Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebagaimana yang telah kita ketahui, masalah pengobatan untuk berbagai
macam penyakit dapat ditempuh dengan pengobatan secara farmakologis dan non
farmakologis. Pengobatan secara farmakologis yaitu dengan mengkonsumsi obat-
obatan yang mengandung berbagai bahan kimia. Pengobatan ini menjadi pilihan
utama di kalangan masyarakat karena dianggap lebih cepat menyembuhkan,
namun bahan kimia yang terkandung di dalamnya juga memberikan efek negatif
bagi tubuh penggunanya. Untuk itu ada beberapa orang yang lebih berminat ke
pengobatan non farmakologis.
Salah satu contoh pengobatan non farmakologis adalah dengan terapi
komplementer atau terapi pengganti. Terapi komplementer adalah cara
penanggulangan penyakit yang dilakukan sebagai pendukung kepada pengobatan
medis konvensional atau sebagai pengobatan pilihan lain diluar pengobatan medis
yang konvensional. Salah satu terapi komplementer yang kini populer
dimasyarakat adalah terapi akupresur. Terapi akupresur adalah perkembangan
terapi pijat yang berlangsung seiring dengan perkembangan ilmu akupuntur
karena teknik pijat akupresur adalah turunan dari ilmu akupuntur. Teknik dalam
terapi ini menggunakan jari tangan sebagai pengganti jarum tetapi dilakukan pada
titik-titik yang sama seperti yang digunakan pada terapi akupuntur.
Berdasarkan data yang bersumber dari Badan Kesehatan Dunia pada tahun
2005, terdapat 75 – 80% dari seluruh penduduk dunia pernah menjalani
pengobatan non-konvensional. Di Indonesia sendiri, kepopuleran pengobatan non-
konvensional, termasuk pengobatan komplementer ini, bisa diperkirakan dari
mulai menjamurnya iklan – iklan terapi non – konvensional di berbagai media.
Berdasarkan persentasi minat masyarakat terhadap terapi non-konvensional
penulis tertarik untuk lebih mengenalkan terapi akupresur kepada seluruh
masyarakat, oleh sebab itu kami menyusun materi terkait akupresur kedalam
sebuah makalah.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka yang
menjadi rumusan masalah dalam penulisan ini adalah sebagai berikut.
1. Apakah yang dimaksud dengan terapi akupresur?
2. Apakah yang dimaksud dengan teori Yin-Yang dalam terapi akupresur?
3. Apakah yang dimaksud dengan teori meridian dalam akupresur?
4. Bagaimanakah cara penegakan diagnosa dalam akupresur?

1.3 Tujuan Penulisan


Sejalan dengan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan
penulisan ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pengertian terapi akupresur.
2. Untuk mengetahui pengertian teori Yin-Yang dalam akupresur.
3. Untuk mengetahui pengertian teori meridian dalam akupresur.
4. Untuk mengetahui cara penegakan diagnosa dalam akupresur.

1.4 Manfaat Penulisan


Dari hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai
pihak, yakni sebagai berikut.
1. Manfaat Praktis
Semoga hasil penulisan ini dapat memberikan dorongan atau masukan
bagi seluruh mahasiswa keperawatan untuk mempelajari dan mendalami
terapi akupresur dan cara penegakan diagnosa dalam akupresur sehingga
dapat membantu proses penyembuhan masyarakat.
2. Manfaat Teorietis
Semoga hasil penulisan ini dapat memberikan informasi yang lengkap
mengenai terapi akupresur dan cara penegakan diagnosa dalam akupresur.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Terapi Akupresur


Kata akupresur berasal dari bahasa Yunani, yaitu accus (kata benda) yang
berarti jarum dan pressure (kata kerja) yang berarti tekanan. Di dalam bahasa
Inggris menjadi to pressure, sedangkan kata asal dalam bahasa Cina adalah zhen
ya fa. Zhen berarti jarum, ya berarti penekanan, dan fa berarti metoda. Kata
tersebut kemudian diadaptasikan kedalam bahasa Indonesia menjadi akupresur
atau tusuk jari. Sistem akupresur secara definisi adalah sistem pengobatan dengan
cara menekan-nekan pada titik-titik tertentu pada tubuh (meridian) untuk
memperoleh efek rangsang pada energi vital (qi) guna mendapatkan kesembuhan
dari suatu penyakit atau untuk meningkatkan kualitas kesehatan.

2.2 Teori Yin-Yang dalam Terapi Akupresur


 Definisi
Di dalam tubuh manusia terdapat aliran energi yang terus menerus,
teratur, dan seimbang. Apabila aliran ini terganggu, maka tubuh manusia
menjadi sakit. Energi vital ini memiliki dua sifat, yaitu Yin dan Yang. Yin
dan Yang adalah falsafah alamiah yang menerangkan sifat, keadaan, dan
gerak perubahan sesuatu dalam alam kehidupan. Sifat dan gejala segala
sesuatu dalam semesta ini mempunyai dua ‘muka’ yang bertentangan,
tetapi dalam pertentangannya keduanya memiliki hubungan yang erat satu
sama lain. mereka merupakan satu kesatuan. Tidak ada Yin murni dan juga
tidak ada Yang murni, akan tetapi dalam Yin ada Yang, di dalam Yang
adapula Yin.
 Gambaran tentang karakteristik Yin-Yang
- Gambaran Yin-Yang dalam alam semesta
Yin Malam Gelap Bawah Dingin Air Barat Utara
Yang Siang Terang Atas Panas Api Timur Selatan
- Gambaran Yin-Yang dalam tubuh manusia

3
Yin Dada-perut
Tubuh bag. Ca Sie Yin Li
Bawah ng g
Yang Punggung- Tubuh bag. Fu Ci Wei Piao
bokong Atas
- Gambaran Yin-Yang dalam tubuh manusia
Organ Zang Organ Fu
Paru-paru (LU) Usus besar (LI)
Jantung (HT) Usus kecil (SI)
Perikardium (HC) Sanciao (TE)
Limpa (SP) Lambung (ST)
Hati (LR) Kantung empedu (GB)
- Konsep Yin-Yang dalam diagnosis
Yang Piao (Luar) Re (Panas) Shi/se (Kuat)
Yin Li (Dalam) Han (Dingin) Xu/si (Lemah)
- Konsep Yin-Yang dalam menentukan prognosis
Penyakit Yang didapati gejala Penyakit memberat
Yin
Penyakit Yin didapati gejala Penyakit dalam proses
Yang penyembuhan
- Penyebab penyakit
Yin : penyebab penyakit dalam
Yang : penyebab penyakit luar
- Cara pengobatan
Penyakit Yin : dengan tindakan pengobatan Yang
Penyakit Yang : dengan tindakan pengobatan Yin
- Tipe penyakit
Tipe Yin : berkaitan dengan organ Yin
Tipe Yang : berkaitan dengan organ Yang

2.3 Teori Meridian dalam Terapi Akupresur


 Definisi
Meridian merupakan terjemahan dari kata Jing Luo. Jing Luo
terdiri dari JingMai dan LuoMai. JingMai berarti meridian besar yang
membujur, LuoMai merupakan cabang dari JingMai yang menyebar
keseluruh tubuh sehingga membentuk suatu jaringan melintang bagaikan
jala. Jadi meridian dapat diartikan sebagai suatu sistem yang terdiri dari

4
saluran membujur dan melintang yang tersebar diseluruh tubuh bagaikan
membentuk sebuah jala yang teratur. Sistem meridian terdiri dari:
- Jing:
o 12 meridian utama
o 12 meridian cabang
o 8 meridian istimewa
- Luo (penghubung) yang terdiri dari: 12 penghubung organ zang fu
sebagai hubungan Biao-Li, 2 penghubung dari meridian istimewa (Du,
Ren), 1 penghubung besar Limpa
- Pelengkap, terdiri dari 12 meridian tendon dan 12 daerah kulit.
o Meridian Tay Yin Tangan Paru-paru (LU) = 11 titik
o Meridian Yang Ming Tangan Usus Besar (LI) = 20 titik
o Meridian Yang Ming Kaki Lambung (ST) = 45 titik
o Meridian Tay Yin Kaki Limpa (SP) = 21 titik
o Meridian Sao Yin Tangan Jantung (HT) = 9 titik
o Meridian Tay Yang Tangan Usus Kecil (SI) = 19 titik
o Meridian Tay Yang Kaki Kandung Kemih (GB) = 67 titik
o Meridian Sao Yin Kaki Ginjal (KI) = 27 titik
o Meridian Jue Yin Tangan Perikardium (PC) = 9 Titik
o Meridan Sao Yang Tangan San Jiao (TE/TH) = 23 titik
o Meridian Sao Yang Kaki Kandung Empedu (GB) = 44 titik
o Meridian Jue Yin Kaki Hati (LR/LV) = 14 titik
 Titik MU, SHU, YUEN, dan AHSE
- Titik MU depan = Titik Waspada/Alarm
Titik dimana energi organ terpancar kepermukaan ventral tubuh
dan terletak setinggi organ bersangkutan, sehingga akan memberi
isyarat bahwa organ tersebut dalam keadaan sakit. Bila titik MU ini
ditekan dan terasa sakit, maka organ yang bersangkutan dengan titik
tersebut didiagnosa bermasalah. Umumnya tidak terletak pada
meridian organ tersebut, kecuali: paru, kandung kemih, dan hati.
Berikut titik-titik MU depan organ Zang Fu:
Organ Zang Fu MU Depan

5
Paru LU 1
Perikardium CV 17
Jantung CV 14
Hati LR 14
Kandung empedu GB 24
Limpa LR 13
Lambung CV 12
Sanjiao CV 5
Ginjal GB 25
Usus besar ST 25
Usus kecil CV 4
Kandung kemih CV 3

- Titik SHU belakang = titik asosiasi


Berbeda dengan titik Shu dari titik U-Su, titik Shu belakang adalah
titik yang terletak di punggung pada meridian kandung kemih dan
masing-masing titik berhungan dengan salah satu meridian pokok dan
berpengaruh langsung pada meridian bersangkutan. Bila titik Shu ini
ditekan dan terasa sakit, maka organ yang bersangkutan dengan titik
tersebut di diagnosa bermasalah. Adapaun titik-titik Shu belakang
organ Zang Fu adalah sebagai berikut :

6
- Titik Yuen=Titik Sumber
Titik dimana Qi sejati terpancar dalam meridian, sehingga kalau
dirangsang akan menimbulkan energi yang dua kali lebih kuat dari
titik-titik lain. titik Yuen berlokasi di anggota gerak, untuk titik Yuen
meridian Yin sama dengan titik SU dari titik U-Su. Bila titik Yuen ini
ditekan dan terasa sakit, maka organ yang bersangkutan dengan titik
tersebut di diagnosa bermasalah. Adapun titik-titik Yuen adalah
sebagai berikut:

- Titik Ahse = yes point


Titik keluhan klien, dimana titik yang dirasakan sebagai titik
keluhan rasa sakit dari klien. Titik yang apabila mengalami rasa sakit
berarti ada gangguan Qi pada meridian dimana titik tersebut terletak.
 Titik U-Su (Titik Komando)
Titik yang kalau diberi rangsang akan menimbulkan transfer energi
(Qi) dari satu meridian ke meridian lain, mengikuti hukum pergerakan
lima unsur. Titik-titik tersebut adalah titik Jin, Yung, Shu, Jing, dan He
termasuk dalam titik lima unsur. Urutan lima unsur meridian Yin adalah
kayu, api, tanah, logam, air. Sedangkan meridian Yang urutannya adalah
logam, air, kayu, api, tanah.
Kegunaan titik USU:

7
 Titik Jin (sumur) = dada terasa penuh
 Titik Yung (parit) = badan terasa panas
 Titik Shu (kali kecil) = badan/sendi terasa sakit, sebagai titik
kasual untuk mengobati kelainan pada meridian
 Titik Jing (sungai) = batuk, sesak, terasa panas dingin
 Titik He (lautan) = rasa mual dan diare
 Titik Ibu = untuk tonifikasi (menguatkan)
 Titik anak = untuk sedasi (melemahkan)
 titik pribadi = titik penyeimbang meridian yang bersangkutan

 Titik XI, LUO, dan HE Bawah


- Titik XI/Titik akumulasi
Titik xi adalah titik yg kalau dirangsang akan menimbulkan energi
tiga kali lebih kuat daripada titik yang lain. pemilihan titik XI untuk
pengobatan penyakit akut pada meridian atau organnya sendiri.
Contoh:
 Batuk darah dipilih titik kongzui (LU 6) pada meridian Tai Yin
Tangan paru
 Usus berbunyi (peristaltik usus meningkat), sakit perut dipilih
titik wenliu (LI 7) pada meridian Yang Ming Tangan Usus
Besar
 Nyeri ulu hati dipilih titik Liangqiu (ST 34) pada meridian
Yang Ming Kaki Lambung

8
 Nyeri haid dipilih titik diiji (SP 8) pada meridian Tai Yin Kaki
Limpa

- Titik Luo
Titik luo adalah titik yang kalau dirangsang akan menimbulkan
keseimbangan energi (Qi) antara kedua meridian sejodoh atau conter
partnya. Titik luo dapat digunakan untuk mengobati penyakit meridian
yang berhubungan Biao-LI (Luar-Dalam) sebagai titik kasual untuk
mengobati penyakit/kelainan pada meridian.

- Titik He bawah
Titik He bawah adalah titik dimana Qi tiga meridian Yang tangan
(LI, SI, TE) bersatu dengan Qi tiga meridian Yang kaki (ST, GB, BL)
dan masuk ke dalam organ yang bersangkutan tetapi tidak melalui titik
‘he’nya. Titik He bawah bermanfaat untuk pengobatan penyakit pada
enam Fu. Contohnya: nyeri lambung dan muntah asam dipilih titik
Zusanli (ST 36).

9
2.4 Penegakan Diagnosa Dalam Akupresur
 Cara penegakan diagnosa
Dalam terapi akupresur, penegakan diagnose mutlak dilakukan sebagai
satu skill dari terapis. Ada cara diagnosa dalam Pengobatan Tradisional Cina
(TCM) yang dikenal dengan Si Zhen Ba Gang (baca: Se Cen Pa Kang). Si Zhen
meliputi 4 cara pemeriksaan yaitu :
1. Pengamatan
Metode pengamatan menggunakan ketelitian inderamata dalam memeriksa
ekspresi warna wajah, jiwa, bentuk tubuh, mata, dan lidah dari klien.
- Jiwa/Shen
Jiwa disini dapat diartikan tanda-tanda adanya kehidupan, seperti
perilaku, hasrat, pikiran, dan semangat. Apabila klien menunjukkan
semangat dan kesadaran yang baik akan mengekspresikan mata yang
berbinar dan reaksi yang cepat, dapat diajak bekerja sama selama
proses pemeriksaan menunjukkan klien tersebut dalam kondisi baik
dan sehat. Klien yang sakit menunjukkan kurang bersemangat,
pandangan mata kosong dan malas bergerak. Dalam kondisi sakit
apabila masih ditemukan shen yang masih dalam kondisi baik, maka
dapt disimpulkan daya tahan pasien dalam kondisi baik, dan prognosis
baik. Sebaliknya jiwa yang buruk menunjukkan pasien dalam kondisi
buruk.
- Ekspresi-warna wajah /Se
Ekspresi yang cerah dan segar, menunjukkan kondisi sehat, tetapi
apabila dalam pemeriksaan selanjutnya ditemukan suatu penyakit
maka kondisi menyatakan : penyakit luar, ringan, dan baru di derita.
Sebaliknya apabila ekspresi gelap dan pucat, menunjukkan penyakit
dalam, dan sudah lama di derita. Warna wajah sangat diutamakan
dalam melihat kondisi Qi/enegi dan Xue/darah organ dalam dan
fenomena perubahan patologis penyakit.
o Hijau : manifestasi dari dingin, gejala nyeri, terdapat darah
terhenti/statis, atau angin kaget (gejala suhu badan naik, kejang-
kejang dan tidak sadar).

10
o Merah : mengekspresikan panas.
o Kuning : mengekpresikan factor lembab, dan merupakan ciri dari
limpa yang lemah. Warna muka kuning muda tidak terlalu cerah
atau suram biasanya dijumpai karena qi dan darah tidak cukup
yang disebabkan karena limpadan lambungnya lemah. Muka
bengkak berwarna kuning adalah ciri dari qi limpa yang lemah
sehingga lembab terkumpul di dalam tubuh. Muka, mata dan
seluruh tubuh berwarna kuning berarti gejala sakit kuning. Jika
warna kuning cerah berarti bersifat Yang, sedangkan kuning
berwarna gelap digolongkan ke dalam sakit kuning tipe Yin.
o Putih : Ekspresi dari dingin dan tubuh kehilangan qi atau
kehilangan darah. Muka yang berwarna putih menandakan qi dan
darah tidak dapat memberikan nutrisi kepada seluruh bagian tubuh.
o Hitam : ekpresi dari ginjal yang lemah, sindrom dingin, penyakit
dengan gejala nyeri, serta penyakit yang disebabkan dahak dan
darah statis
- Bentuk Tubuh / Sing Tay
Pengamatan bentuk tubuh meliputi kulit, daging, lemak, tendon,
dan tulang, yang bertujuan untuk memperjelas dan memperkuat
diagnose utama serta melihat daya tahan tubuh klien. Orang yang
memliki tulang besar, dada yang lapang, otot yang berisi memiliki
daya tahan tubuh yang kuat. Sebaliknya dada yang sempit, otot yang
kendur, tulang yang kecil menunjukkan daya tahan tubuh yang kurang
baik.
Orang dengan tubuh gemuk menunjukkan kelebihan penimbunan
lemak, yang apabila tidak segera diturunkan akan mengakibatkan
radang sendi akibat beratnya kerja sendi, tingginya potensi terkena
diabetes, atau kolesterol. Orang dengan tubuh kurus, dada sempit,
leher panjang, pipi cekung kedalam, batuk kronis yang tidak sembuh-
sembuh, menunjukkan kecenderungan kelemahan organ paru.
Seseorang yang menunjukkan gerak-gerik yang lain dari biasanya
menunjukkan gejala sakit . Gerak-gerik tersebut bisa seperti: kasar,

11
gelisah dan tidak sabaran, hal ini dapat dikatakan menunjukkan
keadaan Yang. Sedangkan orang yang dengan gerak-gerik; reaksi
lambat dan malas menunjukkan keadaan Yin.
Posisi tubuh duduk atau berbaring pada seseorang yang sakit dan
dapat merentangkan kaki dan tangannya, menunjukkan keadaan Yang
dan Panas/ Re. Sebaliknya posisi tubuh meringkuk , menyembunyikan
kaki dan tangannya, atau melipat kaki yang satu dengan yang lainnya,
menunjukkan kondisi Yin dan Dingin/ Han.
- Kulit
Perhatikan apakah ada perubahan warna kulit, apakah menjadi
merah, pucat, kekuningan atau hitam. Serta aspek lainnya seperti
basah, kering, kasar , halus. Menurut fenomena organ, kulit merupakan
satu kesatuan kerja dari organ Paru.
- Rambut
Sifat rambut yang suram, kering, patah-patah atau botak
menunjukkan kondisi Yin. Rambut kepala dibawah koordinasi organ
Ginjal, sedangkan rambut di kulit di bawah koordinasi organ Paru.
- Hidung
Hal yang diamati dari hidung apakah beringus, pucat (Yin dan
dingin/Han) ataukah merah (Yang dan panas / Re). Cuping hidung
bergerak-gerak menandakan panas paru/Defisiensi Qi Paru dan Ginjal.
- Telinga
Daun telinga berwarna merah menunjukkan panas (Yang, Re) atau
pucat (Yin, Han). Mengeluarkan cairan nanah : radang telinga
disebabkan lembab panas di hati dan empedu.
- Mata
Mata adalah pintu menuju jiwa sehingga pengamatan jiwa yang
paling baik adalah pada mata. Apabila seseorang menunjukkan sorot
mata sayu, pandangan kosong dan pucat berarti Yin.
- Mulut /bibir

12
Bibir merah pecah-pecah dan kering kondisi panas (Yang, Re /
ekses panas), atau berwarna putih pucat (Yin, Han/ defisiensi darah).
Bibir berwarna hijau keunguan; dingin atau stagnasi darah status.
- Lidah
Sudah dijelaskan sebelumnya, menyamati lidah adalah menilai dari
Otot Lidah dan Selaput Lidah.
2. Pendengaran & Pembauan
Metode Pengamatan menggunakan ketelitian indera pendengaran dan
penginduan. Metode wen biasanya dilakukan bersamaan dengan
pengamatan. Ketika klien menjawab pertanyaan, kita mendengarkan suara
pasien apakah kuat atau lemah, parau atau jelas, adanya suara batuk,
apakah ada suara cekutan, suara terap, membau hawa mulut klien,
membau keringat klien apakah menyengat dan lain sebagainya.
- Suara bicara penderita
Suara bicara keras menunjukkan syndrome Shi, suara bicara lemah
menunjukkan syndrome Xu, suara parau seperti hilang, menunjukkan
sindrome angin
- Suara pernafasan
Suara nafas yang cepat menunjukkan sindrom panas, suara nafas yang
sesak menunjukkan masalah pada saluran pernafasan atau jantung
- Suara batuk
Batuk disertai suara yang serak dan kasar: adanya PPL (penyebab
penyakit luar) angin dingin ke Paru, atau adanya timbunan lender
dingin. Batuk dengan suara yang nyaring : adanya PPL angin panas ke
Paru atau adanya penumpukan lender panas. Batuk kering dengan
dahak sedikit : panas paru sehingga Yin Qi paru menjadi lemah.
- Suara Cekutan
Qi lambung yang tertahan di tenggorokan
- Suara Terap / Sendawa
Qi lambung yang tertahan di lambung
- Bau busuk dari mulut
Gigi busuk atau retensi makanan

13
- Bau keringat yang menyengat
Menunjukkan syndrome panas lembab
- Bau riak yang amis pada mulut
Sindrome panas lemab (infeksi)
3. Wawancara
Dalam anamnesis biasanya terapis menanyakan pertanyaan umum, seperti:
menanyakan deman, menanyakan tentang keringat, menanyakan kepala
dan tubuh serta anggota gerak, menanyakan buang air besar dan buang air
kecil, menanyakan makam dan minum, menanyakan tentang dada dan
perut, menanyakan pendengaran, menanyakan tentang kehausan,
menanyakan penyakit yang pernah diderita dan pengobatan yang diterima,
dan pertanyaan khusus bagi wanita dan anak-anak.
- Menanyakan demam
Apakah ada demam atau tidak, apabila ada demam menunjukkan
penyakit luar, apabila tidak demam atau mungkin justru kedinginan
menunjukkan penyakit dalam. Apakah demam sering kambuh ? Suka
makan yang hangat atau dingin, dan lain sebagainya.
- Menanyakan tentang keringat
Mudah berkeringat atau sulit berkeringat. Apabila mudah berkeringat
disertai letih lesu orang tersebut menderita syndrome Qi Xu
(kekurangan Qi). Sulit berkeringat menunjukkan sindrom dingin.
- Menanyakan kepala dan tubuh serta anggota gerak
o Apakah ada nyeri ? Bila ada, pada bagian mana ?
o Misalnya ditemukan nyeri pada perut atas sebelah kiri,
menunjukkan gangguan lambung.
- Menanyakan tentang buang air besar (BAB) dan buang air kecil
(BAK)
o Apakah ada kesulitan BAB atau BAK ?
o Apakah BAB berbau sangat busuk ? Apakah BAK keruh ?
- Menanyakan makan dan minum
- Rasa apa yang paling disukai
- Lebih suka minum dingin atau hangat

14
Misalnya seseorang yang suka merokok, menunjukkan menyukai rasa
pahit, maka apabila dikaitkan dengan teori 5 unsur, rasa pahit yang
berlebihan dapat melemahkan paru-paru.
- Menanyakan tentang dada dan perut. Apakah ada rasa tertekan pada
bagian dada atau perut? Misalnya nyeri berpindah-pindah pada perut,
perasaan nyaman apa bila ditekan dan diberi pemanasan menunjukkan
syndrome angin.
- Menanyakan pendengaran. Apakah ada suara berdenging, bila ada kuat
atau lemah, hilang-timbul atau terus-menerus. Misalnya ditemukan
telinga berdenging keras, menunjukkan syndrome hiperaktif yang hati,
sebaliknya ditemukan telinga berdenging terus menerus dan lemah,
menunjukkan defisiensi Yin Ginjal.
- Menanyakan kehausan. Apakah mudah terasa haus ? Misalnya
penderita merasa haus terus menerus disertai banyak pipis dan gatal-
gatal di bagian genital, menunjukkan kemungkinan diabetes.
- Menanyakan penyakit yang pernah diderita dan pengobatan yang
diterima. Pertanyaan ini sangat penting untuk mengetahui riwayat
penyakit dan untuk menghindari obat-obat yang mungkin dapat
menimbulkan alergi.
- Pertanyaan khusus wanita dan anak-anak.
o Pada wanita tanyakan mengenai menstruasi, siklus haid?
o Apakah ada nyeri? Dll
o Pada anak-anak apakah ada kelainan sewaktu dalam
kandungan?
o Apakah sudah menerima vaksinasi, dll.
4. Pemeriksaan dengan perabaan
Metode perabaan merupakan pemeriksaan dengan tekanan dan
perabaan pada daerah keluhan ; titik Ahse Point (di sekitar daerah
keluhan), Titik Mu, Titik Shu, Titik Yuen pada tubuh. Penakanan
dimaksudkan untuk mengetahui apakah menimbulkan nyeri tekan (Yang)
ataukah enak tekan (Yin). Serta perabaan nadi klien.

15
Dalam proses penegakan diagnosis, setelah dikumpulkan data
pasien maka dilakukan penggolongan dalam 8 buah sindrom yang disebut
sebagai 8 dasar diagnosis atau Ba Gang ( dibaca: pa kang). Delapan dasar
diagnosis itu adalah : Yin, Yang, Han (dingin), Re (panas), Xu (defisien),
Shi (ekses), Li (dalam), dan Biao (luar).
- YIN dan YANG
Contoh penggolongannya : pasien dengan nadi tenggelam, lambat
dan tak bertenaga digolongkan ke dalam sindrom yin. Sedangkan
pasien dengan nadi mengambang, cepat, bertenaga digolongkan ke
dalam sindrom yang.
- Han (Dingin) dan Re (Panas)
Contoh penggolongannysa : pasien dengan gejala haus, suka
minum, menyukai dingin, badan panas, gelisah, muka merah,
kuning tua, konstipasi, selaput lidah kuning merupakan gejala dari
sindrom panas. Sedangkan pasien dengan sindrom dingin
menampakan gejala tidak haus, menyukai yang hangat, kaki tangan
dingin, urin banyak dan jernih, diare dan lainnya.
- Xu (Defisien) dan Shi (Ekses)
Nadi lemah, kulit dingin, napas pendek, diare dan buang air kecil
banyak serta tidak ada nafsu makan merupakan Xu. Sedangkan
nadi kuat, kulit panas, perut kembung, konstipasi dan urin sedikit,
serta sesak merupakan Shi.
- Li (Dalam) dan Biao (Luar)
Permukaan tubuh, kulit dan otot adalah biao. Rongga dada dan
rongga perut serta organ-organ zang-fu adalah li. Penyebab
penyakit luar masuk ke dalam badan dikatakan dari biao ke li,
sedangkan perubahan dari li ke biao menyatakan adanya proses
penyembuhan.
Secara ringkas berikut langkah-langkah menentukan diagnosisnya :
a. Lakukan 4 cara pemeriksaan
b. Menentukan imbalan yin atau yang
c. Menentukan tipe penyakitnya, dingin, atau panas

16
d. Menentukan jenis penyakitnya, xu (defisien) atau shi (ekses)
e. Menentukan letak patologis penyakitnya, li atau biao
f. Menentukan letak kelainan, di organ atau di meridian atau organ + meridian
g. Tetapkan teknik terapi : jika Xu maka ditonifikasi, jika Shi maka disedasi dan
jika terindikasi sindrom dingin dapat dilakukan teknik moksibusi
h. Tetapkan etiologinya :PPL, PPD, ataupun PPLL
Setelah menegakkan diagnose, maka saatnya melakukan rencana terapi, yaitu :
1. Memilih cara pengobatan
- Menggunakan teknik akupresur
- Menambahkan dengan moksibis atau tidak
- Menambahkan teknik cupping/bekam kering atau tidak
2. Memilih titik dan teknik manipulasinya
- Titik akupresur untuk keluhan utama dan juga keluhan tambahan
- Manipulasi
3. Menentuksn seri pengobatannya
- Berapa kali dalam 1 pekan
- Berapa kali dalam 1 seri terapi
- Minimla berapa kali seri terapi
- Memberikan saran kepada klien
- Mengenai makan/minum yang dipantang/dihindari
- Kebiasaan hidup yang buruk yang harus diubah
- Hal- hal yang harus dilakukan
4. Prognosa mengenai pengobatan

17
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan pembahasan yang telah
dipaparkan, dapat ditarik simpulan sebagai berikut.
1. Akupresur adalah sistem pengobatan dengan cara menekan-nekan pada titik-
titik tertentu pada tubuh (meridian) untuk memperoleh efek rangsang pada
energi vital (qi) guna mendapatkan kesembuhan dari suatu penyakit atau untuk
meningkatkan kualitas kesehatan.
2. Yin dan Yang adalah falsafah alamiah yang menerangkan sifat, keadaan, dan
gerak perubahan sesuatu dalam alam kehidupan. Sifat dan gejala segala
sesuatu dalam semesta ini mempunyai dua ‘muka’ yang bertentangan, tetapi
dalam pertentangannya keduanya memiliki hubungan yang erat satu sama lain
3. Meridian adalah suatu sistem yang terdiri dari saluran membujur dan
melintang yang tersebar diseluruh tubuh bagaikan membentuk sebuah jala
yang teratur. Sistem meridian terdiri dari: Jing, Luo (penghubung) dan
Pelengkap.
4. Ada 4 cara diagnosa dalam terapi akupresur, yaitu: pengamatan, mendengar
atau membau/mengindu, wawancara/pertanyaaan, dan pemeriksaan dengan
perabaan.

3.2 Saran
Semoga hasil penulisan ini dapat bermanfaat untuk semua pihak
terutamanya tenaga kesehatan seperti perawat untuk lebih termotivasi
mempelajari dan mendalami terapi komplementer khususnya akupresur sehingga
dapat meningkatkan pelayanan kesehatan dan kepuasan kepada masyarakat.

18

Anda mungkin juga menyukai