Anda di halaman 1dari 14

KEBUTUHAN HARGA DIRI

MATA KULIAH KEPERAWATAN DASAR

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3:

 ALANDRA TYAS A. : (2128004)


 ANGGUN PUTRI C. : (2128010)
 DITA FAUJIAH : (2128022)
 JOZA YOLANDA : (2128038)
 OLGETA AL MUFENZA : (2128058)
 RENDY FERNANDO : (2128064)
 REZA HAFIDH A. : (2128066)
 RITNA : (2128070)
 SALMA CITRA A. : (2128072)
 SOFIE ARYA L. : (2128076)
 TRISIA FIRA A. : (2128080)

DOSEN PENGAMPUN : Ns.Pujiarto, M.Kep,Sp.Kep.MB (PJ)


SEKOLAH TINGGI KESEHATAN PANCA BHAKTI
BANDAR LAMPUNG
2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena kami
dapat menyelesaikan Makalah ini.Penyusunan Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Dasar dengan judul “Kebutuhan
Harga Diri”.Selain itu tujuan dari penyusunan Makalah ini juga untuk
menambah wawasan tentang Kebutuhan Harga Diri.Kami menyadari bahwa
Makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan.

Dalam penulisan dan penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa makalah
ini masih terdapat banyak kekurangan dikarenakan pengalaman dan
keterbatasan ilmu pengetahuan yang kami miliki.Maka dari itu, saya menerima
kritikan dan saran yang membantu dalam penyempurnaan makalah ini.
Penyusunan makalah ini tidak akan terlaksana dengan baik tanpa bimbingan,
dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini,
kami mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan berkat dan rahmatnya atas
bantuan yang telah diberikan kepada kami dalam penyusunan makalah ini,
akhirnya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................2

DAFTAR ISI ...........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................4

1.1 Latar Belakang .......................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................4

1.3 Tujuan ....................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................5

2.1 Pengertian Harga Diri ............................................................................5

2.2 Aspek-aspek Harga Diri ........................................................................5

2.3 Karakteristik Harga Diri .......................................................................6

2.4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Harga Diri ...................................7

2.5 Proses Pembentukan Harga Diri .........................................................10

BAB III PENUTUP ...............................................................................................13

3.1 Kesimpulan ..........................................................................................13

3.2Saran.....................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA................................................................................14

3
BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Harga diri ini salah satu pandangan keseluruhan dari individu tentang dirinya
sendiri.Penghargaan diri juga kadang dinamakan martabat diri atau gambaran diri.Stuart
dan sundeen (1991) mengatakan bahwa harga diri (self 3|Keperawatan Dasar esteem)
adalah penilaian individu terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa seberapa jauh
perilaku memenuhi ideal dirinya.Dapat diartikan bahwa menggambarkan sejauhmana
individu tersebut menilai dirinya sebagai orang yang memiliki kemampuan, keberartian,
berharga, dan kompeten. Harga diri tidak di bawah sejah lahir, tetapi memerlukan proses
yang dibentuk sejak lahir karna itu di pengaruhi oleh banyak hal sepanjang hidup kita.
Misalnya, pengasuhan orang tua atau keluarga, pendidikan yang diterima (baik di
sekolah maupun di luar sekolah), pengalaman-pengalaman yang berarti, prestasi yang di
raih, orang-orang terdekat (baik saudara maupun orang lain), budaya, lingkungan sosial,
dan masyarakat.

1.2. RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan harga diri?
2. Bagaimana aspek-aspek harga diri?
3. Bagaimana karakteristik harga diri?
4. Bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi harga diri?
5. Bagaimana proses pembentukan harga diri?

1.3. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian harga diri
2. Untuk memahami aspek-aspek harga diri
3. Untuk memahami karakteristik harga diri
4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi harga diri
5. Untuk mengetahui proses pembentukan harga diri.

4
BAB II PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN HARGA DIRI


Harga Diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang mempunyai peran penting dan
berpengaruh besar terhadap sikap dan prilaku individu. Menurut Coopersmit
bahwa:”Harga Diri merupakan evaluasi yang di buat individu dan kebiasaan
memandang diri nya, terutama sikap memerima, Menolak, dan indikasi besar nya
kepercayaan individu terhadap kemampuan, kebeartian, kesuksesan, kebehargaan”secara
singkat, Harga Diri adalah”personal judgmenp mengenai perasaan berharga atau berarti
yang diekspresikan dalam sikap-sikap individu terhadap diri nya. Baron dan Byrne
menyebutkan harga diri sebagai penilaian terhadap diri yang dipengaruhi oleh
karakteristik yang dimiliki orang lain dalam menjadi pembanding. Sedangkan harper
memberikan pengertian tentang harga diri adalah penilaian diri yang dipengaruhi oleh
sikap,interaksi,penghargaan dan penerimaan orang lain terhadap individu. Sahizan
mengungkapkan bahwa harga diri merupakan evaluasi positif dan negative tentang diri
sendiri yang dimiliki seseorang.Evaluasi ini memperlihatkan bagaimana individu
menilai diri sendri dan diakui atau tidak nya kemampuan atau keberhasilan yang
diperolehnya.Penilaian tersebut terlihat dari penghargaan mereka terhadap keberadaan
dan keberartian diri nya. Menurut Maslow, melihat harga diri sebagai kebutuhan yang
harus dipenuhi manusia. Kebutuhan akan terasa hargadiri ini oleh Maslow dibagi
menjadi dua bagian, yaitu: a. Penghormatan atau penghargaan dari diri sendiri yang
mencakup hasrat untuk memperoleh kompetensi, rasa percaya diri, kekuatan pribadi,
adekuasi, kemandirian dan kebebasan. Individu ingin mengetahui atau yakin bahwa diri
nya beharga serta mampu mengatasi masalah yang ada dalam hidup nya. b. Penghargaan
dari orang lain antara lain prestasi. Dalam hal ini individu butuh peghargaan atas apa-
apa yang dilakukannya. Disini individu akan berusaha memenuhi kebutuhan harga
dirinya, apabila kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memilikinya telah terpenuhi atau
terpuaskan.

2.2. ASPEK-ASPEK HARGA DIRI


Menurut Coopersmith terhadap empat aspek: kekuatan, signifikan, kebajikan, dan
kompetensi:
a. Keberartian diri (significance) Hal itu membuat individu cenderung
mengembangkan harga diri yang rendah atau negative. Jadi, berhasil atau tidaknya
individu memiliki keberartian diri dapat di ukur melalui perhatian dan kasih sayang
dan ditunjukan oleh lingkungan.
b. Kekuatan individu (power) kekuatan yaitu kemampuan individu untuk
mempengaruhi orang lain, serta mengontrol atau mengendalikan orang lain,
disamping mengendalikan dirinya sendiri apabila individu mampu mengontrol diri
sendiri dan orang lain dengan baik maka hal tersebut akan mendorong terbentuknya
harga diri yang positif atau tinggi, demikian juga sebaliknya.
c. Kompetensi (competence) Kompetensi diartikan sebagai memiliki usaha yang tinggi
untuk mendapatkan prestasi yang baik, sesuai dengan tahapan usianya. Misalnya,
remaja putra berasumsi bahwa prestasi akademik dan kemampuan atletik adalah dua
bidang utama yang digunakan untuk menilai kompetensinya, maka individu tersebut
akan melakukan usaha yang maksimal untuk berhasil di bidang tersebut. Apabila

5
usaha individu sesuai dengan tuntutan dan harapan, itu berarti individu memiliki
kompetensi yang dapat membantu membentuk harga diri yang tinggi.Sebaliknya
apabila individu sering mengalami kegagalan dalam meraih prestasi atau gagal
memenuhi harapan dan tuntutan, maka individu tersebut merrasa tidak kompeten.Hal
tersebut dapat membuat individu mengembangkan harga diri yang rendah.
d. Ketaatan individu dan kemampuan member contoh (Virtue) Ketaatan individu
terhadap aturan dalam masyarakat serta tidak melakukan tindakan yang menyimpang
dari norma dan ketentuan yang berlaku di masyarakat akan membuat individu
tersebut di terima dengan baik oleh masyarakat. Demikian pula sebaliknya.
Sedangkan menurut Maslow ada dua aspek utama yang mempengarui harga diri
individu, yaitu :
1) Penghargaan dari diri sendiri Penghargaan dari diri sendiri adalah berupa
keyakinan bahwa individu merasa aman dengan keadaan dirinya, merasa
berharga dan adekuat. Ketidakmampuan merasakan diri berharga membuat
individu merasa rendah hati, tidak berdaya dalam menghadapi
kehidupan.Jadi, individu dapat menghargai dirinya bila individu mengetahui
siapa dirinya.
2) Penghargaan dari orang lain Keberartian ini dikaitkan oleh penerimaan,
perhatian dan afeksi yang ditunjukan oleh lingkungan. Bila lingkungan
memandang individu memiliki arti, nilai, serta dapat menerima individu apa
adanya maka hal itu memungkinkan individ untuk dapat menerima dirinya
sendiri, yang pada akhirnya mendorong individu memiliki harga diri tinggi
atau yang positif, begitu jga sebaliknya.

2.3. KARAKTERISTIK HARGA DIRi


Menurut Coopersmith harga diri mempunyai beberapa karakteristik, yaitu :
a. Harga diri sebagai sesuatu yang bersifat umum
b. Harga diri bervariasi dalam berbagai pengalaman
c. Evaluasi diri Ada dua macam karakteristik harga diri :
a) Karkteristik harga diri tinggi Harga diri yang tinggi akan membangkitkan
rasa percaya diri, penghargaan diri, rasa yaki akan kemampuan diri, rasa
berguna serta rasa bahwa kehadirannya diperlukan di dalam dunia ini.
Contoh : seorang remaja yang memiliki harga diri yang cukup tinggi, dia
akan yakin akan mencapai prestasi yang dia dan orang lain harapkan. Pada
gilirannya, keyakinan itu akan memotivasi remaja untuk sungguh-sungguh
mencapaiapa yang di inginkan. Karakteristik anak yang memiliki harga diri
yang tinggi menurut clemes dan bean antara lain :
 Bangga dengan hasil kerjanya
 Bertindak mandiri
 Mudah menerima tanggung jawab
 Mengatasi prestasi dengan baik
 Menanggapi tantanga baru dengan antusiasme
 Merasa sanggup mempengaruhi orang lain
 Menunjukan jangkauan perasaan dan emosi yang luas.
Manfaat memiliki harga diri yang tinggi :
 Individu akan semakin kuat dalam menghadapi penderitaan, rintangan
dalam hidupnya.

6
 Individu semakin kreatif dalam bekerja
 Individu semakin ambisius
 Individu akan memiliki harapan yang besar dalam membangun
hubungan yang baik dan konstuktif
 Individu akan semakin hormat dan bijak dalam memperlakukan orang
lain, karena tidak memandang orang lain sebagai ancaman.

b) Karakteristik harga diri rendah 8|Keperawatan Dasar


Karakteristik anak dengan harga diri rendah menurut Clemes dan Bean
antaranya :
1. Menghindari situasi yang dapat mencetuskan kecemasan
2. Merendahkan bakat dirinya
3. Merasa tak seorangpun yang menghargainya
4. Menyalahkan orang lain atas kelemahannya sendiri
5. Mudah di pengaruhi orang lain
6. Bersikap defensive dan mudah prustasi
7. Merasa tidak berdaya
8. Menunjukan jangkauan perasaan dan emosi yang sempit akibat memiliki
harga diri yang negative, yaitu :
a. Mudah merasa cemas, stress, merasa kesepian dan mudah terjangkit
depresi.
b. Dapat menyebabkan masalah dengan teman baik dan sosial
c. Dapat merusak secara serius, akademik dan penampilan kerja
Membuat underchiver dan meningkatkan penggunaan dan obatobat
dan alkohol.

2.4. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA DIRI


Terbentuknya harga diri menurut Coopersmith dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu :
a. Latar belakang sosial Latar belakang sosial meliputi :
1. Kelas sosial Kelas sosial merupakan aspek yang berhubungan dengan status
sosial ekonomi.
2. Agama Agama sebagai kepercayaan ritual terorganisasi secara sosial dan
diberlakukan oleh anggota masyarakat. Setiap agama memiliki jumlah pemeluk
dan nilai-nilai yang berbeda dengan agama lainnya.Anak yang berasal dari
agama yang berbeda dengan mereka yang agamanya yang dianut oleh kaum
minoritas.Demikian pula dengan ketaatan seseorang terhadap nilai-nilai agama
yang dianutnya membuat dirinya merasa bangga.Perasaan bangga ini membuat
individu memiliki harga diri tinggi.
3. Riwayat pekerjaan orang tua Orang tua yang memiliki pekerjaan tetap dan dapat
meraih prestasi dlam pekerjaannya akan memberikan rasa aman dan bangga pada
diri anak. Keadaan seperti membuat anak menilai dirinya secara positif dan juga
sebaliknya.
b. Karakteristik pengasuhan Karakteristik pengasuhan meliputi hal-hal :
1. Harga diri dan stabilitas ibu Hubungan emosional antara ibu dan anak nya biasa
nya sangat dekat sehingga ap yang dirasakan oleh ibu akan di lihat dan dihayati
oleh anak dan akhir nya akan mempengaruhi kepribadian anak termasuk harga
diri nya.
2. Nilai-nilai pengasuhan Menerapakan nilai-nilai positif pada anak perlu dilakukan
oleh orang tua. Dalam proses sosialisasi terkadang anak memiliki sikap atau

7
pendirian yang bertentangan dengan ketentuan sosial, maka dari itu orang tua
dituntut untuk meluruskan kembali prilaku anak yang kurang tetap tersebut. Bila
orang tua gagal menanggani prilaku, maka orang tua dianggap telah gagal dalam
mengembangkan harga diri yang tinggi pada anak mereka.
3. Riwayat perkawinan Remaja yang berasal dari keluarga kacau biasanya lebih
bnyak mengalami kesulitan dalam hubungan sosial dari pada remaja yang berasal
dari keluarga yang utuh. Keadaan orang tua yang seperti ini menyebabkan sulit
bagi anak menerima kenyataan yang pada akhir nya akan berpengaruh pada
harga diri remaja itu sendiri. Anak akan merasa malu dan takut terhdap masa
depan nya karena hilang ny kepercayaan diri. Coopersmith mengemukakan
bahwa anak-anak yang berasal dari orang tua diri dan orang tua wali akan
memiliki harga diri yang rendah
4. Prilaku peran pengasuhan Anak yang memiliki harga diri yang tinggi biasa nya
berasal dari ayah dan ibu yang berperan sama dalam mengasuh anak-anak nya.
Perbedaan antara peran ayah dan ibu dalam mengasuh anak menyebabkan anak
menjadi bingung tidak tau mana yang harus didengar, apakah ayah atau ibu.
Keaadaan seperti ini mempengaruhi perkembangan pribadi anak dan
menyebabkan terbentuk nya harga diri yang rendah pada diri anak.
5. Peran pengasuhan ayah Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Coopersmith
pada ibu dan anak bahwa kelompok anak memiliki harga diri positif dari ayah
yang memiliki hubungan lebih dekat dan hangat dengan anak-anak nya .Hal ini
disebabkan karena anak-anak nya merasa bahwa diri ya dihargai dan dilindungi
dengan penuh kehangatan sehingga perasaan seperti ini membuat dirinya bangga
dan memiliki harga diri yang positif.
6. Interaksi ayah dan ibu Pola interaksi antara ayah dan ibu yang kasar dank eras
diharapakan anak-anaknya akan terbaca oleh anaknya dan membuat mereka
merasa tidak terbaca oleh anaknya dan membuat mereka merasa tidak nyaman,
tegang, takut dan tidak memiliki rasa percaya diri. Hal ini akan berakibat pada
terbentuknya harga diri yang rendah pada diri anak. Anakn-ana ang memiliki
harga diri yang tinggi sangat jarang merasakan ketegangan antara ayah dan
ibunya.
c. Karakterisitik subjek Adapun karakteristik subjek meliputi beberapa hal sebagai
berikut :
1. Atribut Fisik Permasalahan yang sering dialami remaja adalah atribut fisik.
Postur tubuh yang dinilai kurang ideal oleh orang lain maupun diri sendiri
terkadang menyebabkan remaja malu kepada hubungan dengan orang lain,
tiakpercaya diri cenderng menjadi pendiam dan malas bergaul. Keadaan tersebut
dapat mempengaruhi kepribadiannya termasuk hargadirinya, mereka akan
menilai dirinya sebagai orang yang tidak memilikiharga diri yang positif.
2. Kemampuan umum Intelegensi atau kemampuan umum dapat mempengaruhi
harga diri cenderung. Bila individu memeiliki gambaran yang pasti tentang
dirinya sebagai orang yang mampu menghadapai tantangan baru.Memiliki
rasapercaya diri, harga diriserta tidak putusasa apabila menghadapi kegagalan.
Individu seperti ini dapat digolongkan sebagai orang yang memiliki harga diri
yang tinggi. Sebaliknya orang yang mempunyai kemampuan umum di bawah
rata-rata akan memandang dirinya sebagai orang yang tidak berharga atau tidak
berguna baik dirinya sendiri maupun bagi orang lain. Dia selalu merasa takut
enghadapi tantangan yang baru, tidak aktif dan cepat putus asa dalam

8
menghadapi kesulitan.Individu seperti ini adalah orang yang mempunyai harga
diri yang rendah.
3. Pernyataan sikap Seseorang yang menilai dan menyatakan dirinya sebagai orang
yang tidak mampu melakukan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya, maka ia
akan mengembangkan perasaan tak bernilai dan sering merasa sedih, depresi,
malas dan murung. Keadaan seperti ini akan berpengaruh pada terbentuknya
harga diri yang negative.
4. Masalah dan penyakit Menurut coopersmith orang yang harga dirinya cenderung
rendah sering mengalami gejala seperti : penyakit menular, penyakit turunan,
menurunnya nafsu makan dan gelisah daripada orang termasuk dalam kategori
harga diri yang tinggi. Hal ini disebabkan karena individu secara terus menerus
merasa bahwa penyakit yang dialaminyasebagai masalah yang serius. Dengan
demikian ia akan mengembangkan perasaan terhadap dirinya sebagai orang yang
tidakberharga dan tidak berguna bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain.
5. Nilai-nilai diri Setiap orang menginginkan penilaian positif terhadap dirinya,
akan tetapi dalam kehidupan sosial pada umunya tidak semua orang selalu dapat
memberikan penilaian yang positif terhadap dirinya sendiri. Hal ini disebabkan
adanya prbedaan individu. Individu yang selalu memandang dirinya sebagai
orang yang lebih atau sama dengan orang yang cenderung dapat
mengembangkan harga dirinya yang positif dalam dirinya.
6. Aspirasi
Hal yang berhubungan dengan aspirasi adalah keberhasilan. Stilah keberhasilan
memiliki makna yang berbeda untuk setiap orang. Rasa tidak berhasil dari
usahanya dapat menimbulkan kekecewaan dan merasa dirinya sebagai orang
yang tidak akan pernah berhasil karaena memiliki kemampuab dan tidak berguna
bagi dirinya sendiri maupun orang lain.
d. Riwayat awal dan pengalaman Faktor ini meliputi beberapa hal diantaranya :
1. Ukuran dan posisi dalam keluarga Anak yang berasal dari keluaraga yang lebih
baik dari tiga orang anak akan terjadi persaingan antara saudara untuuk
mendapatakan perhatian yang lebih dari orang tuanya. Selain itu, posisi dalam
keluarga jjuga memberikan pengaruh penting dalam pengalaman sosial anak.
2. Cara memberi makna (feeding practies) Anak yang berasal dari keluaraga yang
tidak memperhatikan kebutuhan makanan berpengaruh pada perkembangan anak
dan perkembangan harga dirinya karena merasa anak tidak aman.
3. Masalah dan trauma pada masa anak-anak Pengalaman pahit dan peristiwa
menakutkan yang pernah dialami sejak masa anak-anak dapat mempengaruhi
perkembangan kepribadian termasuk harga diri anak itu sendiri. Pengalaman
seperti itu akan membekas dalam waktu yang lama dan sulit untuk
membuangnya dan menyebabkan dirinya merasa kehilangan rasa percaya diri.
Kehilangan rasa percaya diri ini akan menyebabkan terbentuknya harga diri yang
rendah.
4. Hubungan sosial awal Keluarga merupakan unit sosial pertama dan utama yang
dijumpai anak dalam hidupnya. Dari keluarga anak mengenai konsep diri,
peranan yang harus diperankan sesuai dengan jenis kelaminnya.Keterampilan
intelektual maupun sosial, dengan demikian hubungan sosial yang baik diantara
anggota keluarga memberikan rasa aman dan berpengaruh pada terbentuknya
harga diri yang tinggi pada diri anak.
5. Hubungan orang tua-anak Hubungan orang tua dengan anak merupakan faktor
mendasar yang mempengaruhi perkembangan anak, termasuk harga dirinya.

9
Studi yang dilakukan coopersmith lebih menekankan pola asuh orang tua yaitu
sikap dan perilaku orang tua yang cenderung otorieter menyebabakan
anak menjadi kurang percaya diri terhadap kemampuannya sendiri. Pola suh
yang permisif ditandai dengan supervise yang longgar dan bimbingan yang
minim terhadap anak yang menjadi individu yang kurang dapat menghargai
orang lain, emosi yang tidak stabil dan control sosial yang kurang. Ini yang
menyebabkan anak tergolong memiliki harga diri yang rendah.

2.5. Proses Pembentukan Harga Diri Hasil penelitian yang dilakukan oleh khon
menunjukkan adanya hubungan yang berarti antara penilaian anak terhadap dirinya
dengan pola asuh orang tua. Anak dengan harga diri yang tinggi biasanya diasuh oleh
orang tua yang mudah mengekspresikan kasih sayang, mempunyai perhatian terhadap
masalah-masalah yang dihadapi anak, memiliki hubungan yang harmonis dengan anak,
memiliki aktifitas yang dilakukan bersama, memiliki peraturan yang jelas dan
memberikan kepercayaan kepada anak. Selain hubungan dengan orang tua, identitas
kelompok yang dimiliki anak yang mempengaruhi harga diri mereka. Anak usia sekolah
mulai mengidentifikasikan dirinya pada kelompok tertentu ‘nilai lebih’ disbanding
kelompok lain, hal ini akan menghasilkan harga diri yang tinggi pada diri anak. Namun
pengaruh ini sangat kecil sebagaimana ditunjukkan oleh hasil peneliti.Coopersmith,
yaitu bahwa haega diri anak hanya sedikit saja berhubungan dengan posisi sosial dan
tingkat penghasilan orang tuanya. Harga diri anak terbentuk melalui berbagai
pengalaman yang dialaminya. Terutama yang diperolehnya dari sikap orang lain
terhadapnya.
A. Konsep teknik thought stopping dalam dunia konseling Konsep dasar konseling
thought stopping yaitu membantu kondisi mengidentifikasi pikiran negative,
menghasilkan pikiran-pikiran negativenya kemudian menggantikan dengan pikiran
yang lebih rasional dan realitas. Dalam pelaksanaan teknik thought stopping ini
berasal dari teknik cognitive restructrusing daalam pendekatan emotif behavior
therapy. Konseling rational emotive atau lebih tepatnya disebut rational behavior
therapy (REBT) dikembangkan oleh albert ellis pada tahun 1962. Rational emotive
adalah aliran yang berusaha memahami manusia sebagaimana adanya. Manusia
adalah objek yang sadar akan dirinya dan sadar akan objek-objek yang dihadapi.
Konseling REBT yang berusaha menghilangkan gangguan emosional yang merusak
diri dibagi menjadi beberapa teknik diantaranya :
1. Teknik-teknik perilaku ialah teknik-teknik intervensi yang bertujuan
membiasakan konseli mengalami dan bertindak dengan perilaku baru yang
disepakati dalam proses terapi.
2. Teknik-teknik kognitif merupakan kelompok teknik intervensi yang
dimaksudkan untuk membongkar akar-akar keyakinan irasional konseli. Teknik
tersebut antara lain menentang keyakinan irasional, pekerjaan rumah yang
bersifat kognitif, pengubahan pernyataan dan bahasa konseli, penggunaan
humor, restrukturisasi kognitif, penghentian pikiran irasional, diskusi, dan terapi
bacaan.
3. Teknik-teknik emotif untuk menghabiskan konseli dengan emosi baru yang
diharapkan. Teknik emotif anatara lain berupa imajinasi rasional emotif,
permainan peran, latihan taklukkan rasa malu, penggunaan kekuatan dan tenaga
untuk menghindari emosi negative, dan pekerjaan rumah yang berkaitan dengan
pemgembangan emosi.

10
Dalam mengubah pikiran negative siswa tentang harga dirinya digunakan teknik
thought stopping yang berada dalam naungan teknik cognitive restructuring pada
pendekatan REBT tersebut. Teknik cognitive restructuring yang dikembangkan oleh
meichenbaum, yang terpusat pada pesan pesan negative yang disampaikan oleh
orang kepada diri sendiri dan cenderung melumpuhkan kreativitasnya serta
menghambat dalam mengambil tindakan penyesuaian diri yang realitis. Sruktur
kognitif merupakan pikiran yang dapat menentukan kapan melanjutkan pikiran,
meng hentikan pikiran, dan mengubah pikiran. Struktur kognitif mempunyai aspek
yaitu aspek mengatur pikiran, aspek memantau, aspek mengarahkan strategi, aspek
menentukan penyebab masalah, aspek menetukan pilihan.Cognitive restructuring
adalah suatu cara untuk menata kembali pikiran yang menimbulkan atau
menyebabkan ketegangan pada individu atau proses belajar untuk
menyangkal distorsi kognitif atau fundamental “kesalaham berpikir” dengan tujuan
menggantikan pikiran seseorang yang tidak rasional, kenyakinan kontra-faktual yang
akurat dan dominan. Penggunaan rekonstruksi kognitif ini telah digunakan dalam
berbagai sasaran perilaku, seperti mengurangi pernyataan diri irasional, untuk
mengatasi kecemasan, untuk mengubah perilaku rendah diri dari pernyatan
negative.Corminer mengemukakan bahwa prosedur teknik cognitive restructuring
yang dikembangkan oleh meinchenbaum yang terpusat pada pesan-pesan negative
yang disampaikan oleh orang kepada diri sendiri dan cenderung melumpuhkan
kreativitasnya serta menghambat dalam mengambil tindakan penyesuaian diri yang
relistis. Corminer mengemukakan bahwa prosedur teknik cognitive restructuring ini
meliputi tahapantahapan sebagai berikut :
1. Menyajikan rasional tentang cognitive restructuring itu dilatih dan dipelajari oleh
konseli
2. Menyuruh konseli mengidentifikasikan pikiran-pikiran positif dan negative
terhadap sesuatu situasi masalah
3. Memperkenalkan prosedur dan cara meningkatkan harga diri.
4. Beralih dari pikiran yang merusak diri pada pikiran penanggulangan positif.
5. Pengenalan dan latihan-latihan pernyataan positif atau memberi penguatan.
6. Tindak lanjut Tujuan dari teknik ini yaitu agar konseli terampil dalam mengenali
dan mengamati sejauh mana pikiran dan perasaan pada saat itu, mengubah cara
berpikir konseli yang salah, belajar tentang proses pembuatan keputusan, agar
konseli dapat mengevaluasi tingkah laku mereka yang menitikberatkan pada
pribadi yang negative.
Dari uraian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa teknik thought stopping yang
berada dalam restructuring merupakan strategi pengubahan tingkah laku yang
penekanannya pada perubahan kognitif dan pemikiran yang positif dengan cara
menghentikan pikiran negative dari diri konseli dengan mengatakan kata ‘stop’,
sehingga pikiran negative dapat terhenti digantikan dengan pikiran positif.
B. Aplikasi teknik thought stopping untuk meningkatkan haraga diri siswa Teknik
thought stopping merupakan strategi yang dapat digunakan dalam teknik cognitive
restructuring. Thought stopping digunakan untuk mengatasi pikiran yang irasional
yang dapat menjadikan masalah pada orang tersebut, teknik ini mengontrol pikiran
irasional dengan membatasnya.
C. Teknik thought stopping melalui layanan konseling kelompok Konseling kelompok
merupakan bantuan individu dalam situasi kelompok yang bersifat pencegahan dan
penyembuhan, serta diarahakan pada pemberian kemuadahan dalam pertumbuhan
dan perkembangan. Konseling kelompok bersifat memberi kemudahan bagi

11
pertumbuhan dan perkembangan inividu, dalam arti kesempatan, dorongan juga
pengarahan pada individu-individu yang bersangkutam untuk mengubah sikap
perilakunya sesuai dengan lingkungannya.

D. Penerapan teknik thought stopping dalam meningkatkan harga diri siswa dengan
konseling dengan 4 tahap diantaranya :

1. Tahap pertama dengan pembentukan kelompok sehingga terbentuk kelompok


yang dinamis.
2. Tahap kedua merupakan jembatan antara tahap pertama dan kerjanya
3. Tahap ketiga merupakan tahap kegiatan yang sesuai dengan tujuan kegiatan yaitu
penerapan teknik thought stopping.
4. Tahap keempat adalah tahap pengakhiran. Kegiatan-kegaiatan yang dilakukan
oleh kelompok dalam konseling kelompok yaitu diskusi, pengamatan diri, latihan
penghentian, latihan problem solving.

12
BAB III PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Harga diri ini salah satu pandangan keseluruhan dari individu tentang dirinya
sendiri. Penghargaan diri juga kadang dinamakan martabat diri atau
gambaran diri.Stuart dan sundeen (1991) mengatakan bahwa harga diri (self
esteem) adalah penilaian individu terhadap hasil yang dicapai dengan
menganalisa seberapa jauh perilaku memenuhi ideal dirinya.Dapat diartikan
bahwa menggambarkan sejauhmana individu tersebut menilai dirinya sebagai
orang yang memiliki kemampuan, keberartian, berharga, dan kompeten.Kita
harus menghargai diri kita sendiri, sebelum orang menghargai kita. Begitu
pula bila kita ingin dihargai oleh orang lain, kita wajib menghargai orang
lain. Banyak cara untuk menghargai diri kita sendiri, dan paling penting
adalah kita harus bersyukur dengan apa yang telah dianugerahkan Allah
untuk kita. Baik itu daris egi jasmaninya, latar belakang, keluarga atau dari
segi harta. Akan tetapi lebih baik bila kita bersikap sopan, jujur, taat pada
aturan yang berlaku, dan suka menghargai orang lain. Kalau kita mampu
berbuat seperti ini, pasti akan dihargai dan disenangi oleh teman-teman. Dan
kita juga harus mengakui kelebihan dan kekurangan kita.

3.2. SARAN
Mahasiswa mampu mempertahankan dan meningkatkan harga diri dengan
memberikan penilaian positif pada diri sendiri, membantu satu sama lain dan
menghargai sesame individu di lingkungan sekolah, serta mampu
menghadapi situasi sulit.

13
DAFTAR PUSTAKA. Robert, kreitner dan angelo kinicki. 2000. Perilaku
organisasi. Jakarta: selemba empat G, Dariuszky. 2004. Membangun harga
diri. Bandung : pionir jaya C, George boeree. 2006. Personal theories.
Yogjakarta : Primasophie

20 | K e p e r a w a t a n D a s

14

Anda mungkin juga menyukai