Anda di halaman 1dari 20

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

ISOLASI SOSIAL

OLEH

NAMA : YANTI M. TEFA

NIM : PO53032119695

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

POLTEKKES KEMENKES KUPANG

TAHUN

2020
STRATEGI PE LAKSANAAN (SP) 1

TINDAKAN KEPERAWATAN TANGGAL 27-28 APRIL 2020

MASALAH ISOLASI SOSIAL

Nama mahasiswa : Yanti M. Tefa

Hari/tgl : senin, 27 April 2020

Ruangan : Melati

SP ke :1

Pertemuan ke : 1,2,3 dan 4

A. PROSES KEPERAWATAN
1. kondisi klien
Tn A (21 tahun), Masuk RSJ dengan alasan klien suka menyendiri di tempat tidur,
klien hanya keluar saat ingin ke toilet, saat makan diantar keluarga ke kamarnya
karena klien tidak mau keluar kamar, jika tidur selalu menghadap ke tembok, klien
lebih banyak diam jika diajak berbicara, lalu saat diajak berbicara klien tidak menatap
lawan bicaranya, klien juga jarang mandi sehingga klien terlihat kotor, rambut
tampak berantakan, kuku panjang, dan aroma badan bau. Menurut orangtua klien
mulai mengalami gejala-gejala tersebut karena klien selalu di tolak saat memasukkan
lamaran kerja ke toko-toko dan kantor. Ibu klien mengatakan bahwa klien pernah
bercerita, dia merasa tidak berguna sebagai seorang anak karena belum bisa
membantu orangtuannya dan sebagai kakak belum memberikan contoh yang baik
untuk adiknyaOrangtuanya juga mengatakan sejak dua minggu yang lalu saat d
rumah klien suka berbicara dan tertawa sendiri.
2. Diagnosa keperawatan
1. perubahan persepsi sensori: halusinasi berhubungan dengan menarik diri
2. Isolasi sosial : menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah
3. Tujuan khusus
SP 1 pasien :
1. Membina hubungan saling percaya
2. Membantu pasien mengenal penyebab isolasi social
3. Membantu pasien mengenal keuntungan berhubungan dengan orang lain dan
kerugian berhubungan dengan orang lain
4. Mengajarkan pasien cara berkenalan dengan orang lain
5. Tindakan keperawata
1. Bina hubungan saling percaya
2. Diskusikan dengan klien tentang penyebab isolasi sosial
3. Diskusikan dengan klien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain
kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain
4. Mengajarkan kepada pasien cara berkenalan dengan orang lain

B. PROSES PELAKSANAAN TINDAKAN


1. Fase orientasi (perkenalan)
A. SALAM TERAPEUTIK
Selamat pagi pak, perkenalkan nama saya Yanti Tefa saya biasa di panggil Yanti,
saya mahasiswa Ners dari kampus Poltekkes kupang yang sementara dinas diruangan
ini, mulai hari ini.
Nama bapak siapa ? senang di panggil apa ?
B. VALIDASI

Bagaimana perasaan bapak hari ini?

C. KONTRAK
Topik : baiklah A bagaimana kalau sekarang kita berbincang-bincang hobi A,
perasaan A dan kemampuan yang A miliki. Apakah A bersedia? Tujuannya
agar A dengan saya bisa saling mengenal.
Waktu: Baiklah A, Berapa lama A mau berbincang-bincang dengan saya? bagaimana
kalau 15 menit saja?
Tempat : Di mana A mau berbincang-bincang dengan saya? Bagaimana kalau di
ruangan ini saja kita berbincang-bincang?
2. Fase kerja

A, kalau boleh saya tau siapa saja yang tinggal serumah dengan A ? siapa yang paling
dekat dengan A ? apa yang membuat A dekat dengan orang tersebut? Siapa anggota
keluarga dan teman A yang tidak dekat dengan A? apa yang menyebabkan A tidak
dekat dengan orang lain ?

3. Terminasi
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan Keperawatan
Bagaimana perasaan A setelah berbincang-bincang dengan saya?

2. Tindak lanjut : tadi kita sudah membahas tentang orang yang tinggal serumah
dengan A. saya harap nanti saat kita bertemu lagi kita dapat bercerita lebih banyak
lagi dengan saya
3. Kontrak yang akan datang
 Topik : baiklah, pertemuan kita cukup sampai disini. Siang nanti kita akan
berbincang lagi tentang perasaan A. Apakah A bersedia?
 Waktu: Berapa lama A punya Waktu untuk berbincang-bincang dengan saya
besok? Bagaimana kalau 15 menit saja?
 Tempat: Di mana A mau berbincang-bincang dengan saya besok? Bagaimana
kalau besok kita melakukannya di teras depan saja?
Baiklah, sampai jumpa nanti siang. Selamat pagi
STRATEGI PE LAKSANAAN (SP) 1

TINDAKAN KEPERAWATAN TANGGAL 27-28 APRIL 2020

MASALAH ISOLASI SOSIAL

Nama mahasiswa : Yanti M. Tefa

Hari/tgl : senin, 27 April 2020

Ruangan : Melati

SP ke :1

Pertemuan ke :2

C. PROSES KEPERAWATAN
3. kondisi klien
Tn A (21 tahun), Masuk RSJ dengan alasan klien suka menyendiri di tempat tidur,
klien hanya keluar saat ingin ke toilet, saat makan diantar keluarga ke kamarnya
karena klien tidak mau keluar kamar, jika tidur selalu menghadap ke tembok, klien
lebih banyak diam jika diajak berbicara, lalu saat diajak berbicara klien tidak menatap
lawan bicaranya, klien juga jarang mandi sehingga klien terlihat kotor, rambut
tampak berantakan, kuku panjang, dan aroma badan bau. Menurut orangtua klien
mulai mengalami gejala-gejala tersebut karena klien selalu di tolak saat memasukkan
lamaran kerja ke toko-toko dan kantor. Ibu klien mengatakan bahwa klien pernah
bercerita, dia merasa tidak berguna sebagai seorang anak karena belum bisa
membantu orangtuannya dan sebagai kakak belum memberikan contoh yang baik
untuk adiknyaOrangtuanya juga mengatakan sejak dua minggu yang lalu saat d
rumah klien suka berbicara dan tertawa sendiri.
4. Diagnosa keperawatan
4. perubahan persepsi sensori: halusinasi berhubungan dengan menarik diri
5. Isolasi sosial : menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah

6. Tujuan khusus
SP 1 pasien :
6. Membina hubungan saling percaya
7. Membantu pasien mengenal penyebab isolasi social
8. Membantu pasien mengenal keuntungan berhubungan dengan orang lain dan
kerugian berhubungan dengan orang lain
9. Mengajarkan pasien cara berkenalan dengan orang lain
10. Tindakan keperawata
5. Bina hubungan saling percaya
6. Diskusikan dengan klien tentang penyebab isolasi sosial
7. Diskusikan dengan klien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain
kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain
8. Mengajarkan kepada pasien cara berkenalan dengan orang lain

D. PROSES PELAKSANAAN TINDAKAN


4. Fase orientasi (perkenalan)
D. SALAM TERAPEUTIK
Selamat siang A, apakah A masih ingat dengan saya ? benar sekali saya Yanti, saya
yang tadi pagi berbincang-bincang dengan A
E. VALIDASI

Bagaimana perasaan A saat ini?

F. KONTRAK
Topik : senang bisa bertemu lagi dengan A sekarang, bagaimana kalau sekarang kita
berbincang-bincang lagi tentang orang yang tinggal serumah dengan A.
apakah A bersedia ?
Waktu: Baiklah, Berapa lama A mau berbicara dengan saya? bagaimana kalau 15
menit saja?
Tempat : sesuai janji kita tadi sekarang kita akan bercerita di teras depan yah.

5. Fase kerja

A, sekarang kita akan melanjutkan percakapan kita pagi tadi. Dan saya ingin bertanya
lagi, siapa saja yang sering berbincang-bincang dengan A ? apa yang membuat A
jarang berbincang-bincang dengannya ? lalu,apakah ada pengalaman yang tidak
menyenangkan ketika A bergaul dengan orang lain? Apa yang menghambat A dalam
berteman dan bercakap-cakap dengan orang lain ?
6. Terminasi
4. Evaluasi respon klien terhadap tindakan Keperawatan
Bagaimana perasaan A setelah kita berbincang-bincang tadi?
5. Tindak lanjut : tadi kita sudah membahas tentang penyebab A tidak mau
berbincang bincang dengan orang lain.
6. Kontrak yang akan datang
 Topik : baiklah saya rasa, pertemuan kita hari ini cukup sampai disini. Besok
kita akan bercerita lagi tentang keuntungan dan kerugian tidak berinteraksi
atau bercerita dengan orang lain. Apakah A bersedia?
 Waktu: Berapa lama waktu yang A punya untuk berbincang-bincang dengan
saya besok? Bagaimana kalau 15 menit saja?
 Tempat: Di mana A mau berbincang-bincang dengan saya besok? Bagaimana
kalau besok kita berccerita di sini saja?
Baiklah, sampai jumpa besok A. Selamat siang
STRATEGI PE LAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP 1)

MASALAH ISOLASI SOSIAL

Nama mahasiswa : Yanti M. Tefa

Hari/tgl : senin, 28 April 2020

Ruangan : Melati

SP ke :1

Pertemuan ke :3

E. PROSES KEPERAWATAN
5. kondisi klien
Tn A (21 tahun), Masuk RSJ dengan alasan klien suka menyendiri di tempat tidur,
klien hanya keluar saat ingin ke toilet, saat makan diantar keluarga ke kamarnya
karena klien tidak mau keluar kamar, jika tidur selalu menghadap ke tembok, klien
lebih banyak diam jika diajak berbicara, lalu saat diajak berbicara klien tidak menatap
lawan bicaranya, klien juga jarang mandi sehingga klien terlihat kotor, rambut
tampak berantakan, kuku panjang, dan aroma badan bau. Menurut orangtua klien
mulai mengalami gejala-gejala tersebut karena klien selalu di tolak saat memasukkan
lamaran kerja ke toko-toko dan kantor. Ibu klien mengatakan bahwa klien pernah
bercerita, dia merasa tidak berguna sebagai seorang anak karena belum bisa
membantu orangtuannya dan sebagai kakak belum memberikan contoh yang baik
untuk adiknyaOrangtuanya juga mengatakan sejak dua minggu yang lalu saat d
rumah klien suka berbicara dan tertawa sendiri.
6. Diagnosa keperawatan
7. Resiko perubahan persepsi sensori: halusinasi berhubungan dengan menarik diri
8. Isolasi sosial : menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah
9. Tujuan khusus
SP 1 pasien :
1. Membina hubungan saling percaya
2. Membantu pasien mengenal penyebab isolasi social
3. Membantu pasien mengenal keuntungan berhubungan dengan orang lain dan
kerugian berhubungan dengan orang lain
4. Mengajarkan pasien cara berkenalan dengan orang lain
Tindakan keperawatan
Bina hubungan saling percaya
SP 1 :
1. Bina hubungan saling percaya
2. Diskusikan dengan klien tentang penyebab isolasi sosial
3. Diskusikan dengan klien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain
kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain
4. Mengajarkan kepada pasien cara berkenalan dengan orang lain

F. PROSES PELAKSANAAN TINDAKAN


7. Fase orientasi (perkenalan)
A. SALAM TERAPEUTIK

Selamat Pagi A! masih ingat dengan saya? Benar A saya Yanti


B. VALIDASI

Bagaimana perasaan A hari ini?

C. KONTRAK :
 Topik : Sesuai dengan janji kita kemarin, hari ini kita akan berbincang-bincang
tentang keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang lain.
 Waktu : Sesuai dengan kesepakatan kita kemarin, kita akan melakukannya selama
15 menit, bagaimana menurut A?
 Tempat : dan untuk tempatnya sesuai kesepakatan kita kemarin, kita akan
melakukannya di Teras den yah
D. FASE KERJA
Menurut A apa keuntungan kita kalau mempunyai teman?
Wah benar, kita mempunyai teman untuk bercakap-bercakap.
Apa lagi ibu? (sampai pasien dapat menyebutkan beberapa).
Kalau A tidak tahu lagi, saya akan memberitahukan keuntungan dari berinteraksi dengan
orang lain, yaitu A punya banyak teman, saling menolong, saling berbagi cerita, dan tidak
selalu sendirian.
Nah kalau kerugian kita tidak mempunyai teman apa A? ya apa lagi? (sampai
menyebutkan beberapa) jadi banyak juga ruginya tidak punya teman ya. Jadi berarti akan
lebih baik apabila kita lebih banyak berinteraksi dengan orang lain.
E. FASE TERMINASI :
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Bagaimana perasaan A setelah kita berbincang-bincang tentang keuntungan dan kerugian
berinteraksi dengan orang lain?
Evaluasi subjektif : klien terlihat sudah mulai ada kontak mata dengan lawan bicara
2. Tindak lanjut : tadi saya sudah menjelaskan keuntungan dan kerugian tidak
berinteraksi dengan orang lain
3. Kontrak yang akan datang
 Topik : jadi, pertemuan kita hari ini cukup sampai disini siang nanti kita akan belajar
bagaimana caranya berkenalan dengan orang lain
 Waktu : Berapa lama A punya waktu untuk berdiskusi dengan saya nanti? Bagaimana
kalau kita melakukannya selama 15 menit?
 Tempat : Di mana A mau berbincang dengan saya siang nanti? Bagaimana kalau kita
melakukannya di tempat ini lagi
Baik, Selamat pagi A, terima kasih !!
STRATEGI PE LAKSANAAN TINDAKAN KEPERA W A T AN

MASALAH ISOLASI SOSIAL

Nama mahasiswa : Yanti M. Tefa

Hari/tgl : senin, 28 April 2020

Ruangan : Melati

SP ke :1

Pertemuan ke :4

G. PROSES KEPERAWATAN
7. kondisi klien
Tn A (21 tahun), Masuk RSJ dengan alasan klien suka menyendiri di tempat tidur,
klien hanya keluar saat ingin ke toilet, saat makan diantar keluarga ke kamarnya
karena klien tidak mau keluar kamar, jika tidur selalu menghadap ke tembok, klien
lebih banyak diam jika diajak berbicara, lalu saat diajak berbicara klien tidak menatap
lawan bicaranya, klien juga jarang mandi sehingga klien terlihat kotor, rambut
tampak berantakan, kuku panjang, dan aroma badan bau. Menurut orangtua klien
mulai mengalami gejala-gejala tersebut karena klien selalu di tolak saat memasukkan
lamaran kerja ke toko-toko dan kantor. Ibu klien mengatakan bahwa klien pernah
bercerita, dia merasa tidak berguna sebagai seorang anak karena belum bisa
membantu orangtuannya dan sebagai kakak belum memberikan contoh yang baik
untuk adiknyaOrangtuanya juga mengatakan sejak dua minggu yang lalu saat d
rumah klien suka berbicara dan tertawa sendiri.
8. Diagnosa keperawatan
1. Resiko perubahan persepsi sensori: halusinasi berhubungan dengan menarik diri
2. Isolasi sosial : menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah
3. Tujuan khusus
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
2. Klien dapatmempraktekan cara berkenalan dengan orang lain.
3. Klien memiliki keinginan untuk melakukan kegiatan berbincang-bincang dengan
orang lain.
Tindakan keperawatan
Bina hubungan saling percaya
SP 1 :
1. Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2. Berikan kesempatan kepada pasien mempraktekkan cara berkenalan dengan satu
orang
3. Bantu pasien memasukkan kegiatan berbincang-bincang dengan orang
lainsebagai salah satu kegiatan harian

H. PROSES PELAKSANAAN TINDAKAN


8. Fase orientasi (perkenalan)
F. SALAM TERAPEUTIK

Selamat siang A!
G. VALIDASI

Bagaimana perasaan bapak siang ini? Masih ingat dengan perbincangan kita pagi
tadi?

H. KONTRAK :
 Topik : Sesuai dengan janji kita pagi tadi, sekarang kita akan belajar bagaimana
cara berkenalan dengan orang lain.
 Waktu : Sesuai dengan kesepakatan kita pagi tadi, kita akan melakukannya selama
15 menit, bagaimana menurut A?
 Tempat : Kesepakatan kita pagi tadi, kita akan melakukannya di teras
depan,apakah A setuju?
I. FASE KERJA
Pagi tadi, kita telah banyak bercerita tentang keuntungan dan kerugian berintaraksi
dengan orang lain, lalu bagaiman Kalau sekarang kita belajar cara berkenalan dengan
orang lain.
Baiklah, Nah untuk memulainya sekarang A latihan berkenalan dengan saya terlebih
dahulu. Begini A, untuk berkenalan dengan orang lain dengan orang lain kita sebutkan
dahulu nama kita dan nama panggilan yang kita sukai.
Contohnya: nama saya Yanti Tefa, senang dipanggil Yanti.
Selanjutnya A tanyakan nama orang yang diajak berkenalan. Contohnya nama Bapak
siapa ? senangnya dipanggil apa?
Ayo A coba dipraktekkan! Misalnya saya belum kenal dengan A. coba A berkenalan
dengan saya.
Ya bagus sekali A!! Coba ulangi sekali lagi A..!!! bagus sekali A!!
Setelah berkenalan dengan A, orang tersebut diajak bercerita tentang hal-hal yang
menyenangkan. Misalnya tentang keluarga, tentang hobi, pekerjaan dan sebagainya,
Nah bagaimana kalau sekarang kita latihan bercakap-cakap dengan teman ibu. (dampingi
pasien bercakap-cakap).

J. FASE TERMINASI :
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Bagaimana perasaan A setelah berkenalan dengan teman A tadi? Siapa nama orang
yang A ajak berkenalan tadi?
Evaluasi subjektif : klien terlihat berkenalan dengan orang yang baru di kenalnya sebanyak 1
orang
2. Tindak lanjut : A, saat saya tidak ada A dapat melakukan hal seperti yang A lakukan tadi
dengan orang yang belum A kenal, kemudian A ingat nama yang pernah A ajak kenalan
atau bisa A catat di buku saatberkenalan.
3. Kontrak yang akan datang
 Topik : Baiklah, pertemuan kita cukup sampai disini besok kita akan melakukan
kegiatan berkenalan dengan orang lain sebanyak 2 orang atau lebih?
 Waktu : Berapa lama A punya waktu untuk interaksi dengan orang lain? Bagaimana
kalau besok kita melakukannya selama 15 menit?
 Tempat : Di mana A bisa melakukannya besok? Bagaimana kalaubesok kita
melakukannya di tempat ini lagi
Baik, Selamat siang A !!
STRATEGI PELAKSANAAN 2 (SP 2)
TINDAKAN KEPERAWATAN TANGGAL 29 APRIL 2020

MASALAH ISOLASI SOSIAL

A.  Proses Keperawatan.
1.  Kondisi Klien.
Data subjektif :
 Klien mengatakan ia merasa tidak berguna sebagai seorang anak karena belum bisa
membantu orang tuanya dan sebagai kakak belum memberikan contoh yang baik
untuk adiknya
Data objektif :
 Klien menyendiri di kamar.
 Klien tidak mau melakukan aktivitas di luar kamar.
 Klien tidak mau melakukan interaksi dengan yang lainnya.
 Klien jarang mandi sehingga terlihat kotor
 Klien tidak menatap lawan bicara saat diajak bicara
2.  Diagnosa Keperawatan: Isolasi Sosial.
3. Tujuan.
a.  Klien dapat mempraktekkan cara berkenalan denagn orang lain.
b.  Klien memiliki keinginan untuk melakukan kegiatan berbincang-bincang dengan
orang lain.
4.  Tindakan Keperawatan.
a.  Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.
b.  Memberikan kesempatan kepada pasien mempraktekkan cara berkenalan dengan satu
orang.
c.  Membenatu pasien memasukkan kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain
sebagai salah satu kegiatan harian.

B.  Proses Pelaksanaan
1. Fase Orentasi.
a.   Salam Terapeutik.
Selamat pagi A, Masih ingat dengan saya?
b.   Evaluasi/ Validasi :
Bagaimana dengan perasaan A hari ini? Apakah masih ada perasaan kesepian,
bagaimana semangatnya untuk bercakap-cakap dengan teman? Apakah A sudah mulai
berkenalan dengan orang lain? Bagai mana perasaan A setelah mulai berkenalan?
c.  Kontrak :
Topik :
Baiklah sesuai dengan janji kita kemarin hari ini kita akan latihan bagai mana
berkenalan dan bercakap-cakap dengan 2 orang lain agar A semakin banyak teman.
Apakah A bersedia?
Waktu :
Berapa lama A mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 10 menit?
Tempat :
A mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau di ruang tamu?

2.  Fase Kerja.
Baiklah hari ini saya datang bersama dua orang ibu perawat yang juga dinas di ruangan
Mawar, A bisa memulai berkenalan.. apakah A masih ingat bagaimana cara berkenalan?
(beri pujian jika pasien masih ingat, jika pasien lupa, bantu pasien mengingat kembali
cara berkenalan) nah silahkan A mulai (fasilitasi perkenalan antara pasien dengan
perawat lain) wah bagus sekali A, selain nama,alamat, hobby apakah ada yang ingin ibu
ketahui tetang perawat C dan D? (bantu pasien mengembangkkan topik pembicaraan)
wah bagus sekali, Nah A apa kegiatan yang biasa A lakukan pada jam ini? Bagai mana
kalau kita menemani teman A yang sedang menyiapkan makan siang di ruang makan
sambil menolong teman A bisa bercakap-cakap dengan teman yang lain. Mari A..
(dampingi pasien ke ruang makan) apa yang ingin ibu bincangkan dengan teman A. ooh
tentang cara menyusun piring diatas meja silahkan A( jika pasien diam dapat dibantu oleh
perawat) coba A tanyakan bagaimana cara menyusun piring di atas meja kepada teman
A? apakah harus rapi atau tidak? Silahkan A, apalagi yang ingin A bincangkan.. silahkan.
Oke sekarang piringnya sudah rapi, bagai mana kalau A dengan teman A melakukan
menyusun gelas diatas meja bersama… silahkan bercakap-cakap A.
3.   Terminasi.
a.   Evaluasi subjektif dan objektif :
Bagaimana perasaan A setelah kita berkenalan dengan perawat B dan C dan bercakap-
cakap dengan teman A saat menyiapkan makan siang di ruang makan? Coba A
sebutkan kembali bagaimana caranya berkenalan?
b.  Tindak Lanjut
Bagaimana kalau ditambah lagi jadwal kegiatan A yaitu jadwal kegiatan bercakap-
cakap ketika membantu teman sedang menyiapkan makan siang. Mau jam berapa ibu
latihan? Oo ketika makan pagi dan makan siang.

c.  Kontrak yang akan datang :


Topik :
Baik lah A bagaimana kalau besok saya mendampingi A berkenalan dengan 4 orang
lain dan latihan bercakap-cakap saat melakukan kegiatan harian lain, apakah A
bersedia?
Waktu :
A mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 10:00 ? Baiklah A besok saya akan kesini
jam 10:00
Tempat :
A maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang tamu?
sampai jumpa besok A. saya permisi

STRATEGI PELAKSANAAN 3 (SP 3)


TINDAKAN KEPERAWATAN TANGGAL 30 APRIL 2020

MASALAH ISOLASI SOSIAL


A.    Proses Keperawatan.
1.  Kondisi Klien.
Data subjektif :
 Klien mengatakan masih malu berinteraksi dengan orang lain.
Data objektif :
 Klien tampak sudah mau keluar kamar.
 Klien belum bisa melakukan aktivitas di ruangan.
2.  Diagnosa Keperawatan: Isolasi Sosial.
3.  Tujuan.
a.       Klien mempu berkenalan dengan dua orang atau lebih.
b.      Klien dapat memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian.
4.  Tindakan Keperawatan.
a.    Mengevaluasi jadwal kegitan harian pasien.
b.    Memberikan kesempatan pada klien berkenalan.
c.     Menganjurkan pasien memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian.

B.     Proses Pelaksanaan


1.  Fase Orentasi.
a.   Salam Terapeutik.
Selamat pagi A, masih ingat dengan saya?
b.   Evaluasi/ Validasi :
Bagaimana dengan perasaan A hari ini? Apakah masih ada perasaan kesepian?
Apakah A sudah bersemangat bercakap-cakap dengan otrang lain? Apa kegiatan
yang dilakukan sambil bercakap-cakap? Bagaimana dengan jadwal berkenalan dan
bercakap-cakap, apakah sudah dilakukan? Bagus A.
c.   Kontrak :
Topik :
Baiklah sesuai dengan janji kita kemarin hari ini saya akan mendampingi A
berkenalan atau bercakap-cakap dengan tukang masak, serta bercakap-cakap
dengan teman sekamar saat melakukan kegiatan harian. Apakah ibu bersedia?
Waktu :
Berapa lama A mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit?
Tempat :
A mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau di ruang tamu?

2.  Fase Kerja.
Baiklah A, bagaimana jika kita menuju ruang dapur, disana para juru masak sedang
memasak dan jurumasak disana berjumlah lima orang disana. Bagaimana jika kita
berangkat sekarang? Apakah A sudah siap bergabung dengan banyak orang? Nah A
sesampainya disana A langsung bersalaman dan memperkenalakan diri seperti yang
sudah kita pelajari, A bersikap biasa saja dan yakin bahwa orang-orang disana senang
dengan kedatangan A. baik lah A kita berangkat sekarang ya.
(selanjutnya perawat mendampingi pasien di kegiatan kelompok, sampai dengan
kembali ke ruangan).
Nah A, sekarang kita latihan bercakap-cakap dengan teman saat melakukan kegiatan
harian, kegiatan apa yang ingin A lakukan? Ooh merapikan kamar baiklah dengan
siapa A ingin didampingi? Dengan saya? baiklah A. kegiatannya merapikan tempat
tidur dan menyapu kamar tidur ya A(menemani pasien merapikan tempat tidur dan
menyapu kamar, kemudian memotivasi pasien dan teman sekamar bercakap-cakap).
3.  Terminasi.
a.  Evaluasi subjektif dan objektif :
Bagaimana perasaan A setelah kita berkenalan dengan juru masak di dapur ? kalau
setelah merapikan kamar bagaimana A? apa pengalaman A yang menyenangkan
berada dalam kelompok? Adakah manfaatnya kita bergabung dengan orang
banyak?
b.  TINDAK LANJUT :
Baiklah A, selanjutnya A bisa menambah orang yang A kenal. Atau A bisa ikut
kegiatan menolong membawakan nasi untuk dimakan oleh teman-teman A. jadwal
bercakap-cakap setiap pagi saat merapikan tempat tidur kita cantumkan dalam
jadwal ya A. setiap jam berapa A akan berlatih? Baiklah pada pagi jam 08:00 dan
sore jam 16:00.
c.  Kontrak yang akan datang :
Topik :
Baik lah A bagaimana kalau besok saya kan mendampingi A dalam melakukan
berbincang-bincang saat menjemput pakaian ke laundry. apakah A bersedia?
Waktu :
A mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 11:00
Tempat :
A maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang tamu?
Baiklah besok saya akan kesini jam 11:00 sampai jumpa besok A. saya permisi.

STRATEGI PELAKSANAAN 4 (SP 4)


TINDAKAN KEPERAWATAN TANGGAL 1 MEI 2020

ISOLASI SOSIAL
A.    Proses Keperawatan.
1.  Kondisi Klien.
Data subjektif :
 Klien mengatakan sudah mau berinteraksi dengan orang lain.
 Klien mengatakan mampu berinteraksi dengan orang lain.
Data objektif :
 Klien sudah mau keluar kamar.
 Klien bisa melakukan aktivitas di ruangan.
2.  Diagnosa Keperawatan: Isolasi Sosial.
3.  Tujuan.
a.  Klien mempu berkenalan dengan dua orang atau lebih.
b.  Klien dapat memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian.
4.  Tindakan Keperawatan.
a.  Mengevaluasi jadwal kegitan harian pasien.
b.  Memberikan kesempatan pada klien berkenalan.
c.  Menganjurkan pasien memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian.

B.     Proses Pelaksanaan


1. Fase Orentasi.
a.   Salam Terapeutik.
Selamat pagi A. Apakah A masih kenal dengan saya?
b. Evaluasi/ Validasi :
Bagaimana dengan perasaan A hari ini? masih ada perasaan kesepian, rasa enggan
berbicara dengan orang lain? Bagaimana dengan kegiatan hariannya sudah
dilakukan?dilakukan sambil bercakap-cakap kan A? sudah berapa orang baru yang
A kenal? Dengan teman kamar yang lain bagaimana? Apakah sudah bercakap-
cakap juga? Bagaiman perasaan A setelah melakukan semua kegiatan? Waah A
memang luar biasa.
c.    Kontrak :
Topik :
Baiklah sesuai dengan janji kita kemarin hari ini saya akan mendampingi A dalam
menjemput pakaian ke laundry atau latihan berbicara saat melakukan kegiatan
sosial. Apakah A bersedia?

Waktu :
Berapa lama A mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit?
Tempat :
A mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau di ruang tamu?
2.  Fase Kerja.
Baiklah, apakah A sudah mempunyai daftar baju yang akan di ambil? (sebaiknya
sudah disipakan oleh perawat) baiklah A mari kita berangkat ke ruangan laundry.
(komunikasi saat di ruangan laundry).
Nah A caranya yang pertama adalah A ucapkan salam , setelah itu A bertanya apakah
pakaian untuk ruangan melati sudah ada? Jika ada pertanyaan dari petugas laundy A
jawab ya.. setelah selesai, minta petugas menghitung total pakaian dan kemudian A
ucapkan terimakasih pada petugas itu.. Nah sekarang coba A mulai ( perawat
mendampingi pasien)
3.   Terminasi.
a.   Subjektif dan objektif :
Bagaimana perasaan A setelah bercakap-cakap saat menjemput pakaian ke ruangan
laundry? Apakah pengalaman yang menyenangkan A?
b.  TINDAK LANJUT :
Baiklah A, selanjutnya A bisa terus menambah orang yang A kenal dan melakukan
kegiatan menjemput pakaian ke ruangan laundry.
c.    Kontrak yang akan datang :
Topik :
Baik lah A bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang lagi tentang kebersihan
diri. apakah A bersedia?
Waktu :
A mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 11:00
Tempat :
A maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang tamu?
Baiklah A besok saya akan kesini jam 11:00 sampai jumpa besok A. saya permisi.

Anda mungkin juga menyukai