TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Akupuntur
1. Pengertian Akupuntur
dan secara harfiah berasal dari kata Acus = jarum dan Punture =
penusukan, sedangkan kata asal dalam bahasa Cina adalan Cen Ciu.
1033 ].
Yang dan lima unsur. Dasar tersebut diformulasikan oleh Orang Cina
dari orang – orang Cina kuno, dimana dunia mereka termasuk filosofi
bumi ini terdiri dari dua hal yang berlawanan yaitu Yin dan Yang.
mempuyai lima dasar unsur : kayu, api, tanah, logam, dan air. Secara
yin, yin yang terletak pada bagian dalam adalah bahan dasar
2) Teori Wu – Xiang
Pemanas
1. Jantung
bila chi jantung kuat maka detak jantung normal dan darah
(c) Dicerminkan pada wajah dan terbuka pada lidah, bila chi
2. Paru
dan lain-lain.
(c) Menguasai kulit, bila chi paru lemah maka faktor pathogen
3. Limpa
pernapaan.
(c) Terbuka pada mulut dan tercermin pada bibir, bila chi limpa
4. Hati
5. Ginjal
Istimewa.
Koo17 \l 1033 ].
berikut :
jempol.
terpilih.
b. Prosedur Penusukan
kulit
6. Hasil tusukan
berikut.
sebagai berikut.
nyeri.
2. Qi meridian lemah.
1. Pengertian Stroke
fungsi emosi. Bila penyakit ini terus berlanjut, dapat terjadi gangguan
2. Patofisiologi
2) Mekanisme Autoregulasi
terganggu.
3. Klasifikasi
1033 ], yaitu :
1) Stroke Iskemik
vertebralis.
darah ke otak.
e. Emboli, yaitu endapan lemak yang terlepas dari dinding arteri
kecil.
Ada dua jenis stroke iskemik yang paling banyak terjadi, yaitu :
2) Stroke Haemoragik
bila arteri pada otak pecah, darah tumpah ke otak atau rongga
a. Mati rasa mendadak pada wajah, atau rasa lemah mendadak pada
cabai / terbakar.
5. Faktor Resiko
a. Hipertensi
c. Diabetes Mellitus
d. Perokok
e. Alkohol
f. Peningkatan kolesterol
g. Obesitas
hipertensi.
Menurut [ CITATION Wiw101 \l 1033 ] faktor resiko yang tidak dapat
a. Usia
b. Jenis kelamin
dunia. Hal ini disebabkan karena pria mengalami stroke pada usia
tinggi (tua).
c. Garis keturunan
diabetes, dan cacat pada pembuluh darah. Cadasil yaitu suatu cacat
yang paling berpengaruh. Selain itu, gaya hidup dan pola makan
Kelainan ini adalah suatu kondisi ketika salah satu bilik jantung
2. Pengaturan Gerakan
sistem skeletal, otot skelet, dan sistem saraf [ CITATION And16 \l 1033 ].
a. Sistem skeletal
tulang, yaitu :
1) Tulang panjang
kaki) dan panjang (misalnya falang pada jari tangan dan kaki).
2) Tulang pendek
Ada dalam bentuk berkelompok, dan ketika dikombinasikan
pada ekstermitas.
3) Tulang pipih
4) Tulang ireguler
seperti mandibula.
b. Karakteristik tulang
dengan usia.
c. Sendi
diantaranya yaitu :
1) Sendi sinostatik
Sendi ini mengacu pada ikatan tulang dengan tulang. Tidak ada
d. Sendi sinovial
Sendi ini adalah sendi yang dapat digerakkan secara bebas karena
sinovial .
e. Ligamen
f. Tendon
Tendon adalah jaringan fibrosa berwarna putih, mengkilat, yang
yang bervariasi.
g. Kartilago
h. Otot skelet
kerja dari pergerakan. Ada dua tipe kontraksi otot yaitu kontaksi
kerja otot tetapi tidak ada pemendekan atau gerakan aktif dari otot.
a. Gaya hidup
Perubahan gaya hidup mempengaruhi kemampuan mobilitas
kebiasaan sehari-hari.
b. Proses peyakit/cedera
c. Kebudayaan
d. Tingkat energi
4. Gangguan mobilitas
kesehatan klien.
b. Immobilisasi
c. Pengaruh fisiologis
5. Perubahan perkembangan
a. Bayi
b. Toddler
Usia 3 tahun tubuh lebih ramping, lebih tinggi dan lebih baik
berkembang.
d. Remaja
e. Dewasa
f. Lansia
6. Kemampuan mobilitas
tubuh.
a. Rentang gerak
Merupakan jumlah maksimum gerakan yang mungkin dilakukan
sendi pada salah satu dari 3 potongan tubuh yaitu : sagital, frontal,
yaitu :
pasien.
menggerakkan kakinya.
bantuan.
Tingkat Kategori
Aktivitas/Mobilitas
Tingkat 0 Mampu merawat diri sendiri secara
penuh
Tingkat 1 Memerlukan penggunaan alat
Tingkat 2 Memerlukan bantuan atau pengawasan
orang lain
Tingkat 3 Memerlukan bantuan atau pengawasan
orang lain dan peralatan
Tingkat 4 Sangat tergantung dan tidak dapat
melakukan atau berpartisipasi dalam
perawatan
D. Penelitian Terkait
lain :
1. Penelitian yang dilakukan oleh [ CITATION Nur19 \l 1033 ] yang berjudul
0,002<0,05.
dengan rancangan one group pre and post test, dilakukan di Klinik
konstipasi pada pasien post stroke setelah 3 kali intervensi dengan nilai
p : 0,000.
DAFTAR PUSTAKA
Aini, N. (2019). Pengaruh terapi akupuntur dan overground walking (jalan kaki)
terhadap kekuatan otot pasien pasca stroke ( Study di Desa Tragah
Bangkalan).
Soeharto, I. (2002). Kolesterol & lemak jahat, kolesterol & lemak baik dan proses
terjadinya serangan jantung dan stroke. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Sulung, N., & Hervina, R. (2015). Pengaruh terapi akupuntur terhadap tingkat
kesembuhan post stroke di Pusat Rehabilitasi Stroke Singkarak.
Wahid, A., & Agianto, S. H. (2015). Batasan karakteristik dan faktor yang
berhubungan (etiologi) diagnosa keperawatan : hambatan mobilitas fisik
pada pasien stroke.
Wahyudi, A. S., & Wahid, A. (2016). Buku ajar ilmu keperawatan dasar. Mitra
Wacana Media.