TERAPI AKUPUNTUR
Disusun Oleh:
1. Afan Gaffar
3. Baiq Sriani
4. Hendra Setiawan
5. Rohayati
6. Tika Yandini
1. Efek regional
a) Reaksi jaringan
Cedera dinding sel akibat rangsangan titik akupunktur membebaskan
asam arakidonat yang dikandungnya. Selanjutnya dihasilkan lekotrin,
prostaglandin E-2, tromboksan dan prostasiklin. Mediator kimiawi itu memicu
terjadinya inflamasi lokal dan agregasi trombosit.
Kerusakan endotelium pembuluh darah halus dan kapiler serta jaringan
ikat akan menghasilkan fragmen kolagen, miofibril dan membran
basal, yang mengakitivasi sistim pembekuan darah secara bertingkat.
Reaksi inflamasi buatan akan dilanjutkan dengan proses lain berupa
reaksi anti-inflamasi.
b) Refleks akson
Rangsangan penjaruman pada reseptor polimodal oleh saraf
sensorik diteruskan selain ke medula spinalis, juga ke akson kolateral yang
mengandung CGRP (calcitonin gen related peptide) dan bersinaps akso-aksonik
dengan akhiran saraf simpatis di sekitar pembuluh darah. Pelepasan asetilkolin
oleh akhiran saraf simpatis yang teraktivasi menyebabkan vasodilatasi lokal di
sekitar lokasi penjaruman.
Vasodilatasi dan peningkatan permeabilitas kapiler, selain karena reaksi
inflamasi dan refleks axon, juga karena terjadinya refleks vasomotor
segmental medula spinalis, serta serabut eferen kolinergik dari pusat saraf
otonom di hipotalamus anterior.
Terjadinya vasodilatasi dan peningkatan permeabilitas kapiler
menyebabkan berbagai sisa metabolisme terangkut, pasokan ATP, nutrisi
dan oksigen menjadi lancar; produk reaksi inflamasi difagositosis/dilisis,
dan mediator yang teraktivasi diinaktivasi.
c) Arus listrik dari perlukaan
Titik akupunktur mempunyai tegangan listrik lebih tinggi dari kulit
sekitarnya. Tegangan listrik yang melewati lapisan epidermis adalah 20 - 90
milivolt, dengan kutub positif di dalam dan kutub negatif diluar. Pelukaan kulit
akan menimbulkan arus pendek.
Penjaruman menurunkan tahanan listrik berbarengan dengan
menghasilkan arus listrik searah sebesar 10 mikroamper dimana kutub
negatif berada di bekas lubang tusukan dan kutub positif terletak di tepi luka
Fenomena ini berlangsung selama lebih kurang 48 jam yaitu waktu yang
dibutuhkan tubuh menyembuhkan luka tusukan.
Degenerasi aksonal atau demielinisasi segmental menyebabkan saraf
yang rusak menjadi peka berlebihan terhadap asetilkolin.
Arus listrik searah yang dihasilkan penjaruman mengurangi kepekaan
tersebut, dan memicu proses regenerasi saraf.
2. Efek sistemik
a) Efek analgetik
Efek analgetik tindakan akupunktur dimediasi oleh endorfin atau
oleh serotonin. Pada rangsangan yang lama dan kuat, dapat menimbulkan Stress
induced analgesia, yang tidak dapat dihilangkan oleh nalokson atau sinanserin,
tetapi dapat dihilangkan oleh deksametason. Penjaruman lokasi bukan titik
akupunktur tidak menimbulkan efek analgesi, karena rangsang penjaruman itu
tidak menuju substansia grisea periakuaduktus, sebagaimana rangsang titik
akupunktur; tetapi menuju ke hipotalamus posterior dan nukleus sentromedian
lateralis talami (bagian dari analgesia inhibitory system) dgn mediator
kolesistokinin, suatu antagonis opiat endogen yg akan menduduki reseptor opiat
di substansia grisea periakuaduktus.
b) Efek regulasi
Tubuh manusia mempunyai kecenderungan mempertahankan
homeostasis yang melibatkan : Sistem saraf, endokrin, dan mediator kimiawi
Budi H & Widya DK. 1993. Peran akupunktur dalam kedokteran. Majalah Kedokteran
Indonesia. Vol 43, No 10, halm 577 – 580.
Chon TY, Mallory MJ, Yang J, Bublitz SR, Do A, Dorsher PT. Laser Acupuncture:
Concise Review, Medical Acupuncture, 31 (3). 2019, 164-168.
Filshic J & White A. 1998. Medical Acupuncture A Western Scientific Approach. Edinburg:
Churchill Livingstone.
Han JS, 2004. Acupuncture and endorphins, Neuroscience Letters. 361, 258–261
Mayor DF. 2007. Electroacupuncture A Practical Manual and Resource. Philadelphia St
Lous Sydney, Toronto.
Saputra K. 2012. Buku ajar Biofisika akupunktur dalam konsep kedokteran energi. Ed 1.
Jakarta: Salemba medika. halm 1-119.
Saputra K. 2014. Laser Akupunktur, Airlangga University Press. Saputra K. 2017.
Akupunktur dasar. Ed 2. Surabaya: Airlangga university press. 1-378.
Zeng BY, Zhao K and Liang FR. 2013 International review of neurobiology. Neurobiology of
acupuncture. Vol III. London: 125-36.