Nursing center
OLEH :
Kelompok 6
1. Hasfiana anene 2119031
2. Asmawati yusuf 2119032
3. Fransiskawati bawole 2119033
4. Elan seftiana samai 2119034
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang, kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat,hidayah, dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini.
Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya
dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa
dalam makalah ini ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun
segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami
membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik
kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini dikemudian hari.
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ....................................................................................25
B. Saran ..............................................................................................26
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejauh ini bentuk-bentuk pelayanan kesehatan yang dikenal masyarakat dalam sistem
pelayanan kesehatan adalah pelayanan rawat inap dan rawat jalan. Pada sisi lain banyak
anggota masyarakat yang menderita sakit karena berbagai pertimbangan terpaksa dirawat di
rumah dan tidak dirawat inap di institusi pelayanan kesehatan. Faktor-faktor yang
mendorong perkembangan perawatan kesehatan di rumah adalah:
Kasus-kasus penyakit terminal dianggap tidak efektif dan tidak efisien lagi apabila
dirawat di institusi pelayanan kesehatan. Misalnya pasien kanker stadium akhir yang
secara medis belum ada upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai kesembuhan,
Keterbatasan masyarakat untuk membiayai pelayanan kesehatan pada kasus-kasus
penyakit degeneratif yang memerlukan perawatan yang relatif lama. Dengan demikian
berdampak pada makin meningkatnya kasus-kasus yang memerlukan tindak lanjut
keperawatan di rumah. Misalnya pasien pasca stroke yang mengalami komplikasi
kelumpuhan dan memerlukan pelayanan rehabilitasi yang membutuhkan waktu relatif
lama.
Banyak orang merasakan bahwa dirawat inap di institusi pelayanan kesehatan membatasi
kehidupan manusia, karena seseorang tidak dapat menikmati kehidupan secara optimal
karena terikat dengan aturan-aturan yang ditetapkan,
Lingkungan di rumah ternyata dirasakan lebih nyaman bagi sebagian pasien
dibandingkan dengan perawatan di rumah sakit, sehingga dapat mempercepat
kesembuhan.
Perawatan Kesehatan di rumah bukanlah merupakan sebuah konsep baru dalam sistem
pelayanan kesehatan, khususnya pada praktek keperawatan komunitas. Hal ini sudah
dikembangkan sejak tahun 1859 yang pada saat itu Willian Rathbone of Liverpool, England
dan juga Florence Nightingale melakukan perawatan kesehatan di rumah dengan
memberikan pengobatan kepada pasien (masyarakat) yang mengalami sakit terutama
terutama mereka dengan status sosial ekonomi rendah, kondisi sanitasi, kebersihan diri dan
lingkungan, dan gizi buruk sehingga beresiko tinggi terhadap berbagai jenis penyakit infeksi
yang umum ditemukan di masyarakat.
Hasil kajian Depkes RI tahun 2000 diperoleh hasil : 97,7 % menyatakan perlu
dikembangkan pelayanan kesehatan di rumah, 87,3 % mengatakan bahwa perlu standarisasi
tenaga, sarana dan pelayanan, serta 91,9 % menyatakan pengelola keperawatan kesehatan di
rumah memerlukan ijin oprasional.
Selain Home Care, di Indonesia juga di kenal pelayanan One Day Care atau pelayanan
rawat sehari yang merupakan perawatan dalam jangka waktu pendek (relatif singkat), yaitu
1 hari atau 24 jam.Menurut penelitian hampir 70% rumah sakit Indonesia menerapkan
sistem one day care. Pelayanan One Day Care menghindarkan pasien dari terjadinya infeksi
nosokomial karena pasien tidak perlu di rawat lama di rumah sakit sehingga dapat menekan
biaya yang dikeluarkan oleh pasien.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya antara lain :
1. Apa defenisi, tujuan dan prinsip dari home care?
2. Bagaimana bentuk – bentuk layanan home care?
3. Bagaiamana aspek legal dan perizinan home care?
4. Bagaimana standar praktik pelayanan homecare?
5. Apa saja standar alat home care?
6. Bagaimana pendekatan interdisiplin dalam pelayanan home care?
7. Bagaimana kebijakan home care di Indonesia?
8. Bagaimana pro dan kontra home care di Indonesia?
9. Bagaimana kepercayaan dan kebudayaan dalam home care?
C. Tujuan
Agar pembaca mendapatkan pengetahuan lebih dan memahami mengenai pelayanan
kesehatan di rumah ( home care )
D. Manfaat
Hasil dari makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik dibidang profesi
agar dapat menerapkan tindakan keperawatan yang sesuai dalam home care. Pada
mahasiswa, untuk dapat menjadi sarana belajar untuk menambah wawasan dan
pengetahuan.Pada masyarakat, agar lebih memahami mengenai pelayanan kesehatan di
rumah.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Tujuan Khusus
Terpenuhi kebutuhan dasar (bio-psiko-sosial-spiritual) secara mandiri
Meningkatan kemandirian keluarga dalam pemeliharan kesehatan
Meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan kesehatan dirumah
PENUTUP
A. Kesimpulan
Home care merupakan pelayanan kesehatan yang holistik dengan mempertimbangkan
aspek bio, psiko, sosial, spiritual dan ekonomi secara komprehensip dengan mengutamakan
kepentingan dan kepuasan pasien yang dilaksanakan secara efektif dan efisien. Ada
beberapa bentuk pelayanan home care di masyarakat sehingga home dapat menjadi upaya
terbaik bagi pasien – pasien penyakit kronik atau terminal untuk meningkatkan dan
mempertahankan kemampuan optimal.
Dalam pelaksanaan home care ada beberapa aspek yang harus diperhatikan seperti
aspek legal dan etik dalam home care, perizinan pendirian home care, kebijakan dalam home
care, dan kepercayaan dan budaya dalam home care. Hal ini di lakukan untuk menghindari
adanya saling menyalahkan dalam home care sehingga tidak ada pihak yang saling
merugikan. Sehingga pasien juga mendapatkan perawatan yang baik serta perawat juga
mengerti dan memahami peraturan-peraturan yang ada dan langkah-langkah dalam
menjalankan home care. Hal tersebut juga dapat menekan terjadinya pro dan kontra home
care di masyarakat.
Sebagai tenaga profesional, perawat harus mengerti standar pelayanan dan peran serta
fungsi perawat dalam home care sehingga perawat dapat memberikan asuhan keperawatan
yang efektif dan etis kepada pasien.
Dalam home care juga diperlukan team kesehatan yang solid untuk memberikan
pelayanan yang komprehensif dan paripurna kepada pasien sehingga peningkatan kualitas
hidup pasien dapat tercapai.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis menyarankan agar para pembaca khususnya
kepada mahasiswa untuk dapat meningkatkan pemahamannya darah guna terwujudnya
pelaksanaan proses belajar yang baik. Kami menyadari Makalah ini masih memiliki banyak
kekurangan, oleh sebab itu kami menyarankan kepada pembaca untuk tetap terus menggali
sumber-sumber yang menunjang terhadap pembahasan yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Syamsudin, 2005. Makalah Seminar Alternatif Model Keperawatan Home Health Care. Akper
Pusgunakes
Ainy, Nur. 2011. Makalah Keperawatan Komunitas - Home Nursing. Diakses tanggal pada
tanggal 4 September 2017
Elvina, Siska. 2015.Makalah Home Care. Diakses pada tanggal 4 September 2017
Marini, Hellen. 2015. Makalah Etik dan Legal Home Care.Diakses pada tangga 4 September
2017