DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 8
FAKULTAS TEKNIK
2022
KATA PENGANTAR
Bismillahhirrahmanirrahim
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
pembuatan modul dan makalah ini, tak lupa juga sholawat serta salam semoga tercurah selalu
kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW.
Dalam menyusun dan penulisan makalah ini tidak sedikit menemukan kesulitan
yang penulis hadapi. Namun berkat bantuan dan dorongan dari segala pihak akhirnya penulis
dapat menyelesaikannya dengan baik.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangan dari berbagai pihak demi kesempurnaan
makalah ini di masa yang akan datang.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Kelompok 8
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
A. Latar Belakang......................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................
C. Tujuan...................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................
A. Kesimpulan...........................................................................................
B. Saran.....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Atwater (dalam Desmita, 2009) konsep diri adalah keseluruhan gambaran
diri, yang meliputi persepsi seseorang tentang diri, perasaan, keyakinan, dan nilai-nilai
yang berhubungan dengan dirinya. Selanjutnya, Atwater mengidentifikasi konsep diri atas
tiga bentuk. Pertama, body image, kesadaran tentang tubuhnya, yaitu bagaimana
seseorang melihat dirinya sendiri. Kedua, ideal self, yaitu bagaimana cita-cita dan
harapan-harapan seseorang mengenai dirinya. Ketiga, social self, yaitu bagaimana orang
lain melihat dirinya.
Menurut Burns (dalam Desmita, 2009) konsep diri adalah hubungan antara sikap dan
keyakinan antara diri kita sendiri. Sedangkan menurut pendapat Pemily yang dikutip oleh
Atwater, 1984 (dalam Desmita, 2009) mendefinisikan konsep diri sebagai sistem yang
dinamis dan kompleks dari keyakinan yang dimiliki seseorang tentang dirinya, termasuk
sikap, perasaan, persepsi, nilai-nilai dan tingkah laku yang unik dari invidu tersebut.
Sementara itu Cawages 1983 (dalam Desmita, 2009) menjelaskan konsep diri mencakup
seluruh pandangan invidu akan dimensi fisiknya, karakteristik pribadinya, mitivasinya,
ke-lemahannya, kelebihannya, atau kecakapannya, kegagalannya, dan sebagainya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
Konsep diri pada seseorang mulai berkembang pada usia 7 sampai 8 tahun.
Pada usia ini, anak-anak sedang dalam kondisi di mana sudah siap
menginterpretasikan kemampuan serta perasaan yang dimiliki. Mereka juga telah siap
menerima feedback dari orang-orang di sekelilingnya, seperti teman sebaya, orangtua
dan guru.
1. Usia Kematangan
Remaja yang matang lebih awal diperlakukan secara dewasa sehingga dapat
menyesuaikan diri dan membentuk konsep diri yang baik. Sedangkan remaja yang
matang terlambat diperlakukan seperti anak-anak, menjadi salah paham dan bersikap
kurang menyenangkan sehingga kurang dapat menyesuaikan diri dan membentuk
konsep diri yang tidak baik.
2. Penampilan Diri
Penampilan Diri yang berbeda membuat remaja merasa rendah diri, meskipun
perbedaan tersebut dapat menambah daya tarik fisik. Kondisi cacat secara fisik
pun dapat menyebabkan remaja rendah diri.
Remaja akan peka dan merasa malu jika teman-teman sebayanya menganggap
nama yang dimilikinya jelek atau meberikan julukan terhadapnya.
4. Hubungan Keluarga
Remaja yang memiliki hubungan erat dengan salah satu anggota keluarga
dapat mengindetifikasi dan mengembangkan pola kepribadian yang sama dengan
orang tersebut. Bila orang tersebut memiliki jenis kelamin yang sama dengan
remaja tersebut, hal ini akan memberikan dampak yang lebih baik.
5. Teman-teman sebaya
Kesesuaian peran seks dalam penampilan diri, minat dan perilaku membantu
remaja mencapai konsep diri yang baik, jika terjadi tidak kesesuaian peran seks
maka dapat berakibat buruk pada perilaku yang ditunjukkan.
7. Kreativitas
Remaja yang pada masa kanak-kanak didorong agar kreatif dalam bermain dan
tugas-tugas akademik akan mengembangkan perngaruh yang baik pada konsep
diri remaja. Sedangkan jika dalam masa kanak-kanak anak hanya dituntut untuk
mengikuti pola yang sudah diakui akan berdampak kurang baik pada konsep
dirinya.
8. Cita-cita
A. Kesimpulan
Definisi dari konsep diri adalah suatu model internal yang menggunakan penilaian
diri dalam rangka menentukan skema diri seseorang. Sekumpulan dari skema diri
itulah yang akan membentuk konsep diri Anda sebagai individu secara keseluruhan.
B. Saran