Anda di halaman 1dari 32

KONSEP BAYI BARU LAHIR

PENGERTIAN

Bayi yang lahir dari kehamilan 37


minggu sampai 42 minggu dan berat
badan lahir 2500- 4000 gram

Bayi lahir dari kehamilan 37-42 minggu


dengan berat lahir 2500-4000 gram,
menangis spontan kurang dari 30 detik
setelah lahir dengan nilai APGAR antara
7-10

2
CIRI-CIRI BAYI BARU LAHIR

◉ Berat badan 2500-4000 gram ◉ Rambut kepala sudah muncul


◉ Panjang badan 48-52 cm ◉ Warna kulit badan merah muda dan licin
◉ Lingkar kepala bayi 33-35 cm ◉ Refleks menghisap dan menelan sudah baik
◉ Lingkar dada 30-38 cm ◉ Refleks menggenggam sudah baik
◉ Detak jantung 120-160 x/menit ◉ Bayi laki-laki testis sudah turun, bayi
◉ Frekuensi pernafasan 40-60 x/menit perempuan labia mayora sudah melindungi
labia minor
◉ Kuku agak panjang dan lemes

3
ADAPTASI FISIOLOGIS BAYI BARU LAHIR

4
SISTEM
PERNAFASAN
◉ Perkembangan sistem pernafasan
◉ Sebelum lahir, O2 janin Umur Kehamilan Perkembangan
disuplai oleh plasenta, maka 24 hari Bakal paru-paru terbentuk
maturasi organ paru sangat
penting karena proses ini 26-28 hari Dua bronki membesar
melibatkan faktor fisik, 6 minggu Pembentukan segmen
sensorik, dan kimiawi bronkus
(perubahan tekanan dari 12 minggu Deferensiasi lobus
kehidupan di dalam uterus
16 minggu Pembentukan bronkiolus
dan kehidupan di luar uterus
mungkin menghasilkan 24 minggu Pembentukan alveolus
stimulasi fisik untuk 28 minggu Pembentukan surfaktan
mempercepat pernafasan) 34-36 minggu Maturasi struktur

5
PROSES PERNAFASAN BAYI
BARU LAHIR

6
KARAKTERISTIK PERNAFASAN
BAYI BARU LAHIR

◉ Jam–jam pertama sering disebut periode reaktivitas


◉ Respirasi Rate (RR) BBL normal 30–60x/menit tapi kecepatan dan
kedalamannya tidak teratur, nafas dapat berhenti sampai 20 detik, RR
bisa sampai 80x/menit
◉ Dapat terjadi nafas cuping hidung, retraksi dada

7
SISTEM KARDIOVASKULER
◉ Melalui vena umbilikalis dan duktus venosus, darah mengalir ke dalam vena
cava inferior, bercampur darah yang kembali dari bagian bawah tubuh,
masuk atrium kanan di mana aliran darah dari vena cava inferior lewat
melalui foramen ovale ke atrium kiri, kemudian ke ventrikel kiri melalui arkus
aorta, darah dialirkan ke seluruh tubuh

SISTEM
◉ Darah yang mengandung karbondioksida dari tubuh bagian atas, memasuki
ventrikel kanan melalui vena cava superior. Kemudian melalui arteri
PEREDARAN
pulmonalis besar meninggalkan ventrikel kanan menuju aorta
DARAH JANIN
melewati ductus arteriosus. Darah ini kembali ke plasenta melaui aorta, arteri
iliaka interna dan arteri umbilikalis untuk mengadakan pertukaran gas
selanjutnya
◉ Foramen ovale dan duktus arteriosus berfungsi sebagai saluran/jalan pintas
yang memungkinkan sebagian besar dari cardiac output yang sudah
terkombinasi kembali ke plasenta tanpa melalui paru-paru.
8
https://www.youtube.com/watch?v=HxFadcKDQC8
9
◉ Paru-paru akan berkembang yang mengakibatkan antreol dalam paru mneurun,
diikuti menurunnya tekanan jantung kanan. Hal ini menyebabkan tekanan
jantung kiri lebih besar dibandingkan tekanan jantung kanan.
◉ Kombinasi tekanan yang meningkat dalam sirkulasi sistemik dan menurun dalam
sirkulasi paru menyebabkanperubahan tekanan aliran darah dalam jantung.
SISTEM Tekanan akibat peningkatan aliran darah disisi kiri janung menyebabkan
PEREDARAN foramen oval menutup, duktus arteriosus yang mengalirkan darah teroksigenasi
DARAH SETELAH ke otak janin sudah tidak diperlukan
BAYI LAHIR ◉ Selama 48 jam ductus akan mengecil dan secara fungsional menutup akibat
penurunan kadar E2, yang sebelumnya disuplai oleh plasenta. Darah
teroksigenasi yang secara rutin mengalir melalui duktus arteriosus serta
foramen ovale melengkapi perubahan radikal pada anatomi dam fisiologi
jantung. Darah yang miskin akan oksigen masuk ke jantung bayi menjadi
teroksigenasi sepenuhnya di dalam paru, kemudian dipompa keseluruh bagian
tubuh 10
PERUBAHAN BESAR PADA SISTEM
PEREDARAN DARAH BAYI

◉ Penutupan foramen ovale pada


atrium jantung
◉ Penutupan ductus arteriosus dan
ductus venosus
◉ Arteri umbilicus, vena umbilicus,
dan arteri hepatica menjadi ligament
◉ Perubahan sirkulasi terjadi akibat
perubahan tekanan pada seluruh
sistem pembuluh darah tubuh

11
KARAKTERISTIK
KARDIOVASKULER PADA BBL

◉ Jika BBL menangis, Heart Rate mencapai 180 x/menit, jika BBL tidur maka HR
turun menjadi 100 x/menit. Perubahan sirkulasi menyebabkan darah mengalir ke
paru–paru
◉ Perubahan tekanan di paru–paru, jantung, pembuluh darah besar menyebabkan
menutupnya foramen ovale, duktus arteriosus, duktus venosus
◉ Inspirasi O2 menyebabkan vena pulmonal dilatasi sehingga resistensi vaskuler di
pulmonal menurun (tekanan di atrium kanan, ventrikel kanan, arteri pulmonal
menurun sehingga terjadi peningkatan aliran darah pulmonal)
◉ Kondisi yang mempengaruhi penutupan duktus: peningkatan konsentrasi O2
dalam darah, penurunan prostaglandin (dari plasenta), asidosis (PO2 menurun,
pHmenurun PCO2 meningkat).

12
SALURAN PENCERNAAN

◉ Kemampuan bayi baru lahir yang cukup


bulan untuk menelan dan mencerna
makanan (selain susu) masih terbatas
◉ Hubungan antara esofagus bawah dan
lambung masih belum sempurna, sehingga
mengakibatkan neonatus “gumoh”
◉ Kapasitas lambung sangat terbatas yaitu
kurang dari 30 cc untuk bayi cukup bulan
dan akan bertambah secara lambat
bersamaan denganpertumbuhannya
◉ Mengeluarkan meconium dalam waktu 24
jam pertama
13
SISTEM TERMOREGULASI

Mekanisme kehilangan Upaya Mencegah Kehilangan


◉ Bayi baru lahir belum
Panas
dapat mengatur suhu panas tubuh BBL :
o Keringkan bayi dengan
tubuh mereka o Evaporasi baik
◉ Penggunaan lemak o Konduksi o Lakukan IMD
coklat yang terdapat di o Selimuti bayi dengan
o Konveksi selimut bersih, kering dan
seluruh tubuh untuk hangat
memperoleh energi o Radiasi
o Tutupi kepala bayi
yang akan mengubah o Anjurkan ibu memeluk
lemak menjadi panas dan memberikan ASI
o Jangan segera menimbang
atau memandikan bayi
o Tempatkan bayi di
lingkungan yang hangat
14
SISTEM PERSYARAFAN

◉ Sistemneurologis bayi secara ◉ Bayi mempunyai refleks primitive


anatomik atau fisiologi belum seperti rooting/sucking, moro,
berkembang sempurna startle, tonic neck, stepping, and
◉ Bayi baru lahir menunjukkan palmar/plantar grasp
gerakan-gerakan tidak ◉ Refleks promitif akan menghilang
terkoordinasi, pengaturan suhu yang seiring berkembangnya waktu
labil, kontrol otot yang buruk, ◉ Apabila refleks primitive tidak
mudah terkejut, dan tremor pada menghilang, kemungkinan bayi
ekstremitas menderita kelainan di system
neurologis

15
SISTEM URINARIA

◉ Tubuh BBL mengandung Fungsi ginjal belum sempurna, o Fungsi tubules tidak metur
lebih banyak air dan kadar hal ini dikarenakan : sehingga menyebabkan
natrium relatif lebih besar ◉ Jumlah nefron matur kehilangan natrium dalam
daripada kalium belum sebanyak orang jumlah besar dan
◉ Bayi umur 3 hari ginjalnya dewasa ketidakseimbangan
belum dipengaruhi oleh ◉ Tidak seimbangnya luas elektrolit lain
pemberian air minum dan glomerulus dan volume o Bayi baru lahir sedikit
sesudah 5 hariginjal mulai tubulus proksimal mengsekresikan urine
memperoses air yang ◉ Aliran darah ginjal (renal pada 48 jam pertama
didapatkan setelah lahir blood flow) pada kehidupan
neonatus relatif kurangjika
dibandingkan dengan
orang dewasa
16
SISTEM ENDOKRIN

◉ Hormon yang didapatkan dari


ibu kadang-kadang masih
berfungsi pada masa neonatus
◉ Misalnya pseudomenstruasi
(seperti terdapat menstruasi
pada BBL perempuan), breast
engorgement (seperti terdapat
pembesaran pada payudara).

17
SISTEM IMUNOLOGI

◉ Sistem imunitas pada bayi baru lahir


masih belum matang
◉ Bayi mempunyai kekebalan dari ibu
yaitu Ig G
◉ Bila ada infeksi dapat terjadi reaksi
imunologi dengan pembentukan
plasma dan antibody gamma A,
gamma G, gamma M, imunologi
dalam kolostrum berguna proteksi
local

18
SISTEM INTEGUMEN

◉ Epidermis dan dermis sangat tipis


◉ Vernik kaseosa berfungsi untuk
melindungi kulit bayi
◉ Kulit bayi berwarna kemerahan
◉ Terdapat milia (kelenjar keringat dan
minyak yang tersumbat akan
menimbulkan titik-titik putih kecil pada
hidung, mulut, pipi, dagu bayi
◉ Terdapat stroke bite dan angel kisses
(daerah kemerahan pada kulit yang
terbentuk dari gabungan pembuluh darah
permukaan yang kecil) dan tampak saat
bayi menangis
19
SISTEM REPRODUKSI

Bayi laki-laki Bayi perempuan


◉ Testis turun ke dalam skrotum ◉ Ovarium berisi sel germinalis
primitive dengan jumlah beribu-ribu
◉ Ukuran genetalia BBL aterm
dapat meningkat ◉ Genetalia eksterna biasanya
edematosa disertai pigmentasi
◉ Terdapat rugae yang melapisi ◉ Bayi premature, klitoris menonjol,
kantong skrotum dan labia mayora kecil dan terbuka

20
PENILAIAN APGAR
1 SKORE PADA BAYI

21
APGAR SKORE
◉ Skoring APGAR
◉ Metode tes sederhana yang digunakan
melakukan penilaian kesejahteraan BBL
untuk menentukan tindakan yang harus
dilakukan supaya proses adaptasi
kehidupan intra uterin dan ekstra uterin
dapat terfasilitasi dengan baik
◉ Tes ini dilakukan 1, 5 dan 30 menit
setelah bayi lahir

◉ Ket APGAR SKORE:


Apgar skor:7-10 : baik
Apgar skor 4-6 : asfiksia ringan-sedang
Apgar skor 0-3 : asfiksia berat

22
ASUHAN
KEPERAWATAN
PADA BAYI BARU
2 LAHIR

23
PENGKAJIAN FISIK

Dilakukan saat bayi baru lahir, 24 jam o Pengukuran APGAR skore


setelah lahir, saat akan pulang dari RS o Pengukuran antopometri
Tujuan: - Melakukan penimbangan berat badan
- Pengukuran panjang badan
- Menentukan status kesehatan - Pengukuran lingkar kepala dari dahi melingkar ke dahi
- Mengidentifikasi masalah lagi
- Mengambil data dassar untuk - Pengukuran lingkar dada
menemukan kelainan yang perlu - Pengukuran LILA
mendapat tindaakan segera o Vital sign
- Suhu axilla : 36,5 – 37˚ C
- Menentukan data objektif dari - Suhu rectal : 36,5 – 37, 2˚
riwayat keperawatan klien

24
PEMERIKSAAN REFLEKS
Pemeriksaan refleks Cara pengukuran Kondisi normal Kondisi patologis

Berkedip Sorotkan cahaya ke Dijumpai pada tahun Jika tidak dijumpai


mata pertama maka bayi buta
Babinsky Gores telapak kaki Jari mengembang dan Bila dorsofleksi setelah
sepanjang tepi luar ibu jari kaki akan umur 2 tahun adanya
dimulai dari tumit dorsofleksi (tahun tanda ekstrapiramidal
kedua)
Moro’s Ubah posisi tiba-tiba Lengan ekstensi, jari-jari Fleksi yang tidak simetris
atau pukul meja mengembang, kepala menunjukkan adanya
terlempar ke belakang paralisis
tungkai sedikit ekstensi

25
Pemeriksaan refleks Cara pengukuran Kondisi normal Kondisi patologis

Menggenggam (Palmar Letakkan jari-jari di telapak Jari-jari melengkung disekitar jari Refleks
grab’s) tangan bayi dari sisi ulnar, yang diletakkan di telapak tangan menggenggam yang
jika reflex lemah atau tidak bayi dari sisi ulnar, reflex ini akan menetap
ada, berikan dot karena hilang dari umur 3-4 bulan menunjukkan
menghisap kan gangguan serebral
mengeluarkan refleks

Rooting Gores sudut mulut bayi Bayi memutar ke arah pipi yang Tidak ada reflex
digores, reflex ini menghilang pada menunujukkan
umur 3-4 bulan gangguan neurologi
Tetapi bias menetap sampai 12 bulan berat
khususnya selamatidur
Pemeriksaan refleks Cara pengukuran Kondisi normal Kondisi patologis

Kaget (sturtle) Bertepuk tangan dengan Bayi akan mengekstensikan dan Tidak ada reflex
keras memfleksikan lengan dalam menunjukkan
berespon terhadap suara yang keras adanya gangguan
dan tangan tetap rapat, reflex ini pendengaran
akan hilang setelah umur 4 bulan

Menghisap Berikan dot dan botol Bayi menghisap dengan kuat dalam Refleks yang lemah
berespon terhadap stimulasi, reflex menunjukkan
ini menetap selama masa bayi adanya kelambatan
perkembangan atau
keadaan neurologi
yang abnormal
DIAGNOSA KEPERAWATAN

◉ Resiko infeksi ditandai dengan


ketidakadekuatan pertahanan tubuh
primer
◉ Risiko hipotermia dibuktikan dengan
bayi baru lahir
◉ Defisit nutrisi berhubungan dengan
ketidakmampuan mengabsorbsikan
makanan

28
Resiko infeksi ditandai dengan Pencegahan Infeksi D.0142:
ketidakadekuatan pertahanan tubuh ◉ Monitor tanda gejala infeksi : suhu,
primer lekosit
◉ Penurunan BB
◉ Batasi jumlah pengunjung
Setelah dilakukan tindakan keperawatan ◉ Gunakan teknik aseptik selama
selama 3x24 jam tidak terjadi infeksi, berinteraksi dengan klien
dengan kriteria hasil: ◉ Bersihkan inkubator secara berkala
▪ Bayi baru lahir ◉ Mencuci tangan sebelum dan
▪ Tidak ada tanda tanda infeksi sesudah kontak dengan klien
▪ Tidak ada hipotermia ◉ Kolaborasi pemberian imunisasi bila
▪ Jumlah lekosit dalam batas normal perlu
▪ Suhu stabil

29
INTERVENSI KEPERAWATAN

Risiko hipotermia dibuktikan Manajemen hipotermia :


dengan bayi baru lahir o Monitor suhu
o Identifikasi penyebab hipotermia (misalnya: terpapar suhu lingkungan
Setelah diberikan tindakan rendah, pakaian tipis, kerusakan hipotalamus, penurunan laju
keperawatan selama 3 kali 24 jam metabolisme, kekurangan lemak subkutan)
maka diharapkan risiko hipotermia o Monitor tanda dan gejala akibat hipotermia (hipotermia ringan : takipnea,
tidak terjadi, dengan kriteria hasil : disartria, menggigil, hipertensi, diuresis; hipotermia sedang : aritmia,
o Mengigil menurun hipotensi, apatis, koagulopati, refleks menurun; hipotermia berat :
oliguria, refleks menghilang, edema paru, asam basa abnormal )
o Kulit merah menurun o Sediakan lingkungan yang hangat (atur suhu ruangan, inkubator)
o Akrosianosis menurun o Ganti pakaian dan/ atau linen yang basah
o Dasar kuku sianotik menurun o Lakukan penghangatan pasif (selimut, menutup kepala, pakaian tebal)
o Lakukan penghangatan aktif eksternal (kompres hangat, botol hangat,
o Suhu tubuh cukup membaik selimut hangat, perawatan metode kangguru) 8) Lakukan penghangatan
o Suhu kulit cukup membaik aktif internal (infus cairan hangat, oksigen hangat)

30
Defisit nutrisi berhubungan dengan Manajemen Nutrisi: D.0019 :
ketidakmampuan mengabsorbsikan o Identifikasi status nutrisi,
makanan Monitor BB klien
o Identifikasi perlunya
Setelah dilakukan tindakan keperawatan penggunaan selang OGT
selama 3x24 kebutuhan nutrisi terpenuhi, o Kaji kemampuan reflek hisap
dengan kriteria hasil: o Monitor asupan intake dan
o BB seimbang 2500-3500 gram output cairan
o Reflek hisap kuat
o Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk pemberian nutrisi
o Intake nutrisi adekuat

31
SELESAI

32

Anda mungkin juga menyukai