Disusun oleh:
Kelompok 6 :
Dwi Agung Ratna Ningsih
Mirasyah Lestari
Nur Paujiyah Rahayu
Sugeng Ma'arief
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
a. Data Subjektif:
1) Klien mengatakan ingin bunuh diri
2) Klien mengatakan masih mengingat kejadian anaknya meninggal saat
gempa
3) Klien mengatakan ingin melukai diri sendiri
b. Data Objektif:
1) Klien tampak cemas dan gelisah
2) Klien tampak murung
3) Klien tampak ada bekas percobaan bunuh diri ditangan kanan
4) Klien tidak bisa dibiarkan ada benda tajam diruang rawatnya
2. Diagnosa Keperawatan
Resiko Bunuh Diri
3. Tujuan
a. Tujuan Khusus
1) Klien dapat tercegah dari bahaya
2) Klien dapat meningkatkan harga dirinya
4. Tindakan Keperawatan :
1) Identifikasi alasan klien ingin bunuh diri
2) Identifikasibenda-benda yang dapat membahayakan klien
3) Amankan benda-benda yang dapat membahayakan klien
4) Buat kontrak treatment
1. FASE ORIENTASI
a. Salam terapeutik
b. Evaluasi/ validasi
“suster perhatikan ibu sepertinya terlihat bingung dan gelisah. Apakah ibu mau
menceritakan pada saya apa yang ibu rasakan?”
“Saya dapat menjamin kerahasiaan, yang ibu ceritakan kepada saya”.
c. Kontrak
“Baik ibu, hari ini kita akan ngobrol, tentang cara mengendalikan rasa ingin
bunuh diri yg timbul pada diri ibu. Apa ibu setuju dengan topik ngobrol kita?
Tujuannya agar ibu tetap aman dan terhindar dari bahaya.
“Untuk pertemuan kita pertama kali ini, ibu ingin ngobrol berapa lama? Sesuai
dengan permintaan ibu, kita berdiskusi mengenai keadaan ibu selama 15 menit
ya, jadi nanti kita akan selesai berdiskusi pada pukul jam 09.45”. “ ibu ingin
kita berdiskusi dimana? Baik ibu, mari kita berdiskusi di ruangan ini ya”
2. FASE KERJA
“ ibu, sebelumnya saya ingin bertanya, apa yang terjadi, sehingga ibu di bawa
kerumah sakit? Terjadi gempa? Apa yang membuat ibu ingin melakukan bunuh
3. FASE TERMINASI
a. Evaluasi
1. Evaluasi Subyektif:
“Bagaimana perasaan ibu sekarang setelah mengetahui cara
mengendalikan perasaan ingin bunuh diri?”
2. Evaluasi Obyektif:
“Coba ibu sebutkan kembali cara tersebut?”
“Bagus sekali ibu, sekarang ibu sudah mengerti cara mengendalikan
perasaan ingin bunuh diri.”
b. Tindak lanjut klien
“Baik ibu, tadi kita sudah berdiskusi tentang cara mengendalikan perasaan
ingin bunuh diri. Tugas untuk ibu yaitu berlatih cara mengendalikan perasaan
bunuh diri ya ibu. Nanti pada pertemuan selanjutnya, saya akan melihat jadwal
kegiatan latihan ibu ya. Mari kita masukkan ke dalam jadwal kegiatan
hariannya ya ibu”.
c. Kontrak yang akan datang
“Sudah 15 menit ya ibu, kita berdiskusi. Baiklah ibu, topik pertemuan kita
selanjutnya akan mengidentifikasi aspek positif yang dimiliki ibu”.
“Untuk pertemuan selanjutnya, ibu mau kita berdiskusi jam berapa?”
“Nanti ibu mau kita berdiskusi dimana?
“Baik ibu, kita akan bertemu lagi besok ya, jam 09.00 di ruangan ini”.
“selamat beristirahat ibu”.
C. TINDAKANKEPERAWATANUNTUKKELUARGADENGANPASIENPERCO
BAANBUNUHDIRI
a. Tujuan:
Keluarga berperan serta melindungi anggota keluarga yang mengancam atau
mencoba bunuh diri
b. Tindakan:
1) Menganjurkankeluargauntukikutmengawasipasiensertajanganpernahmeninggal
kanpasiensendirian
O:
1) Klien dapat menyebutkan cara mengendalikan dorongan bunuh diri
2) Klien dapat mempraktikan cara mengendalikan bunuh diri
3) Klien menerima kehadiran perawat
4) Klien tampak ada kontak mata dengan perawat
5) Klien koperatif saat diajarkan cara mengendalikan rasa ingin bunuh diri
6) Tidak ada barang-barang yang berbahaya di kamar klien
A : SP1 tercapai
P: