Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH KEPERAWATAN KELUARGA

“Homecare Nursing ”

Oleh:

Kelompok 6 :

Aziza Rahmi (183110166)

Ghina Ridwan (183110175)

Miftahul Rahmi (183110181)

Rafika Fairusyil Husna (183110188)

Siska Fadillah (183110194)

KELAS 3A

DOSEN PEMBIMBING :

Tasman, S.Kp, M.Kep, Sp.Kom

PRODI D-III KEPERAWATAN PADANG

JURUSAN KEPERAWATAN PADANG

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadiran Allah SWT yang telah


memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kami. Semoga sholawat beserta
salam senantiasa tercurahkan kepada nabi besar Muhammad SAW beserta
keluarga dan para sahabatnya, dan juga kepada para pengikutnya yang setia
hingga akhir zaman. Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan tugas keperawatan keluarga.

Dalam menyelesaikan makalah kami banyak mendapatkan bantuan dan


bimbingan serta arahan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu pada kesempatan ini
kami ingin menyampaikan ucapan terimakasih. Walaupun pelaksanaan penulisan
makalah ini telah dilakukan secara maksimal, namun makalah ini tidak luput dari
kekurangan dan kekeliruan. Karena itu kritikan dan saran yang bersifat
membangun dalam penyempurnaan makalah ini sangat di harapkan.

Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk semua pihak
terutama buat kami sendiri. Akhirnya kepada Allah SWT saya berserah diri
semoga makalah ini bernilai sebagai amalan ibadah hendaknya Amin.

Padang, 14 Agustus 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................2
1.3 Tujuan................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Homecare ..................................................................4
B. Tujuan Homecare Nursing..........................................................5
C. Manfaat Homecare......................................................................5
D. Teori Homecare Nuring...............................................................6
E. Jenis Institusi Pemberian Layanan..............................................8
F. Karakteristik Homecare...............................................................9
G. Populasi,Jenis Dan Pelayanan Homecare....................................10
H. Standar Praktek HHN..................................................................11
I. Prosedur Homecare.....................................................................12
J. Model Homecare Sebagi Suatu Sistem.......................................13
K. Peran Perawat Dalam Pelayanan Homecare Nursing..................14
L. Keterampilan Dasar Yang Harus Dimiliki..................................15
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan........................................................................................17
3.2 Saran..................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tujuan dari pembangunan kesehatan saat ini adalah meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi semua orang agar
terwujud derajad kesehatan yang setinggitingginya. Upaya untuk mencapai
tujuan tersebut maka Visi Kementerian Kesehatan RI adalah mewujudkan
masyarakat yang sehat, mandiri dan berkeadilan. Upaya kesehatan telah
dilakukan untuk mengatasi berbagai permasalahan kesehatan belum
terselenggara secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Perawat
merupakan salah satu tenaga kesehatan yang secara konstan dan
berkesinambungan mengadakan kontak dengan individu, keluarga dan
kelompok di komunitas oleh karena itu sangat potensial untuk
memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif, terpadu dan
berkesinambungan pada berbagai tatanan (Kemenkes RI, 2010).
Pelayanan keperawatan keluarga merupakan kegiatan strategis
yang mempunyai daya ungkit besar terhadap keberhasilan pembangunan
kesehatan, khususnya dalam upaya mengatasi masalah kesehatan
masyarakat melalui pemberdayaan keluarga untuk mengatasi masalah
kesehatannya. Penyediaan pelayanan keperawatan keluarga dapat
dilakukan melalui pelayanan keperawatan kesehatan di rumah maupun
kegiatan tidak lanjut keperawatan, mendekatkan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat melalui integrasi program kesehatan prioritas kedalam
pelayanan keperawatan keluarga (Kemenkes RI, 2010). Pelayanan
homecare merupakan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pasien,
individu, dankeluarga yang dalam prosesnya direncanakan,
dikoordinasikan, dan disediakan oleh pemberi pelayanan. Kemudian
kegiatan pelayanan kesehatan diorganisir sehingga tenaga medis dapat
memberi pelayanan rumah melalui operator perawat di rumah sakit atau
memberikan pengaturan berdasarkan perjanjian kontrak pelayanan home
care sesuai dengan kebutuhan pasien

1
Berdasarkan SK Kemenkes RI No.908/Menkes/SK/VII/2010
tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Keperawatan Keluarga,
maka perawat komunitas mempunyai tanggung jawab dan kewenangan
untuk melaksankan pelayanan keperawatan di keluarga. Kegiatan ini dapat
dilakukan melalui pembinaan keperawatan keluarga yang mempunyai
masalah kesehatan (Sakit, rawan, atau risiko tinggi). Upaya tersebut
diharapkan akan dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap
pelayanan keperawatan yang berkualitas (Kemenkes RI, 2010) Home
Health Care/Home Care merupakan salah satu bentuk pelayanan
keperawatan termasuk pada asuhan keperawatan komunitas yang
dilaksanakan di rumah. Pelaksanaan Home Care sendiri merupakan
aplikasi dari berbagai macam ilmu keperawatan yang mempelajari
manusia baik sebagai individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Homecare merupakan layanan kesehatan yang dilakukan dirumah
pasien. Konsep ini telah dikembangkan oleh William Rathon sejak tahun
1859 di liverpool yang dinamakan perawatan dirumah dalam bentuk
kunjungan tenaga keperawatan ke rumah untuk mengobati pasien yang
sakit dan tidak bersedia dibawa ke rumah sakit. Di Indonesia, konsep
homecare ini merupakan solusi paling tepat untuk mengantisipasi jumlah
pasien yang tidak tertampung di rumah sakit. Dengan konsep homecare
maka pasien yang sakit dengan kriteria tertentu (terutama yang tidak
memerlukan peralatan rumah sakit) tidak lagi harus ke rumah sakit, tetapi
tenaga kesehatan yang mendatangi rumah pasien dengan fokus utama pada
kemandirian pasien dan keluarganya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi homecare?
2. Apa tujuan homecare nursing?
3. Apa manfaat homecare?
4. Apa saja teori homecare nursing?
5. Apa jenis institusi pemberi layanan?
6. Apa karakteristik homecare?

2
7. Apa saja populasi,jenis dan layanan homecare?
8. Apa standar praktek HHN?
9. Bagaimana prosedur homecare?
10. Bagaimana model homecare sebagai suatu sistem?
11. Bagaimana peran perawat dalam pelayanan homecare nursing?
12. Apa keterampilan dasar yang harus dimiliki dalam pelayanan
homecare nursing?

C. Tujuan
a. Tujuan umum
Mahasiswa memahami dan mengetahui tentang homecare nursing
b. Tujuan khusus
1. Mahasiswa memahami dan mengetahui definisi homecare
2. Mahasiswa memahmi dan mengetahui tujuan homecare nursing
3. Mahasiswa memahami dan mengetahui manfaat homecare
4. Mahasiswa memahami dan mengetahui teori homecare nursing
5. Mahasiswa memahami dan mengetahui jenis institusi pemberian
layanan
6. Mahasiswa memahami dan mengetahui karakteristik homecare
7. Mahasiswa memahami dan mengetahui populasi, jenis dan
pelayanan homecare
8. Mahasiswa memahami dan mengetahui standar praktek HHN
9. Mahasiswa memahami dan mengetahui prosedur homecare
10. Mahasiswa memahami dan mengetahui model homecare sebagai
suatu sistem
11. Mahasiswa memahami dan mengetahui peran perawat dalam
pelayanan homecare nursing
12. Mahasiswa memahami dan mengetahui keterampilan dasar yang
harus dimiliki dalam pelayanan homecare nursing

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Home Care
Definisi home care menurut PMK No.9 tahun 2014 ttg Klinik
Home care merupakan bagian atau lanjutan dari pelayanan kesehatan yang
berkesinambungan dan komprehensif yang diberikan kepada individu dan
keluarga di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan,
mempertahankan atau memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat
kemandirian dan meminimalkan dampak penyakit
Home care nursing adalah pemberian asuhan keperawatan yang
berkualitas kepada pasien dirumah yang diberikan secara parttime
Home care adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan
dan komprehensif diberikan kepada individu, keluarga di tempat tinggal
mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan,
memulihkan kesehatan, atau memaksimalkan kemandirian, dan
meminimalkan kecacatan akibat penyakit (Depkes RI, 2002).
Merupakan suatu komponen dari perawatan kesehatan yang
komprehensif, dmana pelayanan kesehatan diberikan kepada individu dan
keluarga di tempat tinggal mereka dengan maksud untuk meningkatkan,
memelihara, memulihkan dan memaksimalkan tingkat kemandirian
dibidang kesehatan sambil mengurangi dampak dari cacat dan sakit
termasuk pada penyakit-penyakit terminal (Swanson, 1997). Home care
merupakan layanan kesehatan yang dilakukan di rumah pasien, sehingga
home care dalam keperawatan merupakan layanan keperawatan di rumah
pasien (Suharyati, 2003). Perawatan di rumah merupakan bagian dari
proses keperawatan di rumah sakit, yang merupakan kelanjutan dari
rencana pemulangan (Discharge planning), bagi klien yang sudah
waktunya pulang dari rumah sakit. Perawatan di rumah ini bisa
dilaksanakan oleh perawat dari rumah sakit semula, perawat komunitas
dmana klien berada, atau dilaksanakan oleh tim khusus yang menangani
perawatan di rumah (Suardana, 2001). Perawatan di rumah merupakan
bagian dari proses keperawatan keluarga, bagi klien yang tidak

4
memerlukan rawat inap, yaitu sebagai tindak lanjut dari tindakan
keperawatan unit rawat jalan atau Puskesmas (Stanhope and Jeanette,
1992). Perawatan di rumah merupakan kunjungan rumah yang dilakukan
oleh perawat, dilaksanakan untuk membantu individu, keluarga dan
masyarakat, mencapai kemandirian dalam menyelesaikan masalah yang
mereka hadapi. Lamanya kunjungan rumah disesuaikan dengan kebutuhan
klien (Sherwen and Carol, 1991).

B. Tujuan Pelayanan Homecare Nursing


Tujaun dari pelayanan homecare yaitu
1. Umum
Meningkatnya pelayanan kepada masyarakat secara komprehensif dan
berkesinambungan.
2. Khusus
a. Meningkatkan,mempertahankan dan memulihkan kesehatan
b. Mengoptimalkan tingkat kemandirin klien dan keluarganya
c. Meminimalkan akibat yang ditimbulkan darimaslah kesehatan
yang dialami klien

C. Manfaat Home Care


Hasil penelitian Parellangi (2012) menunjukkan bahwa pelayanan
home care dapat meningkatkan kemandirian pada keluarga dalam merawat
pasien pasca-stroke. Dalam penerapan proses keperawatan di rumah terjadi
proses alih peran dari perawat kepada keluarga secara bertahap dan
berkelanjutan untuk mencapai kemandirian keluarga.
Manfaat home care adalah :
1. Bagi klien dan keluarga:
1) Program Home Care dapat membantu meringankan biaya rawat
inap yang makin mahal, karena dpt mengurangi biaya
akomodasi pasien dan transportasi serta konsumsi keluarga;
2) Mempererat ikatan keluarga, karena dapat selalu berdekatan
pada saat anggota keluarga ada yang sakit;

5
3) Merasa lebih nyaman karena berada di rumah sendiri;
4) Makin banyaknya wanita yang bekerja di luar rumah, sehingga
tugas merawat orang yang sakitsiasanya dilakukan ibu
terhambat, oleh karena itu perlu kehadiran perawat untuk
menggantikannya.
2. Bagi perawat:
1) Memberikan variasi lingkungan kerja, sehingga tidak jenuh
dengan lingkungan yang tetap sama;
2) Dapat mengenal klien dan lingkungannya dengan baik;
3) Sehingga pendidikan kesehatan yang diberikan sesuai dengan
situasi dan kondisi keluarga, sehingga kepuasan kerja perawat
meningkat.

D. Teori Homecare Nursing


1. Florence nightingale
Teori ini menjelaskan tentang pentingnya pengaruh lingkungan dan
kebersihan dalam memperbaiki kesehatan pasien dengan
memperhatikan komponen :
a. Udara yang alami
b. Air yang sehat
c. Drainase yang baik
d. Kebersihan lingkungan
e. Cahaya yang cukup
Contoh aplikasi teori ini dalam pelayanan homecare nursing yaitu
sebagai dasar dalam pengendalian penyakit dan menciptakan
lingkungan yang aman dan nyaman.
2. Science of unitary human beings
Manusia adalah makhluk yang senantiasa berinteraksi dengan alam..
manusia merupakan makhluk yang memilii kepribadian unik.
Asumsinya adalah individu dan lingkungan saling tukar menukar
energi dan material satu sama lain. Contoh aplikasinya teori
komplementer.

6
3. Transcultural nursing
Teori ini menjabarkan konsep keperawatan yang didasari oleh
pemahaman tentang adanya perbedaan nilai-nilai kultural yang melekat
dalam masyarakat. Aplikasi ini dalam homecare nursing yaitu pasien
harus memperhatikan aspek budaya seperti :
a. Filosofi dan keyakinan pasien
b. Pandangan hidup pasien
c. Pendiddikan
d. Pekerjaan
e. Kekerabatan
f. Teknologi
g. Regulasi
4. Self care deficit theory of nursing
a. The theory of self care
Perawatan diri adalah pelaksanaan aktifitas individu yang berkaitan
dengan pemenuhan kebutuhan dalam mempertahankan hidup,
kesehatan dan kesejahteraan.
b. The theory of self care deficit
Teori ini menggambarkan kapan keperawatan dibutuhkan.
Keperawatan diperlukan ketika individu tidak mampu atau
mengalami keterbatasan dalam memnuhi syarat perawatan diri
yang efektif. Dalam pemenuhan perawatan diri sendiri serta
memebantu dalam proses penyelesaian maslaah,orem memiliki
metode untuk proses tersbut diantaranya : bertindak atau berbuat
untuk orang lain sebagai pembimbing oarang lain,memberi support
baik secara fisik atau psikologi,meningkatkan perkebangan
lingkungan untuk pengembangan pribadi, serta mengajarkan atau
memberi penndidikan pada orang lain.
c. The theory of nursing system
Nursing systemadalah bagian dari pertimbangan praktik
keperawatanyang dilakukan oleh perawat berdasarkan koordinasi
untuk mencapai kebutuhan perawatan diri pasiennya dan untuk

7
melindungi dan mengontrol latihan/pengembangan dari
kemampuan perawatan diri pasien
5. Health expanding conscluness
Menuurt margent tugas seorang perawat dalam melakukan home care
bukan saja membantu mangatasi masalah yang muncul sebagai respons
dari penyakit yang dialami,perawat juga diharapkan membantu
mencari penyebab terjadinya masalah dan membantu pasien dan
keluarga mencari jalan keluar.
6. Human caring
Perawat merupakan profesi yang dalam melaukan pelayanan
senantiasa mengedepankan kepedulian,moralitas,dan kasih
sayang.perawat dalam memberikan pelayanan hendaknya
mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dengan selalu memberikan
perlindungan,membantu penyembuhan dan mngedepankan nilai-nilai
kemanusiaan dalam membantu pasien dalam mencari makna sakit
nyeri dan menuntun pasien dalam meningkatkan pengetahuan.

E. Jenis Institusi Pemberi Layanan


Ada beberapa jenis institusi yang dapat memberikan layanan home care
antara lain:
1. Institusi pemerintah
Di Indonesia pelayanan home care yang telah lama berlangsung
dilakukan adalah dalam bentuk perawatan kasus/keluarga resiko tinggi
(baik ibu, bayi, balita maupun lansia) yang dilaksanakan oleh tenaga
keperawatan Puskesmas. Klien yang dilayani Puskesmas biasanya
adalah kalangan menengah ke bawah. Di Amerika dilakukan oleh
visiting nurse.
2. Institusi sosial
Melaksanakan pelayanan home care dengan suka reladan tidak
memungut biaya. Biasanya dilakukan oleh LSM atau organisasi
keagamaan dengan penyandang dananya dari donatur, misalnya Bala

8
Keselamatan yang melakukan kunjungan rumah pada keluarga yang
membutuhkan sebagai wujud pengabdian pada Tuhan.
3. Institusi swasta
Dalam bentuk praktek mandiri baik perorangan maupun kelompok
yang menyelenggarakan pelayanan home caredengan menerima
imbalan jasa baik secara langsung dari klien maupun pembayaran
melalui pihak ketiga (asuransi).
4. Home Care berbasis rumah sakit (Hospital Home care). Merupakan
perawatan lanjutan pada klien yang telah di rawat di rumah sakit,
karena masih memerlukan bantuan layanan keperawatan, maka
dilanjutkan di rumah. Alasannya munculnya Home care jenis program
ini adalah :
1) Ambulasi dini dengan resiko memendeknya hari rawat,
sehingga kesempatan untuk melakukan pendidikan kesehatan
sangat kurang (Misalnya pada post partum normal hanya
dirawat 1-3 hari, sehingga untuk mengajarkan bagaimana
caranya menyusui, cara merawat tali pusat, merawat luka
perineum yang benar dan senam post partum) belum
dilaksanakan dengan optimum, sehingga kemandirian ibu
masih kurang.
2) Menghindari resiko infeksi nosokomial yang dapat terjadi pada
klien yang di rawat di rumah sakit.
3) Makin banyaknya penyakit kronis, yang bila dirawat di rumah
sakit tentu memerlukan biaya yang besar.
4) Perlunya kesinambungan perawatan klien dari rumah sakit ke
rumah, sehingga akan meningkatkan kepuasan klien maupun
perawat (Suardana, 2001)

F. Karakteristik Home Care


Home Care mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1. Jenis layanan yang diselenggarakan

9
Memprioritaskan pelayanan promotif dan preventif tanpa mengabaikan
upaya pengobatan dan pencegahan kecacatan. Bentuk kegiatan yang
dilakukan lebih banyak berupa komunikasi, informasi dan edukasi
(KIE).
2. Tata cara pelayanan
Tidak diselenggarakan terkotak-kotak (Fragmented) melainkan secara
terpadu dan berkesinambungan dalam pemenuhan kebutuhan klien dan
waktu penyelenggaraan. Pendekatan penyelenggaraan pelayanan;
secara menyeluruh dengan melihat semua sisi yang terkait
(Comprehensive Approach).

G. Populasi, Jenis Dan Pemberi Layanan Home Care


1. Populasi
Di AS layanan home care didominasi oleh wanita (66,8%). Meskipun
program home care diperuntukkan semua umur, tetapi mayoritas klien
berusia 65 tahun atau lebih.
2. Jenis layanan
Mengingat home care dalam keperawatan merupakan spesialisasi dari
keperawatan komunitas (Harris, 1998), maka jenis layanan yang
diberikan meliputi layanan keperawatan (diagnosa dan perlakuan
terhadap respon manusia yang menghadapi masalah kesehatan baik
potensial maupun aktual dalam memenuhi kebutuhan dasarnya) dan
layanan kesehatan masyarakat (Prevensi primer, sekunder dan tertier).
3. Pemberi layanan home care
Pemberi layanan keperawatan di rumah ada 2 jenis tenaga yaitu tenaga
informal dan tenaga formal. Tenaga informal adalah anggota keluarga
atau teman yang memberikan layanan kepada klien tanpa dibayar.
Diperkirakan 75 % lanjut usia di AS dirawat oleh jenis tenaga ini
(Fioriglio, 1999). Sedangkan tenaga formal adalah perawat, yang harus
bekerja bersama keluarga untuk menyelesaikan masalah kesehatan,
sehingga harus memperhatikan semua aspek kehidupan keluarga. Oleh
karena itu perawat yang bekerja di masyarakat dituntut untuk mampu

10
berfikir kritis dan menguasai ketrampilan klinik dan harus seorang RN.
Dengan demikian diharapkan perawat dapat memberikan layanan
sesuai dengan standart yang telah ditetapkan.

H. Standart Praktek Home Health Nursing (HHN)


Asosiasi Perawat Amerika (1999) telah menetapkan lingkup dan standart
Home Health Nursing yang meliputi standart asuhan keperawatan dan
standart kinerja professional. Standart Asuhan Keperawatan sebagai
berikut :
1) Standart I, Perawat mengumpulkan data kesehatan klien
2) Standart II, dalam menetapkan diagnosa keperawatan, perawat
melakukan analisa terhadap data yang telah terkumpul
3) Standart III, Perawat mengidentifikasi hasil yang diharapkan baik
dari klien maupun lingkungannya
4) Standart IV, Perawat mengembangkan rencana asuhan
keperawatan dengan menetapkan intervensi yang akan dilakukan
untuk mencapi hasil yang diharapkan
5) Standart V, Perawat melaksanakan rencana intervensi yang telah
ditetapkan dalam perencanaan
6) Standart VI, Perawat melakukan evaluasi terhadap kemajuan klien
yang mengarah ke pencapaian hasil yang diharapkan.
Standart kinerja professional (Profesional Performance)
1) Standar I, kualitas asuhan keperawatan; perawat melakukan
evaluasi terhadap kualitas dan efektifitas praktik keperawatan
secara sistematis .
2) Standar II, Performance Appraisal; Perawat melakukan evaluasi
diri sendiri terhadap paraktik keperawatan yang dilakukannnya
dihubungkan dengan standar praktik professional, hasil penelitian
ilmiah dan peraturan yang berlaku.
3) Standar III, pendidikan ; perawat berupaya untuk selalu
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dirinya dalam praktik
keperawatan.

11
4) Standar IV, kesejawatan; perawat berinteraksi dan berperan aktif
dalam pengembangan profesionalisme sesama perawat dan praktisi
kesehatan lainnya sebagai sejawat
5) Standar V, etika; putusan dan tindakan perawat terhadap klien
berdasarkan pada landasan etika profesi
6) Standar VI, kolaborasi; dalam melaksanakan asuhan keperawatan,
perawat berkolaborasi dengan klien, keluarga dan praktisi
kesehatan lain.
7) Standar VII, penelitian; dalam praktiknya, perawat menerapkan
hasil penelitian
8) Standar VIII, pemanfaatan sumber; perawat membantu klien atau
keluarga untuk memahami resiko, keuntungan dan biaya
perencanaan dan pelaksanaaan asuhan keperawatan.

I. Prosedur Home Health Care


Ada beberapa fase dalam memberikan pelayanan keperawatan di
keluarga/rumah :
1. Fase preinisiasi/persiapan
Fase pertama, perawat mendapatkan data yang akan dikunjungi dari
Puskesmas atau kader kesehatan. Perawat perlu membuat lap.
Pendahuluan untuk kunjungan yang akan dilakukan dan kontrak waktu
dengan keluarga.
2. Fase inisiasi/perkenalan Fase ini mungkin memerlukan beberapa kali
kunjungan. Selama fase ini perawat dan keluarga berusaha untuk
saling mengenal dan mengetahui keluarga menanggapi suatu masalah
kesehatan
3. Fase implementasi
Pada fase ini perawat melakukan pengkajian dan perencanaan untuk
menyelesaikan masalah kesehatan keluarga. Melakukan intervensi
sesuai rencana. Eksplorasi nilai-nilai keluarga dan persepsi keluarga
terhadap kebutuhan. Berikan pendidikan kesehatan sesuai sumber daya
yang dimiliki keluarga dengan berbagai media yang sesuai

12
4. Fase terminasi
Perawat membuat kesimpulan hasil kunjungan berdasarkan pencapaian
tujuan. Menyusun rencana tindak lanjut. Tinggalkan nama dan alamat
perawat dengan nomer telp.
5. Fase pasca kunjungan
Perawat membuat dokumentasi lengkap tentang hasil kunjungan untuk
disimpan di pelayanan kesehatan setempat.

J. Model Home Care Sebagai Suatu Sistem


Model Health Care bila dilihat sebagai system sebagai berikut:
1. Komponen masukan (input ) lebih menekankan pada aspek struktur
yaitu perlu dilihat bagaimana komitmen organisasi profesi dalam
mewujudkan model tersebut dalam suatu bentuk peraturan yang
memuat tentang lisensi praktik dengan model perawatan di rumah. Di
dalam pelayanan kesehatan di rumah, perawat memegang peranan
sebagai pemimpin melalui perawatan di rumah akan memberi
kesempatan dan mengetahui bagaimana seharusnya memimpin
(Christiansen, 1997 dalam Harris 1998 ).
2. Komponen proses harus jelas menggambarkan tentang pengaturan
tenaga, system pembayaran, penghitungan waktu untuk pelayanan,
serta kategori tenaga yang boleh melakukan pelayanan. Home Care
yang dikembangkan di luar negeri diterapkan pada pelayanan
keperawatan dengan metode penugasan perawatan primer. Seorang
perawat primer akan mengetahui dengan jelas perkembangan
kesehatan klien dan meningkatkan hubungan interpersonal yang
terapeutik.
3. Pada komponen keluaran ( output ) perlu dikaji persepsi masyarakat
terhadap kualitas pelayanan keperawatan, kepuasan perawat dalam
menjalankan tugas serta kepuasan pasien secara umum. Fioriglio
(1999) mengungkapkan bahwa dalam melakukan aktivitas pelayanan
keperawatan di rumah sebagai berikut:

13
1) Pendidikan kesehatan jangan hanya diberikan kepada pasien
tetapi keluarga dan masyarakat juga punya hak dan tanggung
jawab didalamnya.
2) Bekerja berdasarkan lisensi yang diberikan
3) Lindungi pasien atas hak-hak yang dimiliki dalam pelayanan
kesehatan
4) Bentuk suatu kelompok yang dapat dijadikan tempat sosialisasi
tentang masalah yang dihadapi
5) Bekerja dengan staf untuk menemukan jalan terbaik/ide kreatif
bagi kelangsungan program
6) Bekerjasama dengan setiap orang yang memberi dukungan
terhadap perawatan di rumah
Agar pelanggan loyal terhadap institusi Home care, maka Home
Care harus memperhatikan hal berikut (Suharyati, 2003) :
1) Kemudahan (untuk dihubungi, untuk mendapatkan
informasi, untuk membuat janji )
2) Selalu tepat janji, penting untuk membina kepercayaan
masyarakat pada institusi Home care
3) Sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, hal ini
merupakan cirri professional
4) Bersifat responsive terhadap keluhan, kebutuhan dan
harapan klien.

K. Peran Perawat Dalam Pelayanan Homecare Nursing


1. Patient educator
Perawat dalammelakukan kunjungan ke pasien biasanya dilakukan
secara paruh waktu atau dalam kurun waktu tertentu,sehingga waktu
kontak lansung dengan pasien terbatas. Untuk itu peran perawat
sebagai edukator sangat penting untuk mendidik caregiver,keluarga
atau pasien agar mereka mampu melakukan penanganan terhadap
maslaah yang dihaadapi.
2. Patient advocate

14
Sebagai bagian dari perilaku caring terhadap pasien,perawata
merupakan advocate yang tidak saja memastikan bahwa tindakan telah
dilakukan dengan benar tetapijuga memastikan bahwa tindakan
tersebut dilakukan dengan memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan dan
menjaga hak hak pasien
3. Care manager
Perawat berperan melakukan pengkajian,mengimplementasikan dan
mengevaluasi tindakan yang diberikan kepada pasien. Selain itu
melakukan evaluasi terhadap kualitas pelayanan yang diberikan
melalui kajian analisis cost effective,kualitas pelayanan dari semua
disiplin yang menjadi team home care.
4. Spritual aesthetic communter
Perawat homecare akan menghadapi pasien yang memiliki berbagai
latar belakang kondisi dan prognosis penyakit. Kasus yang ditangani
dalam homecare berupa penyakit kronis dan terminal. Perawat wajib
membantu melakukan realisasi dan meberikan dorongan
semangat,harapan,dan tuntunan spritual agar pasien siap mengahdapi
terjadinya perubahan. Spritual aesthetic communer merupakan satu
bentuk penghargaan terhadap proses pengembangan pola pikir,bahwa
perawat perlu memberikan apresiasi terhadapupaya penyembuhan lain
yang dilakukan oleh pasien sesuai budaya dan keyakinan pasien.

L. Keterampilan Dasar Yang Harus Dimiliki Dalam Pelayanan Home


Care Nursing
1. Keterampilan pengkajian dan evaluasi
Perawat harus melakukan pengkajian yang holistik dan mendalam
tentang pasien,keluarga, dan lingkungan rumah pasien termasuksuppor
sistem yang ada disekitar lingkungan pasien. Kemampuan mengakaji
dan mengevaluasi menjadi dasar dalam melakukan perubahan terhadap
rencana tindakan yangakan dilakukan baik menyangkut tindakan
maupun kebutuhan terhadap konsultasi dan referal yang tepat.
2. Keterampilan komunikasi efektif

15
Perawat mempu melakukan komunikasi dengan multidisiplin saat
dilakukan confrence dengan multidisiplin. Komunikasi yang baik akan
mampu menjaga hubungan antara perawat dengan pasien dan perawata
dengan multidisiplin lainnya.
3. Pengambilan keputusan
Merawat pasien dirumah pasien yang jauh membutuhkan tanggung
jawab khusus yang cukup berat. Perawat harus tahu kapan waktunya
manghubungi dokter atau mengirim pasien ke rumah sakit. Untuk itu
perawat home care harus mampu mengambil keputusan.
4. Kemampuan dokumentasi
Perawat harus memiliki kemampuan pencatatan yang baik terkait
tindakan yang dilakukan maupun kondisi pasien. Catatan dapat
dijadikan pedoman untuk perencanaan tindakan,menilai perkembangan
pasien dan sebagai data untuk mendapatkan klaim pembayaran
asuransi.
5. Kemampuan berpikir fleksibel,kritis dan kreatif
6. Mengatur diri
Perawat harus mampu mngatur dirinya sendiri mampu mengenal
keluarga dan pasien dengan lebih baik.mampu mengatur kapan
seharusnya melakukan pengkajian ,melakukan tindakan,mengatur
kunjungan ,melakukan koordinasi dengan disiplin lain
7. Penanganan kegawatdaruratan
Perawat homecare harus memiliki kemampuan pemberian bantuan
hidup dasar.

16
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Home care adalah bagian atau lanjutan dari pelayanan kesehatan yang
berkesinambungan dan komprehensif yang diberikan kepada individu dan
keluarga di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan,
mempertahankan atau memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat
kemandirian dan meminimalkan dampak penyakit
Home care merupakan layanan kesehatan yang dilakukan di rumah pasien,
sehingga home care dalam keperawatan merupakan layanan keperawatan
di rumah pasien (Suharyati, 2003). Perawatan di rumah merupakan bagian
dari proses keperawatan di rumah sakit, yang merupakan kelanjutan dari
rencana pemulangan (Discharge planning), bagi klien yang sudah
waktunya pulang dari rumah sakit.

3.2 Saran
a. Bagi perawat
Perawat yang menjalankan perawatan home care hendaknya sudah
memiliki SIP, harus kompeten dalam bidangnya, bertanggung jawab
terhadap tugasnya.
b. Bagi pasien dan keluarga
Hendaknya pasien dan keluarga dapat bersifat terbuka terhadap perawat
home care, mengikuti anjuran dari perawat, membantu dalam proses
tindakan keperawatan, dan dapat bersifat kooperatif dalam menerima
informasi dari perawat.

17
DAFTAR PUSTAKA

Fahrepi,Reza,dkk.2019. Hubungan Kualitas Pelayanan Home Care Dengan


Tingkat Kepuasan Keluarga Pasien Di Wilayah Kerja Puskesmas Batua Kota
Makassar. Jurnal Kesehatan Masyarakat : 9(1)

Lia Meilianingsih, Ridwan Setiawan. 2016. PELAYANAN HOME CARE


TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN KELUARGA DALAM MERAWAT
ANGGOTA KELUARGA DENGAN DIABETES MELITUS TIPE 2. JPPNI. Vol 1.
No 1

Kusyati,Eni.2016.Homecare Dalam Perawatan Ulkus Dibetikum Di Kota


Semarang. Jurnal INJEC : 1(1)

Paramitha Nerisafitra, Roip. 2017. Perancangan Model Data Sistem Pelayanan


Kesehatan Mandiri (Homecare) Di Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya.
Technology Science and Engineering Journal, Volume 1 No 3

Parellangi,andi.2018. Home Care Nursing Aplikasi Praktik Berbasis Evidence


Based. Yogyakarta: Publisher

Prasetyo. Yoyok bekti.2016. Potensi Layanan Homecare Di Rs Umm Didasarkan


Pada Analisa Kasus Penyakit, Ekonomi Dan Sosial Masyarakat. Jurnal UMM:
7(1)

Sinaga,Janno.2017. Mutiara Home Care. Jurnal Pengabdian Kepada


Masyarakat : 23(4)

Siti Nur Kholifah. 2012. Home Care. Jurnal Keperawatan Vol v. No 1

Tri HestyWidyastoeti, Sp.M, MPH. DRAFT KONSEP PENGEMBANGAN


PELAYANAN HOMECARE. Kemenkes RI

Upik Rahmi, Dewi Ramadhanti. 2017. GAMBARAN PENGETAHUAN


PERAWAT TENTANG MANAJEMEN PELAYANAN HOSPITAL HOMECARE DI
RSUD AL-IHSAN JAWA BARAT. Jurnal Pendidikan keperawatan Indonesia. Vol
3. No 1

18

Anda mungkin juga menyukai