Anda di halaman 1dari 9

PENERAPAN MODEL BETTY NEUMAN SYSTEMS

DALAM ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN COVID-19


Kelompok 1:

RAHAYU GUSTIANA (22.0603.0005)


ALDA SETYOWATI (22.0603.0042)
ADILA AWANI F (22.0603.0047)
RIZKY ZULFA N. A (22.0603.0052)
RYANDA FIKRI H (22.0603.0053)
KELIK DHARMAWAN (22.0603.0056)
SAFIRA NAFI’AH (22.0603.0057)
FIKRI DWI ANDRIYANTO (22.0603.0058)
Filosofi Keperawatan Betty Neuman

• Model Sistem Neuman menggunakan sebuah sistem pendekatan untuk menggambarkan


bagaimana klien mengatasi tekanan (stressor) dalam lingkungan internal atau eksternal
mereka. Perawat yang menggunakan teori Neuman dalam praktek pelayanan mereka
berfokus pada respons klien terhadap tekanan (Meleis, 2006 dalam Potter dan Perry, 2009).

• Konsep yang dikemukakan oleh Betty Neuman adalah konsep “Health care System” yaitu
model konsep yang menggambarkan aktifitas keperawatan yang ditujukan kepada
penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel
atau normal maupun resisten dengan sasaran pelayanan adalah komunitas. Betty Neuman
mendefinisikan manusia secara utuh merupakan gabungan dari konsep holistik (fisiologis,
psikologis, social budaya, perkembangan dan variabel spiritual) dan pendekatan sistem
terbuka. Sebagai sistem terbuka, manusia berinteraksi, beradaptasi dengan dan
disesuaikan oleh lingkungan, yang digambarkan sebagai stressor (Chinn dan Jacobs, 1995
dalam Potter dan Perry, 2005).
Konsep utama yang terdapat pada model Neuman, meliputi:
1. Stressor
• Kekuatan lingkungan yang menghasilkan ketegangan dan berpotensial untuk menyebabkan sistem tidak stabil.
1) Stressor intrapersonal
2) Stressor interpersonal
3) Stressor ekstrapersonal

2. Garis Pertahanan dan Perlawanan


3. Tingkatan Pencegahan
• Tingkatan pencegahan ini membantu memelihara keseimbangan yang terdiri dari:
1. Pencegahan Primer
2. Pencegahan Sekunder
3. Pencegahan Tersier.

4. Sistem Klien
5. Struktur Dasar
• Berisi seluruh variable untuk mempertahankan hidup dasar yang biasa terdapat pada manusia sesuai karakteristik
individu yang unik. Variabel-variabel tersebut yaitu variabel sistem, genetik, dan kekuatan/kelemahan bagian-bagian
sistem.

6. Intervensi
7. Rekonstitusi
• Neuman (1995) mendefinisikan rekonstitusi sebagai peningkatan energi yang terjadi berkaitan dengan tingkat reaksi
terhadap stressor. Rekonstitusi adalah suatu adaptasi terhadap stressor dalam lingkungan internal dan eksternal
Paradigma Keperawatan Menurut Teori
Betty Neuman
1. Manusia
• Manusia sebagai klien atau sistem klien, model sistem Neuman menyatakan konsep klien sebagai sistem yang
dapat berupa individu, keluarga, kelompok, komunitas, atau kelompok sosial tertentu. Sistem klien adalah
gabungan hubungan yang dinamik antara faktor fisiologi, psokologi, sosiokultural, perkembangan, dan spiritual.
2. Kesehatan
• Neuman mempertimbangkan kerjanya sebagai model sejahtera. Dia memandang kesehatan sebagai kondisi
yang terus menerus dari sehat menuju sakit yang secara alamiah dinamis dan secara konstan seseorang berubah
untuk mencapai kondisi sehat yang optimal atau stabil yang diindikasikan seluruh kebutuhan sistem terpenuhi.
3. Keperawatan
• Neuman menyatakan bahwa keperawatan adalah memperhatikan semua aspek manusia. Dia juga
menggambarkan bahwa keperawatan adalah profesi yang unik yang memperhatikan semua variabel yang
mempengaruhi respon individu terhadap stress.
4. Lingkungan
a. Lingkungan internal: intrapersonal dengan semua interaksinya yang terjadi pada klien.
b. Lingkungan eksternal: interpersonal atau ekstra personal dengan semua interaksinya yang terjadi di luar klien.
c. Lingkungan yang diciptakan: perkembangan tidak sadar dan digunakan klien untuk membantu mekanisme
pertahanan.
• Penyakit Coronavirus 2019 (COVID-19) adalah penyakit pandemi yang sangat
menular, yang telah mempengaruhi banyak orang di seluruh dunia. Penyakit ini
disebabkan oleh virus korona baru, juga dikenal sebagai virus korona sindrom
pernafasan akut yang parah 2 (SARS-CoV-2). Virus ini terutama menyebar dari
satu orang ke orang lain sebagai akibat dari kontak dekat atau tetesan kecil
yang dihasilkan selama berbicara, batuk, atau bersin. Tes untuk mendiagnosis
COVID-19 adalah tes reverse transcription polymerase chain reaction (RT-PCR)
dan swab naso-faring. Rontgen dada dan CT scan dapat membantu dalam
mendiagnosa pasien, bila ada kecurigaan infeksi yang tinggi berdasarkan
gambaran klinis.
• Sejumlah besar pasien memerlukan pengobatan simtomatik dan hanya sedikit Artikel yang
pasien, kurang dari 5% yang memerlukan perawatan ICU. Tindakan umum lain
yang direkomendasikan untuk mencegah penularan infeksi termasuk menjaga diringkas
jarak fisik dari pasien lain, sering mencuci tangan, menjaga kebersihan
pernapasan, dan karantina rumah setidaknya selama 14 hari setelah
pemulihan.
• Asuhan keperawatan dalam penanganan COVID-19 sangat penting karena
pasien tersebut tidak berinteraksi langsung dengan keluarganya selama
dirawat di rumah sakit. Tujuan asuhan keperawatan pasien COVID-19 selama
rawat inap adalah untuk mendorong pemulihan dan meningkatkan kualitas
hidup selama masa karantina. Perawat berperan sebagai garda terdepan
dalam penanganan pasien COVID-19. Sesuai protokol, perawat diharapkan
untuk mengenakan APD yang sesuai termasuk masker N-95, jubah/coverall,
kacamata/pelindung wajah, sarung tangan ganda dan penutup sepatu.
• Asuhan keperawatan diberikan kepada pasien sesuai dengan stresor
yang teridentifikasi dan reaksinya terhadap stresor tersebut. Dia
menunjukkan tanda-tanda perbaikan dan berhasil keluar dari rumah
sakit dengan rekomendasi karantina rumah selama 14 hari. Hasil studi
kasus klinis kami serupa dengan studi kasus sebelumnya yang
dilakukan pada pasien multiple sclerosis dan stroke. Dalam studi kasus
klinis ini, 14 diagnosis keperawatan disusun dengan
mempertimbangkan stresor intra-personal, interpersonal, dan
ekstrapersonal, serta reaksi pasien terhadap stresor tersebut.
• Penerapan model sistem Neuman pada pasien COVID-19 membantu
kami mengidentifikasi berbagai stresor intrapersonal, interpersonal,
dan ekstrapersonal yang ada pada pasien COVID-19. Intervensi
keperawatan direncanakan dan disampaikan, dengan
mempertimbangkan ketiga tingkat perawatan pencegahan.
Penerapan teori ini dalam studi klinis saat ini mengungkapkan
efektivitas intervensi pencegahan primer, sekunder dan tersier. Model
tersebut dapat digunakan untuk memecahkan masalah pasien
dengan COVID-19 dengan mengontrol efek dari semua stressor pada
sistem klien.
• Dari hasil studi kasus menunjukkan, Model Betty Neuman Systems
dapat digunakan sebagai kerangka kerja oleh perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas kepada pasien
COVID-19. Model ini efektif dalam menyelesaikan masalah
keperawatan pasien dengan COVID-19, dengan mengontrol efek dari
semua stressor pada sistem pasien/klien.
Lanjutan
Manfaat Bagi Praktek Keperawatan di
RS/Komunitas

Sebagai sumbangan pemikiran dan acuan bagi ilmu pengetahuan tentang


penyelesaian masalah keperawatan pada pasien Covid-19 dilingkungan rumah sakit
Model Betty Neuman System dapat digunakan sebagai kerangka kerja bagi perawat
dalam memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas, serta dapat digunakan
sebagai alat ukur untuk menentukan intervensi lanjutan pada pasien penderita Covid-19
di lingkingan komunitas sehingga dapat meningkatkan Kesehatan pasien secara holistic.
Kesimpulan Saran

Setelah dijelaskan dan diuraikan penelitian tentang


Model Betty Neuman System memiliki relevansi luas terhadap
persepsi klien/pasien dan persepsi perawat terhadap praktik penerapan Model Betty Neuman Sytem dalam
keperawatan baik digunakan di RS atau lingkup komunitas asuhan keperawatan pasien Covid-19. Mengingat
serta dapat digunakan sebagai kerangka kerja oleh perawat permasalahan kesehatan mental (Stress) perlu kita
dalam memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas ketahui beberapa konsep yang membahas terkait
kepada pasien Covid-19. Mengingat model konsep yang permasalahan kesehatan mental. Sebagai perawat
dikemukan Betty Neuman adalah model konsep Health Care
ada baiknya kita harus tahu tindakan apa yang
System yang menggambarkan aktivitas keperawatan yang
ditunjukan pada penekanan penurunan stress yang sangat harus kita berikan jika menghadapi pasien atau klien
efektif dalam menyelesaikan masalah keperawatan pada yang memberikan respon atau tindakan yang
pasien Covid-19, dengan mengontrol efek dari semua mengakibatkan adanya tekanan terhadap pasien
stressor pada system pasien. Empat komponen teori Betty dan akibat yang mungkin bisa terjadi yang berfokus
Neuman yaitu manusia, kesehatan, keperawatan, pada menjaga stressor dan respon stress pasien
lingkungan.
agar tidak menimbulkan efek yang merugikan pada
tubuhnya.
any question?

Anda mungkin juga menyukai