Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

RESIKO BUNUH DIRI

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Kesehatan Jiwa I

Dosen Pembimbing : Ns. Sri Supami, S.Pd, S.Kep, M.Kes

Disusun oleh:
Kelompok 6 :
Dwi Agung Ratna Ningsih
Mirasyah Lestari
Nur Paujiyah Rahayu
Sugeng Ma'arief

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES IMC BINTARO
TAHUN 2020

1|Resiko Bunuh Diri (RBD)


STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN

Pertemuan :1 Nama Klien : TN.A

Hari/Tanggal : Rabu, 02 September 2020 Ruangan : Melati

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
a. Data Subjektif:
1) Klien mengatakan ingin bunuh diri
2) Klien mengatakan masih mengingat kejadian anaknya meninggal saat
gempa
3) Klien mengatakan ingin melukai diri sendiri
b. Data Objektif:
1) Klien tampak cemas dan gelisah
2) Klien tampak murung
3) Klien tampak ada bekas percobaan bunuh diri ditangan kanan
4) Klien tidak bisa dibiarkan ada benda tajam diruang rawatnya
2. Diagnosa Keperawatan
Resiko Bunuh Diri
3. Tujuan
a. Tujuan Khusus
1) Klien dapat tercegah dari bahaya
2) Klien dapat meningkatkan harga dirinya
4. Tindakan Keperawatan :
1) Identifikasi alasan klien ingin bunuh diri
2) Identifikasibenda-benda yang dapat membahayakan klien
3) Amankan benda-benda yang dapat membahayakan klien
4) Buat kontrak treatment

2|Resiko Bunuh Diri (RBD)


5) Ajarkan cara mengendalikan dorongan bunuh diri

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN

1. FASE ORIENTASI

a. Salam terapeutik

“ assalamualaikum, selamat pagi bu, boleh suster duduk disini? perkenalkan


nama saya sustermirasyah, biasa dipanggil suster mira. Saya susterakan
merawat ibu sampai jam 2 siang nanti
“kalau boleh tau nama ibu siapa? Dan Senang dipanggil apa?” baiklah.

b. Evaluasi/ validasi

“Bagaimana perasaan ibu hari ini?“

“suster perhatikan ibu sepertinya terlihat bingung dan gelisah. Apakah ibu mau
menceritakan pada saya apa yang ibu rasakan?”
“Saya dapat menjamin kerahasiaan, yang ibu ceritakan kepada saya”.

c. Kontrak
“Baik ibu, hari ini kita akan ngobrol, tentang cara mengendalikan rasa ingin
bunuh diri yg timbul pada diri ibu. Apa ibu setuju dengan topik ngobrol kita?
Tujuannya agar ibu tetap aman dan terhindar dari bahaya.
“Untuk pertemuan kita pertama kali ini, ibu ingin ngobrol berapa lama? Sesuai
dengan permintaan ibu, kita berdiskusi mengenai keadaan ibu selama 15 menit
ya, jadi nanti kita akan selesai berdiskusi pada pukul jam 09.45”. “ ibu ingin
kita berdiskusi dimana? Baik ibu, mari kita berdiskusi di ruangan ini ya”

2. FASE KERJA

“ ibu, sebelumnya saya ingin bertanya, apa yang terjadi, sehingga ibu di bawa
kerumah sakit? Terjadi gempa? Apa yang membuat ibu ingin melakukan bunuh

3|Resiko Bunuh Diri (RBD)


diri? Karena ibu melihat anak ibu meninggal saat terjadi gempa? Bagaimana
perasaan ibu saat itu?Apakah dengan adanya kejadianitu, ibu sekarang merasa
paling menderita di dunia ini? Apa merasa tidak berharga?” Apakah ibu , berniat
untuk melukai diri sendiri? Apa yang sekarang ibu rasakan?”
(Jika pasien menyampaikan keinginan bunuh diri,segera lakukan tindakan
keperawatan untuk melindungi pasien)
“Saya akan memeriksa seluruh isi kamar ibu ya, untuk memastikan tidak ada
benda-benda yang membahayakan diri ibu”.
“Karena ibu, tampak memiliki keinginan untuk mengakhiri hidup, maka saya tidak
membiarkan ibu sendiri ya”.
“ibu, apakah pernah merasakan sakit saat jari tergores pisau saat memasak
didapur? Benar, sakit ya bu, perih sekali.. juga bisa keluar darah banyak, sakitnya
bisa sampai berhari hari karena kulit nya tergores, lalu kalau misalkan ibu melukai
tangan ibu dengan sengaja, rasanya sangat sakit sekali, bisa berdarah banyak,
selain itu pasti keluarga ibu akan sedih sekali, kalau ibu melukai diri ibu sendiri,
ibu tidak ingin melihat keluarga ibu sedih kan? Jadi saat ibu merasa timbul rasa
ingin bunuh diri, ibu bisa datang samperin suster, untuk bisa mengobrol, supaya
rasa ingin bunuh diri dapat teralihkan, keluarga ibu juga akan selalu mendampingi
ibu, agar tidak sendiri di kamar.
Jadi menurut ibu, benda apa saja yang bisa melukai ibu? Ya benar, pisau,
garpu makan, piring keramik, vas bunga, oleh karena itu suster akan mengeluarkan
benda benda tersebut dari kamar ibu ya.
Apa ibu punya hobby? Membaca buku? Buku apa yang paling ibu suka?
Novel ? baik kalau begitu, ibu bisa memulai untuk mengisi waktu luang dengan
membaca novel ya, nanti suster akan meminta keluarga ibu untuk membawakan
novel yang ibu suka.
Bagaimana kalau kita buat perjanjian di kontrak pertemuan yang akan datang,
ibu menceritakan cerita didalam novel yang ibu baca? Apakah ibu setuju? baik
kalau begitu.
“jadi, suster ulang ya ibu.Apa yang ibu lakukan saat keinginan bunuh diri
muncul? Benar, Kalau keinginan untuk bunuh diri muncul, ibu langsung minta
bantuan suster di ruangan atau keluarga untuk menemani ibuya diruangan,
sehingga ibu tidak sendirian. Jadi, ibu jangan sendirian dikamar ya…” selain itu

4|Resiko Bunuh Diri (RBD)


ibu bisa membaca novel kesukaan ibu, dan menceritakaan kesuster cerita didalam
novenya.

3. FASE TERMINASI
a. Evaluasi
1. Evaluasi Subyektif:
“Bagaimana perasaan ibu sekarang setelah mengetahui cara
mengendalikan perasaan ingin bunuh diri?”
2. Evaluasi Obyektif:
“Coba ibu sebutkan kembali cara tersebut?”
“Bagus sekali ibu, sekarang ibu sudah mengerti cara mengendalikan
perasaan ingin bunuh diri.”
b. Tindak lanjut klien
“Baik ibu, tadi kita sudah berdiskusi tentang cara mengendalikan perasaan
ingin bunuh diri. Tugas untuk ibu yaitu berlatih cara mengendalikan perasaan
bunuh diri ya ibu. Nanti pada pertemuan selanjutnya, saya akan melihat jadwal
kegiatan latihan ibu ya. Mari kita masukkan ke dalam jadwal kegiatan
hariannya ya ibu”.
c. Kontrak yang akan datang
“Sudah 15 menit ya ibu, kita berdiskusi. Baiklah ibu, topik pertemuan kita
selanjutnya akan mengidentifikasi aspek positif yang dimiliki ibu”.
“Untuk pertemuan selanjutnya, ibu mau kita berdiskusi jam berapa?”
“Nanti ibu mau kita berdiskusi dimana?
“Baik ibu, kita akan bertemu lagi besok ya, jam 09.00 di ruangan ini”.
“selamat beristirahat ibu”.
C. TINDAKANKEPERAWATANUNTUKKELUARGADENGANPASIENPERCO
BAANBUNUHDIRI
a. Tujuan:
Keluarga berperan serta melindungi anggota keluarga yang mengancam atau
mencoba bunuh diri
b. Tindakan:
1) Menganjurkankeluargauntukikutmengawasipasiensertajanganpernahmeninggal
kanpasiensendirian

5|Resiko Bunuh Diri (RBD)


2) Menganjurkankeluargauntukmembantuperawatmenjauhibarang-
barangberbahayadisekitarpasien
3) Mendiskusikandengankeluarga jadwal untuktidakseringmelamunsendiri
4) Menjelaskankepadakeluargapentingnyapasienminumobatsecarateratur
D. EVALUASI
S:
1) Klien mampu menceritakan apa yang dia alami.
2) Klien mengatakan tau cara agar mengendalikan rasa ingin bunuh diri.
3) Klien mengatakan perasaan nya lebih tenang.

O:
1) Klien dapat menyebutkan cara mengendalikan dorongan bunuh diri
2) Klien dapat mempraktikan cara mengendalikan bunuh diri
3) Klien menerima kehadiran perawat
4) Klien tampak ada kontak mata dengan perawat
5) Klien koperatif saat diajarkan cara mengendalikan rasa ingin bunuh diri
6) Tidak ada barang-barang yang berbahaya di kamar klien

A : SP1 tercapai

P:

1) Perawat : Lanjutkan SP2 pada pertemuan ke 2 pada hari Jumat, 18 desember


2020Pukul 09.00 di ruang Perawatan klien
2) Klien :Memotivasi klien melatih cara mengendalikan bunuh diri.

6|Resiko Bunuh Diri (RBD)

Anda mungkin juga menyukai