KEPERAWATAN MATERNITAS
“NEONATUS”
Disususn Oleh:
Disusun Oleh:
2114901046
Profesi Ners
TAHUN 2021
LAPORAN PENDAHULUAN
NEONATUS
A. Pengertian
Neonatus (bayi baru lahir) adalah bayi yang baru lahir sampai usia 4 minggu lahir
biasanya dengan usia gestasi 38-42 minggu. Jadi asuhan keperawatan pada bayi baru lahir
adalah asuhan keperawatan yang diberikan pada bayi yang baru mengalami proses
kelahiran dan harus menyesuaikan diri dari kehidupan intra uteri kekehidupan ekstra uteri
hingga mencapai usia 37-42 minggu dan dengan berat 2.500-4.000 gram (Prawirohardjo,
Sarwono.2015) .
Bayi baru lahir adalah bayi yang pada usia kehamilan 37-42 minggu dan berat badan
2.500-4.000 gram .Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan
37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram
B. Etiologi
1. His(Kontraksi otot rahim)
2. Kontraksi otot dinding perut
3. ontraksi diafragma pelvis atau kekuatan mengejan.
4. Ketegangan dan kontraksi ligamentum retundum (abdul bari. 2014).
C. Manifestasi klinis
1. Lahir aterm antara 37-42 minggu
2. Berat badan 2500 – 4000 gram
3. Panjang lahir 48 – 52 cm
4. Lingkar dada 30 – 38 cm
5. Lingkar kepala 33 – 35 cm
6. Lingkar lengan 11-12
7. Frekuensi denyut jantung 120-160x/menit
8. Kulit kemerah- merahan dan licin karena jaringan subkutan yang cukup.
9. Rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telah sempurna
10. Kuku agak panjang dan lemas
11. Nilai APGAR >7
12. Gerakan aktif
13. Bayi lahir langsung menangis kuat
14. Genetalia :
D. Patofisiologi
Baru lahir terjadi perubahan fungsi organ yang meliputi:
a. Sistem pernapasan
Selama dalam uterus janin mendapat oksigen dari pertukaran melalui
plasenta.Setelah bayi lahir pertukaran gas terjadi pada paru-paru (setelah tali
pusat dipotong).Rangsangan untuk gerakan pernapasan pertama ialah akibat
adanya tekanan mekanis pada toraks sewaktu melalui jalan lahir, penurunan
tekanan oksigen dan peningkatan karbondioksida merangsang
kemoreseptor pada sinus karotis.Usaha bayi pertama kali untuk
mempertahankan tekanan alveoli adanya surfaktan adalah menarik nafas,
mengeluarkan dengan menjerit sehingga oksigen tertahan di dalam.Fungsi
surfaktan untuk mempertahankan ketegangan alveoli. Masa alveoli akan
kolaps dan paru-paru kaku. Pernapasan pada neonatus biasanya pernapasan
diafragma dan abdominal.Sedangkan respirasi setelah beberapa saat
kelahiran yaitu 30 – 60 x / menit.
c. Saluran Pencernaan
Pada kehamilan 4 bulan, pencernaan telah cukup terbentuk dan
janin telah dapat menelan air ketuban dalam jumlah yang cukup
banyak.Absorpsi air ketuban terjadi melalui mukosa seluruh saluran
pencernaan, janin minum air ketuban dapat dibuktikan dengan adanya
mekonium (zat yang berwarna hitam kehijauan). Mekonium merupakan
tinja pertama yang biasanya dikeluarkan dalam 24 jam pertama.
d. Hepar
Hepar janin pada kehamilan 4 bulan mempunyai peranan dalam
metabolisme hidrat arang, dan glikogen mulai disimpan di dalam hepar,
setelah bayi lahir simpanan glikogen cepat terpakai, vitamin A dan D juga
sudah disimpan dalam hepar. Fungsi hepar janin dalam kandungan segera
setelah lahir dalam keadaan imatur (belum matang).Hal ini dibuktikan
dengan ketidakseimbangan hepar untuk meniadakan bekas penghancuran
darah dari peredaran darah. Enzim hepar belum aktif benar pada neonatus,
misalnya enzim UDPGT (Uridin Disfosfat Glukoronide Transferase) dan
enzim GGFD (Glukosa 6 Fosfat Dehidrogerase) yang berfungsi dalam
sintesis bilirubin sering kurang sehingga neonatus memperlihatkan gejala
ikterus fisiologis.
e. Metabolisme
Pada jam-jam pertama energi didapat dari pembakaran karbohidrat
dan pada hari kedua energi berasal dari pembakaran lemak. Energi
tambahan yang diperlukan neonatus pada jam-jam pertama sesudah lahir
diambil dari hasil metabolisme lemak sehingga kadar gula darah dapat
mencapai 120 mg/100 ml.
f. Produksi Panas
Pada neonatus apabila mengalami hipotermi, bayi mengadakan
penyesuaian suhu terutama dengan NST (Non Sheviring Thermogenesis)
yaitu dengan pembakaran “Brown Fat” (lemak coklat) yang memberikan
lebih banyak energi daripada lemak biasa.Cara penghilangan tubuh dapat
melalui konveksi aliran panas mengalir dari permukaan tubuh ke udara
sekeliling yang lebih dingin.Radiasi yaitu kehilangan panas dari permukaan
tubuh ke permukaan benda yang lebih dingin tanpa kontak secara
langsung.Evaporasi yaitu perubahan cairan menjadi uap seperti yang terjadi
jika air keluar dari paru-paru dan kulit sebagai uap dan konduksi yaitu
kehilangan panas dari permukaan tubuh ke permukaan benda yang lebih
dingin dengan kontak secara langsung.
g. Kelenjar Endoktrin
Selama dalam uterus fetus mendapatkan hormon dari ibu, pada waktu
bayi baru lahir kadang-kadang hormon tersebut masih berfungsi misalkan
pengeluaran darah dari vagina yang menyerupai haid perempuan.Kelenjar
tiroid sudah terbentuk sempurna sewaktu lahir dan mulai berfungsi sejak
beberapa bulan sebelum lahir.
h. Keseimbangan Air dan Ginjal
Tubuh bayi baru lahir mengandung relatif banyak air dan kadar
natrium relatif lebih besar daripada kalium. Hal ini menandakan bahwa
ruangan ekstraseluler luas.Fungsi ginjal belum sempurna karena jumlah
nefron matur belum sebanyak orang dewasa dan ada ketidakseimbangan
antara luas permukaan glomerulus dan volume tubulus proksimal, renal blood
flow (aliran darah ginjal) pada neonatus relatif kurang bila dibandingkan
dengan orang dewasa. Susunan Saraf Jika janin pada kehamilan sepuluh
minggu dilahirkan hidup maka dapat dilihat bahwa janin tersebut dapat
mengadakan gerakan spontan.Gerakan menelan pada janin baru terjadi pada
kehamilan empat bulan.Sedangkan gerakan menghisap baru terjadi pada
kehamilan enam bulan.
i. Imunologi
Pada sistem imunologi Ig gamma A telah dapat dibentuk pada
kehamilan 2 bulan dan baru banyak ditemukan segera sesudah bayi
dilahirkan. Khususnya pada traktus respiratoris kelenjar liur sesuai dengan
bakteri dapat alat pencernaan, imunoglobolin G dibentuk banyak dalam
bulan kedua setelah bayi dilahirkan. Ig A, Ig D dan Ig E diproduksi
secara lebih bertahap dan kadar maksimum tidak dicapai sampai pada masa
kanak-kanak dini. Bayi yang menyusui mendapat kekebalan pasif dari
kolostrum dan ASI.
j. Sistem Integumen
Kulit bayi baru lahir sangat sensitif dan mudah mengelupas, semua
struktur kulit ada pada saat lahir tetapi tidak matur.Epidermis dan dermis
tidak terikat dengan erat dan sangat tipis, vernik keseosa juga bersatu
dengan epidermis dan bertindak sebagai tutup pelindung dan warna kulit
bayi berwarna merah muda.
k. Sistem Hematopoiesis.
Saat bayi lahir nilai rata-rata Hb, Ht, SDM dan Leukosit lebih tinggi
dari nilai normal orang dewasa. Hb bayi baru lahir 14,5 – 22,5 gr/dl, Ht 44 –
72%, SDM 5 – 7,5 juta/mm3 dan Leukosit sekitar 18000/mm3. Darah bayi
baru lahir mengandung sekitar 80% Hb janin.Presentasi Hb janin menurun
sampai 55% pada minggu kelima dan 5% pada minggu ke 20.
l. Sistem Skelet
Arah pertumbuhan sefalokaudal terbukti pada pertumbuhan tubuh
secara keseluruhan.Kepala bayi cukup bulan berukuran seperempat panjang
tubuh.Lengan sedikit lebih panjang daripada tungkai.Wajah relatif kecil
terhadap ukuran tengkorak yang jika dibandingkan lebih besar dan
berat.Ukuran dan bentuk kranium dapat mengalami distorsi akibat molase.
Pada bayi baru lahir lutut saling berjauhan saat kaki diluruskan dan tumit
disatukan sehingga tungkai bawah terlihat agak melengkung.Saat baru lahir
tidak terlihat lengkungan pada telapak kaki.Ekstremitas harys simetris,
terdapat kuku jari tangan dan kaki, garis-garis telapak tangan dan sudah
terlihat pada bayi cukup bulan (abdul bari. 2014).
E. Pemeriksaan penunjang
a. pH tali pusat, tingkat 7,20 sampai 7,24 menunjukkan status
praasidosis, tingkat rendah menunjukkan gangguan asfiksia
bermakna.
b. Hemoglobin mencapai 15 sampai 20 g. hematokrit berkisar antara
43% sampai 61%.
c. Tes Coombs langsung pada daerah tali pusat menentukan adanya
kompleks antigen-antibodi pada membran sel darah merah yang
menunjukkan kondisi hemolitik.
d. Bilirubin Total sebanyak 6 mg/dl pada hari pertama kehidupan, 8
mg/dl 1 sampai 2 hari dan 12 mg/dl pada 3 sampai 5 hari
(RI DepKes.2012).
F. Penatalaksanaan
1. Perawatan esensial pasca persalinan yang bersih dan aman, serta inisiasi
pernafasan spontan (resusitasi), dilanjutkan dengan
a. Stabilisasi suhu atau jaga agar suhu badan bayi tetap hangat dengan jalan
membungkus badan dengan kain, selimut, atau pakaian kering dan hangat,
memakai tutup kepala, segera meletakkan pada dada atau puting susu ibu,
tidak memandikan sebelum berumur 6 jam.
5. Perawatan tali pusat dengan menjaga kebersihan dan agar tetap kering
tidak lembab.
NEONATUS
A. Pengkajian
a. Anamesa
c. Pengkajian Fisik
i. Eksternal : Perhatikan warna, bercak warna , kuku, lipatan pada
telapak kaki, periksa potensi hidung dengan menutup sebelah lubang
hidung sambil mengobservasi pernafasan dan perubahan kulit.
ii. Dada
Palpasi untuk mencari detak jantung yang terkencang, auskultasi
untuk menghitung denyut jantung, perhatikan bunyi nafas pada
setiap dada.
iii. Abdomen : Verifikasi adanya abdomen yang berbentuk seperti
kubam atau tidak ada anomaly, perhatikan jumlah pembuluh darah
pada tali pusat.
iv. Neurologis : Periksa tonus otot dan reaksi reflex.
d. Pemeriksaan Penunjang
e. Nilai APGAR
f. Pengkajian
i. Aktivitas/Istirahat
iv. Kulit
vii. Refleks
xi. Seksualitas
B. Diagnosa keperawatan
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
2.Hipotermia
3. Resiko infeksi
Berikan O2 dengan
menggunakan nasal untuk
memfasilitasi suction
Kriteria Hasil :
nasotrakeal
Menunjukan jalan nafas yang paten
Monitor status oksigen
( frekuensi pernafasan dalam rentang
Hentikan suction dan
normal dan tidak ada suara nafas abnormal)
berikan oksigen apabila
Mampu mengidentifikasikan dan
pasien menunjukkan
mencegah factor yang dapat menghambat
bradikardi dan peningkatan
jalan nafas
saturasi oksigen
Airway Management
12
suction
Thermoregulation : Neonate
14
Suhu tubuh dalam rentang normal abnormal
Identifikasi penyebab
perubahan dari vital
sign
Risk Control
Instruksikan pada
Kriteria Hasil :
pengunjung untuk mencuci
Klien bebas dari tanda gejala infeksi
tangan saat berkunjung dan
Jumlah leukosit dalam batas normal setelah berkunjung
Monitor kerentangan
Mendeskripsikan proses penularan penyakit,
terhadap infeksi
factor yang mempengaruhi penularan serta
Batasi pengunjung
penatalaksanaannya
Monitor tanda dan gejala
infeksi sistemik dan local
Cuci tangan sebelum dan
15
sesudah tindakan
16
tanda dan gejala
hipotermi / hipertermi
Letakkan bayi setelah
lahir di bawah lampu
sorot / sumber panas
Jelaskan kepada keluarga
cara untuk mencegah
kehilangan panas /
mencegah panas bayi
berlebih
Tempatkan bayi di atas
kasur dan berikan selimut
17
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, Lowdermilk, Jansen. 2014. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi 4.Jakarta
: EGC.
18