Anda di halaman 1dari 24

KARAKTER HORMAT PADA DIRI SENDIRI

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Karakter

Dosen : Sri Janatri, S.Kp., M.M.Kes., M.Kep

Dibuat oleh kelompok 1


Candra Kusuma 32722001D19015
Hamida Zahra 32722001D19039
Indah Permatasari 32722001D19045
Intan Cahya Putri 32722001D19047
Mohamad Firza 32722001D19061
Neng Cindy 32722001D19073
Puspa Widianti 32722001D19081
Putri Natasya 32722001D19083

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI

Jl. Karamat. No. 36 Kota Sukabumi Telp/Fax. (0266) 210215 / 223709 Kota
Sukabumi 43122 2019/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya, karena kami masih diberi
kesempatan untuk menyelesaikan Makalah mengenai “Karakter Hormat pada Diri
Sendiri”. Makalah ini ditulis sebagai tugas kelompok untuk mata kuliah Pendidikan
Karakter. Dengan membaca Makalah ini, diharapkan para pembaca dapat
menambah ilmu pengetahuan tentang cara menghargai diri sendiri, cara menjaga
kesehatan jasmani dan rohani sebagai bentuk moral individual, dapat mengerti cara
mengendalikan diri.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam mengerjakan Makalah ini, sehingga Makalah ini dapat selesai
pada waktunya. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan Makalah
ini memiliki banyak kekurangan, oleh sebab itu kami mengharapkan kritik, saran,
petunjuk, pengarahan, dan bimbingan dari berbagai pihak.

Semoga Makalah ini bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan


peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua dan dapat memberikan informasi
bagi pembaca. Amin

Sukabumi, 4 Oktober 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .................................................................................... 1
C. Tujuan ....................................................................................................... 2
D. Manfaat ..................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Hormat Pada Diri Sendiri ........................................................ 3


B. Pemberian Rasa Hormat ............................................................................ 3
C. Bentuk-Bentuk Penghormatan Pada Diri Sendiri ..................................... 4
D. Cara-Cara Untuk Menjaga Jasmani dan Rohani ....................................... 5
E. Pengendalian Diri ...................................................................................... 7
F. Manfaat Hormat Pada Diri Sendiri ........................................................... 9
G. Cara Menghargai (respek) Diri sendiri dan Orang Lain ........................... 16
H. Hormat pada diri sendiri............................................................................ 19

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................................. 20
B. Saran ......................................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA

iii
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semua perbaikan kualitas hidup dimulai dari perbaikan rasa hormat kepada diri
sendiri. Hormat pada diri sendiri dapat diwujudkan dengan berbagai hal. Hormat
pada diri sendiri tentu saja diwujudkan dengan hal-hal yang tidak melakukan
tindakan-tindakan yang dapat merusak diri.

Pribadi atau seseorang yang dapat menghormati dirinya, tentu saja akan berdiri
gagah, menahan semua keluhan, dan bekerja keras dalam kejujuran serta dalam
harapan baik. Itulah hal yang akan segera mengeluarkan kita dari kesulitan yang
kita alami, sehingga dapat membuat kita bahagia dalam kesejahteraan.

Menghormati diri sendiri tidak sama dengan ke-egoisan yang mementingkan


diri sendiri yang berlebihan. Tetapi berpusat pasa rasa cinta. Oleh karena itu agar
tidak terjadi kesalahan dalam menafsirkan hormat pada diri sendiri serta dapat
mengetahui bagaimana cara hormat pada diri sendiri yang tidak berlebihan namun
menimbulkan efek yang sangat positif bagi diri sendiri dan orang lain, maka kami
menyusun makalah tersebut yang akan mengupas tentang hormat terhadap diri
sendiri.

B. Rumusan Masalah

1. Apa arti hormat pada diri sendiri ?


2. Kepada siapa saja pemberian rasa hormat itu ?
3. Apa saja bentuk-bentuk penghormatan pada diri sendiri ?
4. Bagimana cara menjaga Kesehatan jasmani dan rohani sebagai bentuk moral
individual ?
5. Bagaimana cara mengendalikan diri ?
6. Bagaimana cara berpenampilan sesuai norma ?
7. Bagaimana cara menghargai diri sendiri ?
8. Apa saja manfaat hormat pada diri sendiri ?
2

C. Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan makalah ini agar
mahasiswa dapat memahami :

1. Pengertian hormat pada diri sendiri


2. Mengetahui pemberian rasa hormat
3. Mengetahui bentuk-bentuk penghormatan pada diri sendiri
4. Mengerti cara menjaga Kesehatan jasmani dan rohani sebagai bentuk moral
individual
5. Mengetahui cara mengendalikan diri
6. Mengetahui cara berpenampilan sesuai norma
7. Mengetahui cara menghargai diri sendiri
8. Mengetahui manfaat hormat pada diri sendiri

D. Manfaat

Adapun manfaat yang inigin dicapai dalam penyusunan makalah ini,adalah


sebagai berikut :
1. Dapat menambah wawasan penulis mengenai karakter hormat pada diri sendiri
2. Sebagai wahana untuk melatih penulis dalam membuat makalah
3. Sebagai wahana mahasiwa dalam kegiatan literasi terutama tentang Pendidikan
karakter
4. Meningkatkan rasa tanggung jawab penulis dengan itikad terhadap tugas yang
dibebankan kepada mahasiswa
3

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hormat Pada Diri Sendiri


Berdasar Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata hormat sebagai kata sifat
memiliki arti sebagai menghargai (takzim, khidmat, sopan). Jadi dapat kita tarik
kesimpulan bahwa rasa hormat memiliki pengertian sebagai suatu sikap untuk
menghargai atau sikap sopan. Secara umum rasa hormat mempunyai arti yaitu
merupakan suatu sikap saling meghormati satu sama lain yang muda, hormat
kepada yang tua yang tua, menyayangi yang muda. Rasa hormat tidak akan lepas
dari rasa menyayangi satu sama lain karena tanpa adanya rasa hormat, takkan
tumbuh rasa saling menyayangi yang ada hanyalah selalu menganggap kecil atau
remeh orang lain. Tetapi untuk saat ini untuk kalangan masyarakatIndonesia dua
hal tersebut sudah langka terjadi karena tidak ada kesadaran di diri masing – masing
untuk saling hormat antara sesama. Saling menghormati satu sama lain tentu saja
memberikan manfaat yang sangat positif bagi diri maupun kenyamanan dalam
menjalani hidup. Seperti misalnya dapat saling membutuhkan, saling mengisi,
saling menguntungkan, dan saling menguatkan satu sama lain.
Hal di atas hamper sama dengan arti hormat pada diri sendiri. Apabila dapat
menghormati diri sendiri maka akan menimbulkan efek positif khususnya bagi diri
sendiri dan lingkungan pada umumnya. Hormat pada diri sendiri mempunyai arti
yaitu memilih dan menentukan perbuatan yang tidak menyakiti, mencelakai,
mengotori, menodai, dan merusak diri sendiri (jasmani dan rohani). Dalam hormat
pada diri sendiri membuat penilaian yang tepat terhadap semua perbuatan
berdasarkan norma-norma kehidupan yang berlaku itu sangatlah penting karena hal
tersebut akan menimbulkan pencritaan yang baik pada diri kita.
B. Pemberian Rasa Hormat
Kita sebagai manusia yang merupakan makhluk Tuhan, makhluk sosial dan juga
mkhluk pribadi harus berlaku hormat yaitu meliputi :
1. Sikap hormat terhadap tuhan
Merupakan sikap hormat kita yang ditujukan terhadap Tuhan sebagai pencipta
kita. Hal ini dapat kita lakukan dengan mejalankan apa yang diperintahkan
4

Tuhan kepada kita dan menjauhi segala sesuatu yang menjadi larangan yang
telah ditentukan oleh-Nya.
2. Sikap hormat terhadap diri sendiri
Sikap ini merupakan sikap-sikap hormat kita dalam menghargai diri kita sendiri
yang ditunjukkan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam hal fisik maupun
dalam hal batin yang mampu mencerminkan karakter kita di hadapan orang lain.
3. Sikap hormat terhadap orang lain
Merupakan sikap hormat kita terhadap orang lain pada saat kita berinteraksi
terhadap orang lain dalam kehidupan sosial kita.
4. Sikap hormat terhadap lingkungan
Sikap yang kita tunjukkan sebagai manusia terhadap makhluk Tuhan lain yaitu
yang berkaitan dengan interaksi ita sebgai manusia dengan lingkungan alam
sekitar kita.
C. Bentuk-Bentuk Penghormatan Pada Diri Sendiri
Telah dijelaskan di atas jikalau rasa hormat terhadap diri sendiri merupakan
sikap hormat kita dalam menghargai diri kita pribadi yang ditunjukkan dalam
kehidupan sehari-hari sehingga mampu mencerminkan karakter kita sebagai
manusia. Oleh karena itu dilakukan pengkategorian rasa hormat terhadap diri
sendiri, yaitu meliputi:
1. Memelihara kesucian lahir
• Rajin berolahraga sesuai dengan kondisi fisik dan keseimbangnnya, usia dan
lingkungan sosialnya, serta dalam waktu-waktu tertentu yang tidak
menganggu waktu yang lebih berguna. Hal ini dilakukan agar kita selalu
dalam kondisi yang sehat dan berpenampilan menarik.
• Dalam kondisi yang sehat maka seseorang harus melaksanakan
kewajibannya dengan baik, misal murid harus belajar di sekolah dengan
serius, guru harus mengajar dengan baik.
• Kita juga harus menjaga kebersihan dan kesehatan fisik sesuai dengan
tuntunan kesehatan modern, seperti menggunakan sarana pembersih baik
untuk badannya (sabun mandi), untuk rambut (sampo), untuk gigi dan mulut
(pasta gigi). Hal ini dilakukan agar kita terhindar dari kotoran sehingga kita
merasa bersih dan orang lain tidak merasa risih ketika berinteraksi dengan
kita.
5

• Setelah menjaga dengan baik, maka kita harus menjga penampilan kita
dengan baik yaitu menghiasi fisik dengan pakaian yang bersih dan rapi.
• Pakaian yang baik adalah pakaian yang sesuai dengan norma yang berlaku
karena Indonesia menganut budaya timur maka selayaknya jikalau kita juga
memakai pakaian yang pantas pakai bukan pakaian budaya barat yang
cenderung terlalu terbuka (Marzuki, 2009: 118-119).
2. Memelihara kesucian batin
Tidak cukup hanya dengan memelihara kesucian fisik, maka kita juga harus
memelihara kesucian batin yakni dengan menuntut berbagai ilmu (agama, ilmu
untuk kehidupan dunia) yang mendukung untuk dapat melakukan berbagai
aktivitas dalam hidup dan kehidupan sehari-hari. Pembekalan akal atau
menuntut ilmu dapat diupayakan misalnya melalui pendidikan formal,
pendidikan informal, dan pengalaman sehari-hari (Marzuki, 2009: 120).
Setelah penampilan fisiknya baik dan pembekalan akal dengan berbagai
ilmu pengetahuan maka yang harus diperhatikan berikutnya adalah bagaimana
menghiasi jiwa dengan berbagai tingkah laku yang baik. Tingkah laku yang
sesuai dengan norma yang ditetapkan oleh Tuhan dan juga norma yang berlaku
di dalam masyarakat dimana kita tinggal (Marzuki, 2009: 121).
Setiap apa yang kita lakukan pastilah akan dinilai oleh masyarkat dan
Tuhan, sehingga kita dianjurkan untuk selalu berhati-hati dalam setiap apa yang
kita lakukan karena itu merupakan cerminan atau pembentukan citra dari
masyarakat terhadap diri kita tentang bagaimana karakter yang kita miliki. Rasa
hormat terhadap diri sendiri ini memiliki urgensi yang tinggi karena rasa hormat
kita terhadap diri kita sendiri akan menjadi pondasi atau landasan bagi kita
untuk dapat menghormati orang lain. Selain itu, urgensi lain adalah rasa hormat
terhadap diri sendiri akan mampu mengangkat derajat atau martabat kita sebagi
manusia di hadapan manusia lain atau masyarakat lain. Kita akan dihargai
sebagai manusia atau tidak itu tergantung pada apa yang telah kita lakukan dan
bagaimana citra diri kita.
D. Cara-Cara Untuk Menjaga Jasmani dan Rohani
Salah satu bentuk dari menghormati diri sendiri adalah dengan menjaga
kesehatan tubuh dan memenuhi kebutuhan yang diperlukan oleh tubuh. Hal ini
6

merupakan wujud dari syukur kita terhadap anugrah yang diberikan oleh Tuhan.
Beberapa cara untuk menjaga kesehatan jasmani adalah meliputi :
1. Istirahat/tidur
Waktu yang diperlukan manusia normal untuk tidur kurang lebih 8 jam sehari
atau sepertiga hari. Tidur yang cukup dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan
energi di dalam tubuh, sehingga dapat menghindarkan diri kita dari berbagai
serangan penyakit yang merugikan.
2. Makanan
Mengkonsumsi makanan yang bergizi secara teratur, tidak berlebihan dan tidak
kurang untuk menjaga keseimbangan gizi tubuh sangat diperlukan untuk
kesehatan jasmani. Kandungan gizi harus sesuai takaran yang wajar, karena
berlebihan atau kekurangan suatu zat tidak baik untuk kesehatan.
3. Olahraga
Penelitian menunjukkan bahwa olah raga lebih efektif dalam mencegah dan
mengobati depresi daripada obat-obatan. Dengan olah raga tubuh menjadi sehat
dan pikiran pun menjadi fresh.
4. Kondisi psikis/psikologis
Beban psikis dan pikiran dapat mempengaruhi daya tahan tubuh yang efeknya
dapat mengundang penyakit jasmaniah dan rohaniah. Setiap masalah pasti ada
jalan keluarnya. Luangkan waktu anda untuk sesuatu yang menyenangkan bagi
diri anda sendiri dan jangan sekali-kali lari ke minuman keras dan narkoba.
5. Social
Memiliki hubungan yang baik dengan para tetangga dan saudara sangat
menguntungkan bagi anda, karena mereka dapat menolong anda sewaktu-waktu
anda membutuhkannya. Kehidupan sosial yang baik dan sehat dapat membuat
rileks dan dapat mengurangi resiko terkena gangguan kejiwaan baik yang ringan
maupu yang berat (Fildzahani, 2010).

Selain kesehatan jasmani maka diperlukan pula upaya untuk menjaga


pemenuhan kebutuhan rohani, yaitu misalnya dengan cara beribadah.
Melaksanakan ibadah dan berdoa secara rutin memenuhi kebutuhan rohani kita,
yang merupakan komponen vital dalam kesejahteraan jiwa. Mengabaikan
kebutuhan spiritual membuat jiwa kita gelisah dan tidak tenang. Berdoa merupakan
sarana yang efektif dalam mencegah dan memerangi masalah-masalah kesehatan
7

mental. Selain dengan ibadah maka kita sebagai manusia yang diberi akal juga
diwajibkan untuk menuntut ilmu guna dimanfaatkan dalam menjalani kehidupan.

Selain doa upaya untuk menjaga kesehatan rohani dapat dilakukan dengan cara
seperti dibawah ini :

1. Bakti Sosial
Berbakti kepada lingkungan sekitar kita atau lingkungan lain yang perlu untuk
diperhatikan ternyata mampu mendalami makna kasih dan lebih mengenal
orang kecil. Faktanya bakti sosial adalah wujud pekerjaan yang seorang
baktikan kepada daerah, lingkungan sosial yang kurang layak. Dalam
prakteknya dalam menjalani bakti sosial dibutuhkan keikhlasan yang luar biasa
dan totalitas untuk membantu orang lain yang lebih membutuhkan.
2. Bersedekah
Memberi dan membagi-bagikan rejeki kepada orang yang membutuhkan
ternyata mampu menjadi pupuk rohani dan hati. Saat banyak orang lain
berlomba-lomba untuk mendapatkan uang serta kekayaan materi lainnya maka
kita bisa memulai dengan membagikan rejeki yang kita punya untuk orang lain
yang lebih membutuhkan. Dengan cara ini diyakini mampu memberikan cermin
dan ketukan hati seseorang agar mau melihat dan menerima keadaan orang lain
yang ternyata masih jauh dari yang namanya sejahtera.
3. Simbolisasi
Adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri pada ketenangan batin, biasanya
simbolisasi rohani dapat berupa tasbih, pakaian keagamaan atau pun simbol–
simbol lainnya berbentuk modern seperti sticker ataupun wallpaper.
Unsur spiritual dan rohani ternyata mampu berpengaruh besar untuk
membentuk suatu karakter dan watak pribadi melalui apa yang mereka lakukan
untuk diri sendiri bahkan untuk orang lain.
E. Pengendalian Diri
Pengendalian diri adalah merupakan suatu keinginan dan kemampuan dalam
menggapai kehidupan yang selaras, serasi dan seimbang pada hak dan
kewajibannya sebagai individu dalam kehidupan keluarga, masyarakat, bangsa dan
negara. Serasi adalah kesesuaian / kesamaan antar semua unsur pendukung agar
menghasilkan keterpaduan yang utuh. Seimbang adalah jumlah yang sama besar
8

antara hak dan kewajiban. Selaras adalah suatu hubungan baik yang dapat
menciptakan ketentraman lahir dan batin (Anonym: 2009).
Untuk menjadi pribadi yang baik maka kita harus mampu untuk mengendalikan
diri dalam bertingkah polah dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini disebabkan karena
setiap apa yang tercermin dalam diri kita merupakan perwujudan hormat kita
terhadap diri sendiri dan juga sangat mempengaruhi orang lain dalam menilai diri
kita. Seperti telah dijelaskan di atas bahwa martabat kita tergantung dari apa yang
tercermin dari diri kita sendiri. Berikut akan dijelaskan beberapa sikap sebagai
bentuk dari pengendalian diri.
1. Sabar
Secara etimologis, kata sabar berasal dari kata shabr yang berarti menahan,
tabah hati, mencegah, atau menanggung. Menurut istilah, sabar berarti menahan
diri dari segala sesuatu yang tidak disukai karena mengharap ridho dari Tuhan
(Marzuki, 2009: 121). Dengan sikap sabar maka akan membentuk pribadi
seseorang menjadi lebih tenang dalam menghadapi masalah hidup sehingga
akan mampu berpikir matang dalam mencari solusi sehingga pada akhirnya
akan tercapai penyelesaian masalah secara tepat.
2. Percaya diri
Percaya diri berarti yakin benar akan kemampuan atau kelebihan dirinya. Orang
yang percaya diri berarti orang yang memiliki keyakinan yang kuat akan
kemampuan atau kelebihannya, sehingga ia dapat memilah dan memilih
perbuatan apa yang pas untuk dilakukan. Sikap ini sangat penting untuk
mendasari semua aktivitas yang akan dilakukannya. Perbuatan yang dilakukan
tanpa didasari percaya diri tidak akan memberikan optimisme yang pasti
(Marzuki, 2009: 211).
3. Teguh pendirian (Istiqamah)
Teguh pendirian memiliki arti untuk bersikap teguh dan konsekuen dengan
prinsip dan keputusan yang telah diambil walaupun harus menghadapi berbagai
macam tantangan dan cobaan. Melalui sikap ini maka akan dibentuk karakter
orang yang tegas dan tidak mudah goyah serta orang yang tidak mudah putus
asa dalam menghadapi kehidupan walau mengalami kekecewaan hidup
(Marzuki, 2009: 153).
4. Jujur
9

Jujur merupakan sikap yang menunjukkan keterusterangan dan sinkronisasi


antara apa yang ada di dalam hati nurani dengan tingkah laku dan tutur kata di
penampilan luar. Sikap jujur sangat penting ditanamkan dalam diri seseorang
agar orang tersebut tidak terbiasa bersikap bohong. Dengan sikap jujur maka
kita akan dipercaya oleh orang lain dalam tutur kata maupun dalam menjalankan
amanah (tugas/mandat).
5. Bekerja keras
Orang yang bekerja keras adalah orang yang orang yang dapat memanfaatkan
waktunya dengan baik. Manusia merupakan makhluk paling sempurna karena
manusia dibekali kal pikiran oleh Tuhan. Dengan akal tersebut maka manusia
dapat melakukan manajemen waktu sehingga mampu memanfaatkan waktu
dengan sebaik-baiknya dan pada akhirnya waktu yang ada tidak terbuang sia-
sia (Marzuki, 2009: 194).
6. Disiplin
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, disiplin berarti ketaatan
(kepatuhan) terhadap peraturan. Dalam isiplin perlu ditekankan untuk meraih
keberhasilan dari setiap usaha yang dilakukan. Orang yang ingin sukses dalam
usahanya harus disiplin menepati waktu atau jadwal pekerjaan, disiplin
mengikuti semua langkah yang sudah digariskan, dan disiplin mengikuti semua
atura yang terkait dengan pekerjaan (Marzuki, 2009: 213). Sikap disiplin ini
dapat membentuk karakter yang taat terhadap norma-norma atau peraturan yang
ada.
F. Cara Berpenampilan Sesuai Norma
Image/penampilan merupakan lukisan diri yang kita tampilkan kepada orang
lain. Orang seringkali tidak menyadari pentingnya kesan atau image ini. Keahlian
atau keterampilan yang baik dan kualitas kerja yang tingi memang sangat
dibutuhkan, akan tetapi kesan yang buruk bisa menutupi keahlian anda yang paling
sempurna sekalipun. Image yang buruk dapat juga mempengaruhi penerimaan
rekan kerja akan ide-ide dan permintaan-permintaan kita bahkan akhirnya, karir
kita. Berikut beberapa tips yang perlu diketahui :
1. Jagalah kesehatan anda dengan membiasakan hidup dan makan yang sehat.
Kesehatan yang baik akan sangat menolong anda untuk tampil prima/fit dan
merasa lebih baik. Ketahuilah saat-saat kritis dimana tubuh anda memerlukan
10

perhatian ekstra, stirahat yang cukup, segera minum obat atau vitamin agar
kondisi tubuh tidak terus menurun.
2. Tampillah dengan menarik. Kepribadian seseorang terpancar melalui
penampilan (appearance), yaitu kadaan lahiriah yang dapat dilihat oleh orang
lain. Berikut hal-hal yang harus diperhatikan:
• Rambut. Rambut harus selalu dalam keadaan bersih dan tertata rapi dengan
model yang sederhana. Keramaslah dengan selang waktu normal. Jangan
sampai rambut panjang anda yang panjang mengganggu pekerjaan anda.
Sesuaikan model rambut dengan raut muka dan gunakan model rambut yang
bisa mencerminkan rasa percaya diri dan keprofesionalan anda.
• Kulit. Kulit juga harus bersih dan bebas penyakit. Jika kulit wajah dan tubuh
sehat, penampilan akan terlihat segar dan sempurna walaupun tanpa make
up yang berarti. Kulit yang bersih juga menghindari anda dari bau badan
yang menyengat.
• Make-Up. Make-Up bukan hanya rias wajah, melainkan mencankup
perawatan kulit muka agar bersih dan berseri-seri. Penggunaan bahan make-
up yang cocok merupakan perawatan dasar wajah anda. Biasakan dengan
satu jenis merk make-up sehingga wajah anda tidak rusak, karena kulit anda
harus terus menerus menyesuaikan diri dengan produk make-up yang baru.
Merias wajah harus dilakukan sewajar mungkin (natural), jangan berdandan
terlalu menor, namun jangan juga melupakan riasan sehingga wajah terlihat
sangat pucat.
• Pakaian. Hendaklah pakaian yang anda gunakan cocok untuk tempat anda
bekerja dan pekerjan yang anda jalankan. Pilihlah pakaian yang pantas dan
membuat diri anda percaya diri, tentu saja menarik, yang cocok dengan
bentuk dan tinggi tubuh dan warna kulit. Untuk pakaian setiap harinya,
buatlah perencanaan paling tidak malam hari, apa yang harus di pakai
keesokan harinya. Hal ini jug mencegah keterburu-buruan, bila pagi hari
terlambat bangun. Perencanaan yang baik mencankup pemilihan baju dan
kombinasi yang sesuai dengan tugas besok, warna, acsesoriss, pengecekan
bagian-bagian baju (kancing, robek, jahitan lepas) dan yang lebih penting,
apakah pakain tersebut sudah tersedia bersih dan disetrika. Hindari pakaian
11

yang terlalu tipis atau bahan lainnya yang biasa dipergunakan untuk baju
pesta, seperti beludru.
• Tas. Sebaiknya memiliki lebih dari satu tas dalam aneka warna, besar dan
kecil untuk aneka kesempatan, bila tidak, tas hitam merupakan pilihan tepat
untuk seluruh koleksi pakaian anda. Seperti halnya model pakaian, pilihlah
modeltas yang konservatif, tidak terlalu banyak pernik sehingga cocok
dikombinasikan dengan pakaian anda.
• Sepatu. Lebih baik tidak memakai sepatu sandal atau sepatu yang tidak ber-
hak. Perencanaan pemakaian sepatu juga perlu dilakukan. Apakah sepatu
yang akan dipakai masih dalam keadaan baik, solnya, atau kulitnya. Apakah
telah disemir dan telah sesuai warnanya dengan pakaian yang akan dipakai.
• Perhiasan. Jangan memakai semua perhiasan yang anda miliki, secukupnya
saja, yang wajar.
• Parfum. Pilihlah parfum yang cocok dengan kepribadian anda dan tentu saja
yang aromanya tidak terlalu menyengat.
3. Beri perhatian pada sikap tubuh anda Sikap tubuh juga bisa mencerminkan
kepribadian. Perhatikan sikap tubuh anda dengan sungguh-sungguh sebab anda
dinilai dari penampilan tersebut.
• Sikap berjalan. Jangan berjalan dibuat-buat seolah-olah anda ingin meminta
perhatian orang disekitar anda. Berjalan dengan tegap, tetapi dengan tetap
menjaga agar dagu jangan terlalu terangkat sehingga tidak terkesan
angkuh/congkak. Jaga kecepatan yang wajar, jangan terburu-buru, tetapi
penuh percaya diri dan selalu siap di sapa atau menyapa orang dengan
senyum .
• Sikap duduk. Kaki diatur serapi dan sesopan mungkin dengan telapak kaki
diarahkan miring. Apabila anda duduk dikursi tamu jangan bersandar,
sedangkan bila anda duduk dibelakang meja, biasakan merapatkan
punggung dengan sandaran kursi atau paling tidak badan tetap tegak. Duduk
lemas apalagi sampai merosot menimbulkan kesan negatif (malas).
• Sikap berdiri. Berdirilah dengan tegak. Untuk mendapatkan posisi ini, perut
harus ditarik dan dada dibusungkan. Dalam situasi santai anda boleh saja
meletakkan tangan didepan atau di belakang tubuh sambil berpegangan.
12

Hindari berdiri dengan satu kaki, bersandar maupun bertolak pinggang di


jalan.
• Sikap berbicara. Pandangan mata lawan bicara anda, jangan terlalu banyak
menggoyang-goyangkan tangan atau bagian tubuh/wajah lainnya saat anda
berbicara (mengernyitkan dahi, memonyongkan mulut,memutar-mutar
mata) apalagi sambil menggaruk-garuk kepala, membunyikan jari-jari
tangan, membersihkan gigi dengan jari/kuku, mengupil atau mengorek-
ngorek telinga. Berbicaralah dengan volume suara yang jelas, tidak terlalu
keras dan jangan pula berbisik-bisik. Usahakan menggunakan bahasa yang
dimengerti oleh lawan bicara atau bila terdapat anggota kelompok yang
tidak mengerti bahasa yang anda gunakan terjemahkan apa yang anda
katakan agar ia tidak merasa tersisihkan.
• Sikap diam. Hindari kebiasaan menggigit kuku/pensil/bolpen, mengetuk-
ketuk meja atau menggaruk-garuk rambut, bila anda sedang diam dan
berpikir. Bila anda sedang berkonsentrasi memikirkan suatu hal, usahakan
jangan sampai melupakan situasi sekeliling anda dan kemudian kaget, bila
sesuatu terjadi.
4. Tumbuhkan rasa percaya diri dan kepribadian yang kuat
Sebenarnya tanpa memoles Make up, seseorang dapat tetap memperlihatkan
kecantikannya,yaitu dengan menumbuhkan citra diri yang positif. Citra diri
adalah persepsi/pradigma/konsep sendiri tentang dirinya, identitas,
kemampuan, dan martabatnya. Kecantikan diri dari dalam bersinar lebih
cemerlang dari pada kecantikan hasil polesan semata. Yang lebih penting adalah
citra positif mampu membuat anda berpikir positif dan pada akhirnya menuntun
anda mencapai sukses. Sopan santun yang berhubungan dengan penampilan
yang wajib diperhatikan, yaitu :
• Jangan berpakaian terbuka atau menerawang. Jangan juga berseksi-seksi
dengan rok yang terlalu pendek.
• Jangan bermake-up atau membetulkan make up di meja, lakukanlah di
toilet.
• Jangan melepas sepatu ketika bekerja, apalagi berjalan ke meja lain.
Sangat tidak di anjurkan mengganti sepatu dengan sandal dan kemudian
mempergunakannya sambil berjalan-jalan di sekitar kantor.
13

5. Standar Penampilan. Penampilan utama seseorang dapat diukur dari


kepribadiannya. Oleh karena itu seseorang hendaknya berperilaku sesuai
dengan norma. Selain itu penampilan dapat melaksankan tugas dengan sebaik-
baiknya, dan dapat menampilkan diri secara terampil maka perlu
memperhatiakn hal-hal berikut ini.
• Kondisi Fisik. Masalah kesehatan besar pengaruhnya terhadap produktivitas
kerja, baik kualitas maupun kuantitas. Segi-segi yang perlu diperhatikan
dalam hubungannya dengan menjaga kesehatan, antara lain : makan
makanan yang cukup untuk gizi nya, olahraga secukupnya dan istirahat
yang cukup.
• Perawatan Badan. Seseorang perlu memperhatikan perawatan badannya
yang meliputi :
 Perawatan rambut. Rambut harus dijaga kebersihan dan kerapiannya.
Minimal 1 bulan sekali rambut dipotong, seminggu 2 kali rambut di cuci
dan 1 bulan sekali di creambath. Rambut yang sehat akan tampak bersih
berkilat, tumbuh subur tanpa ketombe dan kutu.
 Perawatan wajah. Untuk perawatan wajah disarankan agar
menggunakan bahan kosmetik yang cocok dengan kondisi jasmani kita.
Disamping itu agar kulit wajah/muka selalu kelihatan segar dan cerah.
Usahakan sebelum tidur atau ketika hendak menggunakan make up
biasakan dibersihkan dengan menggunakan milk cleanser, kemudian
diberi penyegar (tonic) kalau perlu setiap malam olesi wajah dengan
night cream untuk mencegah keriput. Perawatan ekstra lainnya dengan
cara melakukan peeling dan masker atau luluran.
 Perawatan tangan dan kaki. Kebersihan tangan, kaki dan kuku
hendaknya mendapat perhatian. Bersihkan secara berkala lebih kurang
1 minggu sekali. Untuk perawatan tangan dan kaki gunakan selalu hand
and body lotion, cream atau minyak tertentu. Bagi yang senang memakai
cat kuku, pilih warna yang sopan, tenang dan menarik. Seseorang harus
dapat menjaga keindahan dalam kesederhanaan, tetap dipandang indah
dan menarik serta menawan, seperti kata peribahasa “simple is
beautiful” artinya sederhana tetapi cantik menawan.
14

 Pakaian (Busana). Cara berbusana yang baik merupakan ciri khusus,


menunjukkan kepribadian dan kewibawaan. Berbusana yang baik
berarti penampilan diri (personal appearance) secara keseluruhan mulai
dari dandanan rambut, wajah, badan, kaki dan segala kelengkapannya.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan seseorang pada waktu
berbusana, misalnya:
 Waktu. Umumnya jam kerja seseorang berkisar antara pukul 08.00
sampai pukul 16.00. Oleh karena itu, pengaturan dan pemilihan
busana hendaknya sesuai untuk dipakai pagi, siang sampai sore hari.
 Keadaan jasmani. Seorang sekretaris perlu mawas diri di dalam
memilih, menentukan, dan menggunakan pakaian dengan
memperhatikan keadaan ciri-ciri jasmaninya, seperti tinggi, pendek,
gemuk, kurus, kulitsawo matang, kuning langsat, dan sebagainya.
Selain itu juga memperhatikan usia.
 Iklim. Dikarenakan negara kita mempunyai iklim panas dengan
musim hujan dan kemarau, maka harus menyesuaikan diri dalam
berbusana dengan keadaan iklim dancuaca. Bahan yang umum dipakai
diantaranya sutra, katun, wool, rayon dan nylon. Pengaruh warna
dapat dikategorikan seperti :
 Warna tenang (kuning muda, nila, abu-abu, hijau muda, biru muda
dsb.
 Warna cerah (biru laut, hijau jamrut, merah bata, kuning emas, jingga)
Seorang sekretaris dituntut untuk berpenampilan rapih, menarik, dan
sopan. hal inilah yang sering kali diabaikan. Berikut adalah tips dalam
berpenampilan yang rapih dan sopan :
 Jangan gunakan pakaian ketat : Jangan menggunakan yang ketat dan
jangan pula memakai pakaian yang terlalu besar. Gunakan pakaian
yang nyaman namun tetap sopan.
 Hindarkan aksesoris berlebihan : Hindarkan aksesoris yang berlebihan
seperti memakai gelang yang bertumpuk tumpuk, anting yang terlalu
besar, dan kalung yang menimbulkan bunyi yang dapat mengganggu.
 Hindarkan bahan pakaian yang mengkilap : Hindarkan pakaian yang
berbahan dasar mengkilap, seperti bahan satin dan berwarna cerah,
15

seperti warna kuning, merah dan hijau. Karena akan membuat


penglihatan terganggu.
 Sepadankan antara warna tas dan sepatu samakan warna sepatu dan
tas anda, karena jangan terlalu memakai banyak warna dalam
penampilan. Karena apabila memakai banyak warna akan terkesan
terlalu ramai dan menabrak.
6. Saran untuk menjaga penampilan demi karir cemerlang
• Gunakan mantra sikap positif adalah kunci kesuksesan di manapun. Kita
akan lebih mudah maju melewati masa kesusahan saat kita membawa diri
dengan kepercayaan diri dan sikap positif. Coba berlatih bicara dengan diri
sendiri (selftalk). Jika kita melihat cermin lalu tidak suka apa yang kita lihat
dan malu akan hal itu, tak akan ada jumlah makeup yang cukup untuk bisa
menutupinya. Karena itulah, mengatakan hal-hal positif kepada diri sendiri
bisa sangat membantu membuat diri terlihat lebih menarik karena kita akan
merasa lebih baik. Hadapi cermin dengan mantra positif setiap pagi dan lihat
betapa makeup akan membantu kita terlihat lebih bersinar karena dibantu
dengan semangat cantik dari dalam. Ucapkan mantra “tambah hari, tambah
bijak, tambah semangat, tambah sehat, tambah kaya”, ulangi kalimat
tersebut sehingga akan menjadi nada yang enak untuk didengar.
• Menunjukkan keunikan individualitas dan keunikan bisa membuat
seseorang tampil berbeda dan diperhatikan. Jangan jadi budak tren, tetapi
ciptakan kekhasan tersendiri dalam gaya. Sesuatu yang unik membuat
orang-orang memperhatikan kita. Gaya unik bisa jadicara efektif dalam
menciptakan persona kuat selama gaya yang kita lakukan itu positif.
• Senyuman. Mereka yang sering senyum sering dinilai sebagai orang yang
cerdas, tulus, bisa dipercaya dan percaya diri ketimbang mereka yang jarang
tersenyum. Atribut positif ini datang dari senyum sempurna. Bagikan
senyumanmu untuk orang lain.
• Simpel dan profesional saat menyangkut karier, dandanan simpel dan
profesional adalah pilihan yang tepat. Upayakan dandanan tetap rapi,
nyaman dan tidak berlebihan. Pergunakan pakaian kerja yang rapi, formal
dan yang bisa menunjukkan posisi yang dimiliki. Dari make up yang tepat,
16

rambut yang rapi, pakaian yang formal serta bau harum dan tidak terlalu
menyengat.
• Kebersihan rambut. Rambut kotor dan tidak terawat akan memberi kesan
kita orang yang tak bisa merawat diri, lalu orang pun akan meragukan
kapabilitas (kredibilitas) kita merawat hal lain atau untuk menjaga sesuatu
yang dipercayakan kepada kita. Pastikan kita selalu menjaga rambut bersih
dan bebas masalah, apalagi masalah ketombe.
• Pekerja wanita maupun pria, haruslah mengetahui dan menerapkan dalam
kehidupannya, dengan etika pergaulan dan etika dalam bekerja (kode etik).
Secara umum seorang pekerja haruslah sabar, jujur, loyal, sopan, penuh
inisiatif, ramah, tulus, mematuhi hukum dan norma yang berlaku, baik
norma agama maupun norma-norma yang diyakini oleh masyarakat. Tidak
suka memuji diri sendiri, mau mendengarkan orang lain, peduli,
menghormati pendapat orang lain, memiliki pendirian yang kuat, berpikir
objektif dan rasional.
• Kebersihan dan kerapian berpakaian. Pakaian yang formal akan membuat
kita lebih dihargai, namun penampilan yang bersih dan rapi akan membuat
penampilan kita lebih percaya diri. Orang yang melihat kitapun juga pasti
suka.
G. Cara Menghargai (respek) Diri sendiri dan Orang Lain
1. Adapun cara yang dapat kita lakukan untuk menhargai diri kita sendiri atau
respek terhadap diri sendiri yaitu:
• Menerima diri apa adanya
Sebagian besar manusia dilahirkan dengan bentuk fisik yang utuh. Tapi,
masih saja merasa kurang dan mengeluhkan tentang ini dan itu. Memang
banyak orang yang dianugerahi keindahan bentuk dan tampilannya. Tetapi
kesempurnaan manusia tidak terletak pada keindahan fisiknya semata,
melainkan perilaku, tabiat dan kemuliaan akhlaknya. kesempurnaan fisik
bukanlah segala-galanya.
• Menghindari perilaku yang merusak diri.
Tanpa disadari, kita sering melakukan sesuatu yang merusak diri sendiri.
Misalnya, cara berkendara yang ugal-ugalan.
• Memupuk rasa malu.
17

Rasanya tidak berlebihan jika saya mengatakan bahwa rasa malu itu
merupakan salah satu indikasi utama yang membedakan antara orang yang
waras dengan para penderita skizofrenia.. Bayangkan jika kita tidak
memiliki rasa malu. Kita pasti akan melakukan semua hal yang tidak sesuai
dengan norma. Jika sudah demikian, masih adakah harga diri kita? Orang
justru dihargai karena penempatan rasa malunya secara tepat. Maka
memupuk rasa malu adalah kebutuhan mutlak untuk menjaga harga diri kita
sendiri.
• Menjaga nama baik.
Tidak ada yang mau menghargai orang-orang yang tidak mempunyai nama
baik. Jika nama sudah tercemar, maka orang pun akan segera menjauhi kita.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya untuk menjaga nama baik. Apalagi
jika kita sadar bahwa ketika melakukan suatu perbuatan melanggar norma,
sesungguhnya kita tidak hanya mempertaruhkan nama baik kita sendiri,
melainkan juga nama baik keluarga, dan orang-orang terdekat kita.
• Menjaga perilaku tetap baik.
Hadiah paling indah yang bisa kita berikan kepada diri sendiri adalah amal
baik yang kita lakukan selama hidup.
• Kenali Diri Sendiri
Mengenali diri merupakan bagian tersulit dalam proses menghargai diri.
Mengenali diri merupakan sebuah proses yang menuntut kejujuran kita
dalam melihat dan mengevaluasi diri. Hanya dengan kejujuran inilah kita
bisa mengidentifikasi keunggulan kita dan hal-hal dalam diri kita yang
masih perlu kita perbaiki ataupun kembangkan lebih lanjut. Dengan
mengenal diri kita dengan baik, kita bisa memilih strategi terbaik untuk
berinteraksi dan bekerja sama dengan orang lain. Jika kita telah mengenal
diri dengan baik, kita bisa memahami kekuatan kita yang bisa kita “bagikan”
kepada orang lain. Kita juga bisa memahami apa yang bisa kita pelajari dari
orang lain.
• Menghargai Diri sebagai Ciptaan Tuhan
Menghargai diri sebagai ciptaan Tuhan membuat kita tetap rendah hati
walaupun telah diberi kesempatan menikmati banyak kesuksesan.
Menghargai diri sebagai ciptaan Tuhan juga dapat membuat kita lebih tegar
18

dalam menyikapi kelemahan kita. Semua ciptaan Tuhan adalah sempurna


menurut fungsi dan tanggung jawab yang kita emban dalam hidup ini. Kita
tidak perlu meratapi diri dalam menghadapi kelemahan yang tidak bisa
diperbaiki. Kelemahan ini membuat kita mendapat kesempatan melihat hal-
hal lain yang bisa kita lakukan bukan terpaku pada hal-hal yang tidak bisa
kita lakukan lagi.
• Sadari bahwa kita ini unik
Yakinlah bawwa diri kita adalah unik dan tidak ada yang bisa menduplikasi
dari keunikan kita. Dari jumlah manusia yang milyar angkanya , tidak ada
yang seperti kita sebelum kita hadir di dunia ini, dan tidak ada yang seperti
kita pada saat kita ada didunia ini, lebih lagi di masa akan datang tidak aka
nada yang bergerak, berbicara dan berpikir sama persis seperti kita.
• Atasi Kelemahan diri
Langkah yang satu ini sering kali sulit kita lakukan. Kita seringkali tidak
mau mengakui kelemahan kita. Kita sering kali mengandalkan penilaian
orang lain semata terhadap kelemahan kita. Padahal sebenarnya jika kita
jujur, kitalah orang yang seharusnya lebih tahu kelemahan kita sendiri. Jika
kita jujur, kita mungkin mendapatkan bahwa kelemahan kita mungkin saja
bukan kelemahan, tetapi kesalahan yang kita lakukan: kebiasaan buruk
(misalnya: kebiasaan menunda pekerjaan, kebiasaan melakukan terlalu
banyak pekerjaan dalam kurun waktu tertentu; sikap negatif (misalnya: lupa
berterima kasih pada orang-orang yang telah banyak membantu, lebih suka
melakukan segala sesuatu sendiri tanpa melibatkan orang lain); atau cara
pandang yang salah terhadap kesuksesan dan strategi untuk meraih sukses.
• Kembangkan Diri Anda
Setelah kita mampu mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan kita, kita
perlu membiarkan diri kita dibentuk menjadi lebih baik. Dalam hal ini kita
tidak bisa melakukannya sendirian. Selain berusaha, kita perlu juga
mengandalkan Sang Pencipta untuk membantu usaha pengembangan diri
kita.
2. Adapun cara untuk meraih respek terhadap orang lain adalah:
• Jangan orang menghina atau mengolok-olok mereka.
• Mendengarkan orang lain ketika mereka berbicara.
19

• Nilai orang lain pendapat.


• Pertimbangkan kesukaan dan ketidaksukaan orang lain.
• Jangan mengejek atau menggoda orang.
• Jangan bicara tentang orang-orang di belakang mereka.
• Jadilah peka terhadap perasaan orang lain.
• Jangan menekan seseorang untuk melakukan sesuatu yang dia tidak ingin
melakukannya
H. Manfaat Hormat Pada Diri Sendiri
1. Orang lain dapat menilai dari apa yang kita lakukan terhadap diri kita sendiri,
misalnya kita berperilaku sopan maka orang lain akan melakukan hal yang sama
atau sopan terhadp kita.
2. Kita mampu mengetahui kelemahan maupun kelebihan terhadap diri kita
dengan kata lain kita bisa menjadi diri kita sendiri tanpa harus menjadi orang
lain.
3. Membangun image yang baik di masyarakat. Image kita menjadi baik dimata
orang lain, karena kita menjaga diri kita, misalnya kita menjaga kehormatan
kita.
4. Hidup menjadi tenang dan damai, terhindar dari berbagai penyakit.
5. Tidak mudah untuk melakukan hal-hal yang tidaj terpuji misalnya, memakai
narkotika, mabuk-mabukan dan lain-lain.
6. Dapat mengoptimalisasikan kemampuan atau bakat yang ada pada diri sendiri.
20

BAB III

PENUTUPAN

A. Kesimpulan

Rasa hormat memiliki pengertian sebagai suatu sikap untuk menghargai atau
sikap sopan. sikap hormat bersifat penting karena dengan sikap hormat mampu
membangun keteraturan di dalam kehidupan masyarakat dan mampu meningkatkan
derajat seseorang di hadapan masyarakat. rasa hormat meliputi empat hal, yaitu
sikap hormat terhadap Tuhan, sikap hormat terhadap diri sendiri, sikap hormat
terhadap orang lain dan sikap hormat terhadap lingkungan. Rasa hormat terhadap
diri sendiri merupakan sikap hormat kita dalam menghargai diri kita pribadi yang
ditunjukkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga mampu mencerminkan karakter
kita sebagai manusia. Sikap hormat terhadap diri sendiri dapat diwujudkan dengan
menjaga kesucian fisik dan menjaga kesucian rohani. Menjaga kesucian fisik dapat
dilakukan dengan menjaga kesehatan tubuh (berolahraga, berisitirahat, menjaga
pola makan dan memenuhi kebutuhan hiburan atau refreshing) sedangkan untuk
menjaga kesucian rohani dapat dilakukan dengan melakukan ibadah kepada Tuhan
dan memenuhi kebutuhan ilmu yang berguna untuk kehidupan manusia.

Untuk membentuk pribadi yang baik maka diperlukan sikap pengendalian diri.
Pengendalian diri adalah merupakan suatu keinginan dan kemampuan dalam
menggapai kehidupan yang selaras, serasi dan seimbang pada hak dan
kewajibannya sebagai individu dalam kehidupan keluarga, masyarakat, bangsa dan
negara. Sikap-sikap pengendalian diri dapat berupa: sikap sabar, sikap bekerja
keras, sikap jujur, sikap disiplin, sikap teguh pendirian dan percaya diri.

B. Saran

Tumbuhkan rasa hormat kepada diri sendiri terlebih dahulu karena dengan
menghormati diri sendiri secara tidak langsung kita telah menghormati orang lain.
21

DAFTAR PUSTAKA

Suseno, F. Magniz. 1984. Etika Jawa: Sebuah Analisa falsafi tentang Kebijaksanaan
Hidup Jawa. Jakarta: PT Gramedia
Tim Kreatif LKM UNJ. 2011. Restorasi Pendidikan Indonesia. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media
Nurachman, F. “Tips untuk Berpenampilan Menarik”. 2 Februari 2016.
Budi, M. “Tak Perlu Cantik atau tampan Untuk Tampil Menarik”. 2 Februari 2016.
Apriliati, D. “Etika dalam Berbusana”. 2 Februari 2016.
Nurachman, F. “Do and Don’t Dalam Penampilan”. 2 Februari 2016.
Nurachman, F. “Penampilan diri”. 2 Februari 2016.
Internet:
http://soegiantohartono.blogspot.com/2010/07/menumbuhkan-rasa-hormat-pada-
diri.html
http://ndensyahid.wordpress.com/2010/09/30/hormat-pada-diri-sendiri/
http://revimezrandom.blogspot.com/2012/09/pengertian-rasa-hormat.html
http://www.buset-online.com/membangun-dan-menjaga-kesehatan-rohani/
http://fazrinurachmanberbagi.blogspot.co.id/2013/11/tips-untukberpenampilan-
nyaman-a.html.
http://ayoberbagiceria.blogspot.co.id/2013/12/makalah-etika-berbusana.html.
http://fazrinurachmanberbagi.blogspot.co.id/2013/11/do-and-dont-dalam-penampilan-
apa-yang.html.
http://fazrinurachmanberbagi.blogspot.co.id/2013/11/penampilan-diri-penampilan-
adalah.html
https://bukunnq.wordpress.com/respek-terhadap-diri-dan-orang-lain/
https://ibnulinggasakti.wordpress.com/2010/05/03/menghargai-diri-sendiri/

Anda mungkin juga menyukai