Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“Kebutuhan Penghargaan Dan Harga Diri “

Dibuat Oleh :
Anggi Mulyana
KHGC18008
S1 Keperawatan (1A)

STIKes KARSA HUSADA GARUT


2018/2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang “ Kebutuhan Penghargaan
dan Harga Diri “ ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat
serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat


sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah “Kebutuhan penghargaan
Dan Harga Diri”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah
ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Garut, 18 Juni 2019

Penulis
DAFTAR ISI

Kata
Pengantar…………………………………………………………....................i
Daftar Isi……………………………………………………………………....ii
BAB.I. Pendahuluan ………………………………………………………….1
A.Latar Belakang……………………………………………………………….1
B.Rumusan Masalah …………………………………………………………...2
C.Tujuan ……………………………………………………………………….2
BAB.II.Pembahasan…………………………………………………………..3
A.Kebutuhan Dasar Manusia…………………………………………………...3
B.Kebutuhan Akan Penghargaan Atau Pengakuan (Esteem Needs)…………...3
C.Konsep Harga Diri …………………………………………………………..4
Faktor-faktor yang mempengaruhi harga diri ……………………………..6
BAB.III.Penutup………………………………………………………………8
Kesimpulan …………………………………………………………………….8
Pesan …………………………………………………………………………...8
Daftar Pustaka………………………………………………………………...9
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh


manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupuan psikologis,
yang tentunya bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan.
Kebutuhan-kebutuhan manusia dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu:

a.Kebutuhan Primer.
Yang pada umumnya merupakan kebutuhan faal.(faal diambil dari
Bahasa arab yaitu : Pertanda / fungsi / kerja, jadi faal adalah salah satu cabang
Biologi yang mempelajari berlangsungnya system kehidupan salah satunya
kebutuhan fisiologis, seperti lapar, haus, seks, tidur, dan lain-lain. Semua ini
adalah kebutuhan faal yang merupakan syarat kelangsungan hidup seseorang.
Kebutuhan-kebutuhan semacam ini timbul dengan sendirinya atau sudah ada
sejak seseorang lahir.

b.Kebutuhan Sekunder.
Yang timbul dari interaksi antara orang dengan lingkungannya seperti
kebutuhan untuk bersaing, bergaul, ekspresi diri, harga diri dan dan lain-lain.
Kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow dalam teori Hirarki
menyatakan bahwa setiap manusia memiliki lima kebutuhan dasar yaitu
kebutuhan fisiologis, keamanan, cinta, harga diri, dan aktualisasi diri (Potter dan
Patricia, 1997). Harga diri merupakan salah satu kebutuhan penting manusia.
Maslow dalam teori hierarki kebutuhannya menempatkan kebutuhan individu
akan harga diri sebagai kebutuhan pada level puncak, sebelum kebutuhan
aktualisasi diri. Hal ini karena harga diri individu mempunyai pengaruh yang
kuat terhadap perilaku yang ditampilkannya.

Kebutuhan harga diri merupakan kebutuhan seseorang untuk merasakan


bahwa dirinya adalah seorang yang patut dihargai dan dihormati sebagai
manusia yang baik. Setiap individu normal pasti berharap dan menginginkan
dapat merasakan hidup sukses, dihormati dan dihargai sebagai manusia.
Pentingnya pemenuhan kebutuhan harga diri individu, terkait erat dengan
dampak negatif jika mereka tidak memiliki harga diri yang mantap. Mereka
akan mengalami kesulitan dalam menampilkan perilaku sosialnya, merasa
inferior dan canggung.
Namun apabila kebutuhan harga diri mereka dapat terpenuhi secara
memadai, kemungkinan mereka akan memperoleh sukses dalam menampilkan
perilaku sosialnya, tampil dengan kayakinan diri (self-confidence) dan merasa
memiliki nilai dalam lingkungan sosialnya Walaupun setiap orang mempunyai
sifat tambahan, kebutuhan yang unik, setiap orang mempunyai kebutuhan dasar
manusia yang sama. Besarnya kebutuhan dasar yang terpenuhi menentukan
tingkat kesehatan dan posisi pada rentang sehat-sakit.
Menurut teori Maslow seseorang yang seluruh kebutuhannya terpenuhi
merupakan orang yang sehat, dan sesorang dengan satu atau lebih kebutuhan
yang tidak terpenuhi merupakan orang yang berisiko untuk sakit atau mungkin
tidak sehat pada satu atau lebih dimensi. Hirarki kebutuhan dasar manusia
menurut maslow adalah sebuah teori yang dapat digunakan perawat untuk
memahami hubungan antara kebutuhan dasar manusia pada saat memberikan
perawatan. Tentunya selain memperhatikan kebutuhan fisiologis juga harus
diperhatikan kebutuhan psikologisnya, yang salah satunya dengan adanya
pengakuan dan penghargaan terhadap diri. Untuk itu, dalam makalah ini
penyusun akan membahas mengenai kebutuhan akan harga diri.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Apa sajakah yang termasuk kebutuhan dasar manusia?
2. Apa yang dimaksud dengan kebutuhan harga diri?
3. Bagaimanakah konsep harga diri?

C. Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui apa sajakah yang termasuk kebutuhan dasar manusia
2. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan kebutuhan harga diri
3. Untuk mengetahui konsep tentang harga diri
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kebutuhan Dasar Manusia


Teori kebutuhan Maslow merupakan konsep aktualisasi diri yang
merupakan keinginan untuk mewujudkan kemampuan diri atau keinginan untuk
menjadi apapun yang mampu dicapai oleh setiap individu (Teori kebutuhan
Abraham Maslow). Abraham Maslow menerangkan lima tingkatan kebutuhan
dasar manusia adalah sebagai berikut :

1. Basic needs atau kebutuhan fisiologi, merupakan kebutuhan yang paling


penting seperti kebutuhan akan makanan. Dominasi kebutuhan fisiologi ini
relatif
lebih tinggi dibanding dengan kebutuhan lain dan dengan demikian muncul
kebutuhan-kebutuhan lain.

2. Safety needs atau kebutuhan akan keselamatan, merupakan kebutuhan yang


meliputi keamanan, kemantapan, ketergantungan, kebebasan dari rasa takut,
cemas dan kekalutan; kebutuhan akan struktur, ketertiban, hukum, batas-batas
kekuatan pada diri, pelindung dan sebagainya.

3. Love needs atau kebutuhan rasa memiliki dan rasa cinta, merupakan
kebutuhan
yang muncul setelah kebutuhan fisiologis dan kebutuhan keselamatan telah
terpenuhi. Artinya orang dalam kehidupannya akan membutuhkan rasa untuk
disayang dan menyayangi antar sesama dan untuk berkumpul dengan orang
lain.
4. Esteem needs atau kebutuhan akan harga diri. Semua orang dalam
masyarakat mempunyai kebutuhan atau menginginkan penilaian terhadap
dirinya yang mantap, mempunyai dasar yang kuat yang biasanya bermutu tinggi
akan rasa hormat diri atau harga diri dan penghargaan dari orang lain.
5. Self Actualitation needs atau kebutuhan akan perwujudan diri, yakni
kecenderungan untuk mewujudkan dirinya sesuai dengan kemampuannya
(Maslow, 1988 : 39).

B. Kebutuhan Akan Penghargaan Atau Pengakuan (Esteem Needs)


Level keempat dalam hirarki kebutuhan manusia adalah kebutuhan
harga diri yaitu kebutuhan akan penghargaan atau pengakuan (esteem needs).
Maslow membagi level ini lebih lanjut menjadi dua tipe, yakni
1.Tipe bawah (bentuk yang lemah) meliputi kebutuhan akan penghargaan
dari orang lain, kebutuhan terhadap status, kemuliaan, kehormatan, perhatian,
reputasi, kebanggaan diri, apresiasi bahkan dominasi dan kemashyuran
(keharuman Nama atau terkenal ).

2.Tipe atas (bentuk yang kuat) yaitu kebutuhan kita untuk percaya diri
atau penghargaan oleh diri sendiri, kompetensi, kecakapan, kesuksesan,
independensi (suatu keadaan atau posisi dimana kita tidak terikat oleh pihak
manapun atau mandiri) dan kebebasan, serta keterampilan dan kemampuan
khusus (spesialisasi).Apa yang membedakan kedua tipe adalah sumber dari rasa
harga diri yang diperoleh. Pada self esteem tipe bawah, rasa harga diri dan
pengakuan diberikan oleh orang lain. Akibatnya rasa harga diri hanya muncul
selama orang lain mengatakan demikian, dan hilang saat orang
mengabaikannya. Situasi tersebut tidak akan terjadi pada self esteem tipe atas.
Pada tingkat ini perasaan berharga diperoleh secara mandiri dan tidak
tergantung kepada penilaian orang lain. Dengan kata lain, sekali anda bisa
menghargai diri anda sendiri sebagai apa adanya, anda akan tetap berdiri tegak,
bahkan ketika orang lain mencampakkan anda.
Bentuk kedua ini lebih kuat karena sekali didapat kita tidak melepaskannya,
berbeda dengan kebutuhan kita akan penghargaan orang lain. Bentuk negative
dari kebutuhan akan harga diri ini adalah rendah diri. Maslow mengatakan
bahwa masalah inlah yang menjadi dasar masalah-masalah psikologis.
C. Konsep Harga Diri
1. Pengertian harga diri
Harga diri merupakan salah satu dimensi dari konsep diri. Harga diri
adalah proses evaluasi yang ditujukan indivu pada diri sendiri, yang nantinya
berkaitan dengan proses penerimaan individu terhadap dirinya. Dalam hal ini
evaluasi akan menggambarkan bagaimana penilaian individu tentang dirinya
sendiri, menunjukan penghargaan dan pengakuan atau tidak, serta
menunjukkan sejauh mana individu tersebut merasa mampu, sukses dan
berharga. Secara singkat harga diri diartikan sebagai penilaian terhadap diri
tentang keberhargaan diri yang di ekspresikan melalui sikap-sikap yang dianut
individu.

Disini individu akan berusaha memenuhi kebutuhan akan rasa harga


diri, apabila kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memilikinya telah terpenuhi
atau terpuaskan. (Koeswara, 1991 : 124)
2. Karakteristik Harga Diri
Harga diri seseorang tergantung bagaimana dia menilai tentang
dirinya dimana hal ini akan mempengaruhi perilaku dalam kehidupan sehari-
hari. Penilaian individu ini diungkapkan dalam sikap-sikap yang dapat bersifat
tinggi dan negatif.
a. Karakteristik harga diri tinggi
Harga diri yang tinggi akan membangkitkan rasa percaya diri,
penghargaan diri, rasa yakin akan kemampuan diri, rasa berguna serta rasa
bahwa kehadirannya diperlukan didalam dunia ini.
Contoh : seorang perawat yang memiliki harga diri yang cukup tinggi, dia
akan yakin dapat mencapai prestasi yang dia dan orang lain harapkan. Pada
gilirannya,keyakinan itu akan memotivasi perawat tersebut untuk sungguh-
sungguh mencapai apa yang diinginkan.
Karakteristik orang yang memiliki harga diri yang tinggi menurut
Clemes dan Bean (2001 : 334), antara lain :
1) Bangga dengan hasil kerjanya
2) Bertindak mandiri
3) Mudah menerima tanggung jawab
4) Mengatasi masalah dengan baik
5) Menanggapi tantangan baru dengan antusiasme
6) Merasa sanggup mempengaruhi orang lain
7) Menunjukkan jangkauan perasaan dan emosi yang luas
Manfaat dari dimilkinya harga diri yang tinggi (Branden, 1999 :6-7),
diantaranya :
a) Individu akan semakin kuat dalam menghadapi penderitaan hidup, semakin
tabah, dan semakin tahan dalam menghadapi tekana-tekanan kehidupan, serta
tidak mudah menyerah dan putus asa.
b) Individu semakin kreatif dalam bekerja
c) Individu semakin ambisius, tidak hanya dalam karier dan urusan financial,
tetapi dalam hal-hal yang ditemui dalam kehidupan baik secara emisional,
kreatif maupun spiritual.
d) Individu akan memilki harapan yang besar dalam membangun hubungan
yang baik dan konstruktif.
e) Individu akan semakin hormat dan bijak dalam memperlakukan orang
lain, karena tidak memandang orang lain sebagai ancaman.
b. Karakteristik harga diri rendah
Orang yang memiliki harga diri rendah akan cenderung merasa bahwa
dirinya tidak mampu dan tidak berharga. Disamping itu orang dengan harga diri
rendah cenderung untuk tidak berani mencari tantangan-tantangan baru dalam
hidupnya, lebih senang menghadapi hal-hal yang sudah dikenal dengan baik
serta menyenangi hal-hal yang tidak penuh dengan tuntutan, cenderung tidak
merasa yakin akan pemikiran-pemikiran serta perasaan yang dimilikinya,
cenderung takut menghadapai respon dari orang lain, tidak mampu membina
komunikasi yang baik dan cenderung merasa hidupnya tidak bahagia.
Pada orang yang memiliki harga diri rendah inilah sering muncul
perilaku rendah. Berawal dari rasa tidak mampu dan tidak berharga, mereka
mengkompensasikannya dengan tindakan lain yang seolah-olah membuat dia
lebih berharga. Misalnya dengan mencari pengakuan dan perhatian dari teman-
temannya dengan cara berkelahi, membuat keributan yang dilakukan demi
mendapatkan pengakuan dari lingkungan.
Karakteristik orang dengan harga diri yang rendah menurut Clemes
dan Bean (2001 : 4-5) diantaranya :
1) Menghindari situasi yang dapat mencetuskan kecemasan
2) Merendahkan bakat dirinya
3) Merasa tak ada seorangpun yang menghargainya
4) Menyalahkan orang lain atas kelemahannya sendiri
5) Mudah dipengaruhi oleh orang lain
6) Bersikap defensif dan mudah frustrasi
7) Merasa tidak berdaya
8) Menunjukkan jangkauan perasaan dan emosi yang sempit
Akibat memilki harga diri yang negatif, yaitu :
a) Mudah merasa cemas, stress, merasa kesepian dan mudah terjangkit
depresi
b) Dapat menyebabkan masalah dengan teman baik dan social
c) Dapat merusak secara serius, akademik dan penampilan kerja
d) Membuat peningkatkan penggunaan obat-obat dan alkohol (Utexas.
Edu, 2001 : 3)
3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Harga Diri
Menurut Coopersmith (1967) ada beberapa faktor yang
mempengaruhi harga diri, yaitu:
a.Penghargaan dan Penerimaan dari Orang-orang yang Signifikan.
Harga diri seseorang dipengaruhi oleh orang yang dianggap penting
dalam kehidupan individu yang bersangkutan. orangtua dan keluarga
merupakan contoh dari orang-orang yang signifikan. Keluarga merupakan
lingkungan tempat interaksi yang pertama kali terjadi dalam kehidupan
seseorang.
b. Kelas Sosial dan Kesuksesan. Menurut Coopersmith (1967).
kedudukan kelas sosial dapat dilihat dari pekerjaan, pendapatan dan
tempat tinggal. Individu yang memiliki pekarjaan yang lebih bergengsi,
pendapatan yang lebih tinggi dan tinggal dalam lokasi rumah yang lebih besar
dan mewah akan dipandang lebih sukses dimata masyarakat dan menerima
keuntungan material dan budaya. Hal ini akan menyebabkan individu dengan
kelas sosial yang tinggi meyakini bahwa diri mereka lebih berharga dari orang
lain.
c. Nilai dan Inspirasi Individu dalam Menginterpretasi Pengalaman.
Kesuksesan yang diterima oleh individu tidak mempengaruhi harga diri
secara langsung melainkan disaring terlebih dahulu melalui tujuan dan nilai
yang dipegang oleh individu.
d. Cara Individu dalam Menghadapi Devaluasi.
Individu dapat meminimalisasi ancaman berupa evaluasi negatif yang
datang dari luar dirinya. Mereka dapat menolak hak dari orang lain yang
memberikan penilaian negatif terhadap diri mereka.
4. Aspek-Aspek Harga Diri
Reasoner (1982), mengemukakan aspek-aspek harga diri sebagai
berikut
a.Sense of Securuty,
yaitu sejauh mana seseorang merasa aman dalam bertingkah laku karena
mengetahui apa yang diharapkan oleh orang lain dan tidak takut disalahkan.
Anak merasa yakin atas apa yang dilakukannya sehingga merasa tidak cemas
terhadap apa yang akan terjadi pada dirinya.
b. Sense of Identity,
yaitu kesadaran anak tentang sejauh mana potensi, kemampuan dan
keberartian tentang dirinya sendiri.
c. Sense of Belongeng,
yaitu perasaan yang muncul karena anak merasa sebagai bagian dari
kelompoknya, merasa dirinya penting dan dibutuhkan oleh orang lain, dan
merasa dirinya dierima oleh kelompoknya.
d. Sense of Purpose,
yaitu keyakinan individu bahwa dirinya akan berhasil mencapai tujuan
yang diinginkannya, merasa memiliki motivasi.
e. Sense of Personal Competence,
yaitu kesadaran individu bahwa dia dapat mengatasi segala tantangan dan
masalah yang dihadapi dengan kemampuan, usaha, serta caranya sendiri.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Abraham Maslow menerangkan lima tingkatan kebutuhan dasar manusia
adalah sebagai berikut : Basic needs atau kebutuhan fisiologi, Safety needs atau
kebutuhan akan keselamatan, Love needs atau kebutuhan rasa memiliki dan rasa
cinta, Esteem needs atau kebutuhan akan harga diri, Self Actualitation needs
atau kebutuhan akan perwujudan diri.
Level keempat dalam hirarki kebutuhan manusia adalah kebutuhan harga
diri yaitu kebutuhan akan penghargaan atau pengakuan (esteem needs). Maslow
membagi level ini lebih lanjut menjadi dua tipe, yakni tipe bawah dan tipe atas.
Yang membedakan kedua tipe adalah sumber dari rasa harga diri yang
diperoleh.
Harga diri diartikan sebagai penilaian terhadap diri tentang keberhargaan diri
yang di ekspresikan melalui sikap-sikap yang dianut individu. Disini
individuakan berusaha memenuhi kebutuhan akan rasa harga diri, apabila
kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memilikinya telah terpenuhi atau terpuaskan.
Harga diri seseorang tergantung bagaimana dia menilai tentang dirinya sehingga
harga diri ini ada yang berkarakter positif dan ada yan g berkarakter negatif.
Harga diri juga dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya penghargaan dan
penerimaan dari orang-orang yang signifikan, kelas sosial dan kesuksesan, nilai
dan inspirasi individu dalam menginterpretasi pengalaman dan cara individu
dalam menghadapi devaluasi.
B. Saran
Kebutuhan harga diri merupakan kebutuhan dasar manusia yang tentunya
harus terpenuhi sebelum mencapai aktualisasi diri dan pemenuhannya dapat
tercapai setelah memenuhi tiga kebutuhan dasar lainnya. Oleh karena itu,
sebagai individu yang secara normal ingin mendapatkan pengakuan dari orang
lain dan lingkungan sosial haruslah mampu menghargai dirinya sendiri lebih
dulu. Jangan merasa minder dan putus asa dalam mencapai kesuksesan. Selain
itu, kita juga harus mampu memberikan pengakuan terhadap orang lain dan
dapat memberikan motivasi. Khususnya bagi seorang perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan, selain membantu memenuhi kebutuahn
fisiologis pasien juga harus memperhatikan kondisi psikologis pasien, yang bisa
saja karena kondisi sakitnya pasien tersebut menjadi rendah diri dan kurang
motivasi. Disinilah perawat berperan untuk membantu pasien dalam
meningkatkan harga dirinya.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad , Rifqi. 2012. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Diri. Tersedia di


http://Konselor-Profesional.Blogspot.Com/2012/03/Faktor-Faktor-
Yang-Mempengaruhi-Harga-Diri.Html diakses tanggal 5 Januari 2013
Sudrajat, Akhmad. 2009. Konsep Harga Diri. Tersedia di
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2009/05/16/harga-diri/ diakses
tanggal 5 Januari 2013
http://www.kapukonline.com/2012/02/kebutuhandasarmanusiaabrahammaslow.
ht
ml diakses tanggal 5 Januari 2013
http://file.upi.edu/direktori/fip/jur._psikologi_pend_dan_bimbingan/196211121
98
6102-setiawati/self-esteem.pdf diakses tanggal 5 Januari 2013

Anda mungkin juga menyukai