DISUSUN OLEH :
UNIVERSITAS NASIONAL
2022
DAFTAR ISI
BAB I : JURNAL.........................................................................................1
I Pendahuluan...................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................23
i
BAB I
JURNAL
PERAN AKUPUNKTUR DALAM OBSTETRI
I. Pendahuluan
3
Seperti hal diatas,terdapat juga delapan saluran ekstra, yang juga
mengikuti jalur set dalam tubuh. Aurikula telinga memiliki set titik akupunktur
yang lengkap yang sesuai dengan berbagai bagian dan sistem tubuh yang berbeda.
Dalam kesehatan, Qi bergerak halus melalui saluran tersebut, tetapi jika untuk
beberapa alasan ia menjadi terblok, atau terlalu lemah atau terlalu kuat, maka akan
terjadilah gangguan kesehatan. Organ yang terlalu Yin bersifat terlalu lemah,
statis, dan mengakumulasi kotoran. Organ yang terlalu Yang bersifat terlalu
overaktif, tak dapat dikontrol, dan dapat menimbulkan panas. Seperti prinsip Yin
dan Yang. Pengobatan Tradisional Cina menggunakan polaritas lain di mana
semua penyakit dan ketidakharmonisan dapat digambarkan.
Bersama-sama, mereka disebut dengan “delapan prinsip”. Mereka
meliputi kosong-penuh, panas-dingin, dan kelebihan- kekurangan, dan digunakan
untuk mengelompokkan gejala. Contohnya: muka merah, nadi cepat, demam, urin
gelap, dan nyeri yang diperburuk oleh kehangatan bersifat gejala Yang yang
panas, sedangkan pergerakan lambat, nadi lambat, lidah pucat, urin jernih tipis,
dan nyeri yang membaik dengan kehangatan adalah keadaan Yin yang dingin.
4
II. Pengobatan Tradisional Cina
Pengobatan tradisional Cina adalah sistem kedokteran yang tidak
hanya menggunakan akupunktur tetapi juga herbal, makanan, masase (“Tuina”),
dan latihan untuk pencegahan dan pengobatan penyakit. Teori akupunktur diambil
dari teks leluhur Cina, The Emperor’s Classic of Internal Medicine (The Nei Jing)
yang dikompilasi antara tahun 300 dan 100 SM. Teori kedokteran yang
terkandung di dalamnyayang menambahkan titik-titik pragmatis ke titik-titik
tradisonal. Orang Cina megidentifikasi hubungan antara fenomena oleh teori Yin
dan Yang sebagai dua kekuatan yang berlawanan. Yin, yang menandakan bagian
utara gunung, mengimplikasikan dingin, kegelapan, interior, pasif, dan negatif.
Yang, sisi selatan, mengimplikasikan kehangatan, cahaya, aktivitas, ekspresivitas,
dan positif. Yin atau Yang yang tidak seimbang berasal dari fisik, dan gejala fisik
dapat dicetuskan oleh emosi. Contohnya adalah kemarahan yang berlebihan,
menyebabkan energi lari ke kepala yang menyebabkan muka merah, mata
memerah, sakit kepala, bahu kaku, dll. Ketidakharmonisan hati dapat
menyebabkan iritabilitas, kemarahan, mengeluh, dan depresi.
5
Pada Pengobatan Tradisional Cina, kemampuan untuk hamil
menunjukkan bahwa saluran Ren dan Chong berfungsi. Akupunktur berhasil
digunakan pada beberapa kasus infertilitas. Kemudian titik-titik akupunktur
tertentu harus dihindari selama kehamilan karena dapat menyebabkan keguguran:
khususnya, titik “Sanyinjiao atau limpa 6” yang terletak di kaki bagian bawah dan
“Hegu atau usus besar 4” yang terletak di tangan (Gambar 4). Tentunya titik-titik
tersebut dapat bermanfaat pada wanita yang kehamilannya post-matur yang akan
menjalani induksi persalinan.
6
Beberapa aplikasi Akupunkture pada praktek kebidanan adalah :
Ini adalah keluhan lain yang sering ditemukan dalam kehamilan. Bagi
banyak wanita, untungnya hal ini hanya dialami selama kehamilan, tetapi ada pula yang
telah lama mengalami nyeri punggung yang sering mengalami eksaserbasi akibat
pengaruh hormon dan juga perubahan postur yang datang dengan semakin lanjutnya usia
kehamilan. Fisioterapi kadang lebih tepat, dan dengan hubungan yang baik antara dua
bagian tersebut, rujukan dapat dilakukan. Beberapa wanita tidak mengalami perbaikan
dengan fisioterapi, dan mencoba akupunktur, dan sebaliknya. Pada stadium awal,
memungkinkan untuk dilakukan terapi dengan wanita terlentang, tetapi dengan semakin
besarnya kehamilan, ia harus berbaring miring dengan bantal di antara kedua lututnya.
Jarum ditusukkan lokal di sekitar daerah nyeri, juga di bawah kaki. Titik digunakan yang
melakukan tonifikasi pada Qi ginjal, yang bertanggung jawab untuk kesehatan daerah
punggung bawah dan tulang secara umum dalam pengobatan Tradisional Cina. Terapi
pertama dapat memperburuk keadaan di mana “Qi stagnan” mulai bergerak, dan penting
untuk menmperingatkan si wanita. Setelah terapi ke-dua, biasanya akan diikuti dengan
perbaikan yang progresif.
7
3.3 Induksi persalinan.
8
yang optimal untuk melakukan teknik tersebut, yang menghasilkan angka keberhasilan
yang tinggi. Sebuah trial yang dibuat oleh peneliti sedang dilaksanakan, yang diharapkan
dapat membuktikan lebih jauh mengenai efek teknik ini bagi ibu dan janinnya.
9
BAB II
LANDASAN TEORI
10
2.2.1 Teori-teori yang merupakan faktor penyebab Hiperemesis gravidarum
3) Teori Alergi Adanya histamine sebagai pemicu dari mual dan muntah
mendukung ditegakkannya teori alergi sebagai etiologi hiperemesis
gravidarum. Mual dan muntah berlebihan juga dapat terjadi pada ibu hamil
yang sangat sensitive terhadap sekresi dari korpus luteum
11
polos pada sistem gastrointestinal mengalami relaksasi sehingga motilitas
menurun dan pengosongan lambung melambat18 . Hal ini diperberat dengan
adanya penyebab lain berkaitan dengan faktor psikologis, spiritual,
lingkungan, dan sosiokultural
Sakit pinggang adalah masalah umum pada kehamilan. Hampir semua wanita
pernah mengalami rasa nyeri pinggang saat hamil. Keluhan sakit pinggang bisa
12
saja terjadi di semua usia kehamilan, termasuk saat baru memasuki trimester
pertama. Namun, keluhan sakit pinggang dan ditambah punggung bawah biasanya
mulai muncul pada trimester kedua hingga akhir trimester ketiga,ada beberapa hal
yang bisa menjadi penyebab sakit pinggang saat hamil. Berikut ini beberapa
kemungkinannya:
2) Peran hormon
3)Tekanan rahim
Tekanan rahim yang terjadi selama masa kehamlan juga bisa menjadi penyebab
sakit pinggang. Tekanan rahim menekan akar saraf sehingga otot menjadi tegang
dan menimbulkan nyeri. Baca juga: 3 Ciri Sakit Pinggang yang Mungkin
Termasuk Gejala Kanker
Penyebab sakit pinggang saat hamil lainnya, mungkin saja karena sikap tubuh
yang salah ketika mengangkat benda berat, mengambil barang, atau pada saat
bangun dari posisi tidur.
Berikut ini beberapa tips mengatasi sakit pinggang termasuk sakit punggung saat
hamil :
13
1). Jangan membungkuk
Ketika ingin mengambil benda yang lebih rendah misalnya, ibu hamil lebih baik
berjongkok atau jangan membungkuk.Karena dengan berjongkok, kaki dan paha
yang akan menopang berat tubuh dan tegangan, bukan punggung. Intinya, ibu
hamil tidak boleh menumpu semua gerakan di bagian punggung.
Bagi wanita yang terbiasa menggunakan high heels, sebaiknya mulailah untuk
menggunakan flat shoe untuk kegiatan sehari-hari. Sepatu hak tinggi hanya akan
memperparah kerja pinggang dan punggung dalam menerima tegangan.
Saat tidur, ibu hamil dianjurkan menggunakan satu bantal untuk mengganjal
punggung agar dapat menemukan dasar untuk sejenak mengistirahatkan kerja
ototnya. Ibu hamil juga bisa memilih tidur dengan posisi miring ke samping atau
jangan terlentang.
Saat hendak bangun dari posisi tidur ke posisi duduk, ibu hamil cobalah untuk
miring terlebih dahulu, lalu bantu dengan tangan yang menahan pada tepi tempat
tidur, sehingga bukan hanya pungu dan pinggang yang bekerja. Baca juga: Posisi
Berhubungan Badan Saat Hamil Sesuai Trimester.
6). Pijat Melansir Buku Tetap Bugar dan Energik Selama Hamil (2010) oleh dr.
Ova Emilia, M.Med, Ed., PhD., Sp.OG (K) & Harry Freitag, S.Gz, Dietisien,
14
sering kali ditemukan ibu hamil justru menemui dokter untuk meminta pereda
nyeri akibat keluhan sakit pinggang. Padahal, obat pereda nyeri ini sebenarnya
tidak diperlukan. Jika ada nyeri berlanjut, pemijatan dapat dilakukan dengan
bantuan minyak untuk melemaskan otot.
15
dan bayi. Namun, pertimbangan induksi ini berbeda-beda pada usia kehamilan.
Contohnya, jika air ketuban pecah di usia kehamilan kurang dari 34 minggu,
induksi mungkin ditawarkan bila memang prosedur tersebut merupakan jalan
terbaik. Pasalnya, bayi yang lahir di bawah usia 37 minggu rentan terhadap
berbagai masalah akibat kelahiran prematur.
Beberapa jenis induksi persalinan yang akan disesuaikan dengan kondisi ibu
hamil dan masalah kehamilan yang dialami. Berikut ini adalah jenisnya:
Dokter atau bidan akan menggunakan jarinya untuk memisahkan lapisan kantung
ketuban dengan leher rahim. Cara ini dapat melepaskan
hormon prostaglandin yang dapat memicu terjadinya persalinan.
Selain dengan pemberian obat, metode ini juga dapat dilakukan dengan
memasukkan kateter yang mengandung larutan garam ke dalam leher rahim.
Metode yang disebut amniotomi ini dilakukan saat kepala bayi sudah berada di
panggul bawah dan leher rahim dalam kondisi setengah terbuka. Metode ini
dilakukan dengan membuat lubang kecil di kantung ketuban.
Nantinya, ibu hamil akan merasakan semburan cairan hangat saat kantung
ketuban telah dipecahkan.
16
4). Menggunakan obat-obatan yang diinfuskan ke pembuluh darah
Tidak jarang, dokter juga menggunakan kombinasi beberapa metode di atas untuk
melancarkan persalinan. Jika leher rahim telah melunak dan tidak ada gangguan,
persalinan biasanya akan terjadi beberapa jam setelah induksi. Namun, jika
induksi tidak berhasil, operasi caesar menjadi pilihan terakhir untuk proses
persalinan.
Prosedur versi luar atau External Cephalic Version (ECV), adalah prosedur
memutar janin melalui manipulasi luar perut ibu untuk merubah posisi janin dari
presentasi bukan kepala menjadi presentasi kepala. Prosedur ini biasanya
dilakukan sebagai prosedur elektif pada wanita hamil mendekati usia cukup bulan.
Ibu hamil yang paling mungkin dilakukan prosedur ECV adalah mereka yang
telah mendapatkan informasi yang baik mengenai prosedur ini, telah dimotivasi
untuk menjalani prosedur ini, telah yakin pada keamanannya, dan menginginkan
kelahiran pervagina.
17
Studi yang mempelajari prosedur ECV pada 2.546 wanita hamil tunggal
sungsang, berisiko rendah, tanpa kontraindikasi ECV, dan usia kehamilan tepat 36
minggu. Ditemukan 47% subjek berhasil melahirkan dengan presentasi kepala, di
mana 34% nulipara dan 66% multipara. Selain itu, 57% subjek melahirkan
pervaginal, di mana 45% nulipara dan 76% multipara. Jadi dari studi ini
dinyatakan bahwa prosedur ECV aman dilakukan untuk wanita hamil berisiko
rendah.
18
BAB III
ANALISA JURNAL
19
6) dan “Zhongwan” (ginjal 12) pada sebagian besar kasus, dengan tambahan titik
lain bila perlu. Namun pada pelaksanaannya untuk penggunaan jarum akupunktur
pada ibu hamil dikhawatirkan akan menimbulkan kecemasan dan rasa takut,dan
akan lebih tepat bila dalam terapi ini hanya menggunakan tekanan atau
akupresure.
20
terhadap energi uterus, menyebabkannya turun, dan karena alasan inilah bahwa
kedua titik ini termasuk dalam daftar dilarang digunakan pada awal
kehamilan.Teknik ini tentu saja membutuhkan tenaga ahli yang terlatih di bidang
akupunktur, jika ingin melakukannya, ibu hamil perlu mendapatkan persetujuan
dokter sebelum menjalaninya.
Sejatinya, satu-satunya metode induksi yang aman dan dapat diandalkan untuk
memicu persalinan yakni obat yang diberikan oleh dokter saat ibu hamil
melahirkan di rumah sakit.
21
3.4 Kesimpulan
22
DAFTAR PUSTAKA
Irawan Sapto Adhi,2020 7 Cara Mengatasi Sakit Pinggang Saat Hamil Tanpa
Obat Kompas.com - 29/06/2020, 21:00 WIB diakses tanggal
10/11/2022,kompas.com
https://health.kompas.com/read/2020/06/29/210000468/7-cara-mengatasi-
sakit-pinggang-saat-hamil-tanpa-obat
23
tanggal 10/11/2022,https://www.alomedika.com/percobaan-prosedur-
24