PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
hasil metabolis akhir dari purin yaitu salah satu komponen asam nukleat yang
urat dalam darah antara 0,5 –0,75 g/ml purin yang dikonsumsi (Jaliana, 2017).
gout didunia mengalami kenaikan dengan jumlah 1370 juta jiwa (33,3%).
sebesar 3,2% dan Amerika Serikat sebesar 3,9%. Di Korea prevalensi asam
urat meningkat dari 3,49% per 100 orang pada Tahun 2007 menjadi 7,58% per
lansia di Sulawesi Tengah sebanyak 7,72%. Menurut hasil data Rikesdas tahun
dokter meningkat seiring dengan bertambah nya umur, demikian juga yang
didiagnosis dokter atau gejala. Prevalensi tertinggi pada umur ≥75 tahun (33%
dan 54,8%). Prevalensi yang didiagnosis tenaga kesehatan lebih tinggi pada
perempuan (13,4%) di banding laki-laki (10,3%) namun jika dibandingkan
dengan hasil rikesdas pada tahun 2013 justru pernyakit sendi cenderung
ginjal dan fraktur pada sendi. Sitokin, Kemokin, protease, dan oksidan yang
berperan pada proses inflamasi akut juga berperan pada proses inflamasi
dan erosi tulang. Peningkatan kadar asam urat dapat mengakibatkan gangguan
pada tubuh manusia seperti perasaan nyeri di daerah persendian dan sering
disertai timbulnya rasa nyeri yang teramat sangat bagi penderitanya. Penyebab
dalam darah. Gout Arthritis biasanya paling banyak terdapat pada sendi
jempol jari kaki, sendi pergelangan, sendi kaki, sendi lutut dan sendi siku yang
zat purin yang dapat membentuk kristal-kristal yang mengakibatkan nyeri, jika
sehari-hari. Muncul keluhan pada sendi dimulai dengan rasa kaku atau pegal
pada pagi hari kemudiaan timbul rasa nyeri pada sendi dimalam hari nyeri
pemberian obat sebagai penurun nyeri, tindakan non farmakologi yang dapat
digunakan sebagai penurun nyeri sendi karena kandungan gingerol dan rasa
(Heriana, A 2016).
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Institusi
2. Bagi Peneliti
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
dengan rasa nyeri karena adanya endapan kristal monosodium urat atau
asam urat yang terkumpul di dalam sendi sebagai akibat dari tingginya
2. Etiologi
/penimbunan kristal asam urat dalam sendi. Penimbunan asam urat sering
mielobrosis.
renal failure).
1) Luka ringan
2) Pembedahan
4) Kelelahan
asam urat dalam traktus urinarius. Ada empat stadium penyakit gout yang
di kenali :
a. Hiperutisemia asimtomatik
c. Gout interkritikal
secara bertahap, di mana sendi kembali berfungsi dan tidak muncul gejala
lebih lama, lebih sering, dan menyerang beberapa sendi. Alhasil sendi
berulang adalah ibu jari kaki, sendi kaki belakang, pergelangan tanggan,
atasnya akan berwarnah merah atau keunguan, kencang dan licin, serta
terasa hangat dan nyeri jika digerakan, dan muncul benjolan pada sendi
(yang disebut tofus). Jika sudah agak lama (hari kelima), kulit diatasnya
Pengendapan kristal urat di dalam sendi dan tendon terus berlanjut dan
kristal dari kristal urat (tofi) diedapkan dibawah kulit disekitar sendi. Tofi
juga bisa berbentuk di dalam ginjal dan organ tubuh lainya, di bawah kulit
telinga atau di sekitar siku. Jika tidak di obati, tofi pada tangan dan kaki
Junaidi.I (2016).
4. Patofisiologi
Arthitis di tandai dengan inflamasi sendi yang sangat nyeri dan endapan
urat di sekitar sendi, sering di sertai dengan kadar asam urat yang sangat
tinggi di dalam darah. Senyawa urat berasal dari purin dalam makanan dan
ekstraselular lain, termaksut cairan synovial, dan juga pada plasma. Akan
tetapi cairan synovial merupakan pelarut yang buruk untuk urat dari pada
itu suhu yang lebih rendah mengurangi kelarutan asam urat. Kristal juga
Penyakit ginjal
Asam uarat dalam Kemampuan sekresi (glomerulonetritis
serum meningkat asam urat dan gagal ginjal)
( hiperurisemia ) terganggu/menurun
Penumpukan
dan Penumpukan dan
Terbentuk
pengendapan pengendapan MSU
fagolisosom
MSU
Pembentukan
Pembentukan topus Merusak selaput
batu ginjal protein kristal
asam urat
Respon inflamasi
meningkat
Proteinuria,hiperte
nsi ringan,urin Terjadi ikatan hydrogen
asam,pekat antara permukaan
kristal dgn memberan
lisosom
Resiko
ketidakseimbangan
volume cairan Membran lisosom
robek, terjadi pelepasan
enzym dan oksida
radikal ke sitoplasma
Sumber :Nurarif Huda Amin, & Kusuma Hardhi. 2015
6. Komplikasi
akut dan kronis akibat gout arthritis. Batu ginjal terjadi sekitar 10-25%
pasien dengan gout primer. Kelarutan kristal asam urat meningkat pada
Sebaliknya, pada suasana urin yang asam, kristal asam urat akan
pembuangan asam urat akan bertambah buruk. Gangguan ginjal akut gout
biasanya sebagai hasil dari penghancuran yang berlebihan dari sel ganas
saat kemoterapi tumor. Penghambatan aliran urin yang terjadi akibat
dkk,2012).
7. Pemeriksaan Penunjang
antara lain :
a. Kristal monosodium urat yang mirip jarum dalam cairan sinovial (yang
b. Hiperurisemia (kadar asam urat yang lebih dari 420 mmol kreatinin)
c. Kenaikan kadar asam urat dalam ureni 24 jam (biasanya lebih tinggi
d. Foto rontgen pada awalnya tampak normal, pada penyakit gou arthritis
arthritis
8. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan medis
akut.
2) Hiperurisemia, tofi, penghancuran sendi, dan masalah ginjal
batu ginjal.
b. Penatalaksanaan keperawatan
kortes serebri menimbulkan persepsi nyeri dan reseptor otot sehingga nyeri
rasa nyeri akibat asam urat. Efek aktif jahe terdiri dari
(Herliana,2013).
pada sendi. Kompres dilakukan pada penderita asam urat karena dapat
atau kompresi dan nyeri pada sendi, melemaskan otot dan melenturkan
jaringan ikat. Selain itu menurut Rusnonto (2015), kompres hangat jahe
Tabel 2.1.
SOP (Standar Operasional Prosedur) Kompres Hangat Rebusan Jahe
SOP (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR)
KOMPRES HANGAT REBUSAN JAHE
Pengertian Terapi panas dan dingin merupakan terapi non
farmakologi yang menggunakan suhu untuk
meredahkan nyeri dengan menghambat reseptor nyeri
seperti nosiseptor dalam menghantarkan rasa ambang
nyeri.
Tujuan 1. Untuk menurunkan intensitas nyeri yang
dirasakan.
2. Sebagai terapi alternative selain terapi
farmakologis.
Alat dan bahan 1. Washlap/ handuk
2. Wadah atau mangkok
3. Air 1 liter (1000 cc)
4. Jahe 3-5 rimpang (±100 gram)
5. Air hangat rebusan jahe dengan suhu 37oC-40oC
Persiapan Klien Responden diberi penjelasan dari inform consent
Prosedur 1. Cuci bersih 5 rimpang jahe (±100 gram)
2. Lalu iris tipis-tipis jahe yang sudah di cuci bersih
3. Setelah itu masukkan irisan jahe kedalam 1 liter
air (1000 cc)
4. Rebus irisan jahe sampai air mendidih
5. Tuang rebusan jahe kedalam wadah/ mangkok
6. Kemudian tunggu hingga suhu rebusan jahe
menjadi hangat tanpa campuran air dingin (400
cc)
7. Masukkan washlap atau handuk kecil kedalam
wadah/ mangkok rebusan jahe hangat
8. Peras washlap/ handuk kecil sampai lembab dan
kemudian tempelkan pada area yang nyeri hingga
ke hangatan washlap/ handuk kecil terasa
berkurang
9. Ulangi langkah tersebut ± 15-20 menit.
a. Pengertian Nyeri
Andarmoyo, 2013).
saraf reseptor nyeri. Penyebab nyeri secara fisik yaitu akibat trauma
c. Fisiologi Nyeri
adalah ujung syaraf bebas dalam kulit yang berespon hanya terhadap
bermielien dan ada juga yang tidak bermielien dari syaraf perifer
(Tamsuri, A, 2007)
d. Klasifikasi Nyeri
a) Nyeri akut
Nyeri akut adalah nyeri yang terjadi setelah cidera akut,
b) Nyeri kronik
1. Nyeri Nosiseptif
stimulus noxious.
2. Nyeri Neouropatik
maupun sentral.
stimulus kulit.
2. Visceral dalam
Visceral dalam adalah nyeri yang terjadi akibat stimulus
organ-organ internal.
3. Nyeri alih
4. Radiasi
sama dirasakan sangat berbeda oleh dua orang yang berbeda (Tamsuri,
skala nyeri (Smeltzer dan Bare, 2002). Skala nyeri tersebut adalah :
wjah yang tersenyum untuk ‘tidak ada nyeri’ sampai wajah yang
berlinang air mata untuk ‘nyeri paling buruk’. Kelebihan dari skala
wajah ini yaitu anak dapat menunjukkan sendiri rasa nyeri yang
numeral dari 0-10. Angka 0 berarti ‘no pain’ dan 10 berarti ‘severe
keperawatan pada pasien Gout Arthritis. Selain itu, jurnal ini merupakan
adalah non-farmakologi.
C. Subjek Studi
Patients
Urat
f. Selawati, Lestari Eko Darwati & Santoso Tri Nugraha (2016) Kompres
Hangat Jahe Atau tanpa jahe Menurunkan Nyeri Sendi Lutut Lansia.
D. Fokus Studi
Fokus studi dalam penelitian studi lieratur ini yaitu mengidentifikasi hasil
E. Etika Penelitian
adalah :
yang berisi persetujuan atas rencana tindakan medis yang diajukan setelah
3. Confidentiality (kerahasiaan)
4. Prinsip Autonomi
berpikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Tidak ada paksaan
akan dilakukan.
5. Prinsip Beneficience
kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang
7. Prinsip Justice
bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktik dan
tidak memilih pasien berdasarkan status sosial, RAS, suku dan agama
Berdasarkan hasil penelusuran jurnal yang dilakukan, maka akan dibuat analisis jurnal dalam bentuk tabel yang terdiri dari :
Peneliti (tahun dan judul), Tujuan Penelitian, Desain Penelitian, Responden, Pengumpulan Data dan Hasil Penelitian
Tabel 4.1.
Analisis Dari 6 Jurnal
No Peneliti (Tahun& Tujuan Desain Responden Pengumpulan Data Hasil Penelitian
Judul) Penelitian Penelitian
1 Enny Virda Penelitian ini Pendekatan Pengambilan Data Demografi: Hasil penelitian
Yuniarti, Emyk bertujuan quasi sampel 1. Usia menunjukkan skala nyeri
Windartik, Amar untuk eksperimen menggunakan 2. Seks responden pada kelompok
Akbar (2017) mengetahui dengan desain total sampling perlakuan sebelum
Effect Of Red pengaruh pretest- untuk Skala Nyeri diberikan intervensi
Ginger Compress kompres jahe posttest non mendapatkan kompres jahe merah berada
To Decrease merah random ized 24 responden pada skala nyeri 4-6
Scale Of Pain terhadap control group. lansia yang sebanyak 6 responden dan
Gout Arthiris penurunan menderita 7-9 sebanyak 6 responden,
Patients skala nyeri asam urat di dan setelah diberikan
asam urat rumah sakit intervensi kompres jahe
pasien. Lansia merah berada pada skala
Mojopahit nyeri 1-3 sebanyak 2
Mojokerto. responden dan 4-6 sebanyak
10 responden, sedangkan
kelompok kontrol sebelum
diberikan intervensi skala
nyeri 1-3 sebanyak 5
responden, skala nyeri 4-6
sebanyak 5 responden dan
7-9 sebanyak 2 responden
dan setelah diberikan
intervensi kompres jahe
merah kelompok kontrol
memiliki presentase skala
nyeri yang sama. Hasil uji
statistik 2 sampel
independen uji t diperoleh
nilai p 0,029 (p <0,05). Jadi
H0 ditolak, yang berarti ada
efek kompres jahe merah
untuk menurunkan skala
nyeri pasien gout arthritis.
2 Khoiroh Umah & Untuk Pra Responden 1. Skala Nyeri Sendi Sebelum dilakukan
Ursula Fitria mengetahui Eksperimental pada penelitian Sebelum Intervensi intervensi kompres hangat
Anggreini (2018) kompres dalam satu ini berjumlah 2. Skala Nyeri Sendi rebusan jahe nilai rata-rata
Kompres Hangat hangat rebusan kelompok (One 16 responden Sesudah Intervensi nyeri sendi 5,19 dan sesudah
Rebusan Jahe jahe Group Pre dengan teknik dilakukan intervensi
Berpengaruh Pada berpengaruh test-Post test purposive kompres hangat rebusan
Nyeri Sendi pada nyeri Design. sampling jahe nilai rata-rata nyeri
Lansia Penderita sendi lansia Kelompok sendi 2,44 nilai signifikan
Asam Urat penderita asam subyek (2-tailed) = 0,00 yang
urat diobservasi berarti bahwa (α hitung) ≤
sebelum 0,05 maka Ha diterima dan
dilakukan Ho ditolak artinya ada
intervensi pengaruh kompres hangat
kompres rebusan jahe terhadap
hangat rebusan penurunan nyeri sendi
jahe,kemudian lansia penderita asam urat.
diobservasi
lagi setelah di
intervensi
kompres
hangat rebusan
jahe. Peneltian
dilakukan
selama 14 hari
dengan
frekuensi 1
kali sehari.
3 Sunarti & Alhuda Untuk Pre- Teknik 1. Skala nyeri pre- Skala nyeri setelah
(2018) “ mengetahui eksperiment pengambilan test dilakukan pemberian
Pengaruh Pengaruh dengan sampel dalam 2. Skala nyeri post- kompres hangat jahe merah
Kompres Hangat Kompres menggunakan penelitian ini test dapat dilihat bahwa dari 20
Jahe Merah Hangat Jahe rancangan adalah Teknik orang responden mengalami
(Zingiber Merah one-group purposive penurunan skala nyeri dari
Officinale Terhadap pre–post tes sampling skala nyeri sangat berat
Roscoe) Terhadap Penurunan design. dengan jumlah menjadi nyeri berat 20% (4
Penurunan Skala Skala Nyeri Kelompok sampel 20 orang), nyeri berat menjadi
Nyeri Artritis Artritis subyek responden,. nyeri sedang 30% (6 orang),
Reumatoid Pada diobservasi nyeri sedang ke nyeri ringan
Lansia di UPT. sebelum 40% (8 orang), dan nyeri
Pelayanan Sosial dilakukan ringan 10% (2 orang) ke
Lanjut Usia dan intervensi tidak ada nyeri. Hasil
Anak Balita kompres analisis statistik
Wilayah Binjai hangat jahe menunjukan nilai (p=0,000)
dan Medan. merah, <0,05 sehingga keputusan
kemudian hipotesis maka H0 ditolak.
diobservasi Disimpulkan bahwa ada
lagi setelah di pengaruh yang signifikan
intervensi antara kompres hangat jahe
kompres merah terhadap penurunan
hangat jahe skala nyeri arthritis
merah reumotoid pada lansia di
peneltian UPT. Pelayanan Sosial
dilakukan Lanjut Usia dan Anak Balita
selama 20 Wilayah Binjai dan Medan
menit. Tahun 2015.
4 Lexy Oktora Untuk Pre Sampel 1. Nyeri Pretest Hasil penelitian ini
Wilda & Bentar mengetahui eksperiment diambil 2. Nyeri Protest menunjukkan bahwa dari 15
Panorama (2020) pengaruh dengan dengan teknik orang sebelum diberi
“Kompres Hangat kompres pendekatan Total kompres hangat jahe, yaitu
Jahe Terhadap hangat jahe One Group Sampling memiliki nyeri 5 dan setelah
Perubahan Nyeri terhadap PrePost Test sehingga diberikan kompres hangat
Pada Lansia perubahan Design. diperoleh jahe mengalami perubahan
Dengan Artritis nyeri pada Kelompok jumlah sampel nyeri menjadi 2. Hasil uji
Gout” lansia dengan subyek sebanyak 15 Paired Sample T-Test p-
artritis gout di diobservasi responden. value = 0,000 ≤ α (0,05),
Prolanis sebelum sehingga Ha diterima yang
Ngetos dilakukan berarti ada pengaruh
Wilayah Kerja intervensi kompres hangat jahe
Puskesmas kompres terhadap perubahan nyeri
Ngetos hangat jahe, pada lansia dengan artritis
Kabupaten kemudian gout di Prolanis Ngetos
Nganjuk. diobservasi Wilayah Kerja Puskesmas
lagi setelah di Ngetos Kabupaten Nganjuk.
intervensi
kompres
hangat jahe.
Peneltian
dilakukan
selama 7hari
dengan durasi
15 menit
perhari.
5 Rita Merliana, Untuk Eksperimen Teknik Data Demografi : Hasil penelitian ini
Novita Elisabeth mengetahui semu (quasi pengambilan 1. Usia menunjukkan bahwa pada
Daeli & Morlina Perbedaan exsperiment sampel dengan 2. Jenis kelamin kelompok terapi kompres air
Sitanggang Kompres Air design) dengan Total sampling hangat saat pretest
(2019) Perbedaan Hangat Dan rancangan time jumal sampel Kadar Asam Urat didapatkan 13 responden
Kompres Air Jahe Merah series design. sebanyak 42 Tingkat Nyeri dengan tingkat nyeri berat
Hangat Dan Jahe Terhadap responden (Pretest) terkontrol dan 8 responden
Merah Terhadap Tingkat Nyeri Tingkat Nyeri dengan tingkat nyeri sedang,
Tingkat Nyeri Gout Lansia (Posttest) hasil posttest tingkat nyeri
Gout Lansia. ringan berjumlah 15
responden dan tidak nyeri
berjumlah 6 responden
sedangkan terapi kompres
jahe merah didapatkan 12
responden dengan tingkat
nyeri berat terkontrol dan 9
responden dengan tingkat
nyeri sedang, saat posttest
didapatkan tingkat nyeri
ringan berjumlah 13
responden dan tidak nyeri
berjumlah 8 responden.
Hasil uji Mann-Whitney
didapatkan nilai uji Z (-
0,647) dan nilai p = 0,518
yang artinya tidak ada
perbedaan kompres air
hangat dan kompres jahe
merah terhadap penurunan
tingkat nyeri gout pada
lansia di Panti Werdha
Palembang.
6 Selawati, Lestari Untuk Quasi Sampel Data Demografi Hasil penelitian
Eko Darwati & mengetahui Experiment penelitian 1. Umur menunjukkan bahwa tingkat
Santoso Tri perbedaan dengan menggunakan 2. Jenis kelamin nyeri responden sebelum
Nugraha (2016) efektivitas rancangan total populasi diberikan intervensi
Kompres Hangat kompres pretest postest berdasarkan Tingkat Nyeri kompres hangat tanpa
Jahe Atau tanpa hangat tanpa (Pretest- kriteria inklusi tambahan bahan didapatkan
jahe Menurunkan tambahan Postest). dan kriteria bahwa mayoritas responden
Nyeri Sendi Lutut bahan dengan Dilakukan eksklusi yaitu berada pada tingkat nyeri 4
Lansia kompres observasi skala sejumlah 40 hingga 7 dengan jumlah 16
hangat rebusan nyeri sebelum responden responden (80%) setelah
jahe dalam intervensi dengan 20 diberikan intervensi
menurunkan kompres responden kompres hangat tanpa
nyeri sendi hangat tanpa mendapatkan tambahan bahan didapatkan
lutut pada tambahan perlakuan bahwa mayoritas responden
lansia. bahan dengan kompres berada pada tingkat nyeri 3
kompres hangat tanpa dengan jumlah 9 responden
hangat rebusan tambahan (45%) sedangkan tingkat
jahe kemudian bahan dan 20 nyeri responden sebelum
diobservasi responden diberikan intervensi
lagi skala nyeri lainnya kompres hangat rebusan
setalah mendapatkan jahe didapatkan bahwa
diberikan perlakuan mayoritas responden berada
intervensi kompres pada tingkat nyeri 4 hingga
kompres hangat dengan 6 dengan jumlah 15
hangat tanpa rebusan jahe. responden (75%) setelah
tambahan diberikan intervensi
bahan dan kompres hangat rebusan
kompres jahe didaptkan bahwa
hangat rebusan mayoritas responden berada
jahe pada tingkat nyeri 3 dengan
jumlah 7 responden (35%).
Hasil uji Mann-Whitney
menunjukan tingkat nyeri
sebelum dan setelah
diberikan intervensi
kompres hangat tanpa
tambahan bahan dan
kompres hangat rebusan
jahe didapatkan hasil nilai p
value 0,710 > 0,05.
Berdasarkan hasil tersebut
dapat diambil kesimpuan
bahwa H0 ditolak yang berarti
tidak ada beda kompres hangat
tanpa tambahan bahan dan
kompres hangat rebusan jahe
terhadap penurunan tingkat
nyeri sendi lutut pada lansia di
Desa Bulugede Kecamatan
Patebon Kabupaten Kendal.
Sehingga tidak ada perbedaan
pada kedua perlakuan tersebut.
Tetapi, keduanya sama-sama
bisa menurunkan nyeri sendi
lutut pada lansia.
B. Pembahasan
gout (Noor, 2016). Peningkatan asam urat dalam darah merupakan salah satu
manifestasi klinik dari penyakit gout. Gout dapat menyerang siapa saja
gout pada masa menopouse (Mumpuni Y, 2016). Menurut Black dan Hawks
rasa nyeri.
penderitaan yang diakibatkan oleh persepsi jiwa yang nyata, ancaman, dan
pemahaman tentang nyeri lebih menitik beratkan bahwa nyeri adalah kejadian
fisik, yang tentu saja untuk penatalaksanaan nyeri menitik beratkan pada
adalah dengan Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS) seperti ibuprofen,
naproxen dan allopurinol. Upaya penunjang lain untuk mengatasi nyeri asam
urat adalah dengan pengobatan non farmakologis, yaitu dengan
fisiologis. Kompres hangat rebusan jahe bisa mengurangi nyeri karena jahe
memiliki kandungan senyawa gingerol dan shogoal yakni senyawa panas dan
pedas jahe yang memiliki sifat anti inflamasi non steroid dimana dapat
lebih efektif dan efisien serta di dapat hasil yang optimum dibandingkan
dengan teknik lainnya, selain itu juga pasien dapat mengerjakannya sendiri
tanpa bantuan oleh orang lain, selain obat-obatan dan terapi untuk pertolongan
jahe untuk menurunkan nyeri sendi pada lansia yang menderita asam urat.
(Savitri A, 2016).
(62,5%) dan sebagian kecil mengalami nyeri ringan dan nyeri berat terkontrol
nyeri sebagai komponen alamiah dari proses dan dapat diabaikan atau tidak
diberikan kompres hangat rebusan jahe dapat menurunkan nyeri sendi pada
lansia penderita asam urat karena efek analgesik kompres hangat jahe
kompres hangat jahe merah (pre-test) dan terjadi penurunan skala nyeri
setelah kompres hangat jahe merah yaitu 2,60 dengan standar deviasi 940. Hal
ini sesuai dengan salah satu intervensi non farmakologi yang dapat dilakukan
perawat secara mandiri dalam menurunkan skala nyeri stimulasi kutaneus.
yaitu dengan melakukan kompres hangat jahe merah pada lansia yang
menderita artritis reumatoid untuk menurunkan skala nyeri yang di alami oleh
rheumatoid karena kandungan air dan minyak yang tidak menguap pada jahe
nyeri prestest level 5 dengan nilai rata-rata sebesar 7,4 kemudian setelah
perubahan nyeri posttest sebagian kecil menjadi level 2 dengan nilai rata-rata
menit dengan 1 kali pemberian dan pengukuran intensitas nyeri dilakukan dari
pemanfaatan jahe dengan teknik kompres panas basah selama 15-20 menit
cukup efektif untuk mengatasi nyeri. Jahe mengandung Olerasin atau Zingerol
radang berkurang. Prostaglandin itu sendiri adalah suatu senyawa dalam tubuh
yang merupakan mediator nyeri dari radang atau inflamasi. Hal ini didukung
pengaruh yang signifikan dari kompres hangat dengan rebusan air jahe
responden (71,4%) dan (0) atau tidak nyeri berjumlah 6 responden (28,6%).
nyeri ringan berjumlah 13 responden (61,9%) dan (0) atau tidak nyeri
kompres hangat jahe atau tanpa jahe menurunkan nyeri sendi lanjut usia.
dilakukan tindakan kompres hangat tanpa jahe. Menurut teori Koizier (2009)
bahwa kompres merupakan salah satu upaya dalam mengatasi fisik dengan
cara membokir rasa sakit, kompres air hangat dianjurkan karena dapat
meredakan nyeri.
tambahan bahan dapat menurunkan nyeri sendi lutut pada lansia, karena pada
proses pemberian kompres air hangat pada lutut atau bagian kaki dapat
mempercepat proses vasodilasi pada aliran darah sehingga rasa nyeri atau
kram pada bagian tubuh khususnya pada kaki (lutut) akan berkurang. Untuk
itu, pemberian kompres lebih efektif menggunakan air hangat dibanding air
biasa (dingin). Maka dari itu, dalam penelitian ini dilihat dari nilai rata-rata
penurunan skala nyeri rentang skala nyeri sebelum dan setelah diberikan
kompres hangat tambahan bahan dari skala nyeri 4,90 menjadi 3,15 dan
pemberian kompres hangat rebusan jahe dari skala nyeri 5,15 menjadi 3,25.
nyeri sendi lutut pada lansia. Pemberian kompres hangat tanpa tambahan
bahan dapat menurunkan nyeri sendi lutut pada lansia, mengurangi penekanan
(kompresi) dan nyeri pada sendi, melemaskan otot, dan melenturkan jaringan
ikat (Junaidi, 2006), tetapi kompres hangat rebusan jahe fungsinya selain
shogaol, dan kandungan lain terbentuk dengan pemanasan rimpang kering dan
segar pada suhu pelarut air 100oC. Dalam hal ini, kedua intervensi kompres
hangat ini bisa diaplikasikan untuk menurunkan nyeri sendi lutut pada lansia
dan kedua intervensi ini sama-sama bisa menurunkan nyeri sendi. Namun,
untuk mendapatkan hasil yang lebih baik bisa dengan menggunakan kompres
pada aliran darah sehingga rasa nyeri atau kram pada bagian tubuh khususnya
pada kaki (lutut) akan berkurang. yang berarti kompres hangat tanpa
tambahan jahe lebih efektif dalam menurunkan nyeri pada pasien gout
arthritis.
C. Hambatan
Hambatan yang dialami oleh peneliti dalam menyusun studi literatur ini
yaitu sulitnya proses pencarian jurnal yang berhubungan dengan judul studi
literatur nasional maupun internasional. Selain itu, jaringan internet yang
kurang memadai juga menjadi hambatan dalam penyusunan studi literatur ini.
BAB V
KESIMPULAN & SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan 6 jurnal penelitian yang sudah direview oleh penulis, maka penulis
menyimpulkan bahwa kompres hangat rebusan jahe dapat menurunkan nyeri pada pasien
gout arthtritis, tetapi kompres hangat tanpa tambahan jahe lebih efektif dalam menurunkan
nyeri pada pasien gout arthritis dikarenakan kompres hangat dapat mempercepat proses
vasidilasi pada aliran darah sehingga rasa nyeri atau kram pada bagian tubuh khususnya pada
B. Saran
Berdasarkan hasil studi literatur peneliti mengharapkan peran perawat dan peneliti
selanjutnya agar dapat menerapkan intervensi pemberian kompres hangat rebusan jahe untuk