Anda di halaman 1dari 38

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kebutuhan dasar manusia adalah hal-hal seperti makanan, air, keamanan, dancinta
yang merupakan hal yang penting untuk bertahan hidup dan kesehatan.Walaupun setiap
orang mempunyai sifat tambahan, kebutuhan yang unik, setiaporang mempunyai
kebutuhan dasar manusia yang sama. Besarnya kebutuhandasar yang terpenuhi
menentukan tingkat kesehatan dan posisi pada rentang sehat-sakit (Potter & Perry, 1999.)
Kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow dalam teori Hirarkimenyatakan
bahwa setiap manusia memiliki lima kebutuhan dasar yaitukebutuhan fisiologis,
keamanan, cinta, harga diri, dan aktualisasi diri (Potter danPatricia, 1997). Harga diri
merupakan salah satu kebutuhan penting manusia.Maslow dalam teori hierarki
kebutuhannya menempatkan kebutuhan individuakan harga diri sebagai kebutuhan pada
level puncak, sebelum kebutuhanaktualisasi diri. Hal ini karena harga diri individu
mempunyai pengaruh yang kuatterhadap perilaku yang ditampilkannya.Kebutuhan harga
diri merupakan kebutuhan seseorang untuk merasakan bahwa dirinya adalah seorang yang
patut dihargai dan dihormati sebagai manusia yang baik. Setiap individu normal pasti
berharap dan menginginkan dapat merasakan hidup sukses, dihormati dan
dihargai sebagai manusia.
Aktualisasi diri adalah daya yang mendorong pengembangan diri dan potensi
individu, sifatnya bawaan dan sudah menjadi ciri seluruh manusia. Aktualisasi diri yang
mendorong manusia sampaia kepada pengembangan yang optimal dan menghasilkan ciri
unik manusia seperti kreativitas, inovasi, dan lain-lain. Dengan begitu, semua hal tersebut
berhubungan satu sama lain dan tentunya perlu pemenuhan dari kebutuhan-kebutuhan
tersebut.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa konsep kebutuhan memiliki dan dimiliki ?
2. Apa konsep kebutuhan harga diri ?
3. Apa konsep kebutuhan aktualisasi diri ?
4. Apa saja jenis, manfaat dan cara penggunaan alat kesehatan yang sering
digunakan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan?
1.3 TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui konsep kebutuhan memiliki dan dimiliki.
2. Untuk mengetahui konsep kebutuhan harga diri.
3. Untuk mengetahui konsep kebutuhan aktualisasi diri.

1
4. Untuk mengetahui jenis, manfaat dan cara penggunaan alat kesehatan yang sering
digunakan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan

1.4 MANFAAT PENULISAN


Dari hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak,
yakni sebagai berikut.
1. Manfaat Praktis
Semoga hasil penulisan ini dapat memberikan dorongan atau masukan bagi
seluruh mahasiswa keperawatan untuk mempelajari dan mendalami tentang
kebutuhan dasar manusia serta alat- alat kesehatan.
2. Manfaat Teorietis
Semoga hasil penulisan ini dapat memberikan informasi yang lengkap
mengenai kebutuhan dasar manusia serta alat – alat kesehatan.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 KEBUTUHAN MEMILIKI DAN DIMILIKI


A. Pengertian
Jika kebutuhan fisiologis dan kebutuhan akan rasa aman telah terpebuhi, maka
muncullah rasa cinta, kasih sayang, dan rasa memiliki dan dimiliki. Kebutuhan-
kebutuhan ini meliputi dorongan untuk bersahabat, keinginaan memiliki pasangan dan
keturunan, kebutuhan untuk dekat pada keluarga, dan kebutuhan antar pribadi seperti
seperti kebutuhan untuk memberi dan menerima cinta.
B. Bentuk Rasa Memiliki dan dimiliki
1. Rasa memiliki dan dimiliki dalam keluarga.

2
Keluarga adalah sebagai suatu kesatuan dan pergaulan yang paling awal.
Sebagai satu kesatuan merupakan gabungan dari beberapa orang yang ditandai
oleh hubungan genelogis dan psikologis yang saling ketergantungan dengan
karekteristik yang berbeda. Salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam
memelihara emosional keluarga adalah dengan adanya sikap kerjasama dalam
memenuhi kebutuhan-kebutuhan anggota keluarganya. Kebutuhan-kebutuhan
ini meliputi :
 Kebutuhan akan rasa kasih sayang
 Kebutuhan akan rasa aman
 Kebutuhan akan harga diri
 Kebutuhan akan rasa kebebasan
 Kebutuhan akan mengenal lingkungan
2. Rasa memiliki dan dimiliki kehidupan bertetangga.
Dalam kehidupan masyarakat pemerintahan yang terkecil adalah rukun
tetangga (RT) yang berperan dimana orang-orang yang hidup disekitar
wilayahnya tersebut berusaha untuk membuat semacam keteraturan. Nilai yang
paling pokok harus dimiliki oleh setiap suatu kelompok masyarakat adalah
adanya rasa memiliki satu sama lainnya, rasa saling mencintai, serta saling
keterikatan akan menjadi rasa sadar bahwa kehidupannya akan selalu saling
memperhatikan dan ketergantungan satu sama lainnya.
3. Rasa memiliki dan dimiliki terhadap lingkungan.
Jika melihat kenyataan dizaman ini, kita dapat melihat bahwa hampir semua
masyarakat tidak peduli terhadap lingkungan. Hal ini menunjukkan bahwa rasa
memiliki dan dimiliki mereka terhadap lingkungan lambat laun semakin
menipis. Banyak terjadi penebangan hutan secara liar hingga hutan-hutan
menjadi gundul, membuang sampah sembarangan atau tidak peduli dengan
lingkungan.
4. Rasa memiliki dan dimiliki terhadap tuhan.
Kita adalah makhluk ciptaan tuhan yang paling sempurna jadi sudah
sewajarnya manusia mengabdi kepada tuhannya. Jadi sebagai manusia yang
percaya dengan adanya tuhan, maka kita sebaiknya taat beribadah dan menjauhi
larangannya.

C. 5 Unsur rasa memiliki dan dimiliki.


1) Perasaan kasih sayang yang meliputi cinta, senang, suka, dan belas kasihan.
2) Kepada sesuatu yaitu objek yang disayangi meliputi tuhan sang pencipta,
manusia, dan alam lingkungan.
3) Diungkapkan secara nyata, yaitu dalam bentuk sikap, tingkah laku dan
perbuataan nyata yang dapat diamati.
3
4) Penuh tanggung jawab yaitu segala akibat yang timbul atau terjadi adalah
baik, berguna, menguntungkan, menciptakan keserasian, keseimbangan,
dan kebahagiaan.
5) Pengabdian dan pengorbanaan yaitu keikhlasan atau keleraan semata-mata,
beban pengeluaran atau perbuatan tidak diharapkan memperoleh
pengambilan ataupun imbalan.
D. Kegagalan dalam memenuhi rasa memiliki dan dimiliki
1) Strees
2) Merasa dikucilkan atau tersendiri.
3) Tidak mempunyai teman.
4) Kuranya perhatian dan kasih sayang

2.2 KONSEP KEBUTUHAN HARGA DIRI


A. PENGERTIAN HARGA DIRI
Harga diri merupakan aspek afektif atau emosional diri yang mengacu pada
bagaimana perasaan kita tentang atau bagaimana kita menghargai diri kita sendiri,
juga dikenal sebagai “layak seseorang”. Individu yang sehat secara rohani atau
memiliki kepercayaan diri yang tinggi ditandai dengan toleransi dan menghormati
orang lain, individu yang bertanggung jawab atas tindakan mereka, memiliki
integritas, bangga dengan presentasi mereka, mampu bekerja mandiri,
memilikimotivasi yang kuat, berani mengambil risiko, mampu menangani kritik,
mencintai dan dicintai, mencari tantangan dan stimulasi tujuan yang bermanfaat.
Selain itu ia berani mengambil komando dan kedali atas kehidupan mereka. Beberapa
pengertian mengenai harga diri:
 Stuart dan Sundeen (1991), mengungkapkan bahwa harga diri merupakan
penilaian bahwa terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa seberapa
jauh perilaku memenuhi ideal dirinya.
 Gilmore (dalam Akhmad Sudrajat), mengungkapkan bahwa harga diri
merupakan penilaian individu terhadap kehormatan dirinya sendiri yang
diekspresikan melalui sikap terhadap dirinya.
 Buss (1973) memberikan pengertian harga diri sebagai penilaian individu
terhadap dirinya sendiri yang bersifat implisit dan tidak diverbalisasikan.
 Coopersmith (dalam Burn, 1998) menyatakan, “Harga diri merupakan
evaluasi yang dibuat individu dan kebiasaan memandang dirinya, terutama
sikap menerima, menolak, dan indikasi besarnya kepercayaan individu
terhadap kemampuan, keberartian, kesuksesan, keberhargaan”.
 Santrock (2010) menyatakan, harga diri adalah pandangan keseluruhan dari
individu tentang dirinya sendiri.
4
Berne dan Savary (dalam Lubis, 2009) menilai, orang yang mempunyai harga diri
tinggi adalah orang yang mengenal dirinya sendiri dengan segala keterbatasannya,
merasa tidak malu atas keterbatasan yang dimiliki, memandang keterbasan dengan
suatu realitas dan menjadikan keterbatasan itu sebagai tantangan untuk berkembang.
Dari berbagai pandangan ahli tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa harga
diri adalah penilaian individu terhadap kehormatan diri, melalui sikap terhadap
dirinya sendiri yang menggambarkan sejauh mana individu tersebut menilai dirinya.

B. PEMENUHAN KEBUTUHAN HARGA DIRI


Pencapaian harga diri yang positif bergantung pada kemampuan pemenuhan
kebutuhan dasar lainnya. Misalnya, kebutuhan harga diri tidak akan tercapai dengan
optimal jika kebutuhan akan cinta atau keamanan tidak terpenuhi secara memuaskan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan perawat dalam pemenuhan kebutuhan
harga diri klien:
 Klien Butuh Pengakuan dari Orang Lain.
Oleh karena itu, setiap tindakan yang akan dilakukan perawat harus
dikomunikasikan lebih dahulu dan selalu memberikan penghargaan atas
kemajuan serta kerjasama klien sekecil apapun hasilnya. Misalnya, klien tidak
nafsu makan, maka perawat memberikan semangat pada klien untuk mau
makan, sehingga akhirnya klien mau melakukannya.
 Klien sebagai Guru
Sikap berinteraksi dengan klien harus menunjukkan profesionalismenya dan
menempatkan klien sebagai guru. Maksudnya, perawat banyak belajar dari
setiap kasus dan keraktarestik klien.

C. TARAF HARGA DIRI


Coopersmith (dalam Susanti, Muklis, dan Widiningsih, 2007) membagi taraf
harga diri dalam tiga kategori, yaitu taraf harga diri tinggi, taraf harga diri sedang, dan
taraf harga diri rendah.
1. Harga Diri Tinggi
Individu yang harga dirinya tinggi mempunyai sifat aktif dan agresif,
dalam bidang akademis cenderung sukses dan juga dalam hubungan social.
Dalam pergaulan lebih bersifat meminpim, bebas berpendapat, tidak
menghindari perbedaan pendapat, tahan terhadap semua kritikan dan tidak
mudah cemas. Adapun karakteristik harga diri tinggi memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
 Bertindak mandiri.

5
Individu akan membuat pilihan dan mengambil keputusan tentang masalah
seperti pemanfaatan waktu, uang, pekerjaan dan pakaian.
 Berani bertanggung jawab
Individu akan bertindak dengan segera dan penuh keyakinan dan kadang-
kadang menerima tanggung jawab untuk tugas dan kebutuhan sehari-hari.
 Bangga dengan prestasinya.
Individu akan menerima pengakuan terhadap prestasi yang dicapainya dengan
gembira dan bahkan kadang-kadang memuji diri sendiri.
 Membuat tantangan baru dengan antusias
Tugas yang belum diketahui, belajar dan melakukan aktivitas baru, menarik
perhatiaanya dan ia mau melibatkan dirinya dengan penuh percaya diri.
 Menunjukkan perasaan dan emosi secara spontan
Individu mampu tertawa, berteriak, menangis, mengungkapkan kasih
sayangnya secara spontan dan secara umum mengalami berbagai perasaan
emosi tanpa menyadarinya.

Gaya komunikasi harga diri tinggi dibandingkan harga diri rendah yaitu

HARGA DIRI TINGGI HARGA DIRI RENDAH


Selalu percaya diri Tidak percaya diri
Keputusan dibuat sendiri Orang lain yang membuat keputusan
untuk dirinya
Mampu mengendalikan suasana hati Suasana hati orang lain yang buruk
dan pikiran sendiri memengaruhi suasana hatinya
Berbicara lantang, memiliki aturan Memendam pikirian, opini,
dan selalu jujur harapannya
Merespons secara fleksibel Berpegang pada apa yang selalu
perubahan situasi yang dilakukan dan dipikirkan
karena mudah dan nyaman
Yakin dan percaya diri Merasa malu, cemas dan canggung
Bertanggung jawab Membuat alasan, mencari-cari
kesalahan dan menyalahkan
Mampu mengukur kemampuannya Mengukur diri sendiri dengan
sendiri standar orang lain

2. Harga Diri Sedang


Individu yang memiliki harga diri sedang mempunyai ciri-ciri sifat dan
cara bertindak yang sama dengan individu yang mempunyai taraf harga diri
tinggi. Perbedaannya terletak pada intesitas keyakinan diri, mereka agak
kurang yakin dalam menilai diri pribadinya.

6
3. Harga Diri Rendah
Individu yang mempunyai taraf harga diri rendah menunjukkan sifat-
sifat antara lain mudah putus asa, selalu membayangkan kegagalan, selalu
dihinggapi depresi dan selalu merasa tidak menarik bagi orang lain dan merasa
terisolir dari pergaulan. Beberapa pengertian harga diri rendah yaitu:
 Keliat (1998) menyatakan harga diri rendah merupakan perasaan tidak
berharga, tidak berarti dan rendah diri yang berkepanjangan akibat
evaluasi yang negative terhadap diri sendiri atau kemampuan diri.
Individu dengan harga diri rendah tidak memiliki kepercayaan diri dan
merasa gagal karena tidak mampu mencapai keinginan sesuai ideal
diri.
 Rini, J. F (2002) menyatakan harga diri rendah merupakan evalusi
diri dan perasaan tentang diri atau kemampuan diri yang negative baik
secara langsung atau tidak langsung diekpresikan. Sesorang dikatakan
mempunyai konsep diri negative jika ia menyakini dan memandang
bahwa dirinya tidak berdaya, lemah, tidak mampu melakukan apapun,
tidak kompeten, gagal, memiliki nasib yang malang, tidak menarik,
tidak disukai orang lain dan bersemangat hidup.

a. Karakteristik Harga Diri Rendah


Adapun karakteristik harga diri rendah memiliki ciri-ciri:
 Suka meremehkan bakatanya sendiri
 Merasa bahwa orang lain tidak menghargai
 Merasa tidak berdaya
 Mudah dipengaruhi orang lain
 Menunjukan deretan emosi dan perasaan yang sempit
 Menunjukkan sikap pemberontak
 Menghindari situasi yang menimbulkan kecemasan
 Menjadi defensive dan mudah frustasi
 Menyalahkan orang lain akibat kelemahan diri sendiri

b. Penyebab Harga Diri Rendah


Beberapa pakar menilai penyebab harga diri rendah disebabkan:
 Townsend, M. C. (1998) menyatakan harga diri rendah
disebabkan oleh koping individu yang tidak efektif akibat
adanya kurang umpan balik positif, kurangnya sistem
pendukung kemunduran perkembangan ego, pengulangan
umpan balik yang negative, disfungsi sistem keluarga serta
fiksasi pada tahap perkembangan awal. Selain itu ia menilai

7
harga diri rendah karena koping individu tidak efektif,
merupakan kelaianan perilaku adaptif dan kemampuan
memecahkan masalah seseorang dalam memenuhi tututan
kehidupan dan peran.
 Carpenito, L. J (1998) menilai, penyebab harga diri rendah
disebabkan oleh koping individu tidak efektif yaitu keadaan
individu mengalami ketidakmampuan dalam menghadapi
stressor internal atau lingkungan karena ketidakkuatan sumber-
sumber fisik, psikologi, perilaku atau kognitif.

Adapun gangguan konsep harga diri rendah:


 Faktor Presdisposisi
Faktor presdisposisi yaitu terjadinya harga diri rendah pada
remaja akibat penolakan orang tua yang tidak realistis,
kegagalan berulang kali, kurang memiliki tanggung jawab
personal, terlalu tergantung dengan orang lain, dan
menginginkan situasi ideal yang tidak realistis.
 Faktor presipitasi
Faktor presipitasi terjadinya harga diri rendah timbul akibat
kehilangan bagian tubuh, perubahan penampilan atau bentuk
tubuh, kegagalan atau produktivitas yang menurun.
 Situasional
Harga diri rendah dapat terjadi akibat trauma yang tiba-tiba.
Contoh, harus dioperasi, kecelakaan, dicerai suami, putus
sekolah dan sebagainnya. Pada pasien yang dirawat dapat
mengalami harga diri rendah akibat privasi yang kurang
diperhatikan, misalnya pemeriksaan fisik yang sembarangan,
pemasanagan alat yang tidak sopan, dan perlakuan perawat
yang tidak menghargai.
 Kronik
Harga diri rendah dapat terjadi akibat perasaan negative
terhadap diri telah berlangsung lama, yaitu sebelum sakit dan
dirawat. Peristiwa sakit dan dirawat menambah persepsi
negative terhadapa dirinya. Kondisi ini mengakibatkan respon
yang maladaptive, keadaan itu dapat ditemukan pada pasien
gangguan fisik yang kronis atau pada pasien gangguan jiwa.

c. Tanda dan Gejala Harga Diri Rendah


8
 Merasa bersalah dan khawatir
 Mengejek dan mengkritik diri
 Sulit bergaul
 Pesimis
 Mengalami gejala fisik, contoh tekanan darah tinggi
 Menunda keputusan
 Menghindari kesenangan yang dapat memberi rasa puas
 Menarik diri dari realitas, cemas, panik, cemburu, curiga,
halusinasi.
 Merusak diri: harga diri rendah menyokong pasien untuk
mengakhiri hidup
 Merusak dan melukai orang lain
 Perasaan tidak mampu
 Tidak menerima pujian
 Penurunan produktivitas
 Penolakan terhadap kemampuan diri
 Kurang memerhatikan perawatan diri
 Berpakaian tidak rapi
 Berkurang selera makan
 Tidak berani menatap lawan bicara
 Lebih banyak menunduk
 Bicara lambat dengan nada suara lemah.

2.3 KONSEP AKTUALISASI DIRI


A. Pengertian Aktualisasi Diri.
 Aktualisasi diri merupakan kemampuan seseorang untuk mengatur diri
sendiri sehingga bebas dari berbagai tekanan, baik yang berasal dari dalam
diri maupun diluar diri.
 Kebutuhan Aktualisasi diri adalah tingkatan yang paling tinggi menurut
Maslow dan Kalish, oleh karenanya untuk mencapai tingkat kebutuhan
aktualisasi diri banyak hambatan yang menghalanginya.
B. Karakteristik yang menunjukkan seseorang mencapai aktualisasi diri.
Menurut Maslow, ada beberapa karakteristik yang menunjukkan seseorang
mencapai aktualisasi diri yaitu :
1. Mampu melihat realitas secara lebih efisien.
Karakteristik ini tidak menimbulakan sikap yang emosional, melainkan
objektif ketika menghadapi masalah. Ia akan mendengar apa yang
seharusnya ia dengar, bukan mendengar apa yang diinginkan dan ditakuti
oleh orang lain. Kapasitas ini memungkinkan seseorang untuk mampu
mengenali kebohongan, kecurangan, dan kepalsuan yang dilakukan orang
lain, serta mampu menganalisis secara kritis, logis, dan mendalam terhadap
segala fenomena alam dan kehidupan. Ketajaman pengamatan terhadap
9
realitakehidupan akan akan menghasilkan pola piker yang cemerlang tanpa
dipengaruhi oleh kepentingan dan keuntungan sesaat.
Orang yang mengaktualisasikan diri maampu menembus dan melihat
realitas – realitas ( kenyataan ) yang tersembunyi yang serba
membingungkan secara lebih gesit dan lebih tepat dibandingkan rata – rata
orang. Walaupun begitu, mereka memiliki sifat rendah hati, maampu
mendengar orang lain dengan penuh kesabaran, mau mengakui baahwa
mereka tidak tahu segala-galanya. Orang yang mengatualisasi diri
memandang citra manusiaa dalam dirinya dan dalam diri orang lain. Orang
yang tertualisasikan dirinya lebih sedikit dilanda kecemasan, ketakutan,
maupun sikap pesimis.
Maslow menilai bahwa orang yang mengaktualisasikan diri memiliki
kreativitas yang lebih tinggi. Sifat kreatifnya ditunjukkan dengan
fleksibilitas, spontanitas, keberanian, berani membuat kesalahan.
2. Penerimaan terhadap diri sendiri dan orang lain apa adanya.
Orang yang telah mengaktualisasi dirinya akan melihat orang lain seperti
melihat dirinya sendiri yang penuh dengan kekurangan dan kelebihan. Sifat
ini akan menghasilkan toleransi terhadap orang lain serta kesabaran yang
tinggi dalam menerima diri sendiri dan oraang lain. Orang-orang yang
menerima diri sendiri dan orang lain apa adanya memiliki ciri-ciri berikut :
 Selalu bahagia
 Mudah bergaul dengan orang lain.
 Terbuka untuk dicintai dan dipuji.
 Mampu menjadi diri yang sejati.
 Mampu menerima diri sendiri saat ini
 Mampu mengenali dan mengurusi kebutuhan sendiri.
 Mampu menentukan nasib sendiri.
 Bersikap tegas.
3. Spontanitas, Kesederhanaan, dan Kewajaran.
Orang yang mengaktualisasikan diri dengan benar ditandai dengan
segala tindakan, perilaaku, dan gagasannya yang dilakukan secara spontaan,
wajar, dan jujur. Sifat ini melahirkan sikap lapang dada terhadap apa yang
menjadi kebiasaan masyarakat, asal tidak bertentangan dengan prinsip yang
paling utama misalnya, kebiasaan masyarakat yang bersifat amoral,
kebohongan, dan kehidupan social yang tidak manusiawi.
Orang yang mengaktualisasi diri menghargai beragam perbedaan, misalnya
perbedaan pandangan, perbedaan keyakinan, atau pun perbedaan pendapat.
Agar mampu menghargai perbedaan maka :
 Menghargai segala sesuatu yang berbeda.
10
 Pandanglah perbedaan sebagai hal yang membangun dan memperkaya
kita.
 Lihat diri sendiri sebelum menilai orang lain.
 Hadapi perbedaan dengan baik.
 Menerima perbbedaan dengan ikhlas.
4. Terpusat Pada Persoalan.
Orang yang mengaktualisasi diri seluruh pikiran, perilaku dan
gagasannya bukan berdasarkan untuk kebaikkan dirinya saja, akan tetapi juga
untuk kepentingan umum. Dengan demikian segala pikiran, perilaku, dan
gagasannya terpusat pada persoalan yang dihadapi untuk kepentingan umum,
bukan persoalan yang bersifat egois. Coyne & Lazarus (1987)
mengungkapkan pengertian strategi menghadapi masalah yang berorientasi
pada masalah adalah individu menghadapi langsung masalaah yang menjadi
penyebab timbulnya stress, misalnya dengan mengubah perilaaku, mengelola
masalah atau dengan mengubah kondisi lingkungan.
5. Membutuhkan Kesendirian.
Seseorang yang sudah mencapai aktualisasi diri pada umumnya cenderung
memisahkan diri. Sikap ini didasarkan pada persepsi mengenai sesuatu yang
ia anggap benar, tetapi tidak bersifat egois.sikap itu membuatnya tenang dan
selalu berpikir logis dalam menghadapi masalah. Beberapa alas an manusia
membutuhkan kesendirian :
 Untuk menenangkan diri.
 Untuk mencari inspirasi.
 Bebas.
 Refleksi.
 Memanjakan diri sendiri.
6. Kemandirian Terhadap Kebudayaan dan Lingkungan.
Kemandirian ini menunjukkan ketahanannya terhadap segala persoalan
yang menguncang, tanpa putus asa apalagi berkeinginan untuk bunuh diri.
Kebutuhannya terhadap orang lain tidak bersifat ketergantungan, sehingga
pertumbuhan dan perkembangan dirinya lebih optimal
Hidup mandiri adalah cara hidup yang dilakukan oleh diri sendiri, tanpa selalu
bergantung dengan orang lain. Beberapa manfaat hidup mandiri yaitu :
 Menumbuhkan rasa percaya diri.
 Bertanggung jawab.
 Mengembangkan daya tahan mental.
 Menjadi kreatif.
 Memiliki pemikiran kritis.
7. Kesegaran Dan Apresiasi Yang Berkelanjutan.

11
Sikap ini merupakan manifestasi dari rasa syukur atas segala potensi
yang dimiliki pada orang yang mampu mengaktualisasikan dirinya. Ia selalu
diselimuti perasaan senang, kagum, dan tidak bosan terhadap apapun yang
dimilikinya, walaupun haal yang dimiliki hanya sesuatu yang biasa saja.
Masingale ( dalam Fluhler,2010 ) mengemukkan bahwa orang yang dapat
bersyukur merasakan trauma yang lebih ringan saat sesuatu yang buruk
terjadi pada mereka. Sedangkan Emmamos dan McCullough ( dalam
Fluhler,2010 ) mendapatkan bahwa orang yang bersyukur lebih jarang
menderita depresi. Hal ini disebabkan mereka memiliki cara yang tepat untuk
berhadapan dengan keadaan hidup yang menyulitkan dan lebih mampu
mengingat hal-hal yang positif.
8. Kesadaran Sosial.
Seseorang yang telah mampu mengaktualisasikan diri memiliki
kesadaran social yang tinggi. Cirinya antara lain : memiliki jiwa yang
meliputi perasaan simpati, iba, kasih saying dan selalu ingin membantu orang
lain. Walaupun orang lain berprilaku jahat kepadanya, akan tetapi ia akan
tetap berbuat baik pada orang lain. Kesadaran social ditunjukkan antara lain :
 Memiliki kesadaran bahwa manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa
orang lain.
 Memiliki kesadaran bahwa setiap manusia yang hidup dimasyarakat
harus mematuhi norma dan nilai yang berlaku.
 Memiliki kesadaran bahwa seluruh anggota masyarakat memiliki
tanggung jawab dalam menciptakan keserasian, keseimbangan, dan
keharmonisan dalam hidup bermasyarakat.
 Memiliki kesadaran bahwa dalam masyarakat multicultural, seluruh
anggota masyarakat harus memahami suatu perbedaan.
 Memiliki kesadaran bahwa dalam memenuhi kebutuhan hidup harus
memperhatikan beberapa aspek dimasyarakat, sehingga tidak
menimbulkan benturan, kepentingan, peran dan sebagainya
9. Hubungan Interpersonal.
Orang yang telah mampu mengaktualisasikan diri mempunyai
kecenderungan untuk menjalin hubungan yang baik dengan orang lain, baik
anak-anak maupun orang tua. Hubungan interpersonal ini bukan didasari pada
tedensi pribadi yang sesat, namun dilandasi dengan perasaan cinta, kasih
saying dan kesabaran meskipun orang tersebut tidak cocok dengan prilaku
masyarakat sekitarnya.
12
Kelly ( dalam Widayatum, 1999 ) mendefinisikan hubungan
interpersonal sebagai komunikasi persuasive yang dilakukan oleh seseorang
kepada orang lain secara tatap muka dalam situasi dan pada semua bidang
kehidupan, sehingga menimbulkan kebahagiaan. Dalam arti sempit hubungan
interpersonal adalah komunikasi persuasif yang dilakukan oleh seorang
kepada orang lain secara tatap muka dalam situasi kerja (work stuation) dan
dalam organisasi kekaryaan (work Organization).
10. Demokrasi.
Orang yang telah mampu mengaktualisasikan diri secara demokratis
ditandai dengan sifat dan prilaku yang tidak menbeda-bedakan orang lain
berdasarkan golongan, etnis, agama, suku, ras, status social ekonomi, partai,
dan sebagainya. Sifat demokratis ini lahir karena seseorang mudah bergaul
dengan orang lain. Ia memiliki sikap yang rendah hati, sehingga senantiasa
menghormati orang lain tanpa terkecuali. Adapun perilaku budaya demokrasi
yang perlu dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu :
 Menjunjung tinggi persamaan.
 Mengedepankan musyawarah dan mufakat dalam mengambil
keputusan.
 Membudayakan sikap yang adil.
 Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
 Mengutamakan kepentingan bersama.
11. Rasa Humor Yang Bermakna dan Etis.
Orang yang telah mampu mengaktualisasikan diri memiliki rasa humor
yang berbeda dengan orang kebanyakan. Ia tidak akan tertawa terhadap
humor yang bersifat menghina, merendahkan, atau bahkan menjelekkan orang
lain. Humor yang dilontarkan orang yang mengaktualisasikan diri bukan saja
menimbulkan tawa akan tetapi juga saraf makna dan nilai pendidikan. Humor
yang dilontarkan menggambarkan hakikat manusia yang menghormati dan
menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
12. Kemerdekaan Pendapat.
Orang yang telah mencapai aktualisasi diri mampu mempertahankan
pendirian dan keputusan-keputusan yang ia ambil. Ia tidak mudah terpengaruh
oleh berbagai situasi yang tidak menguntungkan disekitarnya. Kemerdekaan
menyampaikan pendapat atau mengemukkan pendapat merupakan hak setiap
klien, tetapi harus bertanggung jawab dan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku ditempat perawatan. Apabila kebebasan itu dikekang maka akan

13
timbul gejolak-gejolak dalam hati banyak klien, yang suatu ketika dapat
meledak dalam bentuk sikap atau perbuatan yang tidak baik..
Meskipun klien memiliki hak kemerdekaan mengemukkan pendapat,
tetapi dalam penggunaannyatidak dapat dilakukan dengan sekehendak hati.
Hak kemerdekaan yang dimiliki klien tetap dibatasi oleh hak kemerdekaan
yang sama yang juga dimiliki oleh orang lain.
13. Pengalaman puncak
Orang yang mampu mengaktualisasikan diri akan merasakan perasaan
yang menyatu dengan alam.Maksudnya, ia mampu mengaktualisasikan diri
terbebasdari sekat-sekat berupa suku, bahasa, agama, ketakutan, keraguan, dan
batasan-batasan lainnya. Karakter ini merupakan cerminan orang berada
padapencapaian kehidupan yang prima ( Peak experience ). Konsekuensinya,
ia akan merasa bersyukur pada tuhan, orang tua, orang lain, dan segala sesuatu
yang menyebabkan keberuntungan tersebut. Sikap- sikap yang dimiliki orang
yang telah mengalami peak experience yaitu jujur, ikhlas, bersahaja, alami,
dan terbuka.
Pengalam puncak ( peak experience ) digambarkan Maslow sebagai
saat-saat diliputi perasaan khidmat, kebahagian yang mendalam, kegembiraan
dan ketentraman. Orang – orang yang mengalami pengalaman puncak merasa
lebih terintegrasi, lebih bersatu dengan dunia, lebih menjadi diri mereka
sendiri, lebih spontan, lebih cepat dan mudah menyerap pengalaman baru, dan
memiliki persepsi yang murni terhadap realita.

2.2 Jenis, Manfaat Dan Cara Penggunaan Alat Kesehatan Yang Sering
Digunakan Dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan

A. Definisi Alat Kesehatan

Menurut peraturan Menteri Kesehatan R.I no.


220/Men.Kes/Per/IX/1976 tertanggal 6 September 1976, yang dimaksud
dengan: Alat Kesehatan (ALKES) adalah barang, instrument, aparat atau alat
termasuk tiap komponen, bagian atau perlengkapannya yag diproduksi, dijual
atau dimaksudkan untuk digunakan dalam:

14
a. Pemeliharaan dan perawatan kesehatan, diagnose, penyembuhan,
peringanan atau pencegahan penyakit, kelainan keadan badan atau
gejalanya pada manusia.

b. Pemulihan, perbaikan atau perubahan suatu fungsi badan atau struktur


badan manusia.

c. Diagnose kehamilan pada manusia atau pemeliharaan selama hamil dan


setelah melahirkan termasuk pemeliharaan bayi.

d. Usaha mencegah kehamilan pada manusia dan yang tidak termasuk


golongan obat.

Jenis disini belum tercakup alat-alat kesehatan yang dipergunakan


untuk veteriner dan yang untuk penyelidikan.

B. Jenis dan Tipe alat Kesehatan


Jenis dan tipe alat-alat kesehatan bisa dibagi menurut macam-macam keadaan.
Ditinjau dari segi apa, misalnya saja, menurut:
1. Fungsinya
a. Peralatan medis :
- Instrumen atau perlengkapan seperti : X-Ray, I.C.U. , ICCU,
Obgyn,, Emergency dept, kardiologi, operating theatre dll.
- Utensilien seperti Nierbekken, alat pembalut, urinal, bedpan,
catheters dll.
b. Perlatan non medis, seperti : dapur, generator, keperluan cucian
(laundry), dll.
2. Sifat pemakaiannya
a. Perlatan yang habis pakai (consumable)
b. Perlatan yang dapat digunakan secara terus menerus
3. Kegunaannya
Sesuai dengan kepentingan penggunaannya, perlatan itu dapat dibagi sbb :
Peralatan THT, peralatan bedah, perlatan obgyn, perlatan gigi, perlatan
orthopedic, dll

4. Umur peralatan
Termasuk disini juga sistim penghapusannya, misalnya saja:
a. Yang tidak memerlukan pemeliharaan atau yang hanya untuk 1 kali
pakai (disposable) atau yang habis terpakai (consumable) atau yang
mempunyai “unit cost” rendah seperti alat suntik, pincet, gunting, alat
bedah, selimut, dll
15
b. Alat-alat yang penting atau alat dengan waktu penyusutan lebih dari 5
tahun seperti peralatan laboratorium , perlatan ruang bedah dll.
c. ‘alat-alat berat dengan waktu penyusutan lebih dari 5 tahun atau
dikaitkan dengan bangunan dengan bangunan dimana lat itu
ditempatkan seperti alat X-Ray, alat sterilisasi, perlengkapan dapur,
pencucian, dll.
5. Macam dan bentuknya
a. Alat-alat kecil yang umum, seperti jarum, semprit, alat bedah, alat
THT, alat gigi, catheter, alat catheter , alat orthopedic, film X-Ray dll
b. Alat perlengkapan rumah sakit, seperti meja operasi, autoclave,
sterilizer, lampu operasi, unit perlengkapan gigi, dll
c. Alat laboratorium, seperti alat gelas, reagens, test kit diagnostic, dll
d. Alat perlengkapan radiologi/nuklir, seperti X-Ray, Scanner dll
6. Catalog-katalog pabrik alat
a. Dari SMIC-RRC :
a. Instrumen gigi
b. Instrument untuk akupuntur
c. Instrument diagnostic
d. Instrument bedah umum
e. Instrument obstetric
f. Instrument THT
g. Perlengkapan rumah sakit
h. Instrument injeksi/puncture
i. Alat-alat dari panic untuk rumah sakit
j. Alat-alat dari karet
k. Barang-barang higienis seperti gas, handuk, dll
b. AESCULAP- Jerman
- AA : untuk keperluan postmortem ( Autopsy Anatomy)
- AB : microsopy
- AC : alat untuk mengukur
- AD : alat untuk vaksinasi
- AJ : alat
- AN : alat untuk anesthesia dan laryngoscope
- BA : scapel, pisau
- BB : pegangan scapel
- BC : gunting
- BD : dissecting & tissue forceps
- BF : sponge-washing-tendon seizing organ & foreign body
forceps, towel clamps
- BH : bulldog & arteriklem
- BJ : peritoneum, hysterectomy, vaginal & compression,
dissecting & ligature forceps
- BL : Needles, catgut silk
- BM : durogrip instruments
- BN : suture clips & alatnya, pocket instrument set
16
- BT : wound retractor
- BV : abdominal, self retaining retractors
- EA : alat-alat untuk intestinal & rectal
- EB : alat-alat untuk empedu dan hati
- EF : alat-alat untuk urogenital
- EJ : trocar
- EL : vaginal speculum
- EM : uterine dilator
- EO : uterine forceps
- ER : alat-alat biopsy dan curet
- ET : alat-alat untuk obstetric
- FA : alat-alat untuk tracheotomy
- FB : alat untuk pembedahan kardiovaskuler dan thorax
- FF : trepanation
- FH : alat untuk amputasi
- FK : elevator, curet tulang, raspatories
- FL : palu, pahat, gauges
- FO : alat untuk memegang/ memotong tulang, finger nail
instrument
- FR : handdrill
- GA : motor electro-aurgical
- GF : electro-suction pump
- GK : coagulator
- GN : nerve stimulator
- JG : kidney tray, sterilizing forceps
- LX : wire extension, plester instruments
- SC : syringes
- SF : alat suntik untuk biopsy, tuberculine-insuline syringes
- SH : glycerine syringes
- SJ : injector
- SK : adaptor, tubing connections
- SL : water syringes
- SR : jarum-jarum
c. JMS ( Japan Medical Supply) – Guide to disposable products
- Infusion
- Blood collections & transfusion
- Syringes & needles
- I.V accessories
- I.V Hyperalimentation
- Feeding systems
- Drainage systems
- Gloves
- Clinical examination
- Dialysis
- Miscellaneous
d. JMC ( Japan Medical Instrument Catalog) – Japan
- Diagnostic, general, intestinal
17
- Injection, infusion
- Physical examination, models
- Anesthetic
- Suture needles, suture
- General operating, neurosurgical orthopedic
- Rehabilitation, physical therapy
- Opthalmic
- Ear, nose and throat
- Urological
- Gynecologic, obstetric
- X-ray, dark room
- ICU-CCU equipments
- Ward
- Operating room
- Streilizing
- Staff wears
- Pharmaceutical
- Post-mortem, dissecting
- Microscope and accessories
- Laboratory
- Rubber goods, disposables
- Glass, polyethylene, porcelain wares

7. Keputusan Men.Kes R.I no. 116/SK/79


a. Preparat untuk pemeliharaan dan perawatn kesehatan
b. Pesticide dan insektisida pembasmi hama manusia dan binatang
piaraan
c. Alat perawatan yang digunakan dalam salon kecantikan
d. Wadah dari plastic dan kaca untuk obat dan injeksi, juga karet tutup
botol infuse
e. Peralatan obstetric dan gynecologi
f. Peralatan anesthesia
g. Peralatan dan perlengkapan kedokteran gigi
h. Peralatan dan perlengkapan THT
i. Peralatan dan perlengkapan mata
j. Peralatan rumah sakit
k. Peralatan kimia
l. Peralatan hematologi
m. Peralatan imunologi
n. Pralatan mikrobiologi
o. Peralatan patologi
p. Peralatan toksikologi
q. Peralatan ortopedi
r. Peralatan rehabilitasi (Physical Medicine)
s. Peralatan bedah umum dan bedah plastic
t. Peralatan kardiologi
u. Peralatan neurologi
v. Peralatan gastro enterologi dan urologi
18
w. Peralatan radiologi

8. Kepraktikan penyimpanan
a. Alat-alat perawatan
b. Alat-alat kedokteran umum (medical instrument)
c. Hospital furniture and equipments
d. Alat-alat laboratorium gelas
e. Alat-alat kedokteran gigi
f. Alat-alat X-ray & accessories
g. Alat-alat optic
h. Alat bedah (surgical instruments)
i. Alat bedah tulang
j. Alat untuk penyelidikan
k. Alat kedokteran hewan (veteriner)
l. Alat-alat elektromedis

C. Alat-Alat Kesehatan yang Sering Digunakan pada Asuhan Keperawatan


1. Stethoscopes (Stetoskop)
Stethoscopes atau phonendoscope adalah alat untuk mendeteksi, mempelajari,
mendengarkan bunyi (suara) yang timbul dari dalam tubuh/rongga tubuh. Biasanya
untuk mendengarkan bunyi alat tubuh dalam seperti jantung, paru-paru, bayi dalam
kandungan, denyut nadi. Stethoscopes terbagi atas 3 macam, yaitu:
a. Stethoscope bidan ( Foetal stethoscopes )
Disebut juga obstetrical stethoscopes (dalam Bahasa inggris) atau zwangerschap
stethoscopes (dalam Bahasa belanda) dan terbuat dari 3 macam bahan,
aluminium, kayu dan plastic. Kegunaannya: untuk mendengar denyut jantung
bayi di dalam kandungan ibu. Biasanya yang digunakan adalah dari tipe
PINARD, dan dibuat dari kayu

b. Stethoscope yang sering digunakan oleh para dokter umumnya


Sebuah stethoscope terdiri dari:
- Chest piece (bagian yang akan ditempelkan pada bagian dada orang yang
akan diperiksanya), Chest piece suatu stethoscope bias bermacam-macam :
19
 Type ford
 Type bowles (membrane-diagphragma)
 Type snowden
 Type dual
 Type duplex
 Type bell
- Tube (pipa karet atau plastic yang menghubungkan chest piece atau ear unit
dengan bagian lainnya
- Y piece (segitiga berbentuk huruf Y)
- Binaural unit atau beugel ( bagian yang akan ditempekan ke telinga)
- Ear tips (ujung atas binaural unit, yang biasanya terbuat dari plastic)

Dibawah ini diuraikan beberapa macam stethoscope :


a. Teaching stethoscope
Stethoscope ini adalah type kombinasi chest piece nya dengan
keistimewaan : adanya 2 binaural unit, instructor dan murid bias
sama-sama mendengarkan

b. Triplex stetothoscope
Stethoscope ini mempunyai 3 buath “chest piece” yang dapat
diganti-ganti

20
c. Anesthescope
Anesthescope adalah stethoscope dimana ukuran chest piecenya 5,3
cm. kegunaannya : untuk mendengarkan suara-suara yang lemah di
ruang operasi.

d. Baby stethoscope
Stethoscope ini khusus untuk bayi-bayi dengan chest piece
diaphragma ukuran sekitar 2.5 cm dan type bell ukuran 1,9 cm

e. Pediatric stethoscope
Stethoscope ini untuk memeriksa anak-anak. Chet piece diaphragma
mempunyai ukuran 3,1 cm dan type bell dengan ukuran 2,6 cm

f. Magnascope
Stethoscope ini mempunyai ukuran chest piece diaphragma 5 cm
dan type bell 3,3 cm

g. Cardiology stethoscope
Stethoscope ini “tube” atau “slang” nya berlapis dua (double lumen)
dan diameter diaphragm 4,4 dan type bell berdiameter 3,1 cm

h. Electronic stethoscope
Alat stethoscope elektronik mempergunakan tenaga baterij 6 Volt
serta adanya ampliviewer dan speaker di dalam chest piece. Juga
dilengkapi dengan switch untuk mematikan/menghidupkan baterij
serta switch pencarian frekwensi

i. Littmann stethoscope
Yang dimaksud dengan littman stethoscope adalah Littman Blood
Pressure stethoscope. Terdiri dari hanya 1 diaphragma chest piece,
keistimewaan dari Littman Stethoscope adalah pada Y tube dimana
di dalamnya terdapat per (spring), sehingga dapat melekat pada
kedua lubang telinga secara anatomis dengan sudut yang tepat.

21
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)


LABORATORIUM KEPERAWATAN

PENGGUNAAN STETOSKOP

Pengertian Stethoscopes adalah alat untuk mendeteksi, mempelajari,


mendengarkan bunyi (suara) yang timbul dari dalam
tubuh/rongga tubuh.
Tujuan Melakukan pemeriksaan suara di dalam tubuh
Prosedur : Stetoskop
Persiapan alat
Tahap kerja 1. Siapkan klien dengan posisi senyaman mungkin
2. Buka bagian baju yang menutupi dada klien
3. Pasang stetoskop pada telinga pemeriksa
a. Posisi penggunaan
Setiap stetoskop telah dirancang untuk
dikenakan pada sudut yang benar dan sesuai
secara anatomis dan pas digunakan pada
telinga pengguna. Eartip masuk sempurna ke
lubang telAwalnya, renggangkan dulu kedua
eartip, arahkan ke telinga.
b. Kemudian masukkan ke lubang telinga.
Pastikan nyaman saat dipakai. Agar tidak
mengurangi performa akustiknya, yang pasti
eartip masuk sempurna ke lubang telinga. Agar
nyaman saat dipakai, bisa disiasati dengan
memasukkan eartip dari dalam kerudung bagi
dokter atau perawat yang menggunakan
kerudung. Dengan posisi yang benar pula
tentunya dan eartip mengarah ke depan.
c. Gambar yang ketiga ini contoh penggunaan
stetoskop yang salah. Eartipnya mengarah ke
belakang. Jika begini, suara tidak akan
22
terdengar jelas atau bahkan tidak terdengar
apa-apa. Hal ini pastinya akan menghambat
pekerjaan.
4. Letakkan stetoskop diatas kulit pada area intercostals.
Area intercostals adalah area diantara tulang iga.
5. Instruksikan pada pasien untuk bernafas perlahan
dengan mulut sedikit tertutup.
6. Dengarkan inspirasi dan ekspirasi. Inspirasi adalah
saat udara masuk ke dalam paru-paru. Ekspirasi
adalah saat udara keluar dari paru-paru.
7. Catat hasil auskultasi. Auskultasi adalah sebuah istilah
kedokteran dimana seorang dokter mendengarkan
suara ditubuh pasien.
Dokumentasi Catat hasil kegiatan di dalam catatan keperawatan (tanggal,
jam, dan hasil.)

Cara Pemeliharaan :

Karena setiap hari dipakai, pasti harus dirawat secara rutin juga untuk agar
performa akustik stetoskop tetap baik. Sehingga suara-suara didalam tubuh bisa
tetap terdengar jelas dan diagnosis dapat ditegakkan dengan baik. Untuk mendapatka
performa akustik yang baik, kita harus memelihara stetoskop ini dengan cara:

1. Pemeliharaan eartip. Untuk pemeliharaan kita dapat mencopot eartip dan


membersihkannya. Untuk perawatan dan pembersihan, yang harus
diperlukan adalah melakukan nya dengan rutin 1 bulan sekali, jika memang
dipakai setiap hari. Agar performa akustik tetap baik. Eartip sangat sensitif
dengan kotoran. Ketika eartip mengalami sumbatan maka akan menggangu
dan menghambat suara detak jantung pasien saat diperiksa. Cara
merawatnya adalah dengan cara membersihkannya dengan menggunakan
cotton bud.
2. Usap seluruh permukaan diafragma dan bell dengan alcohol isopropyl 70%.
Hal ini bisa mengurangi jumlah bakteri hingga 94%. Lalu beri sedikit
pelumas khusus di lubang suara, putar-putar agar pelumas tersebar. Jika
diafragma pecah, maka sudah tidak dapat digunakan lagi hingga harus
diganti dengan yang baru.

23
3. Untuk pipa karet, bersihkan dengan pembersih vinil, plastic, dan karet.
Jangan pernah mencelupkan stetoskop ke dalam cairan apapun, atau terkena
proses sterilisasi, misalnya menggunakan alcohol. Jika desinfektan
diperlukan, pakailah larutan alcohol isopropil 70%. Jauhkan dari panas dan
dingin yang ekstrim, minyak, dan pelarut lainnya.
4. Pipa stetoskop biasanya terbuat dari PVC (polyvinylchloride). PVC ini
lama-lama akan menjadi kaku bila bersentuhan dengan kulit, karena ada
minyak yang keluar dari sana. Jadi, jika ingin digantungkan di leher, jangan
langsung kena kulit leher, gantungkan di kerah baju atau jas. Hal ini
memang mencegah kekakuan, tapi bisa memperlama terjadinya kekakuan
tersebut.

2. Reflex Testing harmer


Reflex harmer atau palu reflex digunakan untuk memeriksa kemampuan
refleksi dari bagian-bagian tertentu tubuh kita, biaanya lutut kita. Seperti kita ketahui
refleksi adalah suatu reaksi tubuh atau bagian tubuh kita yang tidak sengaja, yang
terjadi karena adanya suatu rangsangan daru luar terus melalui staraf-syaraf perasa ke
pusat reflex, yang kemudian menyalurkan ke syaraf peggerak dan otot-otot yang terus
membuat gerakan-gerakan reflex itu.

3. Blood Pressure Manometer atau Syphygmomanometer


Pengertian dan Fungsi Spygmomanometer Sphygmomanometer adalah suatu alat
yang digunakan untuk mengukur tekanan darah yang bekerja secara manual saat
memompa maupun mengurangi tekanan pada manset, dengan sistem non-invasive.
Nama lain Sphygmomanometer adalah tensi meter. Adapun bagian-bagian tensi
meter:

24
1. Menset – berfungsi untuk menampung udara yang dipompa dari bulb dan
untuk mendeteksi tekanan darah pasien yang pada penggunaannya dipasang
pada lengan pasien.
2. Bulb atau pemompa – berfungsi untuk mempompa udara kedalam menset.
3. Tabung kaca pengukur – berfungsi untuk mengukur air raksa yang dipompa
oleh udara di dalam menset. Diatas tabung kaca pengukur terdapat lubang
pembuangan udara.
4. Valve on/off – berfungsi untuk membuka atau menutup jalannya air raksa.
5. Tabung air raksa – berfungsi untuk menampung air raksa. Diatas tabung air
raksa terdapat filternya.

Ada 4 macam alat pengukur tekanan darah, yaitu:


a. Aneroid Sphygmomanometer
Aneroid Sphygmomanometer adalah alat sphygmomanometer yang tak ada
airnya. Sebelum dikenal alat pengukur elektrik maupun automatic yang juga tak
berair, dikenal alat pengukur mercurial, yaitu yang berair (berisi cairan) yaitu
berair raka:

b. Mercurial Sphygmomanometer
Alat ini terdiri dari tempat berbentuk kotak persegi Panjang dari logam (metal
case),cuff atau manchet, bulb karet dengan ventil atau valve, tabung gelas pada
alas yang bergraduasi, tabung berisi air raksa. Alat ini adalah yang paling berat
diantara alat lainnya

25
c. Electric Sphygmomanometer
Alat pengukuran darah ini mempergunakan tenaga battery atau listrik. Dapat
mengukur tekanan antara 20-300 mmHg

d. Automatic Sphygmomanometer
Alat ini menggunakan tenaga beterij atau listrik tanpa memompa lagi (tanpa bola
karet “bulb”), dan dilengkapi dengan pulse-rate serta angka systole/diastole
semuanya dibaca seperti melihat arloji digital

e. Stethoscopis Sphygmomanometer
Alat ini merupakan satau kesatuan antara stethoscope dengan
sphygmomanometer jenis aneroid

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR


JURUSAN KEPERAWATAN

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)


LABORATORIUM KEPERAWATAN

MENGUKUR TEKANAN DARAH

Pengertian Pengertian Sphygmomanometer adalah suatu alat yang


digunakan untuk mengukur tekanan darah yang bekerja
secara manual saat memompa maupun mengurangi tekanan
pada manset, dengan sistem non-invasive.
26
Tujuan 1. Mengetahui keadaan umum pasien
2. Mengetahui / Mengikuti perkembangan penyakit
3. Membantu menegakkan Diagnosa
Prosedur : 1. Tensimeter
2. Stetoscope
Persiapan alat
3. Alat tulis.
Tahap kerja 1. Memberitahu Pasien tentang tindakan yang akan
dilakukan
2. Mencuci Tangan
3. Menyinsingkan lengan baju pasien
4. Memasang manset tidak terlalu erat atau terlalu longgar
5. Menghubungkan pipa tensimeter dengan pipa
6. Menutup sekrup balon karet
7. Mencuci Reservoir
8. Letak tensimeter harus datar
9. Meraba arteri brachialis dengan 3 jari tengah
10. Meletakkan bagian diafragma stetoscope tepat diatasnya
11. Memompa balon sehingga udara masuk kedalam manset
sampai detak arteri tidak terdengar lagi atau 30 mmHg
diatas nilai sistolik.
12. Membuka sekrup balon perlahan – lahan dengan
kecepatan 2-3 mmHg perdetik sambil melihat skala dan
mendengarkan bunyi detik pertama (Sistolik) dan detik
terakhir (Diastole)
13. Pada waktu melihat skala, mata setinggi skala tersebut
14. Bila hasilnya meragukan perlu diulang kembali ( tunggu
30 detik )
15. Menurunkan air raksa sampai dengan nol dan mengunci
reservoir
16. Membuka pipa penghubung
17. Melepaskan manset dan mengeluarkan udara yang masih
tertinggal di dalam manset
18. Menggulung manset dan memasukkan ke dalam
tensimeter.
19. Merapikan pasien
20. Mengembalikan alat pada tempatnya
21. Mencuci tangan
22. Mencatat pada lembar catatan yang ada
23. Membuat grafik / kurve pada lembaran status pasien
dengan tepat dan benar
24. Menggunakan waktu dengan efektif dan hemat energi..
Dokumentasi Catat hasil kegiatan di dalam catatan keperawatan (tanggal,

27
jam, dan hasil.)

 Cara Pemeliharaan :
1. Bagian luar dengan lap yang bersih, lembabkan dengan air sabun
2. Bagian tabung skala dengan menarik pengunci bagian atas (jangan lupa kunci
dulu air raksanya)
3. Kemudian bersihkan dengan alat khusus, bias juga dengan kawat yang
ujungnya diberi kain/kapas
4. Kemudian pasang kembali

4. Catheter
Catheters adalah sebuah pipa yang kosong yang terbuat dari logam, gelas,
karet, plastic yang cara penggunaannya adalah untuk dimasukkan ke dalam rongga
tubuh melalui saluran (kanal). Catheter terbagi atas 2 bagian:
a. I.V Catheters
I.V catheters adalah catheters yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah vena.
Kegunaannya : berlaku sebagai vena tambahan (perpanjangan vena) untuk
pengobatan I.V jangka lama yang lebih dari 48 jam.
b. Non I.V catheters, terbagi atas:
 Nelaton Catheteter adalah cateter yang digunakan agar pasien dapat kencing
 Ballon Catheters adalah cateter yang digunakan untuk pengambilan air
kencing dalam system tertutup, bebas dari udara dan polusi sekitarnya
 Oksigen Catheters adalah catheter yang digunakan untuk mengalirkan gas
oksigen ke dalam lubang hidung
 Stomach tube adalah tabung yang digunakan untuk mengumpulkan getah
lambung, untuk membilas atau mencuci isi perut, untuk pemberian obat-
obatan.
 Feeding Tube adalah alat yang digunakan untuk pemberian nutrisi, dengan
jalan memasukkan makanan melalui tube ini melalui mulut/hidung
 Rectal Tube adalah alat yang digunakan untuk mengeluarkan gas-gas dari
usus untuk membersihkan rectum
 Suction Catheters adalah alat yang digunakan untuk menyedot lender dari
trakea bayi yang baru lahir dan untuk menyedot cairan amniotic
 Condom Catheters adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan penis
dengan urin-bag melalui ujung-ujung tube nya, terutama pada pasien yang
suka kencing dengan tidak sadar atau tidak bias menahan kencing
(inkontinesia urinan)

Cara Pemeliharaan :
 Persiapan alat dan bahan:

28
- Meja/trolly yang berisi:
1. Sarung tangan steril
2. Pengalas
3. Bengkok
4. Lidi waten steril
5. Kapas steril
6. Kasa steril
7. Antiseptic (Bethadin)
8. Aquadest / air hangat
9. Korentang
10. Plester
11. Gunting
12. Bensin
13. Pinset
14. Kantung sampah
- Pelaksanaan:
1. Siapkan alat dan bahan
2. Beritahu pasien maksud dan tujuan tindakan
3. Dekatkan alat dan bahan yang sudah disiapkan
4. Pasang tirai, gorden yang ada
5. Cuci tangan
6. Oles bensin pada plester dan buka dengan pinset
7. Buka balutan pada kateter
8. Pakai sarung tangan steril
9. Perhatikan kebersihan dan tanda-tanda infeksi dari ujung penis
serta kateter
10. Oles ujung uretra dan kateter memakai kapas steril yang telah
dibasahi dengan aquadest / air hangat dengan arah menjauhi
uretra
11. Oles ujung uretra dan kateter memakai lidi waten + bethadin
dengan arah menjauhi uretra
12. Balut ujung penis dan kateter dengan kasa steril kemudian plester
13. Posisikan kateter ke arah perut dan plester
14. Rapikan klien dan berikan posisi yang nyaman bagi pasien
15. Kembalikan alat ke tempatnya
16. Cuci tangan
17. Dokumentasikan tindakan

5. Infus Set

Infus Set adalah alat yang digunakan oleh petugas medis untuk melakukan
pemasangan infus.
Infus Set terbagi 2, yaitu :
 Infus Set Mikro, yaitu infus set yang mampu menampung cairan sekitar 60
ml / tetes
29
 Infus Set Makro, yaitu infus set yang digunakan untuk pasien yang
membutuhkan cairan dalam volume yang besar, sekitar 100 – 1000 ml.

Selang infus ini fungsinya untuk jalan masuk cairan. sesuai namanya infus
set digunakan untuk khusus cairan infus kalau transet gunanya untuk tranfusi.
infus set tidak bisa digunakan untuk transet dan transet bisa digunakan untuk
infus set, perbedaanya di saringnya kalau transet ada saringanya kalau infus set
tidak ada. gambar disamping adalah infus set. Adapun bagian-bagian dari infuse
set:

1. Spike cup adalah penutup penetrate needle infuse/tranfusi set yang


berfungsi keseterilan penetrate needle infus

2. Spike/Penetrate Needle Infuse adalah jarum infus/tranfusi set yang


berfungsi sebagai pembolong botol infus dan juga sebagai
penghubung pertama cairan infusan

30
3. Air Vented adalah lubang kecil pada spike yang berfungsi
penyetabil udara drip chamber dan juga berfungsi sebagai ventilasi
ketika memberikan terapi infusan vial

4. Drip Chamber adalah ruang tetes yang berfungsi untuk mencegah


terjadinya emboli udara

5. Blood Filter adalah bagian khusus pada tranfusi set yang


berfungsi sebagai penyaring darah dan mencegah trombus masuk
kedalam sistem aliran darah

31
6. Solution Filter adalah pengubung drip chamber dengan tube yang
berfungsi untuk mencegah partikel, udara, bekuan darah tranfusi dan
mencegah masuknya bakteri dari cairan infus ke sistem vena

7. Roller clamp set adalah bagian infus set yang menempel pada tube
berfungsi untuk menghentikan dan mengalirkan cairan infusan atau darah

8. Tube adalah selang/pipa infus yang berfungsi sebagai sarana


mengalirnya cairan atau darah dari infusan yang akan menuju vena

32
9. Y Injection Connector adalah bagian tube infus yang berfungsi sebagai
tempat penyuntikan obat intravena
.

10. Injection Site adalah adalah bagian infus berbahan karet elastis yang
berfungsi sebagai tempat penusukan jarum suntik untuk pemberian obat
intra vena

11. Connector adalah bagian infus set yang berfungsi sebagai penghubung
infus set ke IV canula dan bisa sebagai tempat spooling infus

33
12. Needle hub adalah jarum yang melekat pada konektor berfungsi untuk
needle spooling atau ventilasi dengan menusukkannya ke plabot/vial

13. Needle cap adalah penutup needle hub yang berfungsi untuk menjaga
kesterilan needle hub dan mencegah terjadinya tertusuk jarum

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR


JURUSAN KEPERAWATAN

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)


LABORATORIUM KEPERAWATAN

PENGGUNAAN INFUSE

34
Pengertian Pemasangan infus merupakan tindakan yang dilakukan pada
pasien yang memerlukan masukan cairan atau obat langsung
dalam pembuluh darah vena dalam jumlah dan waktu tertentu
dengan menggunakan infuse set
Tujuan 1. Mempertahankan/mengganti cairan tubuh, cairan
elektrolit, vitamin, protein, kalori, dan nitrogen. Pada
klien yang tidak mampu mempertahankan masukan
yang adekuat melalui mulut
2. Memulihkan keseimbangan asam basa
3. Memulihkan volume darah
4. Menyediakan saluran terbuka untuk pemberian obat-
obatan
Prosedur : 1. Standar infus
2. Cairan infus dan infus set sesuai kebutuhan
Persiapan alat
3. Jarum/wings needle/abocath sesuai dengan ukuran
yang dibutuhkan
4. Perlak dan tourniquet
5. Plester dan gunting
6. Bengkok
7. Sarung tangan bersih
8. Kasa steril
9. Kapas alkohol dalam tempatnya
10. Betadine dalam tempatnya
Tahap kerja 1. Mencuci tangan
2. Memberitahu tindakan yang akan dilakukan
3. Mengisi selang infus
4. Membuka plastik infus set dengan benar
5. Tetap melindungi ujung selang steril
6. Menggantungkan infus set dengan cairan infus dengan
posisi cairan infus mengarah ke atas
7. Menggantung cairan infus di standar cairan infus
8. Mengisi cairan infus set dengan cara menekan (tapi
jangan sampai terendam)
9. Mengisi selang infus dengan cairan yang benar
10. Menutup ujung selang dan tutup mempertahankan
kesterilan
11. Cek adanya udara dalam selang
12. Pakai sarung tangan bila perlu
13. Memilih posisi yang tepat untuk memasang infus
14. Letakkan perlak dan pengalas
15. Memilih vena yang tepat dan benar
16. Memasang torniquet
17. Deninfeksi vena dengan alkohol dari atas ke bawah
dengan sekali hapus
18. Buka abocath apakah ada kerusakan atau tidak
19. Menusukkan abocath pada vena yang telah dipilih
35
20. Memperhatikan adanya darah dalam kompartemen
darah dalam abocath
21. Torniquet dicabut
22. Menyambungkan dengan ujung selang yang telah
terlebih dahulu dikeluarkan cairannya sedikit, dan
sambil dibiarkan menetes sedikit
23. Memberikan plester pada ujung abocath tapi tidak
menyentuh area penusukan untuk fiksasi
24. Membalut dengan kasa betadin steril dan menutupnya
dengan kasa steril kering
25. Memberi plester dengan benar dan mempertahankan
keamanan abocath agar tidak tercabut
26. Mengatur cairan tetesan infus sesuai kebutuhan pasien
27. Alat-alat dibereskan dan perhatikan bagaimana respon
pasien
28. Perawat kembali cuci tangal
Dokumentasi Catat hasil kegiatan di dalam catatan keperawatan (tanggal,
jam, dan hasil.)

Cara Pemeliharan :
1. Penanda tambahan obat pada cairan infus yang diberikan sebainya ditempel
diselang infus. Kebiasaan menuliskan penmabahan obat di botol infus
sebaiknya ditinggalkan, selain dikarenakan akan merusak botol atau
tumpahnya cairan juga dikarenakan mudah hilangnya dokumentasi akibat
penggantian botol
2. Pelepasan selang infus baik dari botol maupun hubungan ke kanul infus
sebaiknya dihindari
3. Sebelum penggantian infus set, terlebi dahulu pembersihan ujung-ujung
tempat pemberian injeksi dan selang infus, dengan menggunakan alkohol 70%
dan dibiarkan mengering

36
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Cinta adalah anugerah terindah dalam kehidupan setiap manusia di dunia. Setiap
orang pasti pernah mengalami cinta, dimana cinta kasih datang dengan ketulusan hati
seseorang.
Pencapaian harga diri (self esteem) yang positif bergantung pada kemampuan
pemenuhan kebutuhan dasar lainnya. Misalnya, kebutuhan harga diri tidak akan tercapai
dengan optimal jika kebutuhan akan Cinta atau keamanan tidak terpenuhi secara
memuaskan. Selain itu, harga diri juga dipengaruhi oleh perasaan ketergantungan dan
kemandirian. Orang yang sedang sakit mengalami penurunan harga diri karena
memunyai ketergantungan besar terhadap orang lain. Sebaliknya, harga diri seseorang
akan meningkat apabila tingkat kemandiriannya besar.
Aktualisasi diri merupakan kemampuan seseorang untuk mengatur diri sendiri
sehingga bebas dari berbagai tekanan, baik yang berasal dari dalam diri maupun di luar
diri. Kebutuhan aktualisasi diri adalah tingkat kebutuhan yang paling tinggi menurut
Maslow dan Kalish.
Alat kesehatan ialah instrumen, aparatus, mesin, implan dalam tidak memuat obat
yang digunakan buat mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan kemudian meringankan
penyakit, merawat orang sakit serta memulihkan kesehatan di dalam manusia dan atau
untuk membentuk struktur dan memperbaiki kegunaan tubuh

3.2 Saran
Semoga hasil penulisan ini dapat bermanfaat untuk semua pihak terutamanya tenaga
kesehatan seperti perawat untuk lebih termotivasi mempelajari dan mendalami
kebutuhan dasar manusia serta lebih mengenal alat-alat kesehatan yang sering digunakan
dalam proses asuhan keperawatan sehingga dapat meningkatkan pelayanan kesehatan
dan kepuasan kepada masyarakat.

37
DAFTAR PUSTAKA

38

Anda mungkin juga menyukai