Anda di halaman 1dari 51

 1.

Home Care
Menurut Depkes (2002) pelayanan kesehatan yang
berkesinambungan dan komprehensif kepada
individu dan keluarga di tempat tinggal mereka
dengan tujuan:
1. Meningkatkan
2. Mempertahankan.
3. Memulihkan kesehatan
4. Memaksimalkan tingkat kemandirian
5. Meminimalkan akibat dari penyakit.
SEJARAH PERKEMBANGAN HOME CARE
1 DI LUAR NEGERI
Di Amerika, Home Care (HC)
Sejak tahun 1880, akibat penderita penyakit infeksi dengan
angka kematian tinggi, walaupun sudah banyak rumah sakit
modern, namun pemanfaatannya sangat rendah, karena
masyarakat lebih menyukai perawatan dirumah.
Tahun 1900 terdapat 12.000 perawat terlatih (Visiting
Nurses / VN ; memberikan askep dirumah pada
1.Keluarga miskin, Public Health Nurses,
2.Melakukan promosi dan prevensi untuk melindungi
kesehatan masyarakat,
3.Perawat Praktik Mandiri melakukan askep pada
pasien dirumah sesuai kebutuhannya). (Lerman 1993).
Tahun 1990 institusi yang memberikan layanan Home
Care meningkat 10%/tahun yg awalnya diberikan oleh
organisasi perawat pengunjung rumah (VNA = Visiting
Nurse Association) dan pemerintah, kemudian
berkembang dan berorientasi profit (Proprietary
Agencies) yg berbasis RS (Hospital Based Agencies).
Kondisi ini terjadi karena perubahan system
pembayaran jasa Home Care (melalui pihak ke tiga /
asuransi) (Allender & Spradley, 2001)
Di UKraina, H C berkembang sejak abad 19, dengan
nama District Nursing, yang dilakukan oleh Biarawati
yang merawat dan melatih wanita dari kalangan
menengah kebawa untuk merawat orang sakit dan
miskin di rumah.
Tahun 1992 ditetapkan peran District Nurse (DN) untuk
:
a. Merawat orang sakit dirumah, sampai klien mampu
mandiri
b. Merawat orang sakaratul maut dirumah agar
meninggal dengan nyaman dan damai
c. Mengajarkan ketrampilan keperawatan dasar kepada
klien dan keluarga, agar dapat digunakan perawat
tidak melakukan kunjungan.
Selain District Nurse (DN), di Ukraina juga muncul
perawat Health Visitor (HV) yang berperan sebagai
District Nurse (DN) dengan peran :
a. Melakukan penyuluhan dan konseling pada klien,
keluarga maupun masyarakat dalam upaya
pencegahan penyakit dan promkes.
b. Memberikan saran dan pandangan bagaimana
mengelola kesehatan dan kesejahteraan masyarakat
sesuai dengan kondisi setempat.
2. DI DALAM NEGERI
Indonesia, layanan Home Care (HC) sejak jaman purba
telah melakukan perawatan pasien di rumah baik yang
dilakukan oleh mereka yg dilatih mamupun tenaga
keperawatan melalui kunjungan rumah perorangan.
(perawatan maternitas, yang mana RS Budi mulya di
Jakarta sebagai RS pendidikan Bidan tertua, sejak
berdirinya sampai tahun 1975 telah melakukan program
Home Care (HC) yang disebut “Partus Luar”
melakukan pertolongan persalinan normal dirumah
pasien, dan diikuti dgn perawatan nifas dan neonatal
oleh siswa bidan senior sampai tali pusat bayi terlepas.
MENGAPA HOME CARE (HC) DIPERLUKAN ?
Akhir-akhir ini Home Care (HC) mendapat perhatian
dengan alasan:
1. Bagi Klien dan Keluarga
a. Program Home Care (HC) dapat meringankan biaya
rawat inap yang makin mahal.
b. Mempererat ikatan keluarga, karena selalu dekat
pada saat anggoa keluarga ada yang sakit
c. Lebih nyaman karena berada dirumah sendiri
d. Makin banyaknya wanita yang bekerja diluar rmh,
sehingga tugas merawat orang sakit yang biasanya
dilakukan ibu terhambat oleh karena itu kehadiran
perawat untuk menggantikannya
2. Bagi Perawat
a. Memberikan variasi lingkungan kerja, sehingga
tidak jenuh dengan lingkungan yang sama
b. Dapat mengenal klien dan lingkungannya dengan
baik, sehingga pendidikan kesehatan yang
diberikan sesuai dengan situasi dan kondisi rumah
klien.
Alasan tersebut membuat program layanan Home
Care (HC) mulai diminati pihak klien dan
keluarganya, perawat maupun pihak rumah sakit.
JENIS INSTITUSI PEMBERI LAYANAN HOME CARE (HC)
1. Institusi Pemerintah
Di Indonesia pelayanan Home Care (HC) sudah berlangsung
lama dlm btk perawatan kasus/keluarga resiko tinggi baik ibu,
bayi, balita maupun lansia, dilaksanakan oleh perawat puskesmas
(digaji oleh pemerintah).
2. Institusi Sosial
Melaksanakan pelayanan Home Care (HC) secara sukarela dan
tidak memungut biaya, di lakukan oleh LSM atau organisasi
keagamaan dgn dana dari donatur, dgn cara kunjungan rumah
bagi keluarga wujud pangabdian.
3. Institusi Swasta
Melaksanakan pelayanan Home Care (HC) dlm btk praktik
mandiri baik perorangan maupun kelompok dgn menerima
imbalan jasa baik secara langsung dari klien maupun
pembayaran melalui pihak ke tiga (asuransi).
4. Home Care (HC) Berbasis Rumah Sakit (Hospital
Home Care)
Merupakan perawatan lanjutan pada klien yang telah
dirawat dirumah sakit, karena masih memerlukan
bantuan keperawatan.
Alasan munculnya jenis program ini, adalah :
a. Ambulasi dini dan memperpendek hari perawatan,
sehingga kesempatan untuk melakukan pendidikan
kesehatan sangat kurang (ibu post partum normal
hanya dirawat 1-3 hari, sehingga untuk mengajarkan
bagaimana cara menyusui yang baik, cara merawat tali
pusat bayi, memandikan bayi, merawat luka perineum,
senam post partum,) belum dilaksanakan secara
optimum sehingga kemandirian ibu masih kurang.
b.Menghindari resiko infeksi nasokomial yang dapat
terjadi pada klien yang dirawat dirumah sakit.
c. Makin banyaknya penyakit kronis, yang bila dirawat
di RS memerlukan biaya yang besar
d. Perlunya kesinambungan perawatan klien dari
rumah sakit ke rumah, untuk meningkatkan
kepuasan klien maupun perawat.
Hasil penelitian “Suharyati”(1998) menunjukkan
bahwa konsumen RSHS cenderung menerima
program HHC (Hospital Home Care) dengan alasan ;
lebih nyaman, tidak merepotkan, menghemat waktu
& biaya serta lebih mempercepat hubungan
kekeluargaan
POPULASI, JENIS DAN PEMBERI LAYANAN HOME CARE (HC)

1. Populasi layanan
Payanan Home Care (HC) didominasi oleh wanita (66,8%).
Meskipun program ini utk semua umur, tetapi mayoritas klien
berusia 65 tahun keatas (Allender & Spradley, 2001).
Menurut Suharyati” di RS Al-Islam Bandung sejak 1995 klien
wanita lebih banyak dari pria dan kelompok lansia yang
mendominasi layanan HHC (Maya H, 2002).

2. Jenis layanan
HC dlm keperawatan adalah spesialisasi keperawatan komunitas
(Blackie, 1998), maka jenis layanan yg diberikan meliputi diagnosa
dan perlakuan terhadap respon manusia yg memiliki masalah
kesehatan baik potensial maupun actual dlm memenuhi
kebutuhan dasar dan layanan kesehatan masyarakat.
Di Amerika Jenis kasus yang dirawat di rumah adalah
a. Penyakit jantung
b. Gangguan system muskuloskeletal dan jaringan pengikat
c. Penyakit Diabetes Mellitus
d. Penyakit system pernafasan, Luka dan Keracunan
g. Kanker sebagian kecil, karena kebanyakan kasus palliative
dirawat di Hospice
Di Indonesia jenis kasus yang dirawat di rumah adalah :
a. Pasca stroke b. Pasca bedah
c. Diabetes Mellitus d. Terminal ill
3. Pemberi layanan
Pemberi layanan keperawatan di rumah terdiri dari:
a. Tenaga informal adalah
Anggota keluarga atau teman yang memberikan
layanan kepada klien tanpa dibayar. (75% lansia
(Allender & Spradley, 2001)
b. Tenaga formal adalah
Perawat yang bekerja bersama keluarga untuk
menyelesaikan masalah kesehatan, guna
memperhatikan semua aspek kehidupan keluarga,
sehingga perawat dituntut untuk berfikir kritis,
menguasai ketrampilan klinik.sehingga perawat dapat
memberikan layanan sesuai dengan standard yang
ditetapkan.
Konsep Home Care menurut:
1. Menurut Warhhola (1980) Payanan kesehatan yang
komprehensif untuk individu dan keluarga di tempat
tinggal mereka yang bersifat:
preventif,
Promotif
rehabilitatif.
2.Menurut Sherwer (1991) Kunjungan rumah adalagh
bagian integral dari pelayanan keperawatan, yang
dilakukan oleh perawat untuk individu, keluarga,
masyarakat guna mencapai kemandirian dalam
menyelesaikan masalah kesehataan.
3. Menurut ANA (1992)
Perpaduan perawat kesehatan masyarakat dan
keterampilan teknis yang terpilih dari perawat spesialis
yang terdiri dari kumpulan perawat komunitas : perawat
gerontologi, psikiatri, ibu dan anak, kesehatan masyarakat
dan medikal bedah.
PERPADUAN HOME CARE

Kep. Kep.kesji
Gerontologi (psikiatri)

Home Care
Kep. Anak
dan Ortu Kep.
bedah

Kep
komunitas
Bentuk pelayanan yang komprehensif
bertujuan memandirikan klien dan
keluarga

Home Care Dilakukan ditempat tinggal klien dengan


melibatkan klien dan keluarga

Dikelola oleh suatu unit baik aspek


administrasi maupun aspek pelayanan
dengan tenaga profesional maupun non-
profesional
Karakteristik Home Care
a. Bentuk pelayanan kesehatan promotif dan preventif
menjadi prioritas utama tanpa mengabaikan upaya
pengobatan

b. Tata cara pelayanan dilakukan secara terpadu

c. Pendeketan penyelenggaraan pelayanan secara


menyeluruh
Tujuan Home Care
1. Meningkatkan perawatan yang efektif dan adekuat
2. Mendorong pertumbuhan dan perkemabangan ke arah normal

3. Melakukan promosi dan presensi kesehatan


4. Memperkuat fungsi-fungsi keluarga dan hubungannya

5. Maningkatkan kesehatan keluarga


Jenis Pelayanan Yang Dapat
Diberikan
 Pelayanan medik dan asuhan keperawatan

 Pelayanan rehabilitasi

 Pelayanan informasi dan rujukan

 Pelayanan sosial dan upaya menciptakan lingkungan terapeutik

 Pendidikan dan latihan

 Hygiene dan sanitasi perorangan

 Pelayanan perbaikan untuk kegiatan sosial


Keuntungan Home Care
a. Mutu pelayanan akan lebih meningkat

b. Banyak klien yang suka dirawat di rumah

c. Meningkatkan kemandirian klien

d. Partisifsi keluarga dapat terfasilitasi dengan baik

e. Memperpendek masa rawat di RS, sehingga biaya perawatan


dapat menurun

f. Menurunkan infeksi nosokomial


Masalah yang muncul saat Home
Care
 Gaya hidup dan sumber-sumber kehidupan

 Status kesehatan saat ini dan penyimpangannya

 Pola dan pengetahuan keluarga dalam mempertahankan


kesehatannya
Tipe Aplikasi Teori Praktek Home
Care

1. Tipe pelayanan Home Care


2. Tipe-tipe agensi
3. Tipe-tipe pelayanan
4. Tipe-tipe pemberi home care
Tipe pelayanan Home Care
1. Professional berdasarkan profesi dan ketentuan
hukum atau regulasi
2. Tekhnikal peralatan atau non-keperawatan
Tipe-tipe Agensi
a. Official Agencis : dikelola oleh pemerintah

b. Voluntary Agencis : dikelola LSM

c. Dana berasal dari donatur, sumabangan, kontribusi dari united


ways
d. Privat Agencis : dikelola oleh swasta

e. Hospital based agencis : dikelola oleh RS sebagai lanjutan dari


Home Care

f. Home Care AID Agencis


Tipe-tipe Pelayanan
a. Pearawatan orang sakit

b. Pelayanan masyarakat

c. Pelayanan spesialis perawatan di rumah


Tipe-tipe Pemberi Home care
a. Home Health Care
b. Dokter
c. Terapis fisik
d. Terapis okupasi
e. Terapis wicara
f. Pekerja kesehatan sosial
g. Home care AID
Mekanisme Home Care
1. Diperiksa terlebih dahulu oleh dokter untuk menentukan apakah
secara medis layak di rawat di rumah
2. Pengkajian dilakukan oleh koordinator harus bersama-sama
klien dan keluarga
3. Pelayanan yang diterima klien dikendalikan dan di koordinir oleh
koordinator kasus
4. Maonitoring dan evaluasi sesuai dengan kesepakatan
Pengawasan infeksi di rumah
a) Tujuan untuk keselamatan klien dan perawat

b) Universal pecaution

c) Infection control depent on patient disease

d) Pencegahan infeksi dapat dilakukan di rumah


Penkes di Rumah
a. Prinsip penkes disesuaikan dengan materi
pendidikan kesehatan yang telah dipelajari
b. Fokus pada lima tugas kesehatan keluarga

c. Role play care penkes pada keluarga


Tanggung Jawab Home Care
Nurse
 Direck care

 Dokumentation

 Koordinator dan manager kasus

 Penentu dan kemampuan financial klien

 Penentu frekuensi dan durasi perawatan

 Klien advocacy
Peran Dan Fungsi Perawat Home Care
a. Perawatan langsung menberikan asuhan
keperawatan secara langsung terhadap klien
b. Perawatan tidak langsung lebih kearah kegiatan
konsultasi
Perawatan langsung Perawatan tidak langsung
a. Observasi dan evalausi keadaan fisik a. Konsultan
dan emosional
b. Pemberi pendidikan kesehatan
b. Menyadiakan perawatan langsung
c. Mengajarkan self care
seperti rehabilitasi, colostomy care
d. Pendidik, peneliti dan
dan lain-lain
administrator
c. Mengembangkan prilaku yang positif
dalam kesehatan
d. Mangajarkarkan untuk menjalankan
diet anjuran

e. Laporkan kedokter bila muncul


gejala baru
f. Mengidentifikasi sumber daya untuk
mencapai fungsi kesehatan optimal
Mekanisme perizinan

a. Berbadan hukum yang telah ditetapkan dalam akta


notaris tentang yayasan di badan kesehatan

b. Mangajukan permohonan izin Home Care kepada


DinKes setempat.
Pembayaran dan pola tarif
a. Pemerintah dan masyarakat bertaggung jawab dalam
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat
b. Memperhatikan keuangan dan keadaan sosio-ekonomi
masyarakat
c. Memeprtimbangkan kepentingan masyarakat
berpenghasilan rendah
d. Golongan masyarakat yang pembayarannya dijamin oleh
pihak penjamin, ditetapkan atas dasar saling membantu
melalui suatu ikatan tertulis
e. Mencakup seluruh unsur pelayanan secara proporsional
f. Besarnya tarif ditetapkan setiap tahunnya
Standar Home Care
Standar organisasi pelayan kesehatan rumah
Standar Teori
Standar pengumpulan data
Standar Diagnosa
Standar perencanaan
Standar intervensi
Standar Evaluasi
1. Standar organisasi
Semua pelayanan kesehatan rumah disusun dan
dipimpin oleh seorang manejer perawat profesional
yang telah dipersiapkan dengan kompetensi dalam
pemberian pelayanan asuhan keperawatan kesehatan
masyarakat termasuk proses administrasi dan
dokumentasi
2. Standar Teori
Perawat menetapkan konsep teoritis sebagai dasar
keputusan dalam melaksanakan praktek asuhan
keperawatan.
3. Standar pengumpulan data
Perawat secara berkesenambungan mengumpulkan dan
mendokumentasikan data yang akurat, sistematis dan luas.
4. Standar diagnosa
Perawat menggunakan data dari hasil observasi dan
penilaian kesehatan klien dalam menentukan diagnosa
keperawatan
5. Tandar Perencanaan
Mengembangkan rencana tindakan untuk menentukan
tujuan asuhan keperawatan. Rencana didasrkan pada
rumusan diagnosa keperawatan dan menggabungkan nilai
dalam upaya pencegahan penyakit, tindakan penobatan
dan rehabilitasi perawatan
6. Standar intervensi
Berdasarkan intervensi keperawatan dapat
memberikan kepuasa, memulihkan status kesehatan,
meperbaiki dan mencegah komplikasi dan penyakit
lanjutkan yang membutuhkan rehabilitasi
7. Evaluasi
Perawat secara berkesenambungan mengevaluasi
respon klien dan keluarga dalam penanganan untuk
menentukan kemajuan terhadap hasil yang telah
dicapai dan meninjau kembali data dasar diagnosa
perawatan dan perencanaan yang telah disusun.
STANDAR PRAKTIK HOME HEALTH NURSING
(HHN)
Asosiasi perawat Amerika (1999) menetapkan
lingkup standar Home Health Nursing meliputi
standar asuhan keperawatan dan standar kinerja
professional (Allender & Spradley, 2001)
1. Standard Asuhan Keperawatan
Standard – I,
Perawat mengumpulkan data (pengkajian)
Standard – II,
Dalam menetapkan diagnosa keperawatan,
perawat melakukan analisa thdp data yang ada.

c.Standard – III,
Perawat mengidentifikasi hasil yang diharapkan baik dari
klien maupun lingkungannya.
d.Standard – IV,
Perawat mengembangkan rencana askep dengan menetapkan
intervensi yg akan dilakukan utk mencapai hasil yang
diharapkan
e.Standard – V,
Perawat melaksanakan rencana intervensi yg telah di
tetapkan.
f.Standard – VI,
Perawat melakukan evaluasi thdp kemajuan klien untuk
mencapaian hasil yang diharapkan
2. Standard Kinerja Profesional (professional
performance)
a.Standard – I, Kualitas askep;
Perawat melakukan evaluasi terhadap kualitas dan
efektifitas praktik keperawatan secara sistematis
b.Standard – II, Performance Appraisal:
Perawat melakukan evaluasi diri terhadap praktik
keperawatan yang dilakukannya dihubungkan dengan
standar praktik professional, hasil penelitian ilmiah dan
peraturan yang berlaku
c.Standard – III, Pendidikan,
Perawat berupaya untuk meningklatkan pengetahuan dan
kemampuan dirinya dalam praktik keperawatan.

d.Standard – IV, Kesejawatan:
Teman perawat berinteraksi dan berperan aktif dlm
pengembangan professionalisme sesamanya dlm praktisi
kesehatan.
e.Standard – V, Etika,
Putusan, tindakan perawat berlandaskan etika profesi
f.Standar VI, Kolaborasi,
Dlm melaksanakan askep, perlu berkolaborasi dgn klien, keluarga
dan praktisi kesehatan lain.
g.Standar VII, dalam praktiknya,
Perawat menerapkan hasil penelitian
h.Standard – VIII, Pemanfaatan sumber,
Perawat membantu klien/keluarga untuk memahami resiko,
keuntungan dan biaya pelaksanaan askep .
MERENCANAKAN INSTITUSI HOME CARE (HC)
SWASTA ?
Institusi HC swasta dapat didirikan baik individu
maupun kelompok, baik mono maupun multi maka
membutuhkan perencanaan yang matang berdasarkan
kebutuhan pasar sehingga perlu melakukan:
Analisa eksternal,
Memperhitungkan kebutuhan pasar baik jenis
maupun jumlahnya. (kepadatan penduduk, usia
produktif), maka dapat diperkirakan pasar
membutuhkan layanan keperawatan yang
berhubungan persoalan reproduksi, bayi serta
balita. Melihat juga pesaing yang ada didaerah
tersebut, baik jumlah, jenis maupun kondisinya.
Analisa internal;
 Dipandang dari ketersediaan sumberdaya manusia,
sumberdaya alam, dan dana, baik yang actual maupun
potensial. Selain itu perlu dianalisa komitmen personil
sebagai yarat mutlak yang harus di mililki dalam
mengawali suatu bisnis yang baru dalam pembentukan
institusi HC.
Agar pelanggan loyal terhadap suatu institusi HC, maka
HC harus memperhatikan hal-hal berikut :

Kemudahan untuk: Dihubungi, Mendapatkan infor-
masi, Membuat janji

Selalu: Tepat janji, Membina kepercayaan masyarakat.

Sesuai dengan standar yang telah di tetapkan, sebagi
ciri professional

Bersifat : Respon terhadap keluhan, Kebutuhan dan
harapan klien.

Mengembangkan : hubungan kerja sama secara
internal dan eksternal untuk memperbaiki
kualitas layanan

Untuk keseragaman dokumentasi HC di Amerika telah
dirumuskan Home Health Care Classification (HHCC)
toksonomi (Saba, August, 2002) dari hasil penelitian
berdasarkan diagnosa & intervensi keperawatan, yg dpt
digunakan dlm proses dokumentasi, pelacakan
elektronik, evaluasi serta analisa HHC yg b/d setting,
kelompok populasi termasuk letak geografi.

Taksonomi tersebut terdiri dari 4 komponen besar
dalam asuhan keperawatan sbb:
1. Tiga Komponen perilaku kesehatan
1) Medication
2) Safety
3) Health behavior
2. Empat Komponen fungsional
4) Activity
5) Fluid volume
6) Nutritional
7) Self-care
3. Delapan Komponen fisiologis
9) Cardiac
10) Respiratory
11) Metabolic
12) Physical regulation
13) Skin integrity
14) Tissue perfusion
15) Bowel elimination
16) Urinary elimination
4. Empat Komponen psikologis
17) cognitive
18) coping
19) role relationship
20) self concept
Berdasarkan konsep dan peraturan praktik
keperawatan, dalam hom care, maka perawat dapat
melakukan praktik keperawatan secara optimal, demi
terwujudnya masyarakat dan Indonesia sehat.
DAFTAR PUSTAKA

Zang, S.M. & Bailey, N.C. Alih Bahasa Komalasari, R.


(2004). Manual perawatan dirumah (Home Care
Manual) Edisi Terjemahan Cetakan I. Jakarta: EGC.
 
Ropi, H. (2004). Home Care Sebagai Bentuk Praktik
Keperawatan Mandiri. Majalah Keperawatan (Nursing
Journal of Padjajaran University), 5 (9), 8 – 15
 
Boedhi-Darmojo, R. & Martono, H. (1999). Text book of
geriatric: Health science in elderly. Jakarta: FK UI
 

Anda mungkin juga menyukai