga adalah hay vital. Komunikasi antara pasien dan perawat akan menjadi lebih terbuka bila pasien menginginkan informasi yang lebih detail mengenai penyakitnya. 3. Perawatan Semua tindakan intevensi dalam proses perawatan paliatif harsu sesuai dengan tahap atau pase penyakit pasien serta prognosisnya. Jelaskan bagaimana model / pendekatan pelayanan lintas profesi
(Interdiciplanry approach) dalam keperawatan paliatif.!
Yaitu untuk memahami keinginan pasien untuk melakukan intevensi yang
sesuai dengan keinginan pasien, hal ini adalah sebagai pendekatan dalam
pemecahan suatu masalah dengan menggunakan tinjauan berbagai sudut
pandangn ilmu yang bersifat relevan atau terpadu .
Jelaskan peran perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan paliatif.!
Peran utama perawatan paliatif menurut degner dkk (1991)
Memberi rasa nyaman
Responsive selama proses kematian
Respon terhadap rasa marah
Memberi support perkembangan individu
Respon terhadap sejawat
Meningkatkan kualitas hidup atau kualiat meninggal dengan damai
Respon terhadap keluarga
Jelaskan program pelayanan keperawatan paliatif saat pasien dalam perawatan
di rumah.!
Pelayanan kesehatan di rumah (home care) merupakan pelayanan kesehatan yang di
berikan kepada pasien di rumahnya yang merupakan sintesa dari pelayanan keperawatan komunitas dan keterampilan teknikal tertentu yang berasal dari spesialis kesehatan tertentu, yang berfokus pada asuhan keperawatan individu dengan melibatkan keluarga dengan tujuan menyembuhkan, mempertahankan dan meningkatkan kesehatan fisik, mental/emosi pasien. Jelaskan perbedaan pelayanan keperawatan pada pasien dengan kondisi
penyakit umum dengan pelayanan keperawatan pada pasien yang mengalami
penyakit terminal (Terminally Illness).!
Seorang perawat terlatih sering menggunakan the Edmonton Functional Assessment
Tool untuk menelusuri performance status fungsional dan mengevaluasi faktor faktor lainnya yang berkontribusi terhadap gangguan fungsional pada pasien dengan kanker stadium lanjut seperti kemampuan komunikasi, status mental, tingkat nyeri dan intensitas dispnea. Skala aktifitas kehidupan sehari-hari sering digunakan untuk mengevaluasi tingkat gangguan fisik yang dialami oleh pasien. Aktiftas kehidupan sehari-hari yang dinilai berupa makan/minum, mandi, berpakaian, berdandan, berkemih dan buang air besar, dan berpindah (pindah dari tempat tidur ke kursi, atau sebaliknya). Sedangkan kuesioner aktiftas kehidupan sehari-hari yang bersifat instrumental (The Instrumental Activity Daily Liuing = IADL) digunkan untuk menilai bagaimana pasien mampu melakukan aktiftas kehidupan yang kompleks seperti menyediakan sarapan, mencuci pakaian, mengendarai mobil atau motor, berbelanja kebutuhan harian, menelpon, mengelola obat-obatan yang dikonsumsi, dan mengelola keuangan. IADL kuesioner dapat membantu perawat atau dokter mengidentifkasi gangguan kognitif, keterbatasan fsik, gejala yang dapat menimbulkan stres atau nyeri, dan masalah terkait klinis terutama pada pasien kanker stadium lanjut. Pokok-pokok perawatan pasien terminal terdiri dari: a. Peningkatan Kenyamanan Kenyamanan bagi pasien menjelang ajal termasuk pengenalan dan peredaan distress psikobiologis.Perawat harus memberikan bimbingan kepada keluarga tentang tindakan penenangan bagi pasien sakit terminal.Kontrol nyeri penting karena mengganggu tidur, nafsu makan, mobilitas, dan fungsi psikologis.Pemberian kenyamanan bagi pasien terminal juga mencakup pengendalian gejala penyakit dan pemberian terapi. Klien mungkin akan bergantung pada perawat dan keluarganya untuk pemenuhan kebutuhan dasarnya, sehingga perawat bisa memberikan bimbingan dan konseling bagi keluarga tentang bagaimana cara memberikan kenyamanan pada klien. b. Pemeliharan Kemandirian Tempat perawatan yang tepat untuk pasien terminal adalah perawatan intensif, pilihan lain adalah perawatan hospice yang memungkinkan perawatan komprehensif di rumah. Perawat harus memberikan informasi tentang pilihan ini kepada keluarga dan pasien.Sebagian besar pasien terminal ingin mandiri dalam melakukan aktivitasnya. Mengizinkan pasien untuk melakukan tugas sederhana seperti mandi, makan, membaca, akan meningkatkan martabat pasien. Perawat tidak boleh memaksakan partisipasi pasien terutama jika ketidakmampuan secara fisik membuat partisipasi tersebut menjadi sulit.Perawat bisa memberikan dorongan kepada keluarga untuk membiarkan pasien membuat keputusan. c. Pencegahan Kesepian dan Isolasi Perawat membutuhkan kesabaran dan pengalaman untuk merespon secara efektif terhadap pasien menjelang ajal.Untuk mencegah kesepian dan penyimpangan sensori, perawatmeningkatkan kualitas lingkungan.Lingkungan harus diberi pencahayaan yang baik, keterlibatan anggota keluarga, teman dekat dapat mencegah kesepian.Keluarga atau penjenguk harus diperbolehkan bersama pasien menjelang ajal sepanjang waktu.Perawat memberikan bimbingan kepada keluarga untuk tetap/ selalu bersama klien menjelang ajal, terutama saat-saat terakhir hidupnya. d. Peningkatan Ketenangan Spiritual Peningkatan ketenangan spiritual mempunyai arti lebih besar dari sekedar meminta rohaniawan.Ketika kematian mendekat, pasien sering mencari ketenangan.Perawat dan keluarga dapat membantu pasien mengekspresikan nilai dan keyakinannya. pasien menjelang ajal mungkin mencari untuk menemukan tujuan dan makna hidup sebelum menyerahkan diri kepada kematian. Pasien mungkin minta pengampunan baik dari yang maha kuasa atau dari anggota keluarga.Perawat dan keluarga memberikan ketenangan spiritual dengan menggunakan keterampilan komunikasi, empati, berdoa dengan pasien, membaca kitab suci, atau mendengarkan musik. e. Dukungan untuk keluarga yang berduka Anggota keluarga harus didukung melewati waktu menjelang ajal dan kematian dari orang yang mereka cintai.Semua tindakan medis, peralatan yang digunakan pada pasien harus diberikan penjelasan, seperti alat Bantu nafas atau pacu jantung.Kemungkinan yang terjadi selama fase kritis pasien terminal harus dijelaskan pada keluarga.