Anda di halaman 1dari 3

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

KLIEN DENGAN RESIKO BUNUH DIRI

PERTEMUAN 1 TGL: 23 JULI 2018

Nama Perawat : Yola Amelia Putri

Nama Klien :

Ruangan :

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS :

 Mengatakan hidupnya tak berguna lagi


 Mengungkapkan keingin untuk mati
 Mengungkapkan rasa bersalah dan keputusasaan

DO :

 Memiliki riwayat percobaan bunuh diri


 Ekspresi murung
 Tak bergairah

2. Diagnosa keperawatan :
Risiko Bunuh Diri

3. Tujuan Khusus :
- Klien dapat membina hubungan saling percaya
- Klien dapat berlindung dari perilaku bunuh diri
- Klien dapat mengekspresikan perasaannya
- Klien dapat meningkatkan harga diri
- Klien dapat menggunakan koping yang adaptif
- Klien dapat menggunakan dukungan sosial
- Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
4. Tindakan Keperawatan:
Melindungi pasien dengan cara:

- Mengidentifikasi benda-benda yang dapat membahayakan pasien


- Mengamankan benda-benda yang dapat membahayakan pasien
- Melakukan kontrak treatment
- Mengajarkan cara mengendalikan dorongan bunuh diri
- Melatih cara mengendalikan dorongan bunuh diri
- Membuat jadwal kegiatan harian

B. Proses Pelaksanaan Tindakan

1. Fase Orientasi :
“Selamat pagi, kenalkan nama saya Perawat yola biasa dipanggil yola. Saya
Perawat dari Universitas Respati Indonesia (URINDO), saya dinas pagi di ruangan
ini pkl 08.00-14.00. WIB. “Nama bpk/ibu nya siapa, senang dipanggil apa?

“Kalau boleh saya tahu apa alasan bpk/ibu mengiris nadi di pergelangan tangan
bapak ?”

“Bagaimana, kalau kita bercakap-cakap tentang cara mengatasi rasa ingin


mencederai diri bpk/ibu? Setelah itu kita akan nilai kegiatan mana yang masih
dapat bpk/ibu lakukan. Setelah kita nilai, kita akan pilih satu kegiatan untuk kita
latih.”
“Dimana kita duduk? Bagaimana kalau diruang tamu? Berapa lama? Bagaimana
kalau 20 menit.”

2. Fase Kerja :

“Apa saja menurut bpk/ibu benda-benda yang dapat membahayakan diri bapak ?”

“Sebaiknya benda-benda tersebut saya simpan dulu ya pak.”


“bpk/ibu hari ini saya akan mengajarkan bagaimana cara mengatasi rasa ingin
mencederai diri.“Jika keinginan itu muncul, bpk/ibu bisa langsung meminta bantuan
perawat atau keluarga yang mengunjungi. Katakana pada kami bahwa keinginan

bunuh diri itu muncul.“Cara lain yang bisa digunakan adalah mengalihkan
perhatian atau pikiran bapak dengan cara mencari teman untuk diajak bercakap-
cakap.”

3. Fase Terminasi :

“Bagaimana perasaan bpk/ibu setelah kita bercakap-cakap dan latihan bagaimana


cara mengatasi rasa ingin mencederai diri? bpk/ibu tadi kan saya sudah
mengajarkan cara mengatasi keinginan bunuh diri? Apakah bpk/ibu bisa
mengulangi apa yang sudah saya ajarkan tadi? Bagus..! bpk/ibu saya sudah
mengajarkan bagaimana cara mengatasi keininginan bunuh diri. bpk/ibu jangan
lupa untuk terus berlatih di kamar, walaupun saya tidak ada.”

“Baiklah bapak , seperti janji kita tadi waktu kita hanya 15 menit saja, bagaimana
kalau besok kita berbincang-bincang lagi mebahas tentang cara minum obat yang
baik dan benar, besok pukul 10.00 WIB pagi di ruangan bpk/ibu sehabis makan
pagi. Sampai jumpa besok ya.”

Anda mungkin juga menyukai