Anda di halaman 1dari 32

Mata Kuliah : Keperawatan Maternitas

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN


BAYI BARU LAHIR
PADA (By.Ny.M) DENGAN DIAGNOSA MEDIS
DI KAMAR BERSALIN
RSUD MANEMBO-NEMBO BITUNG

Disusun Oleh :

CHRISTIANA SOWO

20062063

Ns.Oldi O.Rembet,S.Kep

CT : Cindi T.M.Oroh,S.Kep.,Ns.,M.Kep

FAKULTAS KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE MANADO

2020
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN

BAYI BARU LAHIR

A. Definisi
Bayi baru lahir adalah bayi yang pada usia 37- 42 minggu dan berat badan 2.500
4000 gram (Vivan, N. L. D. 2010)
Neonatus (bayi baru lahir) adalah bayi yang baru lahir sampai usia 4 minggu lahir
biasanya dengan usia gestasi 38-42 minggu (Wong, D.L 2003)
Jadi asuhan keperawatan pada bayi yang baru lahir adalah asuhan keperawatn
yang diberikan pada bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan harus
menyesuaikan diri dari kehidupan intra uteri kehidupan ekstra uteri hingga mencapai usia
37-42 minggu dan dengan berat badan 2.500-4.000 gram.
Neonatus : bayi lahir sampai usia 4 minggu. (Ramali, ahmad.2005)
Bayi baru lahir normal adalah bayi baru lahir dari kehamilan yang aterm (37-42
minggu) dengan berat badan lahir 2500-4000 gram. Asuhan bayi baru lahir adalah asuhan
pada bayi tersebut selama jam pertama setelah kelahiran. (Saifuddin, 2006)
B. Anatomi dan fisiologi
1. Sistem pernapasan
Perkembangan sistem pulmoner, keadaan yang mempercepat proses maturasi
paru-paru
 Taksemia
 Hipertensi
 Diabetes berat
 Infeksi
 Ketuban pevah dini
 Insufisiensi plasenta

Keadaan diatas akan mengakibatkan stress berat pada janin, hal ini dapat
menimbulkan rangsangan untuk pematangan paru-paru.

2. Jantung dan sirkulasi darah


Di dalam Rahim darah yang kaya oksigen dan nuntrisi dari plasenta masuk
ke dalam tubuh janin melalui vena umbikalis, sebagian besar masuk ke vena
inferior melalui duktus venosus arantil. Ketika bayi dilahirkan segera setelah bayi
menghirup udara dan menangis kuat. Dengan demikian paru-paru akan
mengembang, tekanan paru-paru mengecil dan darah mengalir ke paru-paru
dengan demikian duktus botali tidak berfungsi lagi foramen ovale akan menutup.
Penutupan foramen sbb:
 Sirkulasi plasenta berhenti aliran darah ke atrium kanan menurun,
sehingga tekanan jantung menurun, tekanan rendah di aorta hilang
sehingga tekanan jantung kiri meningkat.
 Asistensi pada paru-paru dan aliran darah ke paru-paru meningkat,
hal ini menyebabkan tekanan ventrikel kiri meningkat
3. Saluran pencernaan
Pada kehamilan 4 bulan oencernaan telah cukup terbentuk dan telah
menelan air ketuban dalam jumlah yang cukup banyak, absorbs air ketuban
dibuktikan dengan adanya mekoonium
4. Hepar
Hepar janin pada kehamilan empat bulan mempunyai peranan dalam
metabolisme hidrat arang, dan glikogen mulai disimpan di dalam hepar,
setelah bayi lahir simpanan glikogen cepat terpakal Vitamin A dan B juga
disimpan di dalam hepar.
5. Metabolisme
Dibadingkan dengan ukuran tubuhnya, luas permukaan rubuh neonates
lebih besar dari pada orang dewasa, sehingga metabolisme perkilogram berat
janinnya lebih besar.
6. Produksi panas
Pada neonates apabila mengalami hipotermi bayi mengadakan
penyesuaian suhu terutama dengan cara NSR (Non Sherving Hermogenesis) yaitu
dengan cara pembakaran cadangan lemak (lewat coklat) yang memberikan lebih
banyak enrgi dari pada lemak biasa.
7. Kelenjat endokrin
Selama dalam uterus, janin mendapatkan hormon dari ibunya. Pada
kehamilan sepuluh minggu, ketika tropin telah ditemukan dalam hipofisis janin
hormone ini diperlukasn untuk mempertahankan grandula suprarenalis janin.
8. Keseimbangan air dan fungsi ginjal
Glomerulus di ginjal mulai dibentuk pada jadi di umur 8 minggu. Jumlah
pada kehamilan 28 minggu di perkirakan 350.000 dan akhir kehamilan
diperkirakan 820.000. ginjal janin mulai berfungsi pada usia kehamilan 3 bulan.
9. Susunan saraf
Jika janin pada kehamilan 10 minggu dilahirkan hidup maka dapat dilihat
bahwa janin tersebut dapat mengadakan gerakan spontan. Gerakan menelan pada
janin baru terjadi pada kehamilan 4 bulan sedangkan gerakan menghisap terjadi
pada kehamilan 6 bulan.
10. Imunologi
Pada sitem imunologi terdapat beberapa jenis imunologi (suatu protein
yang mengandung zat antibody) diantaranya adalah imunoglobulingmma G (Ig.
G). Pada neonates hanya terdapat Ig G dibentuk banyak pada bulan ke 2 setelah
bayi dilahirkan. Ig. G pada janin berasal dari ibunya melalui plasenta.
C. Etiologi
1. His (kontraksi otot rahim)
2. Kontraksi dinding otot perut
3. Kontraksi diafragma pelvis atau kekuatan mengejan
4. Ketegangan dan konraksi ligamentum retundum
D. Klasifikasi
Klasifikasi Neonatus menurut Marni (2015) :
1. Neonatus menurut masa gestasinya:
 Kurang bulan (preterm infan) : <259 hari ( 37 minggu)
 Cukup bulan (term infant) : 259-294 hari (37-42 minggu)
 Lebih bulan( postterm infant) : >294hari (42 minggu)
2. Neonatus menurut berat lahir :
 Berat lahir rendah: <2500 gram.
 Berat lahir cukup : 2500-4000 gram.
 Berat lahir lebih : >4000 gram.
E. Manifestasi klinis
1. Lahir aterm antara 37-42 minggu
2. Berat badan 2.500-4.000
3. Panjang lahir 48-52 cm
4. Lingkar dada 30-38 cm
5. Lingkar keoala 33-35 cm
6. Lingkar lengan 11-12 cm
7. Frekuensi denyut jantung 120-160x/menit
8. Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan yang cukup
9. Rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telah sempurna
10. Kuku agak panjang dan lemas
11. Nilai APGAR > 7
12. Gerakan aktif
13. Bayi lahir langsung menangis kuat
14. Genetalia :
 Pada kaki-kaki kematangan ditandai dengan testis yang berada pada
skrotum dan penis yang berlubang
 Pada perempuan kematangan ditandai dengan vagina dan uterus yang
berlubang serta labia mayora menutupi labia minora

15. Reflex rooting ( mencari putting susu dengan rangsangan taktil pada pipi dan
daerah mulut) sudah terbentuk dengan baik
16. Reflex sucking sudah terbentuk dengan baik
17. Reflex grasping sudah baik
18. Reflex morro
19. Eliminasi baik, urine dan meconium keluar dalam 24 jam pertama
F. Patofisiologi dan pathway

Adaptasi Fisiologi

Fisiologis Baru lahir terjadi perubahan fungsi organ yang meliputi:


1. Sistem pernapasan
Selama dalam uterus janin mendapat oksigen dari pertukaran melalui
plasenta.Setelah bayi lahir pertukaran gas terjadi pada paru-paru (setelah tali
pusat dipotong).Rangsangan untuk gerakan pernapasan pertama ialah akibat
adanya tekanan mekanis pada toraks sewaktu melalui jalan lahir, penurunan
tekanan oksigen dan peningkatan karbondioksida merangsang kemoreseptor pada
sinus karotis.Usaha bayi pertama kali untuk mempertahankan tekanan alveoli
adanya surfaktan adalah menarik nafas, mengeluarkan dengan menjerit sehingga
oksigen tertahan di dalam.Fungsi surfaktan untuk mempertahankan ketegangan
alveoli. Masa alveoli akan kolaps dan paru-paru kaku. Pernapasan pada neonatus
biasanya pernapasan diafragma dan abdominal.Sedangkan respirasi setelah
beberapa saat kelahiran yaitu 30 – 60 x / menit.
2. Jantung dan Sirkulasi
Darah Di dalam rahim darah yang kaya akan oksigen dan nutrisi berasal
dari plasenta masuk ke dalam tubuh janin melalui vena umbilikalis, sebagian
besar masuk ke vena kava inferior melalui duktus dan vena sasaranti, darah dari
sel-sel tubuh yang miskin oksigen serta penuh dengan sisa-sisa pembakaran dan
sebagian akan dialirkan ke plasenta melalui umbilikalis, demikian seterusnya.
Ketika janin dilahirkan segera, bayi menghirup dan menangis kuat, dengan
demikian paru-paru akan berkembang, tekanan paru-paru mengecil dan darah
mengalir ke paru-paru, dengan demikian duktus botali tidak berfungsi lagi,
foramen ovale akan tertutup. Penutupan foramen ovale terjadi karena pemotongan
tali pusat.
3. Saluran Pencernaan
Pada kehamilan 4 bulan, pencernaan telah cukup terbentuk dan janin telah
dapat menelan air ketuban dalam jumlah yang cukup banyak.Absorpsi air ketuban
terjadi melalui mukosa seluruh saluran pencernaan, janin minum air ketuban
dapat dibuktikan dengan adanya mekonium (zat yang berwarna hitam kehijauan).
Mekonium merupakan tinja pertama yang biasanya dikeluarkan dalam 24 jam
pertama.
4. Hepar
Hepar janin pada kehamilan 4 bulan mempunyai peranan dalam
metabolisme hidrat arang, dan glikogen mulai disimpan di dalam hepar, setelah
bayi lahir simpanan glikogen cepat terpakai, vitamin A dan D juga sudah
disimpan dalam hepar. Fungsi hepar janin dalam kandungan segera setelah lahir
dalam keadaan imatur (belum matang).Hal ini dibuktikan dengan
ketidakseimbangan hepar untuk meniadakan bekas penghancuran darah dari
peredaran darah. Enzim hepar belum aktif benar pada neonatus, misalnya enzim
UDPGT (Uridin Disfosfat Glukoronide Transferase) dan enzim GGFD (Glukosa
6 Fosfat Dehidrogerase) yang berfungsi dalam sintesis bilirubin sering kurang
sehingga neonatus memperlihatkan gejala ikterus fisiologis.
5. Metabolisme
6. Pada jam-jam pertama energi didapat dari pembakaran karbohidrat dan pada hari
kedua energi berasal dari pembakaran lemak. Energi tambahan yang diperlukan
neonatus pada jam-jam pertama sesudah lahir diambil dari hasil metabolisme
lemak sehingga kadar gula darah dapat mencapai 120 mg/100 ml.
7. Produksi Panas
8. Pada neonatus apabila mengalami hipotermi, bayi mengadakan penyesuaian
suhu terutama dengan NST (Non Sheviring Thermogenesis) yaitu dengan
pembakaran “Brown Fat” (lemak coklat) yang memberikan lebih banyak energi
daripada lemak biasa.Cara penghilangan tubuh dapat melalui konveksi aliran
panas mengalir dari permukaan tubuh ke udara sekeliling yang lebih
dingin.Radiasi yaitu kehilangan panas dari permukaan tubuh ke permukaan benda
yang lebih dingin tanpa kontak secara langsung.Evaporasi yaitu perubahan cairan
menjadi uap seperti yang terjadi jika air keluar dari paru-paru dan kulit sebagai
uap dan konduksi yaitu kehilangan panas dari permukaan tubuh ke permukaan
benda yang lebih dingin dengan kontak secara langsung.
9. Kelenjar Endoktrin
Selama dalam uterus fetus mendapatkan hormon dari ibu, pada waktu
bayi baru lahir kadang-kadang hormon tersebut masih berfungsi misalkan
pengeluaran darah dari vagina yang menyerupai haid perempuan.Kelenjar tiroid
sudah terbentuk sempurna sewaktu lahir dan mulai berfungsi sejak beberapa
bulan sebelum lahir.
10. Keseimbangan Air dan Ginjal
11. Tubuh bayi baru lahir mengandung relatif banyak air dan kadar natrium relatif
lebih besar daripada kalium. Hal ini menandakan bahwa ruangan ekstraseluler
luas.Fungsi ginjal belum sempurna karena jumlah nefron matur belum sebanyak
orang dewasa dan ada ketidakseimbangan antara luas permukaan glomerulus dan
volume tubulus proksimal, renal blood flow (aliran darah ginjal) pada neonatus
relatif kurang bila dibandingkan dengan orang dewasa.
12. Susunan Saraf
Jika janin pada kehamilan sepuluh minggu dilahirkan hidup maka dapat
dilihat bahwa janin tersebut dapat mengadakan gerakan spontan.Gerakan menelan
pada janin baru terjadi pada kehamilan empat bulan.Sedangkan gerakan
menghisap baru terjadi pada kehamilan enam bulan. Pada triwulan terakhir
hubungan antara saraf dan fungsi otot-otot menjadi lebih sempurna.Sehingga
janin yang dilahirkan diatas 32 minggu dapat hidup diluar kandungan.Pada
kehamilan 7 bulan maka janin amat sensitif terhadap cahaya.
13. Imunologi
Pada sistem imunologi Ig gamma A telah dapat dibentuk pada kehamilan
2 bulan dan baru banyak ditemukan segera sesudah bayi dilahirkan. Khususnya
pada traktus respiratoris kelenjar liur sesuai dengan bakteri dapat alat pencernaan,
imunoglobolin G dibentuk banyak dalam bulan kedua setelah bayi dilahirkan. Ig
A, Ig D dan Ig E diproduksi secara lebih bertahap dan kadar maksimum tidak
dicapai sampai pada masa kanak-kanak dini. Bayi yang menyusui mendapat
kekebalan pasif dari kolostrum dan ASI.
14. Sistem Integumen
15. Kulit bayi baru lahir sangat sensitif dan mudah mengelupas, semua struktur kulit
ada pada saat lahir tetapi tidak matur.Epidermis dan dermis tidak terikat dengan
erat dan sangat tipis, vernik keseosa juga bersatu dengan epidermis dan bertindak
sebagai tutup pelindung dan warna kulit bayi berwarna merah muda.
16. Sistem Hematopoiesis.
Saat bayi lahir nilai rata-rata Hb, Ht, SDM dan Leukosit lebih tinggi dari
nilai normal orang dewasa. Hb bayi baru lahir 14,5 – 22,5 gr/dl, Ht 44 – 72%,
SDM 5 – 7,5 juta/mm3 dan Leukosit sekitar 18000/mm3. Darah bayi baru lahir
mengandung sekitar 80% Hb janin.Presentasi Hb janin menurun sampai 55%
pada minggu kelima dan 5% pada minggu ke 20.
17. Sistem Skelet
Arah pertumbuhan sefalokaudal terbukti pada pertumbuhan tubuh secara
keseluruhan.Kepala bayi cukup bulan berukuran seperempat panjang
tubuh.Lengan sedikit lebih panjang daripada tungkai.Wajah relatif kecil terhadap
ukuran tengkorak yang jika dibandingkan lebih besar dan berat.Ukuran dan
bentuk kranium dapat mengalami distorsi akibat molase.
Pada bayi baru lahir lutut saling berjauhan saat kaki diluruskan dan tumit
disatukan sehingga tungkai bawah terlihat agak melengkung.Saat baru lahir tidak
terlihat lengkungan pada telapak kaki.Ekstremitas harys simetris, terdapat kuku
jari tangan dan kaki, garis-garis telapak tangan dan sudah terlihat pada bayi cukup
bulan.
Pathway Bayi Baru Lahir

Perubahan Fisiologi

Sistem Respirasi Sistem Kardiovaskuler Sistem Gastrointestinal


Themoregulasi Pemotongan Tali pusat

Hipoksia, Tekanan Alveolus terisi O2 Asam Lambung Adapasi


hangat ke dinding Post De Entri Bacteri
Rongga dada Meningkat
panas

Merangsang Resustensi Vaskuler Kolik Aktifitas otot


Peningkatan Resiko Infeksi Kegagalan

Saraf pernafasan Paru suhu


tubuh Peningkatan

Distres antara Menangis


Panas Pengeluran Tekanan
waktu makan Menggigil Hipertermi
Cairan paru Pylmonalis

Resiko Nutrisi Kurang Dari Resiko


Cedera Hipotermi

Ketidak Efektifan Aliran Darah Kebutuhan Tubuh

Bersihan Jalan Masuk Jantung

Nafas

Gangguan Perfusi Jaringan


G. Pemeriksaan penunjang
1. Ph tali pusat, tingkat 7,20 sampai 7,24 menunjukkan status praasidosis, tingkat
rendah menunjukkan gangguan asfiksia bermakna.
2. Hemoglobin mencapai 15 sampai 20 g. Hematokrit berkisar antara 43% sampai
61%.
3. Tes Coombs langsung pada daerah tali pusat menentukan adanya kompleks
antigen-anti bodi pada membrane sel darah merah yang menunjukkan kondisi
hemolitik.
4. Bilirubin Total sebanyak 6 mg/dl pada hari pertama kehidupan, 8 mg/dl 1 sampai
2 haridan 12 mg/dl pada 3 sampai 5 hari.
H. Penatalaksanaan
Tujuan utama perawatan bayi segera sesudah lahir, adalah:
1. Membersihkan jalan nafas Bayi normal akan menangis spontan segera setelah
lahir, apabila bayi tidak langsung menangis, penolong segera membersihkan jalan
nafas dengan cara sebagai berikut :
 Letakkan bayi pada posisi terlentang di tempat yang keras dan hangat.  
  Posisi kepala diatur lurus sedikit tengadah ke belakang Bersihkan hidung,
rongga mulut dan tenggorokan bayi dengan jari tangan yang dibungkus
kassa steril.
 Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2-3 kali atau gosok kulit bayi
dengan kain.
2. Memotong dan Merawat Tali Pusat Tali pusat dipotong sebelum atau Tali pusat
dipotong sebelum atau seusudah plasenta lahir tidak begitu menentukan dan tidak
mempengaruhi bayi, kecuali pada bayi kurang bulan. Tali pusat dipotong 5 cm
dari dinding  perut bayi dengan gunting steril dan diikat dengan pengikat steril.
Apabila masih terjadi perdarahan dapat dibbuat ikatan baru. Luka tali pusat dibersihkan dan
di rawat dengan alcohol 70% atau povidon iodine 10% serta dib alit kasa steril. Pembalut
tersebut diganti setiap harridan atau setiap tali basah/kotor. Sebelum memotong tali pusat,
pastikan tali pusat diklem dengan baik, untuk mencegah terjadinya perdarahan
3. mempertahankan suhu tubuh bayi pada waktu bayi lahir, bayi belum mampuh
mengatur suhu badannya dan membutuhkan pengaturan dari luar, untuk
membuatnya tetap hangat. Bayi baru lahir harus dibungkus hangat.
4. Memberi Vit. K untuk mencegah terjadinya perdarahan , semua bayi normal dan
cukup bulan perlu diberi vitamin K peroral 1 mg/hari selama 3 hari, sedangkan bayi resiko
tinggi diberi vitamin K parenteral dengan dosis 0,5 1 mg I.M 5.
5. Memberi obat tetes/Salep mata untuk mecegah terjadinya oplitalmic neonatorum
6. Identifikasi Bayi :
 Peralata identifikasi bayi baru lahir harus selalu tersedia di tempat
penerimaan pasien, dikamar bersalin, dan di ruang rawat bayi
 Alat yang digunakan hendaknya kebal air, dengan tepi yang halus, tidak
mudah melukai, sobek, ataupun lepas
 Pada alat/gelang identifikasi harus tercantum : nama (bayi, nyonya)
tanggal lahir, nomor bayi, jenis kelamin, unit, nama lengkap ibu. d. Di
setiap tempat tidur harus diberi tanda dengan mencantumkan nama,
tanggal lahir, nomor identifikasi.
7. Tujuan pemantauan bayi baru lahir, adalah untuk mengetahui aktivitas bayi
normal atau tidak dan identifikasi masalah kesehatan bayi baru lahir yang
memerlukan perhatian keluarga dan  penolong persalinan serta tindak lanjut
petugas kesehatan. Pemantauan 2  jam pertama sesudah lahir meliputi :
 Kemampuan menghisap kuat atau lemah
 Bayi tampak aktif atau lunglai
 Bayi kemerahan atau biru
I. Komplikasi
1. Sebore
2. Ruam
3. Monialisis
4. Icterus fisiologis
5. Gangguan system saraf pusat koma, reflex mata, (seperti mengedip)
6. Kardiovaskular : penurunan tekanan darah secara berangsur, menghilangnya
tekanan darah sistolik
7. Pernafasan : menurunnya kosumsi oksigen
8. Saraf dan otot tidak adnya gerakan, menghilangnya reflex perifer
Asuhan Keperawatan Teori

1.      Pengkajian
a.       Aktivitas
Status sadar mungkin 2-3 jam beberapa hari pertama. Bayi tampak semi-koma,saat tidur
dalam meringis atau tersenyum adalah bukti tidur  dengan gerakan mata cepat (REM) tidur
sehari rata-rata 20 jam.

b.      Sirkulasi
Rata-rata nadi apical 120-160 dpm (115 dpm pada 4-6 jam, meningkat sampai 120 dpm pada
12-24 jam setelah kelahiran). Nadi perifer mungkin melemah,murmur jantung sering ada
selama periode transisi, TD berentang dari 60-80 mmHg (sistolik)/40-45 mmHg
(diastolik) Tali pusat diklem dengan aman tanpa rembesan darah,menunjukan tanda-tanda
pengeringan dalam 1-2 jam kelahiran mengerut dan menghitam pada hari ke 2 atau ke 3.

c.       Eliminasi
Abdomen lunak tanpa distensi,bising usus aktif pada beberapa jam setelah kelahiran. Urin
tidak berwarna atau kuning pucat,dengan 6-10 popok basah per 24 jam.Pergerakan feses
mekonium dalam 24 sampai 48 jam kelahiran.

d.      Makanan atau cairan


Berat badan rata-rata 2500-4000 gram.
Penurunan berat badan di awal 5%-10%
Mulut: saliva banyak,mutiara Epstein(kista epithelial)dan lepuh cekung adalah normal
palatum keras/margin gusi,gigi prekosius mungkin ada.

e.       Neurosensori
Lingkar kepala 32-37 cm,fontanel anterior dan posterior lunak dan datar, Kaput
suksedaneum dan molding mungkin ada Selama 3-4 hari, Mata dan kelopak mata mungkin
edema, Strabismus dan fenomena mata boneka sering ada. Bagian telinga atas sejajar dengan
bagian dalam dan luar kantus mata(telinga tersusun rendah menunjukan abnormalitas ginjal
atau genetik)
Pemeriksaan neurologis : adanya reflek moro,plantar,genggaman palmar dan babinski,
respon reflex di bilateral/sama (reflex moro unilateral menandakan fraktur klavikula atau
cedera pleksus brakialis),gerakan bergulung sementara mungkin terlihat. Tidak adanya
kegugupan,letargi,hipotonia dan parese.

f.       Pernapasan
                        Takipnea khususnya setelah kelahiran sesaria atau presentasi bokong. Pola pernapasan
diafragmatik dan abdominal dengan gerakan sinkron dari dada dan abdomen(inspirasi yang
lambat atau perubahan gerakan dada dan abdomen menunjukan distress
pernapasan)pernapasan dangkal atau cuping hidung ringan,ekspirasi sulit atau retraksi
interkostal.(ronki pada inspirasi atau ekspirasi dapat menandakan aspirasi)
g.  Keamanan
Warna kulit:akrosianosis mungkin ada, kemerahan atau area ekomotik dapat tampak di atas
pipi atau di rahang bawah atau area parietal sebagai akibat dari penggunaan forsep pada
kelahiran
Sefalohematoma tampak sehari setelah kelahiran
Ekstremitas: gerakan rentang sendi normal kesegala arah, gerakan menunduk ringan atau
rotasi medial dari ekstremitas bawah,tonus otot baik.

h.  Seksualitas
Genitalia wanita : Labia vagina agak kemerahan atau edema,tanda vagina/hymen dapat
terlihat, rabas mukosa putih (smegma)atau rabas berdarah sedikit (pseudo menstruasi)
mungkin ada.
Genitalia pria :Testis turun, skrotum tertutup dengan rugae, fimosis biasa terjadi(lubang
prepusium sempit, mencegah retraksi foreksim ke glan).

2.Diagnosa keperawatan

1) Bersihan jalan napas tidak efektif


2) Hipotermi
3) Resiko syok
4) Resiko infeksi
FORMAT PENGKAJIAN BAYI BARU LAHIR

KEPERAWATAN MATERNITAS

Nama Mahasiswa : Christiana Sowo NIM : 20062063

Tgl : 05 November 2020 No RM: ……………….

A. DATA UMUM KLIEN


1. Nama Ayah/ Ibu :
Ny. S.L
2. Alamat : .................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
N Tahu Jenis BB Keadaan Komplikasi Jenis Tempat Keterangan
o n Kelamin Lahir bayi saat Persalina persalinan
Lahir lahir n
1. 2020 perempuan 1450 Sianosis, Normal Ruang G1
gram merintih VK (Gameli)

B. RIWAYAT KELAHIRAN
1. Status Gravida Ibu : G: 1 P: 1 A: 0
2. Riwayat Persalinan :
Sebelumnya Ny. S.L belum pernah bersalin, ini persalinan pertama
3. BB/TB Ibu : 95 Kg/ 157 Cm
4. Tempat Persalinan :
Ruang VK (ruang bersalin)
5. Jenis Persalinan :
Normal (Persalinan Gameli)

6. Komplikasi Persalinan :
Ruptur (3 jahitan dalam 4 jahitan luar)
7. Lama Pecahnya Ketuban :
Ketuban pecah tepat pada saat persalinan (sekitar 5 menit ibu mengejan)
8. Proses Persalinan :
Kala I : ............................. jam
Kala II : ............................. jam
9. Keadaan bayi saat lahir :
Anggota tubuh lengkap, tidak ada kelainan pada anggota tubuh, tidak menangis saat di
rangsang di kaki dan dibelakang (merintih).
10. Lahir Tanggal : 05 November 2020 jam : 06.45 WITA
Jenis Kelamin : Perempuan Bayi tunggal/ Gemeli
BB/PB Lahir : 1.450 gram/ 42 cm
Nilai APGAR : ......................... / ......................... / ...........................
11. Plasenta
Berat : 500 gram
Kotiledon : lengkap Ukuran : 20 cm Kelainan :
Insersi tali pusat : 10 cm dari bayi
12. Tali pusat
Panjang : 35 cm
Pembuluh darah : lengkap
Kelainan : tidak ada kelainan
13. Pemeriksaan Fisik Bayi
Umur : 1 jam
Hari : 1 (selasa, 05 november 2020)
Jam : 07. 00 WITA
Suhu Badan : 34, 7⁰C Genitalia : bersih, tidak ada kelainan
Berat Badan : 1.450 gram Laki- laki; Testis : -
Panjang Badan : 41 cm Perempuan, Labio : Mayor dan minor tidak ada kelainan
Lingkar Kepala : 16 cm Anus : tidak ada kelainan
Lingkar Dada : 20 cm Mekonium : ada, (3 kali BAB)
Lingkar Perut : 19 cm Kepala dan Leher : bersih, tidak ada pembengkakan, dan
kelainan pada leher dan kepala
Ekstremitas : atas dan bawah, ada pergerakan Bentuk :
Jari Tangan : lengkap, tidak ada polidaktili Komplikasi : tidak ada
Jari Kaki : lengkap, tidak ada polidaktili Molding : tidak ada
Pergerakan : aktif dalam beberapa menit Caput :
Garis telapak tangan/ kaki : Normal
Chepal hematom : tidak ada pembengkakan
14. Status Neurologi : ...................................................................................................
Ubun- ubun/
Sutura : ................................................................................................................................
15. Reflek
Mata : respon membuka sedikit Tendon : normal, ada refleks
Telinga : lengkap, Morro : tidak ada respon
Mulut : normal, ada reflex membuka mulut Rooting : .tidak ada reflex menyusui
Hidung : cuping Sucking : tidak ada refleks
Leher : ada, normal Babinski : Positif , ada refleks
Menggenggam :
16. Dada
Menangis : Merintih Jantung & Paru : ............................
Gerakan : Bunyi Nafas : ............................
Tonus Leher : ............................. RR : ............... x/menit
Denyut Jantung : ............................. x/ menit
17. Kulit
Kelainan : tidak ada kelainan Vernik caseosa : tidak ada lapisan yang terbentuk
Lanugo : tidak ada pertumbuhan rambut halus
18. Punggung
Keadaan punggung : ..................................................
Fleksibilitas tulang punggung : .....................................
Kelainan : ..................................................
19. Abdomen
Bising usus : ..................................................
Kontur : ..................................................
Kelainan : tidak ada kelainan
20. ASI/PASI : belum diberikan ASI/PASI pada saat dikaji
Kemampuan minum : - ml/jam
Eliminasi
BAB pertama : Feses, konsistensi cair, warna hitam, tidak bau tanggal : 05, November,
2020 jam : 06.55 WITA
BAK pertama : bening tanggal : 05, November 2020 jam: 06 55 WITA

Data
lain : .................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
...................................................................................................................................

Laboratorium :

Pada saat dikaji belum ada pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan penunjang:

Pada saat dikaji belum ada pemeriksaan penunjang

Kesimpulan :

Tidak ada/belum ada pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang


Asuhan Keperawatan Kasus

KLASIFIKASI DATA

NO DATA SUBJEKTIF (DS) DATA OBJEKTIF (DO)


- Bayi lahir tanggal 05 November 2020,jam 05.45 WITA di - Bayi tampak pucat (sianosis)
ruangan VK (kamar bersalin) - Bayi merintih pada saat diberikan rangsangan di
- Penolong bidan kaki dan belakang sekitar 5 menit
- Masa gestasi 31-33 minggu - SpO2 52%
- Status gestasi G1 P1 A0 - Terpasang binasal kanul 3 L
- Bayi dilahirkan secara spontan dibantu oleh bidan - Tertelan air ketuban ibu (10 ml)
- Suhu badan 34,7 0 C
- Kesadaran Somnolen
- Nadi 103 x/menit
- Respirasi 24 x/menit
- Akral dingin
- BB : 1450 gram
TB : 41 cm
LD : 20 cm
LK : 16 cm
LP : 19 cm
LL :
- APGAR score 5 (1-10)
- Reflek menghisap putting belum terlatih,ibu belum
menyusui
- Ketuban pecah lama
- Ketuban berwarna keruh
ANALISA DATA

N DATA ETIOLOGI MASALAH


O
1 DS : - Bersihan jalan napas tidak efektif
- By. Ny.M lahir 05 november 2020 sekresi yang tertahan berhubungan dengan sekresi tertahan
jam 06.45 WITA, Penolong bidan
DO :
- Bayi tampak sianosis
- Bayi merintih pada saat diberikan
rangsangan di kaki dan belakang
sekitar 5 menit
- SpO2 52%
- Terpasang binasal kanul 3 L
- Tertelan air ketuban ibu (10 ml)
- Nadi 103 x/menit
- Respirasi 24 x/menit

DS :
2 Prematuritas
- By. Ny.M lahir 05 november 2020
Hipotermia berhubungan dengan
jam 06.45 WITA, Penolong bidan
prematuritas
- Masa gestasi 31-33 minggu
- Status gestasi G1 P1 O0
- Bayi dilahirkan secara spontan
DO :
- Akral dingin
- SB : 34,7 0 C
- SPO2 52%
- Bayi tampak sianosis
DS :
3 - By. Ny.M lahir 05 november 2020 Resiko syok
jam 06.45 WITA, Penolong bidan
- Masa gestasi 31-33 minggu
- Status gestasi G1 P1 O0
- Bayi dilahirkan secara spontan
DO :
- SPO2 52%
- Bayi tampak sianosis
- Akral dingin
- Respirasi 24 x/menit

Resiko infeksi
DS :
- By. Ny.M lahir 05 november 2020
4 jam 06.45 WITA, Penolong bidan
- Masa gestasi 31-33 minggu
- Status gestasi G1 P1 O0
- Bayi dilahirkan secara spontan
DO :
- Ketuban pecah lama
- Ketuban berwarna keruh
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

NAMA : By.Ny.M RUANGAN : VK

UMUR : 1 jam KAMAR :-

NO HARI/TGL DIAGNOSA TUJUAN/KRITERIA INTERVENSI RASIONAL


KEPERAWATAN HASIL
1 Kamis Bersihan jalan napas Setelah dilakukan Observasi 1. untuk mengetahui
5/11/2020 tidak efektif tindakan keperawatan 1. Monitor keabnormalan
berhubungan dengan selama 1x24 jam frekuensi,irama,kedalaman dan pernafasan pasien
sekresi yang tertahan diharapkan bersihan upaya napas 2. mengetahui
dibuktikan dengan : jalan napas meningkat. 2. Monitor pola napas (seperti frekuensi,
DS : - Dengan kriteria hasil : bradipnea,takipnea,hiperventilasi, kedalaman, irama
- By. Ny.M lahir - SPO2 meningkat kussmaul,cheyne- pernafasan
05 november - Sianosis stokes,biot,ataksik) 3. mengetahui
2020 jam 06.45 menurun 3. Monitor saturasi oksigen frekuensi,
WITA, - Frekuensi napas kedalaman, irama
Penolong bidan membaik Terapeutik pernafasan
DO : - Pola napas 4. Atur interval pemantaauan 4.
- Bayi tampak membaik respirasi sesuai kondisi pasien 5. Keluarga dapat
sianosis memahami dan
- Bayi merintih Edukasi mengerti proses
pada saat 5. Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan yang
diberikan pemantauan dilakukan
rangsangan di
kaki dan
belakang
sekitar 5 menit
- SpO2 52%
- Terpasang
binasal kanul 3
L
- Tertelan air
ketuban ibu (10
ml)
- Nadi 103
x/menit
- Respirasi 24
x/menit

2 Kamis Hipotermia Setelah dilakukan Observasi 1. Mengetahui


5/11/2020 berhubungan dengan tindakan keperawatan 1. Monitor suhu tubuh perubahan suhu
prematuritas selama 1x24 jam 2. Identifikasi penyebab hipotermia 2. Hipotermia dengan
dibuktikan dengan : diharapkan (mis.terpapar suhu lingkungan akibat dari laju
DS : termoregulasi rendah,pakaian tipis,kerusakan metabolism
- By. Ny.M lahir meningkat. Dengan hipotalamus,penurunan laju kebutuhan
05 november kriteria hasil : metabolism,kekurangan lemak oksigen,glukosa,dan
2020 jam 06.45 - Suhu tubuh subkutan) kehilangan air tidak
WITA, membaik 3. Monitor tanda dan gejala akibat kasat mata dapat
Penolong bidan - SPO2 meningkat hipotermia (hipotermia ringan : terjadi bila suhu
- Masa gestasi - Sianosis takipnea,disartria,menggigil,hiper lingkungan yang
31-33 minggu menurun tensi,diuresis) dapat di control
- Status gestasi terlalu tinggi
G1 P1 O0 Terapeutik 3. hipotermia membuat
- Bayi dilahirkan 4. Sediakan lingkungan yang hangat bayi atau anak
secara spontan (mis.atur suhu rungan,inkubator) cenderung
DO : 5. Ganti pakaian dan/atau linen yang kedinginan
- Akral dingin basah 4. Mempertahankan
- SB : 34,7 0 C lingkungan
- SPO2 52% terminetral,membant
- Bayi tampak u mencegah stress
sianosis dingin
5. Menurunkan
kehilangan panas
melalui evaporasi
3 Kamis Resiko syok Setelah dilakukan Observasi 1. Untuk mengetahui
5/11/2020 dibuktikan dengan tindakan keperawatan 1. Monitor status kardiopulmonal perkembangan status
DS : selama 1x24 jam (frekuensi dan kekuatan kesehatan pasien
- By. Ny.M lahir diharapkan tingkat nadi,frekuensi napas,TD,MAP)
05 november syok meningkat. 2. Monitor status oksigenasi 2. Untuk mengetahui
2020 jam 06.45 Dengan kriteria hasil: (oksimetri nadi,AGD) perkembangan status
WITA, - Saturasi oksigen kesehatan pasien dan
Penolong bidan meningkat Terapeutik mencegah komplkasi
- Masa gestasi - Akral dingin 3. Berikan oksigen untuk lanjutan
31-33 minggu menurun mempertahankan saturasi oksigen
- Status gestasi - Sianosis >94% 3. Meningkatkan
G1 P1 O0 menurun pengiriman oksigen
- Bayi dilahirkan - Frekuensi napas Edukasi ke paru untuk
secara spontan membaik 4. Jelaskan penyebab/faktor resiko kebutuhan sirkulasi
DO : syok
- SPO2 52% 5. Jelaskan tanda dan gejala awal 4. .
- Bayi tampak syok
sianosis 5.
- Akral dingin
- Respirasi 24
x/menit

4 Kamis Resiko infeksi Setelah dilakukan Observasi 1. Ibu dapat memahami


5/11/2020 dibuktikan dengan tindakan keperawatan 1. Identifikasi kontraindikasi prosedur
selama 1x24 jam pemberian imunisasi (mis.reaksi pelaksanaan
DS : diharapkan tingkat anafilaksis terhadap vaksin imunisasi
- By. Ny.M lahir infeksi menurun. sebelumnya atau sakit parah 2. ,
05 november Dengan kriteria dengan atau tanpa demam) 3. Ibu akan memahami
2020 jam 06.45 hasil : jadwal pemberian
WITA, Kultur sputum Terapeutik imunisasi
Penolong bidan membaik 2. Berikan suntikan pada bayi selanjutnya
- Masa gestasi dibagian paha anterolateral 4. Ibu akan memahami
31-33 minggu 3. Jadwalkan imunisasi pada jadwal pemberian
- Status gestasi interval waktu yang tepat imunisasi
G1 P1 O0 selanjutnya
- Bayi dilahirkan Edukasi 5. Mencegah terjadinya
secara spontan 4. Jelaskan tujuan,manfaat,reaksi kekeliruan dan
DO : yang terjadi,jadwal,dan efek menambah
- Ketuban pecah samping pengetahuan ibu
5. Informasikan imunisasi yang akan memahami
lama
diwajibkan pemerintah (mis. jadwal pemberian
- Ketuban Hepatitis imunisasi
B,BCG,difteri,tetanus,pertusis,H. selanjutnya
berwarna keruh
influenza,polio,campak,measles,r
ubela)

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

NAMA : By.Ny.M RUANGAN : VK

UMUR : 1 Jam KAMAR :


NO DIAGNOSA HARI/TGL IMPLEMENTASI EVALUASI NAMA
KEPERAWATAN /JAM DAN TTD
1 Bersihan jalan napas 1. Memonitor frekuensi,irama,kedalaman dan - S : By.
tidak efektif upaya napas. Ny.M lahir
berhubungan dengan Hasil : frekuensi 26/menit 05
sekresi yang tertahan november
2. Memonitor pola napas (seperti 2020 jam
bradipnea,takipnea,hiperventilasi,kussmaul,che 06.45
yne-stokes,biot,ataksik) WITA,
Hasil : Penolong
- Pola napas tidak efektif bidan
- Bradipnea (26x/menit) - Masa
- Nadi 109x/menit gestasi 31-
33 minggu
3. Memonitor saturasi oksigen - Status
Hasil : SPO2 65% gestasi G1
P1 O0
4. Mengatur interval pemantaauan respirasi sesuai - Bayi
kondisi pasien dilahirkan
Hasil : respirasi 26x/menit secara
spontan
5. Menjelaskan tujuan dan prosedur pemantauan O:
Hasil : keluarga dan mengerti dan memahami - Sianosis
tujuan dan prosedur yang dilakukan berkurang
- SPO2
meningkat
65%
- Nadi dalam
batas normal
- Respirasi
dalam batas
normal
- Bayi
menangis
pada saat
dirangsang
kuat

A : masalah
teratasi

P : intervensi
dihentikan
2 Hipotermia 1. Memonitor suhu tubuh S:
0
berhubungan dengan Hasil : SB 36,4 C - By. Ny.M
prematuritas lahir 05
2. Mengidentifikasi penyebab hipotermia november
(mis.terpapar suhu lingkungan rendah,pakaian 2020 jam
tipis,kerusakan hipotalamus,penurunan laju 06.45
metabolism,kekurangan lemak subkutan) WITA,
Hasil : penyebab hipotermi kekurangan lemak Penolong
subkutan (bayi premature, BB = 1450 bidan
gram,SPO2 meningkat 65%) - Masa
gestasi 31-
3. Memonitor tanda dan gejala akibat hipotermia 33 minggu
(hipotermia ringan : - Status
takipnea,disartria,menggigil,hipertensi,diuresis) gestasi G1
Hasil : Hipotermi ringan,sianosis menurun P1 O0
- Bayi
4. Menyediakan lingkungan yang hangat dilahirkan
(mis.atur suhu rungan,inkubator) secara
Hasil : bayi dihangatkan di incubator, SB 36,40 spontan
C - Masa gestasi
31-33 minggu
5. Mengganti pakaian dan/atau linen yang basah - Status gestasi
Hasil : bayi diselimuti dengan kain (loyor) 3 G1 P1 O0
lapis - Lahir spontan
O:
- Suhu badan
meningkat
- SPO2
meningkat
- Sianosis
menurun

A : masalah
teratasi

P : intervensi
dihentikan
3 Resiko syok 1. Memonitor status kardiopulmonal (frekuensi - S : By.
dan kekuatan nadi,frekuensi napas,TD,MAP) Ny.M lahir
Hasil : respirasi 26x/menit 05
november
2. Memonitor status oksigenasi (oksimetri 2020 jam
nadi,AGD) 06.45
Hasil : SPO2 65% WITA,
Penolong
3. Memberikan oksigen untuk mempertahankan bidan
saturasi oksigen >94% - Masa
- Hasil : Terpasang binasal kanul 3 L gestasi 31-
33 minggu
4. Menjelaskan penyebab/faktor resiko syok - Status
Hasil : gestasi G1
P1 O0
5. Menjelaskan tanda dan gejala awal syok - Bayi
Hasil : dilahirkan
secara
spontan
O:
- Suhu badan
meningkat
- SPO2
meningkat
- Sianosis
menurun
- Frekuensi
napas
meningkat

A : masalah
teratasi sebagian

P : Intervensi
dihentikan

4 Resiko infeksi 1. Mengidentifikasi kontraindikasi pemberian - S : By.


imunisasi (mis.reaksi anafilaksis terhadap Ny.M lahir
vaksin sebelumnya atau sakit parah dengan 05
atau tanpa demam) november
Hasil : tidak ada efek samping yang berbahaya 2020 jam
06.45
2. Memberikan suntikan pada bayi dibagian paha WITA,
anterolateral Penolong
Hasil : bayi disuntik vit.K dipaha bidan
- Masa
3. Menjadwalkan imunisasi pada interval waktu gestasi 31-
yang tepat 33 minggu
Hasil : ibu paham mengenai imunisasi - Status
gestasi G1
4. Menjelaskan tujuan,manfaat,reaksi yang P1 O0
terjadi,jadwal,dan efek samping - Bayi
Hasil : ibu paham mengenai imunisasi dilahirkan
secara
5. Menginformasikan imunisasi yang diwajibkan spontan
pemerintah (mis. Hepatitis O:
B,BCG,difteri,tetanus,pertusis,H. - bayi diberi
influenza,polio,campak,measles,rubela) suntikan
Hasil : ibu mengerti dan memahami apa yang vit.K
dijelaskan perawat - ibu
mengerti
dan
memahami
tentang
imunisasi

A : Masalah
teratasi

P : intervensi
dihentikan

Anda mungkin juga menyukai