Anda di halaman 1dari 9

‫ٱلَر ِحيم‬ َّ‫ِب ْس ِم ٱلل ّ ٰ ِه ّـ‬

َّ‫ٱلَر ْح َٰم ِن ّـ‬

Kelompok 3
Kelas/Prodi 2A/S1 Keperawatan
Mata Kuliah Keperawatan Jiwa I
Dosen Pengampu Tanti Suryawantie, S.Kep.,Ners.,M.Kep
Tanggal Minggu 22 Maret 2020
Jenis Tugas Analisis Kasus Jiwa

KASUS A

Sdr. T. laki – laki. 22 tahun. Anak terakhir dari 7 orang bersaudara. Belum memiliki pekerjaan yang
tetap. Kakak kedua dan kakak ke 5 adalah perempuan. Kakak yang 4 Lainnya semuanya laki – laki.
Sdr. T saat ini tinggal bersama ayah dan ibunya bersama dengan satu orang kakak no 6, di Desa Petir
Kecamatan Awan Putih. semua saudara yang lain sudah memiliki rumah sendiri –sendiri.

Sdr. T Masuk RS tanggal 10 Maret 2020 dengan riwayat 10 HSMRS Sdr T membanting pintu,
membanting piring dan gelas, merusak barang – barang elektronik, memaki –maki semua orang dan
tidak bisa tidur. Sdr T tidak betah di rumah, selalu keluar rumah dan keluyuran. Menurut keluarga sdr
T suka keluar masuk rumah tetangga tanpa alasan.

Tidak ada anggota keluarga yang menderita gangguan jiwa, tidak ada riwayat trauma, tidak pernah
mengalami gangguan jiwa sebelumnya. 8 bulan yang lalu pasien tidak lulus test calon Bintara. 6 bulan
yang lalu mantan pacarnya yang masih ia cintai walaupun sudah putus menikah dengan laki – laki
lain. 2 bulan yang lalu wanita yang baru ditaksirnya setelah ia ditinggal kawin menolak dijadikan
pacar.

Menurut keluarga pasien seorang sejak kecil klien adalah seorang pendiam. Tidak suka bercerita
tentang masalah pribadi. Perokok berat. Jika ada keinginan yang tidak terpenuhi, suka ngambek.
Mengurung diri dikamar. Perilaku marah yang meledak – ledak sejak kurang lebih satu tahun yang
lalu. Sebelumnya hanya diam atau mogok makan.

Menurut kakak – kakaknya Ayah dan ibu mereka sering sekali bertengkar. Ibu nya berjualan nasi
rames di pasar. Ayahnya tidak memiliki pekerjaan tetap. 6 bulan yang lalu, diketahui ternyata
ayahnya punya dua anak dari istri simpanannya.

Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan data sebagai berikut : T 110/70 mmHg, HR 84 x/mnt. S 36
derajat C, RR 20 x / mnt. BB 50 Kg. TB 161 cm. Tidak ada keluhan fisik.
Kesadaran Compus Menthis, Tidak ada disorientasi waktu – tempat – orang. Ketika ditanya kejadian
satu minggu yang lalu pasien tidak ingat.

Pasien beragama islam. Di Rumah Taat beribadah. Di RS tidak melakukan. Penampilan rapi. Tampak
lesu. Berbicara lambat. Bicara pelan – pelan. Sering terhenti tiba – tiba pada saat berbicara. Mampu
menjawab setiap pertanyaan dengan tepat . Saat berinteraksi tidak menatap mata lawan bicara,
menunduk, tampak murung dan sedih. Afek datar.
Klien mengatakan orang yang paling berarti adalah ibunya. Tidak suka bergaul. Merasa minder jika
bertemu dengan tetangga – tetangganya. Karena ia hanya lulusan SMP, berambut keribo, berkulit
hitam, dan berjerawat.

Klien berkata ” Saya anak bungsu Pak, makanya semua warisan sudah habis untuk biaya kakak –
kakak saya. Ya, sudah Pak, sekarang terserah orang tua. Mereka tidak adil kok. Kata tetangga karena
saya anak yang tidak diharapkan. Bahkan katanya saya pernah mau digugurkan. Bapak saya jahat
sekali. Ia pernah mau membunuh saya”.

Keluarga mengatakan bahwa klien sering menolak makan. Katanya makanan nya ada yang
memberinya racun. Klien selalu bermusuhan dengan ayahnya. Segala yang dilakukan ayahnya selalu
memicu kemarahan.

Klien berkata ”Saya laki – laki. Tulen. Normal” ”Saya ingin jadi TNI” ”Saya tidak suka dengan
rambut saya yang keribo. Jelek” ”Saya anak bungsu. Belum kerja”

Klien berkata ”Saya sering mendengar suara bisik – bisik ditelinga”.


Klien berkata ”Suaranya kadang jelas sekali kadang berdesis. Katanya saya ini ular”
Klien berkata ”Suara itu bilang Ular.... hai kamu ular. Mati kamu mati....”
Klien berkata ”Suara itu sekarang tidak ada tadi pagi ada”

Klien mengatakan bahwa ia takut dengan suara – suara itu. Suara itu akan hilang jika ia ada orang lain
yang mengajaknya ngobrol. Ia mengatakan bahwa tidak tahu itu suara apa.

Klien berkata ”Saya di RS kan karena Ayah saya yang tidak suka saya ada dirumah. Memang saya sakit
Apa. Saya tidak sakit. Orang marah kan biasa. Sekarang saya sudah tidak marah. Saya pulang yaa....”

Klien mampu makan, minum, berpakaian tanpa bantuan. Makan sehari 3 X bahkan lebih. Kegiatan
perawatan diri tanpa bantuan. Minum obat mandiri. Selama di RS klien lebih banyak tidur.

Di RS pasien di tunggu oleh ke ibunya dan kakak – kakaknya. Menurut keluarga mereka adalah
keluarga yang harmonis walaupun hidup dalam kesederhanaan. Mereka hidup di lingkungan
pedesaan yang guyub.

Diagnose medis skizofrenia tak terinci. Terapi : CPZ 3 x 100 mg, Haloperidol 3 x 2 mg. THP 3 x 1 tab.
PENGKAJIAN

I. IDENTITAS
1. Nama : Tn. T
2. Umur : 22 Tahun
3. Tgl Pengkajian : Sabtu, 22 Maret 2020
4. No Register : 10 HSMRS
5. Alamat : Desa Petir Kecamatan Awan Putih
6. Tgl Masuk : 10 Maret 2020
II. ALASAN MASUK
Tn.T membanting pintu, membanting piring dan gelas, merusak barang – barang elektronik,
memaki–maki semua orang dan tidak bisa tidur. Tn. T tidak betah di rumah, selalu keluar
rumah dan keluyuran.
III. FAKTOR PREDIPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ya 1. tidak

2. Pengobatan sebelumnya berhasil belum berhasil tidak

berhasil

3. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ya 2. tidak

Hubungan keluarga: Dengan semua anggota keluarga baik, namun dengan ayahnya
tidak harmonis.
Gejala : membanting pintu, membanting piring dan gelas, merusak barang–barang
elektronik, memaki–maki semua orang dan tidak bisa tidur
Riwayat Pengobatan : Tidak pernah melakukan pengobatan baik psikis dan
biologis.
4. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
8 bulan yang lalu pasien tidak lulus test calon Bintara. 6 bulan yang lalu mantan pacarnya
yang masih ia cintai walaupun sudah putus menikah dengan laki – laki lain. 2 bulan yang
lalu wanita yang baru ditaksirnya setelah ia ditinggal kawin menolak dijadikan pacar.
IV. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda Vital : TD : 110/70 mmHg, HR: 84 x/mnt, S: 36 ºC, RR: 20 x/mnt

2. Ukur: TB: 161 cm, BB : 50 kg, □ naik □ turun


3. Keluhan Fisik : ya 3. tidak

Bentuknya : -
Masalah Keperawatan : -
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Keterangan :
Tn. T adalah anak bungsu, memiliki kakak 6 orang, 2 orang perempuan (No.2 dan
5) dan 4 orang laki-laki. Ayahnya mempunyai istri simpanan dan dari istri simpanan
2 orang anak.
Masalah
Keperawatan :..............................................................................................................
.....................................................................................................................................
..........................
2. Konsep Diri
a. Cirta Tubuh :
Penampilan rapi, tampak lesu, berambut keribo, berkulit hitam, dan berjerawat.
b. Identitas :
Laki-laki Tulen.
c. Peran :
Anak bungsu dari keluarganya
d. Ideal Diri :
Sekolah sampai SMP, tidak lulus tes Bintara dan putus berpacaran.
e. Harga Diri :
Harga diri rendah ditandai dengan tidak berdaya karena tidak lulus test calon
Bintara, dan minder dengan status pendidikannya sampai SMP.
Masalah keperawatan :
1. Risiko gangguan identitas pribadi berhubungan dengan harga diri rendah.

3. Hubungan Sosial
a. Orang Terdekat
Ibu Tn. T.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok :
Tidak suka bergaul. Merasa minder jika bertemu dengan tetangga– tetangga.
c. Masalah
keperawatan : .......................................................................................................
...............................................................................................................................
............................
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan :
Beragama islam.
b. Kegiatan ibadah :
Di Rumah taat beribadah dan Di RS tidak melakukan.
Masalah
keperawatan : .......................................................................................................
...............................................................................................................................
.............................
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan : Penampilan rapi dan tampak lesu.
2. Pembicaraan : Berbicara lambat. Bicara pelan – pelan dan sering terhenti tiba–tiba pada
saat berbicara. Mampu menjawab setiap pertanyaan dengan tepat.
3. Aktivitas motorik : Mampu menjawab setiap pertanyaan dengan tepat.
4. Alam perasaan :
-
Klien berkata ”Saya sering mendengar suara bisik – bisik ditelinga”.
-
Klien berkata ”Suaranya kadang jelas sekali kadang berdesis. Katanya saya ini ular”
-
Klien berkata ”Suara itu bilang Ular.... hai kamu ular. Mati kamu mati....”
-
Klien berkata ”Suara itu sekarang tidak ada tadi pagi ada”
-
Klien mengatakan bahwa ia takut dengan suara – suara itu. Suara itu akan hilang jika ia
ada orang lain yang mengajaknya ngobrol. Ia mengatakan bahwa tidak tahu itu suara
apa.
5. Afek : Afek datar
Saat berinteraksi tidak menatap mata lawan bicara, menunduk, tampak murung dan sedih.
6. Interaksi selama wawancara :
Sering terhenti tiba – tiba pada saat berbicara. Mampu menjawab setiap pertanyaan
dengan tepat . Saat berinteraksi tidak menatap mata lawan bicara, menunduk, tampak
murung dan sedih.
7. Persepsi : Agitasi
Klien berkata ”Saya anak bungsu Pak, makanya semua warisan sudah habis untuk biaya
kakak–kakak saya. Ya, sudah Pak, sekarang terserah orang tua. Mereka tidak adil kok. Kata
tetangga karena saya anak yang tidak diharapkan. Bahkan katanya saya pernah mau
digugurkan. Bapak saya jahat sekali. Ia pernah mau membunuh saya”.
8. Proses pikir :
Klien berkata ”Saya di RS kan karena Ayah saya yang tidak suka saya ada dirumah.
Memang saya sakit Apa. Saya tidak sakit. Orang marah kan biasa. Sekarang saya sudah
tidak marah. Saya pulang yaa....”
9. Isi pikir :
Klien berkata ”Saya di RS kan karena Ayah saya yang tidak suka saya ada dirumah.
Memang saya sakit Apa. Saya tidak sakit. Orang marah kan biasa. Sekarang saya sudah
tidak marah.”
10. Tingkat kesadaran :
Kesadaran penuh (GCS=Compos Mentis).
11. Memori :
Kejadian satu minggu yang lalu pasien tidak ingat.
12. Tingkat kosentrasi dan berhitung :
Sering terhenti tiba – tiba pada saat berbicara. Mampu menjawab setiap pertanyaan
dengan tepat
13. Kemampuan penilaian :
Mampu menjawab setiap pertanyaan dengan tepat.
14. Daya tilik diri :
Harga diri rendah ditandai dengan tidak berdaya karena tidak lulus test calon
Bintara, dan minder dengan status pendidikannya sampai SMP.
Masalah keperawatan :
❖ Hambatan komunikasi verbal berhubungan dengan tidak ada kontak mata.
❖ Konfusi akut berhubungan dengan agitasi dan salah persepsi.
❖ Risiko gangguan identitas pribadi berhubungan dengan harga diri rendah.

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan : >3 x/hari
2. BAB/BAK :-
3. Mandi : Mandiri
4. Berpakaian/ berhias : Mandiri
5. Istirahat tidur : Normal atau > Tidur
6. Penggunaan obat : CPZ, Haloperidol. THP.
7. Pemeliharaan kesehatan : Baik dan dilakukan dengan mandiri
8. Aktifitas dirumah :-
9. Aktifitas di luar rumah : -
Masalah keperawatan : -

VIII. MEKANISME KOPING

Adaptif Maladaptif
✔ Berbicara dengan orla
□ Minum alkohol
□ Mampu menyelesaikan Mslh ✔ Reaksi lambat
□ Teknik relokasi □ Bekerja berlebihani
✔ Aktifitas konstruktif
□ Menghindar
□ Olah raga ✔ Mencederai diri
✔ Lainnya ✔ Lainnya
Masalah keperawatan :
...........................................................................................................................................
..
...........................................................................................................................................
..
...........................................................................................................................................
..
IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DN LINGKUNGAN :
Masalah dengan dukungan kelompok :
-.
Masalah dengan lingkungan :
Tidak bergaul dan sering menyendiri.
Masalah dengan Pendidikan :
Tamatan SMP dan tidak lulus test bintara.
Masalah dengan Pekerjaan :
Belum mendapatkan pekerjaan.
Masalah dengan perumahan :
-
Masalah dengan Ekonomi :
Belum mendapatkan pekerjaan, ekonomi keluarga sederhana dengan tulang punggung
keluarga adalah ibunya sebagai pedagang nasi rames.
Masalah dengan pelayanan Kesehatan :
-
Masalah lainnya :
-.
Masalah keperawatan :
...........................................................................................................................................
..
...........................................................................................................................................
..
X. KURANG PENGETAHUAN TENTANG:

Penyakit jiwa Faktor predisposisi


5. 4.

6. Koping pendukung

Penyakit fisik Obat-obatan

7. Lainnya

XI. ASPEK PENUNJANG


Diagnosa medis : Skizofrenia Tak Terinci
Terapi medis : CPZ 3 x 100 mg, Haloperidol 3 x 2 mg. THP 3 x 1 tab.
Laboratorium :
...........................................................................................................................................
..
...........................................................................................................................................
..
...........................................................................................................................................
..
...........................................................................................................................................
..
XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN

Data maladaptif Masalah keperawatan


1. Berbicara lambat. Bicara pelan – pelan dan 1. Hambatan komunikasi verbal
sering terhenti tiba–tiba pada saat berbicara. berhubungan dengan tidak ada
Mampu menjawab setiap pertanyaan dengan kontak mata.
tepat 2. Konfusi akut berhubungan
2. Klien berkata ”Saya sering mendengar suara dengan agitasi dan salah
bisik – bisik ditelinga”. persepsi.
3. Klien berkata ”Suaranya kadang jelas sekali 3. Risiko gangguan identitas pribadi
kadang berdesis. Katanya saya ini ular” berhubungan dengan harga diri
4. Klien berkata ”Suara itu bilang Ular.... hai rendah.
kamu ular. Mati kamu mati....”
5. Klien berkata ”Suara itu sekarang tidak ada
tadi pagi ada”
6. Klien mengatakan bahwa ia takut dengan
suara – suara itu. Suara itu akan hilang jika ia
ada orang lain yang mengajaknya ngobrol. Ia
mengatakan bahwa tidak tahu itu suara apa.
7. Saat berinteraksi tidak menatap mata lawan
bicara, menunduk, tampak murung dan sedih.
8. Sering terhenti tiba – tiba pada saat berbicara.
Mampu menjawab setiap pertanyaan dengan
tepat . Saat berinteraksi tidak menatap mata
lawan bicara, menunduk, tampak murung dan
sedih.
9. Klien berkata ”Saya anak bungsu Pak,
makanya semua warisan sudah habis untuk
biaya kakak–kakak saya. Ya, sudah Pak,
sekarang terserah orang tua. Mereka tidak
adil kok. Kata tetangga karena saya anak yang
tidak diharapkan. Bahkan katanya saya pernah
mau digugurkan. Bapak saya jahat sekali. Ia
pernah mau membunuh saya”.
10. Klien berkata ”Saya di RS kan karena Ayah
saya yang tidak suka saya ada dirumah.
Memang saya sakit Apa. Saya tidak sakit.
Orang marah kan biasa. Sekarang saya sudah
tidak marah. Saya pulang yaa....”
11. Klien berkata ”Saya di RS kan karena Ayah
saya yang tidak suka saya ada dirumah.
Memang saya sakit Apa. Saya tidak sakit.
Orang marah kan biasa. Sekarang saya sudah
tidak marah.”
12. Kejadian satu minggu yang lalu pasien tidak
ingat
13. Sering terhenti tiba – tiba pada saat berbicara.
Mampu menjawab setiap pertanyaan dengan
tepat
14. Harga diri rendah ditandai dengan tidak
berdaya karena tidak lulus test calon
Bintara, dan minder dengan status
pendidikannya sampai SMP.
XIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN
...........................................................................................................................................
..
...........................................................................................................................................
..
...........................................................................................................................................
..
...........................................................................................................................................
..
...........................................................................................................................................
..
...........................................................................................................................................
.. ........................................................................................................................................
.....
...........................................................................................................................................
..

XIV. TAHAPAN PENANGANAN KLIEN


1. Skor kategori : ........................................................................................
................................................................................. .......
................................................................................. .......
2. Tahap penganan fase : ........................................................................................
................................................................................. .......
................................................................................. .......
3. Tujuan pengobatan : ........................................................................................
................................................................................. .......
................................................................................. .......
4. Intervensi keperawatan : ........................................................................................
................................................................................. .......
................................................................................. .......
5. Hasil yang diharapkan : ........................................................................................
................................................................................. .......
................................................................................. .......

‫اَل َْح ْم ُدلَِل ّـَّ ِه‬

Anda mungkin juga menyukai