Anda di halaman 1dari 8

Kepribadian yang Harus Dimiliki oleh Seorang Perawat

Di Susun Oleh :
Syifa Khoirunnisa
NIM. P13374210210

PRODI DIII KEPERAWATAN TEGAL


POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Salah satu profesi yang berperan penting dalam penyelenggaraan menjaga mutu pelayanan
kesehatan adalah keperawatan. Pelayanan keperawatan adalah gabungan dari ilmu
kesehatan dan seni merawat (care), suatu gabungan humanistik dari ilmu pengetahuan,
filosofi keperawatan, kegiatan klinik, komunikasi, dan ilmu sosial.
Oleh karena itu penting sekali dikembangkan berbagai usaha untuk meningkatkan kualitas
pelayanan keperawatan diberbagai aspek. Salah satu aspek yang coba dikaji disini adalah
perilaku perawat terhadap pasien. Perawat sebagai ujung tombak pelayanan di rumah sakit
tentunya mempunyai kualitas kepribadian berbeda-beda yang dipengaruhi oleh berbagai
faktor baik internal maupun eksternal. Perbedaan kualitas kepribadian perawat akan
mempengaruhi cara perawat dalam berinteraksi memberikan pelayanan, dimana akan
berdampak pada tingkat kepuasan pasien.
Kepribadian perawat sebagai pelanggan internal (pelaku pelayanan) mempunyai pengaruh
terhadap pola perilakunya terutama dalam memberikan pelayanan kepada pasien agar
memuaskan. Karena perawat senantiasa dua puluh empat jam bersama pasien maka sikap
dan perilaku perawat berpengaruh terhadap kepuasan pasien terhadap pelayanan
kesehatan.

1.2. Tujuan
Tujuan penulisan dari makalah ini adalah :
1. Menjelaskan bagaimana kepribadian Perawat yang seharusnya.
2. Menjelaskan definisi atau pengertian dari perilaku.
3. Menjelaskan perilaku perawat terhadap pasien.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Kepribadian Perawat
Seorang perawat profesional harus memiliki kepribadian yang baik. Berikut beberapa
kepribadian yang seharusnya dimiliki oleh seorang perawat :

1. Keadaan fisik.
Sebagai seorang perawat, kita harus bisa menjaga dan merawat kesehatan
Tubuh kita sendiri sebelum merawat orang lain.

2. Penampilan yang menarik.


Didepan pasien kita harus berpenampilan yang rapi, tidak mungkin kan,
Kalau kita berpenampilan di depan pasien berantakan, yang ada pasien
Malah tidak mau di rawat oleh kita. Pasien pasti akan berpersepsi,
Bagaimana perawat itu merawat kita, sedangkan perawat itu saja tidak
Bisa merawat diri dia sendiri.

3. Kejujuran.
Perawat harus mengatakan apa adanya tentang segala sesuatu yang
Berhubungan dengan keadaan pasien. Tidak boleh ada yang di tutup-tutupi.
4. Keriangan

Perawat harus menunjukkan sikap riang, bahagia. jangan tunjukkan sikap


jutek di depan pasien, pasien pasti akan takut melihat muka kita yang
Seperti itu.

5. Berjiwa sportif.
Perawat harus menjalankan tugasnya dengan benar, apabila mengalami
Kesalahan, perawat harus mengevaluasinya lagi dan introspeksi diri.
6. Rendah hati dan Murah hati.
Apabila perawat bertemu dengan pasien, perawat harus menunjukkan sikap
Ramah dan bantu pasien apabila ada yang memerlukan bantuan.

7. Dapat dipercaya.
Perawat harus bisa menjaga privasi pasien. Jangan suka mengumbar
Kekurangan pasien sekalipun dengan teman sejawat.

8. Loyalitas.
Sesama perawat harus bisa bekerja sama dan saling membantu.

9. Pandai menimbang perasaan.


Perawat dalam menyampaikan suatu pernyataannya terhadap pasien
Harus memiliki sikap ini supaya tidak menambah beban pikiran pasien.

10. Pandai bergaul.


Salah satu contohnya : perawat menyapa pasien apabila bertemu.
11. Keramahan,simpati,dan kerja sama.
Perawat harus bisa menunjukkan sikap ramah dan simpatinya terhadap
Pasien, hal ini di harapkan supaya pasien merasa nyaman dengan kita
Dan akhirnya si pasien mudah di ajak kerja sama dengan kita.

12. Rasa humor.


Selain itu, kita juga harus memiliki rasa humor, setidaknya dengan
Memberikan sedikit humor kepada pasien mampu mengurangi beban
Pikirannya.

13. Sopan santun.


Sebagai seorang perawat, kita harus menghormati yang lebih tua dari kita
Sekalipun itu pasien. Tidak hanya dengan yang lebih tua dengan teman
Sejawat atau yang umurnya di bawah kitapun,kita juga harus tunjukkan
Sikap ini.
2.2. Pengertian Perilaku
Perilaku manusia adalah sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh manusia dan dipengaruhi
oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan, persuasi, dan/atau genetika. Bimo Walgito
(2003) berpendapat bahwa sikap yang ada pada seseorang akan memberikan warna atau
corak pada perilaku atau perbuatan orang yang bersangkutan. Sementara sikap pada
umumnya mengandung tiga komponen yang membentuk struktur sikap, yaitu: komponen
kognitif, komponen afektif, dan komponen konatif. Selanjutnya menurut Myers (1983),
perilaku adalah sikap yang diekspresikan (expressed attitudes). Perilaku dengan sikap saling
berinteraksi, saling mempengaruhi satu dengan yang lain. Sementara Kurt Lewin (1951,
dalam Brigham, 1991) merumuskan satu model hubungan perilaku yang mengatakan bahwa
perilaku (B) adalah fungsi karakteristik individu (P) dan lingkungan (E), dengan rumus: B =
f(P,E). Karakteristik individu meliputi berbagai variabel seperti motif, nilai-nilai, sifat
kepribadian, dan sikap yang saling berinteraksi satu sama lain dan kemudian berinteraksi
pula dengan faktor-faktor lingkungan dalam menentukan perilaku.
Faktor lingkungan memiliki kekuatan besar dalam menentukan perilaku, bahkan kadang-
kadang kekuatannya lebih besar daripada karakteristik individu.
Dalam sosiologi, perilaku dianggap sebagai sesuatu yang tidak ditujukan kepada orang lain
dan oleh karenanya merupakan suatu tindakan sosial manusia yang sangat mendasar.
Perilaku tidak boleh disalahartikan sebagai perilaku sosial, yang merupakan suatu tindakan
dengan tingkat lebih tinggi, karena perilaku sosial adalah perilaku yang secara khusus
ditujukan kepada orang lain. Penerimaan terhadap perilaku seseorang diukur relatif
terhadap norma sosial dan diatur oleh berbagai kontrol sosial. Dalam kedokteran perilaku
seseorang dan keluarganya dipelajari untuk mengidentifikasi faktor penyebab, pencetus
atau yang memperberat timbulnya masalah kesehatan. Intervensi terhadap perilaku
seringkali dilakukan dalam rangka penatalaksanaan yang holistik dan komprehensif.
Perilaku manusia dipelajari dalam ilmu psikologi, sosiologi, ekonomi, antropologi dan
kedokteran. Perilaku seseorang dikelompokkan ke dalam perilaku wajar, perilaku dapat
diterima, perilaku aneh, dan perilaku menyimpang.
2.3. Karakteristik Perilaku
1. Perilaku adalah perkataan dan perbuatan individu. Jadi apa yang dikatakan
Dan dilakukan oleh seseorang merupakan karakteristik dari perilakunya.
2. Perilaku mempunyai satu atau lebih dimensi yang dapat diukur, yaitu :
Frekuensi, durasi, dan intensitas.
3. Perilaku dapat diobservasi, dijelaskan, dan direkam oleh orang lain atau
Orang yang terlibat dalam perilaku tersebut.
4. Perilaku mempengaruhi lingkungan, lingkungan fisik atau sosial.
5. Perilaku dipengaruhi oleh lingkungan (lawful).
6. Perilaku bisa tampak atau tidak tampak. Perilaku yang tampak bisa
Diobservasi oleh orang lain, sedangkan perilaku yang tidak tampak
Merupakan kejadian atau hal pribadi yang hanya bisa dirasakan oleh
Individu itu sendiri atau individu lain yang terlibat dalam perilaku tersebut.

2.4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Manusia


Perilaku atau aktivitas pada individu atau organisme tidak timbul dengan sendirinya, tetapi
sebagai akibat dari stimulus yang diterima oleh organisme yang bersangkutan baik stimulus
eksternal maupun stimulus internal. Perilaku individu dapat mempengaruhi individu itu
sendiri, di samping itu perilaku juga berpengaruh pada lingkungan. Demikian pula
lingkungan dapat mempengaruhi individu, demikian sebaliknya. Oleh sebab itu, dalam
perspektif psikologi, perilaku manusia (human behavior) dipandang sebagai reaksi yang
dapat bersifat sederhana maupun bersifat kompleks (Bandura, 1977; Azwar, 2003).
Secara garis besar, perilaku manusia diakibatkan oleh:
Genetika
Sikap – adalah suatu ukuran tingkat kesukaan seseorang terhadap perilaku tertentu.
Norma sosial – adalah pengaruh tekanan sosial.
Kontrol perilaku pribadi – adalah kepercayaan seseorang mengenai sulit tidaknya melakukan
suatu perilaku.

2.5. Perilaku Perawat Terhadap Pasien


Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan profesional yang mempunyai suatu
paradigma atau model keperawatan yang meliputi empat komponen yaitu : manusia,
kesehatan, lingkungan dan perawat itu sendiri. Perawat adalah suatu profesi yang mulia,
karena memerlukan kesabaran dan ketenangan dalam melayani pasien yang sedang
menderita sakit. Seorang perawat harus dapat melayani pasien dengan sepenuh hati.
Sebagai seorang perawat harus dapat memahami masalah yang dihadapi oleh pasien, selain
itu seorang perawat dapat berpenampilan menarik. Untuk itu seorang perawat memerlukan
kemampuan untuk memperhatikan orang lain, ketrampilan intelektual, teknikal dan
interpersonal yang tercermin dalam perilaku peduli atau kasih sayang.
Perilaku peduli sangatlah penting untuk keperawatan. Perilaku peduli adalah fokus
pemersatu untuk praktek keperawatan. Perilaku peduli juga sangat penting untuk tumbuh
kembang, memperbaiki dan meningkatkan kondisi atau cara hidup manusia. Perilaku Peduli
(caring) mengandung 3 hal yang tidak dapat dipisahkan yaitu perhatian, tanggung jawab,
dan dilakukan dengan ikhlas. Perilaku peduli (Caring) juga merupakan sikap peduli,
menghormati dan menghargai orang lain, artinya memberi perhatian dan mempelajari
kesukaan – kesukaan seseorang dan bagaimana seseorang berfikir dan bertindak.
Memberikan asuhan secara sederhana tidak hanya sebuah perasaan emosional atau tingkah
laku sederhana, karena perilaku peduli merupakan kepedulian
Untuk mencapai perawatan yang lebih baik, perilaku peduli bertujuan dan berfungsi
membangun struktur sosial, pandangan hidup dan nilai kultur setiap orang yang berbeda
pada satu tempat, maka kinerja perawat khususnya pada perilaku peduli menjadi sangat
penting dalam mempengaruhi kualitas pelayanan dan kepuasan pasien terutama di rumah
sakit, dimana kualitas pelayanan menjadi penentu citra institusi pelayanan yang nantinya
akan dapat meningkatkan kepuasan pasien dan mutu pelayanan.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Perawat adalah suatu profesi yang mulia, karena memerlukan kesabaran dan ketenangan
dalam melayani pasien yang sedang menderita sakit. Seorang perawat harus dapat melayani
pasien dengan sepenuh hati. Sebagai seorang perawat harus dapat memahami masalah
yang dihadapi oleh pasien, selain itu seorang perawat dapat berpenampilan menarik. Untuk
itu seorang perawat memerlukan kemampuan untuk memperhatikan orang lain,
ketrampilan intelektual, teknikal dan interpersonal yang tercermin dalam perilaku peduli
atau kasih sayang.

3.2. Saran
Sebagai seorang perawat harus dapat memahami masalah yang dihadapi oleh pasien, dan
mempunyai perilaku yang peduli terhadap pasien.
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, B A (2001) Laporan Pendahuluan dan Strategi Pelaksana Tindakan Keperawatan,
Makalah disampaikan pada Pelatihan Nasional Keperawatan Profesional Jiwa.
Company Tawsend, MC (1996) Psichiatric Mental Health Nursing
Consept to Care, Daris Company, Philadelphia.

Anda mungkin juga menyukai