FORMAT STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN Masalah : Risiko Bunuh Diri Pertemuan : Ke-2 (kedua) Proses Keperawatan 1. Kondisi : DO: klien tampak murung dan banyak diam. Klien terlihat tidak bersemangat, mengasingkan diri dari keramaian , gelisah dan mudah merasa letih. Klien pernah mencoba bunuh diri. DS: klien bercerita bahwa hidupnya sudah tidak ada gunanya lagi. Klien mengatakan terkadang ingin bunuh diri. 2. Diagnosis : Risiko Bunuh Diri 3. TUK / SP 2: a. Pasien mendapat perlindungan dari lingkungannya b. Pasien dapat mengungkapkan perasaannya c. Pasien dapat meningkatkan harga dirinya d. Pasien dapat menggunakan cara penyelesaian masalah yang baik 4. Tindakan Keperawatan: a. Melindungi pasien yang mengancam atau mencoba bunuh diri 1) Menemani pasien terus menerus sampai dia dapat dipindahkan ketempat yang aman 2) Menjauhkan semua benda yang berbahaya (misalnya pisau, silet, gelas, tali pinggang) 3) Memeriksa apakah pasien benar-benar elah meminum obatnya, jika pasien mendapatkan obat 4) Dengan lembut menjelaskan pada pasien bahwa saudara akan melindungi pasien sampai sampai tidak ada keinginan bunuh diri b. Mendiskusikan tentang cara mengatasi keinginan bunuh diri, yaitu dengan meminta bantuan dari keluarga atau teman c. Meningkatkan harga diri pasien, dengan cara : 1) Memberi kesempatan pasien mengungkapkan perasaannya 2) Berikan pujian bila pasien dapat mengatakan perasaan yang positif 3) Meyakinkan pasien bahwa dirinya penting 4) Membicarakan tentang keadaan yang sepatutnya disyukuri oleh pasien 5) Merencanakan aktifitas yang dapat pasien lakukan d. Meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah, dengan cara: 1) Mendiskusikan dengan pasien cara menyelesaikan masalahnya 2) Mendiskusikan dengan pasien efektifias masing-masing cara penyelesaian masalah 3) Mendiskusikan dengan pasien cara menyelesaikan masalah yang lebih baik
Strategi Komunikasi dan Pelaksanaan
1. Fase Orientasi “Assalamualaikum Bu Siti, Apa kabar hari ini? Bu Siti masih ingat dengan saya? Benar Bu, ingatan Ibu luar biasa. Apakah Ibu Siti masih ingat apa yang kita pelajari kemarin? Bagaimana perasaan ibu hari ini? O… jadi ibu merasa tidak perlu lagi hidup di dunia ini. Apakah ibu ada perasaan ingin bunuh diri? Baiklah kalau begiu, hari ini kita akan membahas tentang bagaimana cara mengatasi keinginan bunuh diri. Ibu siti ingin berapa lama kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit bu? Di mana kita membicarakannya? Bgaimana kalau disini ?” 2. Fase Kerja “Baiklah, tampaknya ibu membutuhkan pertolongan segera karena ada keinginan untuk mengakhiri hidup”. “saya perlu memeriksa seluruh isi kamar ibu ini untuk memastikan tidak ada benda-benda yang membahayakan ibu.” “Nah bu, karena ibu siti tampaknyamasih memiliki keinginan yang kuat untuk mengakhiri hidp ibu, maka saya tidak akan membiarkan ibu sendiri.” “Apa yang ibu lakukan kalau kalau keinginan bunuh diri muncul? Kalau keinginan itu muncul, maka untuk mengatasinya ibu harus langsung minta bantuan kepada perawat atau keluarga dan teman yang sedang besuk. Jadi usahakan ibu jangan pernah sendirian ya.” 3. Fase Terminasi “Bagaimana kalau kita masukkan kegiatan ini di dalam jadwal harian ibu? bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap? Bisa sebutkan kembali apa yang telah kita bicarakan tadi? Bagus bu, bagaimana masih ada dorongan untuk bunuh diri? Kalau masih ada perasaan atau dorongan bunuh diri, tolong panggil segera saya, keluarga atau teman. Kalau sudah tidak ada keinginan bunuh diri saya akan ketemu ibu lagi untuk membicarakan tentang cara meningkatkan harga diri ibu. Ibu ingin kita berbincang-bincang dimana? Kalau ditempat ini bagaimana? ibu, mau berbincang-bincang jam berapa ? Selama berapa lama ? Bagaimana kalau jam 10 selama 15 menit. sampai jumpa besok, selamat beristirahat bu”