Anda di halaman 1dari 28

MENERAPKAN KONSEP CARING DALAM

KEHIDUPAN SEHARI-HARI

DOSEN PEMBIMBING : HERMALINDA. Ns. M.Kep. SpKepAn


ANGGOTA KELOMPOK : 1. ANNISA FEBI RAMADHANI
2. ANNISA FATMA
3. AZIZAH YULIA ULFA
4. EVA AFRIYANTI
YUNINGSIH
5. HELMA YUNINGSIH
6. HERTATI
7. RAMAYA DES FITRI
8. SALI ZAKIAH MUSLIM
9. SERLY BERLIAN
10. YULI INDAH SARI

JURUSAN ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
TAHUN AJARAN 2016/2017
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
C. MANFAAT

BAB II KERANGKA KARANGAN

A. PENGERTIAN CARING
B. APLIKASI CARING DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
DAN PRAKTIK KEPERAWATAN
C. PERBEDAAN CARING DAN CURING

BAB III SKENARIO ROLEPLAY TENTANG APLIKASI CARING

BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN
B. SARAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Di era yang moderen ini kemajuan teknologi dan komunikasi berkembang
secara cepat termasuk di dalamnya kemajuan dalam kesehatan dan salah satunya
yaitu pada bidang pelayanan kesehatan. .bidang pelayanan kesehatan tidak hanya
sarana dan prasarana yang mengalami kemajuan,tetapi juga profesionalisme dari
tenaga kesehatan.
Perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan yang mempunyai peranan
yang besar dalam menghadapi keluhan yang dihadapi oleh para pasien.
Oleh karena itu perawat harus terus meningkatkan profesionalismenya,
 yaitu meningkatkan perilaku caring. Secara bahasa, istilah caring diartikan
sebagai tindakan kepedulian. Caring secara umum dapat diartikan sebagai suatu
kemampuan untuk berdedikasi bagi orang lain, pengawasan dengan waspada,
serta suatu perasaan empati pada orang lain dan perasaan cinta atau menyayangi.

B. TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini salah satunya bertujuan untuk memenuhi
tugas dalam mata kuliah “Konsep Dasar Keperawatan”. Disamping itu, tujuan
memberikan informasi, gambaran, keterangan, serta penjelasan-penjelasan
mengenai konsep caring dan curing, perilaku caring dalam tatanan pelayanan
kesehatan, aplikasi transkultural nursing, serta perbedaannya.
C. MANFAAT
1. Dapat memahami pengertian caring
2. Dapat menerapkan perilaku caring dalam kehidupan sehari-hari
3. Membantu pengenalan caring secara mendalam
BAB II KERANGKA TEORI

A. PENGERTIAN

Definisi Caring menurut Ahli :


Florence nightingale (1860): Caring adl tindakan yang menunjukkan pemanfaatan
lingkungan klien dlm membantu penyembuhan, memberikan lingkungan bersih,
ventilasi yg baik & tenang kpd klien.
Delores gaut (1984): Caring tdk mempunyai pengertian yang tegas, tetapi ada
3 makna dimana ketiganya tdk dpt dipisahkan, yaitu perhatian, bertanggung
jawab, dan ikhlas.
Crips dan Taylor (2001) : Caring merupakan fenomena universal yang
mempengaruhi bagaimana SSO berpikir, merasakan, & berperilaku dlm
hubungannya dengan orang lain.
Rubenfild (1999) : Caring yaitu memberikan asuhan, dukungan emosional
pada klien, keluarga, dan kerabatnya secara verbal maupun nonverbal.
Jean watson (1985) : Caring merupakan komitmen moral utk melindungi,
mempertahankan, & mengangkat martabat manusia.Watson (1979) yang terkenal
dengan Theory of Human Care, mempertegas bahwa caring sebagai jenis
hubungan dan transaksi yang diperlukan antara pemberi dan penerima asuhan
untuk meningkatkan dan melindungi pasien sebagai manusia, dengan demikian
mempengaruhi kesanggupan pasien untuk sembuh .
Secara bahasa, istilah caring diartikan sebagai tindakan
kepedulian. Caring secara umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
berdedikasi bagi orang lain, pengawasan dengan waspada, serta suatu perasaaan
empati pada orang lain dan perasaan cinta atau menyayangi.
Beberapa ahli merumuskan konsep caring dalam beberapa teori. Menurut
Watson, ada tujuh asumsi yang mendasari konsep caring. Ketujuh asumsi tersebut
adalah:
1. Caring  dapat dilakukan & dipraktekkan hanya secara interpersonal.
2. Caring terdiri dari faktor karatif yang berasal dari kepuasan dalam membantu
memenuhi kebutuhan manusia atau klien.
3. Caring yang efektif akan meá kesehatan & p’{ individu/ keluarga.
4. Caring merupakan respon yang diterima oleh seseorang tidak hanya saat itu
saja namun juga mempengaruhi akan seperti apakah seseorang tersebut nantinya.
5. Lingkungan yang penuh caring sangat potensial untuk mendukung
perkembangan seseorang dan mempengaruhi seseorang dalam memilih tindakan
yang terbaik untuk dirinya sendiri.
6. Caring lebih kompleks dari pada curing, praktik caring memadukan antara
pengetahuan biofisik dengan pengetahuan mengenai perilaku manusia yang
berguna dalam peningkatan derajat kesehatan dan membantu klien yang sakit.
7. Caring merupakan inti dari keperawatan.
B. APLIKASI CARING DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI DAN
PRAKTEK KEPERAWATAN

  Aplikasi Caring menurut Jean Watson:

1. Menerapkan perilaku yang penuh kasih sayang dan kebaikan dan


ketenangan dalam konteks kesadaran terhadap caring.
2. Hadir dengan sepenuhnya, dan mewujudkan dan mempertahankan sistem
keperacayaan yang dalam dan dunia kehidupan subjektif dari dirinya dan
orang dirawat.

3. Memberikan perhatian terhadap praktekpraktek spiritual dan transpersonal


diri orang lain, melebihi ego dirinya.
4. Mengembangkan dan mempertahakan suatu hubungan caring yang
sebenarnya, yang saling bantu dan saling percaya.
5. Hadir untuk menampung dan mendukung ekspresi perasaan positif dan
negative sebagai suatu hubungan dengan semangat yang dalam dari diri
sendiri dan orang yang dirawat.
6. Menggunakan diri sendiri dan semua cara yang diketahui secara kreatif
sebagai bagian dari proses caring, untuk terlibat dalam penerapan caring-
healing yang artistik.
7. Terlibat dalam pengalaman belajar mengajar yang sebenarnya yang
mengakui keutuhan diri orang lain dan berusaha untuk memahami sudut
pandang orang lain.
8. Menciptakan lingkungan healing pada seluruh tingkatan, baik fisik
maupun nonfisik, lingkungan yang kompleks dari energi dan kesadaran,
yang memiliki keholistikan, keindahan, kenyamanan, martabat, dan
kedamaian.
9. Membantu terpenuhinya kebutuhan dasar, dengan kesadaran caring yang
penuh,memberikan “human care essentials”, yang memunculkan
penyesuaian jiwa, raga dan pikiran, keholistikan, dan kesatuan diri dalam
seluruh aspek care; dengan melibatkan jiwa dan keberadaan secara
spiritual.
10. Menelaah dan menghargai misteri spritual, dan dimensi eksistensial dari
kehidupan dan kematian seseorang, “soulcare” bagi diri sendiri dan orang
yang dirawat.

  Aplikasi Caring Secara Umum


1.      Memenuhi kebutuhan dasar pasien
Caring ditunjukkan melalui penatalaksanaan kebutuhan dasar pasien dimana
kebutuhan fisik menjadi prioritas. Contohnya, memandikan, memakaikan pakaian,
memberi makan dan mengangkat pasien.
2.      Perawatan fisik membantu mengembangkan respon empati
Praktik penyediaan perawatan fisik untuk pasien memainkan peranan penting
dalam membanggun pemahaman empatik terhadap situasi pasien. Dengan cara ini
hubungan yang lebih dekat dengan pasien terbentuk. Caring secara fisik memberi
jalan untuk mengasuh dan mendukung secara emosional dan psikologis.
3.      Hubungan yang optimis
Pendekatan lain yang diterapkan perawat adalah mengadopsi kesan optimisme
yang tidak dijamin ketika bersama pasien.perawat mencoba mendorong moral
pasiennya, dan ini menambah semangatnya sendiri walaupun perawat mengetahui
bahwa ia tidak dapat jujur sepenuhnya tentang kondisi pasien yang buruk dan
masa depan pasien yang tidak pasti.
4.      Mengatakan pada pasien untuk tidak khawatir
Meskipun soerang perawat tahu bahwa kondisi pasien tersebut kritis, perawat
harus mampu mengatakan padan pasiennya untuk tidak khawatir dan menekankan
aspek-aspek positif atas kondisi pasien yang kritis. Ia melarang pasiennya berpikir
terlalu banyak mengenai risiko kritis pasien dan harus mendorong pasien untuk
berpikir cepat sembuh. Intinya, seorang perawat harus mampu meringankan
kecemasan pasien.
5.      Berupaya untuk tidak membeberkan informasiPerawat berupaya untuk tidak
memebeberkan iinformasi yang dapat memperburuk kondisi pasien.
1. Perilaku Caring dalam Praktik Keperawatan
Caring bukanlah sesuatu yang dapat diajarkan, tetapi merupakan hasil dari
kebudayaan, nilai-nilai, pengalaman, dan dari hubungan dengan orang lain. Sikap
keperawatan yang berhubungan dengan caring adalah kehadiran, sentuhan kasih
sayang, mendengarkan, memahami klien, caring dalam spiritual, dan perawatan
keluarga.
a. Kehadiran
Kehadiran adalah suatu pertemuan antara seseorang dengan seseorang
lainnya yang merupakan sarana untuk mendekatkan diri dan menyampaikan
manfaat caring. Menurut Fredriksson (1999), kehadiran berarti “ada di” dan “ada
dengan”. “Ada di” berarti kehadiran tidak hanya dalam bentuk fisik, melainkan
juga komunikasi dan pengertian. Sedangkan “ada dengan” berarti perawata selalu
bersedia dan ada untuk klien (Pederson, 1993). Kehadiran seorang perawat
membantu menenangkan rasa cemas dan takut klien karena situasi tertekan.
b. Sentuhan
Sentuhan merupakan salah satu pendekatan yang menenangkan dimana
perawat dapat mendekatkan diri dengan klien untuk memberikan perhatian dan
dukungan. Ada dua jenis sentuhan, yaitu sentuhan kontak dan sentuhan non-
kontak. Sentuhan kontak merupakan sentuhan langsung kullit dengan kulit.
Sedangkan sentuhan non-kontak merupakan kontak mata. Kedua jenis sentuhan
ini digambarkn dalam tiga kategori :
1) Sentuhan Berorientasi-tugas
Saat melaksanakan tugas dan prosedur, perawat menggunakan sentuhan ini.
Perlakuan yang ramah dan cekatan ketika melaksanakan prosedur akan
memberikan rasa aman kepada klien. Prosedur dilakukan secara hati-hati dan atas
pertimbangan kebutuhan klien.
2) Sentuhan Pelayanan (Caring)
Yang termasuk dalam sentuhan caring adalah memegang tangan klien, memijat
punggung klien, menempatkan klien dengan hati-hati, atau terlibat dalam
pembicaraan (komunikasi non-verbal). Sentuhan ini dapat mempengaruhi
keamanan dan kenyamanan klien, meningkatkan harga diri, dan memperbaiki
orientasi tentang kanyataan (Boyek dan Watson, 1994).
3) Sentuhan Perlindungan
Sentuhan ini merupakan suatu bentuk sentuhan yang digunakan untuk melindungi
perawat dan/atau klien (fredriksson, 1999). Contoh dari sentuhan perlindungan
adalah mencegah terjadinya kecelakaan dengan cara menjaga dan mengingatkan
klien agar tidak terjatuh.
Sentuhan dapat menimbulkan berbagai pesan, oleh karena itu harus digunakan
secara bijaksana.
2. Pandangan Tentang Konsep Caring
a. Pelayanan kesehatan sebaiknya tersedia, dapat dijangkau, dapat diterima oleh
semua orang.
b. Penyusunan kebijaksanaan kesehatan seharusnya melibatkan penerima
pelayanan kesehatan.
c. Perawat sebagai pemberi pelayanan kesehatan dan klien sebagai penerima
pelayanan kesehatan dapat membentuk kerjasama untuk mendorong dan
mempengaruhi perubahan dalam kebijaksanaan dan pelayanan kesehatan.
d. Lingkungan berpengaruh terhadap kesehatan penduduk, kelompok, keluarga
dan individu.
e.   Pencegahan penyakit sangat diperlukan untuk peningkatan kesehatan.
f.   Kesehatan merupakan tanggung jawab individu.
g. Klien merupakan anggota tetap team kesehatan. Individu dalam komunitas
bertanggung jawab untuk kesehatan sendiri dan harus didorong serta dididik untuk
berperan dalam pelayanan kesehatan.
3. Prinsip dasar dalam praktek caring kesehatan masyarakat
a. Keluarga adalah unit utama dalam pelayanan kesehatan masyarakat
b. Sasaran terdiri dari, individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
c. Perawat kesehatan bekerja dengan masyarakat bukan bkerja untuk masyarakat.
d. Pelayanan keperawatan yang diberikan lebih menekankan pada upaya pomotif
dan preventif dengan tidak melupakan upaya kuratif dan rehabilitatif.
e. Dasar utama dalam peayanan perawatan kesehatan masyarakat adalah
menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang dituangkan dalam proses
keperawatan.
f. kegiatan utama perawatan kesehatan mayarakat adalah dimasyarakat dan bukan
di rumah sakit.
g. Pasien adalah masyarakat secara keseluruhan baik yang sakit maupun yang
sehat.
h. Perawatan kesehatan masyarakat ditkankan kepada pembinaan perilaku hidup
sehat masyarakat.
i. Tujuan perawatan kesehatan masyarakat adalah meningkatkan fungsi kehidupan
sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan seoptimal mungkin.
j. Perawat kesehatan masyarakat tidak bekerja secara sendiri tetapi bekerja secara
team.
k. Sebagian besar waktu dari seorang perawat kesehatan masyarakat digunakan
untuk kegiatan meningkatkan kesehatan, pencegahan penyakit, melayani
masyarakat yang sehat atau yang sakit, penduduk sakit yang tidak berobat ke
puskesmas, pasien yang baru kembali dari rumah sakit.
l. Home visite sangat penting.
m. Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan utama.
n. Pelayanan perawatan kesehatan masyarakan harus mengacu pada sistem
pelayanan kesehatan yang ada.
4. Etika Pelayanan
Watson ( 1988 ) menyarankan agar caring sebagai suatu sikap moral yang
ideal, memberikan sikap pendirian terhadap pihak yang melakukan intervensi
seperti perawat. Sikap pendirian ini perlu untuk menjamin bahwa perawat bekerja
sesuai standar etika untuk tujuan dan motivasi yang baik. Kata etika merujuk pada
kebiasaan yang benar dan yang salah. Dalam setiap pertemuan dengan klien,
perawat harus mengetahui kebiasaan apa yang sesuai secara etika. Etika
keperawatan bersikap unik, sehingga perawat tidak boleh membuat keputusan
hanya berdasarkan prinsip intelektual atau analisis.
Etika keperawatan berfokus pada hubungan antara individu dengan karakter
dan sikap perawat terhadap orang lain. Etika keperawatan menempatkan perawat
sebagai penolong klien, memecahkan dilema etis dengan cara menghadirkan
hubungan dan memberikan prioritas kepada klien dengan kepribadian khusus.
Proses caring :
Proses keperawatan yg sistematis yg dilakukan oleh perawat kepada klien
dalam menentukan kebutuhan asuhan keperawatan dengan melakukan
pengkajian, menentukan diagnosa, merencanakan tindakan, melaksanakan dan
mengevaluasi hasil. Perilaku caring perawat dan tingkat kepuasan klien
diidentifikasikan dengan instrumen yg memiliki “komponen caring” yaitu :
a.       Kesiapan membantu
b.      Penjelasan & kemudahan
c.       Kenyamanan
d.      Tindakan antisipasi
e.       Membina hubungan saling percaya
f.       Pemantauan & pengawasan
Ciri – Ciri Caring :
a.       Tanggung jawab
b.      Ikhlas
c.       Rasa iba
d.      Perhatian
e.       Empati
f.       Fasilitasi
g.      Perhatian
h.      Dukungan
i.        Melibatkan
j.        Kerjasama
k.      Bertindak dalam pmeliharaan kesehatan
l.        Tingkah laku membantu
m.    Cinta & kepercayaan
n.      Pengasuhan
o.      Bantuan atau pertolongan
p.      Kelembutan hati.
Pandangan Tentang Konsep Caring
1.    Pelayanan kesehatan sebaiknya tersedia, dapat dijangkau, dapat diterima oleh
semua orang.
2.    Penyusunan kebijaksanaan kesehatan seharusnya melibatkan penerima
pelayanan kesehatan.
3.    Perawat sebagai pemberi pelayanan kesehatan dan klien sebagai penerima
pelayanan kesehatan dapat membentuk kerjasama untuk mendorong dan
mempengaruhi perubahan dalam kebijaksanaan dan pelayanan kesehatan.
4.    Lingkungan berpengaruh terhadap kesehatan penduduk, kelompok, keluarga
dan individu.
5.    Pencegahan penyakit sangat diperlukan untuk peningkatan kesehatan.
6.    Kesehatan merupakan tanggung jawab individu.
7.    Klien merupakan anggota tetap team kesehatan. Individu dalam komunitas
bertanggung jawab untuk kesehatan sendiri dan harus didorong serta dididik untuk
berperan dalam pelayanan kesehatan.
Prinsip dasar dalam praktek caring kesehatan masyarakat
1.    Keluarga adalah unit utama dalam pelayanan kesehatan masyarakat
2.    Sasaran terdiri dari, individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
3.    Perawat kesehatan bekerja dengan masyarakat bukan bkerja untuk
masyarakat.
4.    Pelayanan keperawatan yang diberikan lebih menekankan pada upaya
pomotif dan preventif dengan tidak melupakan upaya kuratif dan rehabilitatif.
5.    Dasar utama dalam peayanan perawatan kesehatan masyarakat adalah
menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang dituangkan dalam proses
keperawatan.
6.    kegiatan utama perawatan kesehatan mayarakat adalah dimasyarakat dan
bukan di rumah sakit.
7.    Pasien adalah masyarakat secara keseluruhan baik yang sakit maupun yang
sehat.
8.    Perawatan kesehatan masyarakat ditkankan kepada pembinaan perilaku hidup
sehat masyarakat.
9.    Tujuan perawatan kesehatan masyarakat adalah meningkatkan fungsi
kehidupan sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan seoptimal mungkin.
10. Perawat kesehatan masyarakat tidak bekerja secara sendiri tetapi bekerja
secara team.
11. Sebagian besar waktu dari seorang perawat kesehatan masyarakat digunakan
untuk kegiatan meningkatkan kesehatan, pencegahan penyakit, melayani
masyarakat yang sehat atau yang sakit, penduduk sakit yang tidak berobat ke
puskesmas, pasien yang baru kembali dari rumah sakit.
12. Home visite sangat penting.
13. Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan utama.
14. Pelayanan perawatan kesehatan masyarakan harus mengacu pada sistem
pelayanan kesehatan yang ada.
Peran perawat konsep caring komunitas dalam asuhan keperawatan.
Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat, saling
berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat dan interest
yangsama.(WHO).
Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi
yang sama dengan dibawah pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama
dimana mesekak tinggal, kelompok sosial yang mempunyai interest yang sama
(Linda Jarvis).
Komunitas dipandang sebagai target pelayanan kesehatan sehingga
diperlukan suatu kerjasama yang melibatkan secara aktif masyarakat untuk
mencapai peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, untuk itu
dalam pelaksanaan asuhan keperawatan yang diberikan perawat komunitas
merupakan suatu upaya yang esensial atau sangat dibutuhkan oleh komunitas,
mudah dijangkau, dengan pembiayaan yang murah, lebih ditekankan pada
penggunaan teknologi tepat guna.
Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dimana individu, keluarga maupun
masyarakat sebagai pelaku kegiatan upaya peningkatan kesehatan serta
bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri berdasrkan azas kebersamaan dan
kemandirian.
Perawatan Kesehatan Masyarakat merupakan sintesa dari praktek
keperawatan dan praktek kesehatan masyarakat yang diaplikasikan untuk
meningkatkan kesehatan dan pemeliharaan kesehatan dari masyarakat. Perawatan
Kesehatan Masyarakat mempunyai tujuan membantu masyarakat dalam upaya
meningkatkan kesehatan dan pencegahan terhadap penyakit melalui:
1.    Pemberian asuhan keperawatan secara langsung kepada individu, keluarga,
dan kelompok dalam masyarakat, dengan strategi intervensi yaituproses
kelompok, pendidikan kesehatan serta kerjasama (partnership).
2.    Memperhatikan secara langsung terhadap status kesehatan seluruh
masyarakat secara komprehensive.
Pada Perawatan Kesehatan Masyarakat harus mempertimbangkan
beberapa prinsip, yaitu:
a.    Kemanfaatan
Semua tindakan dalam asuhan keperawatan harus memberikan manfaat yang
besar bagi komunitas.
b.    Kerjasama
Kerjasaman dengan klien dalam waktu yang panjang dan bersifat berkelanjutan
serta melakukan kerja sama lintas program dan lintas sektoral.
c.    Secara langsung
Asuhan keperawatan diberikan secara langsung mengkaji dan intervensi, klien dan
lingkunganya termasuk lingkungan sosial, ekonomi serta fisik mempunyai tujuan
utama peningkatan kesehatan.
d.    Keadilan
Tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan atau kapasitas dari
komunitas itu sendiri.
e.    Otonomi
Klien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih atau melaksanakan
beberapa alternatif terbaik dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang ada.
.
C. PERBEDAAN CARING DAN CURING
Kita harus mengetahui Perbedaan Caring dan Curing, agar jelas dalam
pemanfaatannya. Perawat memerlukan kemampuan khusus saat melayani orang
atau pasien yang sedang menderita sakit. Kemampuan khusus tersebut mencakup
keterampilan intelektual, teknikal, dan interpersonal yang tercermin dalam
perilaku caring (Johnson, 1989). Caring merupakan fenomena universal yang
berhubungan dengan bagaimana seseorang berpikir, berperasaan, dan bersikap
terhadap orang lain. Dalam teori caring, human care merupakan hal yang
mendasar. Human care terdiri dari upaya untuk melindungi, meningkatkan, dan
menjaga atau mengabdikan rasa kemanusiaan dengan membantu orang lain,
mencari arti dalam sakit, penderitaan, dan keberadaannya serta membantu orang
lain untuk meningkatkan pengetahuan dan pengendalian diri (Pasquali dan
Arnold, 1989 dan Watson, 1979). Di samping itu, Watson dalam Theory of
Human Care mempertegas bahwa caring sebagai jenis hubungan dan transaksi
yang diperlukan antara pemberi dan penerima asuhan untuk meningkatkan dan
melindungi pasien sebagai manusia, dengan demikian mempengaruhi
kesanggupan pasien untuk sembuh.
Dari sini kita tahu, caring bukan semata-mata perilaku. Sikap caring dalam
memberikan asuhan keperawatan, perawat menggunakan keahlian, kata-kata yang
lemah lembut, sentuhan, memberikan harapan, selalu berada di samping klien, dan
bersikap sebagai media pemberi asuhan (Carruth et al., 1999). Caringdalam
asuhan keperawatan merupakan bagian dari bentuk kinerja perawat dalam
merawat pasien. Perilaku caring perawat menjadi jaminan apakah perawat
bermutu atau tidak. Caring sebagai inti profesi keperawatan dan fokus sentral
dalam praktik keperawatan, bersifat universal dan terdiri dari perilaku-perilaku
khusus yang ditentukan oleh dan terjadi dalam konteks budaya. Di dalamnya
memiliki makna yang bersifat aktifitas, sikap (emosional) dan kehati-hatian
(Barnum, 1994).
Beberapa tokoh keperawatan seperti Watson (1979), Leininger (1984),
Benner (1989) menempatkan caring sebagai dasar dalam praktek keperawatan.
Diperkirakan bahwa sekitar ¾ pelayanan kesehatan merupakan caring sedangkan
¼ -nya merupakan curing. Sebagai seorang perawat, kemampuan care dan
cureharus dipadukan secara seimbang sehingga menghasilkan asuhan keperawatan
yang optimal untuk klien. Curing sendiri memiliki pengertian yaitu upaya
kesehatan dari kegiatan dokter dalam prakteknya untuk mengobati pasien. Selain
itu juga dapat dipahami bahwa curing merupakan ilmu yang empirik, mengobati
berdasarkan bukti/data dan mengobati dengan patofisiologi yang bisa
dipertanggungjawabkan.
Hall (1969) mengemukakan perpaduan kedua aspek tersebut. Menurutnya,
care merupakan komponen penting yang berasal dari naluri seorang ibu.
Sedangkan cure merupakan dasar dari ilmu patologi dan terapeutik. Dalam
memberikan asuhan keperawatan secara total kepada klien, maka kedua aspek ini
harus dipadukan (Julia, 1995). Namun, tetap ada perbedaan yang jelas diantara
keduanya. Dalam UU no. 23 tahun 1992 menyebutkan bahwa penyembuh
penyakit dilaksanakan oleh tenaga dokter dan perawat melalui kegiatan
pengobatan dan/ atau keperawatan berdasarkan ilmu keperawatan. Dari situ
terlihat bahwa antara caring dan curing terdapat perbedaan. Caring merupakan
tugas primer perawat dan curing adalah tugas sekundernya. Begitu pula curing,
curing merupakan tugas primer dokter dan caring sebagai tugas sekundernya.
Curing merupakan komponen dalam caring. Karena di dalam caring
termasuk salah satunya adanya kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk
membantu penyembuhan klien. Jadi, tetap mempunyai hubungan yang saling
melengkapi.
Perbedaan antara caring dan curing dapat lebih jelas jika dilihat dari
diagnosis, intervensi, dan tujuannya. Di dalam caring terdapat diagnosis
keperawatan yang merupakan suatu kegiatan mengidentifikasi masalah dan
penyebab berdasarkan kebutuhan dan respon klien. Sedangkan di dalam curing
terdapat diagnosis medis yaitu suatu bentuk kinerja yang mengungkapkan
penyakit yang diderita klien. Dengan kata lain dapat disebut diagnosa penyakit.
Dalam caring lebih dititik-beratkan pada kebutuhan dan respon klien untuk
ditanggapi dengan pemberian perawatan. Berbeda dengan curing lebih
memperhatikan penyakit yang diderita serta penanggulangannya. Selain itu, dapat
juga dilihat dari intervensinya. Intervensi keperawatan (caring) yaitu membantu
klien memenuhi masalah klien baik fisik, psikologis, sosial, dan spiritual dengan
tindakan keperawatan yang meliputi intervensi keperawatan, observasi,
pendidikan kesehatan, dan konseling. Sedangkan intervensi kedokteran (curing)
lebih ke melakukan tindakan pengobatan dengan obat (drug) dan tindakan
operatif. Dari sini dapat dipahami bahwa caringmemperhatikan klien dari aspek
fisik, psikologi, sosial, serta spiritualnya sedangkan curing menekankan pada
aspek kesehatan dan fisik kliennya.
Satu hal lagi yang dapat dipahami dari perbedaan caring dan curing yaitu dari
aspek tujuan. Tujuan dari perilaku caring, yaitu:
1. Membantu pelaksanaan rencana pengobatan atau terapi.
2. Membantu pasien/ klien beradaptasi dengan masalah kesehatan, mandiri
memenuhi kebutuhan dasarnya, mencegah penyakit, meningkatkan
kesehatan, dan meningkatkan fungsi dari tubuh pasien.
Sedangkan tujuan dari kegiatan curing adalah menentukan dan
menyingkirkan penyebab penyakit atau mengubah problem penyakit dan
penanganannya.
Dalam penerapannya, konsep caring dan curing mempunyai beberapa
perbedaan, diantaranya:
1. Caring merupakan tugas primer perawat dan curing adalah tugas sekunder.
Maksudnya seorang perawat lebih melakukan tindakan kepedulian terhadap klien
daripada memberikan tindakan medis. Oleh karena itu, caring lebih identik
dengan perawat.
2. Curing merupakan tugas primer seorang dokter dan caring adalah tugas
sekunder. Maksudnya seorang dokter lebih melibatkan tindakan medis tanpa
melakukan tindakan caring yang berarti. Oleh karena itu, curing lebih identik
dengan dokter.
3. Dalam pelayanan kesehatan klien yang dilakukan perawat, ¾ nya
adalah caring dan ¼ nya adalahcuring.
4. Caring bersifat lebih “Healthogenic” daripada curing. Maksudnya caring lebih
menekankan pada peningkatan kesehatan daripada pengobatan. Di dalam
praktiknya, caring mengintegrasikan pengetahuan biofisik dan pengetahuan
perilaku manusia untuk meningkatkan derajat kesehatan dan untuk menyediakan
pelayanan bagi mereka yang sakit.
5. Tujuan caring adalah membantu pelaksanaan rencana pengobatan/terapi dan
membantu klien beradaptasi dengan masalah kesehatan, mandiri memenuhi
kebutuhan dasarnya, mencegah penyakit, meningkatkan kesehatan dan
meningkatkan fungsi tubuh sedangkan tujuan curing adalah menentukan dan
menyingkirkan penyebab penyakit atau mengubah problem penyakit dan
penanganannya.
6. Diagnosa dalam konsep curing dilakukan dengan mengungkapkan penyakit
yang diderita sedangkan diagnosa dalam konsep caring dilakukan dengan
identifikasi masalah dan penyebab berdasarkan kebutuhan dan respon klien.
BAB III SKENARIO ROLEPLAY TENTANG APLIKASI CARING

Para anggota (pemain)


Serly Berlian : narrator
Annisa Febi Ramadhani : pasien fraktur jari manis
Hertati : ibu pasien
Ramaya Des Fitri : perawat administrasi
Sali Zakiah Muslim : perawat ruang IGD
Eva Afriyanti Yuningsih : perawat ruang IGD
Helma Yuningsih : perawat ruang inap (shift siang)
Yuli Indah Sari : perawat ruang inap (shift siang)
Annisa Fatma : perawat ruang inap (shift malam)
Azizah Yulia Ulfa : perawan ruang inap (shift malam)

Cerita : suatu hari seorang gadis berumur 20 tahun mengalami kecelakaan


motor dan mengalami fraktur jari manis. Oleh keluarganya dibawa ke
rumah sakit untuk mendapat perawatan medis.
Setting 1: [di ruang administrasi]
Perawat administrasi (amoy) : assalamualaikum buk ada yang bisa
saya bantu?
Ibu pasien(hertati) : walaikumsalam. Iya mbak saya mau
memesan kamar untuk anak saya atas
nama Annisa Febi Ramadhani.
Perawat administrasi(amoy) : baiklah bu saya cek dulu. Baiklah
bu mau ruangan VIP, VVIV, atau
yang biasa bu.
Ibu pasien(hertati) : iya mbak saya mau ruangan VVIV
saja.
Perawat administrasi(amoy) : baiklah bu. (kemudian perawat
administrasi menghubungi
perawat ruang IGD (Sali)).
Assalamualaikum perawat Sali.
Perawat ruang IGD (Sali) : walaikumsalam wrb. Ada apa ya
perawat amoy?
Perawat administrasi (amoy) : begini perawat Sali ada pasien baru
yang akan memasuki ruang inap
VVIV atas nama Annisa Febi
Ramadhani jenis penyakit fraktur
pada jari manisnya yang akan
memasuki ruang IGD pada jam 08.00
pagi, di C.14 tolong di antarkan ke
ruangannya ya perawat Sali.
Perawat ruang IGD (Sali) : baiklah perawat amoy.
Perawat administrasi (amoy) : terima kasih perawat Sali.
Assalamualaikum.
Perawat ruang IGD (Sali) : walaikumsalam wrb.

Kemudian setelah mendapat telepon dari perawat administrasi (amoy)


perawat Sali pun langsung mencari pasien yang bernama chua dengan cepat
perawat Sali pun menemuinya sebelum pasien di antar ke ruangan terjadi
percakapan antara perawat Sali, perawat eva terhadap pasien.

Setting 2 : [di ruang gawat darurat]


Perawat ruang IGD (Sali) : assalamualaikum ibu. Saya perawat
Sali zakiah muslim biasa dipanggil
perawat Sali.
Perawat ruang IGD (eva) : dan saya perawat eva afriyanti
yuningsih biasa di panggil perawat
eva.
Pasien (chua) : iya benar.
Perawat ruang IGD (Sali) : baiklah ibu disini kami ditugaskan
untuk mengantarkan ibu ke ruang
VVIV di kamar C.14. bisakah kami
mengantarkan ibu sekarang ibu?
Pasien (chua) : baiklah silahkan.

Dan perawat Sali beserta perawat eva mengantarkan pasien nisa ke ruang
inap. Dan setibanya di ruang inapVVIV C.14 terjadi percakapan antara
perawat ruang IGD (eva) dengan perawat ayu.
Perawat ruang IGD (eva) : pagi perawat ayu ini ada pasien
baru yang akan menginap di ruangan
ini atas nama pasien chua dengan
penyakit fraktur pada jari manisnya.
Perawat ruang inap (ayu) : iya silahkan perawat amoy di
bagian sudut sana ya perawat amoy.
(sambil menunjuk ke bagian sudut
ruangan).
Perawat ruang IGD (eva) : baik terima kasih perawat ayu.
Perawat ruang inap (ayu) : iya sama-sama.

Setelah mendapat izin dari perawat ruang inap (ayu) kemudian perawat
amoy beserta perawat eva membaringkan pasien nisa dibagian sudut
ruangan dan setelah itu terjadi percakapan antara perawat dengan pasien.
Perawat ruang IGD (amoy) : baiklah ibu tugas kami sudah
selesai. Adakah yang ingin ibu
tanyakan yang kiranya belum ibu
mengerti atau petunjuk-petunjuk
yang belum ibu ketahui?
Pasien (chua) : tidak ada.
Perawat ruang IGD (amoy) : baiklah ibu setelah ini ada perawat
yang akan menggantikan kami di sini
ibu bisa memanggil perawat ayu atau
perawat yuli jika ibu ingin
membutuhkan sesuatu. Perawat ayu
dan perawat yuli kami percayakan
pasien chua kepada anda.
Perawat ruang inap (ayu dan yuli) : baiklah perawat amoy.
Perawat ruang inap (eva) : cepat sembuh ya ibu.
Pasien (chua) : iya terima kasih.
Perawat ruang IGD (amoy dan eva)
dan Perawat ruang inap (ayu dan yuli) : kalau begitu kami permisi dulu.
Assalamualaikum.
Pasien (chua) : walaikumsalam.

Setting 3 : [di ruang inap siang hari]


Perawat ruang inap (ayu) : assalamualaikum ibu.
Pasien (chua) : iya walaikumsalam.
Perawat ruang inap (ayu) : baiklah bu perkenalkan saya
perawat helma yuningsih biasa
dipanggil perawat ayu.
Perawat ruang inap (yuli) : dan saya perawat yuli indah sari
biasa dipanggil perawat yuli.
Perawat ruang inap (ayu) : baiklah ibu kami bertugas shift pagi
hingga siang dari jam 07.00 sampai
jam 14.00 jika ibu butuh bantuan ibu
bisa menghubungi kami, baik ibu
sekarang rekan saya perawat yuli
akan memeriksa keadaan ibu.
Silahkan perawat yuli.
Perawat ruang inap (yuli) : baiklah ibu, bagaimana keadaan ibu
hari ini?
Pasien (chua) : agak sedikit buruk perawat yuli.
Perawat ruang inap (yuli) : baiklah ibu saya akan memeriksa
keadaan ibu yang mana saya akan
memeriksa tekanan darah ibu, suhu
tubuh ibu, dan denyutan nadi ibu.
Pasien (chua) : iya perawat yuli.
Perawat ruang inap (yuli) : baiklah ibu lebih nyaman diperiksa
posisi berbaring atau posisi duduk?
Pasien (chua) : duduk saja perawat yuli. (perawat
yuli pun menaikan sandaran pada
pasien chua).
Perawat ruang inap (yuli) : baiklah ibu maaf ya ibu. (perawat
yuli memeriksa tekanan darah,
suhu tubuh, dan denyut nadi
pasien). Alhamdulillah
pemeriksaannya sudah selesai ibu.
(perawat yuli mengembalikan
pasien chua ke posisis berbaring).
Pasien (chua) : terima kasih perawat yuli.
Perawat ruang inap (yuli) : iya ibu, sekarang saya akan
menyebutkan hasil pemeriksaannya
bu.
Tekanan darah : (normal)
120/80 mmhg.
Suhu tubuh : 36.
Denyut nadi : 70x permenit.
Pasien (chua) : alhamdulilah terima kasih perawat
yuli.
Perawat ruang inap (yuli) : sama-sama ibu ini telah menjadi
kewajiban kami sebagai perawat.
Pasien (chua) : iya perawat yuli.
Perawat ruang inap (yuli) : baiklah ibu tugas kami telah selesai
jika ibu membutuhkan sesuatu
silahkan pencet tombol hijau yang
tepat di atas kepala ibu, terima kasih
ibu.
Pasien (chua) : iya sama-sama perawat yuli.
Perawat ruang inap (yuli) : baiklah ibu, setelah ini ada perawat
yang akan menggantikan saya
(perawat yuli) dan rekan saya
(perawat ayu). Mudah-mudahan ibu
cepat sembuh, amin.
Pasien (chua) : amin.
Perawat ruang inap (ayu dan yuli) : assalamualaikum ibu.
Pasien (chua) : walaikumsalam.

Setelah pergantian waktu perawat yuli menemui perawat nisa untuk


memberitau hasil pemeriksaannya.
Perawat ruang inap (yuli) : perawat nisa dari hasil diagnosa
pasien yang bernama chua dengan:
Riwayat penyakit : fraktur
pada jari manis
Tekanan darah : (normal)
120/80 mmhg.
Suhu tubuh : 36.
Denyut nadi : 70x permenit.
Untuk tindakan selanjutnya saya
serahkan kepada perawat nisa.
Perawat ruang inap (nisa) : baiklah terima kasih perawat yuli.
Perawat ruang inap (yuli) : sama-sama.

Setting 4 : [di ruang inap malam hari]


Dan perawat nisa bersama perawat zizah pun segera keruang inap pasien
chua, dan sesampainya diruang inap pasien chua.
Perawat ruang inap (nisa) : assalamualaikum ibu.
Pasien (chua) : walaikumsalam.
Perawaat ruang inap (nisa) : perkenalkan ibu saya perawat
annisa fatma biasa dipanggil erawat
nisa.
Perawat ruang inap (zizah) : dan saya perawat azizah yulia ulfa
biasa dipanggil perawat zizah.
Perawat ruang inap (nisa) : baiklah ibu kami bertugas shift sore
hingga malam dari jam 14.00 sampai
jam 20.00 jika ibu butuh bantuan ibu
bisa menghubungi kami, baik ibu
sekarang rekan saya perawat yuli
akan memeriksa keadaan ibu.
Silahkan perawat zizah.
Perawat ruang inap (zizah) : baiklah ibu, bagaimana keadaan ibu
hari ini?
Pasien (chua) : lumayan membaik perawat zizah.
Perawat ruang inap (zizah) : baiklah ibu saya akan memeriksa
keadaan ibu yang mana saya akan
memeriksa tekanan darah ibu, suhu
tubuh ibu, dan denyutan nadi ibu.
Pasien (chua) : iya perawat zizah.
Perawat ruang inap (zizah) : baiklah ibu lebih nyaman diperiksa
posisi berbaring atau posisi duduk?
Pasien (chua) : berbaring saja perawat zizah.
Perawat ruang inap (zizah) : baiklah ibu maaf ya ibu. (perawat
zizah memeriksa tekanan darah,
suhu tubuh, dan denyut nadi
pasien). Alhamdulillah
pemeriksaannya sudah selesai ibu.
Pasien (chua) : terima kasih perawat zizah.
Perawat ruang inap (zizah) : iya ibu, sekarang saya akan
menyebutkan hasil pemeriksaannya
bu.

Tekanan darah : (normal)


120/80 mmhg.
Suhu tubuh : 36.
Denyut nadi : 70x permenit.
Pasien (chua) : alhamdulilah terima kasih perawat
zizah.
Perawat ruang inap (zizah) : sama-sama ibu.
Pasien (chua) : iya perawat zizah.
Perawat ruang inap (zizah) : baiklah ibu tugas kami telah selesai
jika ibu membutuhkan sesuatu
silahkan pencet tombol hijau yang
tepat di atas kepala ibu, terima kasih
ibu.
Pasien (chua) : iya sama-sama perawat zizah.
Perawat ruang inap (zizah) : baiklah ibu, Mudah-mudahan ibu
cepat sembuh, amin.
Pasien (chua) : amin.
Perawat ruang inap (ayu dan yuli) : assalamualaikum ibu.
Pasien (chua) : walaikumsalam.
BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN

Caring merupakan fenomena universal yang berkaitan dengan cara seseorang


berpikir, berperasaan dan bersikap ketika berhubungan dengan orang
lain.Caring merupakan inti dari keperawatan.Perawat dituntut untuk
bersikap care dan juga harus caring dengan sekitarnya.Tujuan caring adalah
untuk mendukung proses penyembuhan secara total(hoover,2002). Perilaku caring
dan curing sangatlah berbeda karena caring identik dengan tindakan asuhan
keperawatan ,sedangkan curing adalah pengobatan terhadap penyakit klien.Antar
caring dan curing saling berhubungan satu sama lain.

Jadi seorang perawat harus memiliki kedua sifat tersebut agar tercipta
kenyamanan diantar pasien dan perawat tersebut.

B. SARAN

Dalam penyusunan kurikulum pendidikan perawatan sebaiknya


memasukkan unsur caring dalam setiap mata kuliah. Penekanan pada humansitik,
kepedulian dan kepercayaan, komitmen membantu orang lain dan berbagai unsur
caring yang lain harus sudah dibangun sejak perawat dalam masa pendidikan.
Selain itu perlu dilakukan sosialisasi konsep caring pada perawat guna
memberikan pemahaman yang mendalam tentang apa yang harus dilakukan
perawat agar bersikap caring dalam setiap kontak dengan pasien. Indikator-
indikator caring harus dikenal dan diaplikasikan dalam perawatan serta dievaluasi
secara terus menerus.
DAFTAR PUSTAKA

http://cobus123456.blogspot.co.id/2012/10/konsep-caring-dalam-
keperawatan.html
http://ayuembass.blogspot.co.id/2013/12/konsep-caring-dan-curing.html
http://dediprasetya.blogspot.co.id/2013/12/caring-dalam-keperawatan.html
http://www.e-jurnal.com/2014/11/pengertian-caring.html
http://www.e-jurnal.com/2014/11/perbedaan-caring-dan-curing.html
http://konsepdalamkeperawatan.blogspot.co.id/
http://magfira94.blogspot.co.id/2013/05/konsep-caring-dalam-keperawatan.html
http://ekomahardika.blogspot.co.id/2013/12/naskah-roleplay-komunikasi-
terapeutik.html
http://mybloginfoapasajaboleh.blogspot.co.id/2011/04/caring-dan-curing-dalam-
keperawatan.html

http://septianipart2.blogspot.co.id/2014/10/ikd-i.html

Anda mungkin juga menyukai