Disusun oleh :
Intan Sherly
Eka Agustin
Wiwi Septa
Ririn Winarti
Yan Dwi Jayanti
Priyangga
Holisme
• Holistik adalah memandang manusia secara seutuhnya secara
psikologis dan spiritual.
• Holisme menegaskan bahwa organisme selalu bertingkah laku sebagai
kesatuan yang utuh. Jiwa dan tubuh bukan dua unsur terpisah tetapi
bagian dari satu kesatuan dan apa yang terjadi dibagian satu akan
mempengaruhi bagian lain
• Menurut Erikson, Tomlin dan Swain (dalam Marriner-Tomey, 1994)
Mengemukakan tentang holisme, yang memandang bahwa manusia
adalah individu secara keseluruhan yang terdiri dari banyak subsistem
yang saling ketergantungan dan tidak dapat dipisahkan
Pandangan holistik dalam kepribadian
• Kepribadian normal ditandai oleh unitas, integrasi, konsistensi dan koherensi
(unity, integration, consistency, dan coherence).
• Organisme dapat dianalisis dengan membedakan tiap bagiannya, tetapi tidak
ada bagian yang dapat dipelajari dalam isolasi.
• Organisme memiliki satu dorongan yang berkuasa, yakni aktualisasi diri (self
actualization).
• Pengaruh lingkungan eksternal pada perkembangan normal bersifat minimal.
• Penelitian komprehensif terhadap satu orang lebih berguna daripada
penelitian ekstensif terhadap banyak orang mengenai fungsi psikologis yang
diisolir.
Humanisme
• Dalam teori humanisme lebih melihat pada sisi perkembangan
kepribadian manusia.
• Pendekatan ini melihat kejadian yaitu bagaimana dirinya untuk
melakukan hal - hal yang positif.
• Dalam teori pembelajaran humanistik, belajar merupakan proses yang
dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia.
Dimana memanusiakan manusia di sini berarti mempunyai tujuan
untuk mencapai aktualisasi diri, pemahaman diri serta realisasi diri
orang yang belajar secara optimal.
Ciri - Ciri Teori Humanisme
• Teori yang terkenal dari Maslow yang merupakan salah satu tokoh
humanistik adalah teori tentang Hirarki Kebutuhan.
Hirarki Kebutuhan menurut Maslow
1. Kebutuhan fisiologis atau dasar, seperti, makan, minum, menghirup udara dsb.
2. Kebutuhan akan rasa aman, seperti keadaan aman, stabilitas, proteksi, dan
keteraturan akan menjadi kebutuhan yang meningkat.
3. Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi, hal ini dapat terlihat dalam usaha
seseorang untuk mencari dan mendapatkan teman, kekasih, anak.
4. Kebutuhan untuk dihargai terdapat dua jenis, yaitu lower one (status, atensi,
reputasi) dan higher one (kepercayaan diri, kompetensi, prestasi, kemandirian,
kebebasan).
5. Kebutuhan untuk aktualisasi diri, menunjukkan karya kita pada orang lain.
6. Spiritual
Teori Perkembangan Manusia
(Humanistik)
Pada awal abad ke 20 di Eropa dan Amerika, berkembang 2 teori
psikologi
1. Teori Psiko Analisa : Perilaku manusia dalam perkembangannya
dipengaruhi oleh pengalaman masa kanak-kanak awal dan motivasi
dibawah sadar (Sigmund Freud)
2. Teori Behavioristik : Perilaku manusia dalam perkembangannya
dipengaruhi oleh factor lingkungan (stimulus dari luar diri pribadi)
(Burrhus Frederic Skinner)
Terjadi penolakan pada kedua teori tersebut lalu muncul Teori
Humanistik
Teori Humanistik (Abraham Maslow)
Fase 1 : 0 – 15 tahun Pertumbuhan biologis progresif, anak di rumah, hidup berpusat pada kepentingan
yang sempit, sekolah, keluarga.
Fase 2 : 16 – 27 tahun Pertumbuhan biologis lanjut, kedewasaan seksual, perluasan aktifitas, penentuan
diri, meninggalkan keluarga, memasuki kegiatan independent dan relasi personal.
Fase 3 : 28 – 48 tahun Stabilitas biologis, periode puncak, periode yang lebih baik dari pekerjaan
professional dan kreatif, banyak hubungan personal dan social.
Fase 4 : 48 – 62 tahun Kehilangan fungsi produktif, penurunan kemampuan, penurunan dalam aktifitas,
kehilangan personal, keluarga, ekonomi, transisi ke fase ini ditandai oleh krisis
psikologis, periode instrospeksi
Fase 5 : > 63 tahun Penurunan biologis, meningkatnya penyakit, pengunduran diri dari profesi,
penurunan dalam sosialisasi, tapi meningkat dalam hobi, pencarian individu,peiode
retrospeksi, perasaan pemenuhan atau kegagalan.
Teori Abraham Maslow
Teori Hierarki Kebutuhan
Individu dapat menemukan harga diri dan kemampuan mencapai ideal self mereka sendiri, Individu
yang sehat (selaras antara real self dan ideal self)