Anda di halaman 1dari 10

PENGKAJIAN AKUPRESUR DAN MERIDIEN AKUPRESUR

Pembimbing : Lisna Ade Widya Ningtyas,SST.,M PH

Oleh :

Nama : Putu Alya Sertinia Putri


Nim : P07120121085
Absen : 05

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR JURUSAN KEPERAWATAN

PRODI D-III TINGKAT 2.3

2022/2023
ABSTRAK

Terapi akupresur merupakan salah satu terapi komplementer berupa fisioterapi dengan
pemijatan dan stimulasi terhadap titik-titik khusus pada tubuh, termasuk tindakan yang
sederhana dan efektif. Saat ini belum banyak diketahui manfaat akupresur untuk kesehatan.
Sehingga studi ini bertujuan untuk melakukan literature review mengenai pemanfaatan terapi
akupresur dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan. Akupresur, terapi komplementer,
dan kesehatan. Kriteria kelayakan studi ini adalah artikel jurnal berbahasa Indonesia dan
bahasa Inggris. Hasil literatur review menunjukkan terapi akupresur secara signifikan
memiliki ukuran efek yang besar dalam mengurangi beberapa masalah kesehatan antara lain
mengatasi dismenore, mengatasi depresi, cemas dan stress, mengatasi stress dan status tidur,
meredakan nyeri pasca persalinan, penurun mual muntah, frekuensi enuresis, penurun tekanan
darah, derajat restless leg syndrome, penurunan tingkat nyeri kepala, dan diabetes melitus tipe
2. Terapi Akupuntur memiliki manfaat yang luas dalam kesehatan terutama dalam penurunan
nyeri, penyakit kronis, psikologi, neurologi, dan berbagai gejala penyakit.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut WHO (World Health Organization), pengobatan komplementer adalah


pengobatan non-konvensional yang bukan berasal dari negara yang bersangkutan. Jadi, untuk
Indonesia misalnya jamu, bukan termasuk pengobatan komplementer tetapi merupakan
pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional yang dimaksud adalah pengobatan yang sudah
dari zaman dahulu digunakan dan diturunkan secara turun-temurun pada suatu negara. Tapi
di Philipina misalnya, jamu Indonesia bisa dikategorikan sebagai pengobatan komplementer.

Akupresur merupakan pengobatan tradisional yang berasal dari Jepang dan telah
berkembang di Asia lebih dari 5000 tahun yang lalu. Akupresur memiliki prinsip kerja sama
dengan akupuntur dengan menstimulasi 14 sistem meridian untuk bioenergi di dalam tubuh
antara yin, yang dan qi (chee). Setiap meridian memiliki 400 sampai 500 titik saluran energi
yang berhubungan dengan organ dalam serta sistem tertentu yang berfungsi sebagai katup
yang menyalurkan energi pada seluruh tubuh. Energi yang tersalurkan akan mempengaruhi
emosi serta cara berfikir. Cara kerja akupresur adalah dengan mengidentifikasi suatu penyakit
berdasarkan titik-titik akupresur atau acupoint yang berada di saluran meridian.

1.2 Rumusan
1. Apa Itu Definasi Akupresur ?
2. Bagaimana Cara Pengkajian Dalam Akupresur?
3. Pengertin Meridian/Titik Akupresure ?
4. Dimana Letak Titik Meridien Akupresur ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui Definisi Akupresur
2. Mengetahui Cara Pengkajian Dalam Akupresur
3. Mengetahui Ap Aitu Meridian/Titik Akupresusr
4. Mengetahui Letak Titik Meridien Akupresur
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Akupresur


Akupresur merupakan teknik pengobatan tradisional dari Tiongkok. Teknik ini
mirip dengan akupunktur, tetapi tidak menggunakan jarum. Akupresur diduga
memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan, seperti meningkatkan sirkulasi darah,
merangsang sistem saraf, serta membuat tubuh menjadi rileks. Akupresur berasal
dari kata accus dan pressure, yang berarti jarum dan menekan. Akupresur
merupakan istilah yang digunakan untuk memberikan rangsangan titik akupuntur
dengan teknik penekanan atau teknik mekanik. Penekanan dilakukan sebagai
pengganti penusukan jarum yang dilakukan pada akupunktur dengan tujuan untuk
melancarkan aliran energi vital pada seluruh tubuh.
Akupresur telah digunakan sejak ribuan tahun lalu di Tiongkok. Akupresur
dilakukan dengan cara memberikan tekanan di bagian tubuh tertentu menggunakan
siku, tangan, atau alat bantu khusus, tetapi tidak menggunakan jarum. Oleh karena
itu, akupresur sering kali dinamakan akupunktur tanpa jarum.
2.2 Pengkajian Akupresur

Traditional Chinese Medicine (TCM) biasanya hanya menggunakan observasi


yang cermat dari berbagai kelainan dengan melihat pasien dalam menentukan
diagnosis. Dalam pengobatan tradisional Cina dikenal istilah Wang, Wen, Wun, Cie,
yang dapat diartikan sebagai inspeksi/pemeriksaan dengan cara
pengelihatan,mendengarkan, bertanya, dan perabaan

1. Wang (observasi/Pengelihatan)

Menentukan diagnosis dalam TCM membutuhkan ketelitian dalam mengobservasi


berbagai kelainan yang ditunjukan oleh penderita. Al yang peru kita cermati pada saat
pasien memasuki kamar periksa adalah sebagai berikut :

a. Shen
tujuannya adalah memeriksakeadaan sangat penderita, dengan cara
memeriksa semangat, kesadaran air muka,pandangan mata pada
pemeriksaan shen kita berusaha memperoleh kesan tentang apakah
penderita masih besar semangatnya, bagaimana keadaan kesadarannya,
memperhatikan airmuka serta pandangan matanya.
b. Se
tujuannya adalah menentukan bagaimana keadaan energy-darah (Qi-Xue)
dari organ Zang Fu, dengan cara memperhatikan warna kulit dan eksprsi
wajah. Observasi warna wajah merupakan bagian yang sangat penting dari
diagnosis secara visual. Warna wajah menunjukan keadaan Qi dan darah,
dan berhubungan erat dengan kondisi kesadaran.

Warna patologis dapat terlihat pada wajah adalah sebagai berikut :

1) Hijau menunjukan kemungkinan gangguan pada hati, dimana bisa terjadi


dingin dalam atau angin dalam
2) Merah warna ini menunjukan kelainan pada orang jantung, dimana bisa
terjadi panas, baik panas yang bersifat shitungmaupun panas yang bersifat
Xu. Padapanas Shi maka seluru wajah berwarna merah, sedang panas Xu
hanyabagian zygomaticus saja yang merah
3) Kuning menunjukan defisiensi lima dan retensi lembap. Retensi lembap di
dalam tubuh terjadi karena kegagalan limpa dalam melaksanakan fungsi
transportasi distribusi dan transpormasi air
4) Pucat (putih) menunjukan kelainan pada paru-paru, dimana bisa terjadi
sindrom dingin, difesiensi Yang, atau defesiensi darah
5) Hitam, warna kehitaman pada wajah menunjukan adanya dingin, disertai
nyeri atau kelainan pada ginjal, biasanya defisiensi Yin ginjal

c. Siang Tay
tujunnya adalah menetukan kondisi tubuh penderita serta keadaan
penyakit, dengan cara memperhatikan bentuk tubuh serta gerak
geriknya,posisi tubuh, keadaan kulit, mata, hidung, tenggorokan,
pernapasan, telinga, bibir, mulut, dan kuku. Orang dengan konstitusi tubuh
2. WEN (pendengaran penciuman)
a. Pendengaran
Diagnosis dengan cara mendengarkan termasuk mendengarkan tinggi
rendahnya suara, keras tidaknya suara, batuk,erangan, suara napas,
suara mntah, hiccup, borborigmus, atau suara apapun yang dikeluarkan
oleh penderita, yang dapat didengr oleh pemeriksa.
b. Suara Bicara
Suara yang tiba-tiba hilang biasanya disebabkan oleh serangan PPL
angin panas. Suara yang berangsur hilang biasanya disebabkan oleh
defisiensi Qi paru atau Yin paru.
c. Suara napas
Suara napas yang keras menunjukan keadaan Shi, sedangkan suara
napas yang halus menunjukkan keadaan Xu
d. Batuk
Suara batuk yang keras dan seperti meledak merupakan tanda keadaan
Shi sedang, batuk yang halus dan lemah adalah tanda keadaan Xu.
e. Penciuman
Indra penciuman sering dipakai pula untuk menentukan diagnosis
dalam TCM. Berbagai bau dapat dihubungkan dengan organ menurut
lima unsur, misalnya asamuntuk hati, gosong untuk jantung, tengik
untuk paru-paru, kemanisan untuk limpa, dan bau busuk untuk ginjal.

3. WUN (anamnesis)

Pengkajian atau anamnesis adalah teknik bertanya kepada pasien tentang

penyakit untu mengerti proses patologi yang sedang terjadi. Anamnesis harus

dilakukan secara sistematis yang ditujukan pada keluhan utama, disesuaikan

dengan pengetahuan dasar diferensiasi sindrom.

a. Menggigil dan Febris (mengetahui penyebab penyakit, bertanya tanda

dan gejala yang timbul)

b. Menggigil disertai panas


c. Bergantian menggigil dan panas

d. Panas tanpa menggigil

e. Menggigil tanpa panas

f. Berkeringat

g. Nafsu makan, haus, rasa

h. Mempengaruhi BAB dan BAK

i. Nyeri

j. Kualitas tidur

k. Haid dan Leukorea

4. JIE (Palpasi / Perabaan)

a. Palpasi Nadi adalah pemeriksaan pada lokasi peeriksaan Nadi, pemeriksaan

pada cara pemeriksaan nadi, pemeriksaan pada nadi normal dan

pemeriksaan pada nadi abnormal.

b. Palpasi pada tubuh adalah pemeriksaan padaPalpasi Epigastrium,


pemeriksaan pada palpasi abdomen, pemeriksaan pada palpasi titik akupresure.

2.3 Pengertin Meridian/titik Akupresure

Meridian adalah jalur lalu lintas energi dalam tubuh. Dan sebagaimana lalu

lintas, pada meridian ada jalur/jalan, ada hambatan, ada persimpangan, ada titik awal,

ada titik akhir, dan sebagainya. Jika jalan energi pada meridian lancar, maka akan

tercipta keharmonisan dalam tubuh, dan tubuh kita mampu melawan penyakit,

sebaliknya jika terjadi hambatan pada meridian maka akan muncul ganggguan

kesehatan.
2.4 Titik meridien akupresur

o Lung (LU): Paru


o Large Intestine (LI) : Usus besar
o Stomach (ST) : Lambung
o Spleen (SP) : Limpa
o Heart (HT) : Jantung
o Small intestine (SI) : Usus kecil
o Bladder (BL) : Kandung kemih
o Kidney (KI) : Ginjal
o Pericardium (PC) : Selaput jantung
o San Jio (SJ) : Tri pemanas
o Gall Bladder (GB) : kandung empedu
o Liver (LR) : Hati
o Conseption Vassel/Ren (CV/RN) : Meridian konsepsi
o Governoor vassel/Du (GV/DU) : Meridian gubernur
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpilan
Akupresur adalah pengobatan dari Tiongkok yang sudah dikenal sejak ribuan tahun
lalu dan dengan memberikan tekanan atau pemijatan dan menstimulasi titik-titik
tertentu dalam tubuh. Akupresur merupakan teknik penekanan dengan jari pada titik
akupunktur. Tujuan penekanan pada titiktitik akupresur adalah melancarkan aliran
energi vital pada seluruh bagian tubuh. Titik yang dapat digunakan untuk menurunkan
intensitas nyeri dismenore yaitu titik LI 4, ST 36, LR 3, PC 6, LV 3, CV 4, SP 6 dan
SP 8. Titik SP6 merupakan titik yang paling sering dibahas dalam 6 dari 10 jurnal
yang telah ditelaah.

3.2 Saran
ita sebagai mahasiswa keperawatan, setelah membaca paper ini hendaknya kita dapat
benar – benar memahami konsep dari pengkajian akupresur dan titik meridian, serta
terus mengembagkan ilmu pegetahuan kita khusnya pada terapi komplementer.
DAFTAR PUSTAKA

Djuharto,S.;G.Pong Permadi D, (1987). Buku Pegangan praktis Terapi


Akupunktur, Jakarta : Gravidian Jaya
Pong Permadi,D,Djuharto. (1981). Pedoman Praktis Belajar Akupunktur,
Bandung

Koosnadi,S;Agustin I. (2005).Akupunktur Dasar. Surabaya : Airlangga


University Press

Rajin Mukhamad, Dkk.2015. Panduan Babon Akupunktur.Yogyakarta :


Indoliterasi

Ikram, Indaya.2015. Meridian Tubuh Manusia. Dikutip pada 3 September


2019 :

https://www.academia.edu/5024924/Meridian_Tubuh_Manusia

Anda mungkin juga menyukai