TERAPI KOMPLEMENTER
KELOMPOK II
Makalah ini merupakan salah satu tugas yang di berikan kepada kami
dalam rangka pengembangan dasar ilmu bahasa indonesia yang berkaitan dengan kalimat
efektif. Selain itutujuan dari penyusunan makalah ini juga untuk menambah wawasan tentang
pengetahuanBahasa secara meluas. Sehingga besar harapan kami, makalah yang kami sajikan
dapatmenjadi konstribusi positif bagi pengembang wawasan pembaca.Akhirnya kami
menyadari dalam penulisan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Olehkarena itu, dengan
segala kerendahan hati kami menerima kritik dan saran agar penyusunanmakalah selanjutnya
menjadi lebih. Semoga laporan ini memberi manfaat bagi banyak pihak.Amiin.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PEMBAHASAN
Untuk materi dasar yin dan yang sebenarnya terkait dengan materi yang lain.unsur yin
dalam tubuh kita dibentuk dari beberapa materi yang lain .unsur yin dalam tubuh kita
dibentuk dari beberapa materi lain seperti darah dan cairan serta ling.demikian juga unsur
yang dibentuk oleh Qi.sebagai gambaran yang dapat dilihat dalam kehidupan sehari
hari.”terlur adalah miniature alam seimbang yang berupa yin dan yang .setiap materi dialam
ini terkandung unsur yin dan yang.
Di dalam Kedokteran Timur, terdapat hukum pasangan yang dikenal dengan Yin-
Yang. Yin-Yang menggambarkan bahwa apa yang diciptakan Allah di alam semesta ini
saling berpasangan. Seperti adanya siang-malam, atas-bawah, kiri-kanan, pria-wanita, sehat-
sakit, gembira-sedih. Sebagaimana firman Allah dalam QS Yasin : 3637 yang artinya
“Mahasuci (Allah) yang telah mencipta- kan semuanya berpasang-pasangan, baik dari apa
yang telah ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka sendiri maupun dari apa yang tidak
mereka ketahui. Dan suatu tanda kebesaran Allah swt bagi mereka adalah malam, kami
tanggalkan siang dari (malam) itu, maka seketika itu mereka (berada dalam) kegelapan.
Hukum pasangan memberikan makna bahwa segala apa yang telah di ciptakan Allah di alam
semesta ini memiliki sifat saling berlawanan, berhubungan, melengkapi, mengontrol, hingga
tercipta suatu kondisi yang seimbang. Begitu pula dalam tubuh manusia konstitusinya
memiliki bagian-bagian tubuh yang saling berlawanan ada bagian kiri-kanan, anterior-
posterior, medial-lateral
Maka akan terjadi kondisi Yang sehingga muncul manifestasi ekses atau
hiperaktivitas Yang dalam tubuh. Dalam buku Plain Question disebutkan bila Yin
dominan maka Yang akan menderita sakit, bila Yang dominan maka Yin akan
menderita sakit. Prinsip Yin Yang digunakan untuk menerangkan fungsi fisiologis
dan perubahan patologis, juga sebagai tuntutan dalam diagnosis dan terapi
B. Teori Meridian
Meridian dalam bahasa mandarin disebut Jing Luo. Secara harfiah Jing berarti
saluran, sedangkan Luo berarti penghubung. Jika diibaratkan sebagai pohon, Jing
merupakan batang utama dari pohon, dan Luo merupakan ranting. Meridian adalah
sebuah sistem yang dapat menghubungkan seluruh area dalam tubuh manusia. Dan
juga dengan adanya meridian, seluruh tubuh manusia dapat memperoleh energi dan
nutrisi yang cukup untuk aktifitas sehari-hari. Pada tubuh manusia utamanya terdapat
6 pasang meridian umum, dan 8 meridian istimewa. Meridian-meridian tersebut
melewati seluruh area tubuh tanpa terkecuali, saling berhubungan sehingga
membentuk satu kesatuan sistem yang mempunyai fungsi penting bagi tubuh.
Seperti yang disebutkan dalam Ling Shu Bab ke10 : “Kaisar kuning berkata:
Pada saat manusia mulai terbentuk, Yin Qi dari Ibu bersatu dengan Yang Qi dari ayah
dan membentuk Jing (es- sence). Setelah Jing tersedia, maka terbentuklah Sumsum
Tulang. Lalu secara bertahap terbentuklah tulang belulang sebagai pilar, dan jalur
meridian sebagai tempat penyimpanan Qi dan darah, dan tendon menguatkan
sambungan dari tulang, dan otot sebagai pelindung Zang Fu serta dinding bagi
jaringan-jaringan lain di dalamnya; hingga kulit terbentuk, dan rambut tumbuh, maka
ter bentuklah manusia.” Proses terbentuknya meridian dimulai pada saat yang
bersamaan dengan proses pembentukan manusia.
Meridian tersebar di seluruh bagian tubuh. Jing berada di sekitar area dalam,
yang menjadi penghubung antar organ Zang Fu dalam tubuh. Sedangkan Luo
merupakan cabang dari Jing, penghubung yang lebih kecil dan berada di area yang
lebih dekat dengan area permukaan tubuh. Karena Luo merupakan cabang dari Jing
dan letaknya di area permukaan, maka Luo dapat meng- hubungkan organ Zang Fu
dengan Biao.
Secara teori, jalur meridian berbeda dari pembuluh darah, sistem saraf, maupun sistem
limfatik. Secara fisiologi meridian mempunyai fungsi yang penting bagi tubuh
manusia, antara lain untuk mengalirkan Qi, Xue (darah) serta Jin Ye (cairan), sebagai
penghubung antar organ, serta menghubungkan bagian dalam dengan bagian terluar
tubuh manusia. Hal ini juga disebutkan dalam Ling Shu Bab Meridian: “Meridian,
dapat digunakan untuk menentukan hidup dan mati, tetapi juga untuk diagnosa
penyakit, menyeimbangkan kondisi defisiensi dan ekses, fungsinya sangat penting
dalam penanganan suatu penyakit, sehingga pengetahuan tentangnya sangat penting
untuk dipelajari.”
Selain itu, meridian juga dapat menyalurkan penyakit dari satu organ ke organ lain.
Sebagai contoh api dari meridian Jantung dapat berpindah ke meridian
pasangannya,yaitu meridian Usus Kecil, Lalu dari meridian Usus Kecil dapat
berpindah ke meridian Kandung Kemih, dan seterusnyaDalam terapi akupunktur, me-
ridian berfungsi untuk menyampaikan stimulasi dari titik aku- punktur ke daerah yang
terserang penyakit. Dengan menstimulasi titik akupunktur, baik dengan jarum,
tekanan, panas, maupun cupping, diharapkan dapat meregulasi aliran Qi dan darah
pada daerah yang terserang penyakit.
Meridian Jantung berhubungan dengan organ : Jantung, Paruparu, dan Usus Kecil
a. mulai pada sisi medial dari ibu jari kaki di titik SP-1/Yinbai,
d. naik ke medial tulang Tibia kearah sisi medial lutut di titik SP-9/Yinlingquan,
e. mengikuti permukaan medial paha/di medial tungkai atas menyilang meridian hati,
g. bergabung di daerah lambung dan pertama naik pada 4 cun lateral dari garis median tubuh
(midline), kemudian 6 cun dari midline, melewati titik GB-24/Riyue, LR-14/Qimen dan LU-
1/Zhongfu, kemudian turun dan berakhir di sela iga ketujuh pada garis pertengahan ketiak
sebagai titik SP-21/Dabao.
Cabang :
d. Berjalan posterior ke Malleolus Medialis di titik KI-3/Taixi, turun ketumit dan naik
kebawah Malleolus Medialisdi KI-6/Zhaohai,
f. Langsung naik ke fossa popliteal pada sisi medial dititik KI-10/Yingu dan sepanjang
postero-medial paha ke ujung tulang coccygeus dan memotong M. DU di titik DU-
1/Changqiang.
h. Satu cabang timbul dari Ginjal, naik menembus diaphragma dan berhubungan
dengan organ Hati, masuk ke Paru-paru,dan naik sepanjang tenggorokan dan
berakhir pada akar lidah, dan
Meridian ginjal berhubungan dengan organ : ginjal, kandung kemih, hati, paru paru, dan jantung.
Gambar 24 : Alur Meridian Shaoyin Kaki Ginjal
(Sumber : Cheng Xinnong, 1987. Chinese Acupuncture and Moxibustion)
1) St – 1 / cheng qi
Letak : tepat digaris lurus yang ditarik melalui pusat pupil mata pada keadaan melihat kedepan,
diantara bola mata dan lekuk rongg mata bawah (infra orbita).
Keistimewaan : titik pertemuan meridian lambung dengan meridian yang jiao dengan meridian ren.
2) St – 2 / si bai
Letak : dibawah titik cheng qi pada lekukan di bawah pinggiran foramen infra orbita mata pada
keadaan melihat ke depan.
Indikasi : paralysis facial, tic douloureux, infeksi hidung, penyakit mata, nyeri kepala, vertego.
3) St – 3 / ju liao
Letak : 0,3 cun lateral titik li-20; tepat di bawah pertengahan bola mata, setinggi bagian cuping
hidung.
Cara penjaruman : tegak lurus sedalam 0,3 – 0,4 cun bisa moxa.
Keistimewaan : titik pertemuan meridian lambung dengan usus besar dan meridian yang jiao.
4) St – 4 / di cang
Letak : setinggi sudut mulut dan kearah lateral berjarak 0,4 cun.
Cara penjaruman : miring sedalam 0,3 – 0,7 cun kearah angulus mandibula bisa moxa.
Indikasi : paralisis facial, tic douloureix, hipersalivasi, suara serak dan gangguan suara.
Keistimewaan : titik pertemuan meridian lambung dengan meridian usus besar dan meridian yang
jiao.
5) St – 5 / da ying
Letak : pada bagian dengan angulus mandibula di depan m masetericus dimana terdapat lekukan
ketika mulut digembungkan.
Indikasi : gangguan membuka dan menutup mulut (trismus), sakit gigi, muka bengkak, bells palsy,
panas
6) St – 6 / jia che
Letak : sebelah anterior superior mandibula (kalau mulut menggigit keras, disitu menonjol benjolan
otot).
Indikasi : sakit gigi, paralisis facialis, mumps, spasme otot maseter, kaku leher dan trismus.
7) St – 7 / xia guan
Keistimewaan : titik pertemuan meridian yang ming kaki lambung dengan meridian shao yang kaki
kandung empedu
8) St – 8 / tou wei
Letak : 0,5 cun di atas sudut garis batas rambut sisi temporal dahi.
Cara penjaruman : menyusuri kulit sedalam 0,5 – 1 cun ke arah posterior ki moxa.
Keistimewaan : titik pertemuan meridian lambung dengan meridian kandung empedu dan yang wei.
9) St – 9 / ren ying
Letak : 1,5 cun dibelakang prominensia laryngeus dan di depan arteri carotis.
Indikasi : nyeri tenggorokan dan bengkak, sesak napas, suara serak, hypertensi, stroke, gondok
karena kekurangan zat yodium.
10) St – 10 / shui tu
Cara penjaruman : tegak lurus sedalam 0,3 – 0,5 cun bisa moxa.
11) St – 11 / qi she
Cara penjaruman : tegak lurus sedalam 0,3 – 0,5 cun bisa moxa.
Cara penjaruman : tegak lurus sedalam 0,3 – 0,5 cun bisa moxa, (jangan tusuk terlalu dalam
berbahaya).
Indikasi : batuk, sesak napas, nyeri tenggorokan, nyeri iga, pleuritis (radang selaput dada).
13) St – 13 / qi hu
Cara penjaruman : tegak lurus sedalam 0,3 – 0,5 cun bisa moxa.
Indikasi : batuk, sesak napas, pembengkakan dan rasa penuh di dada, nyeri punggung dan dada,
cegukan
14) St – 14 / ku fang
15) St – 15 / wu yi
Indikasi : batuk, sesak nafas, nyeri di dada dan rasa penuh serta nyeri pada bagian dada bagian
depan mastitis, detak jantung tidak serasi.
Indikasi : batuk, sesak napas, nyeri di dada dan rasa penuh serta nyeri pada bagian depan, mastitis,
detak jantung tak serasi, nyeri iga.
17) St – 17 / ru zhong
Letak : pada garis lateral dada ii, di sela iga ke – 4, tepat pada sentrum papilla mamae.
Kontra indikasi : ki moxa, dilarang tusuk, hanya sebagai tanda untuk menentukan letak titik.
18) St – 18 / ru gen
Indikasi : batuk, sesak napas, nyeri di dada dan dada bagian depan, air susu kurang atau tidak lancar.
19)St – 19 / bu rong
Letak : pada garis lateral perut ii, pada tepi bawah tulang rawan iga ke 8, melekat 6 cun di atas
umbilicus dari garis anterior 2 cun.
Indikasi : perut terasa penuh, muntah2, hilang nafsu makan, diare, iga terasa penuh, kembung.
Letak : pada garis lateral perut ii, setinggi titi cv – 13 (shang wan).
Indikasi : nyeri lambung, muntah2, hilang nafsu makan, diare, iga terasa penuh, kembung.
21)St – 21 / liang men
Letak : pada garis lateral perut ii, setinggi titik cv – 12 (zhong wan).
Indikasi : nyeri lambung, muntah2, hilang nafsu makan, diare, nyeri karena hernia.
Indikasi : rasa penuh dan nyeri di perut, diarrhea, hilang nafsu makan dan oedema.
23)St – 23 / tai yi
Letak : pada garis lateral perut ii, setinggi titik cv – 10 (xia wan).
Indikasi : gangguan mental, insomnia, nyeri lambung dan gangguan percernaan, hernia.
Cara penjaruman : tegak lurus ke atas 0,7 – 1,1 cun bisa moxa.
Indikasi : perut tegang, diarrhe, nyeri pusat, konstipasi oedema, dan gangguan mensturasi.
27)St – 27 / da ju
Indikasi : ketegangan perut sebelah bawah, hernia, retensi urine dan gangguan mensturasi, seminal
emission, insomnia, anggota gerak terasa capai.
Cara penjaruman : tegak lurus sedalam 0,7 – 1,1 cun bisa moxa.
Indikasi : ketegangan perut sebelah bawah, herinie, retensi urine dan gangguan mensturasi, kandung
kemih dingin, nyeri perut menembu kemaluan
29) St – 29 / gu lai
Cara penjaruman : tegak lurus sedalam 0,7 – 1,1 cun bisa moxa.
Indikasi : nyeri perut sebelah bawah, ketegangan perut, hernia, dan gangguan mensturasi,
leucorrhoe.
30) St – 30 / qi chong
Letak : pada bagian atas lipat paha, medial a.femoralis, 5 cun di bawah umbillicus, 2 cun lateral qu gu
(cv-2).
Cara penjaruman : tegak lurus sedalam 0,3 – 0,5 cun bisa moxa.
Indikasi : gangguan alat reproduksi pada wanita atau pria, mandul, wanita mens tak henti.
31) St – 31 / bi guan
Letak : pada sebuah lekukan di bawah spina iliaca anterior posterior dan antara m. Sartorius dan
tendo fascialata.
Cara penjaruman : tegak lurus sedalam 0,7 – 1,1 cun bisa moxa.
32)St – 32 / fu tu
Indikasi : paralisis extremitas sebelah bawah dan gangguan serta nyeri lutut, beri-beri, nyeri
pinggang, kaki lemas.
Indikasi : paralisis extremitas sebelah bawah, kaku dan nyeri paha serta lutut, beri-beri, oedema, kaki
lemas.
Cara penjaruman : tegak lurus sedalam 0,3 – 0,7 cun bisa moxa.
Fungsi : memperkuat qi lambung, pelancar meridian, kuatkan otot lutut, hilangkan nyeri.
Indikasi : pembengkakan dan nyeri pada lutut, paralisis extremitas sebelah bawah, nyeri lambung,
pembengkakan dan nyeri pada dada bagian depan, pinggang sampai paha bukit.
35) St – 35 / du bi
Indikasi : nyeri pada lutut, kaku dan gangguan lain di lutut, paralisis kaki.
36)St – 36 / zu san li
Letak : 3 cun dibawah patella, lateral 1 jari dari pundak anterior tulang tibia pada otot tibialis
anterior.
Cara penjaruman : tegak lurus sedalam 0,5 – 1,3 cun bisa moxa.
Fungsi : menghilangkan penyumbatan meridian, memperkuat daya tahan tubuh, mengusir fakt
pathogen, mengatur qi dan xue, meningkatkan fungsi limpa lambung. Indikasi : nyeri pada perut,
gastroenteritis, diarrhe, gangguan gastrointestinal, hypertensi, malaise, fattigue, anemia, paralisis
extremitas sebelah bawah, oedema, vertigo, gangguan nyeri lutut.
37) St – 37 / shang ju xu
Letak : 6 cun dibawah patella, lateral 1 jari dari puncak os tibia. Pada otot tibialis anterior.
Cara penjaruman : tegak lurus sedalam 0,5 – 1,3 cun bisa moxa.
Fungsi : mengusir panas dan lembab, mengatur aktivita fungsi lambung dan usus.
Letak : pada pertengahan jarak antara patella dan malleolus externus, lateral 1 jari dari puncak os
tibia pada otot tibialis anterior.
Cara penjaruman : tegak lurus sedalam 0,5 – 0,9 cun bisa moxa.
Indikasi : nyeri perut bawah, paralisis extermitas sebelah bawah, lumbago yang mengganggu testis.
39) St – 39 / xia ju xu
Indikasi : nyeri perut bawah, paralisis extremitas sebelah bawah, lumbago yang mengganggu testis.
Cara penjaruman : tegak lurus sedalam 0,5 – 1,3 cun bisa moxa.
Fungsi : memperkuat limpa meluluhkan slem, meningkatkan nafsu makan, menurunkan capai,
mencegah serangan angin.
Indikasi : nyeri dada, sesak nafas, riak yang berlebihan, nyeri tenggorokan, paralisis extremitas
sebelah bawah, sakit kepala, vertigo, epilepsi, konstipasi.
41) St – 41 / jie xi
Letak : di tengah lipat pergelangan kakai pada lekukan diantara m.extensor digitorum lombus dan
halusis longus.
Cara penjaruman : tegak lurus sedalam 0,5 – 0,7 cun bisa moxa.
ungsi : mengatur sirkulasi qi, menghilangkan penyumbatan meredakan nyeri, meredakan api
lambung.
Indikasi : oedema facial, sakit kepala, vertigo, gangguan perut, konstipasi, gangguan nyeri pada
pergelangan kaki dan paralisis extremitas sebelah bawah. Keistimewaan : titik jing meridian lambung
dan titik tonifikasi.
Letak : pada dorsum pedis, atara tulang-tulang metatarsal ii dan iii serta os cruneiforme.
43) St – 43 / xian gu
Cara penjaruman : tegak lurus sedalam 0,5 – 1,7 cun bisa moxa.
Indikasi : oedema muka, nyeri perut, diarrhea, pembengkakan dan peradangan kaki.
Cara penjaruman : tegak lurus sedalam 0,3 – 0,5 cun bisa moxa.
Indikasi : sakit gigi, tonsilitis, tic douloureux, epistaxis, gangguan usus, demam dan sakit kepala.
Letak : 0,1 cun belakang sudut kuku dari jari kaki ke ii sisi lateral.
Indikasi : pembengkakan muka, kaki gemetar dan panas, demam yang menggigil, gangguan mental.
a. dimulai dari sisi Ulnar ujung jari kelingking pada titik SI-1/Shaoze,
b. naik sepanjang sisi ulnar telapak tangan sampai pergelangan tangan timbul sebagai titik SI-
6/Yanglaopadaproc.styloideus tulang ulna,
c. mengikuti tulang ulna, menuju medial siku diantara olecranon ulna dan medial dari
epicondylus humerus pada titik SI-8/Xiaohai
Cabang :
a. Naik dari fossa supraclavicular ke leher dan pipi terus ke canthus lateralis, bertemu dengan
meridian kandung empedu di GB-1/Tongziliao, kemudian berjalan posterior menuju telinga,
dan memotong meridian kandung empedu di GB-11/Touqiaoyin dan meridian Sanjiao di SJ-
20/Jiaosun dan SJ-22/Erheliao dan masuk ke telinga melalui titik SI-10/Tinggong.
b. Cabang lain dari cabang terdahulu di pipi dan naik ke infra orbita padatitik
SI-18/Quanliaokemudian berjalan sepanjang lateral hidung, ke canthus medialis dan bertemu
dengan meridian kandung kemih pada titik BL-1/Jingming.
c. Menurut Spiritual Pivot, cabang lain nya turun ke ST-39/Xiajuxu, yang merupakan He
bawah dari meridian ususkecil.
Meridian Usus Kecil berhubungan dengan organ : jantung, lambung, dan usus kecil
b. berjalan proximal sepanjang sisi radial jari telunjuk dan sampai diantara pertemuan tulang
metakarpal I danII dititik LI-4/Hegu,
c. mencapai lekukan diantara tendon Extensor Pollicis Longus dan Brevis (anatomicalsnuff-box),
dimana terletak titik LI-5/Yangxi, d. dilanjutkan sepanjang lateral lengan bawah menuju kelateral
lipat siku pada titikLI-11/Quchi
f. menyilang kebelakang bahu menuju lekukan antara tulang Scapula dan lateral tulang
klavikula sebagai titik LI-16/Jugu,
g. berjalan pada sisi medial, melewati titik SI-12/Bingfeng (ditengah fossa suprascapular)
menuju titik DU-14/Da Zhui (dibawah Proc. Spinalis C-7) yang merupakan titik pertemuan
dengan ke-5 Meridian Yang kaki dan tangan lainnya.
h. dari DU-14/Da Zhui masuk ke daerah Quepen di fossa supraclavicular di mana terdapat
titik ST-12/Quepen, dan berhubungan dengan Paru-paru sebelum turun ke bawah menembus
diaphragma dan berhubungan dengan Usus Besar, i. cabang lainnya naik dari fossa
supraklavikular sepanjang lateral leher,melewati pipi, dan masuk kerahang bawah,
j. dari rahang bawah berjalan melalui ST-4/Dicang, melengkung melingkari bibir atas dan
bersilangan dengan meridian dari sisi lainnya padatitik DU-26/Renchong, disepertiga atas
philtrum,
k. dari DU-26/Renchong, meridian yang sebelah kiri berjalan kearah kanan dan meridian
yang kanan berjalan kearah kiri dan berakhir pada sisi yang berlawanan dari cuping hidung di
titik LI-20/YingXiang,
l. pada titik LI-20/Ying Xiang M. Usus Besar bergabung dengan M. Lambung, dan m.
menurut Spiritual Pivot, sebuah cabang turun dari fossa supraclavicular ke titik ST-37/Shang
Ju Xu
Gambar 9 : Alur Meridian Yang Ming Tangan Usus Besar
(Sumber : Cheng Xinnong, 1987. Chinese Acupuncture and Moxibustion)
a. dimulai dari canthus medialis pada titik BL-1/Jingming, dan naik sepanjang dahi ke vertex,
memotong meridian kandung empedu dan meridian DU pada titik GB-15/Toulingqi,
Du-24/Shenting dan Du-20/Baihui,
b. Dari vertex, sebuah cabang turun kedaerah pelipis di atas telinga, memotong meridian
Kandung empedu di titik GB-7/Qubin, GB-8/Shuaigu, GB-9/Tianchong, GB-10/Fubai, GB-
11/Touqiaoyin, danGB-12/Wangu,
c. Cabang lain dari vertex, memasuki otak, bertemu dengan meridian DU padatitik
DU-17/Naohukemudiantimbuldan turun ke tengkuk pada leher dimana meridian pecah
menjadi 2 cabang,
Cabang pertama :
c. sebuah anak cabang menuju daerah lumbal, turun sepanjang scrotum, melintasi buttock dan
turun ke fossa popliteal dari lutut di titik BL-40/Weizhong.
Cabang kedua :
a. terpisah dari tengkuk dan turun kebatas medial dari scapula dan paralel ke tulang belakang,
3 cun lateral dari midline,ke daerah gluteal,
c. turun melalui Mm. Gastrocnemius, dan timbul di posterior lateral Malleolus external pada
titik BL-60/Kunlun, kemudian mengikuti sepanjang tulang metatarsal ke-5 dan berakhir pada
titik BL-67/Zhiyin di sisi lateral jari kaki ke-5
Gambar 21 : Alur Meridian Tai Yang Kaki Kandung Kemih
(Sumber : Cheng Xinnong, 1987. Chinese Acupuncture and Moxibustion)
Pathogen Angin
Angin (wind) merupakan pathogen jahat pada musim semi yang memiliki karakteristik/ciri
khas diantaranya adalah pathogen yang bersifat Yang, bergerak cepat, mendadak/tiba-tiba,
berpindah-pindah, menyerang tubuh bagian atas (leher ke atas), dan mudah bergabung
dengan pathogen lain. Pada sindrom angin memiliki manifestasi klinik dapat dilihat dengan
adanya sakit kepala, pusing, hidung meler, gatal-gatal, sakit tenggorokan, takut angin,
berkeringat, nyeri sendi yang berpindah-pindah, urtikaria/biduran, vertigo, tetanus,
spasme/pengecilan otot wajah, tremor, dan tungkai serta otot berkedut. Jadi ciri khas utama
dari pathogen angin ini adalah nyeri yang berpindah-pindah. Seperti layaknya angin yang
sedang bertiup ke sana ke mari. Pathogen ini selalu menyerang hati. Karena hati adalah unsur
kayu dengan musim angin dan musim semi, sehingga seseorang yang terkena PPL angin
selalu berhuungan dengan organ hati/liver yang erunsur kayu. Kayu (hati) ini memiliki emosi
marah dan terbuka pada mata, sehingga orang dengan durasi marah yang berlebihan dapat
mengganggu hati ditandai dengan mata merah dan pusing.
Panas (heat) merupakan patoghen jahat yang dicirikan dengan adanya panas ekstrim
yang bisa berubah menjadi pathogen api. Manifestasi yang sering muncul diantaranya adalah
demam tinggi, resah gelisah, mudah haus, keringat banyak, nadi teraba cepat. Pathogen panas
ini dicirikan dengan naik ke atas, manifestasi yang muncul diantaranya adalah pusing,
pandangan mata kabur. Pathogen panas dapat mengkonsumsi Jin Ye/cairan tubuh
menyebakan mulut dan lidah kering, mudah haus, dan ingin minum dingin, uring sedikit dan
berwarna pekat/gelap. Apabila terjadi panas yang ekstrim dapat mengganggu pikiran yang
menyebabkan pingsan dan koma. Pathogen panas ini dapat bergabung dengan pathogen
lembab menyebabkan pusing, rasa berat di kepala, rasa penuh pada dada, nafsu makan buruk,
loose stool/BAB tidak tuntas, lemah, letih, lesu, dan haus serta gelisah.
Api (fire) merupakan qi jahat yang kuat di musim panas yang merupakan pathogen
yang bersifat Yang. Pathogen ini memiliki karakteristik berkobar, membakar, merusak cairan
tubuh, naik ke atas ditandai dengan adanya demam tinggi, resah gelisah, haus, berkeringat,
mulut dan lidah berulcer/sariawan, gusi bengkak dan nyeri, sakit kepala dan mata memerah,
sulit tidur (insomnia), bahkan koma/tidak sadarkan diri. Pathogen ini dapat disebabkan oleh
ekses Yang/kelebihan panas. Pathogen api tentu dapat mengkonsumsi Yin/dingin tubuh biasa
ditandai dengan tanda dan gejala seperti halnya demam, haus ingin minum, tenggorokan dan
bibir kering, konstipasi/susah BAB, urin kuning gelap dan sedikit. Invasi/serangan api dapat
menggerakkan angin sehingga meridian hati/liver terganggu ditandai dengan adanya demam
tinggi, koma, kejang, leher kaku. Dan apabila pathogen api mengganggu darah/xue dapat
menyebabkan epistaxis/mimisan, feses berdarah, hematuria/darah dalam urin, carbunkel,
furunkel, dan ulcer. Ciri khas dari pathogen api ini adalah berkobar, ke atas, dan epistaxis jika
api mengganggu darah/xue/
Penyebab penyakit dalam merupakan faktor emosi yaitu gembira, marah, murung,
cemas, sedih, takut dan terkejut. Rangsang emosi yang berat, terus menerus atau mendadak
yang melampaui kemampuan regulasi makhluk hidup akan mempengaruhi fungsi fisiologis
tubuh, terutama bila terdapat hipersensitivitas sebelumnya terhadap faktor-faktor itu. Qi dan
darah dari organ zang fu akan terganggu dan menimbulkan penyakit. Ketujuh faktor emosi ini
menyerang langsung organ zang fu, Qi dan darah. Faktor emosi yang berbeda cenderung
untuk mempengaruhi sirkulasi Qi dan darah dari organ dalam tertentu seperti :
Salah diet, kelelahan,stres dan kekurangan latihan fisik, kebiasaan hidup yang tidak
teratur, coitus berlebihan adalah perilaku yang salah yang dapat menyebabkan sakit. Luka
traumatik dan gigitan serangga atau binatang merupakan musibah yang dapat terjadi tanpa
sengaja. Faktor cairan lendir dan stagnasi darah, juga faktor turunan juga termasuk PPLL.
Penyebab penyakit lain-lain disebabkan karena salah beradaptasi dan kebiasaan hidup
yang tidak sehat, kelelahan, stress, kekurangan latihan fisik. Jika penyebab tersebut
berlangsung dalam jangka waktu yang lama maka dapat menyebabkan sakit, antara lain :
2. Hubungan seksual yang tidak sehat dan beresiko dapat mengganggu fungsi ginjal
5. Terlalu lama duduk dapat mengganggu fungsi otot dan melukai limpa
1. Angin dalam
Terjadi karena Yang Shi Hati (Yang Hati ekses) dan Yang Shi Jantung atau Yin Xu Hati
(panas semu). Gejalanya sama dengan PPL. Organ yang terkena adalah Hati, Jantung, Ginjal.
2. Dingin dalam
Terjadi karena Yang Xu suatu system organ khususnya ginjal (kelemahan ginjal) yang
diakibatkan oleh kelebihan makan makanan dan minuman yang dingin.
3. Lembab dalam
Terjadi karena keadaan Yang Xu penampungan cairan dalan tubuh. Misalnya pada limpa
(SP), lambung (ST), paru (LU), ginjal (KL), kandung kemih (BL).
Paling sering Yang Zu limpa (kelemahan lempa SP). Biasanya disebabkan oleh makanan dan
minuman yang tidak sehat.
4. Kering dalam
Disebabkan oleh muntaber, banyak keringat, pendarahan, obat-obat peransang, muntah,
pelangsingan. Organ yang terkena adalah paru (LU).
5. Api dalam
Terjadi karena organ Zang Fu dan adanya peransangan emosi yang berlebihan (marah, takut,
sedih, kuatir).
1. Dahak
G.Diagnosa Lidah
Lidah merupakan salah satu organ penting dalam rongga buccal dan melekat otot pada
tulang rahang bawah dan tulang hyoid. Lidah termasuk organ berotot yang dibentuk oleh
membran mukosa dan otot lurik.Permukaan lidah berhubungan dengan organ Zang-Fu
tertentu. Ujung lidah adalah manifestasi dari Sin-jantung dan Fei-paru paru, daerah tengah
lidah mencerminkan keadaan dari Pi-limpa dan Wei lambung, daerah pangkal lidah
mencerminkan keadaan dari Shen-ginjal, dan daerah kedua sisi lidah mencerminkan keadaan
Kan-hati dan Tan- kandung empedu.
Lidah ditutupi dengan selaput lendir semitransparan yang sangat kasar pada
punggungnya. serangkaian proyeksi kecil berbentuk kerucut disebut papilla yang terletak di
lidah bagian belakang. Ada 4 jenis papilla yaitu papilla fili- form, papilla fungiform, papilla
sirkumvalata, dan papilla folat. Papilla filiform dan fungiform berperan dalam mem- bentuk
gambar lidah depan, sedangkan papila sirkumvalata dan folat berperan dalam menentukan
rasa.
Lidah mempunyai fungsi dalam hal mengunyah, merasakan rasa dan mengatur suara.
Sebagai organ amus- cular lidah dapat bergerak dengan cerdas, sebagai hasilnya makanan
dapat dikunyah di seluruh rongga buccal. Lidah mempunyai banyak ujung saraf di luar
papilla sirkumvalata yang membantu lidah untuk merasakan rasa dengan benar.
1) Postur lidah
Ketika mengamati lidah, pasien harus menghadap cahaya dan duduk tegak (pasien dengan
penyakit se- rius dapat berbaring atau terlentang), dengan kepala terangkat sedikit, dan mulut
terbuka lebar, sehingga cahaya dapat masuk ke rongga mulut dan lidah dapat diperiksa.
Untuk peregangan lidah harus memperhati- kan beberapa poin. Ketika membentangkan lidah,
pa- sien harus memastikan lidah santai untuk menghindari perpanjangan atas dan kurva lidah,
sehingga tidak membuat warna menjadi gelap dan lapisan kontriksi. Sebagian postur
pereganagn lidah berbeda, lapisan lidah dapat menunjukkan fitur yang berbeda seperti sesak,
ketajaman, kelonggaran dan kelembutan.
Pengamatan pertama adalah ujung lidah, kemudian tengah, marjin bilateral, dan
terakhir adalah pangkal. Ketika mengamati tekstur lidah, yang pertama adalah tubuh lidah,
kemudian lapisan lidah.
Jika ada gejala mencurigakan selama pengamata lidah, maka perlu menyentuh lidah
untuk mengetahui kelembapan dan keringnya lapisan lidah. Pada umumnya jari telunjuk
digunakan dalam prosedur ini. Palpasi dilakukan dengan menekan posisi tertentu pada
permukaan lidah 1-3 kali, kemudian menggeser jari telunjuk dari pangkal ke ujung lidah
untuk mengetahui kekasaran dan kelembutan lapisan lidah.
• Ukuran Lidah
• Bentuk Lidah
• Warna Lidah
Warna Lidah
Catatan : Jika warna lidah berubah dari kelabu ke hitam abu; atau dari ungu pucat ke biru tua;
atau muncul saluran putih mirip jamur dan bercak-bercak; atau mirip pipihan salju; semua ini
menandakan penyakit pasien telah sampai pada tingkat yang sangat berbahaya
Putih
H. Diagnosa Nadi
Nadi Chun Kheu adalah nadi radialis yang terletak dan ter- raba di pergelangan
tangan. Nadi Chun Kheu mempunyai pan- jang yang dapat dibagi menjadi tiga bagian. Tiga
bagian tersebut yaitu nadi Cun, Guan, dan Chi. Nadi Cun merupakan nadi yang terletak
berdekatan dengan processus styloideus, Nadi Guan ter- letak di bagian proksimal dari nadi
Cun, kemudian kearah yang sama ada nadi Chi.
Cara palpasi nadi yang pertama yaitu menentukan letak nadi Cun dengan jari telunjuk,
Guan dengan jari tengah, dan Chi de- ngan jari manis. Untuk memudahkan ditentukan
terlebih dahulu letak Guan, Guan adalah arteri radialis yang teraba tepat disamping benjolan
tulang pergelangan tangan (caput ossis radial), setelah menentukan Guan satu jari kearah
distal adalan Cun dan satu jari kearah proksimal adalah Chi. Yang menyentuh nadi adalah
ujung jari, bukan bantalan jari. Jarak ketiga jari disesuaikan dengan pan- jang nadi pasein.
Pasien yang berbadan tinggi dan tangan panjang, jarak ketiga jari agak berjauhan.
Sebaliknya, jika pasien berbadan pendek dan tangan pendek jarak ketiga jari dirapatkan.
Untuk bayi tidak dilakukan pembagian Cun, Guan, Che namun cukup dengan satu jari karena
panjang nadi bayi relatif pendek.
Setelah tiga jari terletak pada posisi yang tepat, digunakan tiga tekanan untuk palpasi.
Yang pertama tekanan ringan untuk menentukan nadi Veuw-mengambang, tekanan sedang
untuk menentukan nadi Cong-tengah dan tekanan kuat untuk menentu- kan nadi Chen-dalam.
Secara umum dilakukan penekanan tiga jari bersamaan dalam waktu yang sama, kemudian
dilakukan penekanan secara terpisah.
4. Bentuk nadi :
Nadi Cun, Guan, dan Chi mempunyai merupakan refleksi dari organ dalam yang dijelaskan
dalam tabel dibawah ini
1. Nadi Normal
Nadi normal umumnya mempunyai kecepatan 60-80 kali per menit, sama dengan 4 kali tiap
respirasi (satu kali menarik dan satu kali mengeluarkan napas). Tidak terlalu mengambang
dan terlalu tenggelam, denyutan tenang, bertenaga dan teratur.
b.Mempunyai Wei-Qi (Qi dari lambung) : nadi harus tenang dan teratur
cMempunyai akar : meskipun nadi Chi ditekan tetap bertenaga dan tenang.
Hal-hal yang mempengaruhi nadi antara lain yaitu umur, jenis kelamin, kondisi tubuh,
keadaan emosi, dan perubahan musim. Selain itu nadi dapat berubah apabila sedang
berolahraga, namun dapat kembali pada keadaan semula setelah istirahat. Olahragawan
umunya bernadi lamban.
2.Nadi Patologis
1.Nadi Veuw-mengambang
Gambaran nadi : Nadi terasa pada saat kekuatan ringan, cukup melekatkan jari tanpa
menekan lebih dalam. Jika ditekan lebih kuat maka denyut nadi akan hilang. Manifestasi
penyakit : Sindroma Piao (Luar), tekadang juga memanifestasikan sindroma Xu.
2.Nadi Chen-tenggelam
Gambaran nadi : nadi terasa pada saat penekanan kuat, tidak terasa jika hanya me-
nekan ringan.Manifestasi penyakit : Sindroma Li (dalam)
3. Nadi Che-lamban
4. Nadi Suo-cepat
Gambaran nadi : jumlah denyutan nadi lebih dari 90 kali per menit atau bersamaan dengan
lebih dari lima kali per sekali inspirasi dan ekspirasi napas.
Gambaran nadi : nadi besar sekali bagaikan air bah. Datangnya kuat dan kembalinya
lemah.
Manifestasi penyakit : pertanda adanya patogen panas yang kuat di bagian Qi.
Gambaran nadi : nadi ini sangat kecil dan lemah, ditekan sedikit saja sudah
menghilang, terkadang hilang kemudian timbul lagi.
Manifestasi penyakit : Yang lemah dan Qi kurang. Dapat juga Yin, Yang, Qi, dan Xie
darah dalam keadaan lemah atau kurang.
7. Nadi Si-halus
Gambaran nadi : nadi halus seperti benang namun denyutan masih terasa.
Gambaran nadi : nadi teraba mengambang, tidak berakar, tidak teratur dan seperti hilang.
Manifestasi penyakit : Yuan Qi telah terlepas dari tubuh sehingga fungsi Zhang-Fu lemah
sehingga nadi mengambang.
9. Nadi Xi-kosong
Gambaran nadi : nadi teraba kosong, tidak bertenaga, nadi pada Cun, Guan Che ke-tika
ditekan seperti menghilang.
Manifestasi penyakit : Qi kurang tidak dapat mendorong darah, darah kurang tidak dapat
mengisi penuh nadi, sehingga nadi menjadi lemah dan kosong.
Gambaran nadi : nadi berdenyut lancar, saat di raba seperti kelereng digelindingkan.
Maifestasi penyakit : Pertanda dari kurangnya Jing dan Xie darah. Qi tidak lancar
menyebabkan darah stasis.
13.Nadi Chang-panjang
Manifestasi penyakit : pertanda tubuh kelebihan Gan Yang (Yang dari hati).
Selain itu dapat menandakan kelebihan Yang atau panas berasal dari dalam.
Gambaran nadi : teraba lurus dan keras, seolah-olah sedang menekan senar gitar.
Manifestasi penyakit : menandakan adanya penyakit didalam Gan-hati dan Tan-empedu. Juga
merupakan tanda adanya patogen dahak.
16. Nadi Kheu-kosong lembek
Gambaran nadi : nadi mengambang, ditenga teras kosong dan lembek, seperti me-nekan daun
bawang.
Manifestasi penyakit : sering menandakan keadaan yang sehat, namun juga pertanda ada- nya
patogen lembab atau Pi-limpa dan Wei-lambung dalam keadaan lemah.
Gambaran nadi : terasa mengambang namun kosong Manifestasi penyakit : tubuh kehilangan
darah, Jing, misalnya pada kasus abortus dan perdarahan ulterus.
Gambaran nadi : penekanan ke dalam nadi berbentuk besar, penuh, tegang, dan panjang
Manifestasi klinis : menandakan patogen dingin menyerang ke bagian dalam sekali, hernia,
atau terdapat ben- jolan-benjolan (tumor) dibagian perut.
Gambaran nadi : nadi akan terasa dengan penekanan sangat keras, terkadang harus
mendorong tendon atau menekan sampai tulang. Sebagian denyutan nadi bagaikan
tersembunyi
Manifesatsi penyakit : patogen luar sudah masuk kedalam dan dalam keadaan berbahaya.
Misalnya penderita dalam keadaan koma, atau terdapat rasa nyeri sekali.
Gambaran nadi : nadi teraba lamban dan lemah disertai intermitten yang teratur,
waktu intermitten agak panjang.
Gambaran nadi : denyut nadi cepat disertai intermitten yang tidak teratur.
Manifestasi penyakit : adanya patogen panas bersifat Yang, selain itu dapat menunjuk- kan
adanya Qi yang terhalang dan darah yang tidak lancar atau Than dahak tidak tercerna dengan
baik.
Gambaran nadi : Denyut nadi lamban dengan intermitten tidak teratur. Manifestasi penyakit :
menandakan Yin terlalu kuat, Qi terhambat oleh darah stasis, Patogen than-dahak bersifat
dingin.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurachman, a. k. (2016, September 11). mudah akupuntur melalui anatomi. Retrieved
from repository unair: https://repository.unair.ac.id
https://journal.uny.ac.id/index.php/jpk/article/download/6039/5225
http://ejournal.ukrida.ac.id/ojs/index.php/Meditek/article/download/164/161
http://akupunkturmadura.blogspot.com/2013/09/titik-meridian-kandung-kemih-
bladder.html
http://ejournal.ukrida.ac.id/ojs/index.php/Meditek/article/download/164/161
http://akupunkturmadura.blogspot.com/2013/09/titik-meredian-usus-besar.html
https://repository.unair.ac.id/84521/7/Mudah%20Akupunktur_compressed.pdf
suwarjono. (n.d.). akupuntur harmony SSM. Retrieved from akupuntur
harmony :https://akupunkturharmony.com/teori/akupunktur/akupunktur-dasar/penyebab-
penyakit/penyebab-penyakit-luar-ppl/