Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KEPERAWATAN DASAR

KONSEP KEBUTUHAN HARGA DIRI DAN AKTUALISASI


DIRI

Dosen Pengampu: Ns. Ayu Dewi Nastiti, S.Kep., M.Kep.

Disusun Oleh:

Sholikhatul Mufidah

NIM 222303102091

PRODI D3 KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

KAMPUS KOTA PASURUAN

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nya penyusunan makalah “Konsep Kebutuhan Harga Diri dan
Aktualisasi Diri” ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.

Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari
berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama
mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan yang


mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun oleh pembaca untuk kesempurnaan makalah ini
kedepannya. Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
khalayak semua.

Pasuruan, 28 April 2023

Sholikhatul Mufidah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................. i

DAFTAR ISI .......................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 1-2
1.3 Tujuan ......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Harga Diri dan Aktualisasi Diri .......................... 3


2.2 Rentan Respon Harga Diri dan Aktualisasi Diri ......................... 4
2.3 Mekanisme Koping ..................................................................... 5
2.4 Faktor Penyebab, Tanda dan Gejala ........................................... 5-7
2.5 Konsep Asuhan Keperawatan .................................................... 7-10

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ................................................................................ 11


3.2 Saran ........................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Harga diri atau yang biasa disebut dengan citra diri merupakan suatu
pandangan nilai yang harus dimiliki setiap individu tentang dirinya yang
mencakup bagaimana individu melihat diri mereka sebagai individu yang
mampu, berharga, dan sukses.
Aktualisasi diri adalah keinginan seseorang untuk menggunakan
semua kemampuan dirinya dalam mencapai apapun yang mereka mau dan
bisa dilakukan. Aktualisasi diri digunakan sebagai kebutuhan dan
pencapaian tertinggi seorang manusia.
Aktualisasi diri akan tercapai jika memiliki harga diri yang tinggi.
Seseorang dengan harga diri tinggi akan lebih percaya diri sehingga bisa
mengembangkan potensi yang dimilikinya dengan maksimal dan cenderung
berperilaku positif. Sebaliknya jika harga diri rendah, seseorang akan
cenderung berperilaku negatif. Jika berkepanjangan dan berkelanjutan, hal
ini akan berdampak buruk, mereka akan mengalami depresi, gangguan
makan, dan bahkan kejahatan. Tingkat keparahannya tidak hanya
tergantung pada sifat rendah diri tetapi juga pada kondisi lain.
Harga diri rendah merupakan perasaan tidak berharga, tidak berarti,
dan rendah diri akibat evaluasi negatif terhadap kemampuan diri. Harga diri
rendah selalu menilai rendah terhadap kemampuan yang dimilikinya. Hal
itu disebabkan adanya perasaan hilang percaya diri karena merasa gagal dan
tidak mampu mencapai keinginan sesuai ideal diri.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa definisi dan konsep dasar kebutuhan harga diri dan aktualisasi diri?
b. Apa saja faktor penyebab dan tanda gejala kebutuhan harga diri dan
aktualisasi diri?
c. Bagaimana mekanisme koping kebutuhan harga diri dan aktualisasi
diri?

1
d. Tindakan apa yang dapat dilakukan dalam pemenuhan kebutuhan harga
diri dan aktualisasi diri?
e. Bagaimana konsep asuhan keperawatan kebutuhan harga diri dan
aktualisasi diri?

1.3 Tujuan
a. Mampu mengetahui definisi serta konsep dasar kebutuhan harga diri dan
aktualisasi diri
b. Mampu mengetahui tanda dan gejala kebutuhan harga diri dan
aktualisasi diri
c. Mampu mengetahui faktor-faktor penyebab kebutuhan harga diri dan
aktualisasi diri
d. Mampu mengetahui tindakan yang dapat dilakukan dalam upaya
pemenuhan kebutuhan harga diri dan aktualisasi diri
e. Mampu mengetahui konsep asuhan keperawatan kebutuhan harga diri
dan aktualisasi diri

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Harga Diri dan Aktualisasi Diri


2.1.1 Pengertian
Kebutuhan harga diri merupakan kebutuhan terhadap penghargaan
(esteem), meliputi kebutuhan harga diri, status, martabat, kehormatan, dan
penghargaan dari pihak lain. Sedangkan kebutuhan aktualisasi diri (self
actualization), meliputi kebutuhan memenuhi keberadaan diri (self
fulfillment) dengan memaksimumkan penggunaaan kemampuan dan
potensi diri.
Harga diri rendah adalah penilaian tentang pencapaian diri dengan
menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri, perasaan
tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang berkepanjangan akibat
evaluasi negatif terhadap diri sendri dan kemampuan diri (Fajariyah,
2012)
Harga Diri rendah merupakan komponen episode depresi mayor,
dimana aktivitas merupakan bentuk hukuman atau phunisment (Stuart &
Laria, 2005 Stuart dalam Lelono, 2015)

2.1.2 Proses Terjadinya Masalah


Harga diri yang rendah dapat disebabkan oleh rendahnya cita-cita
seseorang. Hal ini dapat berakibat mengurangnya pencapaian tujuan
dengan tinjauan memeriksa riwayat siklus hidup (life span history) klien.
Harga diri rendah berawal karena sering disalahkan pada masa
kanak-kanak, jarang dipuji atas keberhasilannya, dan ketika orang
mencapai usia remaja, keberadaannya kurang dihargai, tidak diberi
kesempatan dan bahkan tidak diterima. Kegagalan sering terjadi saat
menjelang dewasa awal. Seperti disekolah, pekerjaan atau bahkan
kehidupan sosial. Harga diri rendah terjadi ketika lingkungan cenderung
mengucilkan dan mengarahkan lebih dari kemampuannya.
2.2 Rentan Respon Harga Diri dan Aktualisasi Diri

3
Keterangan:
a. Respon Adaptif
Aktualisasi diri dan konsep diri yang positif dan bersifat membangun
(konstruksi) dalam usaha mengatasi stressor yang menyebabkan
ketidakseimbangan dalam dirinya sendiri
b. Respon Maladaptif
Aktualisasi diri dan konsep diri yang negatif serta berifat merusak
(destruktif) dalam usaha mengatasi stressor yang menyebabkan
ketidakseimbangan dalam diri sendiri. Pada respon ini, individu merasa
tidak mampu lagi menyelesaikan masalah yang dihadapi.
c. Aktualisasi Diri
Respon individu dalam mengekspresikan kemampuan yang dimilikinya
d. Konsep Diri
Individu dapat mengidentifikasi kemampuan dan kelemahan, serta dapat
menilai suatu masalah untuk berpikir secara positif dan realistis.
e. Harga Diri Rendah
Transisi antara respon adaptif dan maladaptif
f. Difusi Identitas
Suatu kegagalan pada individu untuk mengintegrasikan berbagai
identifikasi masa kanak-kanaknya kedalam kepribadian psikososial dewasa
yang harmonis.
g. Depersonalisasi
Perasaan yang tidak realistis dan keasingan bagi dirinya dari lingkungan
sekitar

2.3 Mekanisme Koping

4
Mekanisme koping merupakan cara yang digunakan dalam menyelesaikan
masalah, mengatasi perubahan, dan situasi yang mengancam baik secara
kognitif maupun perilaku. Terdapat dua mekanisme pertahanan koping, jangka
pendek dan jangka dengan cakupan diantaranya:
2.3.1 Pertahanan Jangka Pendek
a. Aktifitas yang dapat memberi pengalihan sementara, misal:
mendengarkan musik, menonton televisi, bekerja keras
b. Aktivitas yang dapat memberi identitas pengganti sementara, misal:
ikut serta dalam kegiatan kelompok agama, sosial, dan politik
c. Aktivitas yang sementara dapat menguatkan perasaan diri yang tidak
menentu, misal: olahraga yang kompetitif, meningkatkan prestasi
akademik, mengikuti aktivitas untuk mendapatkan popularitas
d. Aktifitas yang dapat membuat identitas diluar dari hidup yang tidak
bermakna saat ini, misal: penyalahgunaan obat

2.3.2 Pertahanan Jangka Panjang


a. Penutupan identitas, aspirasi dan potensi individu,
b. Adopsi prematur dari identitas yang diinginkan oleh orang terdekat
tanpa memperhatikan keinginan
c. Identitas negatif, serta asumsi identitas yang tidak sesuai dengan nilai
dan harapan masyarakat.

2.4 Faktor Penyebab, Tanda dan Gejala


2.4.1 Faktor Predisposisi
Harga diri rendah terjadi karena penolakan orangtua, harapan orangtua
yang tidak realistik, orangtua yang tidak percaya, kegagalan yang terus
berulang, dan bahkan tekanan teman sebaya serta kultur sosial yang
berubah (Yosep, 2011). Proses terjadinya dipengaruhi oleh beberapa
faktor, diantaranya:
a. Faktor biologis: faktor resiko yang dapat mempengaruhi peran
manusia dalam menghadapi stressor

5
b. Faktor psikologis: penilaian individu terhadap diri sendiri yang
merupakan persepsi negative tentang dirinya pada suatu kejadian
c. Faktor sosial dan kultural: status ekonomi sangat mempengaruhi
proses terjadinya harga diri rendah

2.4.2 Faktor Presipitasi


Umumnya dapat terjadi secara situsional atau kronik, faktor
situsional biasanya terjadi karena adanya riwayat trauma seperti
penganiayaan seksual, kecelakaan, dioperasi, dan menjadi pelaku ataupun
korban dari perilaku kekerasan. Sedangkan faktor kronik terjadi karena
ketegangan peran yang disebabkan oleh transmisi peran perkembangan
dari masa anak-anak ke remaja, transmisi peran situasi dalam bertambah
atau berkurangnya anggota keluarga, dan transmisi peran sehat-sakit
karena perubahan struktur dan fungsi tubuh.

2.4.3 Tanda dan Gejala


Menurut PPNI 2016, tanda dan gejala harga diri rendah didapatkan dari
data subyektif dan obyektif diantaranya:
➢ Tanda dan Gejala Mayor
1. Tanda (Obyektif)
a. Enggan mencoba hal baru
b. Berjalan menunduk
c. Postur tubuh menunduk
2. Gejala (Subjektif)
a. Menilai diri negatif (misal: tidak berguna, tidak tertolong)
b. Merasa malu atau bersalah
c. Merasa tidak mampu melakukan apapun
d. Meremehkan kemampuan mengatasi masalah
e. Merasa tidak memiliki kelebihan atau kemampuan positif
f. Melebih-lebihkan penilaian negatif tentang diri sendiri
g. Menolak penilaian positif tentang diri sendiri
➢ Tanda dan Gejala Minor

6
1. Tanda (Objektif)
a. Kontak mata kurang
b. Lesu dan tidak bergairah
c. Berbicara pelan dan lirih
d. Pasif
e. Perilaku tidak asertif
f. Mencari penguatan secara berlebihan
g. Bergantung pada pendapat orang lain
h. Sulit membuat keputusan
2. Gejala (Subjektif)
a. Merasa sulit konsentrasi
b. Sulit tidur
c. Mengungkapkan keputusasaan

2.5 Konsep Asuhan Keperawatan


2.5.1 Pengkajian Keperawatan
Pengkajian merupakan tahap awal dalam proses keperawatan. Tahap ini
merupakan tahap yang paling penting untuk menentukan tahap
berikutnya. Melalui hasil identifikasi, hal yang akan dilakukan
selanjutnya adalah menentukan diagnosis keperawatan. Diagnosa yang
diangkat akan menentukan desain perencanaan yang ditetapkan.
Selanjutnya, tindakan keperawatan dan evaluasi mengikuti perencanaan
yang dibuat.
Masalah yang perlu dikaji:
Masalah
No. Data Subyektif Data Obyektif
Keperawatan
1. Mengungkapkan 1. Ekspresi wajah
tidak berdaya dan kosong
Isolasi sosial:
1 tidak ingin hidup 2. Tidak ada kontak
menarik diri
lagi mata ketika
diajak bicara

7
2. Mengungkapkan 3. Suara pelan dan
enggan berbicara tidak jelas
dengan orang lain
3. Klien malu
bertemu dan
berhadapan
dengan orang lain
1. Mengungkapkan 1. Merusak diri
ingin diakui jati sendiri
dirinya 2. Menarik diri dari
2. Mengungkapkan hubungan sosial
tidak ada lagi 3. Tampak mudah
Gangguan konsep yang peduli tersinggung
2 diri: harga diri 3. Mengungkapkan 4. Tidak mau
rendah tidak bisa apa-apa makan dan tidak
4. Mengungkapkan tidur
dirinya tidak 5. Perasaan malu
berguna 6. Tidak nyaman
5. Mengkritik diri jika jadi pusat
sendiri perhatian

2.5.2 Diagnosis Keperawatan


Diagnosa keperawatan dirumuskan berdasarkan tanda dan gejala harga
diri rendah yang ditemukan. Diagnosa yang dapat muncul adalah
1. Isolasi sosial: menarik diri
2. Gangguan konsep diri: harga diri rendah

2.5.3 Intervensi Keperawatan


Masalah
No. Intervensi
Keperawatan

8
SP 1:
Menjelaskan keuntungan dan kerugian
mempunyai teman
SP 2:
Melatih klien berkenalan dengan dua
Isolasi sosial: orang atau lebih
1.
menarik diri SP 3:
Melatih bercakap-cakap sambil
melakukan kegiatan harian
SP 4:
Melatih berbicara sosial, meminta
sesuatu, berbelanja dan sebagainya
SP 1:
Mengidentifikasi kemampuan dan aspek
positif yang dimiliki pasien
SP 2:
1. Menilai kemampuan yang dapat
digunakan
2. Menetapkan atau memilih kegiatan
Gangguan konsep
sesuai kemampuan.
2. diri: harga diri
3. Melatih kegiatan sesuai kemampuan
rendah
yang dipilih 1
SP 3:
Melatih kegiatan sesuai kemampuan
yang dipilih 2
SP 4:
Melatih kegiatan sesuai kemampuan
yang di pilih 3

2.5.4 Implementasi Keperawatan


Implementasi disesuaikan dengan rencana tindakan keperawatan..
Sebelum melaksanakan tindakan keperawatan, perawat perlu

9
memvalidasi dengan singkat apakah rencana tindakan masih sesuai dan
dibutuhkan klien sesuai dengan kondisinya. Pada implementasi, tindakan
yang harus ditekankan dalam meningkatkan harga diri pasien yaitu dari
aspek kognitif, afektif dan psikomotor.

2.5.5 Evaluasi Keperawatan


Proses berkelanjutan untuk menilai perkembangan klien dalam mencapai
hasil yang di harapkan dengan cara membandingkan perubahan keadaan
pasien (hasil yang diamati) dengan tujuan dan kriteria hasil yang dibuat
pada tahap perencanaan. Pada tahap ini dilakukan dengan menggunakan
pendekatan SOAP. Evaluasi harga diri rendah menurut (Keliat, 2019)
sebagai berikut:
a. Penurunan tanda dan gejala harga diri rendah.
b. Peningkatan kemampuan klien dalam melatih aspek positif dan
kemampuan yang dimiliki.
c. Peningkatan kemampuan keluarga dalam merawat klien dengan
harga diri rendah.
d. Peningkatan dalam menilai kemampuan yang dapat dikerjakan

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Harga diri rendah merupakan perasaan malu atau minder karena
adanya kekurangan pada diri yang biasanya disebabkan oleh penilaian
negatif dari diri sendiri maupun orang lain. Hal ini dipengaruhi oleh
pengalaman tiap individu dalam perkembangan fungsi ego, dimana anak-
anak yang dapat beradaptasi dengan lingkungan internal dan eksternal
biasanya mempunyai perasaan aman terhadap lingkungan dan menunjukkan
self esteem yang positif. Sedangkan individu dengan harga diri rendah
cendrung memandang lingkungannya negatif dan sangat mengancam (Antai
Otong dalam Yosep, 2016).
Pengkajian merupakan tahap awal dalam proses keperawatan. Tahap
ini sangat penting dalam menentukan tahap yang selanjutnya, yaitu
melakukan pengumpulan data untuk mengetahui diagnosa keperawatan.
Pengumpulan data yang komprehensif dan valid akan berpengaruh dalam
perencanaan keperawatan
Diagnosa keperawatan menggambarkan label singkat yang
menggambarkan kondisi pasien dilapangan, dapat berupa masalah secara
aktual ataupun potensial (Wilkinson & Ahern, 2011). Pada tahap
perencanaan, kita menentukan prioritas masalah, melakukan kriteria hasil,
dan merumuskan intervensi.
Implementasi tindakan keperawatan disesuaikan dengan rencana
tindakan keperawatan. Rencana tindakan keperawatan dibuat sesuai dengan
diagnosis yang tepat, diharapkan intervensi dapat mencapai tujuan dan hasil
yang diinginkan untuk mendukung status kesehatan pasien
Evaluasi adalah proses berkelanjutan untuk menilai atau
mengevaluasi dari tindakan keperawatan kepada klien, Evaluasi dilakukaan
dengan cara membandingkan antara respons klien dan tujuan yang telah
ditentukan. Evaluasi dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan
SOAP, sebagai pola piker

11
3.2 Saran
Komunikasi terapeutik sangatlah penting dalam melakukan suatu
tindakan keperawatan. Strategi pelaksanaan dapat digunakan sebagai
masukan dalam tindakan keperawatan mandiri dalam menangani harga diri
rendah pada klien sehingga dapat mengurangi resiko komplikasi lebih
lanjut. Diharapakan klien dan keluarga ikut serta dalam upaya peningkatan
dan mempertahankan kemampuan yang masih dimiliki klien dengan
pendekatan komunikasi terapeutik untuk meningkatkan kemampuan yang
masih dimiliki klien

12
DAFTAR PUSTAKA

https://www.gramedia.com/best-seller/apa-itu-harga-diri/
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/35715/6.%20BAB%20II.
pdf?sequence=6&isAllowed=y
https://repository.ump.ac.id/8276/3/Lisva%20Dewi%20Marmono%20BAB%20II.
pdf
http://repository.umpri.ac.id/id/eprint/51/3/3.%20BAB%202%20Tinjauan%20Pust
aka.pdf
http://eprintslib.ummgl.ac.id/2384/1/17.0601.0037_BAB%20I_BAB%20II_BAB
%20III_BAB%20V_DAFTAR%20PUSTAKA.pdf

Anda mungkin juga menyukai