Jl. Karamat. No. 36 Kota Sukabumi Telp/Fax. (0266) 210215 / 223709 Kota
Sukabumi 43122 2019/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya, karena kami masih diberi
kesempatan untuk menyelesaikan Makalah mengenai “Karakter Hormat pada Diri
Sendiri”. Makalah ini ditulis sebagai tugas kelompok untuk mata kuliah Pendidikan
Karakter. Dengan membaca Makalah ini, diharapkan para pembaca dapat
menambah ilmu pengetahuan tentang cara menghargai diri sendiri, cara menjaga
kesehatan jasmani dan rohani sebagai bentuk moral individual, dapat mengerti cara
mengendalikan diri.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam mengerjakan Makalah ini, sehingga Makalah ini dapat selesai
pada waktunya. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan Makalah
ini memiliki banyak kekurangan, oleh sebab itu kami mengharapkan kritik, saran,
petunjuk, pengarahan, dan bimbingan dari berbagai pihak.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan .............................................................................................. 20
B. Saran ......................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semua perbaikan kualitas hidup dimulai dari perbaikan rasa hormat kepada diri
sendiri. Hormat pada diri sendiri dapat diwujudkan dengan berbagai hal. Hormat
pada diri sendiri tentu saja diwujudkan dengan hal-hal yang tidak melakukan
tindakan-tindakan yang dapat merusak diri.
Pribadi atau seseorang yang dapat menghormati dirinya, tentu saja akan berdiri
gagah, menahan semua keluhan, dan bekerja keras dalam kejujuran serta dalam
harapan baik. Itulah hal yang akan segera mengeluarkan kita dari kesulitan yang
kita alami, sehingga dapat membuat kita bahagia dalam kesejahteraan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan makalah ini agar
mahasiswa dapat memahami :
D. Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN
Tuhan kepada kita dan menjauhi segala sesuatu yang menjadi larangan yang
telah ditentukan oleh-Nya.
2. Sikap hormat terhadap diri sendiri
Sikap ini merupakan sikap-sikap hormat kita dalam menghargai diri kita sendiri
yang ditunjukkan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam hal fisik maupun
dalam hal batin yang mampu mencerminkan karakter kita di hadapan orang lain.
3. Sikap hormat terhadap orang lain
Merupakan sikap hormat kita terhadap orang lain pada saat kita berinteraksi
terhadap orang lain dalam kehidupan sosial kita.
4. Sikap hormat terhadap lingkungan
Sikap yang kita tunjukkan sebagai manusia terhadap makhluk Tuhan lain yaitu
yang berkaitan dengan interaksi ita sebgai manusia dengan lingkungan alam
sekitar kita.
C. Bentuk-Bentuk Penghormatan Pada Diri Sendiri
Telah dijelaskan di atas jikalau rasa hormat terhadap diri sendiri merupakan
sikap hormat kita dalam menghargai diri kita pribadi yang ditunjukkan dalam
kehidupan sehari-hari sehingga mampu mencerminkan karakter kita sebagai
manusia. Oleh karena itu dilakukan pengkategorian rasa hormat terhadap diri
sendiri, yaitu meliputi:
1. Memelihara kesucian lahir
• Rajin berolahraga sesuai dengan kondisi fisik dan keseimbangnnya, usia dan
lingkungan sosialnya, serta dalam waktu-waktu tertentu yang tidak
menganggu waktu yang lebih berguna. Hal ini dilakukan agar kita selalu
dalam kondisi yang sehat dan berpenampilan menarik.
• Dalam kondisi yang sehat maka seseorang harus melaksanakan
kewajibannya dengan baik, misal murid harus belajar di sekolah dengan
serius, guru harus mengajar dengan baik.
• Kita juga harus menjaga kebersihan dan kesehatan fisik sesuai dengan
tuntunan kesehatan modern, seperti menggunakan sarana pembersih baik
untuk badannya (sabun mandi), untuk rambut (sampo), untuk gigi dan mulut
(pasta gigi). Hal ini dilakukan agar kita terhindar dari kotoran sehingga kita
merasa bersih dan orang lain tidak merasa risih ketika berinteraksi dengan
kita.
5
• Setelah menjaga dengan baik, maka kita harus menjga penampilan kita
dengan baik yaitu menghiasi fisik dengan pakaian yang bersih dan rapi.
• Pakaian yang baik adalah pakaian yang sesuai dengan norma yang berlaku
karena Indonesia menganut budaya timur maka selayaknya jikalau kita juga
memakai pakaian yang pantas pakai bukan pakaian budaya barat yang
cenderung terlalu terbuka (Marzuki, 2009: 118-119).
2. Memelihara kesucian batin
Tidak cukup hanya dengan memelihara kesucian fisik, maka kita juga harus
memelihara kesucian batin yakni dengan menuntut berbagai ilmu (agama, ilmu
untuk kehidupan dunia) yang mendukung untuk dapat melakukan berbagai
aktivitas dalam hidup dan kehidupan sehari-hari. Pembekalan akal atau
menuntut ilmu dapat diupayakan misalnya melalui pendidikan formal,
pendidikan informal, dan pengalaman sehari-hari (Marzuki, 2009: 120).
Setelah penampilan fisiknya baik dan pembekalan akal dengan berbagai
ilmu pengetahuan maka yang harus diperhatikan berikutnya adalah bagaimana
menghiasi jiwa dengan berbagai tingkah laku yang baik. Tingkah laku yang
sesuai dengan norma yang ditetapkan oleh Tuhan dan juga norma yang berlaku
di dalam masyarakat dimana kita tinggal (Marzuki, 2009: 121).
Setiap apa yang kita lakukan pastilah akan dinilai oleh masyarkat dan
Tuhan, sehingga kita dianjurkan untuk selalu berhati-hati dalam setiap apa yang
kita lakukan karena itu merupakan cerminan atau pembentukan citra dari
masyarakat terhadap diri kita tentang bagaimana karakter yang kita miliki. Rasa
hormat terhadap diri sendiri ini memiliki urgensi yang tinggi karena rasa hormat
kita terhadap diri kita sendiri akan menjadi pondasi atau landasan bagi kita
untuk dapat menghormati orang lain. Selain itu, urgensi lain adalah rasa hormat
terhadap diri sendiri akan mampu mengangkat derajat atau martabat kita sebagi
manusia di hadapan manusia lain atau masyarakat lain. Kita akan dihargai
sebagai manusia atau tidak itu tergantung pada apa yang telah kita lakukan dan
bagaimana citra diri kita.
D. Cara-Cara Untuk Menjaga Jasmani dan Rohani
Salah satu bentuk dari menghormati diri sendiri adalah dengan menjaga
kesehatan tubuh dan memenuhi kebutuhan yang diperlukan oleh tubuh. Hal ini
6
merupakan wujud dari syukur kita terhadap anugrah yang diberikan oleh Tuhan.
Beberapa cara untuk menjaga kesehatan jasmani adalah meliputi :
1. Istirahat/tidur
Waktu yang diperlukan manusia normal untuk tidur kurang lebih 8 jam sehari
atau sepertiga hari. Tidur yang cukup dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan
energi di dalam tubuh, sehingga dapat menghindarkan diri kita dari berbagai
serangan penyakit yang merugikan.
2. Makanan
Mengkonsumsi makanan yang bergizi secara teratur, tidak berlebihan dan tidak
kurang untuk menjaga keseimbangan gizi tubuh sangat diperlukan untuk
kesehatan jasmani. Kandungan gizi harus sesuai takaran yang wajar, karena
berlebihan atau kekurangan suatu zat tidak baik untuk kesehatan.
3. Olahraga
Penelitian menunjukkan bahwa olah raga lebih efektif dalam mencegah dan
mengobati depresi daripada obat-obatan. Dengan olah raga tubuh menjadi sehat
dan pikiran pun menjadi fresh.
4. Kondisi psikis/psikologis
Beban psikis dan pikiran dapat mempengaruhi daya tahan tubuh yang efeknya
dapat mengundang penyakit jasmaniah dan rohaniah. Setiap masalah pasti ada
jalan keluarnya. Luangkan waktu anda untuk sesuatu yang menyenangkan bagi
diri anda sendiri dan jangan sekali-kali lari ke minuman keras dan narkoba.
5. Social
Memiliki hubungan yang baik dengan para tetangga dan saudara sangat
menguntungkan bagi anda, karena mereka dapat menolong anda sewaktu-waktu
anda membutuhkannya. Kehidupan sosial yang baik dan sehat dapat membuat
rileks dan dapat mengurangi resiko terkena gangguan kejiwaan baik yang ringan
maupu yang berat (Fildzahani, 2010).
mental. Selain dengan ibadah maka kita sebagai manusia yang diberi akal juga
diwajibkan untuk menuntut ilmu guna dimanfaatkan dalam menjalani kehidupan.
Selain doa upaya untuk menjaga kesehatan rohani dapat dilakukan dengan cara
seperti dibawah ini :
1. Bakti Sosial
Berbakti kepada lingkungan sekitar kita atau lingkungan lain yang perlu untuk
diperhatikan ternyata mampu mendalami makna kasih dan lebih mengenal
orang kecil. Faktanya bakti sosial adalah wujud pekerjaan yang seorang
baktikan kepada daerah, lingkungan sosial yang kurang layak. Dalam
prakteknya dalam menjalani bakti sosial dibutuhkan keikhlasan yang luar biasa
dan totalitas untuk membantu orang lain yang lebih membutuhkan.
2. Bersedekah
Memberi dan membagi-bagikan rejeki kepada orang yang membutuhkan
ternyata mampu menjadi pupuk rohani dan hati. Saat banyak orang lain
berlomba-lomba untuk mendapatkan uang serta kekayaan materi lainnya maka
kita bisa memulai dengan membagikan rejeki yang kita punya untuk orang lain
yang lebih membutuhkan. Dengan cara ini diyakini mampu memberikan cermin
dan ketukan hati seseorang agar mau melihat dan menerima keadaan orang lain
yang ternyata masih jauh dari yang namanya sejahtera.
3. Simbolisasi
Adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri pada ketenangan batin, biasanya
simbolisasi rohani dapat berupa tasbih, pakaian keagamaan atau pun simbol–
simbol lainnya berbentuk modern seperti sticker ataupun wallpaper.
Unsur spiritual dan rohani ternyata mampu berpengaruh besar untuk
membentuk suatu karakter dan watak pribadi melalui apa yang mereka lakukan
untuk diri sendiri bahkan untuk orang lain.
E. Pengendalian Diri
Pengendalian diri adalah merupakan suatu keinginan dan kemampuan dalam
menggapai kehidupan yang selaras, serasi dan seimbang pada hak dan
kewajibannya sebagai individu dalam kehidupan keluarga, masyarakat, bangsa dan
negara. Serasi adalah kesesuaian / kesamaan antar semua unsur pendukung agar
menghasilkan keterpaduan yang utuh. Seimbang adalah jumlah yang sama besar
8
antara hak dan kewajiban. Selaras adalah suatu hubungan baik yang dapat
menciptakan ketentraman lahir dan batin (Anonym: 2009).
Untuk menjadi pribadi yang baik maka kita harus mampu untuk mengendalikan
diri dalam bertingkah polah dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini disebabkan karena
setiap apa yang tercermin dalam diri kita merupakan perwujudan hormat kita
terhadap diri sendiri dan juga sangat mempengaruhi orang lain dalam menilai diri
kita. Seperti telah dijelaskan di atas bahwa martabat kita tergantung dari apa yang
tercermin dari diri kita sendiri. Berikut akan dijelaskan beberapa sikap sebagai
bentuk dari pengendalian diri.
1. Sabar
Secara etimologis, kata sabar berasal dari kata shabr yang berarti menahan,
tabah hati, mencegah, atau menanggung. Menurut istilah, sabar berarti menahan
diri dari segala sesuatu yang tidak disukai karena mengharap ridho dari Tuhan
(Marzuki, 2009: 121). Dengan sikap sabar maka akan membentuk pribadi
seseorang menjadi lebih tenang dalam menghadapi masalah hidup sehingga
akan mampu berpikir matang dalam mencari solusi sehingga pada akhirnya
akan tercapai penyelesaian masalah secara tepat.
2. Percaya diri
Percaya diri berarti yakin benar akan kemampuan atau kelebihan dirinya. Orang
yang percaya diri berarti orang yang memiliki keyakinan yang kuat akan
kemampuan atau kelebihannya, sehingga ia dapat memilah dan memilih
perbuatan apa yang pas untuk dilakukan. Sikap ini sangat penting untuk
mendasari semua aktivitas yang akan dilakukannya. Perbuatan yang dilakukan
tanpa didasari percaya diri tidak akan memberikan optimisme yang pasti
(Marzuki, 2009: 211).
3. Teguh pendirian (Istiqamah)
Teguh pendirian memiliki arti untuk bersikap teguh dan konsekuen dengan
prinsip dan keputusan yang telah diambil walaupun harus menghadapi berbagai
macam tantangan dan cobaan. Melalui sikap ini maka akan dibentuk karakter
orang yang tegas dan tidak mudah goyah serta orang yang tidak mudah putus
asa dalam menghadapi kehidupan walau mengalami kekecewaan hidup
(Marzuki, 2009: 153).
4. Jujur
9
perhatian ekstra, stirahat yang cukup, segera minum obat atau vitamin agar
kondisi tubuh tidak terus menurun.
2. Tampillah dengan menarik. Kepribadian seseorang terpancar melalui
penampilan (appearance), yaitu kadaan lahiriah yang dapat dilihat oleh orang
lain. Berikut hal-hal yang harus diperhatikan:
• Rambut. Rambut harus selalu dalam keadaan bersih dan tertata rapi dengan
model yang sederhana. Keramaslah dengan selang waktu normal. Jangan
sampai rambut panjang anda yang panjang mengganggu pekerjaan anda.
Sesuaikan model rambut dengan raut muka dan gunakan model rambut yang
bisa mencerminkan rasa percaya diri dan keprofesionalan anda.
• Kulit. Kulit juga harus bersih dan bebas penyakit. Jika kulit wajah dan tubuh
sehat, penampilan akan terlihat segar dan sempurna walaupun tanpa make
up yang berarti. Kulit yang bersih juga menghindari anda dari bau badan
yang menyengat.
• Make-Up. Make-Up bukan hanya rias wajah, melainkan mencankup
perawatan kulit muka agar bersih dan berseri-seri. Penggunaan bahan make-
up yang cocok merupakan perawatan dasar wajah anda. Biasakan dengan
satu jenis merk make-up sehingga wajah anda tidak rusak, karena kulit anda
harus terus menerus menyesuaikan diri dengan produk make-up yang baru.
Merias wajah harus dilakukan sewajar mungkin (natural), jangan berdandan
terlalu menor, namun jangan juga melupakan riasan sehingga wajah terlihat
sangat pucat.
• Pakaian. Hendaklah pakaian yang anda gunakan cocok untuk tempat anda
bekerja dan pekerjan yang anda jalankan. Pilihlah pakaian yang pantas dan
membuat diri anda percaya diri, tentu saja menarik, yang cocok dengan
bentuk dan tinggi tubuh dan warna kulit. Untuk pakaian setiap harinya,
buatlah perencanaan paling tidak malam hari, apa yang harus di pakai
keesokan harinya. Hal ini jug mencegah keterburu-buruan, bila pagi hari
terlambat bangun. Perencanaan yang baik mencankup pemilihan baju dan
kombinasi yang sesuai dengan tugas besok, warna, acsesoriss, pengecekan
bagian-bagian baju (kancing, robek, jahitan lepas) dan yang lebih penting,
apakah pakain tersebut sudah tersedia bersih dan disetrika. Hindari pakaian
11
yang terlalu tipis atau bahan lainnya yang biasa dipergunakan untuk baju
pesta, seperti beludru.
• Tas. Sebaiknya memiliki lebih dari satu tas dalam aneka warna, besar dan
kecil untuk aneka kesempatan, bila tidak, tas hitam merupakan pilihan tepat
untuk seluruh koleksi pakaian anda. Seperti halnya model pakaian, pilihlah
modeltas yang konservatif, tidak terlalu banyak pernik sehingga cocok
dikombinasikan dengan pakaian anda.
• Sepatu. Lebih baik tidak memakai sepatu sandal atau sepatu yang tidak ber-
hak. Perencanaan pemakaian sepatu juga perlu dilakukan. Apakah sepatu
yang akan dipakai masih dalam keadaan baik, solnya, atau kulitnya. Apakah
telah disemir dan telah sesuai warnanya dengan pakaian yang akan dipakai.
• Perhiasan. Jangan memakai semua perhiasan yang anda miliki, secukupnya
saja, yang wajar.
• Parfum. Pilihlah parfum yang cocok dengan kepribadian anda dan tentu saja
yang aromanya tidak terlalu menyengat.
3. Beri perhatian pada sikap tubuh anda Sikap tubuh juga bisa mencerminkan
kepribadian. Perhatikan sikap tubuh anda dengan sungguh-sungguh sebab anda
dinilai dari penampilan tersebut.
• Sikap berjalan. Jangan berjalan dibuat-buat seolah-olah anda ingin meminta
perhatian orang disekitar anda. Berjalan dengan tegap, tetapi dengan tetap
menjaga agar dagu jangan terlalu terangkat sehingga tidak terkesan
angkuh/congkak. Jaga kecepatan yang wajar, jangan terburu-buru, tetapi
penuh percaya diri dan selalu siap di sapa atau menyapa orang dengan
senyum .
• Sikap duduk. Kaki diatur serapi dan sesopan mungkin dengan telapak kaki
diarahkan miring. Apabila anda duduk dikursi tamu jangan bersandar,
sedangkan bila anda duduk dibelakang meja, biasakan merapatkan
punggung dengan sandaran kursi atau paling tidak badan tetap tegak. Duduk
lemas apalagi sampai merosot menimbulkan kesan negatif (malas).
• Sikap berdiri. Berdirilah dengan tegak. Untuk mendapatkan posisi ini, perut
harus ditarik dan dada dibusungkan. Dalam situasi santai anda boleh saja
meletakkan tangan didepan atau di belakang tubuh sambil berpegangan.
12
rambut yang rapi, pakaian yang formal serta bau harum dan tidak terlalu
menyengat.
• Kebersihan rambut. Rambut kotor dan tidak terawat akan memberi kesan
kita orang yang tak bisa merawat diri, lalu orang pun akan meragukan
kapabilitas (kredibilitas) kita merawat hal lain atau untuk menjaga sesuatu
yang dipercayakan kepada kita. Pastikan kita selalu menjaga rambut bersih
dan bebas masalah, apalagi masalah ketombe.
• Pekerja wanita maupun pria, haruslah mengetahui dan menerapkan dalam
kehidupannya, dengan etika pergaulan dan etika dalam bekerja (kode etik).
Secara umum seorang pekerja haruslah sabar, jujur, loyal, sopan, penuh
inisiatif, ramah, tulus, mematuhi hukum dan norma yang berlaku, baik
norma agama maupun norma-norma yang diyakini oleh masyarakat. Tidak
suka memuji diri sendiri, mau mendengarkan orang lain, peduli,
menghormati pendapat orang lain, memiliki pendirian yang kuat, berpikir
objektif dan rasional.
• Kebersihan dan kerapian berpakaian. Pakaian yang formal akan membuat
kita lebih dihargai, namun penampilan yang bersih dan rapi akan membuat
penampilan kita lebih percaya diri. Orang yang melihat kitapun juga pasti
suka.
G. Cara Menghargai (respek) Diri sendiri dan Orang Lain
1. Adapun cara yang dapat kita lakukan untuk menhargai diri kita sendiri atau
respek terhadap diri sendiri yaitu:
• Menerima diri apa adanya
Sebagian besar manusia dilahirkan dengan bentuk fisik yang utuh. Tapi,
masih saja merasa kurang dan mengeluhkan tentang ini dan itu. Memang
banyak orang yang dianugerahi keindahan bentuk dan tampilannya. Tetapi
kesempurnaan manusia tidak terletak pada keindahan fisiknya semata,
melainkan perilaku, tabiat dan kemuliaan akhlaknya. kesempurnaan fisik
bukanlah segala-galanya.
• Menghindari perilaku yang merusak diri.
Tanpa disadari, kita sering melakukan sesuatu yang merusak diri sendiri.
Misalnya, cara berkendara yang ugal-ugalan.
• Memupuk rasa malu.
17
Rasanya tidak berlebihan jika saya mengatakan bahwa rasa malu itu
merupakan salah satu indikasi utama yang membedakan antara orang yang
waras dengan para penderita skizofrenia.. Bayangkan jika kita tidak
memiliki rasa malu. Kita pasti akan melakukan semua hal yang tidak sesuai
dengan norma. Jika sudah demikian, masih adakah harga diri kita? Orang
justru dihargai karena penempatan rasa malunya secara tepat. Maka
memupuk rasa malu adalah kebutuhan mutlak untuk menjaga harga diri kita
sendiri.
• Menjaga nama baik.
Tidak ada yang mau menghargai orang-orang yang tidak mempunyai nama
baik. Jika nama sudah tercemar, maka orang pun akan segera menjauhi kita.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya untuk menjaga nama baik. Apalagi
jika kita sadar bahwa ketika melakukan suatu perbuatan melanggar norma,
sesungguhnya kita tidak hanya mempertaruhkan nama baik kita sendiri,
melainkan juga nama baik keluarga, dan orang-orang terdekat kita.
• Menjaga perilaku tetap baik.
Hadiah paling indah yang bisa kita berikan kepada diri sendiri adalah amal
baik yang kita lakukan selama hidup.
• Kenali Diri Sendiri
Mengenali diri merupakan bagian tersulit dalam proses menghargai diri.
Mengenali diri merupakan sebuah proses yang menuntut kejujuran kita
dalam melihat dan mengevaluasi diri. Hanya dengan kejujuran inilah kita
bisa mengidentifikasi keunggulan kita dan hal-hal dalam diri kita yang
masih perlu kita perbaiki ataupun kembangkan lebih lanjut. Dengan
mengenal diri kita dengan baik, kita bisa memilih strategi terbaik untuk
berinteraksi dan bekerja sama dengan orang lain. Jika kita telah mengenal
diri dengan baik, kita bisa memahami kekuatan kita yang bisa kita “bagikan”
kepada orang lain. Kita juga bisa memahami apa yang bisa kita pelajari dari
orang lain.
• Menghargai Diri sebagai Ciptaan Tuhan
Menghargai diri sebagai ciptaan Tuhan membuat kita tetap rendah hati
walaupun telah diberi kesempatan menikmati banyak kesuksesan.
Menghargai diri sebagai ciptaan Tuhan juga dapat membuat kita lebih tegar
18
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Rasa hormat memiliki pengertian sebagai suatu sikap untuk menghargai atau
sikap sopan. sikap hormat bersifat penting karena dengan sikap hormat mampu
membangun keteraturan di dalam kehidupan masyarakat dan mampu meningkatkan
derajat seseorang di hadapan masyarakat. rasa hormat meliputi empat hal, yaitu
sikap hormat terhadap Tuhan, sikap hormat terhadap diri sendiri, sikap hormat
terhadap orang lain dan sikap hormat terhadap lingkungan. Rasa hormat terhadap
diri sendiri merupakan sikap hormat kita dalam menghargai diri kita pribadi yang
ditunjukkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga mampu mencerminkan karakter
kita sebagai manusia. Sikap hormat terhadap diri sendiri dapat diwujudkan dengan
menjaga kesucian fisik dan menjaga kesucian rohani. Menjaga kesucian fisik dapat
dilakukan dengan menjaga kesehatan tubuh (berolahraga, berisitirahat, menjaga
pola makan dan memenuhi kebutuhan hiburan atau refreshing) sedangkan untuk
menjaga kesucian rohani dapat dilakukan dengan melakukan ibadah kepada Tuhan
dan memenuhi kebutuhan ilmu yang berguna untuk kehidupan manusia.
Untuk membentuk pribadi yang baik maka diperlukan sikap pengendalian diri.
Pengendalian diri adalah merupakan suatu keinginan dan kemampuan dalam
menggapai kehidupan yang selaras, serasi dan seimbang pada hak dan
kewajibannya sebagai individu dalam kehidupan keluarga, masyarakat, bangsa dan
negara. Sikap-sikap pengendalian diri dapat berupa: sikap sabar, sikap bekerja
keras, sikap jujur, sikap disiplin, sikap teguh pendirian dan percaya diri.
B. Saran
Tumbuhkan rasa hormat kepada diri sendiri terlebih dahulu karena dengan
menghormati diri sendiri secara tidak langsung kita telah menghormati orang lain.
21
DAFTAR PUSTAKA
Suseno, F. Magniz. 1984. Etika Jawa: Sebuah Analisa falsafi tentang Kebijaksanaan
Hidup Jawa. Jakarta: PT Gramedia
Tim Kreatif LKM UNJ. 2011. Restorasi Pendidikan Indonesia. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media
Nurachman, F. “Tips untuk Berpenampilan Menarik”. 2 Februari 2016.
Budi, M. “Tak Perlu Cantik atau tampan Untuk Tampil Menarik”. 2 Februari 2016.
Apriliati, D. “Etika dalam Berbusana”. 2 Februari 2016.
Nurachman, F. “Do and Don’t Dalam Penampilan”. 2 Februari 2016.
Nurachman, F. “Penampilan diri”. 2 Februari 2016.
Internet:
http://soegiantohartono.blogspot.com/2010/07/menumbuhkan-rasa-hormat-pada-
diri.html
http://ndensyahid.wordpress.com/2010/09/30/hormat-pada-diri-sendiri/
http://revimezrandom.blogspot.com/2012/09/pengertian-rasa-hormat.html
http://www.buset-online.com/membangun-dan-menjaga-kesehatan-rohani/
http://fazrinurachmanberbagi.blogspot.co.id/2013/11/tips-untukberpenampilan-
nyaman-a.html.
http://ayoberbagiceria.blogspot.co.id/2013/12/makalah-etika-berbusana.html.
http://fazrinurachmanberbagi.blogspot.co.id/2013/11/do-and-dont-dalam-penampilan-
apa-yang.html.
http://fazrinurachmanberbagi.blogspot.co.id/2013/11/penampilan-diri-penampilan-
adalah.html
https://bukunnq.wordpress.com/respek-terhadap-diri-dan-orang-lain/
https://ibnulinggasakti.wordpress.com/2010/05/03/menghargai-diri-sendiri/