Anda di halaman 1dari 39

MAKALAH

LANDASAN HUKUM LAYANAN KEPERAWATAN HOME CARE


Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Home Care
Dosen Pengampu : Ns. Asmadi, M.Kep.,Sp.Kom

Disusun Oleh Kelompok 1:


Auliya Nabilah Hanip Dita Rahmayanti
Ayu Rahmawati Euis Kurniah
Ayu Septiya Wardani Evi Alviatun Hasanah
Azka Yaasir Abdil. B Fanny Alfina Lismaniar
Clarita Rena Putri Gia Indriawati Lestari
Dicky Ramadhan Grian Virda Utami
Dinda Trinovian

PROGRAM STUDI SI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN
2020
KATA PENGANTAR

Bissmillahirahmanirahim
Dengan menyebut nama ALLAH SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang, kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
mata kuliah Home Care ini.
Adapun makalah ini kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya
dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalh ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam
makalah ini ada kekurangan dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya.
Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-
lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga
kamidapat memperbaiki makalah ini dikemudian hari.

Kuningan, September 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 2
A. Latar belakang.................................................................................. 2
B. Rumusan Masalah............................................................................ 3
C. Tujuan Penulisan.............................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 4
A. Definisi Home Care......................................................................... 4
B. Tujuan Home Care........................................................................... 4
C. Aspek Legal dan Perizinan Home Care........................................... 5
D. Landasan Hukum Home Care.......................................................... 6
E. Peraturan Terkait Home Care di Indonesia...................................... 7
BAB III PENUTUP............................................................................................. 8
A. Kesimpulan..................................................................................... 8
B. Saran................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejauh ini bentuk-bentuk pelayanan kesehatan yang dikenal masyarakat dalam
system pelayanan kesehatan adalah pelayanan rawat inap dan rawat jala. Pada sisi lain
banyak anggota masyarakat yang menderita sakit karena berbagai pertimbangan terpaksa
di rawat di rumah dan tidak di rawat inap di instusi pelayanan kesehatan.
Perawatan kesehatan di rumah bukanlah merupakan sebuah konsep baru dalam
system pelayanan kesehatan, khususnya pada praktek keperawatan komunitas. Hal ini
sudah dilambangkan sejak tahun1859 yang pada saat itu Willian Rathbone of Liverpool,
England, dan juga Florence Nightingale melakukan perawatan kesehatan dirumah dengan
memberikan pengobtan kepada pasien (masyarakat) yang mengalami sakit terutama
trauma mereka dengan status soisal ekonomi rendah, kondisi sanitasi, kebersihan diri dan
lingkungan dan gizi buruk sehinggan beresiko terhadap berbagai jenis penyakit infeksi
yang umum ditemukan di masyarakat.
Berbagai faktor yang mendorong perkembangan pelayanan keperawatan
kesehatan di rumah antara lain : kebutuhann masyarakat, perkembangan IPTEK bidang
kesehatan, tersedianya SDM kesehatan yang mampu memberi pelayanan kesehatan di
rumah.
Perkembangan home care di Indonesia sudah semakin maju sehingga banyak
masyarakat yang mengetahui home care dan mencoba menggunakan jasa pelayanan
home care. Saat ini banyak kasus-kasus penyakit degenerative yang memerlukan
perawatan yang relative lama seperti kasus pasien pasca stroke yang mengalami
komplikasi kelumpuhan dan memerlukan pelayanan rehabilitasi yang membutuhkan
waktu relative lama (Aziz, 2018).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apa definisi konsep Home Care?
2. Apa saja Tujuan dari Home Care?
3. Bagaimana Aspek Legal dan Perizinan Home Care?
4. Apa landasan hukum Home Care?
5. Apa saja Peraturan Terkait Home Care di Indonesia?
C. Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan dari laporan ini :
1. Mengetahui definisi konsep Home Care
2. Mengetahui tujuan dari Home Care
3. Mengetahui Aspek Legal dan Perizinan Home Care?
4. Mengetahui landasan hukum Home Care
5. Mengetahui Peraturan Terkait Home Care di Indonesia

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi
Home Care (HC) menurut Habbs dab Perrin, 1985 adalah merupakan layanan
kesehatan yang dilakukan dirumah pasien (Lerman D. & Eric B.L, 1993), sehingga home
care dalam keperawatan merupakan layanan keperawatan di rumah pasien yang telah
melalui sejarah yang panjang.
Menurut Depkes RI (2002) mendefinisikan bahwa home care adalah pelayanan
kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif yang diberikan kepada individu dan
keluarga di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan
atau memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan
akibat dari penyakit.
Rice. R, (2001) mengidentifikasi jenis kasus yang dapat dilayani pada program
home care yang meliputi kasus-kasus yang umum pasca perawatan di rumah sakit dan
kasus-kasus khusus klinik dan yang biasa dijumpai di komunitas.
Home Health Care adalah sistem dimana pelayanan kesehatan dan pelayanan
sosial diberikan di rumah kepada orang-orang yang cacat atau orang-orang yang harus
tinggal di rumah karena kondisi kesehatannya (Neis dan Mc. Ewen, 2001).
Di beberapa negara maju, ”home care” (perawatan di rumah) bukan merupakan
konsep yang baru, tapi telah dikembangkan oleh William Rathbon sejak tahun 1859 yang
dia namakan perawatan dirumah dalam bentuk kunjungan tenaga keperawatan ke rumah
untuk mengobati klien yang sakit dan tidak bersedia dirawat di rumah sakit.

B. Tujuan Home Care


a. Terpenuhi kebutuhan dasar ( bio-psiko-sosial) secara mandiri.
b. Meningkatkan kemadirian keluarga dalam pemeliharaan kesehatan.
c. Meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan kesehatan dirumah.
d. Meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga.

C. Aspek Legal dan Perizinan Home Care


Seorang perawat dikatakan legal dalam menjalankan praktik home care apabila telah
memiliki lisensi dan surat ijin praktik perawat (SIPP). Isu legal yang paling

6
kontroversional dalam praktik perawatan di rumah natara lain mencakyp hal-hal sebagai
berikut:
1. Resiko yang berhubungan dengan pelaksanaan prosedur dengan teknik yang
tinggi, seperti pemberian pengobatan dan tranfusi darah melalui IV di rumah.
2. Aspek legal dari pendidikan yang diberikan kepada pasien seperti
penanggungjawaban terhadap kesalahan yang dilakukan oleh anggota
keluarga karena kesalahan informasi dari perawat.
3. Pelaksanaan peraturan medicare atau peraturan pemerintah lainnya tentang
perawatan di rumah. Karena biaya yang sangat terpisah dan terbatas untuk
perawatan dirumah, maka perawatyang membri perawatan dirumah harus
menentukan apakah pelayanan akan diberikan jika ada resiko penggantian
biaya yang tidak adekuat.
 Kode etik dalam Home Care
1. Kode etik menurut ANA (1985) menyebutkan bahwa perawat menjaga hak
pasienterhadap privasi dengan kebijaksana melindungi informasi yang
bersifat rahasia.
2. Kode etik keperawatan Indonesia (PPNI, 2000) yaitu perawat wajib
merhasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan dengan tugas yang
dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh yang berwenang
sesuai ketentuan hokum yang berlaku (Muhammad Mu’in, 2015).
Di dalam praktek harus memperhatikan dimensi politi, etika, dan isu-isu
seperti akses ke layanan atau alokasi sumberdaya, manajement kasus menjadi
semakin pragmatis, serta berbagai tanggapan dari masyarakat terhadap praktik
mandiri (Kristin Bjornsdottir, 2009).
 Perizinan Home Care
Fungsi hukum dalam Praktik Perawatan:
1. Memberikan kerangka untuk menentukan tindakan keperawatan mana
yang sesuai dengan hukum.
2. Membedakan tanggung jawab perawat dengan profesi lain.
3. Membantu menentukan batas-batas kewenangan tindakan keperawatan
mandiri.
4. Membantu mempertahankan standart praktik keperawatan dengan
meletakkan posisi perawat memiliki akuntabilitas dibawah hukum.
D. Landasan Hukum Home Care
7
Landasan hukum :
a. UU Nomor 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran
b. UU Nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah
c. UU Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan
d. PP Nomor 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan
e. PP Nomor 25 tahun 2000 tentang perimbangan keuangan pusat dan daerah
f. PP Nomor 47 tahun 2006 tentang Jabatan fungsional dokter, dokter gigi,
apoteker, ass.apoteker, pranata lab.kes. epidemiologi kes, entomology kes,
sanitarian, administrator kesehatan, penyuluh kes masy, perawat gigi,
nutrisionis, bidan, perawat, radiographer, perekam medis, dan teknisi
elektromedis
g. SK Menpan Nomor 94/KEP/M. PAN/11/2001 tentang jabatan fungsonal perawat
h. Kepmenkes Nomor 128 tahun 2004 tentang kebijakan dasar puskesmas
i. Kepmenkes Nomor 279 tahun 2006 tentang pedoman penyelenggaraan
Perkesmas
j. Kepmenkes Nomor 374 tahun 2009 tentang Sistem Kesehatan Nasional
k. Kepmenkes Nomor 267 tahun 2010 tentang penetapan roadmap reformasi
kes.masy
l. Permenkes Nomor 920 tahun 1986 tentang pelayan medik swasta
m. Permenkes Nomor 148 tahun 2010 tentang ijin dan penyelenggaraan praktik
keperawatan

E. Peraturan Terkait Home Care di Indonesia


Perawat dalam melakukan praktik harus sesuai dengan kewenangan yang
diberikan berdasarkan pendidikan dan pengalaman serta dalam memberikan pelayanan
berkewajiban mematuhi standar praktik. Perawat dalam menjalankan praktek harus
membantu program pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Perawat dalam menjalankan praktek keperawatan harus senantiasa meningkatkan mutu
pelayanan profesinya, dengan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
melalui pendidikan dan pelatihan sesui dengan bidang tugasnya, baik doselenggarakan
oleh pemerintah maupun organisasi profesi.
Perawat yang menjalankan praktek perorangan harus mencantumkan SIPP diruang
prakteknya. Perawat yang menjalankan paktek perorangan tidak diperbolehkan memasang
papan praktek. Perawat yang memiliki SIPP dapat melakukan asuhan keperawatan dalam
8
bentuk kunjungan rumah (Mentari, 2012). Perawat dalam melakukan asuhan keperawatan
dalam bentuk kunjungan rumah harus membawa perlengkapan perawatan sesuai
kebutuhan. Perawat dalam menjalankan praktek perorangan sekurang-kurangnya
memenuhi persyaratan, yang sesuai dengan perlengkapan asuhan keperawatan yang
ditetapkan organisasi profesi:
1. memiliki tempat praktek yang memenuhi syarat kesehatan.
2. Memiliki perlengkapan untuk tindakan asuhan.
3. Keperawatan maupun kunjungan rumah.
4. Memiliki perlengkapan administrasi yang meliputi buku catatan kunjungan, formulir
catatan tindakan asuhan keperawatan, serta formulir rujukan.

BAB III
PENUTUP
9
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan home care
ada beberapa aspek legal dan etik dalam home care, perizinan pendirian home care,
kebijakan dalam home care, dan landasan hukum pada home care. Hal ini dilakukan
untuk menghindari adanya saling menyalahkan dalam home care sehingga tidak ada
pihak yang saling merugikan. Sehingga pasien juga mendapatkan perawatan yang baik
serta perawat juga mengerti dan memahami peraturan-peratutran yang ada dan langkah-
langkah dalam menjalankan home care. Hal tersebut juga dapat menekankan terjadinya
pro dan kontra home care di masyarkat. Sebagai tenaga professional, perawat harus
mengerti standar pelayanan dan peran serta fungsi perawat dalam home care sehingga
perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang efektif dan etis kepada pasien..

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis menyarankan agar para pembaca khususnya
mahasiswa untuk dapat meningkatkan pemahamannya guna terwujudnya pelaksanaan
proses belajar yang baik. Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak
kekurangan, oleh sebab itu kami menyarankan kepada pembaca untuk tetap terus
menggali sumber yang menunjang terhadap pembahasaan lainnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Kartika Dwi Hutami Bakri. 2017. Makalah Home Care. 27 Halaman.


https://id.sribd.com/document/358687222/MAKALAH-HOME-CARE-docx
halena Riri. 2020. Makalah Landasan Hukum Home Care. 10 Halaman
https://id.sribd.com/document/477750360/Makalah-Landasan-Hukum-Home-Care
Chandra, Veronika. 2020. Home Care Bab I Pendahuluan. 48 Halaman
https://adoc.pub/queu/home-care-bab-i-pendahuluan.html.

11
Makalah
Peran dan Fungsi Perawat dalam Layanan Home Care
( Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Home Care )

Dosen pengampu : Ns. Asmadi M.Kep Sp.Kom


Disusun oleh Kelompok 2 S1 Keperawatan Reg E

1. Hilda sri fauziah 8. Linda Sintia

2. Ikeu Suniarti 9. Nur Prihatini

3. Istia aziz 10. Nurazizah

4. Iyan Herdyanto 11. Nurhayati

5. Kurnia 12. Nurlinda

6. Latief Kautsar 13. Oi Aorelia Hafitri

7. Lina Nurul Inayah

PROGRAM S1 KEPERAWATAN STIKES KUNINGAN 2020


Jl. Lkr. Bayuning No.2, Kadugede, Kabupaten
Kuningan, Jawa Barat 45561

12
KATA PENGANTAR

Alhamdulilllah kami Panjatkan Kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha


Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Hidayahnya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini merupakan salah satu tugas pada mata kuliah Home
Care Dimana dalam makalah ini membahas Peran dan fungsi Perawat
dalam Layanan Home Care, Kami menyadari bahwa dengan keterbatasan
kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki, materi ulasan yang kami
sajikan masih jauh dari kesempuranaan sehingga tentunya tak akan luput
dari kesalahan dan kehilafan.
Oleh karena itu, kami menghargai dan bahkan mengharapkan
segala bentuk masukan dan kritik dari rekan-rekan ataupun pihak lain
untuk lebih membangun dan menyegarkan wawasan yang lebih bijaksana
sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang kompetitif, karena
dengan adanya kritik dan saran yang membangun tersebut dapat
memberikan wawasan kepada kami untuk kesempurnaan makalah-
makalah berikutnya.

Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Kuningan , Oktober 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ..................................................................................................... 2
1.4 Metode Penulisan..................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3
2.1 Peran dan Fungsi Perawat dalam Layanan Homecare ............................................ 3
2.1.1 Peran Perawat dalam Layanan Homecare .................................................... 3
2.1.2 Fungsi Perawat dalam Layanan Homecare ................................................... 5
2.3 Skill Yang Harus Dikuasai Perawat......................................................................... 7
2.4 Standar Uraian Tugas dan Fungsi Pengelola Homecare......................................... 7
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................ 9
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 9
3.2 Saran........................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... iii

ii
BAB 1
PEDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Visi Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah memandirikan masyarakat


untuk hidup sehat dengan misi membuat rakyat sehat. Guna mewujudkan visi tersebut
berbagai program kesehatan telah dikembangkan termasuk pelayanan keperawatan
yang professional.
Salah satu tujuan dari pelayanan keperawatan professional adalah memberikan
pelayanan keperawatan yang holistic bio, psiko, sosio, dan cultural kepada individu,
kelompok dan masyarakat sesuai dengan kebutuhan dasarnya. Pelayanan yang bersifat
holistic ini akan lebih lengkap dengan pemberian pelayanan keperawatan lanjutan
dirumah (home care).
Tujuan home care antara lain meningkatkan, mempertahankan dan memulihkan
kondisi kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat
dari penyakit untuk mencapai kemampuan individu secara optimal selama mungkin
yang dilakukan secara komprehensif dan berkesinambungan. Selain itu, dengan adanya
home care, frekuensi hospitalisasi berkurang, dan waktu, biaya, tenaga, serta
pikiranpun lebih efekif.
Saat ini sudah mulai dikembangkan home care hospital based, dimana pelayanan
home care berada dibawah rumah sakit yang berasangkutan. Namun belum semua
pelayanan home care hospital based dilaksanakan dengan manajemen yang baik,
sehingga belum dirasakan manfaat yang berarti baik bagi rumah sakit, perawat, dokter
dan pasien.
Perlu sekiranya home care hospital based di atur serta dikelola dengan baik agar
dapat meningkatkan kulaitas pelayanan kesehatan, membantu menurunkan beban
pasien, mempercepat proses penyembuhan penyakit, dan dapat pula sebagai bidang
kewirausahaan dalam pelayanan kesehatan. Selain itu, perlu dikembangkan pula home
care pada tatanan komunitas yang dapat merujuk kliennya ke tatanan pelayanan
kesehatan di puskesmas atau rumah sakit.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa peran dan fungsi perawat homecare ?
2. Skill apa saja yang harus dikuasai perawat ?
3. Apa saja standar uraian tugas dan fungsi pengelola homecare ?
1
1.3. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Pengetahuan dan gambaran yang jelas tentang Peran dan fungsi perawat dalam
layanan homecare Serta di harapkan mahasiswa mampu memahami hal tersebut .
2. Tujuan Khusus
Dengan membaca makalah ini mahasiswa ataupun pembaca mampu:
a. Mengetahui peran dan fungsi perawat home care
b. Mengetahui skill apa saja yang harus dikuasai perawat
c. Mengetahui standar uraian tugas dan fungsi pengelola home care

1.4. Metode penulisan


Penulisan makalah ini menggunakan metode deskriptif yaitu dengan
menjelaskan Peran dan fungsi perawat dalam layanan homecare penulisan makalah
ini bersifat kepustakaan untuk mendapatkan informasi dan data yang diperlukan
dalam menyusun makalah ini adapun teknik yang kita gunakan adalah pencarian
informasindari internet dari jurnal . hasilnya di gunakan membantu penulisan
makalah ini serta untuk mendapatkan data-data sebagai sumber resensi kita sebagai
penulis, dan hasil diskusi kelompok yang dapat disajikan dalam bentuk makalah.

BAB II
PEMBAHASAN
2
2.1 Peran dan Fungsi Perawat dalam layanan homecare
2.1.1 Peran Perawat dalam layanan homecare
Ekspektasi yang diharapkan oleh pengguna jasa pelayanan home terhadap
peran perawat sangat besar. Jika dirumah sakit perawat memiliki tim kerja yang
setiap waktu bisa berkordinasi. Maka di Home Care, perawat haruslah seorang
expert yang memiliki kemampuan lebih karena harus mampu mengatasi setiap
permasalahan yang muncul.
1. Patient educator
Perawat dalam melakukan kunjungan ke pasien biasanya dilakukan secara
penuh waktu atau dalam kurun waktu tertentu, sehingga waktu kontak langsung
dengan pasien terbatas. Untuk itu peran perawat sebagai educator sangat
penting, untuk mendidik caregiver, keluarga atau pasien agar mereka mampu
melakukan penanganan terhadap masalah yang dihadapi. Perawat wajib
memberikan informasi yang cukup terkait manajemen kasus yang ditangani
dan membimbing mereka memilih tindakan yang tepat.

2. Patient advocate
Sebagai bagian dari perilaku caring terhadap pasien, perawat merupakan
advocate, yang tidak saja memastikan bahwa tindakan telah dilakukan dengan
benar, tetapi juga memastikan bahwa tindakan tersebut dilakukan dengan
memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan dan menjaga perilaku standar
profesional etika praktik.

3. Case manager (mengelola dan mengkolaborasikan pelayanan)


Sebagai manager kasus, perawat berperan melakukan pengkajian,
mengimplementasikan, dan mengevaluasi tindakan yang diberikan kepada
pasien. Selain itu, sebagai manajer juga melakukan evaluasi terhadap kualitas
pelayanan yang diberikan melalui kajian analisis cost-effective, kualitas
pelayanan dari semua disiplin yang menjadi team home care.

4. Spiritual-aesthetic communer

3
Perawat home care akan menghadapi pasien yang memiliki berbagai latar
belakang kondisi dan prognosis penyakit. Kasus yang ditangani dalam home
care berupa penyakit kronis dan terminal. Untuk itu perawat wajib membantu
melakukan realisasi dan memberikan dorongan semangat, harapan dan
tuntunan spiritual agar pasien siap menghadapi terjadinya perubahan. Spiritual-
aesthetic communer merupakan satu bentuk penghargaan terhadap proses
pengembangan pola pikir, bahwa perawat perlu memberikan apresiasi terhadap
upaya penyembuhan lain yang dilakukan oleh pasien sesuai budaya dan
keyakinan pasien. Model ini sebagai bentuk pemahaman terkait penghargaan
diri dari pasien terhadap hidup dan kehidupan serta pemahaman spiritual pasien
tentang proses yang dialami, model ini dilakukan ketika kata-kata sudah tidak
mampu lagi untuk mengungkapkan perasaan antara pasien dan perawat
(suardana,2013).

5. Pendidik : mengajarkan keluarga tentang sehat atau sakit dan bertindak sebagai
penyedia informasi kesehatan, dengan fungsi :
a. Mengidentifikasi pasien dan keluarga.
b. Memilih metode dan menyiapkan materi pembelajaran.
c. Menyusun rencanan kegiatan.
d. Melaksanakan pcnkes.
e. Mengajarkan anggota keluarga.
f. Mendorong keluarga melakukan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan.
g. Mendokumentasikan kegiatan penkes.
Contoh : Perawat memberi informasi melalui penkes kepada pasicn
atau keluarga tentang sakit atau gangguan yang didcritanya selama
mengalami penyakit.

6. Kolaborator mengkoordinir pelayanan yang diterima oleh keluarga dan


mengkolaborasikannya dengan keluarga dalam merencankan pelayanan,
dengan fungsi:
a. Melakukan kerjasama dengan tim lain.
b. Melakukan kerjasama dengan sumber atau fasilitas pelayanan yang ada.
Contoh : Perawat melakukan kerjasama dengan tim kesehatan lain
misalnya ahli gizi dan ahli penyakit dalam untuk merawat pasien yang
punya riwayat penyakit dalam.

4
7. Konselor : membantu pasien dan keluarga dalam menyelesaikan masalah dan
mengembangkan koping yang konstruktif,dengan fungsi:
a. Membantu penyelesaian masalah.
b. Membantu mempertimbangkan berbagai solusi.
c. Menunjang komunikasi efektif.
d. Mengkomunikasikan bahwa keluarga bertanggung jawab memilih
alternative.
Contoh : Perawat dapat menjadi konselor kepada pasiennya.
Membantu pasien untuk bisa mengerti kebutuhannya. Misalnya untuk
pasien asma, perawat scbagai konselor bisa membimbing pasien untuk
mengetahui dan memenuhi kebutuhannya sendiri.

8. Peneliti : mengidentifikasi masalah praktik dna mencari jawaban melalui


pendekatan ilmiah, dengan fungsi :
a. Mengidentifikasi masalah yang dapat diteliti.
b. Merancang dan melakukan penelitian.
c. Menyebarluaskan hasil penelitian.
d. Mengaplikasikan temuan hasil riset ke dalam praktik.
Contoh : perawat menemukan kasus dan meneliti kasus tersebut
melalui beberapa tahapan apa yang menyebabkannya terjadi dan bagaimana
cara menanganinya.

2.1.2 Fungsi Perawat dalam Layanan homecare


1. Pelaksana : memberi pelayanan langsung dan mengevaluasi pelayanan dengan
fungsi :
a. Melakukan pengkajian komprehensif
b. Menyusun rencana keperawatan
c. Melakukan tindakan keperawatan.
d. Melakukan observasi terhadap kondisi pasien
e. Membantu pasien dalam mengembangkan perilaku kopling yang efektif
f. Melibatkan keluarga dalam pelayanan
g. Membimbing semua anggota keluarga dalam pemeliharaan kesehatan.
h. Melakukan evaluasi terhadap asuhan keperawatan
i. Mendokumentasikan asuhan keperawatan

5
2. Penata lingkungan rumah : melakukan modifikasi lingkungan bersama pasien
dan keluarga dan tim kesehatan lain untuk menunjang lingkungan sehat, dengan
fungsi :
a. Memodifikasi lingkungan rumah yang meningkatkan kesehatan
b. Memodifikasi lingkungan yang memungkinkan pasien mandiri
Contoh : perawat menciptakan lingkungan yang nyaman bagi pasien.
Misalnya lingkungan yang tanpa penghalang / aman bagi penderita DM,
menciptakan lingkungan bersih dari debu bagi penderita alergi pernapasan.

3. Penemu kasus dan melakukan rujukan : melibatkan diri dalam menemukan


kasus di keluarga dan melakukan rujukan dengan cepat. dengan fungsi :
a. Mengembangkan pengetahuan terhadap kondisi atau masalah
b. Menggunakan proses diagnostik untuk mengidentifikasi masalah
c. Menctapkan kebutuhan rujukan
d. Melakukan rujukan terhadap kasus
e. Menyediakan pelayanan tingkat lanjut
Contoh : perawat menemukan beberapa masalah / kasus yang terjadi pada
pasicnnya dan langsung melakukan rujukan pada tim kesehatan lain yang
memiliki hubungan dengan kasus yang ditemukan.

4. Manajer kasus : mengelola dan mengkolaborasikan dengan anggota keluarga


dan penyedia pelayanan kesehatan atau pelayanan sosial lainya untuk
meningkatkan pencapaian pelayanan.dengan fungsi :
a. Mengidentifikasi kebutuhan pasien dan keluarga.
b. Menyusun rencana pelayanan.
c. Mengkoordinir aktifitas tim kesehatan.
d. Memantau kualitas pelayanan.
Contoh : Perawat mengoordinasi aktivitas anggota tim kesehatan lain
misalnya ahli gizi dan ahli terapi fisik ketika mengatur kelompok yang
memberikan keperawataan pada klien.

2.2 Skill yang harus dikuasai Perawat


6
Berdasarkan SK Dirjen Dirjen YAN MED NO HK. 00.06.5.1.311 terdapat 23
tindakan keperawatan mandiri yang bisa dilakukan oleh perawat home care antara
lain :
a. Vital sign
b. Memasang nasogastric tube
c. Memasang selang susu besar
d. Memasang cateter
e. Penggantian tube pernafasan
f. Merawat luka decubitus
g. Suction
h. Memasang peralatan O2
i. Penyuntikan (IV,IM, IC,SC)
j. Pemasangan infus maupun obat
k. Pengambilan preparat
l. Pemberian huknah/laksatif
m. Kebersihan diri
n. Latihan dalam rangka rehabilitasi medis
o. Tranpostasi klien untuk pelaksanaan pemeriksaan diagnostic
p. Pendidikan kesehatan
q. Konseling kasus terminal
Masih ada lagi beberapa hal seperti kompetensi dasar yang harus dimiliki dalam
melaksanakan tindakan home care.
Adapun keterampilan perawat yang harus dikuasai dan diperlukan untuk
mengaplikasikan peran :
a. Keterampilan dalam mengkaji dan mengevaluasi
b. Keterampilan dalam komunikasi yang efektif
c. Keterampilan dalam pengambilan keputusan
d. Keterampilan dalam perdokumentasian yang efektif
e. Berfikir kreatif/fleksibel dan kritis
f. Pengembangan diri

2.3 Standar uraian tugas dan fungsi pengelola homecare


 Ketua pengelola
a. mengkoordinasikan semua kegiatan pengelolaan perawatan dirumah
b. melakukan perlakuan yang baik terhadap pelaksanaan pelayanan dan klien
c. meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan pelaksanaan
pelayanan
d. melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan terhadap kinerja
pelayanan
e. menyusun laporan pelaksanaan home care secara berkesinambungan.
 Ketua bidang administrasi/keuangan
a. mengkoordinasikan semua kegiatan administrasi dan keuangan home care
7
b. melakukan perlakuan yang baik terhadap administrasi pengelolaan home care
c. meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan pada bidang
administrasi dan keuangan home care
d. melaksanakan pengawasan, pengendalian proses administrasi keuangan home
care
e. menyusun laporan administrasi keuangan home care

 Ketua bidang pelayanan


a. mengkoordinasikan semua kegiatan pelayanan perawatan
b. melakukan perlakuan yang baik terhadap proses pelaksanaan home care
c. meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan terhadap sumber
daya manusia keperawatan
d. melaksanakan pengawasan, pengendalian, dan pembinaan pelayanan home
care
e. menyusun laporan kegiatan pelayanan keperawatan di rumah

 Penanggung jawab kasus/koordinator


a. mengkoordinasikan semua kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh
pelaksana pelayanan
b. melakukan perlakuan yang baik terhadap pelaksanaan keperawatan dan klien
di rumah
c. meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan pelaksanaan
keperawatan
d. melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan kepada pelaksana
keperawatan
e. menyusun laporan kegiatan pelayanan sesuai bidang tugasnya

 Pelaksana Pelayanan
a. melaksanakan pengkajian dan menentukan diagnosa keperawatan
b. menyusun rencana keperawatan sesuai dengan diagnosa keperawatan
c. melaksanakan intervensi/tindakan keperawatan sesuai rencana yang
ditentukan
d. mengevaluasi kegiatan / tindakan yang diberikan dengan berpedoman pada
renpra
e. membuat dokumentasi tertulis pada rekam keperawatan setiap selesai
melaksanakan tugas
 Konsulen
a. menerima konsultasi dari pelaksanaan keperawatan dan memberikan
petunjuk/advis sesuai kewenangannya
b. memberikan advokasi khususnya dalam bidang tindakan medik
c. melaksanakan tindakan-tindakan medik sesuai kewenangannya. memeriksa,
menentukan diagnosa dan memberi terapi medik.

BAB III

8
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa peran perawat homecare yaitu
menjadi kolaborator, pendidik, pembela (Advokat), konselor dan peneliti. Adapun
fungsi perawat dalam pelayanan Home care yaitu sebagai pelaksana atau pemberi
asuhan keperawatan secara mandiri, penata lingkungan rumah pasien agar
menyesuaikan dengan kesehatan pasien, penemu kasus agar bisa kolaborasi dengan
tim kesehatan lainnya dan manajer kasus untuk mengkolaborasikan antara keluarga
dan pnyedia pelayanan kesehatan ataupun hom care.
Perawat home care harus menguasai skill dasar tindakan keperawatan mandiri
diantaranya yaitu, vital sign, memasang kateter, memasang oksigen, suction,
penyuntikan, pemasangan infus, pendidikan kesehatan, konseling, dll.
Tujuan home care antara lain meningkatkan, mempertahankan dan memulihkan
kondisi kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat
dari penyakit untuk mencapai kemampuan individu secara optimal selama mungkin
yang dilakukan secara komprehensif dan berkesinambungan.

3.2 Saran
a. Bagi perawat
Perawat yang menjalankan perawatan home care hendaknya sudah memiliki
SIP, harus kompeten dalam bidangnya, bertanggung jawab terhadap tugasnya.
b.  Bagi pasien dan keluarga
Hendaknya pasien dan keluarga dapat bersifat terbuka terhadap perawat home
care, mengikuti anjuran dari perawat, membantu dalam proses tindakan
keperawatan, dan dapat bersifat kooperatif dalam menerima informasi dari
perawat.

9
DAFTAR PUSTAKA
Parellangi, Andi. 2018. Home Care Nursing: Aplikasi Praktik Berbsis Evidence-
Baced. Yogyakarta: Andi. Diakses 24 oktober 2020 pukul 09:00 WIB

Kartika Dwi Hutami Bakri , MAKALAH_HOME_CARE ,. Sep 12, 2017 .


https://id.scribd.com/document/358687222/MAKALAH-HOME-CARE-docx
diakses pada tanggal 24 oktober 2020 pukul 13.00 WIB
Intanmedika.com . HOME CARE. http://intanmedika.com/kim/home-care/ .
diakses pada 24 , oktober 2020 .
Drs. I Nyoman Cakra,A.md.kep, SH. (2006).Makalah Home Care . Diakses pada
tanggal 24 Oktober 2020 pukul 19:10 WIB
Lizma,Nespa. 2016.Peran dan fungsi perawat1.
https://id.scribd.com/document/330269477//Peran-Dan-Fungsi-Perawat-1 diakses
pada tanggal 24 Oktober 2020 Pukul 19.00 WIB
MAKALAH
RUANG LINGKUP LAYANAN KEPERAWATAN DALAM HOME CARE
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Home Care
Dosen pengampu Ns. Asmadi M.Kep., Sp.Kom

Disusun Oleh:
Kelompok 3
Pipit Nopita Dewi (CKR0180183) Syifa Nur Fauziah (CKR0180189)
Rifky Fauzan (CKR0180184) Syifa Rahmatunnisa D (CKR0180190)
Robby Fernando S (CKR0180185) Tyara Cahyani (CKR0180191)
Wanty Widiasari (CKR0180192) Rohani (CKR0180186)
Ronaa Salsabil (CKR0180187) Roni Alhani (CKR0180188)
Yuliani Safitri (CKR0180193) Dhea Nur Alfian (CKR0180260)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN
2020

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Kami mengucapkansyukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu
untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Home
Care dengan judul “Ruang Lingkup Layanan Keperawatan Dalam Home
Care”.Serta kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ns. Asmadi
M.Kep., Sp.Kom selaku dosen mata kuliah Home Care.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk
itu,kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Kuningan, 23 Oktober 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Definisi Home Care......................................................................................3
B. Tujuan Home Care.......................................................................................3
C. Manfaat Home Care.....................................................................................4
D. Prinsip-prinsip Home Care...........................................................................4
E. Ruang lingkup pelayanan Home Care..........................................................5
F. Management jenis kasus Home Care...........................................................6
G. Mekanisme pelayanan Home Care...............................................................7
H. Pemberian Home Care.................................................................................8
BAB III PENUTUP..............................................................................................11
A. Kesimpulan................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan keperawatan di Indonesia saat ini sangat pesat, hal ini
disebabkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat
cepat sehingga informasi dengan cepat dapat diakses oleh semua orang
sehingga informasi dengan cepat diketahui oleh masyarakat. Perkembangan era
globalisasi yang menyebabkan keperawatan di Indonesia harus menyesuaikan
dengan perkembangan keperawatan di negara yang telah berkembang, sosial
ekonomi masyarakat semakin meningkat sehingga masyarakat menuntut
pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi, tapi di lain pihak bagi masyarakat
ekonomi lemah mereka ingin pelayanan kesehatan yang murah dan terjangkau.
Sehingga memerlukan perawatan lebih lama dirumah sakit.
Lama perawatan di rumah sakit telah menurun secara dramatis dalam
era peningkatan biaya keperawatan kesehatan, potongan anggaran yang besar,
managed care, perkembangan teknologi yang cepat, dan pemberian pelayanan
yang maju, karena penyebab langsung, atau efek langsung dari variabel ini,
industri perawatan di rumah menjadi alat untuk menurunkan biaya dan lama
perawatan. Akibatnya, industri perawatan di rumah berkembang menjadi
masalah yang kompleks dan harus diatasi dengan perhatian yang besar bila
salah satu tujuannya adalah memberi hasil yang terbaik bagi setiap individu.
Home care adalah pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pasien,
individu dan keluarga, direncanakan, dikoordinasikan, dan disediakan, oleh
pemberi pelayanan, yang diorganisir untuk memberi pelayanani rumah melalui
staf atau pengaturan berdasarkan perjanjian kerja atau kontrak (Warola, 1980
Dalam Perkembangan Modal Praktek Mandiri Keperawatan di Rumah yang
Disusun Oleh PPNI dan DEPKES).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Home Care
2. Apa tujuan home care
3. Apa saja manfaat terhadap home care
4. Bagaimana prinsip-prinsip home care

1
5. Bagaimana ruang lingkup pelayanan home care
6. Apa saja management jenis kasus home care
7. Bagaimana mekanisme pelayanan home care
8. Bagaimana pemberian pelayanan home care
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui
berbagai hal yang berhubungan dengan Ruang Lingkup layanan
keperawatan dalam Home Care
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui Definisi Home Care
b. Mengetahui tujuan Home Care
c. Mengetahui manfaat Home Care
d. Mengetahui prinsip-prinsip Home Care
e. Mengetahui ruang lingkup pelayanan Home Care
f. Mengetahui management jenis kasus Home Care
g. Mengetahui mekanisme pelayanan Home Care
h. Mengetahui pemberian Home Care

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Home Care
Home care adalah komponen dari pelayan kesehatan yang disediakan
untuk individu dan keluarga ditempat tinggal mereka dengan tujuan
mempromosikan,mempertahankan, atau memaksimalkan level kemandirian
serta meminimalkan efek ketidakmampuan dan kesakitan termasuk di
dalamnya penyakitnya terminal. Defenisi ini menggabungkan komponen dari
home care yang meliputi pasien,keluarga, pemberian pelayanan yang
professional (multidisiplin) dan tujuannya, yaitu untuk membantu pasien
kembali pada level kesehatan optimum dan kemandirian (Bukit, 2008).
Neis dan Mc. Ewen (2010) menyatakan home care adalah system
dimana pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial diberikan di rumah kepada
orang-orang cacat atau orang-orang yang bagus harus tinggal di rumah kerena
kondisi kesehatannya.
Menurut Amerika Medicine Associatin, Home care merupakan
penyedian peralatan dan jasa pelayanan keperawatan kepada pasien di rumah
yang bertujuan untuk memulihkan dan mempertahankan secara maksimal
tingkat kenyamanan dan kesehatan. Dalam kasus apapun efektifitas perawatan
berbasis rumah membutuhkan upaya kolaboratif pasien, keluarga, dan
professional .
Sedangkan Dapertemen Kesehatan (2002) menyebutkan bahwa home
care adalah pelayanan kesehatan yang berkesinabungan dan komperhensif yang
diberikan kepada individu dan keluarga ditempat tinggal mereka yang
bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan atau memaksimalkan tingkat
kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit.
B. Tujuan Home Care
Menurut Stanhope (1996), tujuan utama dari home care adalah
mencegah terjadinya suatu penyakit dan meningkatkan kesehatan pasien.
Tujuan yang paling mendasar dari pelayanan home care adalah untuk
meningkatkan, mempertahankan atau memaksimalkan tingkat kemandirian,
dan meminimalkan akibat dari penyakit untuk mencapai kemampuan individu

3
secara optimal selama mungkin yang dilakukan secara komperhensif dan
berkesinambungan (Tribowo, 2012). Menurut Direktorat Bina Pelayanan
Keperawatan Depertemen Kesehatan RI dalam makalahnya pada seminar
nasional 2007 tentang home care: "Bukti Kemandirian Perawat"
menyebutkan bahwa tujuan umum dari pelayanan kesehatan di rumah adalah
untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga.
Secara khusus home care bertujuan untuk meningkatkan upaya promotif,
prefentif, kuratif, dan rehabilitative, mengurangi frekuensi hospitalisasi,
meningkatkan efisiensi waktu, biaya, tenaga, dan pikiran. Menurut Direktorat
Bina Pelayanan Keperawatan Dapertemen RI dalam makalahnya pada seminar
nasional 2007 tentang home care: "Bukti Kemandirian Perawat"
menyebutkan bahwa tujuan khusus dari pelayanan kesehatan di rumah antara
lain:
1. Terpenuhi kebutuhan dasar bagi pasien secara bio-psiko-sosio-spritual.
2. Meningkatkan kemandirian pasien dan keluarga dalam pemeliharaan dan
perawatan anggota keluarga yang memiliki masalah kesehatan
3. Merpenuhi kebutuhan pelayanan keperawatan kesehatan di rumah sesuai
kebutuhan pasien.
C. Manfaat Home Care
Manfaat dari pelayanan home care bagi pasien antara lain:
1. Pelayanan akan lebih sempurna, holistik dan komprenhensif.
2. Pelayanan lebih professional
3. Pelayanan keperawatan mandiri bisa diaplikasikan dengan di bawah
naunganlegal dan etik-keperawatan
4. Kebutuhan pasien akan dapat terpenuhi sehingga pasien akan lebih nyaman
dan puas dengan asuhan keperawatan yang professional (Tribowo, 2012).
D. Prinsip-Prinsip Home Care
1. Mengelola pelayanan keperawatan kesehatan di rumah dilaksanakan oleh
perawat/tim yang memiliki keahlian khusus tentang bidang tersebut.
2. Mengaplikasikan konsep sebagai dasar mengambil keputusan dalam
praktik.

4
3. Mengumpulkan dan mencatat data dengan sistematis, akurat, dan
komprehensif secara terus-menerus.
4. Menggunakan data hasil pengkajian untuk menetapkan diagnosa
keperawatan.
5. Mengembangkan rencana keperawatan didasarkan pada diagnosa
keperawatan yang dikaitkan dengan tindakan-tindakan pencegahan, terapi
dan pemulihan.
6. Memberikan pelayanan keperawatan dalam rangka menjaga kenyamanan,
penyembuhan, peningkatan kesehatan dan pencegahan komplikasi.
7. Mengevaluasi secara terus menerus respon pasien dan keluarga terhadap
intervensi keperawatan.
8. Bertanggung jawab terhadap pasien dan keluarga akan pelayanan yang
bermutu melalui manejemen kasus, rencana penghentian asuhan
keperawatan (discharge planning) dan koordinasi dengan sumber-sumber
di komunitas.
9. Memelihara hubungan diantara anggota tim untuk menjamin agar kegiatan
yang dilakukan tim saling mendukung.
10. Mengembangan kemampuan professional dan berkontribusi pada
pertumbuhan kemampuan professional tenaga yang lain.
11. Berpartisipasi dalam aktivitas riset untuk mengembangan pengetahuan
pelayanan keperawatan kesehatan di rumah.
12. Menggunakan kode etik keperawatan dalam melaksanak praktik
keperawatan. (Muhith, 2016).
E. Lingkup Pelayanan Home Care
Menurut Nuryandari (2004) menyebutkan ruang lingkup pelayanan home care
adalah :
1. Pelayanan medik dan asuhan keperawatan.
2. Pelayanan sosial dan upaya menciptakan lingkungan yang terapeutik.
3. Pelayanan rehabilitasi dan terapi fisik.
4. Pelayanan informasi dan rujukan.
5. Pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan kesehatan.
6. Hygiene dan sanitasi perorangan serta lingkungan.

5
7. Pelayanan perbaikan untuk kegiatan sosial.
Lingkup praktek keperawatan di rumah (home care)
Lingkup praktik keperawatan mandiri meliputi asuhan keperawatan
perinatal, asuhan keperawatan neonatal, asuhan keperawatan anak,
asuhankeperawatan dewasa, asuhan keperawatan maternitas, asuhan
keperawatan jiwadan asuhan keperawatan gerontik dilaksanakan sesuai dengan
lingkup wewenang dan tanggung jawab. Keperawatan yang dapat dilakukan
dengan:
1. Melakukan keperawatan langsung (direct care yang meliputi pengkajian
bio, psiko, sosio, spiritual dengan pemeriksaan fisik secara langsung,
melakukan observasi, dan wawancara langsung, menentukan masalah
keperawatan, membuat perencanaan, dan melaksanakan tindakan
keperawatan.
2. Mendokumentasikan setiap tindakan pelayanan yang diberikan kepada
klien, dokumentasi ini diperlukan sebagai pertangungjawaban dan tanggung
gugat untuk perkara hukum dan sebagai bukti untuk jasa pelayanan yang
diberikan.
3. Melakukan kooordinasi dengan tim yang lain kalau praktik dilakukan secara
berkelompok.
4. Sebagai pembela/pendukung (advokat) klien dalam memenuhi kebutuhan
asuhan keperawatan klien di rumah dan bila diperlukan untuk tindak lanjut
kerumah sakit dan memastikan terapi yang klien dapatkan sesuai dengan
standart dan pembiayaan terhadap klien sesuai dengan pelayanan atau
asuhan yang diterima oleh klien.
5. Menentukan frekuensi dan lamanya perawatan kesehatam dirumah
dilakukan mencangkup berapa sering dan berapa lama kunjungan harus
dilakukan.
F. Management Jenis Kasus home care
Menurut Rice R (2001) jenis kasus yang dapat dilayani pada perawatan
kesehatan di rumah meliputi :
1. kasus-kasus yang umum pasca perawatan di rumah sakit, diantaranya:
a. Klien dengan penyakit PPOM

6
b. Klien dengan penyakit gagal jantung
c. Klien dengan gangguan oksigenasi
d. Klien dengan perlukaan kronis
e. Klien dengan diabetes
f. Klien dengan gangguan fungsi perkemihan
g. Klien dengan kondisi pemulihan kesehatan atau rehabilitasi
h. Klien dengan terapi cairan infus di rumah
i. Klien dengan gangguan fungsi persyarafan
j. Klien dengan HIV/AIDS.
2. kasus-kasus khusus yang di jumpai di komunitas, misalnya:
a. Klien dengan post partum,
b. Klien dengan gangguan kesehatan mental,
c. Klien dengan kondisi usia lanjut,
d. Klien dengan kondisi terminal.
G. Mekanisme pelayanan home care
Pasien atau klien yang memperoleh pelayanan keperawatan di rumah
dapat merupakan rujukan dan klinik rawat jalan, unit rawat inap rumah sakit,
maupun puskesmas, namun klien dapat langsung menghubungi agens
pelayanan keperawatan di rumah atau praktek keperawatan per orangan untuk
memperoleh pelayanan. Mekanisme yang harus dilakukan adalah sebagai
berikut :
1. Pasien pasca rawat inap atau rawat jalan harus terlihat terlebih dahulu oleh
dokter untuk menentukan apakah secara medis layak untuk dirawat di
rumah atau tidak.
2. Selanjutnya apabila dokter telah menetapkan bahwa klien layak dirawat
dirumah, maka dilakukan pengkajian oleh koordinator kasus yang
merupakan staf dari pengelola atau agensi perawatan kesehatan di rumah,
kemudian bersama-sama klien dan kelurga akan menentukan masalahnya
dan membuat perencanaan, membuat keputusan, membuat kesepakatan
mengenai pelayanan apa yang akan diterima oleh klien, kesepakatan juga
mencakup jenis pelayanan, jenis peralatan, dan jenis sistem pembayaran,
serta jangka waktu pelayanan.

7
3. Selanjutnya klien akan menerima pelayanan dari pelaksana pelayanan
keperawatan di rumah baik dari pelaksana pelayanan yang dikontrak atau
pelaksana yang direkrut oleh pengelola perawatan di rumah. Pelayanan
dikoordinir dan dikendalikan oleh koordinator kasus, setiap kegiatan yang
dilaksanakan harus diketahui oleh koordinator kasus.
4. Secara periodik koordinator kasus akan melakukan monitoring dan evaluasi
terhadap pelayanan yang diberikan apakah sudah sesuai dengan
kesepakatan.
Proses penghentian pelayanan home care, dengan kriteria:
1. Tercapai sesuai tujuan
2. Kondisi pasien stabil
3. Program rehabilitasi tercapai secara maximal
4. Keluarga sudah mampu melakukan perawatan pasieno,p
5. Pasien di rujuk
6. Pasien menolak pelayanan lanjutan
7. Pasien meninggal dunia.
H. Pemberi pelayanan Home Care
Menurut Setyawati (2004) pemberi layanan keperawatan dirumah terdiri
dari tiga kelompok. Kelompok home care tersebut antara lain :
1. Kelompok professional kesehatan, termasuk di dalamnya perawat
professional, dokter, fisoterapis, ahli terapi kerja, ahli terapi wicara, ahli
gizi, ahli radiologi, labotorium dan psikolog.
2. Kelompok professional non kesehatan, yaitu pegawai sosial dan rohaniawan
atau ahli agama.
3. Kelompok non professional, yaitu nurse assistant yang bertugas sebagai
pembantu yang menunggu untuk melayani kebutuhan atau aktivitas sehari-
hari dan klien. Kelompok ini bekerja di bawah pengawasan dan petunjuk
dari perawat.

8
Menurut Munith (2016) pemberi pelayanan home care ini diberikan
oleh para professional antara lain :
1. Dokter
Pemberian Home Care harus berada di bawah perawatan dokter. Dokter
harus sudah menyetujui rencana perawatan sebelum perawatan diberikan
kepada pasien. Rencana perawatan meliputi: diagnosa, status mental, tipe
pelayanan dan peralatan yang dibutuhkan, frekuensi kunjungan, prognosis,
kemungkinan untuk rehabilitasi, pembatasan fungsional, aktivitas yang
diperbolehkan, kebutuhan nutrisi, pengobatan, dan perawatan.
2. Perawat
Bidang keperawatan dalam home care, mencakup fungsi langsung dan tidak
langsung. Direct care yaitu aspek fisik actual dari perawatan. Aktivitas yang
termasuk dalam direct care mencakup pemeriksaan fisik, perawatan luka,
injeksi, pemasangan dan penggantian kateter, dan terapi intravena. Direct
care juga mencakup tindakan mengajarkan pada pasien dan keluarga
bagaimana menjalankan suatu prosedur dengan benar. Indirect care terjadi
ketika pasien tidak perlu mengadakan kontak personal dengan perawat. Tipe
perawatan ini terlihat saat perawat home care berperan sebagai konsultan
untuk personil kesehatan yang lain atau bahkan pada penyedia perawatan di
rumah sakit.
3. Physical therapist
Menyediakan perawatan pemeliharaan, pencegahan, dan penyembuhan pada
pasien di rumah. Perawatan yang diberikan meliputi perawatan langsung
dan tidak langsung. Perawatan langsung meliputi: penguatan otot,
pemulihan mobilitas, mengontrol spastisitas, latihan berjalan, dan
mengajarkan latihan gerak pasif dan aktif. Perawatan tidak langsung
meliputi konsultasi dengan petugas home care lain dan berkontribusi dalam
konferensi perawatan pasien.
4. Speech pathologist
Tujuan dari speech theraphy adalah untuk membantu pasien
mengembangkan dan memelihara kemampuan berbicara dan berbahasa.
Speech pathologist juga bertugas memberi konsultasi kepada keluarga agar

9
dapat berkomunikasi dengan pasien, serta mengatasi masalah gangguan
menelan dan makan yang dialami pasien.
5. Social wolker (pekerja social)
Pekerja social membantu pasien dan keluarga untuk menyesuaikan diri
dengan faktor sosial, emosional, dan lingkungan yang berpengaruh pada
kesehatan mereka.
6. Home maker/home health aide
Tugas dari home health aide adalah untuk membantu pasien mencapai level
kemandirian dengan cara sementara waktu memberikan personal hygiene.
Tugas tambahan meliputi pencahayaan rumah dan keterampilan rumah
tangga lain.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Home care adalah pelayanan kesehatan yang berkesinabungan dan
komperhensif yang diberikan kepada individu dan keluarga ditempat tinggal
mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan atau
memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit.
Dengan manfaat home care Pelayanan akan lebih sempurna, holistik dan
komprenhensif. Pelayanan lebih professional, Pelayanan keperawatan mandiri
bisa diaplikasikan dengan di bawah naunganlegal dan etik-keperawatan, dan
Kebutuhan pasien akan dapat terpenuhi sehingga pasien akan lebih nyaman dan
puas dengan asuhan keperawatan yang professional.
Ruang lingkup pelayanan home care seperti Pelayanan medik dan asuhan
keperawatan, Pelayanan sosial dan upaya menciptakan lingkungan yang
terapeutik, Pelayanan rehabilitasi dan terapi fisik, Pelayanan informasi dan
rujukan, Pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan kesehatan, Hygiene dan
sanitasi perorangan serta lingkungan, dan terakhir Pelayanan perbaikan untuk
kegiatan sosial.

11
DAFTAR PUSTAKA

1. Firamadani, Nur Fitri. Home Care.


https://www.academia.edu/40513146/Home_care . Diakses pada tanggal
23 Oktober 2020 pukul 14.20 WIB
2. Zou, Fank. Ruang Lingkup HC.
https://www.academia.edu/5416887/Ruang_Lingkup_HC . Diakses pada
tanggal 23 Oktober 2020 pukul 14.15 WIB
3. Cicy, GAs Adwiyahvee. 2017. Home Care.
https://id.scribd.com/document/349353586/MAKALAH-HOME-CARE-
docx . Diakses pada tanggal 23 Oktober 2020 pukul 15.50 WIB

12

Anda mungkin juga menyukai