Anda di halaman 1dari 4

RESUME

APLIKASI PERILAKU CARING


BE OURSELF

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1

1. AFAN GAFFAR

2. AHMAD SYUKRIA AGUSSALIM

3. DANI SARTIKA

4. EKA DIAN SASMITA

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM

TAHUN 2020
RESUME

Karakteristik perilaku caring : Be Ourself

Be Ourself (menjadi diri kita sendiri) adalah sebagai manusia kita harus bekerja secara
jujur, dapat dipercaya, dan bergantung pada orang lain. Maksudnya disini kita harus bekerja
sesuai dengan kemampuan dan tugas pokok kita sebagai perawat. Misalnya kita sebagai perawat
lebih dominan untuk melakukan tindakan kepedulian terhadap pasien dibandingkan dengan
tindakan medis. Disini tujuan kita sebagai perawat adalah membantu pelaksanaan rencana
pengobatan/terapi dan membantu klien beradaptasi dengan masalah kesehatan, mandiri
memenuhi kebutuhan dasarnya, mencegah penyakit, meningkatkan kesehatan dan meningkatkan
fungsi tubuh. Menerapkan perilaku yang penuh kasih saying, kebaikan dan ketenangan dalam
konteks kesadaran terhadap caring. Hadir dengan sepenuhnya, mewujudkan dan
mempertahankan sistem keperacayaan yang dalam dan dunia kehidupan subjektif dari dirinya
dan orang yang dirawat. Memberikan perhatian terhadap praktek-praktek spiritual dan
transpersonal diri orang lain, melebihi ego dirinya. Mengembangkan dan mempertahakan suatu
hubungan caring yang sebenarnya, yang saling bantu dan saling percaya. Hadir untuk
menampung dan mendukung ekspresi perasaan positif dan negative sebagai suatu hubungan
dengan semangat yang dalam dari diri sendiri dan orang yang dirawat. Menggunakan diri sendiri
dan semua cara yang diketahui secara kreatif sebagai bagian dari proses caring, untuk terlibat
dalam penerapan caring-healing yang artistik. Terlibat dalam pengalaman belajar mengajar yang
sebenarnya yang mengakui keutuhan diri orang lain dan berusaha untuk memahami sudut
pandang orang lain. Menciptakan lingkungan healing pada seluruh tingkatan, baik fisik maupun
nonfisik, lingkungan yang kompleks dari energi dan kesadaran, yang memiliki keholistikan,
keindahan, kenyamanan, martabat, dan kedamaian. Membantu terpenuhinya kebutuhan dasar,
dengan kesadaran caring yang penuh,memberikan “human care essentials”, yang memunculkan
penyesuaian jiwa, raga dan pikiran, keholistikan, dan kesatuan diri dalam seluruh aspek care;
dengan melibatkan jiwa dan keberadaan secara spiritual. Menelaah dan menghargai misteri
spritual, dan dimensi eksistensial dari kehidupan dan kematian seseorang, “soulcare” bagi diri
sendiri dan orang yang dirawat. Caring ditunjukkan melalui penatalaksanaan kebutuhan dasar
pasien dimana kebutuhan fisik menjadi prioritas. Contohnya, memandikan, memakaikan
pakaian, memberi makan dan mengangkat pasien. Praktik penyediaan perawatan fisik untuk
pasien memainkan peranan penting dalam membanggun pemahaman empatik terhadap situasi
pasien. Dengan cara ini hubungan yang lebih dekat dengan pasien terbentuk. Caring secara fisik
memberi jalan untuk mengasuh dan mendukung secara emosional dan psikologis. Pendekatan
lain yang diterapkan perawat adalah mengadopsi kesan optimisme yang tidak dijamin ketika
bersama pasien. Perawat mencoba mendorong moral pasiennya, dan ini menambah semangatnya
sendiri walaupun perawat mengetahui bahwa ia tidak dapat jujur sepenuhnya tentang kondisi
pasien yang buruk dan masa depan pasien yang tidak pasti. Meskipun seorang perawat tahu
bahwa kondisi pasien tersebut kritis, perawat harus mampu mengatakan pada pasiennya untuk
tidak khawatir dan menekankan aspek-aspek positif atas kondisi pasien yang kritis. Ia melarang
pasiennya berpikir terlalu banyak mengenai risiko kritis pasien dan harus mendorong pasien
untuk berpikir cepat sembuh. Intinya, seorang perawat harus mampu meringankan kecemasan
pasien. Perawat berupaya untuk tidak membeberkan informasi yang dapat memperburuk kondisi
pasien.

Contoh kasus :

Perawat masuk ke ruangan pasien, beri salam hangat kepada pasien sambil menyentuh pundak
pasien, lakukan kontak mata, duduk beberapa menit dan tanyakan tentang apa yang menjadi
pikiran dan perhatian pasien, dengarkan cerita pasien, lihat cairan intravena yang tergantung, kaji
klien beberapa saat, dan kemudian periksa dan rangkuman tanda vital pasien sebelum
meninggalkan ruangan.

Contoh di atas menunjukkan perilaku perawat yang lembut, sejalan dengan kontak mata,
keperdulian terhadap masalah pasien, dan hubungan fisik mengeksperisikan focus pada individu
merupakan pendekatan yang nyaman.
DAFTAR PUSTAKA

Potter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses & Praktik. Jakarta : ECG
https://www.scribd.com/document/346038443/Aplikasi-Caring-Dalam-Kehidupan-Sehari
usfinit-engky.blogspot.go.id https://imadeinball.wordpress.com/2014/10/20/penerapan-teori-self-
care-pada-pasien-di-keluarga-atau-komunitas-2/

Potter, Patricia A, Anne G. Perry.2009.Fundamental Of Nursing edisi 7. Jakarta : Penerbit


Salemba Medika.

www.scribd.com/doc.Caring-Menurut-Watson

www.staff.undip.ac.id.(2010). Konsep-Caring. Meidiana

Anda mungkin juga menyukai