Anda di halaman 1dari 4

SKENARIO TIMBANG TERIMA KEPERAWATAN

Timbang Terima (handover) adalah suatu kegiatan transfer informasi, tanggung jawab dan
pekerjaan yang berkaitan dengan pasien dan dilakukan antar perawat yang
bertukar jam kerja, yaitu perawat pelaksana, ketua tim dan kepala ruangan.

Tujuan timbang terima:

1.      Menyampaikan masalah, kondisi dan keadaan klien

2.      Menyampaikan hal-hal yang sudah atau belum dilakukan sesuai rencana asuhan keperawatan

3.      Menyampaikan hal-hal penting yang perlu ditindak lanjuti oleh dinas berikutnya

4.      Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya

Pada suatu siang di RS Udayana, akan dilakukan timbang terima (operan) dari shift pagi
ke shift siang pada pukul 13.30 WITA.

Kepala ruangan  : “Selamat pagi, rekan-rekan hari ini kita akan melakukan operan, marilah kita
berdoa menurut kepercayaan masing-masing. Kepada perawat pelaksana yang
dinas pada pagi hari tanggal 12 april 2022, dipersilahkan menjelaskan kondisi
pasien di masing-masing ruangan”.

PP pagi           :  “Baik bu, jumlah  pasien saat ini 2 orang dgn tingkat ketergantungan minimal
1 dan tingkat ketergantungan parsial care 1. Identitas pertama :

                        Nama : Ny.S

Dikamar : 202

Umur : 55 tahun

Dengan diagnosa : Ca Mammae

Keadaan umum : Baik  

                       TTV terakhir jam 13.00, TD : 120/80 mmHg

   Suhu : 36,8 C, Nadi : 80x/menit, RR : 20x/menit, GCS : 15.

Mengeluh nyeri dibagian mammae, masalah keperawatannya Gangguan Rasa


Nyaman Nyeri, Dokter yang menangani : dr. Wahyu.
Implementasi Yang Sudah Dilakukan:

1.  Mengkaji tingkat nyeri dengan hasil nyeri sedang


2.  Mempertahankan tirah baring, lingkungan yang tenang, sedikit
penerangan
3.  Meminimlkan gangguan lingkungan dan rangsangan
4.  Membatasi aktivitas
5.  Beri obat analgesia dan sedasi sesuai pesanan
 
Intervensi Yang Belum Terlaksana:  
1.  Beri tindakan yang menyenangkan sesuai indikasi seperti posisi nyaman
dan teknik relaksasi.
 
Evaluasi (Soap):
S : pasien mengatakan nyeri mammae berkurang
O : pasien Nampak rileks
A : masalah nyeri sebagian teratasi
P : lanjutkan intervensi
Setelah itu pasien akan melakukan pemeriksaan lab sekitar jam 3   
Demikian yang dapat saya sampaikan tentang keadaan pasien di ruang 202.
 
PP pagi    :  “Selanjutnya identitas pasien dengan
Nama : Tn. R
Kamar : 203
Umur : 50 tahun
Dengan Diagnose : Fraktur Femur 1/3 distal.
Keadaan umum : Pasien lemah
Tekanan Darah: 130/70 mmHg, S : 37,5 C, N : 64 x/menit, RR : 22 x/menit, 
GCS : 15
Pasien mengeluh tidak bisa beraktivitas, dengan masalah keperawatan
hambatan mobilitas fisik b/d, terpasang gips. Dokter yang menangani dr.
Wahyu”.
       
                    Implementasi Yang Sudah Dilakukan :
1.  Mengkaji kemampuan klien dalam beraktivitas
2.  Mengkaji kesiapan untuk meningkatkan aktivitas
3.  Memberikan bantuan sesuai kebutuhan dan anjurkan penggunaan,
menyikat gigi/ rambut dengan duduk dan sebagainya ditempat tidur
 
Intervensi Yang Belum Terlaksana:  
1.  Beri tindakan yang menyenangkan sesuai indikasi seperti posisi nyaman
dan teknik relaksasi.
2.  Jelaskan pada pasien pentingnya melakukan aktivitas sesuai kemampuan.
 
Evaluasi (Soap)
S : pasien mengatakan sebagian aktivitasnya bisa dilakukan di tempat
tidur,masih merasakan nyeri
O : pasien nampak terbaring lemah
A : masalah belum teratasi
P :  ulang intervensi
Setelah itu pasien akan melakukan pemeriksaan Rontgen sekitar jam 3   
Demikian yang dapat saya sampaikan tentang keadaan pasien di ruang 203”.
 
Kepala Ruangan : “Terimakasih perawat pelaksana sudah menyampaikan kondisi semua pasien ,
dari ketua tim apa ada yang ditambahkan” ?
Katim 1 & 2        : Tidak ada ibu.
Kepala Ruangan : “Baik , jika tidak ada tambahan , mari kita langsung menuju ruangan”.
 
DI RUANGAN 202 
 
PP pagi : “Sore, gimana keadaannya bu seperti biasa disini kita akan melakukan operan bu ya”.
PP sore : “Sore bu sari, saya perawat trisna yang bertugas pada sore hari ini. Sebelumnya , apa
saat ini ibu ada keluhan?
Pasien : “Iya sus saya masih merasakan nyeri pada dada saya sus”   
PP sore : “Baik bu, Nyeri yang yang Ibu rasakan merupakan  efek dari proses penyakit, namun
ibu jangan terlalu cemas nanti jam 4 ibu akan diberikan kan obat pereda nyeri dan akan
diajarkan teknik relaksasi untuk meredakan nyeri ibu”. 
Pasien : “Baik sus terima kasih”
PP sore : “Iya bu saya permisi dulu ya bu”

DI RUANGAN 203

PP Pagi : “Sore, bagimana keadaan bapak seperti biasa di sini ini kita akan melakukan
operan ya pak”
PP sore :  “Sore Pak Saya perawat Risna yang bertugas pada sore hari ini. sebelumnya,
apa saat ini Bapak ada keluhan?”
Pasien : “Iya saya masih merasakan nyeri di bagian kaki saya”
PP sore : “Baik bapak, nyeri yang lapar rasakan efek dari proses penyakit namun Bapak
jangan terlalu cemas nanti sekitar jam 4 saya akan kan memberikan obat pereda
nyeri dan akan mengajarkan bapak cara meredakan nyeri dengan cara teknik
relaksasi”.
Pasien : “Baik bu terima kasih” 
PP sore : “Iya pak saya permisi dulu ya”
NURSE STATION

Kepala Ruangan : “Baik, sebelum kita akhiri mungkin ada tambahan atau ada yang mau
didiskusikan kan kembali?”
 PP Sore : “Untuk tambahan bu nanti sore yang dinas sore akan melakukan pemberian
obat teknik relaksasi untuk meredakan nyeri pada pasien yang mengeluh
nyeri”.
Kepala Ruangan : “Baik terima ke kerja kerjasama kalian semua ketua tim 1, ketua tim 2,
peserta perawat jaga pagi dan sore telah bekerja dengan baik. Sebelum kita
akhiri alangkah baiknya kita berdoa menurut kepercayaan masing-masing.
Baik untuk selanjutnya nya silakan melanjutkan tugas masing-masing.  

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

   

Anda mungkin juga menyukai