Anda di halaman 1dari 10

TUGAS INDIVIDU

KEWIRAUSAHAAN

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan


Dosen pengampu: Ns. Diyana Dayaningsih, M.Kep

Disusun oleh:
TITIS WIDYASTUTI
20101440120090

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KESDAM IV/DIPONEGORO
SEMARANG
TAHUN AKADEMIK 2023
HOME CARE

A. Pengertian Home Care


Home care merupakan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh perawat
komunitas kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka dalam suatu
rentang sehat – sakit secara berkesinambungan dan komprehensif dengan tujuan
untuk meningkatkan, memulihkan, mempertahankan status kesehatan klien
tersebut. Home care dapat pula dipahami sebagai upaya pelayanan kesehatan yang
diberikan perawat komunitas di area tempat tinggal klien untuk mengoptimalkan
tingkat kemandirian dan meminimalkan dampak dari penyakit atau kecacatan yang
diderita klien baik individu maupun keluarganya yang dilaksanakan oleh TIM
kesehetan profesional (Helena Hamu, 2020).
Homecare adalah suatu pelayanan kesehatan secara komprehensif yang
diberikan kepada klien individu dan atau keluarga di tempat tinggal mereka (di
rumah), bertujuan untuk memandirikan klien dalam pemeliharaan kesehatan,
meningkatkan derajat kesehatan, upaya pencegahan penyakit dan resiko
kekambuhan serta rehabilitasi kesehatan (Wantoro, 2022). Homecare merupakan
salah satu pelayanan kesehatan yang dilakukan di tempat tinggal keluarga/pasien
untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan pasien berbasis perawatan
rumah. Homecare mengutamakan pemenuhan kepuasan pasien melalui
penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang berkualitas tanpa melanggar kode etik
dan standar mutu pelayanan profesi (Fahrepi et al., 2019).
B. Sejarah Perkembangan Home Care
1) Di luar negeri di Amerika
Home care (HC) terorganisir dimulai sekitar tahun 1880-an ketika banyak
orang yang menderita penyakit menular memiliki tingkat kematian yang tinggi.
Meskipun banyak rumah sakit modern telah dibangun sebelumnya, namun
pemanfaatannya masih sangat rendah karena masyarakat lebih memilih
perawatan di rumah. Secara profesional, bidang tersebut berkembang
sedemikian rupa sehingga pada tahun 1900 terdapat 12.000 perawat terdaftar
di Amerika Serikat (Perawat Kunjungan/VN; Perawatan Rumah untuk
Keluarga Miskin, Perawat Kesehatan Masyarakat, Tindakan Promosi dan
Pencegahan Kesehatan Masyarakat, dan Perawat Independen, perawatan
pasien berdasarkan kebutuhan . perawatan di rumah ). Sejak tahun 1990-an,
fasilitas yang menyediakan layanan perawatan di rumah terus tumbuh sekitar
10% per tahun, dari awal layanan hanya disediakan oleh asosiasi perawat tamu
(VNA) dan negara bagian, kemudian oleh layanan nirlaba (praktik swasta) dan
rumah sakit. Kondisi ini diwujudkan dengan perubahan sistem pembayaran
pelayanan home care (yang dapat dibayar oleh pihak ketiga/asuransi) dan
berkembangnya berbagai spesialisasi pelayanan kesehatan, termasuk
berkembangnya home care yang memiliki spesialisasi. dalam Keperawatan
Kesehatan Masyarakat. Di Britania Raya, perawatan di rumah dikembangkan
secara profesional pada pertengahan abad ke-19 dengan perkembangan
keperawatan distrik, awalnya dimulai oleh biarawati yang merawat orang
miskin yang sakit di rumah. Mereka kemudian mulai melatih wanita kelas
menengah ke bawah untuk merawat orang miskin yang sakit di bawah
pengawasan seorang biarawati. Kondisi ini terus berkembang sehingga pada
tahun 1992 ditetapkan peran Perawat Daerah (DN) sebagai berikut (Yuliati,
2018):
- Menyusui di rumah sampai klien mandiri.
- Merawat ajal di rumah agar meninggal dengan nyaman dan damai.
- Mengajarkan klien dan keluarga keterampilan keperawatan dasar sehingga
mereka dapat menerapkannya setelah menyusui.
Selain District Nurse (DN), ada juga Health Visitor (HV) Nurse di UK yang
berperan sebagai District Nurse (DN) dan memiliki tugas lain yaitu (Yuliati,
2018):
- Memberikan informasi dan nasehat kepada klien, keluarga dan masyarakat
umum tentang cara mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan yang
baik.
- Memberikan saran dan wawasan tentang bagaimana mengelola kesehatan
dan kesejahteraan di masyarakat sesuai dengan keadaan setempat.
2) Di Indonesia
Layanan Home Care (HC) sebenarnya bukan merupakan hal yang baru, karena
merawat pasien di rumah baik yang dilakukan oleh anggota keluarga yang
dilatih dan atau oleh tenaga keperawatan melalui kunjungan rumah secara
perorangan, adalah merupakan hal biasa sejak dahulu kala. Sebagai contoh
dapat dikemukakandalam perawatan maternitas, dimana RS Budi Kemulyaan
di Jakarta yang merupakan RS pendidikan Bidan tertua di Indonesia, sejak
berdirinya sampai sekitar tahun 1975 telah melakukan program Home Care
(HC) yang disebut dengan “Partus Luar”. Dalam layanan “Partus Luar”, bidan
dan siswa bidan RS Budi Kemulyaan melakukan pertolongan persalinan
normal dirumah pasien, kemudian diikuti dengan perawatan nifas dan neonatal
oleh siswa bidan senior (kandidat) sampai tali pusat bayi puput (lepas). Baik
bidan maupun siswa bidan yang melaksanakan tugas “Partus Luar” dan tindak
lanjutnya, harus membuat laporan tertulis kepada RS tentang kondisi ibu dan
bayi serta tindakan yang telah dilakukan. Kondisi ini terhenti seiring dengan
perubahan kebijakan Depkes yang memisahkan organisasi pendidikan dengan
pelayanan.(Yuliati, 2018).
C. Manfaat Home Care
Manfaat pelayanan Home Care dalam Home Care for seniors (2011) adalah
memberikan individu yang membutuhkan perawatan harkat dan kemadirian; dapat
membantu mencegah atau menunda perawatan di Rumah Sakit atau panti jompo;
mengizinkan kebebsaan maksimal dan kenyamanan bagi individu; menawarkan
perawatan yang sesuai dengan kebutuhan individu dan keluarga; dukungan
keluarga sambil menjaga kebersamaan mereka; dukungan keluarga sambil menjaga
kebersamaan mereka. Hoecke ( 2010) menyebutkan karena tekanan pertumbuhan
keuangan dalam perawatan kesehatan dan pergeseran patologi, perawatan ini
diselenggarakan di luar lembaga medis, yang membutuhkan peran yang lebih besar
dari pasien dalam pegobatan dan perawatan penyakit kronis mereka dibandingkan
rawat inap. Melalui cara ini, perawatan di rumah berevolusi pada pendekatan
berbasis kebutuhan, dimana aplikasi tidak hanya berfokus pada tujuan medis namun
juga pada perawatan dan integrasi sosial. Konsep yang berpusat pada pasien ini
yang membawa perawatan dari Rumah Sakit ke rumah pasien diharapkan
menghasilkan biaya yang lebih rendah dan peningkatan kualitas hidup.(Suswati &
Tilaqsa, 2018).
D. Populasi, Jenis, dan Pemberi Layanan Home Care
1) Populasi Home Care
Populasi layanan Populasi layanan Home Care (HC) di Amerika didominasi
oleh wanita (66,8%). Meskipun program Home Care (HC) diperuntukkan
untuk semua umur, tetapi mayoritas klien berusia 65 tahun atau lebih.
Pengalaman Home Health Care (HHC) oleh "Suharyati" staf dosen
keperawatan komunitas PSIK Univ. Padjajaran Bandung di RS Al-Islam
Bandung (yang dimulai sejak 1995) juga menunjukkan kondisi yang sama,
dimana pada triwulan 1 tahun 2002 klien wanita lebih banyak dari pria dan
kelompok usia lanjut juga mendominasi layanan HHC di RS Al-Islam
Bandung. Hal ini mungkin disebabkan karena populasi wanita lebih banyak
dan umur harapan hidup wanita lebih panjang dari pria serta para lansia yang
cenderung untuk lebih mudah terserang penyakit.(Yuliati, 2018)
2) Jenis layanan
Mengingat HC dalam keperawatan merupakan spesialisasi dari keperawatan
komunitas (Blackie, 1998), maka jenis layanan yang diberikan meliputi
layanan keperawatan (diagnosa dan perlakuan terhadap respon manusia yang
menghadapi masalah kesehatan baik potensial maupun actual dalam memenuhi
kebutuhan dasarnya) dan layanan kesehatan masyarakat (prevensi primer,
sekunder dan tersier). Di Amerika jenis kasus yang dirawat di rumah menurut
Allender & Spradley 2001 adalah (Yuliati, 2018):
a. Penyakit jantung
b. Penyakit/gangguan system muskuloskeletal dan jaringan pengikat
c. Penyakit Diabetes Mellitus
d. Penyakit system pernafasan
e. Luka nagul
f. Keracunan
g. Kanker (hanya sebagian kecil), karena kebanyakan kasus palliative dirawat
di Hospice
3) Pemberi layanan
Pemberi layanan keperawatan di rumah terdiri dari dua jenis tenaga, yaitu
(Yuliati, 2018):
a. Tenaga informal
Tenaga informal adalah anggota keluarga atau teman yang memberikan
layanan kepada klien tanpa dibayar. Diperkirakan 75% lanjut usia di
Amerika dirawat oleh jenis tenaga ini.
b. Tenaga formal
Tenaga formal adalah perawat yang harus bekerja bersama keluarga untuk
menyelesaikan masalah kesehatan, sehingga harus memperhatikan semua
aspek kehidupan keluarga. Oleh karena itu perawat di masyarakat dituntut
untuk mampu berfikir kritis dan menguasai ketrampilan klinik dan harus
seorang RN. Dengan demikian diharapkan perawat dapat memberikan
layanan sesuai dengan standard yang telah ditetapkan.
E. Standar Praktik Home Care Health Nursing (HHN)
Asosiasi perawat Amerika (1999) telah menetapkan lingkungan dan standar
Home Health Nursing yang meliputi standar asuhan keperawatan dan standar
kinerja professional (Yuliati, 2018):
1) Standard Asuhan Keperawatan
- Standard-I, Perawat mengumpulkan data kesehatan klien
- Standard-II, Dalam menetapkan diagnosa keperawatan, perawat
melakukan analisa terhadap data yang telah terkumpul
- Standard-III, Perawat mengidentifikasi hasil yang diharapkan baik dari
klien maupun lingkungannya
- Standard-IV, Perawat mengembangkan rencana asuhan keperawatan
dengan menetapkan intervensi yang akan dilakukan untuk mencapai hasil
yang diharapkan
- Standard-V, Perawat melaksanakan rencana intervensi yang telah di
tetapkan dalam perencanaan
- Standard-VI, Perawat melakukan evaluasi terhadap kemajuan klien yang
mengarah ke pencapaian hasil yang diharapkan.
2) Standard Kinerja Profesional (professional performance)
- Standard-I, Kualitas asuhan keperawatan, perawat melakukan evaluasi
terhadap kualitas dan efektifitas praktik keperawatan secara sistematis
- Standard-II, Performance Appraisal, perawat melakukan evaluasi diri
sendiri terhadap praktik keperawatan yang dilakukannya dihubungkan
dengan standar praktik professional, hasil penelitian ilmiah dan peraturan
yang berlaku
- Standard-III, Pendidikan, perawat berupaya untuk selalu meningklatkan
pengetahuan dan kemampuan dirinya dalam praktik keperawatan
- Standard - IV, Kesejawatan, perawat berinteraksi dan berperan aktif dalam
pengembangan professionalisme sesama perawat dan praktisi kesehatan
lainnya sebagai sejawat
- Standard-V, Etika, putusan dan tindakan perawat terhadap klien
berdasarkan pada landasan etika profesi
- Standard VI, Kolaborasi, dalam melaksanakan asuhan keperawatan,
perawat berkolaborasi dengan klien, keluarga dan praktisi kesehatan lain.
Standar VII, Penelitian, dalam praktiknya, perawat menerapkan hasil
penelitian Standard-VIII, Pemanfaatan sumber, perawat membantu klien
atau keluarga untuk memahami resiko, keuntungan dan biaya perencanaan
dan pelaksanaan asuhan Es keperawatan.
Nursing Center

A. Definisi Nursing Center


Nursing Center (NC) adalah upaya memadukan pengelolaan program
pelayanan, pendidikan, penelitian keperawatan, dan pelayanan informasi kesehatan
untuk meningkatkan peranan Perkesmas dalam pembangunan kesehatan di
Indonesia melalui pemberdayaan seluruh potensi yang dimilikinya secara optimal
sehingga mampu menekan angka kejadian penyakit dan pada akhirnya akan
meningkatkan derajat kesehatan melalui kemandirian keluarga sebagai subsistem
dari masyarakat.(Nutrition, 2019).
B. Karakteristik Nursing Center
a. Adanya keterpaduan antara program pendidikan, pelayanan dan penelitian
dalam perencanaan, implementasi dan evaluasinya;
b. Pemberdayaan unsur-unsur pembentuknya;
c. Adanya persepsi yang sama dari setiap pelaksana yang berperan, baik yang
berasal dari perawatnya sendiri maupun pihak- pihak lain yang terkait dengan
upaya pelayanan kesehatan bagi masyarakat melalui kerjasama lintas program
dan lintas sektor. Karakteristik- karakteristik tersebut menunjukkan bahwa
untuk mencapai tujuan, NC tidak dapat berdiri sendiri, namun membutuhkan
kerjasama dengan pihak lain.(Nutrition, 2019).
C. Nursing Center Sebagai Model Keperawatan Komunitas
Model adalah suatu ide/gagasan yang dijelaskan dengan menggunakan simbol dan
visualisasi fisik. Model konseptual keperawatan merupakan rancangan terstruktur
yang terdiri dari berbagai konsep yang memiliki hubungan spesifik dan dapat
digunakansebagai landasan dalam praktik keperawatan. Nursing Center sebagai
model keperawatan komunitas beranjak dari berbagai asumsi dasar yang
berkaitan.(Nutrition, 2019).
D. Sasaran Pelayanan Nursing Center
Sasaran utama adalah mahasiswa dan klien pelayanan Perkesmas yang terdiri dari
(Nutrition, 2019):
1) Individu yang mempunyai masalah kesehatan dan termasuk dalam golongan
rawan (vulnerable group)
2) Keluarga yang rentan terhadap kemungkinan timbulnya masalah kesehatan dan
yang memiliki individu bermasalah
3) Kelompok khusus, yaitu panti, lembaga pemasyarakatan/rumah tahanan,
pondok pesantren, sekolah dan lain-lain yang rawan terhadap masalah
kesehatan
4) Masyarakat, yang memiliki masalah kesehatan atau rentan terhadap
kemungkinan timbulnya masalah kesehatan. Klien dalam pelaksanaan NC
tidak dipandang sebagai obyek penerima pelayanan saja. namun secara aktif
bersama Perawat Perkesmas melakukan upaya untuk mengatasi masalah
kesehatan yang dimilikinya.
DAFTAR PUSTAKA

Fahrepi, R., Rate, S., & Hadi, A. J. (2019). Hubungan Kualitas Pelayanan
Homecare dengan tingkat Puskesmas Batua Kota Makassar The Relation Of
Home Care Service Quality And Family’s Patient Statisfaction In Batua
Public Health Center Jobs Area Makassar City (9th ed.). Jurnal Kesehatan
Masyarakat.
Helena Hamu, A. (2020). Buku Panduan Praktik Program Profesi Ners Home Care
dan Palliative.
Nutrition. (2019). Nursing Center . Poltekes Kemenkes Palu.
Suswati, I., & Tilaqsa, A. (2018). Interprofesional Education Panduan Tutorial dan
Homevisit Kesehatan Keluarga.
Wantoro. (2022). Homecare Interprofessional Collaboration.
Yuliati. (2018). Modul Mata Kuliah Hospice Home Care.

Anda mungkin juga menyukai