Oleh:
Nurfajriannisa
J230205018
Seorang anak An. F berusia 13 tahun datang Bersama keluarganya ke Rumah Sakit
Umum Daerah Karanganyar melalui IGD pada hari rabu, 28 April 2021 dengan keluhan
demam. Hasil pemeriksaan tingkat kesadaran compos mentis, TTV : Tekanan darah : 100/60
mmHg, Nadi : 101 kali/menit, dan suhu tubuh 38,3 ℃. Pasien kemudian mendapatkan terapi
infus Ringer Laktat 16 tpm, inj.santagesik 500 mg/extra, inj. Ranitidine ½ A/12 jam,
parasetamol tab 500 mg 3 x 1 tab, dan Zinc tab 20 1x1 tab. Hasil pemeriksaan lab pada
tanggal 28 April 2021, : Lekosit 2,18 ribu/ul (rendah), lekosit 205 ribu/ul. Kemudian An. F
Pada saat pengkajian pada tanggal 29 April 2021, didapatkan yaitu pasien mengalami
demam 5 hari yang lalu. Pasien An. F mengatakan pusing, badan pegal-pegal. Keluarga
mengatakan bahwa An. F makan dan minum hanya sedikit, tidak ada nafsu makan. Pada saat
pegkajian didapatkan keadaan umum pasien compos mentis GCS= 15, CRT < 2 detik,
terpasang infus RL di tangan dan tidak ada phlebitis di area penusukan. Pasien terlihat lemas,
mukosa basah, turgor kulit elastis. Tanda-tanda vital yaitu : nadi, pernapasan 22 kali/menit,
suhu tubuh 36,8 ℃. Dan berat badan 36 kg, An. F mengatakan nyeri pada uluhati, dan
ketika dikaji nyerinya didapatkan hasil P: saat baring, Q: seperti ditusuk-tusuk, R : di perut, S
; skala 4, T : tidak menentu/hilang timbul, dan ketika dilakukan palpasi terdapat nyeri tekan
pada bagian Klien juga mengatakan kepala pusing dan badan pegal-pegal.
ANALISA DATA
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
(D.0077) Nyeri akut berhubungan dengan proses inflamasi ditandai dengan klien
mengatakan mengeluh nyeri pada uluhati dengan hasil P: nafsu makan turun, Q: seperti
ditusuk-tusuk, R : di perut, S ; skala 4, T : tidak menentu, nafsu makan berubah.
RENCANA KEPERAWATAN
No Diagnose Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
Dx (SDKI) (SLKI) (SIKI)
1 (D.0077) Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan (I.0823) Manajemen
Nyeri
berhubungan dengan keperawatan selama 3x24
Observasi
peningkatan jam, diharapkan tingkat nyeri
1. Identifikasi lokasi,
permeabilitas dinding menurun dengan kriteria karateristik, durasi,
frekuensi, kualitas,
pembuluh darah hasil:
intensitas nyeri
(L.08066) Tingkat Nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
a. Keluhan nyeri menurun
3. Identifikasi respon
b. Sikap protektif menurun nyeri non verbal
c. Kesulitan tidur menurun 4. Identifikasi faktor
d. Berfokus pada diri yang memperberat dan
memperingan nyeri
sendiri menurun
Terapeutik
e. Frekuensi nadi membaik
1. Berikan terapi
f. Pola napas membaik nonfarmakologi
g. Napsu makan membaik untuk mengurangi
nyeri
2. Control lingkungan
yang memperberat
nyeri
3. Fasilitasi istirahat dan
tidur
4. Pertimbangkan jenis
dan sumber nyeri
dalam pemilihan
meredakan nyeri
Edukasi
1. Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
2. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
3. Ajarkan Teknik
nonfarmakologi
untuk mengurangi
nyeri : kompres
hangat, relaksasi
napas dalam
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
IMPLEMENTASI
NO Hari/Tanggal/ja Paraf
Implementasi Respon
DX m Perawat
1 Jum’at, 30 April Mengajarkan Teknik Subjektif :. Nurfajri
2021 relaksasi napas dalam Pasien bersedia
diajarkan Teknik
relaksasi napas dalam
untuk mengurangi
nyeri
Objektif :
Pasien kooperatif,
pasien dapat
melakukan Teknik
relaksasi napas dalam.
Paraf nama
Tanggal/Jam No.dx Evaluasi
perawat
Jum’at, 30 April 1 S: Nurfajri
2021 Pasien mengatakan nyeri perut berkurang
ketika melakukan relaksasi napas dalam,
pasien merasa enakan.
O:
Skla nyeri 2, nadi 84 x/meit, rr: 18 x/menit
P : Lanjutkan intervensi
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
RELAKSASI NAPAS DALAM
A. Definisi
Teknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan, yang
dalam hal ini perawat mengajarkan kepada klien bagaimana cara melakukan nafas
teknik relaksasi nafas dalam juga dapat meningkatkan ventilasi paru dan
B. Tujuan
efisiensi batuk, mengurangi stress fisik maupun emosional yaitu dapat menurunkan
C. Prosedur Pelaksanaan
b. Mencuci tangan
c. Menyiapkan alat
2. Tahap Orientasi
d. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien dan
keluarga
3. Tahap Kerja
c. Menarik napas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara melalui
hitungan 1, 2, 3
f. Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut secara
perlahan-lahan
4. Tahap Terminasi
d. Cuci tangan