Anda di halaman 1dari 54

MAKALAH

TERAPI KOMPLEMENTER

KELOMPOK II

DOSEN PENGAMPU : Ns. Wanda Arge,M,kep


MATA KULIAH : TERAPI KOMPLEMENTER

UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI


ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN
T.A 2022
1.Alfadila Sari ( 1914201094 )
2.Nanda ( 1914201093)
3.Merizal Afriandi ( 1914201061)
4.Hosiana Magdalena ( 1914201010)
5.Putri Wilda Kristiani Talambanua ( 1914201103)
6.Nuratul Iqkrama (1914201017)
7.M.Fauzan (1914201058)
8.Sabania (1914201090)
9.Nurul latifa Anum ( 1914201068)
10.dea hestytriana (1914201091)
11.Mila mustika dewi (1914201088)
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah swt yang


maha pengasih dan penyayang yang telah memberikan rahmat, hidayah dan inayahnya
kepada kami, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tentang “TERAPI
KOMPLEMENTER”.

Makalah ini merupakan salah satu tugas yang di berikan kepada kami
dalam rangka pengembangan dasar ilmu bahasa indonesia yang berkaitan dengan kalimat
efektif. Selain itutujuan dari penyusunan makalah ini juga untuk menambah wawasan tentang
pengetahuanBahasa secara meluas. Sehingga besar harapan kami, makalah yang kami sajikan
dapatmenjadi konstribusi positif bagi pengembang wawasan pembaca.Akhirnya kami
menyadari dalam penulisan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Olehkarena itu, dengan
segala kerendahan hati kami menerima kritik dan saran agar penyusunanmakalah selanjutnya
menjadi lebih. Semoga laporan ini memberi manfaat bagi banyak pihak.Amiin.

Bangkinang,25 September 2022

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PEMBAHASAN

A. Teori Yin Yang


Yin dan yang sebagai materi yang Menyusun tubuh kita.dalam memahami ini kita
jangan memikir yin dan yang dalam wujud materi yang kasat mata.kita akan mengatakan yin
dan yang nya jika Nampak fenomena yang seimbang .kiyta akan mengatakan orang ini yin
jika mengalami gejala panas,kering ,fases kering,bibir kering dan sebagainya.demikian juga
dengan orang yang dalam kondisi kekurangan yang akan Nampak gejala gejalan kedinginan
seperti:mual ,kedinginan kaki dan tangan dingin, diare dan sebagainya.

Untuk materi dasar yin dan yang sebenarnya terkait dengan materi yang lain.unsur yin
dalam tubuh kita dibentuk dari beberapa materi yang lain .unsur yin dalam tubuh kita
dibentuk dari beberapa materi lain seperti darah dan cairan serta ling.demikian juga unsur
yang dibentuk oleh Qi.sebagai gambaran yang dapat dilihat dalam kehidupan sehari
hari.”terlur adalah miniature alam seimbang yang berupa yin dan yang .setiap materi dialam
ini terkandung unsur yin dan yang.

Di dalam Kedokteran Timur, terdapat hukum pasangan yang dikenal dengan Yin-
Yang. Yin-Yang menggambarkan bahwa apa yang diciptakan Allah di alam semesta ini
saling berpasangan. Seperti adanya siang-malam, atas-bawah, kiri-kanan, pria-wanita, sehat-
sakit, gembira-sedih. Sebagaimana firman Allah dalam QS Yasin : 3637 yang artinya
“Mahasuci (Allah) yang telah mencipta- kan semuanya berpasang-pasangan, baik dari apa
yang telah ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka sendiri maupun dari apa yang tidak
mereka ketahui. Dan suatu tanda kebesaran Allah swt bagi mereka adalah malam, kami
tanggalkan siang dari (malam) itu, maka seketika itu mereka (berada dalam) kegelapan.

Hukum pasangan memberikan makna bahwa segala apa yang telah di ciptakan Allah di alam
semesta ini memiliki sifat saling berlawanan, berhubungan, melengkapi, mengontrol, hingga
tercipta suatu kondisi yang seimbang. Begitu pula dalam tubuh manusia konstitusinya
memiliki bagian-bagian tubuh yang saling berlawanan ada bagian kiri-kanan, anterior-
posterior, medial-lateral

Model sirkulasi Yin Yang dalam tubuh

Sirkulasi Yin Yang dari atas dan bawah

Manifestasi Yin Yang dalam tubuh manusia adalah sebagai berikut :


a.Bagian atas tubuh adalah Yang, bagian bawah tubuh adalah Yin.

Sifat Yin Yang Terhadap Tubuh Bagian


b.Bagian posterior adalah Yang bagian anterior Yin.
Sifat Yin Yang Terhadap Depan dan Belakang
c. Bagian lateral aspek extremitas tubuh Yang, bagian internal aspek Yin.
d. Zang merupakam organ Yin dan Fu merupakan organ Yang.
e. Bagian kanan tubuh adalah Yin dan bagian kiri adalah Yang

f. Dalam setiap organ Zang Fu akan ditemukan bagian Yin


dan Yang. Misalnya: Yin jantung dan Yang jantung, Yin Ginjal dan Yang ginjal dan
seterusnya.Meridian juga terbagi atas meridian Yin dan meridian Yang. Secara fisiologis,
tubuh manusia yang normal akan terdapat keseimbangan antara Yin dan Yang, tetapi bila
terdapat kondisi lemah, dapat timbul sifat ekses (berlebihan) dan defisiensi (ke- kurangan)
pada salah satu bagian tubuh yang bersifat Yin atau Yang. Keadaan ini membuat tubuh
tenganggu sehingga tubuh mengeluarkan sinyalnya. Bila Yin defisiensi

Maka akan terjadi kondisi Yang sehingga muncul manifestasi ekses atau
hiperaktivitas Yang dalam tubuh. Dalam buku Plain Question disebutkan bila Yin
dominan maka Yang akan menderita sakit, bila Yang dominan maka Yin akan
menderita sakit. Prinsip Yin Yang digunakan untuk menerangkan fungsi fisiologis
dan perubahan patologis, juga sebagai tuntutan dalam diagnosis dan terapi
B. Teori Meridian

Meridian dalam bahasa mandarin disebut Jing Luo. Secara harfiah Jing berarti
saluran, sedangkan Luo berarti penghubung. Jika diibaratkan sebagai pohon, Jing
merupakan batang utama dari pohon, dan Luo merupakan ranting. Meridian adalah
sebuah sistem yang dapat menghubungkan seluruh area dalam tubuh manusia. Dan
juga dengan adanya meridian, seluruh tubuh manusia dapat memperoleh energi dan
nutrisi yang cukup untuk aktifitas sehari-hari. Pada tubuh manusia utamanya terdapat
6 pasang meridian umum, dan 8 meridian istimewa. Meridian-meridian tersebut
melewati seluruh area tubuh tanpa terkecuali, saling berhubungan sehingga
membentuk satu kesatuan sistem yang mempunyai fungsi penting bagi tubuh.

Seperti yang disebutkan dalam Ling Shu Bab ke10 : “Kaisar kuning berkata:
Pada saat manusia mulai terbentuk, Yin Qi dari Ibu bersatu dengan Yang Qi dari ayah
dan membentuk Jing (es- sence). Setelah Jing tersedia, maka terbentuklah Sumsum
Tulang. Lalu secara bertahap terbentuklah tulang belulang sebagai pilar, dan jalur
meridian sebagai tempat penyimpanan Qi dan darah, dan tendon menguatkan
sambungan dari tulang, dan otot sebagai pelindung Zang Fu serta dinding bagi
jaringan-jaringan lain di dalamnya; hingga kulit terbentuk, dan rambut tumbuh, maka
ter bentuklah manusia.” Proses terbentuknya meridian dimulai pada saat yang
bersamaan dengan proses pembentukan manusia.

Meridian tersebar di seluruh bagian tubuh. Jing berada di sekitar area dalam,
yang menjadi penghubung antar organ Zang Fu dalam tubuh. Sedangkan Luo
merupakan cabang dari Jing, penghubung yang lebih kecil dan berada di area yang
lebih dekat dengan area permukaan tubuh. Karena Luo merupakan cabang dari Jing
dan letaknya di area permukaan, maka Luo dapat meng- hubungkan organ Zang Fu
dengan Biao.
Secara teori, jalur meridian berbeda dari pembuluh darah, sistem saraf, maupun sistem
limfatik. Secara fisiologi meridian mempunyai fungsi yang penting bagi tubuh
manusia, antara lain untuk mengalirkan Qi, Xue (darah) serta Jin Ye (cairan), sebagai
penghubung antar organ, serta menghubungkan bagian dalam dengan bagian terluar
tubuh manusia. Hal ini juga disebutkan dalam Ling Shu Bab Meridian: “Meridian,
dapat digunakan untuk menentukan hidup dan mati, tetapi juga untuk diagnosa
penyakit, menyeimbangkan kondisi defisiensi dan ekses, fungsinya sangat penting
dalam penanganan suatu penyakit, sehingga pengetahuan tentangnya sangat penting
untuk dipelajari.”

Karena fungsinya sebagai penghubung tubuh dengan lingkungan sekitar, dalam


kondisi tertentu meridian juga bisa menjadi pintu awal masuknya faktor penyebab
penyakit ke tubuh manusia. Selain itu juga kondisi meridian juga dapat
menggambarkan kondisi masing-masing organ dalam tubuh manusia. Ketika
keseimbangan tubuh terganggu akibat faktor penyebab penyakit, meridian dapat
memunculkan berbagai macam respon di sepanjang jalur meridian. Respon tersebut
dapat berupa nyeri maupun perubahan warna.

Selain itu, meridian juga dapat menyalurkan penyakit dari satu organ ke organ lain.
Sebagai contoh api dari meridian Jantung dapat berpindah ke meridian
pasangannya,yaitu meridian Usus Kecil, Lalu dari meridian Usus Kecil dapat
berpindah ke meridian Kandung Kemih, dan seterusnyaDalam terapi akupunktur, me-
ridian berfungsi untuk menyampaikan stimulasi dari titik aku- punktur ke daerah yang
terserang penyakit. Dengan menstimulasi titik akupunktur, baik dengan jarum,
tekanan, panas, maupun cupping, diharapkan dapat meregulasi aliran Qi dan darah
pada daerah yang terserang penyakit.

1. Teori Meridian Jantung


Perjalanan Qi meridian jantung
1. Berawal dariJantung
2. Timbul dari system pembuluh darah, mengelilingi Jantung, turun menembus diafragma
berhubungan dengan Usus Kecil
3. Cabang dari Jantung, naik keatas sepanjang sisi oesophagus dan melintasi muka dan pipi
untuk berhubungan dengan jaringan di sekitarmata.
4. Cabang lainnya berjalan langung dari Jantung ke Paru-paru dan turun, timbul di ketiak pada
titik HT-1/Jiquan
5. Kemudian berjalan sepanjang medial lengan atas (medial dari meridian paru dan meridian
perikardium),menuju lengan siku pada titik HT-3/Shaohai,
6. Turun sepanjang antero-medial lengan bawah menuju tulang tulang yang berbentuk seperti
kacang (pisiform) pada pergelangan tangan di titik HT-7/Shenmen, dan
7. Kemudian berjalan melalaui telapak tangan sepanjang sisi radial jari kelingking dan berakhir
pada sudut radial dari kuku di jari kelingking pada titik HT-9/Shaochong.

Meridian Jantung berhubungan dengan organ : Jantung, Paruparu, dan Usus Kecil

Gambar 17 : Alur Meridian Shao Yin Tangan Jantung


(Sumber : Cheng Xinnong, 1987. Chinese Acupuncture and Moxibustion)

2. Teori Meridian Paru-paru


Perjalanan Qi Meridian Tai Yin Tangan Paru-paru
1. dimulai dari jiao tengah, di daerah lambung,
2. turun ke bawah untuk berhubungan dengan usus besar,
3. c.naik kembali keatas melewati cardiac orifice lambung dan menembus diaphragma,
4. menembus paru-paru, naik kedaerah tenggorokan,
5. eberjalan kebawah melintang dan menembus permukaan tubuh di daerah dada sebagai titik
LU-1/Zhongfu
6. naik melewati satu ruang iga sebagai titik LU-2/Yunmen di tengah dari lekukan segitiga
delto-pectoral,
7. turun kebawah sepanjang antero-lateral lengan atas, sebelah lateral dari m. jantung dan m.
perikardium, menuju fossa cubitus pada siku di titik LU-5/Chize,
8. berjalan sepanjang antero-lateral lengan bawah menuju processus styloideus tulang radius,
9. mengikuti batas lateral arteri radialis menuju pergelangan tangan pada titikLU-9/Taiyuan,
10. menyusuri thenar eminence dan berakhir pada sisi radial di bawah kuku ibu jari sebagai titik
LU-11/Shaoshang.
Cabang :
Keluar dari LU-7/Lieque di Proc. Styloideus berjalan di sisi radial langsung menuju jari
telunjuk, berakhir sebagai titik LI-1/ Shangyang yang merupakan titik pertama darimeridian usus
besar.

Gambar 6 : Aliran Qi Organ Tai Yin Tangan Paru


(Sumber : Cheng Xinnong, 1987. Chinese Acupuncture and Moxibustion)
3. Teori Meridian Hati

Gambar 33 : Aliran Qi Organ Jueyin Kaki Hati


(Sumber : Cheng Xinnong, 1987. Chinese Acupuncture and
Moxibustion )
Perjalanan Qi Meridian Jue Yin kaki hati
a. dimulai dari ibu jari kaki berjalan melewati punggung kaki terus ke bagian
anterior dari maleolus medialis,
b. naik dan sampai di titik SP-6/Sanyinjiao dari meridian limpa.
c. kemudian melewati tepi medial tibia berjalan menuju kebelakang memotong
meridian limpa kira-kira 8 cun di atas maleolus medialis.
d. terus berjalan sampai pada daerah pubis, meridian ini melingkari alat kelamin
dan bertemu dengan meridian Ren/CV pada perut bagian bawah,
e. lalu meridian ini berjalan naik dan sampai pada daerah hipokonddrium, lalu
bersatu dengan meridian kandung empedu di titik LR-13/Zhangmen,dan
f. masuk ke dalam badan, berhubungan dengan Hati lalu berLuo dengan
Kandung empedu.
g. selanjutnya berjalan ke atas menembus diafragma, menyebar pada daerah
Hipokondrium.
h. menyusuri bagian belakang trakea (trachea) dan esofagus (Oesophagus),
i. naik ke atas masuk ke dalam daerah laring-faring, dan
j. selanjutnya berhubungan dengan mata, otak serta puncak kepala (ubun-
ubun),berhubungan dengan meridian Du/GV.
Cabang meridian :
a. sebuah cabang dari mata, turun ke bawah ke dalam daerah pipi, dan
b. selanjutnya mengitari bagian bibir,dan
c. cabang lainnya dari hati menembus diafragma lalu menyebar pada paru-paru.
Gambar 34 : Alur Meridian Jueyin Kaki Hati
(Sumber : Cheng Xinnong, 1987. Chinese Acupuncture and Moxibustion)

Gambar 35 : Alur Meridian Jueyin Kaki Hati


(Sumber : Cheng Xinnong, 1987. Chinese Acupuncture and Moxibustion)

4. Teori Meridian Limpa

Gambar 13 : Aliran Qi Organ Tai Yin Kaki Limpa


(Sumber : Cheng Xinnong, 1987. Chinese Acupuncture and Moxibustion)
Perjalanan Qi Meridian Limpa

a. mulai pada sisi medial dari ibu jari kaki di titik SP-1/Yinbai,

b. berjalan sepanjang medial kaki, pada batasperubahan warna kulit,

c. naik pada bagian depan medial Malleolus Internus di titik SP-5/Shangqiu,

d. naik ke medial tulang Tibia kearah sisi medial lutut di titik SP-9/Yinlingquan,
e. mengikuti permukaan medial paha/di medial tungkai atas menyilang meridian hati,

f. kemudian kebagian bawah abdomen dimana meridian Limpa berhubungan dengan


meridian Ren di titik CV-3/Zhongji, CV-4/Guanyuan dan CV-10/Xiawan sebelum memasuki
Limpa dan berhubungan dengan Lambung, dan

g. bergabung di daerah lambung dan pertama naik pada 4 cun lateral dari garis median tubuh
(midline), kemudian 6 cun dari midline, melewati titik GB-24/Riyue, LR-14/Qimen dan LU-
1/Zhongfu, kemudian turun dan berakhir di sela iga ketujuh pada garis pertengahan ketiak
sebagai titik SP-21/Dabao.

Cabang :

a. naik menembus diafragma, berjalan sepanjang oesophagus dan menyebar ke


permukaan bawah lidah, dan

b. dari lambung naik menembus diaphragma dan mengalir untuk bergabung


dengan jantung.

Meridian limpa berhubungan dengan organ:limpa, lambung, dan jantung.


1) Yinbai (SP-1)
Lokasi : 0,1 cun di bawah kuku di tengah ibu jari kaki
Indikasi : pendarahan uterus, banyak mimpi, takut dingin,nyeri kaku pada abdomen
Metode : tegak lurus sedalam 0,1 – 0,2 cun
2) Dadu (SP-2)
Lokasi: depan persendian, pada daerah perubahan warna kulit kaki
Indikasi : kaku pada abdomen, sakit perut, susah berkeringat pada saat demam
Metode : miring sedalam 0,3 – 0,5 cun
3) Taibai (SP-3)
Lokasi : sisi belakang dan sebelah atas persendian
Indikasi : bengkak pada abdomen, sakit perut, muntah dan berak, qi tidak mengalir
pada kaki
Metode : tegak lurus sedalam 0,5 - 1 cun
4) Gongsun (SP-4)
Lokasi : lekukan sisi depan dan dalam basis tulang
Indikasi : diare, sakit pada abdomen, disentri, muntah-muntah, perut kembung
5) Shangqiu (SP-5)
Lokasi : lekukan sisi depan tulang mata kaki bagian dalam
Indikasi : bengkak pada abdomen, perut kembung, kaku pada daerah perut, sakit pada
pergelangan kaki
Metode : tegak lurus 0,2 – 0,3 cun
6) Sanyinjiao (SP-6)
Lokasi : 3 cun di atas malleolus internus
Indikasi : gangguan limpa dan lambung, perut tegang, kon- stipasi, oedema pada mata
kaki
Metode : tegak lurus atau miring dengan kedalaman 1-1,5 cun
7) Lougu (SP-7)
Lokasi : 3 cun dari SP-6
Indikasi : diare, oedema, perit kembung, susah BAK, semi- nal emission, kaku pada
daerah kaki
Metode : tegak lurus atau miring dengan kedalaman 1-1,5 cun
8) Diji (SP-8)
Lokasi : di tengah kaki, 3 cun di bawah SP-9
Indikasi : merangsang nafsu makan, haid tidak teratur, susah BAK, oedema berisi air
Metode : tegak lurus atau miring dengan kedalaman 1-1,5 cun
9) Yinlingquan (SP-9)
Lokasi : di sisi medial tungkai bawah
Indikasi : keputihan, diare, sakit pada lutut, oedema yang berisi air, oedema pada
abdomen
Metode : tegak lurus dengan kedalaman 1-1,5 cun
10) Xuehai (SP-10)
Lokasi : 2 cun di atas patella, ada bagian yang menonjol dari otot paha
Indikasi : haid tidak teratur, alergi, nyeri pada daerah paha
Metode : tegak lurus dengan kedalaman 1-1,5 cun
11) Jimen (SP-11)
Lokasi : 1 cun di bawah titik tengah jarak antara symphilis pubis dan patella
20) SP-20 / zhou rong (semua berlimpah)
Manfaat: Menyembuhkan batuk, sakit dada dan sakit pada tulang rusuk, sesak nafas.
Letak: terletak digaris sisi lateral dada, yaitu di antara rusuk ke-2
21) SP-21 / da bao (pelindung besar)
Manfaat: Menyembuhkan sesak nafas, sakit dada dan sakit pada tulang rusuk, tungkai
kaki lemah.
Letak: Terletak ditotok tengah penghubung antara lekukan dalam ketiak dengan ujung
rusuk ke-12 serta antara rusuk ke-6

Gambar 14 : Alur Meridian Tai Yin Kaki Limpa


(Sumber : Cheng Xinnong, 1987. Chinese Acupuncture and Moxibustion)

Gambar 15 : Alur Meridian Tai Yin Kaki Limpa


(Sumber : Cheng Xinnong, 1987. Chinese Acupuncture and Moxibustion)
5. Teori Meridian Ginjal

Gambar 23 : Aliran Qi Organ Shao Yin Kaki Ginjal


(Sumber : Cheng Xinnong, 1987. Chinese Acupuncture and Moxibustion)

Perjalanan Qi Meridian Shao Yin Kaki Ginjal

a. Dimulai dari bagian bawah jari kaki ke-5

b. Bersilangan pada telapak kaki di titik KI-1/Yongquan

c. Timbul di titik KI-2/Rangu, anterior dan inferior ke navicular tuberosity,

d. Berjalan posterior ke Malleolus Medialis di titik KI-3/Taixi, turun ketumit dan naik
kebawah Malleolus Medialisdi KI-6/Zhaohai,

e. Naik sepanjang medial tungkai,bersilangan dengan meridian limpa di


SP-6/Sanyinjiao,

f. Langsung naik ke fossa popliteal pada sisi medial dititik KI-10/Yingu dan sepanjang
postero-medial paha ke ujung tulang coccygeus dan memotong M. DU di titik DU-
1/Changqiang.

g. Masuk ke tulang punggung, memasuki Ginjal dan berhubungan dengan Kandung


kemih, bersilangan dengan meridian Ren di titik CV-3/Zhongji, CV-4/Guanyuan, dan
CV-7/Yinjiao,

h. Satu cabang timbul dari Ginjal, naik menembus diaphragma dan berhubungan
dengan organ Hati, masuk ke Paru-paru,dan naik sepanjang tenggorokan dan
berakhir pada akar lidah, dan

i. Cabang lainnya terpisah di Paru-paru, bergabung dengan Jantung, dan beredar di


dada untuk berhubungan dengan meridian Perikardium di titik CV-17/Danzhong.

Meridian ginjal berhubungan dengan organ : ginjal, kandung kemih, hati, paru paru, dan jantung.
Gambar 24 : Alur Meridian Shaoyin Kaki Ginjal
(Sumber : Cheng Xinnong, 1987. Chinese Acupuncture and Moxibustion)

Gambar 25 : Alur Meridian Shao Yin Kaki Ginjal


(Sumber : Cheng Xinnong, 1987. Chinese Acupuncture and Moxibustion )
6. Teori Meridian Lambung

1) St – 1 / cheng qi

Letak : tepat digaris lurus yang ditarik melalui pusat pupil mata pada keadaan melihat kedepan,
diantara bola mata dan lekuk rongg mata bawah (infra orbita).

Cara penjaruman : tegak lurus sedalam 0,3 – 0,7 cun ki moxa.

Fungsi : mengusir angin meredam panas, menghalau pathogen, menerankan penglihatan.

Indikasi : miopia, conjungtivites, dan gangguan mata lain, mata merah.

Keistimewaan : titik pertemuan meridian lambung dengan meridian yang jiao dengan meridian ren.

2) St – 2 / si bai

Letak : dibawah titik cheng qi pada lekukan di bawah pinggiran foramen infra orbita mata pada
keadaan melihat ke depan.

Cara penjaruman : tegak lurus sedalam 0,3 – 0,7 cun ki moxa.

Fungsi : mengusir angin, menerangkan penglihatan.

Indikasi : paralysis facial, tic douloureux, infeksi hidung, penyakit mata, nyeri kepala, vertego.

3) St – 3 / ju liao

Letak : 0,3 cun lateral titik li-20; tepat di bawah pertengahan bola mata, setinggi bagian cuping
hidung.

Cara penjaruman : tegak lurus sedalam 0,3 – 0,4 cun bisa moxa.

Fungsi : mengusir angin, menerangkan penglihatan, melancarkan hidung


Indikasi : rhinitis, tic kelopak mata, epistaxis, sakit gigi, paralisis facialis, banyak keluar air mata, mata
merah.

Keistimewaan : titik pertemuan meridian lambung dengan usus besar dan meridian yang jiao.

4) St – 4 / di cang

Letak : setinggi sudut mulut dan kearah lateral berjarak 0,4 cun.

Cara penjaruman : miring sedalam 0,3 – 0,7 cun kearah angulus mandibula bisa moxa.

Fungsi : mengusir angin, menghilngkan hambatan qin?.

Indikasi : paralisis facial, tic douloureix, hipersalivasi, suara serak dan gangguan suara.

Keistimewaan : titik pertemuan meridian lambung dengan meridian usus besar dan meridian yang
jiao.

5) St – 5 / da ying

Letak : pada bagian dengan angulus mandibula di depan m masetericus dimana terdapat lekukan
ketika mulut digembungkan.

Cara penjaruman : miring sedalam 0,3 cun bisa moxa.

Indikasi : gangguan membuka dan menutup mulut (trismus), sakit gigi, muka bengkak, bells palsy,
panas

6) St – 6 / jia che

Letak : sebelah anterior superior mandibula (kalau mulut menggigit keras, disitu menonjol benjolan
otot).

Cara penjaruman : miring sedalam 0,3 – 0,5 cun kearah st-4.

Fungsi : mengusir angin, melancarkan meridian, mengatur qi meridian.

Indikasi : sakit gigi, paralisis facialis, mumps, spasme otot maseter, kaku leher dan trismus.

7) St – 7 / xia guan

Letak : pada lekukan di bawah arcus zygomaticus di depan condylus mandibula.

Cara penjaruman : tegak lurus sedalam 0,3 – 0,5 cun.

Fungsi : mengusir angin melancarkan meridian, membukan indra telinga

Indikasi : tuli, sakit gigi, spasme otot maseter.

Keistimewaan : titik pertemuan meridian yang ming kaki lambung dengan meridian shao yang kaki
kandung empedu

8) St – 8 / tou wei

Letak : 0,5 cun di atas sudut garis batas rambut sisi temporal dahi.

Cara penjaruman : menyusuri kulit sedalam 0,5 – 1 cun ke arah posterior ki moxa.

Fungsi : mengusir angin menurunkan api, menghilangkan sakit, menerangkan penglihatan.


Indikasi : sakit kepala, vertigo, nyeri mata dengan berair mata tri geminal neuralgia.

Keistimewaan : titik pertemuan meridian lambung dengan meridian kandung empedu dan yang wei.

9) St – 9 / ren ying

Letak : 1,5 cun dibelakang prominensia laryngeus dan di depan arteri carotis.

Cara penjaruman : tegak lurus sedalam 0,3 – 0,5 cun.

Fungsi : melancarkan qi meridian yang terhambat, melonggarkan pernapasan, membersihkan panas.

Indikasi : nyeri tenggorokan dan bengkak, sesak napas, suara serak, hypertensi, stroke, gondok
karena kekurangan zat yodium.

Keistimewaan : melancarkan qi meridian yang terhambat, melonggarkan pernapasan, membersihkan


panas

10) St – 10 / shui tu

Letak : pada tepi anterior m sternocleido mastoideus, sebelah lateral os hyoideum.

Cara penjaruman : tegak lurus sedalam 0,3 – 0,5 cun bisa moxa.

Indikasi : nyeri tengorokan dan bengkak dispone, bronchitis, sesak nafas.

11) St – 11 / qi she

Letak : pada tepi anterior m sternocleido mastoideus, sebelah lateral os yoideum.

Cara penjaruman : tegak lurus sedalam 0,3 – 0,5 cun bisa moxa.

Indikasi : nyeri tengorokan dan bengkak dispone, bronchitis, sesak nafas.

12) St – 12 / que pen

Letak : ditengah-tengah atas fossa supraclaviculair.

Cara penjaruman : tegak lurus sedalam 0,3 – 0,5 cun bisa moxa, (jangan tusuk terlalu dalam
berbahaya).

Indikasi : batuk, sesak napas, nyeri tenggorokan, nyeri iga, pleuritis (radang selaput dada).

13) St – 13 / qi hu

Letak : pada garis lateral dada ii, ditengah-tengah bawahnya clavicula.

Cara penjaruman : tegak lurus sedalam 0,3 – 0,5 cun bisa moxa.

Indikasi : batuk, sesak napas, pembengkakan dan rasa penuh di dada, nyeri punggung dan dada,
cegukan

14) St – 14 / ku fang

Letak : pada garis lateral dada ii, di sela iga ke 1.

Cara penjaruman : miring sedalam 0,3 cun bisa moxa.


Indikasi : nyeri dan rasa penuh di dada dan batuk, sesak napas.

15) St – 15 / wu yi

Letak : pada garis lateral dada ii (4 cun), di sela iga ke 2.

Cara penjaruman : tegak lurus sedalam 0,3 cun bisa moxa.

Indikasi : batuk, sesak nafas, nyeri di dada dan rasa penuh serta nyeri pada bagian dada bagian
depan mastitis, detak jantung tidak serasi.

16) St – 16 / ying chuang

Letak : pada garis lateral dada ii ( 4 cun ), di sela iga ke 2.

Cara penjaruman : menyusuri kulit sedalam 0,3 cun bisa moxa.

Fungsi : melancarkan qi meridian, menghilangkan sakit.

Indikasi : batuk, sesak napas, nyeri di dada dan rasa penuh serta nyeri pada bagian depan, mastitis,
detak jantung tak serasi, nyeri iga.

17) St – 17 / ru zhong

Letak : pada garis lateral dada ii, di sela iga ke – 4, tepat pada sentrum papilla mamae.

Kontra indikasi : ki moxa, dilarang tusuk, hanya sebagai tanda untuk menentukan letak titik.

18) St – 18 / ru gen

Letak : pada garis lateral dada ii, di sela iga ke-5.

Cara penjaruman : miring sedalam 0,3 cun bisa moxa.

Fungsi : melancarkan fungsi qi meridian.

Indikasi : batuk, sesak napas, nyeri di dada dan dada bagian depan, air susu kurang atau tidak lancar.

19)St – 19 / bu rong

Letak : pada garis lateral perut ii, pada tepi bawah tulang rawan iga ke 8, melekat 6 cun di atas
umbilicus dari garis anterior 2 cun.

Cara penjaruman : tegak lurus sedalam 0,7 cun bisa moxa.

Fungsi : melancarkan meridian, menghilangkan sakit.

Indikasi : perut terasa penuh, muntah2, hilang nafsu makan, diare, iga terasa penuh, kembung.

20)St – 20 / cheng man

Letak : pada garis lateral perut ii, setinggi titi cv – 13 (shang wan).

Cara penjaruman : tegak lurus sedalam 0,7 – 1 cun bisa moxa.

Indikasi : nyeri lambung, muntah2, hilang nafsu makan, diare, iga terasa penuh, kembung.
21)St – 21 / liang men

Letak : pada garis lateral perut ii, setinggi titik cv – 12 (zhong wan).

cara penjaruman : tegak lurus sedalam 0,5 – 1 cun bisa moxa.

Fungsi : memperkuat lambung, memperkuat fungsi limpa.

Indikasi : nyeri lambung, muntah2, hilang nafsu makan, diare, nyeri karena hernia.

Perhatian: wanita hamil dilarang moxa.

22) St – 22 / guan men

Letak : pada garis lateral perut ii, setinggi cv – 11 (jianli).

Cara penjaruman : tegak lurus sedalam 0,7 – 1 cun bisa moxa.

Fungsi : melancarkan qi meridian, hilangkan nyeri.

Indikasi : rasa penuh dan nyeri di perut, diarrhea, hilang nafsu makan dan oedema.

23)St – 23 / tai yi

Letak : pada garis lateral perut ii, setinggi titik cv – 10 (xia wan).

Cara penjaruman : tegak lurus sedalam 0,7 – 1 cun bisa moxa.

Indikasi : gangguan mental, insomnia, nyeri lambung dan gangguan percernaan, hernia.

24)St – 24 / hua rou men

Letak : pada garis lateral perut ii, 1 cun di atas umbillicus.

Cara penjaruman : tegak lurus sedalam 0,7 – 1, 1 cun bisa moxa.

Indikasi : lidah terasa kaku, muntah darah dan nyeri lambung.

25)St – 25 / tian shu

Letak : pada garis lateral perut ii, setinggi umbillicus.

Cara penjaruman : tegak lurus ke atas 0,7 – 1,1 cun bisa moxa.

Fungsi : menstabilkan lambung, melancarkan usus dan sumbatan, melancarkan mensturasi,


berhentikan diare.

Indikasi : perut tegang, diarrhe, nyeri pusat, konstipasi oedema, dan gangguan mensturasi.

26)St – 26 / wai ling

Letak : pada garis lateral perut ii, setinggi cv – 7 (yin jiao).


Cara penjaruman : tegak lurus sedalam 0,7 – 1,1 cun bisa moxa.

Indikasi : nyeri daerah perut dan hernia, dysmenorrhoe.

27)St – 27 / da ju

Letak : pada garis lateral perut ii, 2 cun di bawah umbillicus.

Cara penjaruman : tegak lurus sedalam 0,7 – 1,1 cun ki moxa.

Indikasi : ketegangan perut sebelah bawah, hernia, retensi urine dan gangguan mensturasi, seminal
emission, insomnia, anggota gerak terasa capai.

28)St – 28 / shui dao

Letak : pada garis lateral perut ii, setinggi cv – 4 (guan yuan).

Cara penjaruman : tegak lurus sedalam 0,7 – 1,1 cun bisa moxa.

Fungsi : melancarkan meridian, menghilangkan sakit.

Indikasi : ketegangan perut sebelah bawah, herinie, retensi urine dan gangguan mensturasi, kandung
kemih dingin, nyeri perut menembu kemaluan

29) St – 29 / gu lai

Letak : pada garis lateral perut ii, setinggi cv – 2 (zhong ji).

Cara penjaruman : tegak lurus sedalam 0,7 – 1,1 cun bisa moxa.

Fungsi : memperbaiki menstruasi dan keputihan, mengatur qi meridian, hilangkan nyeri.

Indikasi : nyeri perut sebelah bawah, ketegangan perut, hernia, dan gangguan mensturasi,
leucorrhoe.

30) St – 30 / qi chong

Letak : pada bagian atas lipat paha, medial a.femoralis, 5 cun di bawah umbillicus, 2 cun lateral qu gu
(cv-2).

Cara penjaruman : tegak lurus sedalam 0,3 – 0,5 cun bisa moxa.

Fungsi : melancarkan meridian, menghilangkan panas lambung, pelancar bak.

Indikasi : gangguan alat reproduksi pada wanita atau pria, mandul, wanita mens tak henti.

31) St – 31 / bi guan

Letak : pada sebuah lekukan di bawah spina iliaca anterior posterior dan antara m. Sartorius dan
tendo fascialata.

Cara penjaruman : tegak lurus sedalam 0,7 – 1,1 cun bisa moxa.

Fungsi : melancarkan meridian, menghilangkan sakit.


Indikasi : ketegangan perut sebelah bawah, herinie, retensi urine dan gangguan mensturasi, kandung
kemih dingin, nyeri perut menembu kemaluan.

32)St – 32 / fu tu

Letak : 6 cun diatas tepi atas superior lateral patella.

Cara penjaruman : tegak lurus sedalam 1 – 1,5 cun bisa moxa.

Fungsi : menguatkan pinggang dan lutut, mengatur qi dan darah.

Indikasi : paralisis extremitas sebelah bawah dan gangguan serta nyeri lutut, beri-beri, nyeri
pinggang, kaki lemas.

33) St – 33 / yin shi

Letak : 3 cun diatas tepi superior lateral patella.

Cara penjaruman : tegak lurus sedalam 0,7 – 1 cun bisa moxa.

Indikasi : paralisis extremitas sebelah bawah, kaku dan nyeri paha serta lutut, beri-beri, oedema, kaki
lemas.

34) St – 34 / liang qiu

Letak : 2 cun diatas tepi superior lateral patella.

Cara penjaruman : tegak lurus sedalam 0,3 – 0,7 cun bisa moxa.

Fungsi : memperkuat qi lambung, pelancar meridian, kuatkan otot lutut, hilangkan nyeri.

Indikasi : pembengkakan dan nyeri pada lutut, paralisis extremitas sebelah bawah, nyeri lambung,
pembengkakan dan nyeri pada dada bagian depan, pinggang sampai paha bukit.

Keistimewaan : titik xi meridian lambung.

35) St – 35 / du bi

Letak : di bawah patella, lateral lig. Patella.


Cara penjaruman : miring ke arah medial sedalam 0,5 – 0,7 cun bisa moxa.

Fungsi : mengatur qi meridian, kurangi nyeri, melemaskan sendi lutut.

Indikasi : nyeri pada lutut, kaku dan gangguan lain di lutut, paralisis kaki.

36)St – 36 / zu san li

Letak : 3 cun dibawah patella, lateral 1 jari dari pundak anterior tulang tibia pada otot tibialis
anterior.

Cara penjaruman : tegak lurus sedalam 0,5 – 1,3 cun bisa moxa.

Fungsi : menghilangkan penyumbatan meridian, memperkuat daya tahan tubuh, mengusir fakt
pathogen, mengatur qi dan xue, meningkatkan fungsi limpa lambung. Indikasi : nyeri pada perut,
gastroenteritis, diarrhe, gangguan gastrointestinal, hypertensi, malaise, fattigue, anemia, paralisis
extremitas sebelah bawah, oedema, vertigo, gangguan nyeri lutut.

Keistimewaan : titik he meridian lambung. Titik yang bersifat roborantia (tonifikasi)

37) St – 37 / shang ju xu

Letak : 6 cun dibawah patella, lateral 1 jari dari puncak os tibia. Pada otot tibialis anterior.

Cara penjaruman : tegak lurus sedalam 0,5 – 1,3 cun bisa moxa.

Fungsi : mengusir panas dan lembab, mengatur aktivita fungsi lambung dan usus.

Indikasi : nyeri pada perut, diarrhea, dan appendicitis.

38) St – 38 / tiao kou

Letak : pada pertengahan jarak antara patella dan malleolus externus, lateral 1 jari dari puncak os
tibia pada otot tibialis anterior.

Cara penjaruman : tegak lurus sedalam 0,5 – 0,9 cun bisa moxa.

Indikasi : nyeri perut bawah, paralisis extermitas sebelah bawah, lumbago yang mengganggu testis.

39) St – 39 / xia ju xu

Letak : 1 cun di bawah dari titik tiao kou (st-38).

Cara penjaruman : tegak lurus sedalam 0,5 – 0,9 cun.

Indikasi : nyeri perut bawah, paralisis extremitas sebelah bawah, lumbago yang mengganggu testis.

40)St – 40 / feng long

Letak : 1 jari lateral dari titik tiao kou (st-38).

Cara penjaruman : tegak lurus sedalam 0,5 – 1,3 cun bisa moxa.
Fungsi : memperkuat limpa meluluhkan slem, meningkatkan nafsu makan, menurunkan capai,
mencegah serangan angin.

Indikasi : nyeri dada, sesak nafas, riak yang berlebihan, nyeri tenggorokan, paralisis extremitas
sebelah bawah, sakit kepala, vertigo, epilepsi, konstipasi.

Keistimewaan : titik luo meridian lambung.

41) St – 41 / jie xi

Letak : di tengah lipat pergelangan kakai pada lekukan diantara m.extensor digitorum lombus dan
halusis longus.

Cara penjaruman : tegak lurus sedalam 0,5 – 0,7 cun bisa moxa.

ungsi : mengatur sirkulasi qi, menghilangkan penyumbatan meredakan nyeri, meredakan api
lambung.

Indikasi : oedema facial, sakit kepala, vertigo, gangguan perut, konstipasi, gangguan nyeri pada
pergelangan kaki dan paralisis extremitas sebelah bawah. Keistimewaan : titik jing meridian lambung
dan titik tonifikasi.

42) St – 42 / chong yang

Letak : pada dorsum pedis, atara tulang-tulang metatarsal ii dan iii serta os cruneiforme.

Cara penjaruman : tegak lurus sedalam 0,3 cun bisa moxa.

Indikasi : paralisis pedis (kaki), pembengkakan dan peradangan kaki.

Keistimewaan : titik yuan meridian lambung.

43) St – 43 / xian gu

Letak : didepan persatuan tulang-tulang metatarsal ii dan iii.

Cara penjaruman : tegak lurus sedalam 0,5 – 1,7 cun bisa moxa.

Indikasi : oedema muka, nyeri perut, diarrhea, pembengkakan dan peradangan kaki.

Keistimewaan : titik shu meridian lambung.

44) St – 44 / nei ting

Letak : pada daerah tipis antara jari kaki ke ii dan iii.

Cara penjaruman : tegak lurus sedalam 0,3 – 0,5 cun bisa moxa.

Fungsi : menenagnkan lambung, memadamkan api lambung, membersihkan tenggorokan,


menghilangkan nyeri.

Indikasi : sakit gigi, tonsilitis, tic douloureux, epistaxis, gangguan usus, demam dan sakit kepala.

Keistimewaan : titik ying meridian lambung.


45) St – 45 / li dui

Letak : 0,1 cun belakang sudut kuku dari jari kaki ke ii sisi lateral.

Cara penjaruman : tegak lurus sedalam 0,1 cun bisa moxa.

Fungsi : membersihkan panas, memadamkan api lambung, melancarkan qi meridian, menenangkan


fikiran.

Indikasi : pembengkakan muka, kaki gemetar dan panas, demam yang menggigil, gangguan mental.

Keistimewaan : titik jing meridian lambung.

Gambar 11 : Alur Meridian Yang Ming Kaki Lambung


(Sumber : Cheng Xinnong, 1987. Chinese Acupuncture and Moxibustion)
Gambar 12 : Alur Meridian Yang Ming Kaki Lambung
(Sumber : Cheng Xinnong, 1987. Chinese Acupuncture and Moxibustion)

7.Teori Meridian Usus Halus

Gambar 18 : Aliran Qi Organ Tai Yang Tangan Usus Kecil


(Sumber : Cheng Xinnong, 1987. Chinese Acupuncture and Moxibustion)
Perjalanan Qi Meridian Usus Kecil

a. dimulai dari sisi Ulnar ujung jari kelingking pada titik SI-1/Shaoze,

b. naik sepanjang sisi ulnar telapak tangan sampai pergelangan tangan timbul sebagai titik SI-
6/Yanglaopadaproc.styloideus tulang ulna,

c. mengikuti tulang ulna, menuju medial siku diantara olecranon ulna dan medial dari
epicondylus humerus pada titik SI-8/Xiaohai

d. berjalan sepanjang postrior lengan atas (bersilangan dengan


M.LIpadatitikLI-14/Binao)menuju posterior persendian bahu pada titikSI-10/Naoshu,

e. berbelok-belok(zig-zag)dari Fossa Inferior kefossa Superior dariScapulamelaluititikSI-


11/TianzongdanSI-12/Bingfeng, dan kemudian ke medial dari tulang scapula pada titik SI-
13/Quyuan,

f. melewati SI-14/Jianwaishu dan SI-15/Jianzhongshu ke DU-14/Dazhui pada batas bawah


Proc. Spinalis C-7, memotong meridian kandung kemih dititik
BL-41/FufendanBL-11/Dazhu,

g. turun ke fossa Supraclavicular di ST-12/Quepen dan berhubungan dengan jantung,

h. turun sepanjang oesophagus, memotong meridian Ren di CV-17/Danzhong dan menembus


diaphragma menuju lambung, dan

i. memotong meridian Ren pada CV-13/Shangwan, dan CV-12/Zhongwan dan berhubungan


dengan usus kecil.

Cabang :

a. Naik dari fossa supraclavicular ke leher dan pipi terus ke canthus lateralis, bertemu dengan
meridian kandung empedu di GB-1/Tongziliao, kemudian berjalan posterior menuju telinga,
dan memotong meridian kandung empedu di GB-11/Touqiaoyin dan meridian Sanjiao di SJ-
20/Jiaosun dan SJ-22/Erheliao dan masuk ke telinga melalui titik SI-10/Tinggong.

b. Cabang lain dari cabang terdahulu di pipi dan naik ke infra orbita padatitik
SI-18/Quanliaokemudian berjalan sepanjang lateral hidung, ke canthus medialis dan bertemu
dengan meridian kandung kemih pada titik BL-1/Jingming.

c. Menurut Spiritual Pivot, cabang lain nya turun ke ST-39/Xiajuxu, yang merupakan He
bawah dari meridian ususkecil.
Meridian Usus Kecil berhubungan dengan organ : jantung, lambung, dan usus kecil

Gambar 19 : Alur Meridian Tai Yang Tangan Usus Kecil


(Sumber : Cheng Xinnong, 1987. Chinese Acupuncture and Moxibustion)

8.Teori Meridian Usus Besar


Perjalanan Qi Meridian Yang Ming Tangan Usus Besar

a. dimulai dari sisi radial jari telunjuk,

b. berjalan proximal sepanjang sisi radial jari telunjuk dan sampai diantara pertemuan tulang
metakarpal I danII dititik LI-4/Hegu,

c. mencapai lekukan diantara tendon Extensor Pollicis Longus dan Brevis (anatomicalsnuff-box),
dimana terletak titik LI-5/Yangxi, d. dilanjutkan sepanjang lateral lengan bawah menuju kelateral
lipat siku pada titikLI-11/Quchi

Gambar 8 : Aliran Qi Organ Yang Ming Tangan Usus Besar


(Sumber : Cheng Xinnong, 1987. Chinese Acupuncture and
Moxibustion)
e. naik sepanjang lateral lengan atas ke persendian bahu pada titik LI-15/Jianyu,

f. menyilang kebelakang bahu menuju lekukan antara tulang Scapula dan lateral tulang
klavikula sebagai titik LI-16/Jugu,

g. berjalan pada sisi medial, melewati titik SI-12/Bingfeng (ditengah fossa suprascapular)
menuju titik DU-14/Da Zhui (dibawah Proc. Spinalis C-7) yang merupakan titik pertemuan
dengan ke-5 Meridian Yang kaki dan tangan lainnya.

h. dari DU-14/Da Zhui masuk ke daerah Quepen di fossa supraclavicular di mana terdapat
titik ST-12/Quepen, dan berhubungan dengan Paru-paru sebelum turun ke bawah menembus
diaphragma dan berhubungan dengan Usus Besar, i. cabang lainnya naik dari fossa
supraklavikular sepanjang lateral leher,melewati pipi, dan masuk kerahang bawah,

j. dari rahang bawah berjalan melalui ST-4/Dicang, melengkung melingkari bibir atas dan
bersilangan dengan meridian dari sisi lainnya padatitik DU-26/Renchong, disepertiga atas
philtrum,

k. dari DU-26/Renchong, meridian yang sebelah kiri berjalan kearah kanan dan meridian
yang kanan berjalan kearah kiri dan berakhir pada sisi yang berlawanan dari cuping hidung di
titik LI-20/YingXiang,

l. pada titik LI-20/Ying Xiang M. Usus Besar bergabung dengan M. Lambung, dan m.
menurut Spiritual Pivot, sebuah cabang turun dari fossa supraclavicular ke titik ST-37/Shang
Ju Xu
Gambar 9 : Alur Meridian Yang Ming Tangan Usus Besar
(Sumber : Cheng Xinnong, 1987. Chinese Acupuncture and Moxibustion)

9.Teori Meridian Kandung Kemih

Gambar 20 : Aliran Qi Organ Tai Yang Kaki Kandung Kemih


(Sumber : Cheng Xinnong, 1987. Chinese Acupuncture and Moxibustion

Perjalanan Qi meridian Tai Yang kaki kandung kemih

a. dimulai dari canthus medialis pada titik BL-1/Jingming, dan naik sepanjang dahi ke vertex,
memotong meridian kandung empedu dan meridian DU pada titik GB-15/Toulingqi,
Du-24/Shenting dan Du-20/Baihui,

b. Dari vertex, sebuah cabang turun kedaerah pelipis di atas telinga, memotong meridian
Kandung empedu di titik GB-7/Qubin, GB-8/Shuaigu, GB-9/Tianchong, GB-10/Fubai, GB-
11/Touqiaoyin, danGB-12/Wangu,
c. Cabang lain dari vertex, memasuki otak, bertemu dengan meridian DU padatitik
DU-17/Naohukemudiantimbuldan turun ke tengkuk pada leher dimana meridian pecah
menjadi 2 cabang,

Cabang pertama :

a. turun kebawah di posterior leher, bersilangan dititik DU-14/Dazhui dan


DU-13/Taodao,kemudian turun sepanjang sisi tulang belakang, 1 ½ cun lateral dari midline,
menuju daerah Lumbal,

b. menembus kedalam Interior melalui musculus paravertebral untuk berhubungan dengan


ginjal dan kandung kemih,

c. sebuah anak cabang menuju daerah lumbal, turun sepanjang scrotum, melintasi buttock dan
turun ke fossa popliteal dari lutut di titik BL-40/Weizhong.

Cabang kedua :

a. terpisah dari tengkuk dan turun kebatas medial dari scapula dan paralel ke tulang belakang,
3 cun lateral dari midline,ke daerah gluteal,

b. melintasi buttock menyilang di titik GB-30/Huantiao, kemudian turun sepanjang paha,


bertemu dengan cabang lain dari Meridian di fossa popliteal di titik BL-40/Weizhong,

c. turun melalui Mm. Gastrocnemius, dan timbul di posterior lateral Malleolus external pada
titik BL-60/Kunlun, kemudian mengikuti sepanjang tulang metatarsal ke-5 dan berakhir pada
titik BL-67/Zhiyin di sisi lateral jari kaki ke-5
Gambar 21 : Alur Meridian Tai Yang Kaki Kandung Kemih
(Sumber : Cheng Xinnong, 1987. Chinese Acupuncture and Moxibustion)

Gambar 22 : Alur Meridian Tai Yang Kaki Kandung Kemih


(Sumber : Cheng Xinnong, 1987. Chinese Acupuncture and Moxibustion)

C..Penyebab Penyakit Luar (Ppl)/Faktor Penyebab Penyakit Eksogen/Luar Tubuh


PPL (Penyebab Penyakit Luar)/Faktor Patogen Eksogen dibagi menjadi dua kata yaitu
pathogen dan eksogen. Pathogen beratikan suatu faktor yang dapat menyebabkan penyakit,
dan eksogen adalah luar dari tubuh kita. Sehingga faktor penyebab penyakit luar/eksogen ini
dapat diartikan seagai faktor penyebab penyakit yang berasal dari luar tubuh kita. Di dalam
ilmu TCM (Traditional Chinese Medicine) faktor dari penyebab penyakit luar/eksogen ini
dibagi menjadi 6 macam. Apa sajakah itu? Pathogen angin, dingin, panas, lembab, kering dan
api. PPL (penyebab penyakit luar) ini dapat terjadi oleh karena cuaca, iklim dan perubahan
lingkungan yang menyerang tubuh bagian luar terutama kulit, mulut dan hidung (mukosa)

 Pathogen Angin

Angin (wind) merupakan pathogen jahat pada musim semi yang memiliki karakteristik/ciri
khas diantaranya adalah pathogen yang bersifat Yang, bergerak cepat, mendadak/tiba-tiba,
berpindah-pindah, menyerang tubuh bagian atas (leher ke atas), dan mudah bergabung
dengan pathogen lain. Pada sindrom angin memiliki manifestasi klinik dapat dilihat dengan
adanya sakit kepala, pusing, hidung meler, gatal-gatal, sakit tenggorokan, takut angin,
berkeringat, nyeri sendi yang berpindah-pindah, urtikaria/biduran, vertigo, tetanus,
spasme/pengecilan otot wajah, tremor, dan tungkai serta otot berkedut. Jadi ciri khas utama
dari pathogen angin ini adalah nyeri yang berpindah-pindah. Seperti layaknya angin yang
sedang bertiup ke sana ke mari. Pathogen ini selalu menyerang hati. Karena hati adalah unsur
kayu dengan musim angin dan musim semi, sehingga seseorang yang terkena PPL angin
selalu berhuungan dengan organ hati/liver yang erunsur kayu. Kayu (hati) ini memiliki emosi
marah dan terbuka pada mata, sehingga orang dengan durasi marah yang berlebihan dapat
mengganggu hati ditandai dengan mata merah dan pusing.

 Pathogen Dingin (Cold)


Sumber: Kompas.com
Dingin (cold) merupakan pathogen jahat di musim dingin yang bersifat Yin yang dapat
mengkonsumsi Yang/panas tubuh sehingga muncul gejala ekstremitas/anggota gerak terasa
dingin, nyeri dingin pada abdomen, diare disertai makanan yang tidak tercerna, urin banyak
dan jernih hal ini karena pada saat kondisi dingin pada umumnya manusia tidak
mengeluarkan keringat sehingga cairan tubuh anyak dikeluarkan melalui urin. Pathogen
dingin ini dapat menyerang Yang Qi, merusak fungsi penghangatan tubuh, menyerang bagian
dalam terutama sangat dienic oleh Limpa, Lambung dan Usus besar serta dapat mengganggu
uterus. Seorang Wanita yang kurang subur dapat dipengaruhi oleh kondisi rahim/uterus yang
dingin, karena pada umumnya uterus/Rahim harus bersifat hangat. Pathogen dingin juga
dapat menghambat aliran qi/energi dan xue /darah dan menyebakan obstruksi meridian dan
menyebakan nyeri. Nyeri sendiri adalah sensasi tidak enak/sakit yang disebabkan oleh adanya
stagnasi qi/energi. Menyebabkan kontriksi kulit/kulit mengerut. Obstruksi qi dan xue dapat
menyebabkan spasme otot, kontraksi tendon, pucat/kompleksi raut muka kebiruan. Ciri khas
dari pathogen dingin adalah stagnasi dan kontrisksi. Pada pathogen ini dimanifestasikan
diantaranya adalah nyeri, takut dingin, tidak berkeringat, pergerakan ekstremitas terbatas,
menolak dingin, menyukai makanan dan minuman yang hangat, ingus encer dan jernih, nyeri
tumpul pada abdomen/perut yang mereda dengan penekanan dan penghangatan, nyeri sendi
yang mereda dengan penghangatan.
 Pathogen Panas (Heat)

Panas (heat) merupakan patoghen jahat yang dicirikan dengan adanya panas ekstrim
yang bisa berubah menjadi pathogen api. Manifestasi yang sering muncul diantaranya adalah
demam tinggi, resah gelisah, mudah haus, keringat banyak, nadi teraba cepat. Pathogen panas
ini dicirikan dengan naik ke atas, manifestasi yang muncul diantaranya adalah pusing,
pandangan mata kabur. Pathogen panas dapat mengkonsumsi Jin Ye/cairan tubuh
menyebakan mulut dan lidah kering, mudah haus, dan ingin minum dingin, uring sedikit dan
berwarna pekat/gelap. Apabila terjadi panas yang ekstrim dapat mengganggu pikiran yang
menyebabkan pingsan dan koma. Pathogen panas ini dapat bergabung dengan pathogen
lembab menyebabkan pusing, rasa berat di kepala, rasa penuh pada dada, nafsu makan buruk,
loose stool/BAB tidak tuntas, lemah, letih, lesu, dan haus serta gelisah.

 Pathogen Lembab (Dampness )

Lembab (dampness) merupakan


pathogen jahat yang bersifat Yin. Pathogen lembab dicirikan dengan rasa berat dan
kekentalan menyebabkan pusing, rasa berat di kepala, rasa berat di badan, rasa berat pada
sendi, muncul cairan keruh dari tubuh (nanah,eksim, keputihan dengan bau menyengat, feses
disertai mucus bahkan darah, dan urin keruh). Ciri khas dari pathogen ini adalah sensasi berat
dan malas bergerak. Lembab dapat mengganggu sirkulasi Qi yang ditandai dengan sensasi
penuh di dada, rasa penuh di epigastrium, nafsu makan menurun, loose stool/BAB tidak
tuntas, dan oedema

 Pathogen Kering (Dry)


Kering (dry) merupakan qi jahat pada musim gugur dengan kelembaban rendah.
Karakteristik dari pathogen ini diantaranya adalah pathogen yang bersifat Yang, dapat
merusak cairan tubuh/Jin Ye yang menyebabkan mulut, hidung dan tenggorokan kering,
mudah haus, kulit pecah-pecah, konstipasi/susah BAB, dan urin sedikit, dan merusak Yin
paru-paru. Dimana pathogen kering ini sangat dibenci oleh paru-paru jika sampai menyerang
paru-paru biasa muncul batuk kering dengan sputum sedikit, kental bahkan berdarah yang
sangat menyakitkan. Karena karakteristik dari paru-paru ini sendiri menyukai lembab dan
membenci kering. Berbeda dengan limpa, limpa menyukai kering membenci lembab.
Pathogen kering biasa termanifestasikan dengan adanya demam dan rasa takut dingin.

 Pathogen Api (Fire)

Api (fire) merupakan qi jahat yang kuat di musim panas yang merupakan pathogen
yang bersifat Yang. Pathogen ini memiliki karakteristik berkobar, membakar, merusak cairan
tubuh, naik ke atas ditandai dengan adanya demam tinggi, resah gelisah, haus, berkeringat,
mulut dan lidah berulcer/sariawan, gusi bengkak dan nyeri, sakit kepala dan mata memerah,
sulit tidur (insomnia), bahkan koma/tidak sadarkan diri. Pathogen ini dapat disebabkan oleh
ekses Yang/kelebihan panas. Pathogen api tentu dapat mengkonsumsi Yin/dingin tubuh biasa
ditandai dengan tanda dan gejala seperti halnya demam, haus ingin minum, tenggorokan dan
bibir kering, konstipasi/susah BAB, urin kuning gelap dan sedikit. Invasi/serangan api dapat
menggerakkan angin sehingga meridian hati/liver terganggu ditandai dengan adanya demam
tinggi, koma, kejang, leher kaku. Dan apabila pathogen api mengganggu darah/xue dapat
menyebabkan epistaxis/mimisan, feses berdarah, hematuria/darah dalam urin, carbunkel,
furunkel, dan ulcer. Ciri khas dari pathogen api ini adalah berkobar, ke atas, dan epistaxis jika
api mengganggu darah/xue/

D.Patogen Penyebab Penyakit Dalam (PPD)

Penyebab penyakit dalam merupakan faktor emosi yaitu gembira, marah, murung,
cemas, sedih, takut dan terkejut. Rangsang emosi yang berat, terus menerus atau mendadak
yang melampaui kemampuan regulasi makhluk hidup akan mempengaruhi fungsi fisiologis
tubuh, terutama bila terdapat hipersensitivitas sebelumnya terhadap faktor-faktor itu. Qi dan
darah dari organ zang fu akan terganggu dan menimbulkan penyakit. Ketujuh faktor emosi ini
menyerang langsung organ zang fu, Qi dan darah. Faktor emosi yang berbeda cenderung
untuk mempengaruhi sirkulasi Qi dan darah dari organ dalam tertentu seperti :

1. Marah, depresi, dongkol melukai hati

2. Gembira melukai jantung

3. Sedih dan murung melukai paru-paru

4. Cemas, rindu, stress, cinta melukai limpa

5. Takut dan terkejut melukai ginjal

E. Petogen Penyebab Penyakit Selai PPl Dan PPD

Salah diet, kelelahan,stres dan kekurangan latihan fisik, kebiasaan hidup yang tidak
teratur, coitus berlebihan adalah perilaku yang salah yang dapat menyebabkan sakit. Luka
traumatik dan gigitan serangga atau binatang merupakan musibah yang dapat terjadi tanpa
sengaja. Faktor cairan lendir dan stagnasi darah, juga faktor turunan juga termasuk PPLL.

Penyebab penyakit lain-lain disebabkan karena salah beradaptasi dan kebiasaan hidup
yang tidak sehat, kelelahan, stress, kekurangan latihan fisik. Jika penyebab tersebut
berlangsung dalam jangka waktu yang lama maka dapat menyebabkan sakit, antara lain :

1. Makan dan minum tidak teratur dapat melukai organ limpa

2. Hubungan seksual yang tidak sehat dan beresiko dapat mengganggu fungsi ginjal

3. Terlalu banyak membaca dapat mengganggu jantung


4. Kebanyakan tidur dapat mengganggu fungsi paru-paru

5. Terlalu lama duduk dapat mengganggu fungsi otot dan melukai limpa

6. Terlalu lama berdiri dapat mengganggu tulang dan melukai ginjal

7. Terlalu banyak berjalan melukai tendan dan mengganggu fungsi hati

8. Terlalu banyak bernyanyi, bergenbira, berpidato, dan berbicara dapat mengganggu


paru-paru
9. Terlalu banyak makan-makanan yang rasanya sama terus-menerus dapat melukai
organ bersangkutan misalnya sbb:
• Asam/kecut dapat melukai organ hati dan kandung empedu
• Pahit, dapat melukai organ jantung dan usu kecil
• Manis, dapat melukai organ lambung dan limpa
• Pedas, dapat melukai organ paru-paru dan usus besah

• Asin, dapat melukai organ ginjal dan kandung kemih

F.Faktor PPLL Khusus (Penyebab Penyakit GOL IV)

1. Angin dalam

Terjadi karena Yang Shi Hati (Yang Hati ekses) dan Yang Shi Jantung atau Yin Xu Hati
(panas semu). Gejalanya sama dengan PPL. Organ yang terkena adalah Hati, Jantung, Ginjal.

2. Dingin dalam

Terjadi karena Yang Xu suatu system organ khususnya ginjal (kelemahan ginjal) yang
diakibatkan oleh kelebihan makan makanan dan minuman yang dingin.

3. Lembab dalam

Terjadi karena keadaan Yang Xu penampungan cairan dalan tubuh. Misalnya pada limpa
(SP), lambung (ST), paru (LU), ginjal (KL), kandung kemih (BL).

Paling sering Yang Zu limpa (kelemahan lempa SP). Biasanya disebabkan oleh makanan dan
minuman yang tidak sehat.

4. Kering dalam
Disebabkan oleh muntaber, banyak keringat, pendarahan, obat-obat peransang, muntah,
pelangsingan. Organ yang terkena adalah paru (LU).

5. Api dalam

Terjadi karena organ Zang Fu dan adanya peransangan emosi yang berlebihan (marah, takut,
sedih, kuatir).

Faktor penyebab lainnya

1. Dahak

2. Stagnasi darah (darah statis)

G.Diagnosa Lidah

Lidah merupakan salah satu organ penting dalam rongga buccal dan melekat otot pada
tulang rahang bawah dan tulang hyoid. Lidah termasuk organ berotot yang dibentuk oleh
membran mukosa dan otot lurik.Permukaan lidah berhubungan dengan organ Zang-Fu
tertentu. Ujung lidah adalah manifestasi dari Sin-jantung dan Fei-paru paru, daerah tengah
lidah mencerminkan keadaan dari Pi-limpa dan Wei lambung, daerah pangkal lidah
mencerminkan keadaan dari Shen-ginjal, dan daerah kedua sisi lidah mencerminkan keadaan
Kan-hati dan Tan- kandung empedu.

Lidah ditutupi dengan selaput lendir semitransparan yang sangat kasar pada
punggungnya. serangkaian proyeksi kecil berbentuk kerucut disebut papilla yang terletak di
lidah bagian belakang. Ada 4 jenis papilla yaitu papilla fili- form, papilla fungiform, papilla
sirkumvalata, dan papilla folat. Papilla filiform dan fungiform berperan dalam mem- bentuk
gambar lidah depan, sedangkan papila sirkumvalata dan folat berperan dalam menentukan
rasa.

Lidah mempunyai fungsi dalam hal mengunyah, merasakan rasa dan mengatur suara.
Sebagai organ amus- cular lidah dapat bergerak dengan cerdas, sebagai hasilnya makanan
dapat dikunyah di seluruh rongga buccal. Lidah mempunyai banyak ujung saraf di luar
papilla sirkumvalata yang membantu lidah untuk merasakan rasa dengan benar.

Metode dan Pengamatan Khusus pada Pengamatan Lidah

a. Metode pemeriksaan lidah

1) Postur lidah

Ketika mengamati lidah, pasien harus menghadap cahaya dan duduk tegak (pasien dengan
penyakit se- rius dapat berbaring atau terlentang), dengan kepala terangkat sedikit, dan mulut
terbuka lebar, sehingga cahaya dapat masuk ke rongga mulut dan lidah dapat diperiksa.
Untuk peregangan lidah harus memperhati- kan beberapa poin. Ketika membentangkan lidah,
pa- sien harus memastikan lidah santai untuk menghindari perpanjangan atas dan kurva lidah,
sehingga tidak membuat warna menjadi gelap dan lapisan kontriksi. Sebagian postur
pereganagn lidah berbeda, lapisan lidah dapat menunjukkan fitur yang berbeda seperti sesak,
ketajaman, kelonggaran dan kelembutan.

2) Prosedur pengamatan lidah

Pengamatan pertama adalah ujung lidah, kemudian tengah, marjin bilateral, dan
terakhir adalah pangkal. Ketika mengamati tekstur lidah, yang pertama adalah tubuh lidah,
kemudian lapisan lidah.

3) Metode pembantu dalam mengamati lidah

Jika ada gejala mencurigakan selama pengamata lidah, maka perlu menyentuh lidah
untuk mengetahui kelembapan dan keringnya lapisan lidah. Pada umumnya jari telunjuk
digunakan dalam prosedur ini. Palpasi dilakukan dengan menekan posisi tertentu pada
permukaan lidah 1-3 kali, kemudian menggeser jari telunjuk dari pangkal ke ujung lidah
untuk mengetahui kekasaran dan kelembutan lapisan lidah.

Menggosok digunakan untuk memastikan kelonggaran, tegang, lapisan busuk dan


sifat berminyak. Lapisan busuk terlihat tebal dan mudah terkelupas setelah tergores. Jika
lapisan tidak terkelupas akan terlihat lapisan ketat dan berminyak. Untuk menggosok dengan
benar, diperlu- kan sepotong kain disinfektan yang direndam dalam air atau peppermint air
jernih, kemudian menggosokan ke lidah dari akar ke ujung. Anda lebih baik melakukannya 4-
5 kali.

Indikator Diagnosa Lidah

• Ukuran Lidah

• Bentuk Lidah

• Warna Lidah

• Kebasahan batang lidah

• Saluran / Salutan Lidah

• Pupa (Gelembung) Lidah

Warna Lidah

NO Warna Lidah Kondisi Penyakit

1. Merah Pucat dengan salutan tipis Normal

2. Keputih-2an (>Pucat dr normal) Kekurangan Energi Vital dan Darah

3. Memerah (> merah dari normal) Panas

4. Batang lidah Merah Panas Tinggi

5. Biru atau Ungu Darah tersumbat

Catatan : Jika warna lidah berubah dari kelabu ke hitam abu; atau dari ungu pucat ke biru tua;
atau muncul saluran putih mirip jamur dan bercak-bercak; atau mirip pipihan salju; semua ini
menandakan penyakit pasien telah sampai pada tingkat yang sangat berbahaya

No. Salutan Lidah Kondisi Penyakit

1. Putih,tipis dan licin Dingin di bagian luar

2. Putih,berlebdir dan berlemak serta Lendir berlebihan,kelembapan dan


sukar diseka bersih penyumbatan makana

3. Kuning,tebal dan berlendir Panas pekat dlam lambung


4. Kuning,tipis dan berlendir dengan Faktor pathogen luar telah menembus
dasar bagian dalam

Putih

5. Hitam dan kering Panas Tinggi

6. Hitam dan lembab Sangat Dingin

Hubungan Lidah dengan Organ

H. Diagnosa Nadi

Nadi Chun Kheu adalah nadi radialis yang terletak dan ter- raba di pergelangan
tangan. Nadi Chun Kheu mempunyai pan- jang yang dapat dibagi menjadi tiga bagian. Tiga
bagian tersebut yaitu nadi Cun, Guan, dan Chi. Nadi Cun merupakan nadi yang terletak
berdekatan dengan processus styloideus, Nadi Guan ter- letak di bagian proksimal dari nadi
Cun, kemudian kearah yang sama ada nadi Chi.

Cara palpasi nadi yang pertama yaitu menentukan letak nadi Cun dengan jari telunjuk,
Guan dengan jari tengah, dan Chi de- ngan jari manis. Untuk memudahkan ditentukan
terlebih dahulu letak Guan, Guan adalah arteri radialis yang teraba tepat disamping benjolan
tulang pergelangan tangan (caput ossis radial), setelah menentukan Guan satu jari kearah
distal adalan Cun dan satu jari kearah proksimal adalah Chi. Yang menyentuh nadi adalah
ujung jari, bukan bantalan jari. Jarak ketiga jari disesuaikan dengan pan- jang nadi pasein.
Pasien yang berbadan tinggi dan tangan panjang, jarak ketiga jari agak berjauhan.
Sebaliknya, jika pasien berbadan pendek dan tangan pendek jarak ketiga jari dirapatkan.
Untuk bayi tidak dilakukan pembagian Cun, Guan, Che namun cukup dengan satu jari karena
panjang nadi bayi relatif pendek.

Setelah tiga jari terletak pada posisi yang tepat, digunakan tiga tekanan untuk palpasi.
Yang pertama tekanan ringan untuk menentukan nadi Veuw-mengambang, tekanan sedang
untuk menentukan nadi Cong-tengah dan tekanan kuat untuk menentu- kan nadi Chen-dalam.
Secara umum dilakukan penekanan tiga jari bersamaan dalam waktu yang sama, kemudian
dilakukan penekanan secara terpisah.

Untuk diferensiasi nadi dilakukan istilah sebagai berikut:

1. Kedalaman nadi: mengambang atau tenggelam

2. Kecepatan nadi : cepat atau lambat

3. Kekuatan nadi : bertenaga atau lemah

4. Bentuk nadi :

a) tebal atau tipis seperti benang


b) lembut atau keras

Nadi Cun, Guan, dan Chi mempunyai merupakan refleksi dari organ dalam yang dijelaskan
dalam tabel dibawah ini

1. Nadi Normal

Nadi normal umumnya mempunyai kecepatan 60-80 kali per menit, sama dengan 4 kali tiap
respirasi (satu kali menarik dan satu kali mengeluarkan napas). Tidak terlalu mengambang
dan terlalu tenggelam, denyutan tenang, bertenaga dan teratur.

Ciri Nadi Normal,Nadi normal harus mempunyai kriteria sebagai berikut:

a. Mempunyai Shen-jiwa : nadi bertenaga dan tenang

b.Mempunyai Wei-Qi (Qi dari lambung) : nadi harus tenang dan teratur

cMempunyai akar : meskipun nadi Chi ditekan tetap bertenaga dan tenang.

Hal-hal yang mempengaruhi nadi antara lain yaitu umur, jenis kelamin, kondisi tubuh,
keadaan emosi, dan perubahan musim. Selain itu nadi dapat berubah apabila sedang
berolahraga, namun dapat kembali pada keadaan semula setelah istirahat. Olahragawan
umunya bernadi lamban.

2.Nadi Patologis

Nadi patologis merupakan nadi yang memanisfetasikan sebuah penyakit. Ada


beberapa perubahan jumlah nadi patologis dari zaman ke zaman. Misalnya Wang Shu He
(Dinasti Ching) dalam buku Nan Jing tercatat 24 macam nadi patologis, Li Se Chen (Dinasti
Ming) tercatat 27 nadi patologis, dan Li Se Chay membagi menjadi 28 nadi patologis. Dan
pembagian nadi tersebut terpakai sampai sekarang. Nadi-nadi patologis tersebut antara lain
sebagai berikut.

1.Nadi Veuw-mengambang

Gambaran nadi : Nadi terasa pada saat kekuatan ringan, cukup melekatkan jari tanpa
menekan lebih dalam. Jika ditekan lebih kuat maka denyut nadi akan hilang. Manifestasi
penyakit : Sindroma Piao (Luar), tekadang juga memanifestasikan sindroma Xu.

2.Nadi Chen-tenggelam

Gambaran nadi : nadi terasa pada saat penekanan kuat, tidak terasa jika hanya me-
nekan ringan.Manifestasi penyakit : Sindroma Li (dalam)

• Nadi tenggelam dan kuat memanifestasikan sindroma Li yang bersifat She


• Nadi tenggelam dan lemah memanifestasikan sindroma Li bersifat Xu.

3. Nadi Che-lamban

• Nadi lamban dan bertenaga menandakan patogen dingin berkembang ke


Li (dalam)
• Nadi lamban dan lemah menandakan sindroma dingin bersifat Xu

4. Nadi Suo-cepat

Gambaran nadi : jumlah denyutan nadi lebih dari 90 kali per menit atau bersamaan dengan
lebih dari lima kali per sekali inspirasi dan ekspirasi napas.

• Nadi cepat dan kuat : sindroma panas bersifat She


• Nadi cepat dan lemah : sindroma panas bersifat Xu

5. Nadi Huang-besar sekali (bagai air bah)

Gambaran nadi : nadi besar sekali bagaikan air bah. Datangnya kuat dan kembalinya
lemah.

Manifestasi penyakit : pertanda adanya patogen panas yang kuat di bagian Qi.

6. Nadi Wey- kecil sekali

Gambaran nadi : nadi ini sangat kecil dan lemah, ditekan sedikit saja sudah
menghilang, terkadang hilang kemudian timbul lagi.

Manifestasi penyakit : Yang lemah dan Qi kurang. Dapat juga Yin, Yang, Qi, dan Xie
darah dalam keadaan lemah atau kurang.

7. Nadi Si-halus

Gambaran nadi : nadi halus seperti benang namun denyutan masih terasa.

Manifestasi penyakit : Qi dan Xie-darah dalam keadaan lemah.

8. Nadi Shan (Scattered pulse)

Gambaran nadi : nadi teraba mengambang, tidak berakar, tidak teratur dan seperti hilang.

Manifestasi penyakit : Yuan Qi telah terlepas dari tubuh sehingga fungsi Zhang-Fu lemah
sehingga nadi mengambang.

9. Nadi Xi-kosong

Gambaran nadi : nadi teraba kosong, tidak bertenaga, nadi pada Cun, Guan Che ke-tika
ditekan seperti menghilang.

Manifestasi penyakit : Qi kurang tidak dapat mendorong darah, darah kurang tidak dapat
mengisi penuh nadi, sehingga nadi menjadi lemah dan kosong.

10. Nadi She-penuh

Gambaran nadi : nadi bertenaga dan terasa penuh


Manifestasi penyakit : pertandan sindroma She. Cheng Qi dalam keadaan prima.
11. Nadi Hua-licin

Gambaran nadi : nadi berdenyut lancar, saat di raba seperti kelereng digelindingkan.

Manifestasi penyakit : pertanda adanya patogen Than-dahak, makanan tidak

tercerna dengan baik, dan patogen panas bersifat She.

12. Nadi Se-kesat

Gambaran nadi : nadi tidak lancar, berdenyut agak susah

Maifestasi penyakit : Pertanda dari kurangnya Jing dan Xie darah. Qi tidak lancar
menyebabkan darah stasis.

13.Nadi Chang-panjang

Manifestasi penyakit : pertanda tubuh kelebihan Gan Yang (Yang dari hati).

Selain itu dapat menandakan kelebihan Yang atau panas berasal dari dalam.

14. Nadi Tuan-pendek

Gambaran nadi : nadi pendek, panjang kurang dari normal.


Manifestasi penyakit : Tuan pendek bertenaga menunjukkan Qi tertekan Tuan pendek tidak
bertenaga menunjukkan kekurangan Qi
15. Nadi Sien-tegang

Gambaran nadi : teraba lurus dan keras, seolah-olah sedang menekan senar gitar.
Manifestasi penyakit : menandakan adanya penyakit didalam Gan-hati dan Tan-empedu. Juga
merupakan tanda adanya patogen dahak.
16. Nadi Kheu-kosong lembek

Gambaran nadi : nadi mengambang, ditenga teras kosong dan lembek, seperti me-nekan daun
bawang.

Manifestasi penyakit : tubuh kehilangan yin. Biasanya terjadi setelah perdarahan.

17. Nadi Cing-kencang

Gambaran nadi : nadi kencang bagaikan tambang yang ditarik


Manifestasi penyakit : menunjukkan patogen dingin, terdapat makanan yang tak tercerna atau
adanya nyeri.
18. Nadi Huan-seimbang

Gambaran nadi : denyutan nadi 60 per menit, lamban dan tenang

Manifestasi penyakit : sering menandakan keadaan yang sehat, namun juga pertanda ada- nya
patogen lembab atau Pi-limpa dan Wei-lambung dalam keadaan lemah.

19. Nadi Ke-keras, tetapi kosong.

Gambaran nadi : terasa mengambang namun kosong Manifestasi penyakit : tubuh kehilangan
darah, Jing, misalnya pada kasus abortus dan perdarahan ulterus.

20. Nadi Lao

Gambaran nadi : penekanan ke dalam nadi berbentuk besar, penuh, tegang, dan panjang

Manifestasi klinis : menandakan patogen dingin menyerang ke bagian dalam sekali, hernia,
atau terdapat ben- jolan-benjolan (tumor) dibagian perut.

21. Nadi Ruo-lemah

Gambaran nadi : denyut nadi lemah, tenggelam dan kecil.


Manifestasi penyakit : pertanda Qi dan Xie-darah kurang.
22. Nadi Jeuw-empuk

Gambaran nadi : nadi mengambang, kecil dan lembek


Manifestasi penyakit : pertanda sindroam Xi dan sindroma lembab.
23. Nadi Fu-tenggelam sekali

Gambaran nadi : nadi akan terasa dengan penekanan sangat keras, terkadang harus
mendorong tendon atau menekan sampai tulang. Sebagian denyutan nadi bagaikan
tersembunyi

Manifesatsi penyakit : patogen luar sudah masuk kedalam dan dalam keadaan berbahaya.
Misalnya penderita dalam keadaan koma, atau terdapat rasa nyeri sekali.

24. Nadi Tay

Gambaran nadi : nadi teraba lamban dan lemah disertai intermitten yang teratur,
waktu intermitten agak panjang.

Manifestasi penyakit : Qi dari organ Zhang dalam keadaan lemah.

25. Nadi Chu

Gambaran nadi : denyut nadi cepat disertai intermitten yang tidak teratur.

Manifestasi penyakit : adanya patogen panas bersifat Yang, selain itu dapat menunjuk- kan
adanya Qi yang terhalang dan darah yang tidak lancar atau Than dahak tidak tercerna dengan
baik.

26. Nadi Cie

Gambaran nadi : Denyut nadi lamban dengan intermitten tidak teratur. Manifestasi penyakit :
menandakan Yin terlalu kuat, Qi terhambat oleh darah stasis, Patogen than-dahak bersifat
dingin.

DAFTAR PUSTAKA
Abdurachman, a. k. (2016, September 11). mudah akupuntur melalui anatomi. Retrieved
from repository unair: https://repository.unair.ac.id
https://journal.uny.ac.id/index.php/jpk/article/download/6039/5225
http://ejournal.ukrida.ac.id/ojs/index.php/Meditek/article/download/164/161
http://akupunkturmadura.blogspot.com/2013/09/titik-meridian-kandung-kemih-
bladder.html
http://ejournal.ukrida.ac.id/ojs/index.php/Meditek/article/download/164/161
http://akupunkturmadura.blogspot.com/2013/09/titik-meredian-usus-besar.html
https://repository.unair.ac.id/84521/7/Mudah%20Akupunktur_compressed.pdf
suwarjono. (n.d.). akupuntur harmony SSM. Retrieved from akupuntur
harmony :https://akupunkturharmony.com/teori/akupunktur/akupunktur-dasar/penyebab-
penyakit/penyebab-penyakit-luar-ppl/

Anda mungkin juga menyukai