Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PERKEMBANGA PESERTA DIDIK

“Perkembangan Konsep Diri Individu"


DosenPengampu: Aman Simaremare

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 8

SAHLY NA'ILA PERMATA (5223351020)

YEMIMA GRACIA SITUMORANG (5223351016)

FIKRI ASHARI RAMBE (5223151612)

ARDILAGO DAUD SURBAKTI (5223351018)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN KOMPUTER

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

Bismillahhirrahmanirrahim

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
pembuatan modul dan makalah ini, tak lupa juga sholawat serta salam semoga tercurah selalu
kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW.
Dalam menyusun dan penulisan makalah ini tidak sedikit menemukan kesulitan
yang penulis hadapi. Namun berkat bantuan dan dorongan dari segala pihak akhirnya penulis
dapat menyelesaikannya dengan baik.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangan dari berbagai pihak demi kesempurnaan
makalah ini di masa yang akan datang.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, 27 Oktober 2022

Kelompok 8
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................

A. Latar Belakang......................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................
C. Tujuan...................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................

A. Pengertian Konsep Individu.................................................................


B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi.....................................................

BAB III PENUTUP.........................................................................................

A. Kesimpulan...........................................................................................
B. Saran.....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Diisi ygy
B. Rumusan Masalah
Diisi ygy
C. Tujuan
Diisi ygy
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Konsep Individu

Kontribusi yang dibuat Carl Jung untuk pengembangan diri ialah konsep


individuasi atau disebut juga dengan konsep diri. Definisi dari konsep diri adalah
suatu model internal yang menggunakan penilaian diri dalam rangka menentukan
skema diri seseorang. Sekumpulan dari skema diri itulah yang akan membentuk
konsep diri Anda sebagai individu secara keseluruhan. 

Konsep diri dalam psikologi dibagi dalam 3 jenis, yaitu: 

1. Konsep diri akademik.


2. Konsep diri terkait perbedaan kultural.
3. Konsep diri terkait gender.

Konsep diri pada seseorang mulai berkembang pada usia 7 sampai 8 tahun.
Pada usia ini, anak-anak sedang dalam kondisi di mana sudah siap
menginterpretasikan kemampuan serta perasaan yang dimiliki. Mereka juga telah siap
menerima feedback dari orang-orang di sekelilingnya, seperti teman sebaya, orangtua
dan guru. 

Konsep diri akan sangat berpengaruh terhadap kekuatan membangun perilaku,


ekspresi kognitif, serta emosi, baik konsep diri positif maupun negatif. Di saat yang
sama, konsep diri juga dipengaruhi oleh pencapaian akademik, harga diri, integrasi
sosial, tingkat kebahagiaan dan kegelisahan, serta terhadap kepuasan hidup. Konsep
diri terdiri dari 3 komponen menurut Carl Rogers. 

B. Faktor Yang Mempengaruhi

Para remaja biasanya menggunakan standar kelompok sebagai dasar konsep


diri mereka. Maka, tidak banyak remaja yang merasa dapat mencapai gambaran ideal
yang dimilikinya. Namun, banyak kondisi lain dalam kehidupan remaja yang turut
membentuk pola kepribadian yang akan berdampak pada konsep diri yang dimiliki
remaja. Simak penjelasan dibawah ini terkait Kondisi-kondisi yang mempengaruhi
konsep diri Remaja.

1. Usia Kematangan

Remaja yang matang lebih awal diperlakukan secara dewasa sehingga dapat
menyesuaikan diri dan membentuk konsep diri yang baik. Sedangkan remaja yang
matang terlambat diperlakukan seperti anak-anak, menjadi salah paham dan bersikap
kurang menyenangkan sehingga kurang dapat menyesuaikan diri dan membentuk
konsep diri yang tidak baik.
2. Penampilan Diri

Penampilan Diri yang berbeda membuat remaja merasa rendah diri, meskipun
perbedaan tersebut dapat menambah daya tarik fisik. Kondisi cacat secara fisik
pun dapat menyebabkan remaja rendah diri.

3. Nama dan Julukan

Remaja akan peka dan merasa malu jika teman-teman sebayanya menganggap
nama yang dimilikinya jelek atau meberikan julukan terhadapnya.

4. Hubungan Keluarga

Remaja yang memiliki hubungan erat dengan salah satu anggota keluarga
dapat mengindetifikasi dan mengembangkan pola kepribadian yang sama dengan
orang tersebut. Bila orang tersebut memiliki jenis kelamin yang sama dengan
remaja tersebut, hal ini akan memberikan dampak yang lebih baik.

5. Teman-teman sebaya

Teman-teman sebaya memiliki pengaruh dalam pengembangan konsep diri


remaja pada dua cara. Yang pertama adalah konsep diri remaja merupakan
cerminan dari anggapan tentang teman-teman pada dirinya. Yang kedua adalah ia
berada dalam tekanna untuk mengembangkan konsep diri yang diakui kelompok.

6. Kesesuaian peran seks

Kesesuaian peran seks dalam penampilan diri, minat dan perilaku membantu
remaja mencapai konsep diri yang baik, jika terjadi tidak kesesuaian peran seks
maka dapat berakibat buruk pada perilaku yang ditunjukkan.

7. Kreativitas

Remaja yang pada masa kanak-kanak didorong agar kreatif dalam bermain dan
tugas-tugas akademik akan mengembangkan perngaruh yang baik pada konsep
diri remaja. Sedangkan jika dalam masa kanak-kanak anak hanya dituntut untuk
mengikuti pola yang sudah diakui akan berdampak kurang baik pada konsep
dirinya.

8. Cita-cita

Jika remaja mempunyai cita-cita yang tidak realistic, ia akan mengalami


kegagalan. Hal ini akan menimbulkan perasaan tidak mampu dan reaksi-reaksi
bertahan di mana ia akan menyalahkan oranglain atas kegagalannya. Sedangkan
remaja yang memiliki cita-cita realistic tentang kemampuannya lebih banyak
mengalami keberhasilan dan akan menimbulkan kepercayaan dan kepuasan diri
yang lebih besar sehingga memberikan konsep diri yang lebih baik pada remaja.

Setelah mengetahui kondisi-kondisi diatas, kita dapat membantu remaja


memahami dirinya sehingga mereka dapat mengembangkan konsep diri yang
baik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Diisi ygy
B. Saran
Diisi ygy

Anda mungkin juga menyukai