Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Kebutuhan Penghargaan Dan Harga Diri

Di susun oleh :
Dede Iskandar
S1 keperawatan 1-A

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARSA HUSADA


GARUT
TAHUN AJARAN 2019-2020
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik, dan
hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Harga Diri (Self
Esteem) “ dengan tepat waktu.
Makalah ini berisikan tentang self esteen atau harga diri. Dengan adanya makalah ini, diharapkan
bagi para pembaca dapat menjadikannya sebagai sumber referensi yang dapat membantu  dalam
pembelajaran mata kuliah Konsep Dasar 1.

                                          
Garut,15 Juni 2019
DAFTAR ISI

Kata
Pengantar…………………………………………………………....................i
Daftar Isi……………………………………………………………………....ii
BAB.I. Pendahuluan ………………………………………………………….1
A.Latar Belakang……………………………………………………………….1
B.Rumusan Masalah …………………………………………………………...2
C.Tujuan ……………………………………………………………………….2
BAB.II.Pembahasan…………………………………………………………..3
A.Kebutuhan Dasar Manusia…………………………………………………...3
B.Kebutuhan Akan Penghargaan Atau Pengakuan (Esteem Needs)…………...3
C.Konsep Harga Diri …………………………………………………………..4
Faktor-faktor yang mempengaruhi harga diri ……………………………..6
BAB.III.Penutup………………………………………………………………8
Kesimpulan …………………………………………………………………….8
Pesan …………………………………………………………………………...8
Daftar Pustaka………………………………………………………………...9
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Harga diri merupakan salah satu komponen konsep diri. Harga diri dipengarui oleh
sejauh mana ideal diri seseorang dapat dicapai. Harga diri yang sehat yang ditandai dengan
perilaku percaya diri penting dimiiki oleh seseorang individu. Dengan percaya diri seorang
individu akan mampu mengatasi stress kehidupan secara wajar. Namun demikian, seorang
individu dapat mengalami harga diri rendah karena berbagai stressor kehidupan

B. TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1.      Mahasiswa dapat mengetahui apa itu Harga diri
2.      Mahasiswa mampu memahami bagaimana harga diri yang baik
3.      Mahasiswa mengetahui contoh bentuk harga diri
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Harga Diri (Self Esteem)

Stuart dan Sundeen (1991), mengatakan bahwa harga diri (self esteem) adalah penilaian
individu terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa seberapa jauh perilaku memenuhi ideal
dirinya. Dapat diartikan bahwa harga diri menggambarkan sejauhmana individu tersebut menilai
dirinya sebagai orang yang memeiliki kemampuan, keberartian, berharga, dan kompeten.
Sedangkan menurut Gilmore (dalam Akhmad Sudrajad)  mengemukakan bahwa: “….self
esteem is a personal judgement of worthiness that is a personal that is expressed in attitude the
individual holds toward himself. Pendapat ini menerangkan bahwa harga diri merupakan
penilaian individu terhadap kehormatan dirinya, yang diekspresikan melalui sikap terhadap
dirinya. Sementara itu, Buss (1973) memberikan pengertian harga diri (self esteem) sebagai
penilaian individu terhadap dirinya sendiri, yang sifatnya implisit dan tidak diverbalisasikan.

B. Arti Harga Diri (Self Esteem)

Menurut pendapat beberapa ahli  tersebut, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
harga diri (self esteem) adalah penilaian individu terhadap kehormatan diri, melalui sikap
terhadap dirinya sendiri yang sifatnya implisit dan tidak diverbalisasikan dan menggambarkan
sejauh mana individu tersebut menilai dirinya sebagai orang yang memeiliki kemampuan,
keberartian, berharga, dan kompeten.
Salah satu komponen konsep diri yaitu harga diri dimana harga diri (self esteem) adalah
penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai
dengan ideal diri (Keliat, 1999). Sedangkan harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai
sesuatu yang berharga dan tidak bertanggungjawab atas kehidupannya sendiri. Jika individu
sering gagal maka cenderung harga diri rendah. Harga diri rendah jika kehilangan kasih sayang
dan penghargaan orang lain. Harga diri diperoleh dari diri sendiri dan orang lain, aspek utama
adalah diterima dan menerima penghargaan dari orang lain.

Gangguan harga diri rendah di gambarkan sebagai perasaan yang negatif terhadap diri
sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan,
mengkritik diri sendiri, penurunan produktivitas, destruktif yang diarahkan pada orang lain,
perasaan tidak mampu, mudah tersinggung dan menarik diri secara sosial.

Orang tua memiliki tanggung jawab besar untuk dapat memenuhi kebutuhan harga diri
anak, melalui pemberian kasih sayang  yang tulus sehingga  anak dapat tumbuh dan berkembang
secara wajar dan sehat, yang didalamnya terkandung perasaan  harga diri yang stabil dan mantap.
Disinilah, tampak arti penting peran orang tua dan guru sebagai fasiltator.
Akhmad Sudrajad mengatakan bahwa pentingnya pemenuhan kebutuhan harga diri individu,
khususnya pada kalangan remaja, terkait erat dengan dampak negatif jika mereka tidak memiliki
harga diri yang mantap. Mereka akan mengalami kesulitan dalam menampilkan perilaku
sosialnya, merasa inferior dan canggung. Namun apabila kebutuhan harga diri mereka dapat
terpenuhi secara memadai, kemungkinan mereka akan memperoleh sukses dalam menampilkan
perilaku sosialnya, tampil dengan kayakinan diri (self-confidence) dan merasa memiliki nilai
dalam lingkungan sosialnya (Jordan et. al. 1979)

    
C. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA DIRI

 Menurut Akhmad Sudrajad :

1.      penolakan orang tua, harapan orang tua yang tidak relistis,


2.      kegagalan yang berulang kali,
3.      kurang mempunyai tanggungjawab personal,
4.      ketergantungan pada orang lain dan ideal diri yag tidak realistis

 Menurut Dariuszky adalah Perasaan takut , yaitu kekhawatiran atau ketakutan (fear).

 Menurut Coopersmith

Menurut Coopersmith (1967), terdapat lima faktor yang mempengaruhi harga diri yaitu:

1. Faktor Jenis Kelamin


Menurut Ancok dkk. (Dalam Ghufron, 2010) Wanita selalu merasa harga dirinya lebih
rendah daripada pria, seperti perasaan kurang mampu, kepercayaan diri yang kurang mampu,
atau merasa harus di lindungi. Hal ini terjadi mungkin karena peran orang tua dan harapan-
harapan masyarakat yang berebeda-beda baik pada pria maupun wanita. Pendapat tersebut sama
dengan penelitian dari Coopersmith (1967) yang membuktikan bahwa harga diri wanita lebih
rendah daripada harga diri pria.

2. Inteligensi
Individu dengan harga diri yang tinggi akan mencapai prestasi akademik yang tinggi
daripada individu dengan harga diri yang rendah. Dan individu yang memiliki harga diri yang
tinggi memiliki skor intelegensi yang lebih baik, taraf aspirasi yang lebih baik, dan selalu
berusaha keras.

3. Kondisi Fisik
Coopersmith (1967) menemukan adanya hubungan yang konsisten antara daya tarik fisik
dan tinggi badan dengan harga diri. Individu dengan kondisi fisik yang menarik cenderung
memiliki harga diri yang lebih baik dibandingkan dengan kondisi fisik yang kurang menarik.
Begitu pula dengan remaja yang terlalu memikirkan masalah ukuran dan bentuk tubuhnya.
Mereka akan berusaha mati-matian untuk bisa mempertahankan bentuk tubuh atau menurunkan
berat badannya.
4. Lingkungan Keluarga
Coopersmith (1967) berpendapat bahwa perlakuan adil, pemberian kesempatan untuk
aktif dan mendidik yang demokratis akan membuat anak mendapat harga diri yang tinggi. Orang
tua yang sering memberi hukuman dan larangan tanpa alasan dapat menyebabkan anak merasa
tidak berharga. Mereka yang berasal dari keluarga bahagia akan memiliki harga diri tinggi
karena mengalami perasaan nyaman yang berasal dari penerimaan, cinta, dan tanggapan positif
orang tua mereka. Sedangkan pengabaian dan penolakan akan membuat mereka secara otomatis
merasa tidak berharga. Karena merasa tidak berharga, diacuhkan dan tidak dihargai maka mereka
akan mengalami perasaan negatif terhadap dirinya sendiri.

5. Lingkungan Sosial
Klass dan Hodge (1978), (dalam Ghufron, 2010) berpendapat bahwa pembentukan harga
diri dimulai dari seseorang yang menyadari dirinya berharga atau tidak. Hal ini merupakan hasil
dari proses lingkungan, penghargaan, penerimaan, dan perlakuan orang lain kepadanya.
Termasuk penerimaan teman dekat (peer), mereka bahkan mau untuk melepaskan prinsip diri
mereka dan melakukan perbuatan yang sama (conform) dengan teman dekat mereka agar bisa
dianggap ‘sehati’ walaupun p erbuatan itu adalah perbuatan yang negatif. Sementara menurut
Coopersmith (1967) ada beberapa ubahan dalam harga diri yang dapat dijelaskan melalui
konsep-konsep kesuksesan, nilai, aspirasi dan mekanisme pertahanan diri. Kesuksesan tersebut
dapat timbul melalui pengalaman dalam lingkungan, kesuksesan dalam bidang tertentu,
kompetisi, dan nilai kebaikan.

D. Contoh Bentuk Harga Diri

Harga diri merupakan hal yang penting dalam menjaga kehormatan. Seseorang yang
memiliki harga diri, dapat menjaga perilakunya untuk tidak berbuat kesalahan. Bila orang
tersebut melakukan kesalahan, ia akan merasa kehormatan dirinya ternoda dan akan berusaha
untuk tidak mengulangi kesalahannya. 

Secara sederhana bentuk harga diri dibagi menjadi dua kelompok, yakni sebagai berikut :

1.       Harga Diri Orang Perorang

Seperti yang telah dijelaskan pada pemnahasan harga diri terdahulu, bahwa setiap orang
memiliki harga diri. Namun tingkatannya berbeda. Seseorang yang memiliki harga diri yang
cukup tinggi, yaitu orang yang mempu menjaga kehormatannya supaya tidak ternoda. Ia akan
merasa malu sekali bila harga diri dan kehormatan dirinya terganggu. Oleh sebab itu, ia selalu
patuh terhadap semua aturan yang berlaku. Ia mencoba menjadi orang yang baik, suka menolong
dan hormat kepada semua orang.

Setiap orang akan selalu mempertahankan harga dirinya. Ia akan melakukan tindakan apabila
harga dirinya terusik. Terusiknya harga diri disebabkan oleh perilaku yang berasal dari luar.
Misalnya, ejekan dari orang lain. Orang bias marah sekali, bahkan bagi orang yang tidak dapat
mengendalikan dirinya. Perbuatan tercela mungkin terjadi seperti terjadi perkelahian antar
teman, tauran sekolah, penganiayaan, dll.
2.       Harga Diri Suatu Kelompok

Harga diri suatu kelompok, yaitu dapat berupa suatu kelompok keluarga, kelompok
lingkungan tempat tinggal, kelompok sekolah, atau kelompok suatu Negara.
Sebagai contoh kelompok di sekolah. Para siswa di suatu sekolah juga memiliki harga diri
kelompok. Untuk membela nama baik sekolah para siswa berjuang memajukan sekolahnya.
Misalnya, di bidang olahraga dan seni mereka menunjukan prestasinya, demi mengharumkan
nama sekolah. Akan tetapi, ada beberapa bentuk harga diri kelompok yang tidak boleh di tiru.
Misalnya, kurang kesetiakawanan antar sekolah, para siswa dari satu sekolah menyerang siswa
sekolah lain. Jika sudah terjadi demikan, tawuran antar sekolah akan terjadi.

Demikian juga sebagai warga Negara Indonesia, Indonesia memiliki harga diri. Bangsa
kita tidak akan mau dihina oleh bangsa lain. Selain itu, kita pun mencoba mengangkat harga diri
bangsa Indonesia melalui prestasi di bidang ilmu pengetahuan, olahraga, seni, dan lain-lain. Jika
ada duta olahraga di Indonesia, menjadi juara dalam pertandingan dunia. Dengan demikian,
harga diri bangsa kita akan ikut terangkat.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Harga diri merupakan sebuah penilaian individu yang dipengarui oleh sejauh mana ideal
diri seseorang dapat dicapai
Kita harus menghargai diri kita sendiri, sebelum orang menghargai kita. Begitu pula bila
kita ingin dihargai oleh orang lain, kita wajib menghargai orang lain. Banyak cara untuk
menghargai diri kita sendiri, dan yang paling penting adalah kita harus bersyukur dengan apa
yang telah dianugrahkan Allah untuk kita. Baik itu dari segi jasmaniyah, latar belakang keluarga
atau dari segi harta.

Akan tetapi lebih baik bila kita bersikap sopan, jujur, taat pada aturan yang berlaku, dan
suka menghargai orang lain. Kalau kita mampu berbuat seperti itu, pasti akan dihargai dan
disenangi oleh teman-teman. Dan Kita Juga Harus Mengakui Kelebihan dan Kekurangan kita.
DAFTAR PUSTAKA

http://pakdanidancivic.blogspot.com/2010/05/contoh-bentuk-harga-diri.html
http://klikpsikologi.com/faktor-yang-mempengaruhi-harga-diri/
http://belajarpsikologi.com/pengertian-harga-diri/

Anda mungkin juga menyukai