Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH BUDI PEKERTI

“MACAM-MACAM BUDI PEKERTI DALAM KEHIDUPAN DAN


CONTOHNYA”

Dosen Pengampu:

Dwi Hendriani, M.Kes

Disusun Oleh :

Kelompok 3

1. Annisa Nur Aviva : P07224220007 6. Harlenti Febilia : P07224220019


2. Ariella Setia Ningsih : P07224220008 7. Futri Marchella : P072242200017
3. Amidia Mawadda : P07224220003 8. Siti Nurul Jannah : P07224220035
4. Aura Ayu Atramadani : P07224220009
5. Cindy Ayu Dyah Larasati : P07224220010

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN SAMARINDA TINGKAT 1

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T,shalawat serta salam
senantiasa tercurah kepada Rasulullah S.A.W karena berkah rahmat hidayahnya kami
dapat menyelesaikan makalah yang membahas tentang “Hormat Pada Diri Sendiri”.

Makalah ini disusun agar kita dapat memperluas ilmu budi pekerti dan
mendalaminya,yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.
Makalah ini disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan.Baik itu datang dari diri
penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Allah swt. Akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu.

Dalam kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
memberi bantuan,dorongan,dan arahan kepada penyusun terutama kepada dosen
pengampu yang telah membimbing kami agar dapat menyelesaikan makalah ini.

Dalam makalah ini kami menyadari masih jauh dari kesempurnaan,untuk itu segala
saran dan kritik dosen perbaikan dan kesempurnaan sangat kami nantikan. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan para pembaca pada
umumnya.

Samarinda, 7 Januari 2021

Penyusun (Kelompok 3)

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 1

C. Tujuan Penulisan ...................................................................................................... 1

D. Manfaat Penulisan .................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 2

A. Pengertian Hormat Pada Diri Sendiri ...................................................................... 2

B. Manfaat Hormat Pada Diri Sendiri ........................................................................... 5

C. Macam-macam Hormat Pada Diri Sendiri ............................................................... 5

D. Contoh Hormat dan Peduli Pada Diri Sendiri .......................................................... 10

BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 16

A. Kesimpulan ............................................................................................................. 16

B. Saran ....................................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 17

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Semua perbaikan kualitas hidup di mulai dari rasa hormat kepada diri
sendiri.Perilaku hormat pada diri sendiri dapat di wujudkan dengan hal hal yang baik dan
tidak di wujudkan dengan Tindakan yang dapat merusak diri.individu atau seseorang
yang dapat menghormati dirinya sendiri,tentu saja dapat mampu berdiri kuat ,dan bekerja
keras dengan kejujuran serta memiliki harapan yang baik terhadap masa depannya.Itulah
hal yang dapat membantu mengeluarkan seseorang dari kesulitan yang di alami.sehingga
dapat membuat orang Bahagia dalam kesejahteraannya.

Apabila seseorang dapat menghormati diri sendiri maka akan menimbulkan efek
positif khusunya bagi diri sendiri dan lingkungan pada umumnya.Hormat pada diri
sendiri mempunyai arti yaitu memilih dan menentukan perbuatan yang tidak
menyakiti,mencelakai,mengotori,menodai,dan merusak diri sendiri(jasmani dan rohani).

Dan hormat pada diri sendiri memiliki banyak macam dan juga contoh,oleh karena
itu untuk mengetahui bagaimana cara hormat pada diri sendiri yang tidak berlebihan
namun menimbulkan efek yang sangat positif bagi diri sendiri dan orang lain,maka kami
Menyusun makalah tersebut untuk membahas mengenai hormat pada diri sendiri.

B. Rumusan Masalah

1. Apa arti hormat pada diri sendiri?


2. Apa manfaat hormat pada diri sendiri?
3. Macam-macam hormat pada diri sendiri?
4. Contoh hormat pada diri sendiri?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui bagaimana arti hormat pada diri sendiri.


2. Mengetahui manfaat hormat pada diri sendiri.
3. Memahami macam-macam hormat pada diri sendiri.
4. Mengetahui apa saja contoh hormat pada diri sendiri.

D.Manfaat

Diharapkan para pembaca dapat menambah ilmu dan merubah prilaku mengenai
1
hormat pada diri sendiri,menghargai diri sendiri.dan juga bisa berguna untuk kehidupan
sehari-hari.Dan materi mengenai hormat pada diri sendiri bisa menjadi contoh untuk
menerapkan prilaku tersebut.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Arti Hormat Pada Diri Sendiri

Berdasar Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata hormat sebagai kata sifat memiliki arti
sebagai menghargai (takzim, khidmat, sopan). Jadi dapat kita tarik kesimpulan bahwa
rasa hormat memiliki pengertian sebagai suatu sikap untuk menghargai atau sikap sopan.
Secara umum rasa hormat mempunyai arti yaitu merupakan suatu sikap saling
meghormati satu sama lain yang muda, hormat kepada yang tua yang tua, menyayangi
yang muda. Rasa hormat tidak akan lepas dari rasa menyayangi satu sama lain karena
tanpa adanya rasa hormat, takkan tumbuh rasa saling menyayangi yang ada hanyalah
selalu menganggap kecil atau remeh orang lain. Tetapi untuk saat ini untuk kalangan
masyarakatIndonesia dua hal tersebut sudah langka terjadi karena tidak ada kesadaran di
diri masing – masing untuk saling hormat antara sesama. Saling menghormati satu sama
lain tentu saja memberikan manfaat yang sangat positif bagi diri maupun kenyamanan
dalam menjalani hidup. Seperti misalnya dapat saling membutuhkan, saling mengisi,
saling menguntungkan, dan saling menguatkan satu sama lain.

Hal di atas hamper sama dengan arti hormat pada diri sendiri. Apabila dapat
menghormati diri sendiri maka akan menimbulkan efek positif khususnya bagi diri
sendiri dan lingkungan pada umumnya. Hormat pada diri sendiri mempunyai arti yaitu
memilih dan menentukan perbuatan yang tidak menyakiti, mencelakai, mengotori,
menodai, dan merusak diri sendiri (jasmani dan rohani). Dalam hormat pada diri sendiri
membuat penilaian yang tepat terhadap semua perbuatan berdasarkan norma-norma
kehidupan yang berlaku itu sangatlah penting karena hal tersebut akan menimbulkan
pencritaan yang baik pada diri kita.

Pemberian Rasa Hormat

Sikap hormat terhadap diri sendiri,sikap


2 ini merupakan sikap-sikap hormat kita dalam
menghargai diri kita sendiri yang ditunjukkan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam
hal fisik maupun dalam hal batin yang mampu mencerminkan karakter kita di hadapan
orang lain.

Menghargai Diri Sendiri

Menghargai adalah suatu sikap menghormati dan menjaga diri sendiri,


tidakmembiarkannya terlantar dan menjadi beban orang lain, serta tidak
membiarkannya,diperalat atau dimanipulasi oleh orang lain.Harga diri Adalah apa yang
saya pikirkan dan rasakan tentang diri saya sendiri bukanlah apa yang dipikirkan dan
dirasakan oleh orang lain.

1.Sikap Menghargai Diri Sendiri

Menjadikan dirinya sebagai subjek pelaku, aktif dalam setiap tindakan , tidakmenjadikan
dirinya objek yang tertindas, yang hanya menerima nasib begitu saja,menjauhkan diri dari
tindakam tercela, madat, narkoba, judi, maling, provokator dansebagainya, sikap-sikap
seperti konsisten, tanggung jawab dan menghargai waktu,termasuk wujud dari sikap
menghargai diri sendiri.

Biasakanlah berbicara: Kebahagiaan-Kemajuan-Kemakmuran.

2.Mengembangkan Harga Diri

Mengembangkan keyakinan bahwa seseorang mampu hidup dan patut berbahagiadalam


menghadapi kehidupan dengan penuh keyakinan, kebajikan dan optimismeyang akan
membantu kita mencapai tujuan. Dengan mengembangkan harga diri berarti memperluas
kapasitas untuk mencapai kebahagiaan. Semakin kokoh harga diriseseorang semakin
kreatif dalam bekerja, semakin hormat dan bijak dalammemperlakukan orang lain karena
tidak memandang orang lain sebagai ancaman.

Harga diri yang sejati tidak diungkapkan melalui pemujaan diri saja
denganmengorbankan oranglain atau menyengsarakan orang lain untuk
kebahagiaansendiri. 3

3.Hambatan Utama Menghargai Diri Sendiri


Rasa rendah diri menganggap diri kecil dan tak berarti. Orang yang rendah dirisenantiasa
dikejar-kejar oleh kekurangan-kekurangan yang menghantui baikkekurangan itu
sungguh-sungguh ada atau hanya dibayangkan diri sendiri.Seluruh hidupnya penuh
diliputi oleh kerja membanding-bandingkan dirinyadengan orang lain dan hampir selalu
merasa kalah.

Ciri-Ciri orang yang rendah diriantara lain:

a).Menuntut cinta dan kekaguman terlalu banyak dari orang lain.

b).Gila kesempatan dan berharap terlalu banyak pada dirinya.

c).Terlalu takut mengalami kekalahan dan kegagalan

d).Terlalu dihantui sukses orang lain.

e).Menghindari tanggung jawab dengan menyatakan telah gagal.

f).Terlalu peka perasaan.

Cara-cara Negatif Mengatasi rendah diri:

Membangun mekanisme pertahanan. Si penderita merasa rendah diri maumenutupi


dirinya dengan selubung yang berkilau-kilau. Ia bicara besar, belagak,mengada-ada,
membual tentang prestasi-prestasinya dalam banyak bidang,menunjukkan sikap berlebih-
lebihan pada saat-saat yang tidak tepat. Ia selalu merasawas-was dan berjaga-jaga kalau
orang lain tahu dia yang sebenarnya.

Mengundurkan diri dari Lingkungan

Bersembunyi sambil berkhayal tentang kehebatannya dirinya yang tak pernahterjadi. ia


melamun tapi tidak berbuat sesuatu apapun. Ia hidup dalam lamunan,memperoleh
kepuasan semu, namun jauh dari realitas dirinya sendiri yangsebenarnya. Ia tidak mau
bergaul dengan orang lain dan mau orang lainmenganggapnya unggul
4
B. Manfaat Hormat Pada Diri Sendiri

1. Orang lain dapat menilai dari apa yang kita lakukan terhadap diri kita sendiri, misalnya
kita berperilaku sopan maka orang lain akan melakukan hal yang sama atau sopan
terhadp kita.

2. Kita mampu mengetahui kelemahan maupun kelebihan terhadap diri kita dengan kata
lain kita bisa menjadi diri kita sendiri tanpa harus menjadi orang lain.

3. Membangun image yang baik di masyarakat. Image kita menjadi baik dimata orang
lain, karena kita menjaga diri kita, misalnya kita menjaga kehormatan kita.

4. Hidup menjadi tenang dan damai, terhindar dari berbagai penyakit.

5. Tidak mudah untuk melakukan hal-hal yang tidaj terpuji misalnya, memakai narkotika,
mabuk-mabukan dan lain-lain.

6. Dapat mengoptimalisasikan kemampuan atau bakat yang ada pada diri sendiri.

C. Macam-Macam Hormat Pada Diri Sendiri

a. Hormat dan peduli Pada Diri Sendiri pada unsur jasmani

1. Memeliharadan menjaga kesehatanJasmani.

2. Memeliharadan menjaga penampilan diri (sesuai norma-norma yang berlaku: agama,


moral, dan tatasusila)

Rasa hormat terhadap diri sendiri ini memiliki urgensiyang tinggi karena rasa hormat
kita terhadap diri kitasendiri akan menjadi pondasi atau landasan bagi kitauntuk dapat
menghormati orang lain. Selain itu, urgensilain adalah rasa hormat terhadap diri sendiri
akanmampu mengangkat derajat atau martabat kita sebagimanusia di hadapan manusia
lain atau masyarakat lain.Kita akan dihargai sebagai manusia atau tidak itutergantung
pada apa yang telah kita lakukan danbagaimana citra diri kita.
5

b. Hormat dan peduli pada unsur rohani


1. Memelihara dan menjaga pikiran, perasaan dan kehendak,dari segala sesuatu yang
akan mengotori dan menodai dirinya.

Hormat Dan Peduli Pada Diri Sendiri Pada Jasmani

1. Pola Tidur

2. Pola Makan

3. Waktu Istirahat

4. Waktu Rekreasi

5. Olah raga

6. Pemeliharaan kebersihan

7. Berpakaia

8. Pemakaian asesoris

9. Begadang

Hormat Dan Peduli Pada Diri Sendiri

Perlakuan Rohani:

1. Kuliah

2. Belajar

3. Beribadah

4. Kajian keagamaan

5. Membaca (al-Quran atau al-Kitab)

6. Relaksasi 6

7. Bertutur kata yang baik


8. Berprilaku yang sopan

9. Berprasangka baik

10 .Bekerja Keras

11. Tidak buruk sangka

12. Tiak iri dan dengki

13. Tidak membuka aib orang lain

14. Tidak berbuat fitnah

Cara-Cara untuk Menjaga Jasmani dan Rohani

Salah satu bentuk dari menghormati diri sendiri adalah dengan menjaga kesehatan
tubuh dan memenuhi kebutuhan yang diperlukan oleh tubuh. Hal ini merupakan wujud
dari syukur kita terhadap anugrah yang diberikan oleh Tuhan. Beberapa cara untuk
menjaga kesehatan jasmani adalah meliputi:

1. Istirahat / Tidur

Waktu yang diperlukan manusia normal untuk tidur kurang lebih 8 jam sehari atau
sepertiga hari. Tidur yang cukup dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan energi di
dalam tubuh, sehingga dapat menghindarkan diri kita dari berbagai serangan penyakit
yang merugikan.

2. Makanan

Mengkonsumsi makanan yang bergizi secara teratur, tidak berlebihan dan tidak
kurang untuk menjaga keseimbangan gizi tubuh sangat diperlukan untuk kesehatan
jasmani. Kandungan gizi harus sesuai takaran yang wajar, karena berlebihan atau
kekurangan suatu zat tidak baik untuk kesehatan.
7
3. Olah raga
Penelitian menunjukkan bahwa olah raga lebih efektif dalam mencegah dan
mengobati depresi daripada obat-obatan. Dengan olah raga tubuh menjadi sehat dan
pikiran pun menjadi fresh.

4. Kondisi Psikis / Psikologi.

Beban psikis dan pikiran dapat mempengaruhi daya tahan tubuh yang efeknya dapat
mengundang penyakit jasmaniah dan rohaniah. Setiap masalah pasti ada jalan keluarnya.
Luangkan waktu anda untuk sesuatu yang menyenangkan bagi diri anda sendiri dan
jangan sekali-kali lari ke minuman keras dan narkoba.

5. Sosial

Memiliki hubungan yang baik dengan para tetangga dan saudara sangat
menguntungkan bagi anda, karena mereka dapat menolong anda sewaktu-waktu anda
membutuhkannya. Kehidupan sosial yang baik dan sehat dapat membuat rileks dan dapat
mengurangi resiko terkena gangguan kejiwaan baik yang ringan maupu yang berat
(Fildzahani, 2010).

Selain doa upaya untuk menjaga kesehatan rohani dapat dilakukan dengan cara seperti
dibawah ini:

1. Bakti Sosial

Berbakti kepada lingkungan sekitar kita atau lingkungan lain yang perlu untuk
diperhatikan ternyata mampu mendalami makna kasih dan lebih mengenal orang kecil.
Faktanya bakti sosial adalah wujud pekerjaan yang seorang baktikan kepada daerah,
lingkungan sosial yang kurang layak. Dalam prakteknya dalam menjalani bakti sosial
dibutuhkan keikhlasan yang luar biasa dan totalitas untuk membantu orang lain yang
lebih membutuhkan.

2. Bersedekah
8
Memberi dan membagi-bagikan rejeki kepada orang yang membutuhkan ternyata mampu
menjadi pupuk rohani dan hati. Saat banyak orang lain berlomba-lomba untuk
mendapatkan uang serta kekayaan materi lainnya maka kita bisa memulai dengan
membagikan rejeki yang kita punya untuk orang lain yang lebih membutuhkan. Dengan
cara ini diyakini mampu memberikan cermin dan ketukan hati seseorang agar mau
melihat dan menerima keadaan orang lain yang ternyata masih jauh dari yang namanya
sejahtera.

3. Simbolisasi

Adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri pada ketenangan batin, biasanya
simbolisasi rohani dapat berupa tasbih, pakaian keagamaan atau pun simbol–simbol
lainnya berbentuk modern seperti sticker ataupun wallpaper.

Unsur spiritual dan rohani ternyata mampu berpengaruh besar untuk membentuk suatu
karakter dan watak pribadi melalui apa yang mereka lakukan untuk diri sendiri bahkan
untuk orang lain.

Pengendalian diri

Adalah merupakan suatu keinginandan kemampuan dalam menggapai kehidupan


yangselaras, serasi dan seimbang pada hak dankewajibannya sebagai individu dalam
kehidupankeluarga, masyarakat, bangsa dan negara.

D. Contoh Hormat dan Peduli Pada Diri Sendiri

Telah dijelaskan di atas jikalau rasa hormat terhadap diri sendiri merupakan sikap
hormat kita dalam menghargai diri kita pribadi yang ditunjukkan dalam kehidupan sehari-
hari sehingga mampu mencerminkan karakter kita sebagai manusia. Oleh karena itu
dilakukan pengkategorian rasa hormat terhadap diri sendiri, yaitu meliputi:

1. Memelihara kesucian lahir (fisik)

Seorang manusia harus melakukan upaya-upaya untuk menjaga dirinya tetap terpelihara
secara lahir (tampak) baik di hadapan orang lain maupun hadapan Tuhan. Hal-hal yang
harus dilakukan meliputi:
9

•Rajin berolahraga sesuai dengan kondisi fisik dan keseimbangnnya, usia dan lingkungan
sosialnya, serta dalam waktu-waktu tertentu yang tidak menganggu waktu yang lebih
berguna. Hal ini dilakukan agar kita selalu dalam kondisi yang sehat dan berpenampilan
menarik.

•Dalam kondisi yang sehat maka seseorang harus melaksanakan kewajibannya dengan
baik, misal murid harus belajar di sekolah dengan serius, guru harus mengajar dengan
baik.

•Kita juga harus menjaga kebersihan dan kesehatan fisik sesuai dengan tuntunan
kesehatan modern, seperti menggunakan sarana pembersih baik untuk badannya (sabun
mandi), untuk rambut (sampo), untuk gigi dan mulut (pasta gigi). Hal ini dilakukan agar
kita terhindar dari kotoran sehingga kita merasa bersih dan orang lain tidak merasa risih
ketika berinteraksi dengan kita.

•Setelah menjaga dengan baik, maka kita harus menjga penampilan kita dengan baik
yaitu menghiasi fisik dengan pakaian yang bersih dan rapi. Pakaian yang baik adalah
pakaian yang sesuai dengan norma yang berlaku karena Indonesia menganut budaya
timur maka selayaknya jikalau kita juga memakai pakaian yang pantas pakai bukan
pakaian budaya barat yang cenderung terlalu terbuka (Marzuki, 2009: 118-119).

2. Memelihara kesucian batin (jiwa)

Tidak cukup hanya dengan memelihara kesucian fisik, maka kita juga harus memelihara
kesucian batin yakni dengan menuntut berbagai ilmu (agama, ilmu untuk kehidupan
dunia) yang mendukung untuk dapat melakukan berbagai aktivitas dalam hidup dan
kehidupan sehari-hari. Pembekalan akal atau menuntut ilmu dapat diupayakan misalnya
melalui pendidikan formal, pendidikan informal, dan pengalaman sehari-hari (Marzuki,
2009: 120).

Setelah penampilan fisiknya baik dan pembekalan akal dengan berbagai ilmu
pengetahuan maka yang harus diperhatikan berikutnya adalah bagaimana menghiasi jiwa
dengan berbagai tingkah laku yang baik. Tingkah laku yang sesuai dengan norma yang
ditetapkan oleh Tuhan dan juga
10 norma yang berlaku di dalam masyarakat dimana kita

tinggal (Marzuki, 2009: 121).


Setiap apa yang kita lakukan pastilah akan dinilai oleh masyarkat dan Tuhan, sehingga
kita dianjurkan untuk selalu berhati-hati dalam setiap apa yang kita lakukan karena itu
merupakan cerminan atau pembentukan citra dari masyarakat terhadap diri kita tentang
bagaimana karakter yang kita miliki. Rasa hormat terhadap diri sendiri ini memiliki
urgensi yang tinggi karena rasa hormat kita terhadap diri kita sendiri akan menjadi
pondasi atau landasan bagi kita untuk dapat menghormati orang lain. Selain itu, urgensi
lain adalah rasa hormat terhadap diri sendiri akan mampu mengangkat derajat atau
martabat kita sebagi manusia di hadapan manusia lain atau masyarakat lain. Kita akan
dihargai sebagai manusia atau tidak itu tergantung pada apa yang telah kita lakukan dan
bagaimana citra diri kita

Sifat-sifat Seseorang yang Menghargai Diri Sendiri sebagai berikut:

1. Santun

Santun adalah sifat halus dan baik dari sudut pandang tata bahasa maupun

prilakunya ke semua orang. (Gunawan,2012, hal. 34).

Dalam kamus besarbahasa Indonesia santun diartikan sebagai sifat halus dan baik (budi
bahasanya, tingkah lakunya).(KBBI Online Versi 1.4, hal. 1.4)

Orang yang memiliki sifat santun, maka tutur kata dan perbuatannya halus, lembut, dan
baik. Hal ini sangat baik jika dimiliki peserta didik terlebih ketika bergaul dengan orang
lain, seperti berbicara dengan orang yang lebih tua, guru, dosen dan lingkungan sekitar.

Perkataan yang santu merupakan cermin dari pribadi yang baik karena dalam dirinya
tertanam untuk selalu memberikan kesejukan kepada siapapun yang dihadapi. Sifat
santun merupakan salah satu sifat Rasullah yang menjadi uswah hasanah bagi seluruh
umat manusia.

2. Kerendahan hati
11
Adalah sikap rendah hati, namun tidak sampai merendahkan kehormatan diri dan tidak
pula memberi peluang orang lain untuk melecehkan kemuliaan diri. (AlHasyimi, 2009,
hal. 12). Rendah hati juga bisa dimaknai sebagai sikap yang mendorong persamaan
terhadap sekitar, tolong menolong, tidak menonjolkan diri atau juga bisa dimaknai
dengan membiarkan diri untuk tumbuh dalam kemulian dan integritas tidak memerlukan
pembuktian luar (Budhy Munawar Rachman, Dkk, 28 Samsul AR dkk : Nilai Hormat
Pada Diri Sendiri Tawaran Aplikatif Pendidikan Karakter Di Sekolah 2015, hal. 221),
dengan kata lain tidak membutuhkan penilaian orang lain.

Peserta didik yang memiliki sifat rendah hati akan lebih mudah diterima dalam
kelompoknya

dan dihargai. Peserta didik yang pembawaan dirinya senantiasa bersikap rnedah hati akan
sangat membantu dalam aktivitas sosialnya. (Taufiq Andrianto, 2013, hal. 103) Rendah
hati adalah sisi afektif dari pengetahuan diri. Rendah hati terdiri dari keterbukaan yang
sejati pada kebenaran dan kemauan untuk bertindak memperbaiki kesalahan - kesalahan.
Rendah hati juga mengontrol rasa bangga yang merupakan sumber arogansi, prasangka,
dan merendahkan orang lain. Rendah hati adalah penjaga terbaik melawan perbuatan
jahat. Hasil dari sifat rendah hati adalah keterbukaan, memperbaiki kesalahan-kesalahan
diri sendiri, mengakui kebenaran pendapat orang lain, mengakui bersalah jika melakukan
kesalahan, dan memberikan penghargaan terhadap pendapatnya orang lain.(Dharma
Kesuma, Dkk., 2011, hal. 77-78).

3. Kesederhanaan

Sederhana adalah bersahaja, tidak berlebih-lebihan (KBBI Online Versi 1.4) dalam
menggunakan barang, dan sebagainya. Sederhana merupakan sifat yang harus tertanam
dalam diri peserta didik,karena dengan hidup sederhana dapat membentuk karakter
peserta didik menerima apa adanya dan akan terhindar dari sifat korupsi. Kesederhanaan
juga dimaknai sebagai sikap yang selalu memberi sesuatu yang berguna, apalagi pada
yang berhak menerimanya(Budhy Munawar Rachman,Dkk, 2015, hal. 376) Sederhana
bukan berarti memiskinkan diri, hidup sengsara tetapi sederhana adalah hidup sesuai
dengan kebutuhan bukan keinginan atau ego, apalagi hidup dengan kesombongan.
12
4. Kesabaran
Salah satu kunci nabi Muhammad SAW.dalam berdakwah adalah sabar. Kata sabar
berasal dari bahasa Arab shabarashabura-shabran-shabaratun yang berartimananggung
atau menahan sesuatu, menurut ibnu Qayyim sabar adalah menahan perasaan dari gelisah,
putus asa, dan marah, menahan lidah untuk tidak mengeluh, serta menahan anggota tubuh
untuk tidak mengganggu orang lain.(Ahmad Hadi Yasin, 2012, hal. 11-12).

Sabar juga bisa dicirikan dengan berupaya untuk menahan diri dalam menghadapi godaan
dan cobaan sehari- Jurnal Al-Taujih : Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami Volume
6 No.1 Januari-Juni 2020 29 hari dan berusaha untuk tidak cepat marah.(Abdul Majid dan
Dian Andayani,2012, hal. 51)

Sifat sabar harus dimiliki dantertanam dalam peserta didik sehingga peserta didik tersebut
dapat menerapkan dalam kehidupannya. Sabar berarti hormat pada diri sendiri dalam arti
bahwa dengan kesabaran peserta didikakan selamat, beruntung, mendapatkan balasan
yang baik diakhirat, mendapatkan keberuntungan yang berlipat ganda.(Ahmad Hadi
Yasin,2012, hal. 51-63). Dengan demikian sifat sabar ini harus tertanam dalam diri
peserta didik sehingga peserta didik tersebut memiliki karakter yang baik.

5. Menghargai keberagaman

Brook dan Goble mengindikasikan bahwa masyarakat kita sedang berada dalam acaman
tindak kekerasan, vandalism, kejahatan dijalan (begal), adanya geng-geng jalanan, anak-
anak yang kabur dari sekolah/bolos (truancy),kehamilan dikalangan anak muda,
bisnishitam (businessfraud), korupsi parapolitisi, kehancuran dalam rumah tangga,
hilangnya rasa hormat pada orang lain, dan memupusnya etik profesi(Koesoema, 2012,
hal. 117) merupakan tontonan yang selalu ditampilkan di era sekarang.

Pendidikan multikultural merupakan keharusan dalam dunia pendidikan untuk


ditanamkan kepada peserta didik, karena pendidikan karakter yang bersifat multikultural
(menghargai kebergamaan) akan menjadi salah satu sarana pembudayaandan
implementasi toleransi. Dengan pendidikan multikultural dapat tercipta sebuah
13
lingkungan hidup yang menghargai hidup manusia, menghagai keutuhan dan keunikan
ciptaan, serta menghasilkan sosok
pribadi yang memiliki kemampuan intelektual dan moral yang seimbang sehingga peserta
didik menjadi semakin manusiawi.(Koesoema, 2012, hal. 116).

6. Jujur

Merebaknya tidakan korupsi yang melanda negari ini seakan memberikan gambaran
bahwa sangat sulit menemukan orang jujur. Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang
dilakukan oleh KPK terhadap orang-orang yang menduduki jabatan strategi di instansi
pemerintahan menjadi tontonan dalam pemberitaan di negeri ini.Mereka dibutakan
dengan banyaknya uang dan jabatan yang telah diembankan oleh rakyat dan ujung-
ujungnya wakil rakyat tersebut berbuat korupsi. Tontonan wakil rakyat yang tidak
merakyat seakan orang jujur dinegeri ini telah hilang ditelan waktu. Kejujuran seakan
langka dan sangat sulit ditemukan di negeri padahal kejujuran merupakan sifat terpuji
yang harus dimiliki oleh seluruh umat manusia termasuk pesertadidik.

Jujur sering dimaknai “adanya kesamaan antara realitasi (kenyataan)dengan ucapan”


dengan kata lain apa adanya. Jujur sebagai sebuah nilai merupakan keputusan seseorang
untuk mengungkapkan (dalam bentuk perasaan, kata-kata dan/atau perbuatan) bahwa
realitas yang ada tidak dimanipulasi dengan cara berbohong atau menipu orang lain untuk
keuntungan dirinya.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Rasa hormat memiliki pengertian sebagai suatu sikap untuk menghargai atau sikap sopan.
sikap hormat bersifat penting karena dengan sikap hormat mampu membangun
keteraturan di dalam kehidupan masyarakat dan mampu meningkatkan derajat seseorang
di hadapan masyarakat. rasa hormat meliputi empat hal, yaitu sikap hormat terhadap
Tuhan, sikap hormat terhadap diri sendiri, sikap hormat terhadap orang lain dan sikap
hormat terhadap lingkungan. Rasa hormat terhadap diri sendiri merupakan sikap hormat
kita dalam menghargai diri kita pribadi yang ditunjukkan dalam kehidupan sehari-hari
sehingga mampu mencerminkan karakter kita sebagai manusia. Sikap hormat terhadap
diri sendiri dapat diwujudkan dengan menjaga kesucian fisik dan menjaga kesucian
rohani. Menjaga kesucian fisik dapat dilakukan dengan menjaga kesehatan tubuh
(berolahraga, berisitirahat, menjaga pola makan dan memenuhi kebutuhan hiburan atau
refreshing) sedangkan untuk menjaga kesucian rohani dapat dilakukan dengan melakukan
ibadah kepada Tuhan dan memenuhi kebutuhan ilmu yang berguna untuk kehidupan
manusia.

Untuk membentuk pribadi yang baik maka diperlukan sikap pengendalian diri.
Pengendalian diri adalah merupakan suatu keinginan dan kemampuan dalam menggapai
kehidupan yang selaras, serasi dan seimbang pada hak dan kewajibannya sebagai
individu dalam kehidupan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Sikap-sikap
pengendalian diri dapat berupa: sikap sabar, sikap bekerja keras, sikap jujur, sikap
disiplin, sikap teguh pendirian dan percaya diri.

B. Saran

Tumbuhkan rasa hormat kepada diri sendiri terlebih dahulu karena dengan menghormati
diri sendiri secara tidak langsung kita telah menghormati orang lain.

15
DAFTAR PUSTAKA

1. Sarasehan Nasional penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,


kementerian kebudayaan dan pariwisata, Proyek Pelestarian dan
Pengembangan Tradisi dan Kepercayaan, tahun 2004.
2. Prosiding, Gelar Budaya Spiritual dan kepercayaan komunitas Adat,
3. Depatemen Kebudayaan dan Pariwisata, Direktorat Jendral Nilai Budaya Seni
dan Film, Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa , Jakarta
tahun 2006.
4. Memayu Hayuning Bawono, Ungkapan nilai Budaya Spiritual Jawa Tengah,
Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Direktorat Jendral Nilai Budaya
Seni dan Film, Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa ,
Jakarta tahun 2007.

16

Anda mungkin juga menyukai