Disusun oleh:
MOH. FIRMAN
NIM : P00220217025
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah Subhanahu wa ta’ala. Tuhan yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat Nya kami dapat menyusun makalah yang berjudul “ Asuhan Keperawatan Pada
Lansia Dengan Kasus PPOM” dengan tepat waktu. Dalam proses penyusunan makalah ini tentunya
kami mengalami berbagai masalah. Namun berkat arahan dan dukungan dari berbagai pihak serta
kerjasama kelompok akhirnya makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Kami menyadari
makalah ini masih belum sempurna, maka dari itu kami berterima kasih apabila ada kritik dan saran
yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua. Aamiin
Penyusun
DAFTAR ISI
SAMPUL ................................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................ ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................................................iii
BAB I KONSEP TEORI............................................................................................................................ 1
A. Konsep Dasar Penyakit Paru Obstruktif Menahun (PPOM) ......................................................... 1
1. Definisi PPOM ......................................................................................................................... 1
2. Etiologi ..................................................................................................................................... 1
3. Manifestasi klinis...................................................................................................................... 1
4. Klasifikasi dari penyakit paru obstruktif menahun (PPOM) yaitu: ............................................. 2
5. Patofisiologi ............................................................................................................................. 5
6. Penatalaksanaan ..................................................................................................................... 5
7. Pemeriksaan Diagnostik .......................................................................................................... 6
8. Pemeriksaan Penunjang.......................................................................................................... 6
BAB II ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK....................................................................................... 7
A. Pengkajian ................................................................................................................................... 7
B. Analisis data .............................................................................................................................. 14
C. Diagnosa ................................................................................................................................... 15
D. Intervensi ................................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................... 18
BAB I
KONSEP TEORI
2. Etiologi
Etiologi penyakit ini belum di ketahui.
Timbulnya penyakit ini di kaitkan dengan faktor-faktor resiko yang terdapat pada
penderita antara lain:
1. Merokok sigaret yang berlangsung lama
2. Polusi udara
3. Infeksi paru berulang
4. Umur
5. Jenis kelamin
6. Ras
7. Defisiensi alfa-1 anti tripsin
8. Defisiensi anti oksidan dll
Pengaruh dari masing masing faktor-faktor resiko terhadap PPOM adalah saling
memperkuat dan faktor merokok di anggap yang paling dominan dalam menimbulkan
penyakit ini. ( Dharmago & Martono, 1999 : 383 ).
3. Manifestasi klinis
1. Batuk yang sangat produktif, puruken, dan mudah memburuk oleh iritan-iritan inhalan,
udara dingin atau infeksi
2. Sesak nafas dan dispneu
3. Terperangkapnya udara akibat elastisitas paru menyebabkan dada mengembang
4. Hipoksia dan hiperkapnea
5. Takipnea
6. Dispnea yang menetap
( Corwin , 2000 : 437 )
6. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan untuk penderita PPOM usia lanjut, sebagai berikut :
1. Meniadakan faktor etiologik atau presipifasi
2. Membersihkan sekresi bronkus dengan pertolongan berbagai cara.
3. Memberantas infeksi dengan antimikrobia. Apabila tidak ada infeksi anti mikrobia tidak
perlu diberikan.
4. Mengatasi bronkospasme dengan obat-obat bronkodilator ( Aminophillin dan Adrenalin ).
5. Pengobatan simtomatik ( lihat tanda dan gejala yang muncul )
Batuk produktif beri obat mukolitik / ekspektoran
Sesak nafas beri posisi yang nyaman (fowler) , beri O2
Dehidrasi beri minum yang cukup bila perlu pasang infuse
6. Penanganan terhadap komplikasi-komplikasi yang timbul.
7. Pengobatan oksigen, bagi yang memerlukan, O2 harus diberikan dengan aliran lambat :
1-2 liter/menit.
8. Mengatur posisi dan pola bernafas untuk mengurangi jumlah udara yang terperangkap
9. Memberi pengajaran mengenai tehnik-tehnik relaksasi dan cara-cara untuk menyimpan
energi.
10. Tindakan“Rehabilitasi”:
a. Fisioterapi, terutama ditujukan untuk membantu pengeluaran sekret bronkus.
b. Latihan pernafasan, untuk melatih penderita agar bisa melakukan pernafasan yang
paling efektif baginya.
c. Latihan, dengan beban olah raga tertentu, dengan tujuan untuk memulihkan
kesegaran jasmaninya.
d. Vocational Suidance : Usaha yang dilakukan terhadap penderita agar sedapat-
dapat kembali mampu mengerjakan pekerjaan semula. Vocational Suidance :
Usaha yang dilakukan terhadap penderita agar sedapat-dapat kembali mampu
mengerjakan pekerjaan semula
7. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pengukuran funsi paru
b. Analisa Gas Darah
c. Pemeriksaan Laboratorium
d. Pemeriksaan Sputum
e. Pemeriksaan Radiologi Thoraks foto ( AP dan Lateral )
f. Pemeriksaan Bronkogram
( Arif Muttaqin, 2008; 158)
8. Pemeriksaan Penunjang
a. Bronkografi
b. Bronkoskopi
c. CT-Scan : ada/tidaknya dilatasi bronkial
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
Study kasus
Pada tanggal 5 Juli 2018 Tn.R, 68 thn, dating ke IGD RSU Surakartadengankeluhan pusing, sesak
napasdanbatuk. Pasien mengatakan 1 bulanterakhirtiappagibatuk-batuksampaidahakkeluarsemua.
Sesaknapas bertambahbilamenaikitangga.2 hariterakhir, pasienmengeluhdemam, batuk, pilek, pusing,
dansesaknapas.Berdasarkananamnesiadanpemeriksaanspirometridanfotothoraks, diagnose yang di
tegakkanklinis/ dokteradalah PPOK st III. Terapi yang diberikan: Oksigen, setelahstabil, terapi yang di
berikanadalah: codein 10 mg po 3x1 danseretide MDI tiap 6 jam, tiap 12 jam. nebulizertanda-tanda vital
saatpasien MRS: suhu 38,5oC ditandai dengan kulit teraba hangat, TD 140/90 mmHg, Nadi
100/menit,RR 24x/menit, suara tambahan ronhi (+), napas ireguler
A. Pengkajian
1. Identitas pasien
Nama : Tn. R
Umur : 68 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Status : Menikah
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : S1
Alamat : Jl. Imam Bonjol
Pekerjaan/Riwayat pekerjaan : Guru
Diagnosa Medis/masalah KDM : PPOK st III
Identitas Penanggungjawab
Nama : Ny. N
Umur : 38 thn
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Imam Bonjol
Hub dengan klien : Anak kandung
2. Riwayat penyakit sekarang
a. Keluhan utama : Demam, batuk, pilek, pusing, dansesaknapas
b. Riwayat penyakit sekarang :2 hari terakhir pasien mengeluh demam, batuk pilek, pusing
,sesak nafas
c. Riwayat penyakit dahulu : 1 bulan terakhir tiap pagi batuk-batuk sampai dahak keluar
semua, sesak nafas bila menaiki tangga. Pasien mengatakan dia adalah perokok aktif.
3. Pemeriksaan fisik
TTV :
S : 38,5 °C
N : 100 x/m
RR : 24 x/m
TD : 140/90 mmHg
4. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan spirometri dan foto thorax (+) PPOK ST III
5. Terapi yang di dapat
Oksigen, setelah stabil, terapi yang diberikan codein 10 mg po 3x1 dan seretide MDI tiap 6
jam. Nebulizer setiap 12 jam
Pengkajian Status Fungsional, Kognitif, Afektif Dan Sosial
1. Pengkajian ststus fungsional
Kemandirian pada aktivitas kehidupan sehari-hari dapat diukur dengan menggunakan
INDEKS KATZ. Indeks kemandirian pada aktivitas kehidupan sehari2 berdasarkan pada
evaluasi fungsi mandiri atau tergantung dari klien dalam mandi, berpakaian, pergi ke kamar
mandi, berpindah, kontinen dan makan.
INDEKS KATZ
SKORE KRITERIA
A Kemandirian dlm hal makan, kontinen, berpindah, ke kamar kecil, berpakaian
dan mandi
B Kemandirian dlm semua aktifitas hidup sehari2, kecuali satu dari fungsi tsb
C Kemandirian dlm semua akifitas hidup sehari2, kecuali mandi & satu fungsi
tambahan
Kemandirian dlm semua akifitas hidup sehari2, kecuali mandi, berpakaian & satu
D
fungsi tambahan
Kemandirian dlm semua akifitas hidup sehari2, kecuali mandi, berpakaian, ke
E
kamar kecil & satu fungsi tambahan
F Kemandirian dlm semua akifitas hidup sehari2, kecuali mandi, berpakaian,
berpindah & satu fungsi tambahan
G Ketergantungan pada enam fungsi tersebut
Lain- Ketergantungan pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tdk dpt diklasifikasikan sbg C,
lain D, E, F, dan G
B. Analisis data
No Data Etiologi Problem
1. Ds : Peningkatan produksi Ketidakefektifan
- Klien mengatakan sesak nafas, sputum. bersihan jalan napas
batuk.
- Klien mengatakan sudah 1 bulan
terakhir tiap pagi batuk- sampai
dahak keluar semua
Do:
- Klien tampak batuk
- Suara napas tambahan ronhi (+)
- TTV :
S : 38,5 °C
N : 100 x/m
RR : 24 x/m
TD : 140/90 mmHg
C. Diagnosa
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d peningkatan produksi sputum
2. Ketidakefektifan Pola nafas berhubungan dengan suplai oksigen berkurang (bronkospasme)
3. Hipertermia b.d proses infeksi
4. Intoleransi aktivitas b.d Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
D. Intervensi
No Diagnosa NOC NIC
1. Ketidakefektifan bersihan jalan Setelah dilakukan Manajemen jalan napas
nafas b.d peningkatan produksi tindakan keperawatan 1. Monitor status pernapasan
sputum selama 3x24 jam 2. Anjurkan pasien untuk
diharapkan masalah minum air hangat
Ketidakefektifan bersihan 3. Lakukan fisioterapi dada
jalan nafas b.d 4. Instruksikan pasien
peningkatan produksi bagaimana agar bisa
sputum dapat teratasi melakukan batuk efektif
dengan kriteria hasil : 5. Penatalaksanaan
- Batuk berkurang pemberian nebulizer
- Suara napas tambahan 6. Penatalaksanaan
tidak terdengar pemberian analgesik
Kuwalak, Jennifer.P.2011.PATOHFISIOLOGI,Jakarta:EGC
Huda Nurarif,Amin dan Hardi kusuma.2015.Aplikasi asuhan keperawatan berdasarkan diagnosa medis
dan Nanda Nic-Noc.Yogyakarta:mediaction