Maret 2022
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Konsep
Kebutuhan Harga Diri” dengan tepat waktu yang telah ditentukan. Tujuan dibuatnya
makalah ini, kami harap dapat menambah wawasan kami lebih mendalam mengenai
konsep kebutuhan harga diri. Adapun tugas makalah ini untuk memenuhi salah satu
tugas dalam menyelesaikan mata kuliah keperawatan dasar. Penulisan makalah ini dapat
diselesaikan karena bantuan dan dukungan dari berbagai pihak.
Kami menyampaikan terimakasih pada beberapa pihak yang sudah membimbing kami
untuk mengerjakan makalah ini hingga selesai, yaitu:
Kami menyadari bahwa di dalam penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan,
baik dalam hal penulisan maupun penyusunan tata bahasa jauh dari kata sempurna.
Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Harapan kami
semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada
umumnya.
Kelompok 12
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................................1
BAB 3 PENUTUP.........................................................................................................26
3.1 Kesimpulan....................................................................................................26
3.2 Saran..............................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................27
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow dalam teori Hirarki menyatakan
bahwa setiap manusia memiliki lima kebutuhan dasar yaitu kebutuhan fisiologis,
keamanan, cinta, harga diri, dan aktualisasi diri (Potter dan Patricia, 1997). Harga
diri merupakan salah satu kebutuhan penting manusia.Maslow dalam teori hierarki
kebutuhannya menempatkan kebutuhan individu akan harga diri sebagai kebutuhan
pada level puncak, sebelum kebutuhan aktualisasi diri. Hal ini karena harga diri individu
mempunyai pengaruh yang kuat terhadap perilaku yang ditampilkannya.
Kebutuhan harga diri merupakan kebutuhan seseorang untuk merasakan bahwa dirinya
adalah seorang yang patut dihargai dan dihormati sebagai manusia yang baik. Setiap
individu normal pasti berharap dan menginginkan dapat merasakan hidup sukses,
dihormati dan dihargai sebagai manusia.Pentingnya harga diri sudah menjadi bagian
dari kepribadian individu dalam menjalani kehidupannya, karena apabila individu
mengalami “lack of self-esteem” atau harga diri yang rendah maka individu tersebut
akan mengalami perasaan tidak berdaya, rendah diri, tidak bersemangat dan kurang
percaya diri pada kemampuannya dalam mengatasi masalah.
Menurut Chaplin (Subowo dkk, 2009 : 23) “harga diri merupakan salah satu kebutuhan
dasar manusia yang dapat memberi perasaan bahwa dirinya berhasil, berguna sekalipun
dia memiliki kelemahan dan pernah mengalami kegagalan”.Suyatno (2012: 1)
mendefinisikan “harga diri adalah pandangan keseluruhan dari individu tentang dirinya
sendiri”. Jika seorang individu selama masa hidupnya mendengar pujian, motivasi dan
kritikan yang membangun makakemungkinan besar individu tersebut akan berkembang
menjadi pribadi yangmemiliki rasa harga diri yang tinggi. Jika individu selalu dikritik,
diperlakukan kasar dan tidak pernah diberikan penghargaan atas prestasinya maka
individutersebut akan cenderung tumbuh menjadi pribadi yang kurang memiliki rasa
hargadiri.
1
1.2 Rumsan Masalah
Bagi mahasiswa diharapkan agar dapat menambah wawasan dan dapat melihat
2
lebih dalam tentang konsep kebutuhan harga diri
Penulisan ini diharapkan dapat memberi informasi dan literatur penunjang bagi
civitas akademik.
3
BAB 2
TINJAUAN TEORI
Kebutuhan harga diri merupakan kebutuhan seseorang untuk merasakan bahwa dirinya
adalah seorang yang patut dihargai dan dihormati sebagai manusia yang baik. Setiap
individu normal pasti berharap dan menginginkan dapat merasakan hidup sukses,
dihormati dan dihargai sebagai manusia.Pentingnya pemenuhan kebutuhan harga diri
individu, terkait erat dengan dampak negatif jika mereka tidak memiliki harga diri yang
mantap. Mereka akan mengalami kesulitan dalam menampilkan perilaku sosialnya,
merasa inferior dan canggung. Namun apabila kebutuhan harga diri mereka dapat
terpenuhi secara memadai, kemungkinan mereka akan memperoleh sukses dalam
menampilkan perilaku sosialnya, tampil dengan kayakinan diri (self-confidence) dan
merasa memiliki nilai dalam lingkungan sosialnya.
Harga diri adalah salah satu dimensi dari konsep diri. Harga diri adalah proses evaluasi
yang ditujukan indivu pada diri sendiri, yang nantinya berkaitan dengan proses
penerimaan individu terhadap dirinya. Dalam hal ini evaluasi akan menggambarkan
bagaimana penilaian individu tentang dirinya sendiri, menunjukan penghargaan dan
pengakuan atau tidak, serta menunjukkan sejauh mana individu tersebut merasa mampu,
sukses dan berharga. Secara singkat harga diri diartikan sebagai penilaian terhadap diri
tentang keberhargaan diri yang di ekspresikan melalui sikap-sikap yang dianut individu.
a. Kekuatan (Power)
Yaitu kemampuan seseorang untuk mempengaruhi dan mengontrol orang lain dan
mengontrol diri individu itu sendiri. Seperti yang diungkapkan oleh Messina dan
4
Messina (dalam Gunarsa, Singgih D. 2009) bahwa kemampuan mengontrol diri adalah
seperangkat tingkahlaku yang berfokus pada keberhasilan mengubah diri pribadi,
keberhasilan menangkal peng-rusakan diri, perasaan mampu pada diri sendiri, perasaan
mandiri, atau bebas dari pengaruh orang lain, kebebasan menentukan tujuan,
kemampuan untuk memisahkan perasaan dan pikiran rasional, serta seperangkat tingkah
laku yang terfokus pada tanggungjawab atas diri pribadi. Hal tersebut menunjukkan
bahwa, Individu yang memiliki kemampuan mengontrol diri yang baik tidak akan
mudah dipengaruhi oleh stimulus negatif yang datang dari dalam dirinya dan dari luar
dirinya, sehingga Individu tidak akan mudah mengubah sesuatu hal yang sudah melekat
dalam fisiknya, meski lingkungan sekitarnya mencoba mempengaruhi dirinya.
b. Keberartian (Significance)
c. Kemampuan (Competence)
Menurut Coopersmith (1967) Kebajikan atau virtue merupakan suatu ketaatan untuk
mengikuti aturan-aturan yang berlaku dalam masyarakat, moral, etika, dan agama.
Individu menghindari hal-hal yang buruk dan melakukan perilaku yang baik menurut
aturan, moral, etika, dan agama yang berlaku. Individu yang memiliki sikap positif
cenderung dapat membuat evaluasi positif terhadap diri, yangberarti individu dapat
mengembangkan self esteem positif terhadap diri sendiri.
5
2.3 Karakteristik Harga Diri
Harga diri seseorang tergantung bagaimana dia menilai tentang dirinya yang dimana hal
ini akan mempengaruhi perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Penilaian individu ini
diungkapkan dalam sikap-sikap yang dapat bersifat tinggi dan negatif.
Harga diri yang tinggi akanmembangkitkan rasa percaya diri, penghargaan diri, rasa
yakin akan kemampuan diri, rasa berguna serta rasa bahwa kehadirannya diperlukan
didalam dunia ini. Contoh : seorang remaja yang memiliki harga diri yang cukup tinggi,
dia akan yakin dapat mencapai prestasi yang dia dan orang lain harapkan. Pada
gilirannya, keyakinan itu akan memotivasi remaja tersebut untuk sungguh-sungguh
mencapai apa yang diinginkan. Karakteristik anak yang memiliki harga diri yang tinggi
menurut Clemes dan Bean (2001 : 334), antara lain :
2) Bertindak mandiri
Manfaat dari dimilkinya harga diri yang tinggi (Branden, 1999 :6-7), diantaranya :
6
4) Individu akan memilki harapan yang besar dalam membangun hubungan
yang baik dan konstruktif.
Remaja yang memiliki harga diri rendah akan cenderung merasa bahwa dirinya tidak
mampu dan tidak berharga. Disamping itu remaja dengan harga diri rendah cenderung
untuk tidak berani mencari tantangantantangan baru dalam hidupnya, lebih senang
menghadapi hal-hal yang sudah dikenal dengan baik serta menyenangi hal-hal yang
tidak penuh dengan tuntutan, cenderung tidak merasa yakin akan pemikiran-
pemikiran serta perasaan yang dimilikinya, cenderung takut menghadapai respon dari
orang lain, tidak mampu membina komunikasi yang baik dan cenderung merasa
hidupnya tidak bahagia. Pada remaja yang memiliki harga diri rendah inilah sering
muncul perilaku rendah. Berawal dari perasaan tidak mampu dan tidak berharga,
mereka mengkompensasikannya dengan tindakan lain yang seolah-olah membuat dia
lebih berharga. Misalnya dengan mencari pengakuan dan perhatian dari teman-
temannya. Dari sinilah kemudian muncul penyalahgunaan obat-obatan, berkelahi,
tawuran, yang dilakukan demi mendapatkan pengakuan dari lingkungan. Karakteristik
anak dengan harga diri yang rendah menurut Clemesdan Bean (2001 : 4-5) diantaranya:
7
Akibat memilki harga diri yang negatif, yaitu :
terjangkit depresi
dan alkohol.
Terbentuknya harga diri menurut Coopersmith dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu:
1. Kelas Sosial
8
2. Agama
b. Karakteristik pengasuhan
Hubungan emosioanl antara ibu dan anak biasanya sangatdekat sehingga apa
yang dirasakan oleh ibu akan dilihat dan dihayati oleh anak dan akhirnya akan
mempengaruhi kepribadian anak termasuk harga dirinya.Demikian pula dengan
stabilitas emosional ibu akan tercermin pada diri anak. Ibu yang memiliki emosi
yang stabil biasanya tenang sehingga tidak menyebabkan anak merasa bingung.
Sebaliknya, ibu yang memiliki harga diri dan pribadi yang tidak stabil akan
tercermin pula pada diri anak. Anak akan memandang dirinya sebagai orang
yang sama seperti apa yang dialami oleh ibunya sehingga anak tidak bisa
menilai secara positif akan dirinya sendiri.
9
2. Nilai- nilai pengasuhan
Menerapkan nilai-nilai yang positif pada anak perlu dilakukanoleh orang tua.
Dalam proses sosialisasi terkandang anak memiliki sikap atau pendirian yang
bertentangan dengan ketentuan social, maka dari itu orang tua dituntut untuk
meluruskan kembali perilaku anak yang kurang tetap tersebut. Bila orang tua
gagal menangani perilaku, maka orang tua dianggap telah gagal dalam
mengembangkan harga diri yang tinggi pada diri anak mereka.
3. Riwayat perkawinan
Remaja yang berasal dari keluarga yang kacau biasanya lebihbanyak mengalami
kesulitan dalam hubungan social daripada remaja yang berasal dari keluarga
yang utuh. Keadaan orang tua yang seperti itu menyebabkan sulit bagi anak
menerima kenyataan yang pada akhirnya akan berpengaruh pada harga diri
remaja itu sendiri. Anak akan merasa malu, bingung dan takut terhadap masa
depan dan kehidupannya karena kehilangan percaya diri. Perkawinan kembali
dari orang tua juga akan berakibat harga diri rendah pada anak. Coopersmith
mengemukakan bahwa anak-anak yang berasal dari orang tua tiri dan orang tua
wali akan memiliki harga diri yang rendah.
Anak yang memiliki harga diri yang tinggi biasanya berasal dari ayah dan ibu
yang berperan sama dalam mengasuh anak-anaknya. Perbedaan peran antara
ayah dan ibu dalam mengasuh anak menyebabkan anak menjadi bingung tidak
tahu mana yang harus didengar atau dipatuhi, apakah ayah atau ibu.Demikian
pula halnya dengan orang tua yang tidak dapat melakukan perannya sebagai
orang tua bagi anak-anaknya. Keadaan seperti ini mempengaruhi perkembangan
pribadi anak dan menyebababkan terbentuknya harga diri yang rendah pada diri
anak
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh cooperstmith pada ibudan anak bahwa
kelompok anak memiliki harga diri positif dari ayah yang memilki hubungan
lebih dekat dan hangat dengan anak- anaknya. Hal ini disebabkan karena anak-
10
anaknya merasa bahwa dirinya dihargai dan dilindungi dengan penuh
kehangatan sehingga perasaan seperti ini membuat dirinya bangga dan memiliki
harga diri yang positif.
Pola interaksi antara ayah dan ibu yang kasar dan keras diharapkan anak-
anaknya akan terbaca oleh anaknya dan membuat mereka merasa tidak nyaman,
tegang, takut dan tidak memiliki rasa percaya diri. Hal ini akan berakibat pada
terbentuknya harga diri yang rendah pada diri anak. Anak- anak dengan harga
diri yang tinggi jarang sekali menyaksikan dan merasakan ketegangan antara
ayah dan ibunya.
c. Karakteristik Subjek
1. Atribut fisik
Permasalahan yang sering dialami remaja adalah artibut fisik.Postur tubuh yang
dinilai kurang ideal oleh orang lain maupun diri sendiri terkadang menyebabkan
remaja malu untuk berhubungan dengan orang lain, tidak percaya diri cenderung
menjadi pendiam dan malas bergaul. Keadaan tersebut dapat mempengaruhi
kepribadiannya termasuk harga dirinya, mereka akan menilai dirinya sebagai
orang yang tidak memiliki harga diri yang positif.
2. Kemampuan umum
11
baru, tidak aktif dan cepat putus asa dalam menghadapi kesulitan. Individu
seperti ini adalah orang yang mempunyai harga diri yang rendah.
3. Pernyataan sikap
5. Nilai-nilai diri
6. Aspirasi
12
d. Hubungan orang tua- Anak
Pembentukan harga diri merupakan sebuah proses fenomenologis, karena ada dalam
pandangan dan pikiran seseorang yang bisa saja sesuai atau tidak sesuai dengan
kenyataan sebenarnya. Seorang yang memiliki masalah harga diri bukan saja hanya
gagal meraih potensi mereka seutuhnya, tapi juga cenderung menjadi pencemas dan
menunjukkan simptom- simptom kecemasan. Pertama, kita bergantung pada daya tahan
hidup dan keberhasilan mengelola lingkungan dengan memanfaatkan aspek kesadaran
kita, hidup dan sebagai manusia seutuhnya bergantung pada kemampuan berfikir.
Proses dari terbentuknya harga diri, yaitu:
1. Interaksi dengan manusia lain. Awal interaksi adalah melalui ibu yang kemudian
meluas pada figur lain yang akrab dengan individu. Ibu yang memiliki minat,
afeksi, dan kehangatan akan menimbuljan harga diri yang positif, karena anak
merasa dicintai dan diterima seluruh kepribadiannya.
3. Pola asuh. Bagaimana orang tua mengasuh anaknya mempengaruhi harga diri
anak.
13
4. Keanggotaan kelompok. Jika individu merasa diterima dan dihargai oleh
kelompok, individu akan mengembangkan harga diri lebih baik di banding
individu yang merasa terasing.
5. Kepercayaan dan nilai yang dianut individu, harga diri yang tinggi dapat dicapai
bila ada keseimbangan antara nilai dan kepercayaan yang dianut oleh individu
dengan kenyataan yang didapatkannya sehari-hari.
6. Kematangan dan herediter. Individu yang secara fisik tidak sempurna dapat
menimbulkan perasaan negative terhadap dirinya.
A. Pengelompokan Data
1. Data Subjektif : Merasa tidak mampu melakukan apapun, menilai diri tidak
berguna
2. Data Objektif : Engan mencoba hal baru, berjalan menunduk
B. Analisis Data
DS : Merasa tidak
mampu melakukan
apapun, menilai diri tidak
berguna.
C. Diagnosa Keperawatan
14
D. Intervensi
15
meningkatkan
harga diri.
- Didiskusikan
persepsi negative
diri.
- Didiskusikan alas
an mengkritik diri
atau rasa bersalah
- Didiskusikan
penetapan tujuan
realistis untuk
mencapai harga
diri yang lebih
tinggi.
- Didiskusikan
bersama keluarga
untuk menetapkan
harapan dan
batasan yang jelas.
- Berikan umpan
balik positif atas
peningkatan
mencapai tujuan.
- Fasilitasi
lingkungan dan
aktivitas yang
meningkatkan
harga diri.
Edukasi :
- Jelaskan kepada
keluarga
pentingnya
16
dukungan dalam
perkembangan
konsep positif diri
pasien.
- Anjurkan
mengidentifikasi
kekuatan yang di
miliki
- Anjurkan
mempertahankan
kontak mata saat
berkomunikasi
dengan orang lain.
- Anjurkan
membuka diri
terhadap kritik
negative .
- Anjurkan
mengevaluasi
perilaku
- Anjurkan cara
mengatasai
bullying
- Latih peningkatan
tanggung jawab
untuk diri sendiri.
- Latih pernyataan
atau kemampuan
positif diri.
- Latih cara berfikir
dan berperilaku
positif
17
- Latih
meningkatkan
kepercayaan pada
kemampuan dalm
mengatasi situasi.
E. Implementasi
18
kepercayaan - Mendiskusikan
terhadap penilaian kepercayaan
diri. terhadap penilaian
- Didiskusikan diri.
pengalaman yang - Mendiskusikan
meningkatkan harga pengalaman yang
diri. meningkatkan harga
- Didiskusikan diri.
persepsi negative - Mendiskusikan
diri. persepsi negative
- Didiskusikan alas diri.
an mengkritik diri - Mendiskusikan alas
atau rasa bersalah an mengkritik diri
- Didiskusikan atau rasa bersalah
penetapan tujuan - Mendiskusikan
realistis untuk penetapan tujuan
mencapai harga diri realistis untuk
yang lebih tinggi. mencapai harga diri
- Didiskusikan yang lebih tinggi.
bersama keluarga - Mendiskusikan
untuk menetapkan bersama keluarga
harapan dan batasan untuk menetapkan
yang jelas. harapan dan batasan
- Berikan umpan yang jelas.
balik positif atas - Memberikan umpan
peningkatan balik positif atas
mencapai tujuan. peningkatan
- Fasilitasi mencapai tujuan.
lingkungan dan - Memfasilitasi
aktivitas yang lingkungan dan
meningkatkan harga aktivitas yang
diri. meningkatkan harga
19
Edukasi : diri.
- Jelaskan kepada Edukasi :
keluarga pentingnya - Menjelaskan kepada
dukungan dalam keluarga pentingnya
perkembangan dukungan dalam
konsep positif diri perkembangan
pasien. konsep positif diri
- Anjurkan pasien.
mengidentifikasi - Menganjurkan
kekuatan yang di mengidentifikasi
miliki. kekuatan yang di
- Anjurkan miliki.
mempertahankan - Menganjurkan
kontak mata saat mempertahankan
berkomunikasi kontak mata saat
dengan orang lain. berkomunikasi
- Anjurkan membuka dengan orang lain.
diri terhadap kritik - Menganjurkan
negative . membuka diri
- Anjurkan terhadap kritik
mengevaluasi negative .
perilaku - Menganjurkan
- Anjurkan cara mengevaluasi
mengatasai bullying perilaku
- Latih peningkatan - Menganjurkan cara
tanggung jawab mengatasai bullying
untuk diri sendiri. - Melatih peningkatan
- Latih pernyataan tanggung jawab
Kemampuan positif untuk diri sendiri.
diri. - Melatih pernyataan
- Latih cara berfikir Kemampuan positif
dan berperilaku diri.
20
positif - Melatih cara berfikir
- Latih meningkatkan dan berperilaku
kepercayaan pada positif
kemampuan dalm - Melatih
mengatasi situasi. meningkatkan
kepercayaan pada
kemampuan dalm
mengatasi situasi.
F. Evaluasi
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
21
Konsep diri terdiri dari Citra Tubuh (Body Image), Ideal Diri (Self ideal), Harga
Diri (Self esteem), Peran (Self Rool) dan Identitas (self idencity).
a. Citra Tubuh
citra tubuh adalah sikap individu terhadap dirinya baik disadari maupun tidak disadari
meliputi persepsi masa lalu atau sekarang mengenai ukuran dan dinamis karena secara
konstan berubah seiring dengan persepsi dan pengalaman-pengalaman baru.
b. Ideal Diri
Ideal diri adalah persepsi individu tentang bagaimana ia seharusnya bertingkah laku
berdasarkan standar pribadi. Standar dapat berhubungan dengan tipe orang yang
diinginkan/disukainya atau sejumlah aspirasi, tujuan, nilai yang diraih. Ideal diri akan
mewujudkan cita-cita ataupun penghargaan diri berdasarkan norma-norma sosial di
masyarakat tempat individu tersebut melahirkan penyesuaian diri.
c. Harga Diri
Harga diri adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisis
seberapa banyak kesesuaian tingkah laku dengan ideal dirinya. Harga diri diperoleh dari
diri sendiri dan orang lain yaitu : dicintai, dihormati dan dihargai. Mereka yang menilai
dirinya positif cenderung bahagia, sehat, berhasil dan dapat menyesuaikan diri,
sebaliknya individu akan merasa dirinya negative, relatif tidak sehat, cemas, tertekan,
pesimis, merasa tidak dicintai atau tidak diterima di lingkungannya
d. Identitas Diri
Identitas diri adalah kesadaran tentang diri sendiri yang dapat diperoleh individu dari
observasi dan penilaian dirinya, menyadari bahwa individu dirinya berbeda dengan
orang lain. Seseorang yang mempunyai perasaan identitas diri yang kuat akan
memandang dirinya berbeda dengan orang lain, dan tidak ada duanya. Identitas
berkembang sejak masa kanak-kanak, bersamaan dengan berkembangnya konsep diri.
e. Peran
22
Peran adalah serangkaian pola sikap perilaku, nilai dan tujuan yang diharapkan oleh
masyarakat dihubungkan dengan fungsi individu di dalam kelompok sosial. Setiap
orang disibukkan oleh beberapa peran yang berhubungan dengan posisi pada tiap waktu
sepanjang daur kehidupannya. Harga diri yang tinggi merupakan hasil dari peran yang
memenuhi kebutuhan dan cocok dengan ideal diri.
Konsep diri terdiri atas lima komponen yaitu perubahan dalam Citra Tubuh, Ideal
Diri, Harga Diri, Peran dan Identitas. Respon individu terhadap konsep dirinya
berfluktuatif sepanjang rentang respon konsep diri yaitu dari adaptif sampai mal-adaptif.
Staines mengatakan bahwa konsep diri memiliki peranan penting dalam terbentuknya
pola kepribadian seseorang karena konsep diri merupakan inti pola kepribadian, konsep
ini memengaruhi berbagai sifat dalam diri seseorang ( Abdul Muhith, 2015).
a. Aktualisasi diri
Pernyataan diri tentang konsep diri yang positif dengan latar belakang
pengalaman nyata yang sukses dan dapat diterima.
Individu cenderung untuk menilai dirinya negative dan merasa lebih rendah dari
orang lain.
d. Keracunan identitas
e. Depersonalisasi
23
Perasaan yang tidak realistis dan asing terhadap diri sendiri yang berhubungan
dengan kecemasan, kepanikan serta tidak dapat membedakan dirinya dengan
orang lain.
Individu merasa tidak mampu dan tidak berguna dan memandang dirinya
lemah.
Individu merasa tidak berguna sehingga klien merasa lebih suka meyendiri
dan enggan untuk berinteraksi dengan lingkungan masyarakat.
4. Merendahkan martabat.
Individu merasa dirinya lemah merasa bodoh, merasa tidak mampu dalam
melakukan segala hal, dan individu merasa tidak tahu apa-apa, mengabaikan
bahkan menolak kemampuan yang dimiliki sehingga produktivitas individu
menurun.
24
BAB 3
25
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Harga diri adalah salah satu dimensi dari konsep diri. Dalam hal ini evaluasi akan
menggambarkan bagaimana penilaian individu tentang dirinya sendiri, menunjukan
penghargaan dan pengakuan atau tidak, serta menunjukkan sejauh mana individu
tersebut merasa mampu, sukses dan berharga. Dalam harga diri, aspek-aspek harga
diri merupakan unsur pembentuk terciptanya harga diri pada individu,Harga diri
seseorang tergantung bagaimana dia menilai tentang dirinya yang dimana hal ini akan
mempengaruhi perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Penilaian individu ini
diungkapkan dalam sikap-sikap yang dapat bersifat tinggi dan negatif.Pembentukan
harga diri sendiri merupakan sebuah proses fenomenologis, karena ada dalam
pandangan dan pikiran seseorang yang bisa saja sesuai atau tidak sesuai dengan
kenyataan sebenarnya
3.2 Saran
Harga diri sangatlah penting. Karena, dengan adanya harga diri yang kita miliki, kita
bisa dihormati oleh satu sama lain. Kita bisa menunjukkan, dengan harga diri, kita
memiliki derajat yang sama di mata orang lain. Bahkan, orang juga tak segan untuk
merendahkan harkat dan martabat yang kita miliki.
26
DAFTAR PUSTAKA
https://www.dictio.id/t/bagaimana-proses-pembentukan-harga-diri-seorang-individu/
14946/2
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN/
196211121986102-SETIAWATI/SELF-ESTEEM.pdf
https://www.kajianpustaka.com/2017/12/pengertian-aspek-komponen-dan-faktor-yang-
mempengaruhi-harga-diri.html?m=1
http://digilib.uinsby.ac.id/1991/5/Bab%202.pdf
https://www.dosenpendidikan.co.id/harga-diri/
http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/4574/3/BAB%20II.pdf
https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/17926
https://journal.stikeskendal.ac.id/index.php/Keperawatan/article/view/511
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2009/05/16/harga-diri/amp/
https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-gangguan-harga-diri-rendah/
13738/2
27