Anda di halaman 1dari 13

REMEDIAL KEBUTUHAN DIRI DAN AKTUALISASI

Disusun Oleh :

Wita Yulianti Barges

(241911009)

Dosen Pembimbing :
Ns.Veronika Papo Bage., M.Kep

Akademi Keperawatan Antariksa


2019/2020
KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah SWT Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, penulis panjatkan
syukur dan terimakasih yang sebesar-besarnya atas rahmat, nikmat, kebahagiaan serta seluruh
anugerah yang telah dilimpahkan kepada seluruh hamba-Nya. Dengan selesainya tugas ini
penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam
menyelesaikan “tugas remedial keperawatan dasar”. Dalam kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada

1. Allah SWT yang telah melancarkan pembuatan tugas remedial ini.


2. Ns.Veronika Papo Bage.,M.Kep selaku dosen mata kuliah keperawatan dasar.

Penulis sebagai manusia biasa, menyadari dengan sepenuhnya bahwa dalam penulisan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka penulis senantiasa mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun untuk dapat lebih baik lagi untuk kedepannya. Akhir kata
penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Tangerang, 20 Juli 2020

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebutuhan adaalah suatu yang harus tercukupi bagi makhluk hidup untuk melangsungkan
hidupnya sebagai tujuan untuk bertahan hidup, kebutuhan manusia wajib di penuhi dan harus
ada, namun tak selamanya kita sebagai kepuasaan diri kita atas apa yang diperoleh. Setiap
orang memiliki kebutuhan kehidupanya sendiri dan berbeda-beda dan perbedaan kebutuhan
manusia itu dipengaruhi oleh banyak faktor misalnya adalah faktor ekonomi. Harga diri
adalah sikap dimiliki tentang dirinya sendiri baik positif maupun negatif (Rosenberg, 1965).
Menurut coompersmith individu terhadap dirinya sendri yang penerimaan atau penolakan dan
menunjukan seberapa besar individu percaya bahwa dirinya mampu, berarti berhasil menurut
standar nilai pribadinya. Harga diri adalah gagasan mengenai diri secara global yang mengacu
pada keseluruhan evaluasi diri sebagai individu atau bagaimana orang merasakan mengenai
diri dalam arti yang komprehensif ( Verkuyten, 2003 )

Akuntualisasi diri adalah naluriah manusia untuk melakukan yang terbaik dari yang dia
bisa, Maslow dalam ( Arinato , 2009) menyatakan aktualisasi diri adalah proses menjadi diri
sendiri dan mengembangkan sifat-sifat dan potensi psikologis yang unik. Aktualisasi diri akan
dibantu atau dihalangi oleh pengalaman dan belajar khususnya dalam masa anak-anak.
Aktualisasi diri akan berubah sejalan dengan perkembangan hidup seseorang ketika mencapai
usia tertentu (adolensi) seseorang akan mengalami pergeseran akualisasi diri dan fisiologis ke
psikologis. ( Arianto , 2009).
Melalui penugasan makalah ini di harapkan mahasiswa keperawatan dapat memahami
kebutuhan harga diri dan aktualisasi diri

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan kebutuhan harga diri ?
2. Apa yang di maksud dengan kebutuhan aktualisasi ?
C. Tujuan
Tujuan makalah ini secara umum yaitu :

1. Mengetahui lebih dalam kebutuhan harga diri


2. Mengetahui bagaimana kebutuhan aktualisasi

D. Manfaat

1. Bagi penulis ini dapat menambah wawasan tentang kebutuhan harga diri

2. Bagi pembaca makalah ini dapat menginspirasikan kebutuhan aktualisasi diri


BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep harga diri


1. Pengertian Kebutuhan harga diri
Harga diri merupakan salah satu dimensi dari konsep diri. Harga diri adalah
proses evaluasi ditunjukan individu pada diri sendiri, yang nantinya berkaitan dengan
proses penerimaan individu terhadap dirinya. Dalam hal ini evaluasi akan
menggambarkan bagaimana penilaian individu tentang dirinya sendiri, menujukan
sejauh mana individu tersebut merasa mampu, sukses dan berharga. Secara singkat
haraga diri diartikan sebagai penilaian terhadap diri tentang keberhargaan diri
ekspresi melalui sikap-sikap yang dianut individu.
Disini akan berusha memenuhi kebutuhan akan rasa harga diri, apabila
kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memilikinya telah terpenuhinya atau terpuaskan.
(Koeswara, 1991 : 12)
2. Karakteristik Harga diri
Harga diri seseorang yang tinggi akan membangkitkan rasa percaya diri,
penghargaan diri, rasa yakin akan kemampuan diri, rasa berguna serta rasa bahwa
kehadirannya memerlukan diperlukan didalam ini. Contoh : seseorang perawat yang
memiliki harga diri yang cukup tinggi, dia akan yakin mencapai prestasi dia dan
orang lain harapkan . pada gilirannya, keyakinan itu akan memotivasikan perawat
tersebut untuk sungguh-sungguh mencapai apa yang di inginkan
Krakteristik orang yang memiliki harga diri yang tinggi menurut Clemes dan Bean
(2001 : 334 ) antara lain :
1). Bangga dengan hasil kerjanya
2). Bertindak mandiri
3). Mudah menerima tanggung jawab
4). Mengatasi masalah dengan baik
5). Menanggapi tantangan baru dengan antusiasme
6). Merasa sanggup mempengaruhi orang lain
7). Menunjukan jangkauan perasaan-perasaan dan emosi yang luas
Manfaat diri dimilikinya harga diri yang tinggi (Braden,1999 : 6-7) diantaranya :
a). induvidu akan semakin kuat dalam menghadapi penderitaan hidup semakin
tambah, semakin tahan dalam menghadapi tekanan-tekanan kehidupan, serta tidak
mudah menyerah dan putus asa.
b). individu semakin kreatif daalam bekerja
c). individu semakin ambisius tidak hanya dalam karier urusan finicial tetapi dalam
hal-hal yang ditemui dalam kehidupan baik secara emosional, kreatif maupun
spiritual
d). induvidu akan memiliki harapan yang besar dalam mebangun hubungan baik dan
konstruktif
e). induvidu akan semakin hormat dan bijak dalam memperlakukan orang lain karena
tidak memandang orang lain segala ancaman
B. Harga diri rendah
Orang yang memiliki harga diri rendah akan cenderung merasa bahwa dirinya
tidak mampu dan tidak berharga. Disamping itu orang dengan harga diri rendah
cenderung untuk tidak berani menci tantangan-tantangan baru dalam hidupnya,
selebih senang menghadapi hal-hal yang sudah dikenal dengan baik serta
menyenangi hal-hak yang tidak penuh tuntunan, cenderung tidak merasa yakin akan
pemikiran-pemikiran serta perasaan yang dimilikinya, cenderung takut menghadapi
respon dari orang lain, tidak mampu membina komunikasi yang baik dan cenderung
merasa tidak bahagia.
Setiap orang memiliki harga diri rendah inilah sering muncul perilaku rendah.
Berawal dari rasa tidak mampu dan tidakm berharga, mereka mengkomprensisikanya
dengan tindakan lain yang seolah-olah membuat dia lebih berharga. Misalnya dengan
mencari pengakuan dan perhatian dari teman-temannya dengan cara berkelahi,
membuat keributan yang dilakukan demi mendapatkan pengakuan dari lingkungan
Karekteristik orang dengan harga diri yang rendah menurut Clames dan Bean
( 2004 : 4-5 ) diantaranya :
1) Menghindari situasi yang dapat mencetuskan kecemasan
2) Merendahkan bakat dirinya
3) merasa tak ada orang pun yang menghargai
4) menyalahkan orang lain atas kelemahanya sendiri
5) mudah dipengaruhi orang lain
6) bersikap defensif dan mudah frustasi
7) Merasa tidak berdaya

3.Aspek-Aspek harga diri

a. power ( kekuasaan ). Kemampuan untuk bisa mengatur dan mengontrol tingkah laku
diri sendiri dan orang lain

b. significance ( keberartian). Kepedulian, perhatian, dan afeksi yang diterima indivu


dari orang lain, hal tersebut merupakan penghargaan dan minat dari orang lain dan
bertandaan penerimaan dan populiratasnya

c. virtue ( kebajikan) ketaan mengikuti kode moral,etika, dan prinsip-prinsip ke


agamaan yang ditandai oleh ketaaan untuk menjauhi tingkah laku yang diterlarang dan
melakukan tingkah laku yang diperolehkan moral,etika, dan agama

d. competence ( kemampuan). Sukses memenuhi tuntutan prestasi yang ditandai oleh


keberhasilan individu dalam mengerjakan berbagai tugas atau pekerjaan dengan baik
dari level yang tinggi dan usia yang berbeda

4. Komponen Harga diri

a. sense of security 21 rasa aman bagi individu yang berhubungan dengan rasa
kepercayaan dalam lingkungan mereka. Bagi induvidu yang memiliki rasa aman merasa
bahwa lingkungan mereka aman untuk mereka, dapat di andalkan dan terpercaya.

b. sense of indentity rasa identitas melibatkan kesadaran diri menjadi seorang individu
yang memisahkan dari orang lain dan memiliki karakteristik yang unik. Ini juga
melibatkan penerimaan diri yang memiliki berbagai potensi, kepentingan, kekuatan dan
kelemahan dari orang lain. Untuk mengatahui jati diri merka sendiri individu harus
disediakan kesempatan untuk mengekplorasi diri serta lingkungan mereka.
c. sense of belonging melibatkan perasaan menjadi bagian dari dunia, perasaan dalam
diri, dan juga merasa memiliki rasa dunia. Induvidu sense of belonging akan merasakan
tempat meraka adalah makna dari dunia

d.sense of purpose maksud yang berkaitkan dengan perasaan yang optimis dalam
menetapkan dan mencapai tujuan. Orang tua dapat membantu anak-anak mereka untuk
memiliki rasa tujuan dengan menyampaikan harapan dalam mendorong menetapkan
tujuan individu dan memilki tujuan tinggi.

e. sense of personal competence pengertian ini berkaitan dengan kebanggan satu


perasaan adalah kompetensi pada diri sendiri dan perasaan yang kompeten dalam
menghadapi tantangan dalam hidup. Hal yang ini membantu individu untuk menjadi
percaya diri untuk menghadapi kehidupan mereka nanti. individu yang tidak memiliki
perasaan kompetensi pribadi akan merasa tidak berdaya. Berdasarkan beberapa
pendapat berbagai ahli tersebut diatas dapat dilihat bahwa aspek yang lebih tepat untuk
penelitian ini yaitu penerimaan diri dan penghormatan diri yang memiliki dimensi
akademik, dimensi sosial, dimensi emosial, dimensi keluarga dan dimensi fisik.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi harga diri

Menurut coopersmith (1967) ada beberapa faktor yang mempengaruhi harga diri, yaitu :

a. penghargaan dan penerimaan dari orang-orang yang signifikan. Harga diri seseorang
dipengaruhi oleh orang yang dianggap penting dalam kehidupan individu yang
bersangkutan, orang tua dan keluarga merupakan contoh dari orang-orang yang
signifikan. Keluarga merupakan lingkungan tempat interaksi yang pertama kali terjadi
dalam kehidupan

b. Kelas sosial dan kesuksesan. Menurut coompresmith (1967), kedudukan kelas sosial
dapat dilihat dari pekerjaan, pendapatan dan tempat tinggal. Individu memiliki
pekerjaaan yang lebih bergengsi, pendapatan lebih tinggi dan tinggal dalam lokasi
rumah yang lebih besar dan mewah akan dipandang lebih sukses dimata masyarakat dan
menerima keuntungan material dan budaya. Hala ini akan menyebabkan individu
dengan kelas sosail yang lebih tinggi meyakini bahwa diri mereka lebih berharga dari
orang lain.
c. Nilai dan insipirasi individu dalam menginterpretasi pengalaman. Kesuksesaan yang
diterima oleh individu tidak mempengaruhi harga diri secara langsung melaikan di
saring terlebih dahulu melalui tujuan dan nilai dan di pegang individu

d. Cara induvidu dalam menghadapi devaluasi. Induvidu dapat meminimalisasi


ancaman berupa evaluasi negatif yang dating dari luar dirinya. Mereka dapat menolak
dari hak orang lain memberikan penelian negatif terhadap diri meraka.

2. Pengertian kebutuhan aktualisasi diri

Maslow ( 1954 ) Hierarchy oF Needs menggunakan istilah aktualisasi diri (self


actualization) sebagai kebutuhan dan pencapai tertinggi seorang manusia Maslow
(1970) dalam arianto (2009:139) menjelaskan aktualisasi diri adalah proses menjadi diri
sendiri dan mengembangkan sifat-sifat dan potensi dan psikologis yang unik. Menurut
Maslow (2014) seorang individu siap untuk bertindak sesuai kebutuhan pertumbuhan
jika hanya kebutuhan kekurangan, terpenuhi, konseptualisasi awal Maslow hanya
mencakup satu kebutuhan pertumbuhan – aktualisasi diri. Orang-orang yang
teraktualisasi diri di cirikan oleh :

1. Fokus pada masalah

2. Menggambungkan kesegaran apresiasi hidup yang terus berlanjut

3. Keprihatinan tentang pertumbuhan pribadi

4. Kemampuan untuk memiliki pengalaman puncak.

Maslow (1970) menemukan bahwa tanpa memandang suku atau asal usul seseorang
setiap manusia mengalami tahap-tahap peningkatan kebutuhan atau pencapaian dalam
kehidupannya. Kebutuhan tersebut meliputi kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamaan,
dan kebutuhan keselamatan, kebutuhan sosial, kebutuhan akan penghargaan, dan
kebutuhan dan aktualisasi diri. Menurut Maslow (1987) aktualisasi diri merupakan
penggunaan, dan pemanfaatan secara penuh bakat, kapasitas-kapasitas , potensi-potensi
yang dimilki oleh manusia ( Maslow , 1987).
Organisasi manusia mencaku semua pengalamaan yang tersedia pada saat tertentu,
baik sadar maupun tidak sadar atau Rogers (1959). Seiring perkembangan sebagaian
bidang ini menjadi berbeda ini menjadi “diri” seseorang, Diri konstruksisentral ini
berkembang melalui interaksi dengan orang lain dan melibatkan kesadaran akan
keberadaan dan fungsi ( Hall & Lindzey , 1985 ; Rogers, 1959 ). Bentuk psikologis
yang jelas dari kecederungan aktual yang terkait dengan diri ini adalah kecenderungan
aktualisasi, melibatkan aktualisasi dari bagian pengalaman yang dilambangkan dalam
diri (Rogers, 1959). Hal ini dapat dilihat sebagai dorongan untuk mengalami diri sendiri
dengan cara yang konsisten dengan pandangan seseorang tentang beberapa hal (Maddi,
1996). Pengembangan dengan konsep diri dan aktualisasi diri adalah kebutuhan
sekunder atau (diasumsikan) kemungkinan dapat dipelajari anak-anak : kebutuhana
untuk hal positif dari orang lain kebutuhan akan penghargaan diri yang positif, hal ini
mengarah pada mendukungnya suatu perilaku yang konsisten dengan konsep diri
seseorang (Maddi, 1996).

Manusia yang beraktualisasi diri di motivasi oleh metakebutuhan yang


berorientasi pada penyusuian kehidupan individu dengan kecenderungan aktualisasi diri
yang unik dan ditunjukan untuk meningkatkan pengalaman yang dinyatakan dalam hal
bagaimana pemenuhanan manusia muncul (Maslow, 1997)

Aktualisasi diri akan berubahan sejalan dengan perkembangan hidup seseorang,


ketika mencapai usai tertentu (adolensi) seseorang akan mengalami pergesaran
aktualisasi diri dari fisiologis dan psikologis. (Arianto,2009). Maslow (1954: 46) bahwa
kebutuhan aktualisasi diri adalah kebutuhan seserang untuk mampu ymenjadi apa yang
di inginkan sesuai dengan potensi yang dimiliki. Misalnya seorang musicion harus
bermain music “ what a man can be , he must be” aktualisasi diri membutuhkan
kemampuan dan dorongan untuk menetapkan mencapai tujuan. Dalam proses
aktualisasi diri di butuhkan kerja keras, kesabaran, komitmen, tinggi dari individu
tersebut bmenurut Maslow atau (dalam Omifolaji 2010) proses yang harus diperhatikan
dalam aktualisasi diri sebagai berikut :

1. Siap untuk berubah

2. Bertanggung jawab
3. Memeriksa dan memiliki motif yang kuat

4. Menggunakan pengalaman-pengalam yang postif

5. Siap terlibat dan melakukan perkembangan

4. Faktor-Faktor yang mempengaruhi aktualisasi diri

Banyak faktor yang mempengaruhi individu dalam memahami aktualisasi diri. Maslow
(1987) menyebutkan faktor-faktor secara universal dari manusia ini :

a. kemampuan untuk kehidupan secara jernih manusia yang melihat secara sederhana
bukan untuk keingingan lebih bersikap objektif terhadap hasil hasil yang diamapati
memiliki sifat rendah hati. Dalam hal ini manusia bersifat alami serta mengetahui

b. kemampuan untuk membuktikan hidup pada pekerjaan, dan memberikan kewajiban.


kegembiraan dan kenikmatan pada setiap perkerjaan memilki rasa bertanggung jawab
yang besar atas suatu tugas , hal menuntut kerja keras dan disiplin

C. kemerdekaan psikolologis, manusia yang mengaktualisasikan diri memilki


kemerdekaan psikologi manusia mampu mengambil keputusan secara mandiri sekalipun
melawan pendapat khalayak ramai

Faktor kedua dalam aktualisasi diri adalah tentang kebutuhan-kebutuhan yang


timbul diri dari induvidu. Menurut Rogers (1995 dalam ginting , 2001) faktor yang
mempengaruhi aktualisasi diri antara lain

1. Pemeliharaan (maintance)

Kebutuhan yang timbul dalam rangka memuaskan kebutuhan dasar makan , udara dan
keamaan , serta kecenderungan untuk merubah perubahan dan mempertahankan
keaaadan sekarang. Pemeliharaan bersipat konserpatif , dalam bentuk keinginan untuk
mempertahankan diri yang di rasa nyaman

2. pemeliharaan (enchancement)

Walaupun ada keinganan yang kuat untuk mempertahakam keadaan tetap seperti adanya
orang ingin belajar dan berubah
3. penerimaan positif dari diri senndiri ( self regard )

Penerimaan diri merupakan akibat dari pengalaman kepuasaan, dimana seseorang akan
mampu menerima kelemahan dirinya namun tetap melakukan yang terbaik. Penerimaan
positif dari diri sendiri merupakan bagian dari dimensi harga diri.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Harga diri juga di pengaruhi beberapa faktor diantaranya penghargaan dan
penerimaan dari orang-orang yang signifikan, kelas,sosial dan kesuksesan, nilai dan
inspirasi individu mengintreprestasi pengalaman dan cara individu dalam menghadapi
devaluasi. Aktualisasi adalah salah satu tugas individu dalam memenuhi kebutuhan
psikologisnya

B. Saran
Kebutuhan harga diri merupakan kebutuhan dasar manusia yang tentunya harus
terpenuhi sebelum mencapai akualisasi diri pemenuhanya dapat tercapai serelah memnuhi
kebutuhan dasar lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Hierarki_kebutuhan_Maslow
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjq
6cSgrtzqAhXPXSsKHZArD2MQFjAAegQIAxAB&url=http%3A%2F
%2Feprints.ums.ac.id%2F36447%2F6%2FBAB
%2520II.pdf&usg=AOvVaw0ZLYxCK1x7fZl9xJYmED1v
https://epirts.mercubuana-yogya.ac.id/2401/3/BAB%20III.pdf

Anda mungkin juga menyukai