“ KONSEP DIRI”
OLEH
KELOMPOK 4:
Dosen Pengampu :
FAKULTAS KESEHATAN
BUKITTINGGI 2021
i
KATA PENGANTAR
Tak ada gading yang tak retak. Tak ada yang sempurna di dunia
ini. Demikian pula dengan penulisan makalah ini. Kritik dan saran
sangatlah penulis harapkan dan dapat disampaikan secara langsung
maupun tidak langsung. Semoga makalah ini menjadi tambahan
pengetahuan dan bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
C
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN............................................................................................................1
1. Latar Belakang.......................................................................................................1
2.Rumusan Masalah.......................................................................................................1
3.Tujuan Masalah...........................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................2
PEMBAHASAN...............................................................................................................2
A.PENGERTIAN KONSEP DIRI.................................................................................2
B.FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSEP DIRI............................4
C.PEMBAGIAN KONSEP DIRI...................................................................................5
D..KARAKTER DALAM KONSEP DIRI....................................................................7
E.MENGEMBANGKAN PERKEMBANGAN KONSEP DIRI....................................8
F.PENGARUH KONSEP DIRI TERHADAP PRESTASI..........................................10
BAB III...........................................................................................................................13
PENUTUP......................................................................................................................13
1.Kesimpulan...............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pada umumnya setiap peserta didik ingin meraih keberhasilan dan kesuksesan
dimasa yang akan datang setelah mereka tamat dari bangku sekolah. Untuk
meraih keberhasilan itu maka dibutuhkan konsep diri yang baik, sebab tanpa
adanya tujuan dan pembentukan konsep diri yang tepat maka siswa akan
mengalami kesulitan dalam memilih bakat dan minat yang ada sesuai dengan
kemampuannya.
Dengan kemampuan berpikir dan menilai, peserta didik suka menilai yang
macam-macam terhadap diri sendiri maupun sesuatu atau orang lain dan bahkan
meyakini persepsinya yang belum tentu obyektif. Dari situlah muncul problem
seperti inferioritas, kurang percaya diri, dan hobi mengkritik diri sendiri.
2.Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan konsep diri?
2. Apa saja pembagian konsep diri?
3. Apa saja upaya mengembangkan perkembangan konsep diri?
4. Bagaimanakah pengaruh konsep diri terhadap presatasi?
3.Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian konsep diri.
2. Untuk mengetahui pembagian konsep diri.
3. Untuk mengetahui upaya mengembangkan perkembanagan konsep diri.
4. Untuk mengetahui pengaruh konsep diri terhadap presatasi.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Konsep diri di dalam Islam, Allah SWT berfirman dalam Q.S. At-
Taghabun ayat 16 yang artinya “Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut
kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik
untuk dirimu. Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka
mereka itulah orang-orang yang beruntung.”Dari uraian di atas dapat disimpulkan
pengertian konsep diri adalah cara individu memandang dirinya secara utuh, baik
fisikal, emosional, intelektual, sosial, dan spiritual terhadap masyarakat,
lingkungan maupun terhadap Tuhan Yang Maha Esa.Pengertian tentang konsep
diri menurut ilmuan lainya yaitu:
2
wajahdan tubuh yang diamati ketika bercermin), persepsi diri (umumnya
didapati melalui bentuk komunikasi terhadap diri sendiri ataupun pengalaman
bersosialisasi dengan orang lain).
c. Perbandingan Ideal
Proses ini merupakan proses melihat diri seperti yang dirasakan orang
lain. Seseorangmencoba untuk memahami persepsi orang lain terhadap dirinya.
Pembentukan konsep diri inimelibatkan penilaian sekelompok terhadap suatu
individu. Penilaian sekelompok orang inilah yang merupakan proses
labelisasi terhadap karakteristik konsep diri seseorang.
1) model terdahulu yang berisikan riset tentang konsep diri sebagai sesuatu yang
terdiri dari banyak segi (multifaceted) .
2) Model Shalvelson yang berisikan tentang model konsep diri yang bersifat
terorganisasi atau terstruktur, terdiri dari banyak segi (multi-faceted), bersifat
3
hirarkis (dalam hirarki terdapat puncak yang stabil, namun untuk hirarki di
bawahnya menjadi kurang stabil sebagai konsekuensi adanya konsep diri
pada suatu situasi yang spesifik), bersifat evaluatif maupun deskriptif dan
berbeda dari konstruk yang lain.
3) model Shalvelson dan Marsh ), konsep diri ini sangat multi dimensi dan bergerak
secara hirarki. Dimulai dari konsep diri akademik (matematika dan membaca) dan
kemudian ke konsep diri secara umum.
4
Hal senada dikemukakan Burns (1979), namun Burns membedakannya
dalam 4 sumber pembentukan konsep diri, yaitu diri fisik dan citra tubuh,
bahasa, umpan balik dari lingkungan dan pola asuh.
b) Bahasa
Teori umpan balik ini dikemukan oleh Cooley sebagai “ the looking glass
self “ yaitu persepsi orang dekat mengenai diri kita (Puspasari, 2007). Orang-
orang dekat ini adalah orangtua, saudara kandung, teman sebaya dan guru-guru.,
Menurut Hurlock (1978) pola asuh dapat dimaknai sebagai suatu sistem
yang diterima dan dipakai sebagai pedoman oleh orang tua dalam merawat,
mendidik, melatih, membantu, dan memimpin anak
5
1) Pola Gambaran Diri (Body Image)
Gambaran diri adalah sikap seseorang terhadap tubuhnya secara sadar dan
tidak sadar. Sikap ini mencakup persepsi dan perasaan tentang ukuran, bentuk,
dan fungsi penampilan dan potensi tubuh saat ini dan masa lalu yang secara
berkesinambungan dimodifikasi dengan pengalaman baru setiap individu (Stuart
and Sundeen, 1991)[8
2) Ideal Diri
3.Harga Diri
Harga diri adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dengan
menganalisis seberapa banyak kesesuaian tingkah laku dengan ideal dirinya.
Harga diri diperoleh dari diri sendiri dan orang lain, yaitu dicintai, dihormati dan
dihargai. Mereka yang menilai dirinya positif cenderung bahagia, sehat, berhasil
dan dapat menyesuaikan diri, sebaliknya individu akan merasa dirinya negatif,
6
relatif tidak sehat, cemas, tertekan, pesimis, merasa tidak dicintai atau tidak
diterima di lingkungannya.
4. Identitas
Konsep diri positif kepada penerimaan diri bukan sebagai suatu kebanggaan
yang besar tentang diri. Konsep diri yang positif bersifat stabil dan bervariasi.
Individu yang memiliki konsep diri positif adalah individu yang tahu betul tentang
dirinya. Individu dapat memahami dan menerima sejumlah fakta yang sangat
bermacam-macam tentang dirinya sendiri, evaluasi terhadap dirinya sendiri
menjadi positif dan dapat menerima keberadaan orang lain. Individu yang
memiliki Seseorang yang memiliki konsep diri positif memiliki karakterikstik
seperti berikut:
Singkatnya, individu yang memiliki konsep diri negatif terdiri dari 2 tipe,
tipe pertama yaitu individu yang tidak tahu siapa dirinya dan tidak mengetahui
kekurangan dan kelebihannya, sedangkan tipe kedua adalah individu yang
7
memandang dirinya dengan sangat teratur dan stabil. Seseorang dengan konsep
diri negatif akan menunjukkan karakteristik seperti berikut ini:
8
kita tampak pada orang lain, kita melihat sekilas diri kita seperti dalam
cermin. Misalnya, kita merasa wajah kita menarik atau tidak menarik. Proses
kedua, kita membayangkan bagaimana orang lain menilai penampilan kita.
Apakah orang lain menjadi kita menarik, cerdas atau tidak menarik. Proses
ketiga, kita kemudian mengalami perasaan bangga atau kecewa atas
percampuran penilaian diri kita sendiri dan penilaian orang lain. Jika
penilaian kita terhadap diri sendiri positif, dan orang lain pun menilai kita
positif, maka kita kemudian mengembangkan konsep diri yang positif. Begitu
sebaliknya, penilaian orang lain terhadap diri kita negatif, dan kita pun
menilai diri kita negatif, maka kemudian kita mengembangkan konsep diri
yang negatif.
9
yang didasarkan pada pengalaman diri sendiri, yang di dalamnya terdapat
unsur selektivitas dari keinginan individu untuk memainkan peran.
4. Reference Groups
5. Berpikir positif
10
atau lebih garis-garis pekerjaan atau belajar. Prestasi belajar yang dicapai
seorang individu merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang
mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri
(faktor eksternal) individu.
Sumber penguat belajar dapat secara ekstrinsik (nilai, pengakuan,
penghargaan) dan dapat secara intrinsik (kegairahan untuk menyelidiki,
mengartikan situasi). Prestasi belajar ialah hasil usaha bekerja atau belajar yang
menunjukkan ukuran kecakapan yang dicapai. Siswa harus memiliki prestasi
belajar yang baik demi terciptanya manusia yang berkualitas dan berprestasi
tinggi. Prestasi belajar merupakan tolak ukur maksimal yang telah dicapai siswa
setelah melakukan proses belajar selama waktu yang ditentukan. Prestasi belajar
siswa banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik berasal dari dalam dirinya
(internal) maupun dari luar dirinya (eksternal).
2. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang dikhusukan
ke konsep diri, adalah adanya konsep diri yang tinggi. Konsep diri yang tinggi
akan memudahkan siswa belajar secara teratur dan terarah. Sedangkan konsep
diri rendah akan menjadikan seseorang memiliki perasaan tidak mampu
memahami diri sendiri, rendah diri, sehingga siswa tersebut menjadi minder
bergaul dan mengurangi interaksi di sekolah. Selain itu konsep diri yang tinggi
menjadikan seeorang menjadi percaya diri atas apa yang dimilikinya sehingga
menjadikan seseorang agar selalu berpikir positif terhadap dirinya sendiri.
3. Hubungan Konsep Diri terhadap Prestasi Belajar
Konsep diri menjadikan seseorang melakukan suatu perbuatan
tertentu sehingga konsep diri sangat dibutuhkan dalam membentuk kepribadian
seseorang. Prestasi belajar dapat ditentukan oleh berbagai aspek salah satunya
adalah konsep diri. Ketika seorang individu mempunyai konsep diri yang baik
sehingga dapat melahirkan suatu pola berpikir yang positif, maka hal itu akan
memudahkan seseorang untuk mencapai suatu tujuan yang terarah. Hubungan
konsep diri dengan prestasi diantaranya:
a) Meningkatkan Motivasi
11
Motivasi yang tumbuh dari dalam diri seseorang (internal) maupun
dari luar diri seseorang (eksternal) dapat mempengaruhi konsep diri yang akan
dibentuk dan dibangun sehingga hal itu menjadi salah satu pemicu pembentukan
kepribadian. Jika seseorang mempunyai konsep diri yang positif, maka hal itu
dapat meningkatakan motivasi seseorang dan mendorongnya untuk melakukan
suatu dalam meningkatkan prestasi belajar.
b) Meningkatkan rasa percaya diri
Ketika seseorang sudah memiliki konsep diri yang positif, maka
akan melahirkan rasa percaya diri di dalam diriya. Sehingga memudahkan
seseorang untuk berinteraksi dan melakukan berbagai macam kegiatan yang
dapat menunjang prestasi belajar seseorang.
c) Menjadikan seseorang memahami dirinya, baik kelebihan
dan kekurangannya
Konsep diri yang positif menjadikan seseorang lebih memahami
siapa dirinya, kemampuannya dan kekurangannya. Jika seseorang telah
mengetahui kelebihan dan kekuranagnnya, maka ia akan mengetahui hal-hal apa
saja yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu seperti hal nya prestasi
belajar.
d) Menjadikan seseorang untuk berpikir positif
Pikiran positif yang ada pada diri seseorang berasal dari
pengkonsepan seseorang mengenai dirinya sendiri. Hal itu terbentuk dari faktor
internal maupun eksternal. Ketika seseorang dapat berpikir positif mengenai
berbagai hal termasuk mengenal diri sendiri maka itu akan memudahkannya
untuk mencapai prestasi belajar yang baik.
e) Memudahkan seseorang dalam belajar
Konsep diri yang positif akan melahirkan berbagai hal yang positif
seperti berpikir positif, motivasi, pemahaman terhadap diri sendiri,
meningkatkan rasa percaya diri, dan lain sebagainya. Dengan adanya
pengkonsepan diri yang positif, maka akan memudahkan seseorang dalam
mencapai tujuannya. Memudahkan seseorang dalam proes belajar, sehingga
dapat menunjang prestasi belajar yang baik.
12
BAB III
PENUTUP
1.Kesimpulan
Konsep diri adalah cara pandang menyeluruh tentang dirinya yang
merupakan penilaian tentang diri, bagaimana individu memandang dan
menilai diri dalam bersikap dan berperilaku sehingga akan mempengaruhi
tindakan dan pandangan yang berdasarkan pada penilaian tentang diri
siswa baik kondisi fisik maupun lingkungan terdekatnya. Konsep diri
merupakan gambaran seorang individu tentang dirinya secara fisk, sosial,
dan psikologis yang diperoleh melalui interaksi dengan orang lain.
13
DAFTAR PUSTAKA
14