Anda di halaman 1dari 5

Karakter Perawat Profesional

Perawat Profesionalisme

Profesionalisme Keperawatan merupakan proses dinamis dimana profesi


keperawatan yang telah terbentuk (1984) mengalami perubahan dan perkembangan
karakteristik sesuai dengan tuntunan profesi dan kebutuhan masyarakat. Proses
profesionalisasi merupakan proses pengakuan terhadap sesuatu yang dirasakan,
dinilai dan diterima secara spontan oleh masyarakat. Profesi keperawatan, profesi
yang sudah mendapatkan pengakuan dari profesi lain, dituntut untuk
mengembangkan dirinya untuk berpatisipasi aktif dalam sistem pelayanan kesehatan
di Indonesia agar keberadaannya mendapat pengakuan dari masyarakat. Untuk
mewujudkan pengkuan tersebut, maka perawat masih harus memperjuangkan
langkah-langkah profesionalisme sesuai dengan keadaan dan lingkungan sosial di
indonesia. Proses ini merupakan tantangan bagi perawat Indonesia dan perlu
dipersiapkan dengan baik, berencana, berkelanjutan dan tentunya memerlukan
waktu yang lama.

Karakteristik profesi yaitu:


1. Memiliki dan memperkaya tubuh pengetahuan melalui penelitian
2. Memiliki kemampuan memberikan pelayanan yang unik kepada orang
lain
3. Pendidikan yang memenuhi standard
4. Terdapat pengendalian terahadap praktek
5. Bertanggung jawab dan bertanggung gugat terdapat tindakan yang
dilakukan
6. Merupakan karir seumur hidup
7. Mempunyai fungsi dan kolaborasi
Karakter seorang perawat

Perawat adalah sebagai tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan


kesehatan kepada masyarakat umum. Dalam menghadapi pasien, seorang perawat
harus mempunyai etika, karena yang dihadapi perawat adalah juga manusia. Perawat
harus bertindak sopan, murah senyum dan menjaga perasaan pasien. Ini harus
dilakukan karena perawat adalah membantu proses penyembuhan pasien bukan
memperburuk keadaan. Dengan etika yang baik diharapkan seorang perawat bisa
menjalin hubungan yang lebih akrab dengan pasien. Dengan hubungan baik ini,
maka akan terjalin sikap saling menghormati dan menghargai diantara keduanya.

Karakter berasal dari bahasa yunani yang berarti “to mark” atau menandai dan
memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan
atau tingkah laku, sehingga orang yang tidak jujur, kejam, rakus, dan perilaku jelek
lainnya dikatakan orang berkarakter jelek. Sabaliknya, orang yang perilakunya
sesuai dengan kaidah moral disebut dengan berkarakter mulia. Karakter adalah
“bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat,
temperamen, watak”. Adapun berkarakter, adalah berpkepribadian, berperilaku,
bersifat, dan berwatak.

Karakteristik yang harus dimiliki seorang Perawat


1. Otoritas (autority). Yaitu memiliki kewenangan sesuai dengan
keahliannya yang akan memengaruhi proses asuhan melalui peran
profesional.
2. Akuntabilitas (accounttability). Yaitu tanggung gugat terhadap apa
yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku dan
bertanggung jawab kepada klien diri sendiri dan profesi serta
mengambil keputusan yang berhubungan dengan asuhan.
3. Pengambilan keputusan yang mandiri (independent decison making).
Yaitu sesuai dengan kewenangannya yang dilandasi oleh pengetahuan
yang kokoh dan mengunakan pendekatan yang ilmiah dalam membuat
keputusan pada setiap tahap peroses keperawatan dalam menyelasaikan
masalah klien.
4. Kolaborasi (collaboration). Yaitu dapat bekerja sama baik lintas
program maupun lintas sector dengan mengadakan hubungan klien
dengan berbagai disiplin dalam mengakses masalah klien.
5. Pembelaan/dukungan (advocacy). Yaitu bertindak demi hak klien untuk
mendapatkan asuhan yang bermutu dengan mengadakan interaksi untuk
kepentingan atau demi klien, dalam mengatasi masalahnya serta
berhadapan dengan pihak-pihak lain yang lebih luas (syistem at large).
6. Faisilitas (facillitas). Yaitu mampu memperdayakan klien dalam upaya
meningkatkan derajat kesehatannya dengan memaksilmalkan potensi
dari organisasi dan sistem klien-keluarga (client-family syistem) dalam
asuhan (chaskaliggo).
Tips menjadi seorang perawat yang profesional dan berkakter
1. Memiliki pendidikan perawat yang sah.
2. Yakinlah bahwa jenjang pendidikan perawat yang tinggi bukan jaminan
menjadi perawat profesional.
3. Berkewajiban memiliki 3 kompetensi dasar, yaitu kompetensi yang
diperoleh melalui pelatihan dan pendidikan perawat yang intensif,
komponen intelektual yang bermakna dalam melakukan tugasnya, dan
memberikan pelayanan yang penting kepada masyatrakat.
4. Mempunyai standar kompetensi dan patuh pada kode etik profesi.
5. Mampu memberi kepuasan pada pasien, meliputi & ketepatan dalam
pemberian pelayanan, senyum dan tulus.
6. Bersikaplah komunikatif dengan pasien dan berdedikasin tinggi dalam
merawat pasien.
7. Terus menggali dan belajar ilmu perawatan terbaru baik itu melalui
pendidikan perawat yang formal maupun informal, sehingga
keterampilan sebagai perawat semakin baik dan baik.

Hasil penelitian menujukan bahwa ada beberapa alasan mahasiswa


keperawatan untuk menjadi seorang perawat. Sebagian besar mahasiswa (69,47%)
mengtakan menjadi perawat adalah menjadi orang yang bermanfaat bagi
masyarakat, ingin mengenal ilmu kesehatan dengan baik (28,42%), masa depan yang
baik (8,42%) profesional (7,36%), membahagiakan orang tua dan menciptakan
generasi yang sehat (6,31%). Hasil penelitian ini masih bersifat umum. “menjadi
bermanfaat bagi masyarakat” tampaknya salah satu aspek dominan yang mendorong
subjek menjadi perawat. Subjek melihat bahwa profesi perawat erat kaitannya
dengan hubungan dengan orang lain (pasien). Dalam aspek humanitas dalam profesi
perawat sangat tinggi. Sementara itu, alasan yang kedua dan ketiga lebih kepada
pemahaman akan keilmuan dan profesionalitas dalam profesi perawat.
Karakteristik perawat ideal menurut subjek

1. Kognitif (pengetahuan)
Perawat ideal harus memiliki pengetahan yang luas terutama berkaitan
dengan bidang kesehatan dan praktek perawat. Perawat ideal bertindak
berdasarkan kaidah keilmuan yang ditetapkan.
2. Emosi (psikologis)
Hasil penelitian menunjukan bahwa subjek, dalam hal ini yaitu perawat
lebih menggunakan aspek emosi (psikologis) dalam menggambarkan
karakteristik peristiwa ideal.
3. Psikomotor (skill)
Psikomotor (skill) merupakan suatu hal yang mutlak diperlukan dalam
pelayanan keperawatan. Skill tidak hanya berkaitan dengan standar
kompetansi perawat (hard skill), tetapi juga kemampuan dalam
memahami kondisi psikologis perawat (soft skill)
4. Fisik
Seorang perawat harus memiliki kebersihan dan kerapihan dalam
berpakaian. Hal ini penting karena perawat berkaitan dengan pelayanan
terhadap pasien.
5. Spiritualitas
Spiritualitas adalah segala bentuk perilaku dan tuntunan yang
mengarahkan manusia untuk selalu dengan tuhan. Salah satu sumber
spiritualitas adalah agama. Agama mengajarkan manusia bagaimana
beriteraksi dengan tuhan, manusia dan lingkungan sekitar.
6. Disiplin
Disiplin merupakan salah satu karakteristik perawat ideal yang sangat
berguna dalam pelayanan keperawatan. Seorang perawat dituntut untuk
disiplin dalam menjalankan tugasnya.
7. Ramah
Ramah yaitu suatu kondisi psikologis yang positif dengan ditunjukan
dengan perilaku dan ekspresi muka yang selau murah senyum,
perhatian dan suka menyapa.
8. Sabar
Sabar berarti menahan dan menerima segala kondisi dengan ikhlas dan
ridho. Sifat sabar merupakan salah satu yang terpuji dan sangat berguna
bagi perawat khususnya dalam melayani pasien.
9. Baik
Baik merupakan salah satu sifat positif yang ditandai dengan perilaku
yang bermanfaat bagi orang lain, seperti senang membantu, perhatian,
dan berkata baik.
DAFTAR PUSTAKA
Ivan.2011.Karakteristi Perawat Ideal : Perspektif Mahasiswa Keperawatan. www.vano2000.files.wordpress.com
Htm. (diakses tanggal 15 Desember 2012)

Anda mungkin juga menyukai