Anda di halaman 1dari 8

SOFTSKILL PERILAKU KONSUMEN

KEPRIBADIAN, NILAI, dan GAYA HIDUP

Nama

: Yusi Yusnia

Kelas

: 3EA32

NPM

:19213621

UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAGEMENT
2015 / 2016

KEPRIBADIAN
Pengertian
Kepribadian adalah ciri watak seorang individu yang konsisten yang mendasari perilaku
individu. Kepribadian sendiri meliputi kebiasaan, sikap, dan sifat lain yang kas dimiliki seseorang.
Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan
oleh seseorang. karakteristik psikologis seseorang yang menentukan dan merefleksikan
bagaimana seseorang merespon lingkungannya(Schiffman dan Kanuk,2000).

Teori Kepribadian
Teori kepribadian merupakan salah satu unsur penting dari setiap pengetahuan ilmiah
atau ilmu, termasuk psikologi kepribadian. Tanpa teori kepribadian usaha memahami perilaku dan
kepribadian manusia pasti sulit untuk dilaksanakan. Apakah yang dimaksud dengan teori
kepribadian ? Menurut Hall dan Lindzey (Koeswara, 1991 : 5), teori kepriadian adalah
sekumpulan anggapan atau konsep-konsep yang satu sama lain berkaitan mengenai tingkah laku
manusia.

Sifat Dasar dari Kepribadian


a) Kepribadian membedakan individu
Kepribadian seseorag dikatakan saling membedakan karena dalam diri seseorang terdapat
karakteristik yang dapat membentuk kepribadian seorang individu menjadi sangat berbeda
dengan individu lainnya.Hal tersebut merupakan kombinasi-kombinasi yang berasal dari
banyak sebab. Sehingga akan banyak terdapat kepribadian yang akan tercipta baik karena
pengaruh lingkungan sosialnya maupun kebudayaannya.
b) Kepribadian bersifat konsisten dan bertahan lama
Sebenarnya kepribadian seseorang akan muncul sejak manusia tersebut berumur anakanak , kepribadian sebenarnya sudah di bawa sejak bayi maupun saat dalam kandungan
yang dalam hal ini, diturunksn oleh orang tuanya dan kemudian dibawa siring dengan
pertumbuhan dan akan semakin matang ketika orang tersebut menjadi dewasa dan Tua.
c) Kepribadian dapat berubah

Sebenarnya kepribadian seseorang yang di bawa sejak kecil tetap dapat berubah pada
keadaan tertentu yang mempengaruhinya. Misalnya karena adanya berbagai peristiwa
hidup yang terus dialaminya.Kepribadian seseorang berubah tidak hanya sebagai respon
terhadap berbagai peristiwa yang terjadi tiba-tiba, Namun juga terjadi sebagai bagian dari
perjalanan sebuah proses menuju ke kedewasaan secara yang bertahap.
Menurut Renee Baron dan Elizabeth Wagele, kepribadian seseorang dibagi dalam 9 tipe yaitu :
1. Tipe perfeksionis
Orang dengan tipe ini termotivasi oleh kebutuhan untuk hidup dengan benar,
memperbaiki diri sendiri dan orang lain dan menghindari marah.
2. Tipe penolong
Tipe kedua dimotivasi oleh kebutuhan untuk dicintai dan dihargai, mengekspresikan
perasaan positif pada orang lain, dan menghindari kesan membutuhkan.
3. Tipe pengejar prestasi
Para pengejar prestasi termotivasi oleh kebutuhan untuk menjadi orang yang produktif,
meraih kesuksesan, dan terhindar dari kegagalan.
4. Tipe romantis
Orang tipe romantis termotivasi oleh kebutuhan untuk memahami perasaan diri sendiri
serta dipahami orang lain, menemukan makna hidup, dan menghindari citra diri yang
biasa-biasa saja.
5. Tipe pengamat
Orang tipe ini termotivasi oleh kebutuhan untuk mengetahui segala sesuatu dan alam
semesta, merasa cukup dengan diri sendiri dan menjaga jarak, serta menghindari kesan
bodoh atau tidak memiliki jawaban.
6. Tipe pencemas
Orang tipe 6 termotivasi oleh kebutuhan untuk mendapatkan persetujuan, merasa
diperhatikan, dan terhindar dari kesan pemberontak.
7. Tipe petualang
Tipe 7 termotivasi oleh kebutuhan untuk merasa bahagia serta merencanakan hal-hal
menyenangkan, memberi sumbangsih pada dunia, dan terhindar dari derita dan dukacita.
8. Tipe pejuang
Tipe pejuang termotivasi oleh kebutuhan untuk dapat mengandalkan diri sendiri, kuat,
memberi pengaruh pada dunia, dan terhindar dari kesan lemah.
9. Tipe pendamai
Para pendamai dimotivasi oleh kebutuhan untuk menjaga kedamaian, menyatu dengan
orang lain dan menghindari konflik.

Perkembangan Kepribadian
Meskipun kepribadian seseorang itu relatif konstan, namun dalam kenyataannya sering
ditemukan bahwa perubahan kepribadian dapat dan mungkin terjadi, terutama dipengaruhi oleh
faktor lingkungan dari pada faktor fisik. Erikson mengemukakan tahapan perkembangan
kepribadian dengan kecenderungan yang bipolar:
1. Masa bayi (infancy)
2. Masa kanak-kanak awal (early childhood)
3. Masa pra sekolah (Preschool Age)
4. Masa Sekolah (School Age)
5. Masa Remaja (adolescence)
6. Masa Dewasa Awal (Young adulthood)
7. Masa Dewasa (Adulthood)
8. Masa hari tua (Senescence)

NILAI
Pengertian Nilai
Nilai memainkan peranan yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat karena nilai
sendiri merupakan ukuran mengenai baik dan buruk, benar dan salah, pantas dan tak pantas. Nilai
sangat mencerminkan suatu kualitas pilihan dalam tindakan dalam hal apapun termasuk
melakukan pembelian. sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi
manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna bagi kehidupan manusia.

Dengan demikian yang dimaksudkan dengan nilai adalah prinsip, tujuan, atau standar sosial yang
dipertahankan oleh seseorang atau sekelompok orang (masyarakat) karena secara intrinsik
mengandung makna.
Contohnya adalah jika seseorang memandang bahwa jenjang pendidikan yang lebih tinggi adalah
sesuatu yang mutlak dan penting, maka ia akan berusaha untuk memperoleh pendidikan yang
layak, walaupun tentu ada uang yang harus ia keluarkan untuk hal tersebut. Dan sebaliknya, alau
seseorang menmandang pendidikan sebagai sesuatu yang kurang begitu penting bagi dirinya,
maka ia tidak akan berusaha untuk memperoleh jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Walaupun
ia sebenarnya memiliki kemampuan untuk memperoleh pendidikan yang lebih tinggi.

MACAM-MACAM NILAI
Menurut filsafat, nilai dibedakan dalam tiga macam, yaitu

a)

Nilai logika adalah nilai benar salah.

b) Nilai estetika adalah nilai indah tidak indah.


c)

Nilai etika/moral adalah nilai baik buruk.

Notonegoro dalam Kaelan (2000) menyebutkan adanya 3 macam nilai. Ketiga nilai itu adalah
sebagai berikut :

1.

Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi kehidupan jasmani manusia atau
kebutuhan ragawi manusia.

2.

Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan
kegiatan atau aktivitas.

3.

Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia. Nilai
kerohanian meliputi :

a)

Nilai kebenaran yang bersumber pada akal (rasio, budi, cipta) manusia.

b) Nilai keindahan atau nilai estetis yang bersumber pada unsur perasaan(emotion)
manusia.

c)

Nilai kebaikan atau nilai moral yang bersumber pada unsur kehendak (karsa,Will)
manusia.

d) Nilai religius yang merupakan nilai keohanian tertinggi dan mutlak serta
bersumber pada kepercayaan atau keyakinan manusia.

GAYA HIDUP
Pengertian gaya Hidup
Gaya hidup adalah cara hidup, yang diidentifikasi melalui aktivitas seseorang, minat, dan
pendapat seseorang. Mowen dan Minor menyatakan bahwa penting bagi pemasar untuk
melakukan segmentasi pasar dengan mengidentifikasi gaya hidup melalui pola perilaku pembelian
produk yang konsisten, penggunaan waktu konsumen, dan keterlibatannya dalam berbagai
aktivitas. Mowen dan Minor juga menegaskan bahwa gaya hidup merujuk pada bagaimana orang
hidup, bagaimana mereka membelanjakan uangnya, dan bagaimana mereka mengalokasikan
waktu mereka. Hal ini dinilai dengan bertanya kepada konsumen tentang aktivitas, minat, dan
opini mereka, gaya hidup.
Gaya hidup hanyalah salah satu cara mengelompokkan konsumen secara psikografis.
Gaya hidup pada prinsipnya adalah bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan uangnya. Ada
orang yang senang mencari hiburan bersama kawan-kawannya, ada yang senang menyendiri, ada
yang bepergian bersama keluarga, berbelanja, melakukan aktivitas yang dinamis, dan ada pula
yang memiliki dan waktu luang dan uang berlebih untuk kegiatan sosialkeagamaan. Kasali
menyatakan bahwa gaya hidup mempengaruhi perilaku seseorang, dan akhirnya menentukan
pilihan-pilihan konsumsi seseorang.
Pendekatan gaya hidup cenderung mengklasifikasikan konsumen berdasarkan variabelvariabel Activity, Interest, Opinion, yaitu aktivitas, interes (minat), dan opini (pandanganpandangan). Menurut Setiadi sikap tertentu yang dimiliki konsumen terhadap suatu objek tertentu
bisa mencerminkan gaya hidupnya. Gaya hidup seseorang bisa juga dilihat dari apa yang
disenangi, ataupun pendapatnya mengenai objek tertentu.

http://agusthinuz.blogspot.co.id/2012/10/kepribadian-nilai-dan-gaya-hidup.html
https://andriharis12.wordpress.com/2015/01/02/kepribadian-nilai-dan-gaya-hidup/
https://succkasuccki.wordpress.com/2015/01/05/kepribadian-nilai-dan-gaya-hidup/

Anda mungkin juga menyukai