Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KONSEP HARGA DIRI

Disusun oleh :
 Adi Frengki
 Akram Tembo Milano
 Chindy Lucytania
 Chita Melinda Putri
 Defi Putri
 Erlianda Erwan Putri
 Fathan Ahmad Mujadid
 Lois Brema Tarigan
 Luthfy Fatricia
 Rashell Putri
 Resty Ariska Putri
 Rizki Yudantara
 Salma Zhafira
 Sekar Chandrika Putri
Dosen pembimbing : Ibu Hj. Djubaedah, S.pd.,MM
Fakultas ilmu kesehatan
D4 anestesi
Universitas Bhakti Kencana Bandung
DAFTAR ISI
Cover .............................................................................................................................. i
Daftar isi ......................................................................................................................... ii
Kata pengantar ................................................................................................................ iii
Bab I pendahuluan ...........................................................................................................1
a. Latar belakang ..............................................................................................................1
b. Tujuan ................................................................................................................................2
Bab II pembahasan ............................................................................................................3
a. Pengertian harga diri ......................................................................................................3
b. Arti harga diri .................................................................................................................3
c. Faktor harga diri ..............................................................................................................4
d. Komponen harga diri .......................................................................................................4
e. Ciri ciri karakteristik harga diri ..........................................................................................5
f. Gangguan harga diri ............................................................................................................6
Bab III penutup ......................................................................................................................7
kesimpulan ........................................................................................................................... 7
Daftar pustaka .......................................................................................................................8
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah yang
berjudul "HARGA DIRI". Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan
makalah ini, maka penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen kebutuhan dasar
manusia, yang memberikan bimbingan, saran, ide dan kesempatan.
Teman Teman selaku penyemangat kami, yang memberikan dorongan dan masukan kepada
kami. Kami menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik
yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.

Bandung, 24 oktober 2019


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Harga diri merupakan salah satu komponen konsep diri. Harga diri dipengarui oleh sejauh mana
ideal diri seseorang dapat dicapai. Harga diri yang sehat yang ditandai dengan perilaku percaya
diri penting dimiiki oleh seseorang individu. Dengan percaya diri seorang individu akan mampu
mengatasi stress kehidupan secara wajar. Namun demikian, seorang individu dapat mengalami
harga diri rendah karena berbagai stressor kehidupan
B. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Mahasiswa dapat mengetahui apa itu Harga diri
2. Mahasiswa mampu memahami bagaimana harga diri yang baik
3. Mahasiswa mengetahui contoh bentuk harga diri
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Harga Diri (Self Esteem)


Stuart dan Sundeen (1991), mengatakan bahwa harga diri (self esteem) adalah penilaian
individu terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa seberapa jauh perilaku memenuhi ideal
dirinya. Dapat diartikan bahwa harga diri menggambarkan sejauhmana individu tersebut menilai
dirinya sebagai orang yang memeiliki kemampuan, keberartian, berharga, dan kompeten.
Sedangkan menurut Gilmore (dalam Akhmad Sudrajad) mengemukakan bahwa: “….self
esteem is a personal judgement of worthiness that is a personal that is expressed in attitude the
individual holds toward himself. Pendapat ini menerangkan bahwa harga diri merupakan
penilaian individu terhadap kehormatan dirinya, yang diekspresikan melalui sikap terhadap
dirinya. Sementara itu, Buss (1973) memberikan pengertian harga diri (self esteem) sebagai
penilaian individu terhadap dirinya sendiri, yang sifatnya implisit dan tidak diverbalisasikan.
B. Arti Harga Diri (Self Esteem)
Menurut pendapat beberapa ahli tersebut, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa harga
diri (self esteem) adalah penilaian individu terhadap kehormatan diri, melalui sikap terhadap
dirinya sendiri yang sifatnya implisit dan tidak diverbalisasikan dan menggambarkan sejauh
mana individu tersebut menilai dirinya sebagai orang yang memeiliki kemampuan, keberartian,
berharga, dan kompeten.
Salah satu komponen konsep diri yaitu harga diri dimana harga diri (self esteem) adalah
penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai
dengan ideal diri (Keliat, 1999). Sedangkan harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai
sesuatu yang berharga dan tidak bertanggungjawab atas kehidupannya sendiri. Jika individu
sering gagal maka cenderung harga diri rendah. Harga diri rendah jika kehilangan kasih sayang
dan penghargaan orang lain. Harga diri diperoleh dari diri sendiri dan orang lain, aspek utama
adalah diterima dan menerima penghargaan dari orang lain.
Gangguan harga diri rendah di gambarkan sebagai perasaan yang negatif terhadap diri
sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan,
mengkritik diri sendiri, penurunan produktivitas, destruktif yang diarahkan pada orang lain,
perasaan tidak mampu, mudah tersinggung dan menarik diri secara sosial.

Orang tua memiliki tanggung jawab besar untuk dapat memenuhi kebutuhan harga diri anak,
melalui pemberian kasih sayang yang tulus sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang
secara wajar dan sehat, yang didalamnya terkandung perasaan harga diri yang stabil dan mantap.
Disinilah, tampak arti penting peran orang tua dan guru sebagai fasiltator.
Akhmad Sudrajad mengatakan bahwa pentingnya pemenuhan kebutuhan harga diri individu,
khususnya pada kalangan remaja, terkait erat dengan dampak negatif jika mereka tidak memiliki
harga diri yang mantap. Mereka akan mengalami kesulitan dalam menampilkan perilaku
sosialnya, merasa inferior dan canggung. Namun apabila kebutuhan harga diri mereka dapat
terpenuhi secara memadai, kemungkinan mereka akan memperoleh sukses dalam menampilkan
perilaku sosialnya, tampil dengan kayakinan diri (self-confidence) dan merasa memiliki nilai
dalam lingkungan sosialnya (Jordan et. al. 1979)
C. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA DIRI
 Menurut Akhmad Sudrajad :
1. penolakan orang tua, harapan orang tua yang tidak relistis,
2. kegagalan yang berulang kali,
3. kurang mempunyai tanggungjawab personal,
4. ketergantungan pada orang lain dan ideal diri yag tidak realistis

 Menurut Dariuszky
Sedangkan menurut Dariuszky (2004) yang menghambat perkembangan harga diri adalah
Perasaan takut , yaitu kekhawatiran atau ketakutan (fear).

 Menurut Coopersmith
Menurut Coopersmith (1967), terdapat lima faktor yang mempengaruhi harga diri yaitu:
1. Faktor Jenis Kelamin
Menurut Ancok dkk. (Dalam Ghufron, 2010) Wanita selalu merasa harga dirinya lebih
rendah daripada pria, seperti perasaan kurang mampu, kepercayaan diri yang kurang mampu,
atau merasa harus di lindungi. Hal ini terjadi mungkin karena peran orang tua dan harapan-
harapan masyarakat yang berebeda-beda baik pada pria maupun wanita. Pendapat tersebut sama
dengan penelitian dari Coopersmith (1967) yang membuktikan bahwa harga diri wanita lebih
rendah daripada harga diri pria.
2. Inteligensi
Individu dengan harga diri yang tinggi akan mencapai prestasi akademik yang tinggi
daripada individu dengan harga diri yang rendah. Dan individu yang memiliki harga diri yang
tinggi memiliki skor intelegensi yang lebih baik, taraf aspirasi yang lebih baik, dan selalu
berusaha keras.
3. Kondisi Fisik
Coopersmith (1967) menemukan adanya hubungan yang konsisten antara daya tarik fisik
dan tinggi badan dengan harga diri. Individu dengan kondisi fisik yang menarik cenderung
memiliki harga diri yang lebih baik dibandingkan dengan kondisi fisik yang kurang menarik.
Begitu pula dengan remaja yang terlalu memikirkan masalah ukuran dan bentuk tubuhnya.
Mereka akan berusaha mati-matian untuk bisa mempertahankan bentuk tubuh atau menurunkan
berat badannya.
4. Lingkungan Keluarga
Coopersmith (1967) berpendapat bahwa perlakuan adil, pemberian kesempatan untuk
aktif dan mendidik yang demokratis akan membuat anak mendapat harga diri yang tinggi. Orang
tua yang sering memberi hukuman dan larangan tanpa alasan dapat menyebabkan anak merasa
tidak berharga. Mereka yang berasal dari keluarga bahagia akan memiliki harga diri tinggi
karena mengalami perasaan nyaman yang berasal dari penerimaan, cinta, dan tanggapan positif
orang tua mereka. Sedangkan pengabaian dan penolakan akan membuat mereka secara otomatis
merasa tidak berharga. Karena merasa tidak berharga, diacuhkan dan tidak dihargai maka mereka
akan mengalami perasaan negatif terhadap dirinya sendiri.
5. Lingkungan Sosial
Klass dan Hodge (1978), (dalam Ghufron, 2010) berpendapat bahwa pembentukan harga
diri dimulai dari seseorang yang menyadari dirinya berharga atau tidak. Hal ini merupakan hasil
dari proses lingkungan, penghargaan, penerimaan, dan perlakuan orang lain kepadanya.
Termasuk penerimaan teman dekat (peer), mereka bahkan mau untuk melepaskan prinsip diri
mereka dan melakukan perbuatan yang sama (conform) dengan teman dekat mereka agar bisa
dianggap ‘sehati’ walaupun p erbuatan itu adalah perbuatan yang negatif. Sementara menurut
Coopersmith (1967) ada beberapa ubahan dalam harga diri yang dapat dijelaskan melalui
konsep-konsep kesuksesan, nilai, aspirasi dan mekanisme pertahanan diri. Kesuksesan tersebut
dapat timbul melalui pengalaman dalam lingkungan, kesuksesan dalam bidang tertentu,
kompetisi, dan nilai kebaikan.
D. Komponen Harga Diri
Menurut Felker, terdapat tiga komponen harga diri pada individu yaitu “Kamila, 2013”:

 Perasaan Diterima “Felling Of Belonging”


Perasaan individu bahwa dirinya merupakan bagian dari suatu kelompok dan dirinya
diterima seperti dihargai oleh anggota kelompoknya. Kelompok ini dapat berupa keluarga
kelompok teman sebaya atau kelompok apapun kelompok tertentu.
 Perasaan Mampu “Felling Of Competence”
Perasaan dan keyakinan individu akan kemampuan yang ada pada dirinya sendiri dalam
mecapai suatu hasil yang diharapkan misalnya perasaan seseorang pada saat mengalami
keberhasilan atau kegagalan.
 Perasaan Berharga “Felling Of Worth”
Perasaan dimana individu merasa dirinya berharga atau tidak, dimana perasaan ini
banyak dipengaruhi oleh pengalaman yang lalu. Perasaan yang dimiliki individu yang
sering kali ditampilkan dan berasal dari pernyataan-pertanyaan yang sifatnya pribadi
seperti pintar, sopan, baik dan lain sebagainya.

E. Ciri- ciri Karakteristik Harga Diri Self-Esteem

Harga diri seseorang tergantung bagaimana dia menilai tentang dirinya yang dimana hal ini
akan mempengaruhi perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Penilaian individu ini
diungkapkan dalam sikap-sikap yang dapat bersifat tinggi dan negatif.

a. Karakteristik harga diri tinggi


Harga diri yang tinggi akan membangkitkan rasa percaya diri, penghargaan diri, rasa yakin akan
kemampuan diri, rasa berguna serta rasa bahwa kehadirannya diperlukan didalam dunia
ini. Contoh : seorang remaja yang memiliki harga diri yang cukup tinggi, dia akan yakin dapat
mencapai prestasi yang dia dan orang lain harapkan. Pada gilirannya, keyakinan itu akan
memotivasi remaja tersebut untuk sungguh-sungguh mencapai apa yang diinginkan.
Karakteristik anak yang memiliki harga diri yang tinggi menurut Clemes dan Bean (2001 : 334),
antara lain :
o Bangga dengan hasil kerjanya
o Bertindak mandiri
o Mudah menerima tanggung jawab
o Mengatasi prestasi dengan baik
o Menanggapi tantangan baru dengan antusiasme
o Merasa sanggup mempengaruhi orang lain
o Menunjukkan jangkauan perasaan dan emosi yang luas
b. Karakteristik harga diri rendah
Remaja yang memiliki harga diri rendah akan cenderung merasa bahwa dirinya tidak mampu dan
tidak berharga. Disamping itu remaja dengan harga diri rendah cenderung untuk tidak berani
mencari tantangantantangan baru dalam hidupnya, lebih senang menghadapi hal-hal yang sudah
dikenal dengan baik serta menyenangi hal-hal yang tidak penuh dengan tuntutan, cenderung
tidak merasa yakin akan pemikiran-pemikiran serta perasaan yang dimilikinya, cenderung takut
menghadapai respon dari orang lain, tidak mampu membina komunikasi yang baik dan
cenderung merasa hidupnya tidak bahagia. Pada remaja yang memiliki harga diri rendah inilah
sering muncul perilaku rendah.
Berawal dari perasa tidak mampu dan tidak berharga, mereka mengkompensasikannya dengan
tindakan lain yang seolah-olah membuat dia lebih berharga. Misalnya dengan mencari
pengakuan dan perhatian dari teman-temannya. Dari sinilah kemudian muncul penyalahgunaan
obat-obatan, berkelahi, tawuran, yang dilakukan demi mendapatkan pengakuan dari lingkungan.
Karakteristik anak dengan harga diri yang rendah diantaranya :
 Menghindari situasi yang dapat mencetuskan kecemasan
 Merendahkan bakat dirinya
 Merasa tak ada seorangpun yang menghargainya
 Menyalahkan orang lain atas kelemahannya sendiri
 Mudah dipengaruhi oleh orang lain
 Bersikap defensif dan mudah frustrasi
 Merasa tidak berdaya
 Menunjukkan jangkauan perasaan dan emosi yang sempit
Akibat memilki harga diri yang negatif, yaitu :
1.Mudah merasa cemas, stress, merasa kesepian dan mudah
terjangkit depresi
2. Dapat menyebabkan masalah dengan teman baik dan social
3. Dapat merusak secara serius, akademik dan penampilan kerja.
4. Membuat underchiver dan meningkatkan penggunaan obat-obat
dan alkohol

F. Gangguan harga diri yang disebut sebagai harga diri rendah dapat terjadi secara :

Situasional
Yaitu terjadi trauma yang secara tiba-tiba. Misal : dicerai, putus sekolah, putus hubungan kerja,
operasi.

Kronik
Yaitu perasaan negatif terhadap diri telah berlangsung lama yaitu sebelum sakit atau dirawat.
Pasien ini mempunyai cara berfikir yang negatif. Kejadian sakit atau dirawat akan
menambah persepsi negatif terhadap dirinya. Kondisi ini mengakibatkan respon yang maladaptif.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Harga diri merupakan sebuah penilaian individu yang dipengarui oleh sejauh mana ideal diri
seseorang dapat dicapai
Kita harus menghargai diri kita sendiri, sebelum orang menghargai kita. Begitu pula bila kita
ingin dihargai oleh orang lain, kita wajib menghargai orang lain. Banyak cara untuk menghargai
diri kita sendiri, dan yang paling penting adalah kita harus bersyukur dengan apa yang telah
dianugrahkan Allah untuk kita. Baik itu dari segi jasmaniyah, latar belakang keluarga atau dari
segi harta.
Akan tetapi lebih baik bila kita bersikap sopan, jujur, taat pada aturan yang berlaku, dan suka
menghargai orang lain. Kalau kita mampu berbuat seperti itu, pasti akan dihargai dan disenangi
oleh teman-teman. Dan Kita Juga Harus Mengakui Kelebihan dan Kekurangan kita.
DAFTAR PUSTAKA

http://dayatmbojo.blogspot.com/2015/03/makalah-harga-diri.html
https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-gangguan-harga-diri-rendah/13738/2
http://pakdanidancivic.blogspot.com/2010/05/contoh-bentuk-harga-diri.html
http://klikpsikologi.com/faktor-yang-mempengaruhi-harga-diri/
http://belajarpsikologi.com/pengertian-harga-diri/

Anda mungkin juga menyukai