Oleh
Kelas : II B
Pasien datang ke Rumkit Tk. II Dr. Soedjono pada tanggal 10 Februari 2022 pukul 14.00
dengan keluhan mata kiri tidak jelas untuk melihat sejak 6 bulan yang lalu, pasien
mengatakan melihat bayangan tetapi tidak sesuai dengan objek aslinya. Diagnosa medis
Katarak, Saat di kaji hasil pemeriksaan VUD : 73/60 , VUS : 1/60. TTV : TD 170/90
mmHg, N 78x/menit, RR 18x/menit, S 36 C. Nyeri mata bagian kiri, seperti menekan
dengan skala nyeri 6 dan intensitas hilang timbul. Dan pasien dibawa ke bangsal
Edelweis.
I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
1. Identitas Pasien :
Nama : Tn. W
Umur : 75 th
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan :-
Pekerjaan : Pensiunan PNS
Gol. Darah :O
Alamat : Khayangan 02/01
Diagnosa medis : Katarak
2. Identitas
Nama : Ny. T
Umur : 69 th
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
2
Alamat : Khayangan 02/01
Hubungan : Istri
B. KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan pengelihatan mata kiri buram/tidak jelas
C. RIWAYAT KEPERAWAAN
1. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke Rumkit Tk. II Dr. Soedjono pada tanggal 10 Februari 2022 pukul
14.00 dengan keluhan mata kiri tidak jelas untuk melihat sejak 6 bulan yang lalu.
pasien mengatakan melihat bayangan tetapi tidak sesuai dengan objek aslinya.
Diagnosa medis Katarak, Saat di kaji hasil pemeriksaan VUD : 73/60 , VUS : 1/60.
TTV : TD 170/90 mmHg, N 78x/menit, RR 18x/menit, S 36 C. Nyeri mata bagian
kiri, seperti menekan dengan skala nyeri 6 dan intensitas hilang timbul. Dan pasien
dibawa ke bangsal Edelweis.
2. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Pasien mengatakan sebelumnya belum pernah masuk rumah sakit dengan riwayat
Katarak dan tidak mempunyai riwayat alergi.
3. Riwayat Kesehatan/Keperawatan Keluarga
Pasien mengatakan dari pihak keluarga tidak ada yang mengalami penyakit penyakit
seperti pasien, dan pasien tidak mempunyai penyakit keturunan seperti DM.
3
Saat sakit
Pasien mengatakan pola minum teratur, dengan 6-8 gelas/hari atau setara 150 ml.
2. Pola Eliminasi
a. BAB
Sebelum sakit
Pasien mengatakan tidak ada masalah dalam BAB. BAB 1x dalam sehari dengan
200cc.
Saat sakit
Pasien mengatakan tidak ada masalah dalam BAB. BAB 1x dalam sehari dengan
200cc.
b. BAK
Sebelum sakit
Pasien mengatakan tidak ada masalah dalam BAK. Dengan BAK dalam sehari
sekitar 4-5x/hari dengan output urine kurang lebih 900cc.
Saat sakit
Pasien mengatakan tidak ada masalah dalam BAK. Dengan BAK dalam sehari
sekitar 4-5x/hari dengan output urine kurang lebih 900cc.
3. Pola Aktivitas dan Latihan
Sebelum sakit
Pasien mengatakan aktifitas menggunakan alat bantu
Aktifitas 0 1 2 3 4
Makan ✓
Mandi ✓
Berpakaian ✓
Mobilisasi ditempat ✓
tidur
Berpindah ✓
Ambulasi ✓
Naik tangga ✓
4
Saat sakit
Pasien mengatakan aktifitas dibantu oleh keluarganya karena nyeri pinggang.
Aktifitas 0 1 2 3 4
Makan ✓
Mandi ✓
Berpakaian ✓
Mobilisasi ditempat tidur ✓
Berpindah ✓
Ambulasi ✓
Naik tangga ✓
Keterangan :
0 : mandiri
1 : menggunakan alat bantu
2 : dibantu orang lain
3 : dibantu orang lain dan peralatan
4 : ketergantungan/ tidak mampu
4. Pola Istirahat dan Tidur
Sebelum sakit
Pasien mengatakan tidur nyenyak 7-8 jam/hari, pasien tidak mengalami gangguan
tidur.
Saat sakit
Pasien mengatakan tidur nyenyak 7-8 jam/hari, pasien tidak mengalami gangguan
tidur.
5. Pola persepsi sensori dan koqnitif
Sebelum sakit
Pasien mengatakan ada gangguan penglihatan, penglihatan buram pada mata kiri, visus
menurun pada mata sebelah kiri
Saat sakit
Pasien mengatakan gangguan penglihatan sudah mulai berkurang.
5
6. Pola Peran dan Hubungan
Sebelum sakit
Pasien mengatakan berhubungan baik dengan orang lain.
Saat sakit
Pasien mengatakan berhubungan baik dengan orang lain dirumah sakit.
7. Pola toleransi-koping Stres
Sebelum sakit
Pasien mengatakan jika ada masalah selalu cerita dengan keluarga, dan minta
bantuan orang terdekat.
Saat sakit
Pasien mengatakan dirumah sakit merasa cemas karena nyeri dan pegal pada bagian
pinggang samping kiri.
8. Riwayat Spiritual
Sebelum sakit
Pasien mengatakan sholat 5 waktu kadang dirumah kadang di masjid.
Saat sakit
Pasien mengatakan sholat 5 waktu di atas tempat tidur dengan dibantu keluarganya.
E. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum
Glass Glow Coma Scale
EMV:
- Eye (Respon membuka mata)
(4) : spontan atau membuka mata dengan sendirinya tanpa dirangsang
- Motorik (Gerakan)
(6) : mengikuti perintah pemeriksa
- Verbal (Respon verbal atau ucapan)
(5) : orientasi baik, bicaranya jelas
Kesadaran: Compos Mentis CM
2. Pemeriksaan TTV
Tekanan Darah (TD) : 170/90 mmHg
6
Nadi : 78 x/menit
Suhu : 36 ℃
RR : 20 x/ menit
SPO2 : 90%
3. Pemeriksaan wajah
a. Mata
1) Kelengkapan dan kesimetrisan : lengkap dan simetris
2) Palpebral : tidak ada benjolan pada palpebral
3) Konjungtiva : anemis
4) Pupil : isokor
5) Warna kornea : putih dimata bagian kiri
6) Kejelasan penglihatan : buram pada mata kiri
b. Hidung
1) Tulang hidung : simetris
2) Lubang hidung : bersih tidak ada secret
3) Cuping hidung : tidak ada pernapasan pernafasan cuping
hidung
c. Mulut
1) Keadaan bibir : mukosa bibir kering
2) Keadaan gusi dan gigi : tidak ada caries, gigi kurang bersih
d. Telinga
1) Bentuk telinga : simetris kiri dan kanan, tidak ada
kelainan
2) Ukuran telinga : normal
3) Lubang telinga : bersih, tidak ada serumen
4) Ketajaman pendengaran : baik
4. Pemeriksaan Kepala, Dan Leher
a. Kepala
Bulat, tidak ada pembengkakan
b. Leher
Tidak ada pembengkakan thyroid
7
5. Pemeriksaan Thoraks/dada
a. Pemeriksaan Paru Paru
Inspeksi : bentuk dada simetris
Palpasi : ada nyeri tekan, tidak ada krepitasi
Perkusi : sonor
Auskultasi : bunyi vesikuler
b. Pemeriksaan Jantung
Inspeksi : tidak terlihat denyutan ictus cordis
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : bunyi jantung redup
Auskultasi :S1 S2 reguler
6. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : Tidak ada pembesaran atau benjolan
Auskultasi : Terdengar bising usus 9x/menit
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi :Timpani
7. Pemeriksaan Genetalia dan Rektal
Bersih tidak terpasang Kateter, tidak ada kelainan genetalia
8. Pemeriksaan Ekstremitas/Muskuloskeletal
- Ekstremitas Atas : Simetris tidak ada fraktur tidak ada luka, terpasang IV line
di tangan kanan.
- Ekstremitas Bawah :
Simetris tidak ada fraktur tidak ada luka,
5555 5555
5555 5555
9. Pemeriksan Kulit/Integument
Warna kulit sawo matang dan elastis
8
F. Pemeriksaan Penunjang/Diagnostik Medik
Visus : VUD : 73/60
VUS : 1/60
A. ANALISA DATA
NO HARI/TGL DATA PENUNJANG PROBLEM ETIOLOGI TTD
1. Kamis, 10 DS: Nyeri akut (D.0077) Agen pencedera Kelompok
Februari - Pasien mengatakan nyeri fisik Katarak
2022 mata bagian kiri
P : nyeri mata bagian
kiri
Q: menekan
R: mata kiri
S: 6
T: hilang timbul
- Pasien tampak meringis
DO:
- Pasien tampak gelisah
- TD : 170/90 mmHg
Nadi : 78 x/menit
Suhu : 36℃
RR : 20 x/ menit
SPO2 : 90%
2. Kamis, 10 DS: Resiko cedera ketidakamanan Kelompok
Februari - Pasien mengatakan (D.0136) transportasi Katarak
2022 pengelihatan mata kiri
buram/tidak jelas
DO:
9
- Pasien tampak
terganggu
penglihatannya
- TD : 170/90 mmHg
Nadi : 78 x/menit
Suhu : 36℃
RR :20 x/ menit
SPO2 : 90%
3 Kamis, 10 DS: Gangguan persepsi Konsentrasi Kelompok
Februari - Pasien mengatakan sensori (D.0085) buruk Katarak
2022 melihat bayangan
DO:
- Pasien tampak
merespons tidak sesuai
dengan kenyataan
- TD : 170/90 mmHg
Nadi : 78 x/menit
Suhu : 36℃
RR :20 x/ menit
SPO2 : 90%
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik dibuktikan dengan kondisi
pembedahan (D.0077)
2. Resiko cedera dibuktikan dengan ketidakamanan transportasi (D.0136)
3. Gangguan persepsi sensori dibuktikan dengan konsentrasi buruk (D.0085)
10
C. INTERVENSI
NO DX TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI TTD
HASIL
1 Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri (I. 08238) Kelompok Katarak
keperawatan selama 2x24 jam Observasi
diharapkan tingkat nyeri • Identifikasi lokasi,
menurun (L.08066) dengan karakteristik, durasi,
kriteria hasil: frekuensi, kualitas,
- Perasaan takut intensitas nyeri
mengalami cedera • Monitor efek samping
berulang dari skala 2 penggunaan analgetik
cukup meningkat ke
skala 5 menurun Terapeutik
- Gelisah dari skala 2 • Berikan teknik
cukup meningkat ke nonfarmakologis untuk
skala 5 menurun mengurangi rasa nyeri
- Fokus dari skala 2 cukup (mis. TENS, hypnosis,
memburuk ke skala 5 akupresur, terapi musik,
membaik biofeedback, terapi pijat,
aroma terapi, teknik
imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin,
terapi bermain)
• Control lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
(mis. Suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan)
• Fasilitasi istirahat dan tidur
11
Edukasi
• Jelaskan strategi
meredakan nyeri
• Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
• Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
• Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
2 Setelah dilakukan tindakan Orientasi realita (I.09297) Kelompok Katarak
keperawatan selama 2x24 jam Observasi
diharapkan tingkat delirium • Monitor perubahan
menurun (L.09095) dengan kognitif dan perilaku
kriteria hasil: Terapeutik
- Tingkat kesadaran dari • Atur stimulus sensorik dan
skala 2 cukup menurun lingkungan (mis.
ke skala 5 meningkat Kunjungan pemandangan,
- Kemampuan interpretasi suara, pencahayaan, bau,
stimulus lingkungan dari dan sentuhan)
skala 2 cukup menurun • Gunakan simbol dalam
ke skala 5 meningkat mengorientasikan
- Fokus perhatian dari lingkungan (mis. Tanda,
skala 2 cukup memburuk gambar, warna)
ke skala 5 membaik
12
• Berikan waktu istirahat
dan tidur yang cukup ,
sesuai kebutuhan
• Fasilitasi akses informasi
(mis. Televisi, surat kabar,
radio), jika perlu
Edukasi
• Anjurkan penggunaan alat
bantu (mis. Kacamata, alat
bantu dengar, gigi palsu)
3 Setelah dilakukan tindakan Minimalisasi rangsangan Kelompok Katarak
keperawatan selama 2x24 jam (I.08241)
diharapkan proses informasi Observasi
membaik (L.10100) dengan • Periksa status mental,
kriteria hasil: status sensori, dan tingkat
- Memahami simbol- kenyamanan (mis. nyeri,
simbol umum dari skala kelelahan)
2 cukup menurun ke Terapeutik
skala 5 meningkat • Diskusikan tingkat
- Menjelaskan kesamaan toleransi terhadap beban
antara dua item dari skala sensori (mis. bising, terlalu
2 cukup menurun ke terang)
skala 5 meningkat • Batasi stimulus lingkungan
- Menjelaskan perbedaan (mis. cahaya, suara,
antara dua item dari skala aktivitas)
2 cukup menurun ke • Jadwalkan aktivitas harian
skala 5 meningkat dan waktu istirahat
• Kombinasikan
prosedur/tindakan dalam
13
satu waktu, sesuai
kebutuhan
Edukasi
• Ajarkan cara
meminimalisasi stimulus
(mis. mengatur
pencahayaan ruangan,
mengurangi kebisingan,
membatasi kunjungan)
Kolaborasi
• Kolaborasi dalam
meminimalkan
prosedur/tindakan
• Kolaborasi pemberian obat
yang mempengaruhi
persepsi stimulus
D. IMPLEMENTASI
14
R: mata kiri
S: 6
T: hilang timbul
O: pasien tampak meringis
15
O: pasien tampak sedikit
nyaman dengan teknik tersebut
16
18.55 WIB Edukasi S: pasien mengatakan kurang
• Menganjurkan setuju menggunakan kacamata
penggunaan alat bantu O: pasien tampak tidak
(mis. Kacamata, alat bantu menggunakan alat bantu baca
dengar, gigi palsu) yaitu kacamata
3 19.00 WIB Minimalisasi rangsangan Kelompok
Katarak
(I.08241)
Observasi
• Memeriksa status mental, S: pasien mengatakan tingkat
status sensori, dan tingkat kenyamanan sudah sedikit
kenyamanan (mis. nyeri, mendingan
kelelahan) P : nyeri mata bagian
Kiri agak mendingan
Q: menekan
R: mata kiri
S: 4
T: hilang timbul
O: pasien tampak sedikit
nyaman
17
19.55 WIB Edukasi S: pasien mengatakan kurang
• Mengajarkan cara setuju jika pencahayaan
meminimalisasi stimulus ruangan diredupkan dan
(mis. mengatur kunjungan keluarga dibatasi
pencahayaan ruangan, O: pasien tampak sedikit
mengurangi kebisingan, nyaman
membatasi kunjungan)
18
09.30 WIB Edukasi S: pasien mengatakan sudah
• Menjelaskan strategi tidak merasakan nyeri pada
meredakan nyeri mata bagian kiri
O: pasien tampak sudah tidak
meringis
perlu analgetik
19
O: pasien tampak menatap
dengan biasa
20
12.15 WIB Terapeutik S: pasien mengatakan lampu
• Mendiskusikan tingkat kamar rawat sudah seperti
toleransi terhadap beban biasa
sensori (mis. bising, terlalu O: pasien tampak sudah tidak
terang) kesilauan
meminimalkan prosedur/tindakan
21
E. EVALUASI
22