Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

“RENCANA STRATEGI HOME CARE”

( Untuk memenuhi tugas kewirausahaan )

DOSEN PENGAMPU :

SRI HESTHI SONYO RINI S.Kep.,Ns.,M.Kep

DI SUSUN OLEH :

1. FAQIH HALIMI ( 20191109 )


2. IDA WULANSARI (201911010 )
3. IKA AYU SAFITRI ( 201911011 )
4. IKA TARISA ANGGRAINI ( 201911012 )
5. ILMA SURYANI ( 201911013 )
6. IRFAN SIDQI (201911014 )
7. ISTIROKHIMATUN AMALIA (201911015 )
8. ISYATUL A’LANIYAH (201911016 )

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

STIKES MUHAMMADIYAH KENDAL

TAHUN AKADEMIK 2020/ 2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah
proposal ini tepat pada waktunya dengan judul “ RENCANA STRATEGI HOME
CARE ” . Kami menyadari bahwa makalah proposal ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
membantu menyelesaikan penyusunan makalah proposal ini dari awal sampai akhir.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Kendal , 12 November 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2

DAFTAR ISI...................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................5

A. LATAR BELAKANG..........................................................................................................5

B. TUJUAN...............................................................................................................................5

BAB II TINJAUAN TEORI............................................................................................................9

A. DEFINISI HOME CARE


B. TUJUAN HOME CARE
C. MANFAAT PELAYANAN HOME CARE
D. RUANG LINGKUP PELAYANAN HOME CARE
E. STRATEGI PENGELOLAAN HHC
F. BENTUK PELAYANAN HOME CARE
G. PEMBERI PELAYANAN HOME CARE
H. UNSUR PERAWATAN KESEHATAN DIRUMAH
I. MENDIRIKAN HOME CARE

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN.........................................................................................9

A. KESIMPULAN.....................................................................................................................9

B. SARAN.................................................................................................................................9

DAFTARPUSTAKA.......................................................................................................................9
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bentuk-bentuk pelayanan kesehatan yang di kenal masyarakat dalam system
pelayanan kesehatan adalah pelayanan rawat inap dan rawat jalan. Pada sisi lain,
banyak anggota masyarakat yang menderita sakit dan karena berbagai pertimbangan
terpaksa di rawat di rumah dan tidak di rawat inap di institusi pelayanan kesehatan,
seperti kasus-kasus penyakit terminal, keterbatasan kemampuan masyarakat untuk
membiayai pelayanan kesehatan, manajemen rumah sakit yang berorientasi pada
profit, banyak orang merasakan bahwa di rawat inap membatasi kehidupan manusia,
lingkungan di rumah yang dirasakan lebih nyaman ( Depkes RI,2002 ).

Perawatan kesehatan di rumah merupakan salah satu jenis dari perawatan jangka
panjang (long term care) yang dapat diberikan oleh tenaga profesional maupun non-
profesional yang telah mendapatkan pelatihan. Perawatan kesehatan di rumah yang
merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan adalah suatu komponen tentang
pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif yang diberikan
kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka dengan tujuan
meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan kesehatan, serta memaksimalkan
tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit termasuk penyakit
terminal. Pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan klien individual dan keluarga
harus direncanakan, dikoordinasikan, dan disediakan oleh pemberi pelayanan yang
diorganisasi untuk memberi perawatan kesehatan dirumah (homecare)

Di Indonesia layanan home care sebenarnya bukan merupakan hal yang baru karena
merawat pasien dirumah sudah dilakukan oleh anggota keluarga maupun oleh
perawat sejak jaman dahulu melalui kunjungan rumah.Dengan jasa layanan home
care ini banyak kemudahan yang akan dirasakan oleh keluarga pasien, misalnya,
keluarga pasien dapat dengan mudah memantau perkembangan kesehatan pasien
setiap harinya, tanpa perlu bolak balik ke rumah sakit.Setidaknya pihak keluarga
akan lebih tenang untuk dapat mengerjakan hal lain. Dalam hal ini, seorangtenaga
perawat profesional akan menggantikan keluarga pasien sehari-harinya dalam
menemani dan merawat pasien di rumah, secara profesional, sabar, telaten, penuh
dedikasi dan bertanggung jawab.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mahasiswa D III Ilmu Keperawatan memperoleh gambaran tentang mendirikan
home care sebagai bentuk pelayanan keperawatan kepada klien secara
komprehensif.

2. Tujuan Khusus
1) Mahasiswa mampu mengetahui Definisi home care.
2) Mahasiswa mampu mengetahui Tujuan home care.
3) Mahasiswa mampu mengetahui Manfaat home care.
4) Mahasiswa mampu mengetahui Ruang lingkup home care.
5) Mahasiswa mampu mengetahui Bentuk pelayanan home care.
6) Mahasiswa mampu mengetahui siapa Pemberi pelayanan home care.
7) Unsure perawatan kesehatan di rumah.
8) Mahasiswa mampu mengetahui cara mendirikan home care meliputi :
 Kelembagaan Home Care
 Struktur Organisasi Home Care
 Rencana Kegiatan Pelayanan Home Care
 Penjadwalan Kunjungan
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Definisi home care


Home care (HC) menurut Habbs dan Perrin (1985) merupakan layanan kesehatan
yang dilakukan di rumah pasien (Lerman D dan Eric B.L, 1993)Menurut
Departemen Kesehatan (2002) menyebutkan bahwa home care adalah pelayanan
kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif yang diberikan kepada
individu dan keluarga di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk
meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan kesehatan atau memaksimalkan
tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit.Menurut Sherwen
( 1991 ) mendefenisikan perawatan kesehatan di rumah sebagai bagian integral dari
pelayanan keperawatan yang di lakukan oleh perawat untuk membantu individu,
keluarga, dan masyarakat mencapai kemandirian dalam menyelesaikan masalah
kesehatan yang mereka hadapi.

Sedangkan menurut Stuart ( 1998 ) menjabarkan perawatan kesehatan di rumah


sebagai bagian dari proses keperawatan di rumah sakit, yang merupakan kelanjutan
dari rencana pemulangan ( discharge planning ), bagi klien yang sudah waktunya
pulang dari rumah sakit. Perawatan di rumah ini biasanya dilaksanakan oleh
perawat dari rumah sakit semula, perawat komunitas dimana klien berada, atau tim
khusus yang menangani perawatn di rumah. Sedangkan menurut Neis dan Mc Ewen
(2001) menyatakan home health care adalah sistem dimana pelayanan kesehatan
dan pelayanan sosial diberikan di rumah kepada orang-orang yang cacat atau orang-
orang yang harus tinggal di rumah karena kondisi kesehatannya
B. Tujuan home care (Ferry Efendi- Makhfudli,2009)
a. Membantu klien memelihara atau meningkatkan status kesehatan dan kualitas
hidup klien.
b. Meningkatkan keadekuatan dan keefektifan perawatan pada anggota keluarga
dengan masalah kesehatan dan kecacatan.
c. Menguatkan fungsi keluarga dan kedekatan antar keluarga.
d. Membantu klien untuk tinggal atau kembali ke rumah dan mendapatkan
perawatan yang di perlukan, rehabilitasi, atau perawatan paliatim.
e. Biaya kesehatan akan lebih terkendali.

C. Manfaat pelayanan home care


Menurut Ferry Efendi – Makhfudli,2009 Perawatan kesehatan di rumah juga
memiliki manfaat baik untuk keluarga maupun perawat.
 Manfaat untuk keluarga tersebut adalah sebagai berikut:
1) Manfaat untuk keluarga. Biaya kesehatan akan lebih terkendali
2) Mempererat ikatan keluarga karena dapat berdekatan dengan anggota
keluarga yang lain saat sakit
3) Merasa lebih nyaman karena berada di rumah sendiri

 Manfaat untuk perawat sebagai berikut :


1) Memberikan variasi lingkungan kerja sehingga tidak jenuh dengan
lingkungan yang sama.
2) Dapat mengenal lingkungan dan klien dengan baik sehingga pendidikan
kesehatan yang diberikan sesuai dengan situasi dan kondisi rumah klien.
D. Ruang lingkup pelayanan home care
Menurut Nuryandari (2004) menyebutkan bahwa ruang lingkup pelayanan home
care terdiri dari:
 pelayanan medik
 pelayanan dan asuhan keperawatan
 pelayanan sosial dan upaya menciptakan lingkungan terapeutik
 pelayanan rehabilitasi medik dan keterapian fisik
 pelayanan informasi dan rujukan yang terdiri atas : pendidikan, pelatihan,
dan penyuluhan kesehatan;
 higiene dan sanitasi perorangan serta lingkungan
 pelayanan perbantuan untuk kegiatan social.

E. Strategi Pengelolaan HHC (Hospital-based Home Care)


untuk mengelola program hospital-based home care dengan sukses diperlukan
komitmen semua pihak baik pengelola agensi home care, rumah sakit maupun para
pemberi pelayanan. Komitmen ini sangat diperlukan mengingat banyaknya
hambatan dalam pengelolaan HHC ini, terutama para pengelola harus memiliki jika
kewirausahaan yang benar-benar tinggi, menurut ficks. W.J (1993) ada beberapa
kendala /hambatan dalam mencapai sukses dalam pengelolaan HHC, yaitu dilihat
dari aspek internal dan eksternal. Hambatandari faktor internal terdiri dari product
life cycle, wage and benefits, administrivia dan hospital large-scale min-set.
Sedangkan hambatan eksternal menyangkut sistem pembayaran yang tidak lancar,
meliputi reimbusment changes, prospective payment dan case management yang
tidak hati-hati. Untuk menanggulangi hambatan faktor internal dan eksternal HHC
tersebut maka strategi pengelolaan HHC menurut Lerman and Linne,(1993)
diarahkan kepada :
1. Menetapkan strategi MIA (Mission, Innovation, and Autonomy) untuk
mengatasi hambatan internal M = Mission antara agen/ unit home care dan
rumah sakit harus saling bersinergi dan mempunyai kesamaan pandangan dalam
hal :
 Meningkatkan kunjungan klien, dimana bersama-sama berusaha secara
aktif dan proaktif, sehingga akan mampu meningkatkan kepuasan
pelanggan dalam pelayanan program HHC sehingga akan berdampak
pada peningkatan kunjungan ke rumah sakit (klien rawat jalan)
 Penghematan biaya : HHC didesain untuk memaksimalkan penghematan
biaya rumah sakit dengan menurunkn length of stay (LOS).
Penghematan biaya ini menggunakan rumus sebagai berikut :
Penghematan
Biaya RS melalui = penurunan LOS rata-rata LOS-LOS RS aktual x
biaya-biaya lain RS per klien perhari I=Innovation
Agensi/ unit Hospital-Based Home Care harus dapat mendorong
menciptakan inovasi-inovasi terbaru berkaitan dengan pemasaran dan
pelayanan. Dalam konteks ini rumah sakit harus mendukung kegiatan
HHC tersebut dengan memberikan reward yang positif dan memadai.
Ada dua prinsip yang harus dipegang u ntuk mengembangkan hal
tersebut adalah :
 Jika RS memiliki program inovasi yang dapat diimplementasikan tanpa
menganggu operasional HHC, maka sebaiknya unit HHC mengadaptasi
program RS tersebut
 Dan sebaliknya jika agensi/ unit HHC memiliki proses dan sistem
inovasi sendiri dan tidak menganggu sistem RS, maka RS sebaiknya
mengadaptasi sistem HHC tersebut.

A=Autonomy
karena dalam mengembangkan program HHC mengandung unsur bisnis
(profit oriented), maka sebaiknya pengelola HHC diberi otonomi dalam
mengembangkan teknik-teknik euntrepreneurship (kewirausahaan), oleh
karena itu sebaiknya yang menjadi administratur HHc adalah seorang
euntrepreneur. Dengan demikian akan mampu mengingatkan
penampilan HHC yang profesional

A=autonomy
Karena dalam mengembangkan program HHC mengandung unsur bisnis
(profit oriented), maka sebaiknya pengelola HHC diberi otonomi dalam
mengembangkan teknik-teknik euntrepreneurship (kewirausahaan), oleh
karena itu sebaiknya yang menjadi administratur HHC adalah seorang
euntrepreneur. Dengan demikian akan mampu meningkatkan
penampilan HHC yang profesional.
2. Untuk mengatasi hambatan eksternal, direkomendasikan 4 hal yang perlu
diperhatikan :
 Administrator harus memastikan semua informasi yang dibutuhkan oleh
staff dan tersedia dengan lengkap, meliputi akunting, laporan pelayanan,dan
monitor produktifitas pelayanan.
 Untuk meningkatkan efisiensi operasional HHC, maka pengelola HHC harus
mampu mengembangkn sistem pembiayaan yang efektif dan efisien
(dihitung berdasarkan unit cost/kunjungan)
 Program HHC harus mampu menciptakan sistem referal (rujukan) sebagai
upaya mengembangkan net-working yang mendukung peningkatan
kunjungan ke HHC.
 Kunci sukses yang paling penting adalah menciptakan service/ pelayanan
yang berorientasi pada customers/ pelanggan. Oleh karena orientasi
kalkulasi bisnis harus berubah dari:
Keuntungan (profit) = Revenue-biaya (cost)
Menjadi
Long term profit (dari cutomer yang puas)-biaya=profit plus
F. Bentuk pelayanan home care

Berbagai bentuk pelayanan home care yang dapat dilakukan di rumah antara lain:

 pengukuran tanda-tanda vital


 pemasangan atau penggantian selang lambung (NGT)
 pemasangan ataupenggantian kateter; pemasangan atau penggantian tube
pernafasan
 perawatan luka dekubitus atau ulcer dan jenis luka lainnya
 penghisapan lendir dengan atau tanpa mesin
 pemasangan peralatan oksigen
 penyuntikan (IM, IV, Sub kutan)
 pemasangan atau penggantian infus
 pengambilan preparat laboratorium (urin, darah, tinja, dll)
 pemberian huknah
 perawatan kebersihan diri (mandi, keramas, dll)
 latihan atau exercise
 fisioterapi
 terapi wicara
 pelayanan terapi lainnya;
 penyuluhan perawatan kesehatan yang meliputi konseling pada kasus-kasus
khusus, konsultasi melalui telepon dan memfasilitasi untuk konsultasi ke
dokter, menyiapkan menu makanan, menyiapkan dan membersihkan tempat
tidur, memfasilitasi terhadap kegiatan sosial atau mendampingi,
memfasilitasi perbaikan sarana atau kondisi kamar atau rumah.

G. Pemberi pelayanan home care


Pelayanan kesehatan ini diberikan oleh para profesional yang tergabung dalam tim
home care. Menurut Setyawati (2004) tim home care tersebut antara lain:
 Kelompok profesional kesehatan, termasuk di dalamya adalah ners atau
perawat profesional, dokter, fisioterapis, ahli terapi kerja, ahli terapi wicara,
ahli gizi, ahli radiologi, laboratorium, dan psikolog.
 Kelompok profesional non kesehatan, yaitu pegawai sosial dan rohaniawan
atau ahli agama.
 Kelompok non profesional, yaitu nurse assistant yang bertugas sebagai
pembantu yang menunggu untuk melayani kebutuhan atau aktivitas sehari-
hari dari klien. Kelompok ini bekerja di bawah pengawasan dan petunjuk
dari perawat.

Sedangkan menurut Allender (1997) pemberi pelayanan dalam home health care
meliputi:

 pelayanan keperawatan dapat diberikan oleh registered nurse, perawat


vokasional, pembantu dalam home health yang disupervisi oleh perawat.
 suplemental therapiest meliputi terapi fisik, terapi wicara, terapi
okupasional, dan terapi rekreasi.
 pelayanan pekerja social.

H. Unsure perawatan kesehatan di rumah (Ferry Efendi-Makhfudli,2009)


Perawatan kesehatan di rumah terdiri atas 3 unsur, yaitu pengelolah pelayanan,
pelaksana pelayanan, dan klien.
 Pengelolah pelayanan.
Merupakan individu, kelomok, ataupun organisasi yang bertanggung jawab
terhadap seluruh pengelolaan pelayanan kesehatan rumah baik penyediaan
tenaga, sarana dan peralatan, serta mekanisme pelayanan sesuai standar yang
ditetapkan.
 Pelaksana pelayanan.
Merupakan tenaga keperawatan profesional bekerja sama dengan tenaga
profesional lain terkait dan tenaga non-profesional. Pelaksana pelayanan
terdiri atas koordinator kasus dan pelaksana pelayanan.
 Klien.
Merupakan penerima perawatan kesehatan di rumah dengan melibatkan
salah satu anggota keluarga sebagai penanggung jawab yang mewakili klien.
Apabila diperlukan keluarga dapat juga menunjuk sesorang yang akan
menjadi pengasuh yang melayani kebutuhan sehari-hari klien.

I. Mendirikan Home Care


a. Kelembagaan Home Care
Secara kelembagaan, home care melekat dengan Rawat Inap (Palaran)
sebagai salah satu bentuk layanan medis yakni Rawat Inap yang memiliki
hirarki baku. Dalam institusi layanan kesehatan (dalam hal ini milik
pemerintah) semua sistem ada aturannya, dan sudah tentu kompetensi medis
diserahkan kepada dokter. Selanjutnya dokter dapat mendelegasikan
tindakan medis kepada paramedisberdasarkan indikasi dan protap (prosedur
tetap). Ini dimaksudkan untuk melindungi pasien dan petugas, sehingga jika
terjadi sesuatu berkenaan dengan tindakan medis, dapat dipertanggung
jawabkan sesuai undang-undang dan kompetensi. Kecuali jika Homecare
tidak ada tindakan medis, maka perawatan bersifat follow up, bisa jadi tidak
diperlukan penanggung jawab dokter.Adanya kelembagaan Home Care
mengacu pada UU No. 12 Tahun 1992 dan UU No. 29 tahun 2004,
kompetensi tindakan medis (praktek, homecare, klinik, balai pengobatan, RS
dan lain-lain) adalah seorang dokter sesuai Ketentuan Konsil Kedokteran
Indonesia. Artinya penanggung jawabnya seorangdokter atau dokter gigi
(dalam hal perawatan kesehatan gigi dan mulut).
Health home care dilakukan oleh tiga kelompok lembaga berwenang,
yaitu:Lembaga Kesehatan di Rumah Bersertifikat (certified home health
agency / CHHA) :
 Program Perawatan Kesehatan di Rumah Jangka Panjang (the long-term
home health care program (LTHHCP)
 Lembaga Berlisensi.
Rinciannya meliputi :
1. Lembaga Kesehatan di Rumah Bersertifikat (CHHA)Tujuannya adalah
untuk memberikan kesempatan bagi individu yang mengalami penyakit
akut untuk menerima perawatan terampil yang dibutuhkan di rumah
mereka sendiri. CHHA memenuhi kebutuhanindividu dengan memberi
berbagai jenis pelayanan, termasuk pelayanan keperawatan terampil,
terapi wicara, terapi fisik dan terapi okupasi, pelayanan sosial medis,
asisten perawatan kesehatan di rumah (HHA), konseling nutrisi,
transportasi, peralatan, dan terapi pernapasan.CHHA juga memiliki
program khusus, seperti pelayanan kesehatan mental, pelayanan
pediatrik, program untuk anak dan ibu, dan program AIDS, terdapat juga
pelayanan berteknologi tinggi seperti terapi intravena, kemoterapi di
rumah, dan penatalaksanaan nyeri. CHHA dikenal sebagai program
jangka pendek karena pelayanan yang diberikan biasanya singkat.

2. Program Perawatan Kesehatan di Rumah Jangka Panjang


(LTHHCP)Program Perawatan Kesehatan di Rumah Jangka Panjang
dibentuk untuk memenuhi kebutuhan individu yang menderita penyakit
kronis di rumah. Merupakan program yang memberikan pelayanan sosial
dan kesehatan kepada masyarakat yang membutuhkan perawatan
kesehatan di rumah dalam waktu yang lama. Biaya pelayanan kesehatan
pasien tidak boleh lebih dari 75% biaya rata-rata perawatan institusional
jangka panjang di wilayah setempat. Pelayanan keperawatan yang
diberikan meliputi terapi fisik, okupasi, dan wicara, pelayanan sosial
medis, dukungan nutrisi serta pelayanan perawatan personal.

b. Struktur Organisasi Home Care


Adapun susunan dari organisasi home care ini adalah:
1. Penanggung Jawaban.
Bertanggung jawab atas sagala bentuk pelayanan home cara
2. Menerima konsultasi dari pelaksanaan home care.
3. Mengetahui segela bentuk perawtan bagi klien2. Ketua Umuma.
Mengkoordinasikan tim pelayananb. Mengelola segala bentuk pelayanan
yang diberikan.
4. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan terhadap
kinerja pelayanan.
5. Membuat laporan kegiatan pelayanan meliputi laporan Ketua Pelayanan
6. Mengkoordinasikan semua kegiatan pelayanan perawatan, Menjalin
komunikasi antar ketua pelaksanaan Home Care
7. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan pelayanan
Home Care.
8. Mengkoordinasikan semua kegiatan pelayanan perawatan dengan tim.
9. Mengatur proses pelayanan Home Carec.
10. Menjalin kerjasama antar tim.
11. Menyusun laporan kegiatan pelayanan keperawatan di rumah.
12. Pelaksana Pelayanan dalam Melaksanakan pengkajian dan menentukan
diagnosa keperawatan
13. Menyusun rencana keperawatan sesuai dengan diagnosa keperawatan
14. Melaksanakan intervensi / tindakan keperawatan sesuai rencana yang di
tentukan.
15. Mengevaluasi kegiatan/ tindakan yang diberikan dengan berpedoman
pada renpra.
16. Membuat dokumentasi tertulis pada rekam kep. setiap selesai
melaksanakan tugas.
17. Memberikan pendidikan kesehatan dalam Melakukan usaha promotif,
preventif dan edukasi.

c. Rencana Kegiatan Pelayanan Home Care (Ferry Efendi- Makhfudli,2009)


Rencana kegiatan meliputi beberapa fase, antara lain sebagai berikut :
1. Fase persiapan
Pada Fase pertama ini, perawat mendapatkan data tentang keluarga yang
akan dikunjungi dari Puskesmas atau Ibu Kader.Perawat perlu membuat
laporan pendahuluan untuk kunjungan yang akan dilakukan.Kontrak
waktu kunjungan perlu dilakukan pada fase ini.
2. Fase Inisiasi (perkenalan)
Fase ini mungkin memerlukan beberapa kali kunjungan. Selama fase
ini,perawat dan keluarga berusaha untuk saling mengenal dan bagaimana
keluarga menanggapi suatu masalah kesehatan.

3. Fase implementasi
Pada Fase ini,Perawat melakukan pengkajian dan perencanaan untuk
mengatasi masalah kesehatan yang dimiliki oleh klien dan keluarga,
Melakukan intervensi sesuai rencana, Eksplorasi Nilai-nilai keluarga dan
persepsi keluarga terhadap kebutuhannya, Berikan pendidikan kesehatan
sesuai tingkat Pendidikan Klien dan keluarga serta sediakan pula informasi
tertulis.
4. Fase terminasi
Fase ini perawat membuat kesimpulan hasil kunjungan berdasarkan pada
pencapaian tujuan yang ditetapkan bersama keluarga , Menyusun rencana
tindak lanjut terhadap masalah kesehatan yang sekarang di tangani dan
masalah kesehatan yang mungkin di alami oleh keluarga sangat penting
dilakukan pada fase terminasi.
5. Fase pasca kunjungan
Sebagai fase terakhir hendaknya perawat membuat dokumentasi lengkap
tentang hasil kunjungan untuk disimpan di pelayanan kesehatan
,dokumentasi tersebut harus memenuhi aspek
lengkap(komplit),jelas(clear),dan dapat dibaca(legible).
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Home care merupakan bentuk pelayanan kesehatan yang akan sangat dibutuhkan
pada masa depan karena dengan home care, pasien dapat dirawat dirumahnya
sendiri dengan ditemani oleh anggota keluarga yang lain sehingga kecemasan
pasien dapat diminimalkan.Dengan melakukan Perawatan di rumah selain dapat
mengurangi kecemasan juga dapat menghemat biaya dari beberapa segi misal biaya
kamar, biaya transpor dan biaya lain-lain yang terkait dengan penjaga yang sakit.
Tetapi perlu diingat bahwa pasien yang dapat layanan home care adalah pasien yang
secara medis dinyatakan amanuntuk dirawat di rumah dengan kondisi rumah yang
memadai.

B. SARAN
Perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan haruslah mampu memberikan
pelayanan keperawatan yang komprehensif kepada klien salah satunya dengan
mendirikan Home Care dan mengembangkan Home Care tersebut dengan terus
secara aktif melihat dan mampu menanggapi secara tepat perubahan kebutuhan
kesehatan dimasyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

American Medical Association. (2001). Guide To Home Caregiving. New York:


John Wiley & Sons. Diterbitkan Agustus 5, 2007 Artikel , Health , Kesehatan ,
Personal 41 Comments Tags: Artikel, Health, Kesehatan, Personal Efendi,ferry dan
makhfudli.2009.

Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori Dan Praktek Dalam Keperawatan.Jakarta:


Salemba Medika Departemen Kesehatan Republik Indonesia.2007. Kurikulum dan
Modul Pelatihan Pos Kesehatan (Poskestren). Jakarta: Depkes RI.Dinas Kesehatan
Provinsi Jatim,2007.Pokestren dan PHBS Tatanan Pesantren,Surabaya:Dinkesprop
Jatim.

Anda mungkin juga menyukai