Sejarah Akupuntur
Kitab asli Kedokteran Cina yang terkenal adalah Nei Ching, Kitab Kesehatan Klasik
Kaisar Kuning, diperkirakan terbit sekitar 2500 tahun yang lalu.Sejak saat itu, ribuan buku
mengenai pengobatan Cina pun banyak ditulis dan filosofi dasarnya tersebar sejak lama
dalam berbagai kebudayaan Asia. Hampir semua bentuk pengobatan Oriental yang digunakan
di Barat saat ini, termasuk Akupuntur, Shiatsu, pijat Akupresur dan makrobiotika adalah
bagian atau berakar pada pengobatan Cina. Legenda mengatakan bahwa Akupunktur
dikembangkan saat dokter perintis di Cina meneliti efek tak terduga dari luka tusukan di
tubuh seorang prajurit Cina.Kitab tertua Akupuntur yang diketahui adalah Sistematika Klasik
Akupuntur yang diperkirakan terbit pada tahun 282. Meskipun Akupuntur merupakan salah
satu teknik yang paling banyak diketahui, pengobatan Cina juga menggunakan obat-obat
ramuan herbal, terapi makanan, perubahan gaya hidup dan cara-cara lainnya dalam
mengobati pasiennya.
Pada awal masa 1900-an, hanya beberapa dokter Barat yang mengunjungi Cina dan
tercengang kagum ketika bersentuhan dengan Akupuntur, namun bagi kalangan diluar
komunitas Asia-Amerika, akupuntur masih belum terlalu dikenal sampai pada tahun 1970
saat Richard Nixon menjadi presiden Amerika Serikat pertama dan mengunjungi Cina. Pada
perjalanan Nixon, para jurnalis terkagum-kagum melihat sebuah operasi besar dilakukan pada
pasien tanpa menggunakan anestesi.Malahan pasien yang benar-benar terjaga dioperasi hanya
dengan menggunakan penusukan jarum akupuntur untuk mengendalikan rasa sakit. Pada saat
itu, seorang kolumnis terkenal dari New York Times, James Reston harus menjalani operasi
dan memilih menggunakan akupunktur dibandingkan dengan pengobatan nyeri, dan
kemudian dia menulis beberapa cerita yang meyakinkan mengenai efektivitas terapi
akupuntur yang ia jalani.
Sekarang, akupuntur dipraktekan di lebih dari 50 negara oleh lebih dari 9000 praktisi
akupuntur, dengan setidaknya 4.000 tenaga dokter terlibat di dalamnya. Akupuntur telah
menunjukkan keberhasilan yang tercatat dalam menangani banyak kondisi, dan lebih dari 15
juta rakyat Amerika telah menggunakannya sebagai solusi kesehatan mereka.
B. Pengertian Akupuntur
Kata akupuntur berasal dari bahasa Yunani, yaitu acus yang berarti jarum dan punctura
yang berarti menusuk. Di dalam bahasa Inggris menjadi to puncture, sedangkan kata asal
dalam bahasa Cina adalah cenciu. Kata tersebut kemudian diadaptasikan ke dalam bahasa
Indonesia menjadi akupuntur atau tusuk jarum.Akupuntur adalah teknik pengobatan yang
digunakan dalam pengobatan tradisional cina. Jarum-jarum yang sangat tajam digunakan
untuk menstimulasi titik-titik tertentu pada tubuh. Titik-titik ini terdapat pada jalur-jalur
energi yang disebut "meridian". Pengobatan akupuntur dirancang untuk memperbaiki aliran
dan keseimbangan energi sepanjang meridian-meridian ini.
Pengobatan tradisional cina memiliki sejarah lebih dari 2,500 tahun. Pengobatan
tradisional kursus akupuntur ini melihat tubuh manusia sebagai suatu sistem aliran energi.
Ketika aliran-aliran energi ini seimbang, maka tubuh tersebut sehat. Para praktisi memeriksa
denyut nadi pasien dan mengamati keadaan lidah mereka untuk mendiagnosa
ketidakimbangan energi. Dalam pengobatan akupuntur kecantikan cina, denyut nadi dapat
diperiksa pada tiga lokasi di masing-masing pergelangan tangan, dan pada tiga kedalaman
pada masing-masing lokasi. Penyakit tidak didefinisikan dengan gejala-gejala atau nama
penyakit seperti "infeksi hiv". Sebaliknya, seorang praktisi pengobatan cina akan berbicara
mengenai ketidakimbangan energi. Bahasanya dapat kedengaran sangat aneh, seperti
"kekurangan yin" atau "peningkatan panas ginjal". Kata-kata cina yin dan yang
menggambarkan energi yang saling bertolak-belakang yang seharusnya tetap seimbang, dan
qi (dibaca "chi") secara kasar dapat diartikan sebagai energi atau kekuatan hidup. Dalam
pengobatan akupuntur tradisional cina, terdapat banyak cara untuk memperbaiki
keseimbangan aliran energi tubuh. Teknik yang paling sering digunakan di negara-negara
barat adalah teknik senam seperti qigong atau tai chi, akupuntur (tusuk jarum), dan
jamu.Banyak praktisi pengobatan akupuntur kecantikan cina mengkhususkan diri pada
akupuntur atau jamu. Sangat jarang yang menggunakan keduanya.
Dan pada studi tahun 2012 yang dilakukan oleh Memorial Sloan-Kettering Department of
Epidemiology and Biostatistics, menyatakan bahwa akupuntur dapat meredakan rasa sakit
kronis otot pungggung dan leher, osteoarthritis, dan sakit kepala kronis.
Meta analisis yang dilakukan oleh Beijing University of Chinese Medicine pada tahun 2009,
menunjukkan bahwa pasien insomnia yang mengonsumsi obat atau jamu dan dibantu dengan
akupuntur memiliki efek yang lebih baik dibandingkan dengan yang mengonsumsi obat atau
jamu saja.
Para peneliti melaporkan bahwa pasien yang menerima perawatan akupuntur, juga
mengalami penurunan rasa sakit dari perawatan, meningkatkan kualitas hidup, dan
menurunkan berbagai efek samping negatif dari kemoterapi, seperti rasa mual.
Beberapa penelitian awal telah menunjukkan informasi baru mengenai manfaat akupuntur
pada Parkinson. Studi menunjukkan bahwa pengobatan ini dapat meringankan gejala
penurunan fungsi kognitif yang berkaitan dengan usia, seperti putamen dan talamus, yang
terutama dipengaruhi oleh penyakit Parkinson.
Dalam studi tahun 2002 yang dilakukan oleh Department of Neurology di University of
Maryland School of Medicine, menyatakan bahwa setelah 20 pasien Parkinson diobati
dengan akupuntur selama 16 sesi, 85% pasien melaporkan peningkatan subjektif dari gejala
individu, termasuk tremor, berjalan, menulis, kelambatan, nyeri, tidur, depresi, dan
kecemasan.
G. Metode Akupuntur
1. Berbagai ragam metode akupuntur
Terdapat berbagai macam metode akupuntur yang berbeda dianatra msayrakat jepang,
Vietnam, korea dan tiongkok.
Sebagai contoh , metode akupuntur di korea focus pada bagian tangan, karena tangan
dianggap mewakili seluruh tubu. Akupunturis di korea menggnakan jarum,
moxibustion ( moxa ), bekam dan bahkan magnet untuk manipulasi energy Qi di
dalam tubuh.
Jarum yang digunakan di jepang juga lebih kecil darpada yang digunakan ditiongkok,
sehingga pengobatan ini dikatakan lebih tidak menyakitkan. Akupuntur di jepang
mengikutti proses pengobatan 5 tahap yang disebut protocol pengobatan 5 fase.
Walaupun terdapat beragam metode yang berbda, prosedur pengobatan secara umum
tetap sama. Tahap pertama adalah diagnose, dan tahap kedua melibatkan beragam
manipulasi tubuh.
3. Diagnose
Mereka juga dapat mengajukan beberapa pertanyaan ke pada pasien, terkait apa yang
dirasakan atau apayang terjadi pada saat mulai mengalami masalah. Factor seperti
kondisi lingkungan atau peristiwa traumatic diyakini dapat mempengaruhi
keseimbangan tubuh.
Lidah merupakan bagian penting yang harus diperiksa, karena lidah dianggap seperti
peta virtual dari tubuh pasien.
Dikatakan bahwa berbagai area pada lidah mewakili berbagai organ di dalam tubuh.
Mereka meyakini bahwa bagian dari lidah yang tergigit mencerminkan bagian tubuh
yang sedang sakit, maka mereka mencermati tanda gigi, luka, warna atau perbedaan
tekstur pada area dibagian lidah.
Tusuk jarum dapat dilakukan pula.akupunturis akan menyentuh atau sedikit menususk
bagia tubuh ntuk merasakan energy qi atau menstimulasi reaksi. Dikatakan bahwa
seorang akupunturis dapat merasakan keberadaan energy qi berupa sensani seperti
kesemutan saat tersengat listrik.
4. Pengobatan
Tahap keduan, akupunturis berupaya memanipulasi Yin, Yang, enenri Qi, sirkulasi
darah atau cairan tubuh. Merekamelakukannya dengan cara menggunkan jarum dan
bergam teknik lainnya, seperti moxibustion (moxa), bekam, akupresur, pijat dan
penggunaan ramuan herbal. Beberapa orang juga menggunakan stimulasi listrik,
magnet atau metode lainnya.
5. Efektivitas
Hingga saat ini belum ada consensus di Negara barat mengenai apakah akupuntur
benar-benar efektif. Badan pemerintah, instansi dan kalangan medis memiliki
pandangan dan pendapat ang berbeda.
Survey medis dan percobaan klinis juga memberikan hasil yang berbeda. Namun
banyak orang mengatakan bahwa pengobatan akupuntur dapapt membantu meredakan
rasa sakit.
Kini prosedur akupuntur telah memperoleh tingkat penerimaan yang baik. Dilaporkan
bahwa di Amerika Serikat saja saat ini terdapat 20.000 akupunturis berlisensi.
H. Teknik Akupuntur
Berikut ini diuraikan tentang teknik menusukkan jarum akupunktur yang umum
dilakukan.
1. Menggunakan alat Bantu yang sesuai dengan ukuran jarum akupunktur yang akan dipakai.
Alat Bantu yang digunakan berupa tabung kecil dan alat pegas. Tabung kecil terbuat dari
bahan plastic (seperti sedotan minuman), sedangkan alat berpegas dibuat khusus untuk
keperluan ini. Alat berpegas ini disebut pelontar jarum (needle pusher).
2. Teknik penusukan jarum akupunktur dengan jari telanjang sebagai berikut :
a. Jari salah satu tangan memegang bagian pegangan jarum, arahkan mata jarum pada
titik akupunktur terpilih, dan tusukan dengan teknik tertentu (tegak lurus, menyudut,
sejajar, dan lain-lain). Teknik ini dapat dilakukan jika jarum akupunktur yang dipakai
cukup tebal (ukuran no. 26, 28, dan 30). Pasien akan merasa sakit apabila teknik ini
dilakukan oleh akupunkturis yang belum terampil.
b. Jari salah satu tangan memegang pegangan jarum dan tangan lainnya memegang
batang jarum sebagai pengarah mata jarum dan penunjang jarum. Teknik seperti ini
digunakan jika jarum akupunktur yang dipakai berukuran agak tipis (no. 30 dan 32).
c. Jari telunjuk dan ibu jari menjepit batang jarum (dekat mata jarum), kemudian jarum
ditusukkan dengan cara “memegaskan” jari telunjuk dan jempol tersebut. Teknik ini
dilakukan jika jarum yang dipakai berukuran kecil dan halus, misalnya jarum ukuran
32,34,36X¼-½cun.
3. Jarum tanam atau jarum telinga ditusukkan menggunakan bantuan pinset tanpa
gigi(nonchirrurgispincet).
Posisi pasien
Menusukkan jarum pada titik akupunktur berdasarkan pada azas berikut ini :
- Efisiensi, artinya menggunakan jarum sedikit mungkin, artinya hanya memilih titik
yang sangat penting.
- Rasa sakit akan dirasakan pasien secara minimal
- Titik yang dipilih mudah dilokalisasikan dan penusukan pun mudah dilakukan.
- Pasien dapat dengan santai dirawat dalam jangka waktu tertentu, misalnya 10-30
menit.
- Posisi duduk
- Posisi duduk dan tangan bertumpu pada meja
Jumlah jarum yang ditusukkan pada setiap kali terapi berbeda-beda tergantung pada
kebutuhan dan jenis penyakitnya. Untuk sakit maag, cukup satu titik pada titik
lambung. Sedangkan untuk diabetes perlu penusukan titik-titik diabetes di sepanjang
tulang belakang. Banyaknya 6 – 8 titik. Namun, tak tertutup kemungkinan adanya
titik tambahan di kaki dan tangan untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Pada
prinsipnya dipilih titik utamanya dulu, baru kemudian ditambah titik pendukungnya.
Bahkan, bagi yang merasakan nyeri di seluruh badan bisa ditusuk sampai 30 jarum.
Dalam kasus penurunan bobot badan, si pasien ditusuk pada lima titik di telinga,
yakni titik lapar, titik metabolik, titik thyroid, titik lambung, dan titik hypothalamus.
Dengan tusukan itu, pasien akan makan sesuai kebutuhan tubuhnya dan enzim ATP
(enzim pembakar kalori) dipengaruhi. Nafsu makan berlebihan bisa ditekan sehingga
keinginan ngemil berkurang dan rasa kenyang bisa dipertahankan. Efek diet seperti
lesu dan lemas ditanggulangi dengan penusukan pada titik lambung dan tiroid. Meski
sedang menjalani terapi, pasien dianjurkan tetap diet dan olahraga. Pada anak-anak
disarankan menghindari makanan cepat saji dan cokelat.
Pada teori akupunktur lama, titik akupunktur terdapat pada bagian-bagian tertentu
berdasarkan peta akupunktur (titik utama). Tapi teori baru menyebutkan, “There is no
acupoint. All of the body is acupoint“. Jadi, di bagian mana pun dari tubuh kalau
ditusuk akan memberikan efek yang sama. Hanya saja bila dilakukan pada titik utama
reaksinya lebih cepat dan lebih efektif.
Misalnya, dalam memberi terapi untuk orang yang sulit tidur, titik utamanya berada di
bagian belakang telinga. Titik ini merupakan titik penenang paling kuat. Titik lain ada
juga yang memberi efek menenangkan, tapi tidak sekuat titik penenang.
Ketika dilakukan penusukan di titik akupunktur, akan terjadi reaksi. Sekali tusuk, dua
puluh dua reaksi dalam tubuh terjadi. Reaksi itu di antaranya rasa nyeri, bengkak,
kemerahan, juga rasa hangat. Reaksi kemerahan di sekitar titik yang ditusuk
menunjukkan adanya pelebaran pembuluh darah.
Proses yang terjadi pada tindakan tusuk jarum adalah merangsang sistem saraf untuk
melepaskan zat-zat kimia dalam otot, urat saraf tulang belakang, dan otak. Zat-zat
kimia itu di antaranya akan mengubah rasa sakit, memicu pengeluaran zat kimia dan
hormon yang mempengaruhi sistem internal tubuh. Dengan membaiknya
keseimbangan energi dan biokimia dalam tubuh, kesehatan fisik dan emosional pun
menjadi baik.
Pada orang dewasa jarum yang ditusukkan didiamkan beberapa saat, sebelum
kemudian dicabut lagi. Lamanya tusukan berbeda-beda menurut penyakitnya. Untuk
penyakit maag, gula, menstruasi tidak teratur, lamanya penusukan 15 menit. Untuk
nyeri, 20 – 30 menit. Sedangkan pada bayi, jarum diangkat segera setelah ditusukkan.
Pada kondisi normal, kulit yang ditusuk dengan jarum biasa akan merasakan sakit.
Sebaliknya, kalau dengan jarum akupunktur, tidak merasakan sakit, malahan hangat.
Panjang jarum akupunktur beragam, mulai dari 1,3 cm hingga 10,2 cm. Demikian
juga diameternya, 0,24 mm sampai 0,45 mm. Jarum paling panjang digunakan untuk
menusuk bagian pantat. Ukuran lebih pendek untuk seluruh bagian tubuh. Jarum lebih
pendek lagi untuk titik paru-paru. Yang paling pendek untuk tangan atau wajah.
Jarum-jarum tersebut terbuat dari logam yang berbeda-beda. Kini, hampir semuanya
terbuat dari baja tidak berkarat (stainless steel). Di Eropa Barat seperti di Jerman
Barat dan Prancis masih dipakai jarum perak atau emas. Jarum perak dipakai untuk
menenangkan atau sedasi, sedangkan jarum emas untuk tonifikasi.
Jarum akupunktur tidak menularkan penyakit. Yang bisa menularkan penyakit AIDS
atau penyakit lain adalah jarum suntik. Bagian dalam jarum suntik berongga sehingga
ketika jarum disuntikan dan kemudian ditarik lagi, ada darah atau serum yang terikut.
Nah, kalau jarum ini dipakai ulang, orang lain berpeluang tertular. Sedangkan jarum
akupunktur tidak berongga. Kalau ditusukkan kemudian dicabut lagi, tak ada yang
terikut. Jarum akupunktur dijamin aman dengan jarum disposible (sekali pakai) atau
sterilisasi yang akurat.
Kalau akupunktur yang menggunakan jarum sebagai alat utama, maka pada
laserpunktur yang di”tusuk”kan adalah sinar laser yang dihasilkan diode gallium
arsenide. Titik-titik penyinarannya tak jauh berbeda. Hanya saja biasanya dipilih titik
paling efisien. Lamanya penyinarannya ada aturannya. Agar luka cepat menutup,
misalnya, diperlukan waktu satu menit, dan untuk meningkatkan daya tahan tubuh,
butuh 30 detik.
Efek penyinaran energi laser pada titik akupunktur, antara lain mengurangi
peradangan, menghilangkan rasa sakit, mempertinggi metabolisme, memperbaiki
pembaharuan jaringan dan kekebalan tubuh, meningkatkan sirkulasi darah,
merangsang metabolisme sel, dan sebagainya. Laserpunktur juga dilaporkan berhasil
mengobati berbagai gejala penyakit, seperti sakit saraf, radang sendi, asma, radang
selaput lendir hidung, radang tekak, dan lain-lain. Pada anak-anak, hasilnya bagus
sekali.
Soal efektivitas, antara laserpunktur dan akupunktur memang berbeda. Akupunktur
tetap lebih efektif dibandingkan dengan laserpunktur. Kalau dinilai dengan angka,
perbandingannya kira-kira 100 : 75. Tusuk jarum memberikan efek paling bagus.
I. SOP Akupuntur
A. Tahap Persiapan
1. Persiapan Alat
- Jarum akupunktur
2. Persiapan Klien
- Memberi salam dan memperkenalkan diri
- Menjelaskan tujuan dan langkah-langkah yang akan dilakukan
- Meminta pengunjung atau keluarga menunggu di luar
3. Persiapan Lingkungan
- Menutup pintu atau memasang sampiran
- Letakkan alat yang mudah dijangkau.
B. Tahap Pelaksanaan
1. Cuci tangan
2. Pakai sarung tangan (handscoone)
3. Mendiagnosa pasien dengan 4 cara pemeriksanaan yaitu : Wang (pengamatan), Wen
(pendengaran dan penghiduan), Wun (wawancara) dan Cie (perabaan).
4. Menentukan sebuah penyakit terdapat pada meridian ataukah organ (melihat dari shen
pasien). Pengamatan terhadap shen tidak berdiri sendiri dan harus didukung oleh data yang
lain, misalnya pada perabaan (cie) denyut nadi apakah sifat nadinya bersifat superfisial
(mengambang) ataukah tenggelam dan sebagainya.
5. Setelah mengetahui tempat penyakit berada, buka pakaian pada bagian yang akan
diperiksa untuk menentukan titik- titik yang akan ditusuk akupunktur.
6. Jika Sindromnya adalah Meridian maka titik yang dipilih adalah Titik Luo dan Titik Shu
dari U-Shu. Contoh : Jika yang terkena adalah pada bagian Meridian Taiyin Tangan Paru,
maka yang ditusuk adalah Titik Lieque (LU 7) dan Titik Taiyuan (LU 9). Jika yang terkena
adalah pada bagian Meridian Yangming Kaki Lambung, maka yang ditusuk adalah Titik
Fenglung (ST 40) dan Titik Xiangu (ST 43).
7. Jika Sindromnya adalah Organ, maka perlu dibagi lagi menjadi dua, apakah Organ Cang
(Padat) atau Organ Fu (Berongga).Untuk Organ Cang, titik yang ditusuk adalah Titik Yuan
dan Titik Shu Belakang. Contoh : Organ Paru, maka yang ditusuk adalah Titik Taiyuan (LU
9) dan Titik Feishu (BL 13).Untuk Organ Fu, titik yang ditusuk adalah Titik Mu Depan dan
Titik He Bawah. Contoh : Organ Lambung, maka yang ditusuk adalah Titik Zhongwan (CV
12) dan Titik Zusanli (ST 36).
8. Kemudian lakukan manipulasi titik. Manipulasi titik adalah teknik melakukan sedasi atau
tonifikasi terhadap titik yang ditusuk. Kaidahnya, jika sindrom bersifat ekses maka teknik
manipulasinya bersifat sedasi dan jika sindrom bersifat defisien maka manipulasinya bersifat
tonifikasi.Salah satu cara manipulasi yang digunakan adalah denga teknik Bing Xie-Bing Bu.
a. Teknik Bing Xie adalah Teknik Sedasi. Dilakukan dengan cara : Setelah De Qi, jarum
ditusuk dengan perlahan, setelah manipulasi pemutaran setiap 5 menit (lama penusukan
biasanya di atas 10 menit) lalu diangkat dengan cepat. Pemutaran dilakukan dengan
amplitudo (putaran) panjang dengan cepat.
b. Teknik Bing Bu adalah Teknik Tonifikasi. Dilakukan dengan cara : Setelah De Qi, jarum
ditusuk dengan cepat, setelah manipulasi pemutaran setiap 5 menit (biasanya lama penusukan
di bawah 10 menit) lalu diangkat dengan perlahan. Pemutaran dilakukan dengan amplitudo
(putaran) pendek dan lambat.
Keterangan :
a. Yinbai (SP-1)
- Putih yang tersembunyi (Hidden white)
Lokasi :
Terletak di sisi medial ibu jari kaki, 0,1 cun di sebelah latero-posterior sudut kuku.
Manipulasi:
Tusuk miring sedalam 0,1 cun
Dengan moksa 5-10 menit
Indikasi:
Catatan :
Indikasi:
Catatan :
b. Taibai (SP-3)
- Maha putih (Extreme white)
Lokasi:
Akupoin terletak di sisi medial ibu jari kaki, pada lekukan yang berada di proksimal dan
inferior sendi metatarso-falangeal I, di perbatasan antara warna kulit terang dan gelap.
Manipulasi:
Tusuk tegak lurus sedalam 0,3 – 0,5 cu
Moksa 5 menit
Indikasi :
Nyeri lambung, distensi abdominal, muntah, diare, disentri, konstipasi, edema, badan
terasa berat, arthralgia, sindrom defisiensi, gout.
Catatan :
Merupakan titik Shu (arus) dan Yuan (sumber) meridian Tai Yin kaki Limpa.
c. Gongsun (SP-4)
- Kakek dan cucu (The grandfather and grandson)
Lokasi :
Akupoin berada pada sisi medial kaki, pada lekukan anterior dan inferior basis tulang
metatarsal I.
Manipulasi:
Indikasi :
Distersi abdomen, diare, desentri, edema, gastritis akut dan kronis, borborigmi,
vomitus, endometrosis, disporia, insomnia.
Catatan :
- Salah satu titik dari 8 titik istimewa yang berhubungan dengan meridian Chong (titik
Induk meridian Chong).
d. Shangqiu (SP-5)
- Bukit penguasa (Merchant hill)
Lokasi :
Terletak pada lekukan di distal dan inferior Maleolus medialis, di tengah – tengah
garis yang menghubungkan ujung Maleolus medialis dengan bagian yang menonjol dari
tulang klavikularis.
Manpulasi:
Indikasi:
Disteri abdomen, borborigmi, diare, konstipasi, ikterik, somnolen, lidah kaku dan
nyeri, arthalgia, varises, hemoroid, kaku lidah.
Catatan :
e. Sanyinjiao (SP-6)
- Titik pertemuan tiga Yin (The meeting place of the three Yin)
Lokasi :
Terletak pada sisi medial betis, 3 cun atau selebar 4 jari tangan di atas Maleolus
mediais, tepat di tepi posterior tulang tibia.
Manipulasi:
Indikasi:
Distersi dan nyeri abnormal, edema, emisi semen, impotensi, retensi urin, haid tak teratur,
metroragi, metrostaxis, leukorea, amenorea, distocia, insomnia, hipertensi.
Catatan:
f. Lougu (SP-7)
- Lembah yang bocor (Leaky valley)
Lokasi:
Terletak di sisi medial betis, 3 cun atau 2 jari tangan di atas Sanyijiao (SP-6) atau 0,5 cun
di bawah titik yang terletak antara Condylus medialis tibia dan puncak Maleolus medialis.
Manipulasi:
Indikasi:
Distersi dan nyeri abdomen, borborigmi, meterismus, sindrom layuh pada tungkai bawah
g. Diji (SP-8)
- Benda dari tanah (Earth motivation/Earth organ)
Lokasi:
Terletak 3 cun atau selebar 4 jari tangan di bawah condylus medialis tibia, dan berada di
belakang tepi medial tibia.
Manipulasi:
Indikasi:
Nyeri abdominal, diare, disuria, edema, dismenorea, haid tidak teretur, imisi semen,
sindrom flaksid tungkai bawah.
Catatan:
h. Yinlingquan (SP-9)
- Mata air di bukit Yin (Spring in the Yin mound)
Lokasi:
Terletak di sisi medial betis, berada di bawah condylus medialis tibia, dalam sebuah
lekukan yang terletak medial dari tibia pada origo muskulus Sartorius.
Manipulasi:
Indikasi:
Distersi dan nyeri abdomen, diare, desentri, konstipasi, edema, ikterik, disuria, sendi
lutut bengkak dan nyeri, dismenore, nyeri derah vagina.
Catatan:
i. Xuehai (SP-10)
- Samudra Darah (Sea Of Blood)
Lokasi:
Saat lutut fleksi, terletak 2 cun di ats batas media superioris patella, pada bagian yang
menonjol dari sisi medial muskulus Quadrisep femoris.
Manpiulasi:
Indikasi:
j. Chongmen ( SP-12)
- Pintu Serbuan (Rushing Door)
Lokasi:
Terletak di lateral femoris, pada garis yag menghubungkan titik tengah simphisis pubis
dengan spina iliaka anterio-superior sehingga jarak antara titik Chongmen dengan spina
iliaka anteri-superior tersebut adalah 1/3 panjang garis di atas.
Manipulasi:
Nyeri abdomen bawah, hernia, disuri, leukorea, nyeri dan bengkak pada sulkus
inguinalis.
Catatan:
k. Daheng (SP-15)
- Horizontal Besar (Big Horizontal)
Lokasi:
Setinggi umbilicus.
Manipulasi:
Indikasi:
Distersi dan nyeri abdominal, diare, desentri, konstipasi, penyakit kencing di intestinum.
l. Dabao (SP-21)
- Sampul Besar (The Big Wrapping)
Lokasi:
Berada di sebelah lateral dada, pada garis mid-aksila dan sela iga VI.
Pada titk tengah garis penghubung fosa aksilaris dengan ujung costa XI dalam celah iga
VI, 6 cun kaudal dari tengah-tengah fosa aksilaris
Manipulasi:
Indikasi:
Catatan: